Anda di halaman 1dari 79

EPIDEMIOLOGI dalam

KOMUNITAS

Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I


BATASAN
• Ditinjau dari asal kata: EPIDEMIOLOGI
berarti: :Ilmu yg mempelajari tentang penduduk.
• Yunani: Epi: pada/tentang; demos: penduduk;
logos; ilmu
• Pada saat ini epidemiologi diartikan sbg: “Ilmu
yg mempelajari ttg frekuensi dan penyebaran
msl kesh pd sekelomp mns serta faktor2 yg
mempengaruhinya.
• Ilmu yg mempelajari ttg distribusi peny pd masy
dan faktor2 determinan/penentu tjdnya distribusi
serta peyebaran peny tsb pd masy.
Dari pengertian tsb terdapat 3 msl pokok:

1. Frekuensi msl kesh


besarnya msl kesh pada sekelp mns. Unt
mengetahui besar masalah dgn tepat
dilakukan:
a. Menemukan msl yg dimaksud
b. Pengukuran msl kesh tersebut
2. Penyebaran msl kesh
Pengelomop msl kesh mnrt suatu keadaan ttt.
Keadaan tsb scr epidemiologi dibedakan atas
3 macam, yaitu: man, place and time.
3. Faktor yg mempengaruhi
– Faktor penyebab msl kesh, baik yg
menerangkan penyebab munculnya msl
kesh (penyebaran, frekuensi maupun
penyebab munculnya msl kesh tsb)
– Ada 3 langkah pokok yg biasa dilakukan:
a. Merumuskan hipotesa ttg penyebab peny
b. Melakukan pengujian hipotesa thd hipottesis
c. Menarik kesimpulan
– Dgn diketahuinya penyebab msl maka akan
dapat disusun langkah penanggulangannya.
MACAM
1. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
• Mempelajari ttg frekuensi & penyebaran
suatu msl kesh tanpa memandang perlu
mencari jwbn thd faktor2 penyebab yg
mempengaruhinya.
• Hslnya hanya menjawab pertanyaan
who, where, when dari msl kesh tapi
tidak menjawab why.
2. EPIDEMIOLOGI ANALITIK
• Bila mencakup pencarian jawaban thd
penyebab tjdnya frekuensi, penyebaran
serta munculnya msl kesh.
• Diupayakan tersedian jawaban thd faktor
penyebab (why) kmd dianalisis
hubungannya dgn akibat yg ditimbulkan.
• Penyebab adl faktor yg mempengaruhi,
sedangkan akibat menunjuk pd frekuensi
dan penyebaran msl kesh.
Secara sederhana pembagian epidemiologi
dpt digambarkan sbb:
EPIDEMIOLOGI
Ilmu yg mempelajari ttg msl kesh pd sekelomp mns

FREKUENSI PENYEBARAN FX YG
Dilakukan 2 hal: Dikelompokkan: MEMPENGARUHI

1. Menemukan 1. Cirim mns Disusun langkah:


msl 1. Merumuskan hip
2. Tempat
2. Mengukur msl 2. Uji hpo
3. waktu
3. Tarik kesimp

EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI ANALITIK
DESKRIPTIF
MANFAAT(Beaglehole, 1993)
1. Penelitian di bidang epidemiologi yg dilakukan pd
masa lampau berkaitan dgn kausa (etiologi) peny.
Menular. Sebab akibat (kausa) dari bbrp peny dpt
bersumber semata-mata krn fx genetik (Ex:
phenylKetonuria). Pada kenyataannya peny sering tjd
sbg hsl interaksi antara fx genetik dan lingk (biologis,
kimia, fisik, psikologis, dll). Gaya hidup punya peran
penting sbg penyebab peny.

FAKTOR GENETIKA

KAUSA SEHAT SAKIT

FAKTOR LINGKUNGAN
(TERMASUK GAYA HIDUP)
2. Epidemiologi berkaitan dgn perjalanan
atau outcome (riwayat alamiah)
penyakit /natural history of disease dari
peny scr individual dan kelomp.

Riwayat penyakit
MATI

PERUBAHAN PENYAKIT
SEHAT
SUBKLINIS KLINIS

SEMBUH
3. Epidemiologi digunakan unt
menggambarkan status kesh dari kelomp
penduduk ttt (ex: epid lingk. Epid kerja)

DESKRIPSI STATUS KESH POPULASI

Sehat

Proporsi dgn kesh yg waktu


Sakit
jelek (sakit), perub krn
waktu, usia, dll
4. Epidemiologi dilibatkan dlm evaluasi
efektivitas dan efisiensi yankes. Ex:
menentukan lama tinggal di RS, manfaat
pengobatan tekanan darah tinggi, dl;.

EVALUASI INTERVENSI PERAWATAN MEDIS

SEHAT SAKIT

PROMOSI KESH,
PENGUKURAN PREVENTIL,
YANKES UMUM
MANFAAT LAIN (AZWAR, 1997)

1. Membantu Pekerjaan administrasi kesh


Epidemiologi membantu perencanaan
(planning), monitoring (pemantauan),
dan penilaian (evaluasi) upaya kesh.
2. Menerangkan penyebab suatu msl kesh
Dgn diketahui penyebab msl kesh dpt
disusun penanggulangannya baik dari
segi pencegahan maupun pengobatan.
3. Menerangkan perkembangan alamiah
suatu penyakit
Dgn menggunakan metode epid dapat
diterangkan riwayat alamiah peny
(natural history of disease).
4. Menerangkan keadaan suatu msl kesh
Keadaan msl kesh dpt diketahui krn epid
mempelajari ttg frekuensi dan
penyebaran peny.
Keadaan mnrt ciri2:man, place, time, akan
menghslkan kadaan msl kesh sbb:
1. EPIDEMI
Keadaan dimana didapat frekuensi peny
melebihi frek biasa, atau dlm waktu yg
singkat terdpt peny yg berlebih.
2. ENDEMI
Keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (penyakit) frekuensinya pada
suatu wilayah tertentu menetap dalam
wkt yg lama
a. Hyperendemic
Menyatakan suatu penularan hebat yg
menetap terus menerus.
b. Haloendemic
Tingkat infeksi yg cukup tinggi sejak awal
kehidupan dan dapat mempengaruhi
hampir seluruh populasi;
Ex: Penyakit malaria pada beberapa
daerah tertentu.
3. PANDEMI
Keadaan dimana suatu masalah
kesehatan frekuensinya dlm wkt singkat
memperlihatkan peningkatan yg amat
tinggi serta penyebarannya telah
mencakup wilayah yg amat luas.
atau
Keadaan epidemi yg melanda hampir
semua populasi ataupun hampir semua
darah.
4. SPORADIK
Keadaan dimana suatu msl kesh (peny)
frekuensinya dalam waktu singkat
memperlihatkan peningkatan yg amat
tinggi serta penyebarannya telah
mencakup wilayah yg amat besar.
RUANG LINGKUP EPID
1. Subyek dan obyek adalah masalah
kesehatan
2. Masalah kesh yg dimaksud menunjuk
pada msl kesh yg ditemukan pada
sekolompok manusia.
3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya
suatu msl kesh dimanfaatkan data ttg
frekuensi dan penyebaran msl kesh tsb.
UKURAN DASAR DLM EPID
• Epid mrp suatu ilmu kuantitatif, mengukur
kuantitas dan unt menjelaskan kelomp2
org dgn menggunakan istilah2 deskriptif.
• Frekuensi msl kesh adalah keterangan ttg
banyaknya suatu msl kesh yg ditemukan
dlm sekelomp mns yg dinyatakan dgn
angka mutlak, rate atau rasio.
Beberapa hal pokok yg hrs diperhatikan
dlm epid deskriptif
1. Mengupayakan agar msl kesh yg diukur
hanya msl yg dimaksud saja.
Ex; Bila peny lain masuk penghitungan,
data yg diperoleh tdk mencerminkan
keadaan sebenarnya.
2. Mengupayakan agar semua msl kesh yg
akan diukur dpt masuk pengukuran
3. Mengupayakan agar penyajian hsl
pengukuran memberikan ket yg optimal.
Secara umum bentuk penyajian dibedakan
menjadi 3 macam:
1. Angka mutlak
Angka yg sebenarnya, tetapi keterangan
terbatas dan manfaatnya kurang
2. Rate
Perbandingan suatu peristiwa atau event dgn
jumlah penduduk yg mungkin terkena
(population at risk), dlm waktu yg sama yg
dinyatakan dlm persen (%) atau permil (‰.)
3. Ratio
Perbandingan suatu peristiwa dgn peristiwa
lainnya yg tidak berhubungan.
PENGUKURAN FREKUENSI
MASALAH KESEHATAN
• Scr skematis ukuran yg digunakan adl:
• INSIDEN 1. Crude death rate
Incidence rate 2. Abortus rate
Attack rate 3. Late abortus rate
Secondary attack rate 4. Perninatal mortality rate
5. Still death rate
6. Neonatal mortality rate
7. Infant mortality rate
8. Under five mortality rate
9. Maternal mortality rate
• PREVALEN 10. Age spesific mortality rate
Period prevalence rate 11. Cause spesific mortality rate
Point prevalence rate 12. Case fatality rate
INSIDEN

• Gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu


penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di
satu kelompok masyarakat.
• Angka insiden hanya dapat dihitung pada suatu
penelitian yang bersifat longitudinal saja, karena untuk
menghitung angka insiden diperlukan dua angka
yaitu :jumlah penderita baru + jumlah penduduk yang
terkena penyakit baru
• Jd untuk menghitung angka insiden perlu dilakukan 2
kali penelitian.
A. PENELITIAN JUMLAH PENDERITA BARU

Ada 2 masalah yang dihadapi :


1. Masalah dalam menentukan apakah
seseorang tersebut benar merupakan
penderita baru. Kapan mulai
sakitKepastian ttg saat munculnya penyakit.
Penyakit akut mudah ditentukan munculnya
sedangkan penyakit kronis  pada saat
seseorang didiagnosa menderita penyakit
Karena unt memastikan mulai menderita
penyakit kronis tidak mudah.
2. Masalah dalam menentukan siapa sebenarnya
yang dimaksud dengan penderita baru tsb
Seseorang dpt menderita peny yg sama,
sehingga unt menghitung ada 2 cara:
• Mementingkan jumlah orang yang terkena 
PB 1 orang
• Mementingkan jumlah kasus  PB 2 orang
Kedua cara dapat dipergunakan, jika tidak ada
keterangan yg khusus, maka yang dipakai
adalah jumlah penderita, bukan kasus.
B. PENELITIAN TENTANG JUMLAH
PENDUDUK YANG MUNGKIN
TERKENA

• Perlu diketahui jumlah penduduk yang kebal 


data jarang tersedia.
• Jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit adl jumlah seluruh penduduk dikurangi
dengan jumlah penduduk yang kebal.
• Unt kepentingan praktis penghitungan penduduk
yg kebal kadang diabaikan.
MACAM ANGKA INSIDEN

• INCIDENCE RATE
Penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu jangka waktu tertentu ( umumnya 1 th )
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit baru tsb pada pertengahan jangka
waktu yang bersangkutan dalam persen atau permil.

Incidence rate = Juml. Penderita baru X 100 %


Juml Pendd yg mungkin
terkena peny. Tsb pd
pertengahan
SCR UMUM INSIDENCE DIBEDAKAN MJD 3 MACAM:

Incidence rate
Rumus:

jumlah penderita
baru (t 0  t1 )
IR (t 0  t1 )  x100%
jml penddk yg mgk
terkena peny pd
pertengahan(t 0  t1 )

Angka insiden rate dapat dimanfaatkan untuk mengetahui


masalah kesehatan yang dihadapi, resiko terkena masalah
kesehatan yang dihadapi, serta mengetahui beban tugas
yang harus diselenggarakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan.
Contoh :
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk
pada 1 juli 1986 sebanyak 100.000 orang yang
semuanya rentan terhadap penyakit, ditemukan
laporan penderita baru sbb : Januari 50 orang,
Maret 100 orang, Juni 150 orang, september 10
orang, desember 90 orang.

Insidence rate = ( 50 + 100 + 150 + 10 + 90 ) X 100% = 4 %


100.000
Attack rate

• Jumlah penderita baru suatu penyakit yang


ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yang sama dalam
persen/permil.
Rumus:
• Attack Rate = Juml. Penderita baru satu saat X 100 %
Juml. Pendd.yg mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat itu
Secondary Attack Rate
RUMUS:

jml pendrt br
pd serangan ke2
Sec Attack Rate : x100%
jml penddk - pendd
yg pernah kena serangan ke1

• Jml penderita baru suatu penyakit yg terjangkit


pada serangan kedua dibandingkan dgn yg telah
pernah terkena serangan pertama.
• Biasanya dihitung unt peny menular dan
penduduk dlm jml kecil, misal: keluarga.
PREVALEN
• Gambaran ttg frekuensi penderita lama
dan baru yg ditemukan pd suatu jangka
wkt ttt.
• Tidak mempersoalkan penderita yg kebal
yg digunakan jml slrh penduduk.
• Scr umum nilai prevalen dibedakan dua:
1. Periode prevalence rate
2. Point prevalence rate
POINT PREVALENCE

Menunjukkan KASUS YANG ADA dalam suatu


populasi

Jml pend L + B pd suatu saat


P= X 100%
JmlL Penduduk saat itu

P = Point Prevalence
Ex: Suatu sekolah dengan 100 murid, kemaren ada 6
orang menderita campak, hari ini ada 4 menderita
campak. Maka Point prevalence rate-nya adalah
6+4/100X1000‰ = 100 ‰
PERIODE PREVALENCE RATE

Jumlah penderita lama dan baru (to-t1)


P= x 100%
Jumlah penduduk pertengahan (to-t1)

P = Period Prevalence Rate

Jml penderita lama dan baru suatu peny yg ditemukan pd


suatu jangka waktu tertentu dibagi dgn jml penduduk pd
pertengahan jangka waktu tertentu yg bersangkutan
dalam persen atau permil.
Kegunaan Prevalence rate

 membantu menilai kebutuhan yankes


 perencanaan pelayanan kesehatan
 mengukur kejadian penyakit yang
munculnya secara perlahan-lahan

Kegunaan Incidence
 untuk menentukan etiologi (kausa)
Bbrp faktor yg mempengaruhi Prevalence Rate

PREVALENCE
MENINGKAT
Penyakit yang berlangsung lama Penyakit berlangsung singkat
Penyakit berlangsung lama tanpa Case fatality rate meningkat
Kesembuhan Incidence menurun
Kasus baru bertambah Semakin banyakorang sehat
Banyaknya kasus baru yang masuk
baru pindah masuk Semakin banyak kasus pindah
Semakin banyak orang sehat ke ke luar daerah
luar daerah Angka kesembuhan penyakit
Semakin banyak orang rentan meningkat
yang masuk ke daerah
Perbaikan sarana diagnostik PREVALENCE
(pelaporan lebih baik) MENURUN
KARAKTERISTIK RISK, PREVALENCE DAN INCIDENCE

KARAKTERISTIK RISK PREVALENCE INCIDENCE

Apa yg diukur ? Peluang Persentase Kecepatan


(Probabilitas) Populasi yang timbulnya
terkena Sakit Kejadian
penyakit penyakit
Satuan (unit) Tidak ada Tidak ada Kasus/Orang-
Waktu
Waktu diagnosis Baru Yang ada Baru
penyakit didiagnosis (kasus baru + Didiagnosis
lama)
Sinonim Cummulative - Incidence density
Incidence
Latihan
• Pd suatu wilayah X ditemukan pola perjalanan peny Y unt bulan
Januari –Juli.

J P M A M J
A
B
C
D
E
F
G
H
I
PERTANYAN

• Berapa angka insidence dan Prevalence


penyakit Y tersebut unt periode pebruari
sampai Mei?
Jawaban
• Insidence adalah kasus baru. Unt periode
februari – mei jml kasus yg ditemukan
ialah; A + D + E + F + G = 5

• Prevalence adalah kasus lama dan baru.


Unt periode Februari – Mei jumlah kasus
lama dan baru yg ditemukan adalah:
A+B+D+E+F+G+H = 7
Hubungan insidence dan
prevalence
• Prevalence rate atau point prevalence rate
menggambarkan keadaan suatu msl kesh
pd suatu saat.
• Nilai prevalence ditentukan oleh
banyaknya org yg sakit sebelumnya
(Insidence/I) serta lamanya org tsb
menderita (duration/ d)
• P=Ixd
PENYEBARAN MASALAH
KESEHATAN
BATASAN
• Keterangan ttg banyaknya msl kesh yg
ditemukan pada sekelompok manusia yg
diperinci mnrt keadaan tertentu yg
dihadapi oleh msl kesh tsb.
• Keadaan yg dimaksud dibedakan atas 3
macam, yaitu:
1. Ciri2 manusia
2. Tempat
3. Waktu
CIRI-CIRI MANUSIA
• Suatu msl kesh banyak diderita oleh
kelompok umur tertentu saja, jenis kelamin
tertentu atau suku bangsa tertentu.
• Dlm epid, ciri2 mns yg mempengaruhi
penyebaran msl kesh dpt dibedakan atas:
umur, jenis kelamin, gol etnik, agama,
pekerjaan, pendidikan dan keadaan sosial
ekonomi
TEMPAT
• Suatu msl kesh tertentu banyak ditemukan
di daerah tertentu saja.
• Ditinjau dari epid, penyebaran msl
menurut tempat dibedakan menjadi:
penyebaran satu wilayah, beberapa
wilayah, seluruh negara, beberapa negara
dan banyak negara.
WAKTU
• Msl kesh dpt berasa dlm frekuensi ttt mnrt
wkt ttt pula.
• Ex: banyak ditemukan di musim hujan,
berkurang di musim panas.
• Penyebaran mnrt waktu dlm epid sering
dibedakan atas beberapa macam, yaitu:
penyebaran satu saat, satu kurun waktu,
penyebaran siklis dan sekular.
Penyebaran mnrt ciri2 manusia
1. UMUR
umur penting dlm mempelajari msl kesh:
a. Ada kaitan dgn daya tahan tubuh. Dewasa
lbh kuat daripada bayi.
b. Ada kaitan dgn ancaman kesh. Org dewasa
bekerja lbh besar terancam bahaya krn
pekerjaan dibandingkan anak.
c. Ada kaitan antara kebiasaan hidup. Orang
dewasa yg merokok dan minum alkohol
lebih memungkinkan terkena peny drpd
anak2.
JENIS KELAMIN
a. Krn terdapat perbedaan anatomi antara wanita
dan pria. Ex; Tumor prostat.
b. Terdapat perbedaan gaya hidup. Ca paru lebih
banyak pria (merokok)
c. Terdapat perbedaan tingkat kesadaran
berobat. Wanita mempunyai kesadaran lbh
baik dari pria.
d. Terdapat kriteria diagnostik bbrp peny. GO lbh
mudah pada pria.
e. Terdapat perbedaan macam pekerjaan. Peny
akibat kerja lbh bnyk pd pria krn pria lbh bnyk
bekerja.
GOLONGAN ETNIK

• Gol etnik adl sekelomp mns dlm suatu populasi


yg memiliki kebiasaan atau sifat biologis sama.
• Penggolongan sering tidak obyektif.
• Dikenal 3 macam ras: Caucasoid (kulit putih),
Negroid (kulit hitam), dan Mongoloid (sawo
matang).
• Ras mempunyai peranan dlm penyebaran peny.
Krn terdpt kebiasaan atau bentuk biologis yg
menentukan macam msl kesh yg ditemukan.
AGAMA
• Pengaruh agama thd penyebaran msl
kesh berperanan besar.
• Kebiasaan yg dimiliki agama tertentu
mempengaruhi corak periilaku.
• Ex: Kejadian kanker penis relatih lebih
rendah pada agama yg mengharuskan
untuk “sunat”
diperbolehkannya minum alkohol
menjadikan org lbh sering terkena
kelainan fungsi hati.
STATUS PERKAWINAN
• Status perkawinan dibedakan atas 4 macam,
yaitu:
1. Belum menikah/kawin
2. Menikah/kawin
3. Cerai hidup
4. Cerai mati.
• Dari sudut epid, status perkawinan juga
mempengaruhi penyebaran msl kesh.
• Secara umum pengaruhnya dibedakan 3 hal:
a. Terhadap pola penyakit
• Penyakit kelamin lbh banyak ditemukan pd
yg belum menikah.
• Penyakit akibat kecelakaan juga
ditemukan lebih banyak pada kalangan
yang belum berkeluarga.
b. Terhadap resiko terkena penyakit
• Resiko TBC lebih tinggi pada suami/istri yg
memiliki pasangan menderita TBC dan juga
epilepsi.

c. Terhadap penatalaksanaan penanggulangan


penyakit
Bujangan yg menderita penyakit akan
mendapatkan perawatan yg kurang
dibandingkan yg sudah menikah.
PEKERJAAN
Hubungan yg terjadi disebabkan oleh 3 hal pokok:
1. Adanya resiko pekerjaan. Ex; buruh tambang
lbh mudah terkena silikosis.
2. Adanya seleksi alamiah dalam memilih
pekerjaan. Seorang yg bertubuh lemah dan
kuat akan berbeda macam peny yg diderita.
3. Adanya perbedaan status sosial ekonomi.
perbedaan pekerjaan akan menyebabkan
perbedaan status sosek, dan peny yg diderita
juga akan berbeda.
STATUS SOSIAL EKONOMI
• Penyakit infeksi dan kelainan gizi lbh
banyak diderita masy dgn status
ekonomi rendah, status sosek tinggi 
peny Kardiovaskular.
• Terjadinya perbedaan karena:
1. Perbedaan dlm mencegah dan mengobati
peny scr ekonomis.
2. Perbedaan sikap hidup yg dimiliki shg peny
yg ditemukan juga berbeda.
PENYEBARAN MNRT TEMPAT
Dari keterangan penyebaran menurut tempat akan
dpt diketahui:
1. Jml dan jenis msl kesh yg ditemukan di suatu
daerah.
2. hal-2 yg perlu dilakukan dlm mengatasi msl
kesh di suatu daerah
3. Keterangan ttg faktor penyebab timbulnya msl
kesh di suatu daerah: keadaan geografis,
keadaan penduduk, keadaan yankes.
PENYEBARAN MNRT WAKTU
1. Kecepatan perjalanan penyakit. Bila peny menyebar
dlm wkt singkat, berarti perjalanan peny berlangsung
sgt cepat.
2. Lama terjangkitnya penyakit. Dari waktu terjangkitnya
peny sampai lenyapnya peny.
Penyebaran msl kesh mnrt waktu dipengaruhi bbrp hal:
1. Sifat peny yg ditemuka. Infeksi lbh cepat menyebar
sesuai dgn sifat bibit penyakitnya.
2. Keadaan tempat terjangkitnya peny. Ada tidaknya
reservoar bibit penyakit. (lingkungan di sekitar)
3. Keadaan penduduk. Menyangkut ciri2 & penyebaran.
4. Keadaan yankes yg tersedia. Yankes yg baik akan
mencegah penyebaran penyakit.
Pembagian penyebaran msl kesh mnrt wkt:
1. Penyebaran suatu saat. Diukur pd saat ttt.
Keadan khusus yg ditemukan:
a. Point source epidemic atau common sense source
epidemic, yaitu keadaan wabah yg ditandai dgn: a)
timbulnya gejala penyakit (onset penyakit) yg cepat
b) masa inkubasi pendek c) episode peny merp
peristiwa tunggal, d) muncul hanya pd waktu
tertentu e) lenyap dalam waktu cepat. Ex:
Keracunan makanan.
b. Contagious disease epidemic atau propogated
epidemic adl suatau keadaan wabah yg ditandai
dgn: a) timbul peny pelan, b) masa inkubasi
panjang c) episode peny majemuk d) wkt muncul
tdk jelas e) lenyap peny lama. Ex: Wabah penya
manular.
2. Penyebaran mnrt kurun waktu.
3. Penyebaran siklis. Bila frekuensi msl
kesh naik atau turun mnrt siklus ttt (Ex:
minggu, bulan, tahun), menurut cuaca,
musim panen. Unt mengetahui
penyebaran scr siklis dilakukan
pengumpulan data terus menerus dan
penyajian data dlm bentuk grafik.
4. Penyebaran sekular. Bila perubahan yg
dialami dalam waktu yg cukup lama, ex:
10 tahun.
WABAH: Kombinasi dari ciri, tempat dan
waktu.
Langkah2 yg umum digunakan unt
menetapkan ada tidaknya wabah:
1. Memastikan kebenaran laporan yg
diterima.
2. Menilai ada tidaknya peristiwa wabah.
a. Menetapkan nilai batas keadaan wabah.
b. Menghitung jml rata-rata penderita baru yg
ditemukan.
c. Membandingkan jml rata2 penderita baru
dgn nilai batas keadaan wabah.
EPIDEMIOLOGI DAN PENCEGAHAN
TINGKAT2 PENCEGAHAN

Empat tingkatan pencegahan yg


disesuaikan dgn fase yg berbeda dari
perkembangan peny, sbb:
1. Primordial
2. Primer
3. Sekunder
4. Tersier
TINGKAT2 PENCEGAHAN

Tingkat Fase penyakit Sasaran


pencegahan
Primordial Kondisi2 yg Populasi total dan
mengarah ke kelomp2 terseleksi
penyebab.
Primer Faktor penyebab Populasi total, kelomp2
spesifik terseleksi dam individu
yg sehat
Sekunder Penyakit dalam Penderita2
tahap dini

Tersier Peny dlm tahap Penderita2


akhir (rehabilitasi,
pengobatan)
1. Pencegahan PRIMORDIAL. Tingkat
pencegahan yg plg baru dikenal. Pencegahan
primordial yg efektif memerlukan peraturan yg
keras dari pemerintah (Ex: menghentikan
promosi penjualan rokok).
2. Pencegahan PRIMER. Tujuannya unt
mengurangi insidensi peny dan
mengendalikan penyebab peny dan faktor
resikonya.
3. Pencegahan SEKUNDER
4. Pencegahan TERTIER
Tingkat pencegahan penyakit menurut
Leavel and Clark:

1. Primary prevention
Health Promotion & spesific protection

2. Secondary prevetion
Early diagnosis & prompt treatment

3. Tertiary prevention
Rehabilition
Primary Prevention
Sasaran adalah orang sehat
Terdiri:
a. Health promotion (Peningkatan derajat
kesehatan)
meningkatkan derajat kesehatan
perorangan dan masyarakat secara
optimal, mengurangi peranan
penyebab serta derajat resiko juga
untuk meningkatan secara optimal
lingkungan yang sehat.
b. Spesific protection (Perlindungan khusus)
pencegahan khusus untuk meningkatkan daya
tahan tubuh maupun untuk mengurangi resiko
terhadap penyakit.

Sasaran pencegahan tingkat I


1. Mengurangi penyebab dan peranan penyebab
• Untuk penyakit menular: desinfeksi, sterilisasi,
fogging dll
• Mengurangi /menghilangkan sumber
alergen /sumber keracunan
• Mengurangi /menghilangkan sumbe
penyakit nutrisi
• Mengurangi /menghilangkan sumber
penyebab penyakit fisik/kimia/radiasi.
• Menghindari /mengurangi perilaku resiko

2. membatasi/modifikasi lingkungan
• Perbaikan lingkungan fisik air minum,
sanitasi dll
• Perbaikan lingkungan biologis:
pembatasa serangga
• Perbaikan lingkungan sosial: kepadatan
rumah, HAM dll
Scondary Prevention
Sasaran : merupakan yang menderita/

terancam akan menderita


Tujuan:
• Mencegah meluasnya penyakit/terjadinya
wabah penyakit menular
• Menghentikan proses penyakit lebih lanjut
dan mencegah komplikasi
Terdiri dari:
• Early Diagnosis dan Prompt treatment
Adalah diagnosa dini dan pengobatan
yang tepat
Misalnya:
• Pemeriksaan berkala
• Pemeriksaan CPNS
• Pemeriksaan calon mahasiswa
• Skreening
Tertiary Prevention
Tujuan : mencegah cacat, kematian karena
penyakit tertentu erta usaha rehabilitasi
Rehabilitasi
Usaha untuk pengembalian fungsi fisik,
psikologi dan sosial seoptimal mungkin,
meliputi:
• Rehabilitasi fisik
• Rehabilitasi sosial
• Rehabilitasi mental
Strategi Pencegahan
1. Sasaran individu dan organisasi
• Melalui usaha setempat bersifat tradisional
• Melalui yankes yang tersedia
2. Pelaksanaan terencana dan terprogram (wajib
maupun sukarela)
• Pemberian imunisasi dasar
• Perbaikan sanitasi dan air minum
• Peningkatan gizi dengan PMT
• Menghentikan kebiasaan yang mengandung
resiko
3. Usaha yang bersifat tidak langsung
• perbaikan rumah
• perbaikan sistem pendidikan
4. Usaha pencegahan yang bersifat darurat
• Adanya wabah
• Adanya bencana alam
• Rawat darurat
SCREENING
• Proses yg dilakukan agar penyakit atau
kelainan yg tidak diketahui dpt
diidentifikasi dgn menggunakan uji yg dpt
diterapkan scr cepat dalm sebuah skala
besar.
• Penyaringan merupakan uji diagnostik,
shg memerlukan follow up.
Macam2 Screening
1. Mass screening atau penyaringan massal.
Melibatkan populasi secara keseluruhan.
2. Penyaringan multiplel atau multiphasic,
meliputi penggunaan berbagai uji yg
diterapkan pada saat yg sama.
3. Penyaringan yg ditargetkan pd kelompok2 yg
terpapar yg spesifik. Ex: pekerja yg
menggunakan bahan timbal.
4. Penyaringan pd penemuan kasus atau
penyaringan oportunistik, terbatas pd
penderita yg konsultasi pd praktisi kesh.
• Uji penyaringan harus murah, mudah diterapkan
dan dpt diterima masy, reliabel dan valid.
• Sebuah uji reliable bila memberikan hsl yg
konsisten
• Valid bila memberikan kategori2 bagi org2 tsb ke
dlm kelomp2 yg terkena peny dan yg tidak
terkena peny secara benar dengan
menggunakan sensitifitas dan spesifisitas.
• Sensitifitas adl proporsi dari orang2 yg benar2
sakit yg ada di populasi yg disaring, yg
diidentifikasi dgn menggunakan uji penyaringan
sbg penderita sakit.
• Spesifisitas adl proporsi dari org2 yg benar2
sehat, yg juga diidentifikasi dgn menggunakan
uji penyaringan sbg individu yg sehat.
VALIDITAS UJI PENYARINGAN

Status peny Total


Ada Tdk ada
Positif a b a+b
Uji
penyaringan
c d c+d
Negatif a+c b+d a+b+c+d
a= jml benar2 positif
b= jml positif palsu
c= jml negatif palsu • Sensitifitas= a/(a+c)
d= jml benar2 negatif • Spesifisitas= d/(b+d)
• Thanks

Anda mungkin juga menyukai