PEMBAHASAN
A. Konsep Terjadinya Penyakit
1. Segitiga Epidemiologi
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi
gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Segitiga epidemiologi merupakan
interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan).
Tipe :
a. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan
Suatu keadaan terpengaruhnya agen penyakit secara langsung oleh lingkungan
yang menguntungkan agen penyakit. Terjadi pada saat prapatogenesis suatu
penyakit, misalnya viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin
yang terkandung dalam sayuran di dalam ruang pendingin dan penguapan bahan
kimia beracun oleh proses pemanasan global.
Teori jaring-jaring sebab akibat ini ditemukan oleh Mac Mohan dan Pugh
(1970). Teori ini sering disebut juga sebagai konsep multi factorial. Dimana teori
ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi dari hasil interaksi berbagai
faktor. Misalnya faktor interaksi lingkungan yang berupa faktor biologis, kimiawi
dan sosial memegang peranan penting dalam terjadinya penyakit.
Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah
keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya
penyakit yang bersangkutan. Menurut model ini, suatu penyakit tidak bergantung
pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian
proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnya penyakit dapat
dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai pada berbagai titik. Model
ini cocok untuk mencari penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup
individu. (azwar, 1998)
Contoh Konsep Terjadinya Penyakit Anthrax
a. Agent
Pada penyakit antraks agent utamanya yaitu bakteri Bacillus anthracis. Bacillus
anthracis adalah organisme berbentuk batang yang sifatnya aerobik, gram positif,
tidak bergerak, dan mampu membentuk spora . Dalam kondisi tidak kondusif
untuk tumbuh dan memperbanyak diri, maka kuman akan mulai membentuk
spora. Untuk pembentukan spora diperlukan keberadaan oksigen bebas. Dalam
situasi alamiah, siklus vegetatif terjadi dalam lingkungan rendah oksigen dari
induk semang terinfeksi, dan dalam tubuh induk semang organisme tersebut
secara khas berada dalam bentuk vegetatif. Begitu berada di luar tubuh induk
semang, spora mulai terbentuk dengan terdedahnya bentuk vegetatif terhadap
udara. Bentuk spora esensialnya adalah fase eksklusif di lingkungan. Meskipun
belum pernah diteliti di Indonesia, lalat dianggap mempunyai peran penting dalam
menyebarkan antraks secara mekanis terutama pada situasi wabah hebat di daerah
endemis. Kebanyakan lalat pengigit (biting flies) dari spesies Hippobosca dan
Tabanus bertindak sebagai penular yang bertanggung jawab terhadap terjadinya
perluasan wabah besar di Zimbabwe pada 1978-1979, dimana lalat meloncat dari
satu komunitas ternak ke komunitas lainnya. Lalat makan cairan tubuh bangkai
ternak terjangkit antraks dan kemudian mendepositkan feses atau muntahan yang
mengandung kontaminan kuman dalam jumlah besar pada helai daun pepohonan
dan semak-semak di sekitarnya.
b. Host
Host pada penyakit antraks yaitu manusia dan hewan ternak itu sendiri. Manusia
yang terkena penyakit antraks ditularkan melaui Kontak langsung dengan hewan
sakit.
c. Lingkungan
Lingkungan yang kemungkinan penyebaran penyakita antraks lebih cepat yaitu
pada daerah peternakan dan pada iklim kering dan cuaca panas. Dalam hal ini,
iklim kemungkinan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung cara
bagaimana ternak kontak dengan spora antraks.
2. Konsep Roda
a. Host
Dalam hal ini yang menjadi host pada penyakit antraks yaitu manusia dan hewan
ternak itu sendiri. Manusia yang terkena penyakit antraks ditularkan melaui
Kontak langsung dengan hewan sakit.Menghirup spora dari hewan yang sakit,
spora antraks yang ada di tanah/rumput dan lingkungan yang tercemar spora
antraks maupun bahan-bahan yang berasal dari hewan yang sakit, seperti kulit,
daging, tulang, dan darah., Mengkonsumsi daging hewan yang sakit/mati dan
produknya karena antraks dan Pernah dilaporkan melalui gigitan serangga Afrika
yang telah memakan bangkai hewan yang tertular kuman Antraks, serta Penularan
dari manusia ke manusia jarang terjadi.
b. Lingkungan Fisik, biologis, dan lingkungan social
Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri
Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Manusia dapat terinfeksi bila
kontak dengan hewan yang terkena anthraks, dapat melalui daging, tulang, kulit,
maupun kotoran. Penularan penyakit antraks pada manusia pada umumnya karena
manusia mengonsumsi daging yang berasal dari ternak yang mengidap penyakit
tersebut. Meskipun hanya mengonsumsi dalam jumlah kecil. Terlebih pada saat
pertahanan tubuh manusia menjadi rendah akibat: kelaparan, defisiensi vitamin A,
keracunan (alkohol), kepayahan, iklim yang jelek (sangat dingin/panas) dan cekaman
(stres). Disamping itu penularan pada manusia dapat melalui luka. Anthrax dapat
memasuki tubuh manusia melalui usus, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka).
Anthrax tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada manusia.Bakteri B.
anthracis
B. Konsep Sehat Sakit
1. Definisi Sehat :
- WHO ( 1947 )
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.. Mengandung tiga
karakteristik :
a. merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun
eksternal
c. sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
-
individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap lingkungan
sosialnya.
-
Pender ( 1982 )
Sehat aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas sosial. Definisi sehat menurut Pender
gejala berat
o Adapun syarat agent sebagai penyebab penyakit:
a. Dijumpai pada setiap kasus yang diteliti, pada keadaan yang sesuai
(necessary cause)
b. Agent hanya menyebabkan penyakit yang diteliti (specific effect)
c. Agent diisolasi sempuma, berulang ditumbuhkan, dan dibiakan
(sufficient cause)
2. Host/ pejamu
Faktor host (intrinsik) yang merupakan faktor risiko timbulnya
penyakit antara lain:
a. Genetik, misalnya penyakit herediter seperti hemophilia
b. Umur, misalnya usia lanjut berisiko penyakit jantung
DAFTAR PUSTAKA
http://noviastriana10.blogspot.co.id/2014/03/teori-terjadinya-penyakit.html