Anda di halaman 1dari 44

PENELITIAN

ANGGOTA KELOMPOK

AGUS PASIBAH CHINTAMI WATAK

LIDYA RINDENGAN SUTRIA MAMONTO


PENGERTIAN

 EPIDEMIOLOGI ILMU YANG


MEMPELAJARI,MENGANALISIS SERTA
MEMECAHKAN MASALAH KESEHATAN MAUPUN
MASALAH YANG ERAT HUBUNGANNYA DENGAN
KESEHATAN PADA SUATU KELOMPOK PENDUDUK
TERTENTU
ASAL KATA
EPIDEMIOLOGI

EPI PADA

DEMOS PENDUDUK

LOGOS ILMU

SEHINGGA DIARTIKAN ASAL KATANYA AKAN BERARTI


ILMU PADA PENDUDUK ATAU ILMU YANG MEMPELAJARI
HAL IHWAL YANG BERKAITAN DENGAN PENDUDUK
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
DIKELOMPOKAN MENJADI DUA

PENELITIAN OBSERVASIONAL ATAU PENELITIAN EKSPERIMENTAL YANG


PENGAMATAN TERHADAP KEJADIAN MERUPAKAN PENELITIAN YANG
ALAMI DALAM MASYARAKAT DIDASARKAN PADA PERILAKU
UNTUK MENCARI SEBAB AKIBAT TERTENTU TERHADAP OBJEK
UNTUK DAPAT MEMPEROLEH
JAWABAN TENTANG PENGARUH
PERLAKUAN TERHADAP OBJEK
YANG DITELITI
TUJUAN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
 MENGGAMBARKAN STATUS KESEHATAN
POPULASI
 MENGGAMBARKAN DISTRIBUSI SUATU PENYAKIT
 MENENTUKAN PENYEBAB DARI SUATU PENYAKIT
 MENETAPKAN JENIS/USAHA PENCEGAHAN DAN
PENGOBATAN UNTUK MENGONTROL TERJADINYA
PENYAKIT
PENELITIAN
EPIDEMIOLOGI
Observasional - Deskriptif
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

• Epidemiologi deskriptif adalah studi pendekatan epidemiologi yang


bertujuan untuk menggambarkan masalah kesehatan yang terdapat
di dalam masyarakat dengan menentukan frekuensi, distribusi dan
determinan penyakit berdasarkan atribut & variabel menurut segitiga
epidemiologi (orang, Tempat, dan Waktu).
TUJUAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

• Untuk menggambarkan distribusi keadaan masalah kesehatan sehingga


dapat diduga kelompok mana di masyarakat yang paling banyak terserang.
1

• Untuk memperkirakan besarnya masalah kesehatan pada berbagai


kelompok.
2

• Untuk mengidentifikasi dugaan adanya faktor yang mungkin berhubungan


terhadap masalah kesehatan (menjadi dasar suatu formulasi hipotesis).
3
Ciri-ciri Penelitian Dekriptif

Bertujuan untuk menggambarkan

Tidak terdapat kelompok pembanding

Hubungan sebab akibat hanya merupakan suatu perkiraan ataau semacam asumsi

Hasil penelitiannya berupa hipotesis

Merupakan studi pendahuluan untuk studi yang mendalam


Manfaat
Penelitian
Deskriptif

Untuk menyusun perencanaan pelayanan kesehatan.

Untuk menentukan dan menilai program pemberantasan penyakit yang telah


dilaksanakan

Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

Untuk Membandingkan frekuensi distribusi morbiditas atau mortalitas antara


wilayah atau satu wilayah dalam waktu yang berbeda.
KONSEP EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Person

Place Time
Analisas
Epidemiologi
Deskriptif

• Studi Korelasi Populasi


Populasi • Rangkaian Berkala( Time
Series)

• Laporan Kasus (Case Report)


Individu • Rangkaian Kasus (Case
Series)
Prinsip-prinsip studi Korelasi populasi :
Studi epidemiologi dengan  2 VARIABEL (x : Paparan, Y : penyakit)
populasi sebagai unit analisis yang diukur pada tiap-tiap unit observasi
bertujuan mendeskripsikan  Kemudian sejumlah n pasangan (X,Y)
hubungan korelatif antara dipertemukan untuk dicari hubungannya.
Studi penyakit dan faktor-faktor  Kekuatan hubungan linear antara X dan Y
Korelasi penelitian. Faktor-faktor yang dihitung dalam koefisien korelatif r,
Populasi digunakan : umur, bulan, mengukur berapa besar perubahan tiap unit
penggunaan pelayanan kesehatan, frekuensi penyakit diikuti perubahan setiap
konsumsi jenis makanan, obat- unit paparan
obatan, sigaret dll.  Contoh : Studi korelasi populasi untuk
Unit observasi/unit analisis adalah mempelajari hubungan korelatif antara
kelompok individu, komunitas, kematian karena kanker paru pada pria
atau populasi yang lebih besar. tahun 1950 dan konsumsi sigaret pada tahun
1930 di berbagai negara.
Studi Korelasi Populasi

KEKUATAN KELEMAHAN

• Dapat menggunakan data insidensi, • Tidak mampu mengatasi


prevalensi dan mortalitas kesenjangan status paparan dan
• Digunakan pada penyelidikan awal penyakit pada tingkat populasi dan
hubungan paparan dan penyakit individu. Kita tidak mengetahui
• Mudah dilakukan dan murah dengan apakah seseorang yang terpapar juga
memanfaatkan informasi yang berpenyakit.
tersedia • Tidak mampu mengontrol faktor
• dapat dikolerasikan dengan data perancu
morbiditas, mortalitas dan • Contoh : terlepas dari korelasi positif
penggunaan sumber daya kesehatan yang kuat antara merokok dengan
yang dikumpulkan kematian Ca paru, dapat diduga
bahwa perkiraan tersebut lebih besar
dari sesungguhnya, karena adanya
faktor lain : polusi udara, asbes,
radium, hidrokarbon, radiasi dll.
Studi epidemiologi yang bertujuan
mendeskripsikan dan mempelajari frekuensi
penyakit atau status kesehatan satu/beberapa
populasi berdasarkan serangkaian pengamatan
pada beberapa sekuens waktu. Ciri rangkaian
Rangkaian berkala adalah menghubungkan variasi
Berkala( Time frekuensi penyakit dari waktu ke waktu.
Series)

Data bentuk time series dapat dicatat berdasarkan


periode waktu harian, mingguan, bulanan, tahunan,
ataupun periode waktu tertentu lainnya dalam
rentang waktu yang sama (Cryer, 2008).
Ciri rangkaian Manfaat studi Komponen
berkala rangkaian berkala pembentuk
• menghubungkan variasi adalah: rangkaian berkala
frekuensi penyakit dari • Meramalkan kejadian yang dapat
waktu ke waktu. penyakit berikutnya merancukan
berdasarkan pengalaman
lampau
pengaruh intervensi
• Mengevaluasi efektifitas sebenarnya
intervensi kesehatan • Kecenderungan sekuler
masyarakat • Variasi Musim
• Variasi Siklik
• Variasi Acak (Random)
Case Report (Laporan Kasus)

• Case report (laporan kasus) merupakan studi kasus yang bertujuan


mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis
kasus.
• Case report mendeskripsikan cara klinisi mendiagnosis dan memberi
terapi kepada kasus, dan hasil klinis yang diperoleh.
• Selain tidak terdapat kasus pembanding, hasil klinis yang diperoleh
mencerminkan variasi biologis yang lebar dari sebuah kasus, sehingga
case report kurang andal (reliabel) untuk memberikan bukti empiris
tentang gambaran klinis penyakit.
Rangkaian Kasus (Case Series)

• Case series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang


serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum
penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus.
Case series banyak dijumpai dalam literatur kedokteran klinik. Tetapi
desain studi ini lemah untuk memberi-kan bukti kausal, sebab pada
Case Series tidak dilakukan perbandingan kasus dengan non-kasus.
Case series dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan
diuji dengan desain studi analitik.
• Serial kasus merupakan rancangan studi yang menggambarkan
kejadian sekumpulan kasus baru dengan diagnosis yang serupa, misal
pada tahun 1985 ditemukan penyakit break dancing neck.
OBSERVASIONAL
ANALITIK
Epidemiologi analitik

• Menguji hipotesis dan menaksir


(mengestimasi) besarnya hubungan/
pengaruh paparan terhadap penyakit.
• Membandingkan kelompok-kelompok untuk
menentukan adanya peran dari berbagai faktor
risiko dalam menyebabkan sebuah penyakit
atau masalah kesehatan.
Tujuan epidemiologi analitik:
(1) Menentukan faktor risiko/ faktor pencegah/
kausa/ determinan penyakit,
(2) Menentukan faktor yang mempengaruhi
prognosis kasus;
(3) Menentukan efekt ivitas intervensi untuk
mencegah dan mengendalikan penyakit pada
populasi.
Penelitian epdemiologi analitik
membandingkan kelompok-kelompok untuk
menentukan adanya peran dari berbagai faktor
risiko (PAPARAN) dalam menyebabkan
sebuah PENYAKIT atau masalah kesehatan.
 Desain dari penelitian analitik yang sering
digunakan dalam penelitian epidemiologi adalah
 cross sectional,
 case-control,
 cohort.
ARAH
PENGUSUTAN
ARAH
PENGUSUTAN
STUDI CROSS
SECTIONAL
 Variabel bebas (faktor risiko) dan tergantung
(efek) dinilai secara simultan pada satu saat
(tidak harus pada saat/hari yg sama)
 Variabel-variabel dinilai hanya satu kali saja
 Variabel-variabel diukur menurut keadaan pada
waktu dilakukan observasi
 Dikenal pula sebagai studi prevalen
KOHORT
Adalah
Penelitian epidemiologi analitik yang
bersifat observasi dimana dilakukan
perbandingan antara sekelompok orang
yang terkena penyebab (terpapar) dengan
sekelompok lainnya yang tidak terkena
penyebab (tidak terpapar) kemudian
dilihat akibat yang ditimbulkan
Kohort
 Diketahui penyebab,dilihat akibat
 Sifat umum: mengacu pada masa depan
(prospective study)
Pengukuran tidak dilakukan secara
bersamaan
Penelitian longitudinal (longitudinal
study)
CASE CONTROL
Adalah
 Penelitian kasus-kontrol adalah suatu penelitian
analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko
(PAPARAN) dipelajari dengan menggunakan
pendekatan retrospektif,
 Dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan efek
atau penyakit tertentu (kelompok kasus) dan kelompok
tanpa efek (kelompok kontrol), kemudian diteliti
faktor risiko (PAPARAN) yang dapat menerangkan
mengapa kelompok kasus terkena efek, sedangkan
kelompok kontrol tidak
kohort
Keuntungan Kerugian

• Kriteria responden dapat • Membutuhkan waktu,


disusun berdasarkan biaya, tenaga yang
keinginan besar

•Semua keterangan yang • Kemungkinan drop out


diinginkan dpt responden tinggi
diobservasi tanpa perlu
khawatir adanya bias • Sulit dilakukan jika
selection kasus
sedikit
• Hasil lebih dapat
dipercaya • Kemajuan ilmu bisa
merubah cara
diagnosis
Keuntungan Kerugian
• Tidak membutuhkan •Ada kemungkinan data yang
waktu, iaya, dan tenaga dikumpulkan tidak
yang besar lengkap krn datanya dr masa
lampau
• Tidak ditemukan drop out
pada responden •karena peristiwa telah terjasi,
kemungkinan cara
• Dapat dilakukan meskipun pencatatan tidak sama
kasus sedikit sehingga sulit dianalisa

•Hasil yang diperoleh kurang


dapat dipercaya sehingga
sering dilakukan dengan
penelitian
kohort/eksperimen
PENELITIAN
EKSP E RIM E N TA L
PENGERTIAN

Penelitian sebab – akibat dimana terdapat kelompok


sebagai subjek penelitian yaitu kelompok yang diberi
treatment dan tidak diberi treatment, serta dapat melihat
kondisi atau keadaan subjek sebelum dan setelah
dilakukan perlakuan / teratment
LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN EKSPERIMEN

1. Memilih dan merumuskan masalah


2. Memilih subjek yang akan dikenai perlakuan dan subjek yang
tidak dikenai perlakuan.
3. Memilih desain penelitian eksperimen
4. Mengembangkan instrument pengukuran (instrument untuk
mengumpulkan data)
5. Melaksanankan prosedur penelitian dan pengumpulan data
6. Menganalisis data
7. Perumusan kesimpulan
DESAI PENELITIAN

PRE EKSPERIMEN TRUE EKSPERIMEN

DESAIN PENELITIAN
EKSPERIMEN

FACTORIAL EKSPERIMEN QUASI EKSPERIMEN


PRE EKSPERIMEN

3. Intact Group Comparison


1. One – shot case studi X O1
2. One Group pretest – posttest O2
XO
design
O1 = Hasil Pengukuran setengah
01 X 02 kelompok yang diberi
X = treatmen yang diberikan perlakuan
(Variabel Independen) O2 = Hasil pengukuran setengah
O1 = Nilai pretest
O = Observasi (Variabel kelompok yang tidak diberi
(sebelum perlakuan)
dependen) perlakuan
O2 = Nilai post test
TRUE EKSPERIMEN

Pretest – Posttest control group design


R O1 X O2
R O3 O4
Terdapat dua kelompok yang dipilih random kemudian diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal adalah perbaedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Posttest Onli Control Design

R X O1
R O2
1. Terdapat dua kelompok yang masing – masing dipilih secara random ®
2. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan yang lain tidak
3. Kelompok yang diberi perlakuan disebebut kelompok eksperimen
dan kelompok yang diberi (treatmen) adalah (O1 : O2)
FAKTOR EKPERIMENTAL

Adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan (Variabel


Independent) terhadap hasil (Variabel Dependen)

R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O1 X Y2 O2
R O3 Y 2 O4
QUASI EXPERIMENTAL DESIGN
Time Series Design

Sebelum diberi perlakuan kelompok Nonequivalent control group


diberi pretest sampai empat kali, design
dengan maksud untuk mengetahui
kestabilan dan kejelasan kelompok
sebelum diberikan perlakuan. Bila Desain ini hmpir sama dengan
hasil pretest selama 4 kali ternyata pretest – posttest control group
nilainya berbeda – beda, berarti desain, hanya pada desain ini
kelompok tersebut labil, dan tidak kelompok eksperimen maupun
konstiten. kelompok control tidak dipilih secara
random
O1 X O2
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O6 O7 O8

Anda mungkin juga menyukai