Anda di halaman 1dari 26

KAUSALITAS

EPIDEMIOLOGI
MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI INTERMEDIET
Prof. DR. dr. Masrul, MSC, Sp.GK
Wulanda Bustari (2020322029)
Saat ini riset epidemiologi memiliki tujuan
untuk mengetahui penyebab penyakit,
hubungan penyakit dengan penyebab lainnya,
serta besarnya pengaruh terhadap terjadinya
penyakit.
Hasil riset tersebut memberikan gambaran
mengenai kasualitas (sebab akibat) faktor
terhadap terjadinya penyakit yang sangat
berguna dunia kesehatan dan kedokteran.
• Produksi
Sesuatu yang menciptakan
atau menghasilkan akibat.
Kausa dipandang sesuatu
5 yang memproduksi hasil.
•  Kausa diperlukan dan kausa
DEFINISI mencukupi
KAUSA Merupakan keadaaan yang
mutlak diperlukan untuk
terjadinya suatu akibat. Tanpa
keadaan tersebut tidak dapat
dihasilkan suatu akibat.
• Sufficient component causa
Kausa komponen
mencukupi terdiri dari
sejumlah komponen, tak
satupun diantaranya secara
dini mencukupi terjadinya
suatu penyakit. Tetapi ketika
semua komponen hadir
maka berbentuklah suatu
mekanisme kausal yang
mencukupi.
• Kausal probabilistic
Merupakan factor yang meningkatkan
probabilitas terjadinya akibat. Menurut definisi
probabilistic kejadian suatu penyakit pada
seseorang dapat disebabkan karena
kemungkinan (peluang).
•  Kontra factual
Setiap orang berbeda antara satu dan laiinya
dalam banyak hal. Skuen waktu memainkan
peranan yang penting untuk terjadinya
perubahan.
1. Pendekatan determinisme
• pendekatan yang memberikan
gambaran hubungan sempurna
antara variabel dependen
(penyakit) dan variabel
independen (faktor-faktor dalam
Dua penelitian yang sesuai dengan
model matematika. Contoh
pendekatan postulat Henle Koch yang
menyatakan bahwa agen
KAUSALITAS tersebut selalu ditemukan pada
setiap kasus penyakit yang
diteliti (nesessary cause), pada
keadaan yang sesuai.
2. Pendekatan probabilitas
• Pendekatan yang memberikan gambaran hubungan yang
masih mungkin terdapat kesalahan yang bersifat acak,
bias, dan kerancuan. Untuk meyakinkan hubungan yang
valid (benar) maka digunakan teori statistik. Penaksiran
hubungan yang valid adalah penaksiran hubungan yang
telah memperhitungkan faktor peluang, bias dan
kerancuan. Contoh : kebutuhan konsumsi setiap individu
memiliki perbedaan. Dengan metode statistik maka
dapat memberikan memperkirakan komsumsi rata-rata
setiap kelompok umur untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT
DIRANCANG DARI
KAUSALITAS
• Fase rentan
Merupakan tahap
berlangsungnya proses etiologi
dimana faktor penyebab
pertama kalinya bertemu
dengan penjamu. Faktor
Lingkup penyebab pertama merupakan
faktor penjamu.
pencegaha • Fase subklinis
Merupakan tahap
n berlangsungnya proses
perubahan patologis yang
diakhiri dengan keadaan
irevesibel (manisfestasi
penyakit tidak dapat dihindari
lagi)
Fase klinis
Tahap dimana terjadi
perubahan patologis pada
organ telah cukup banyak
sehingga tanda dan gejala
penyakit mulai terdeteksi.

Fase terminal
Tahap dimana mulai terlihat
akibat dari penyakit; sembuh,
cacat, kematian.
1. Pencegahan primer
Mulai berhubungan dengan
factor risiko, pada tahap ini
Pencegahan belum menunjukan gejala dan
tanda factor risiko.
penyakit 2. Pencegahan skunder
Mulai menunjukan gejala klinis
dibagi dalam dan tanda penyakit
3 fase 3. Pencegahan Tersier
Pencegahan pada tahap
terminal penyakit (sembuh,
cacat, mati)
Faktor-
faktor
dalam
kausalitas
Konsep
terjadi nya
Penyakit
Asosisasi
Epidemiologi dalam
kausalitas penyakit
Contoh resiko dalam kausalitas
Skrining Penyakit dalam populasi
Sensitivitas digambarkan
sebagai persentase orang
tanpa penyakit yang
secara test negatif(1). Jika
dibandingkan dengan alat
SENSITIFITAS ukur standar, Spesifisitas
DAN adalah proporsi subjek
SPESIFISITAS yang negatif menurut
standar emas yang
diidentifikasi sebagai
negatif oleh alat ukur
Sensitivitas rendah berarti bahwa tes
akan melewatkan banyak individu
yang memiliki penyakit ini, sedangkan
spesifisitas yang rendah menunjukkan
bahwa tes akan menempatkan banyak
orang dalam kelompok yang
SENSITIVITAS berpenyakit meskipun mereka tidak
memiliki penyakit. Dalam jargon
DAN epidemiologi dikatakan bahwa suatu
SPESIFISITAS skrining/penapisan/penapisan dengan
sesisitivitas yang rendah akan
meningkatkan beberapa jumlah ‘false
negatif’ sedangkan jika suatu
skrining/penapisan/penapisan
memiliki spesifisitas yang rendah akan
menghasilkan banyak ‘false positif’.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai