Anda di halaman 1dari 5

RESUME EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

KONSEP KAUSASI, UKURAN EPIDEMIOLOGI, DAN DESAIN STUDI


EPIDEMIOLOGI
Disusun guna memenuhi tugas Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu : Nissa Kusariana, S.KM, M.Si

DISUSUN OLEH :
Nama : Dini Kusumastuti
NIM : 25010116120013
Kelas : A 2016

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
1.1 Konsep Kausasi
Konsep kausasi merupakan hubungan sebab akibat. Hubungan kausal adalah asosiasi atau
hubungan antara kategori kejadian/karakteristik, dimana perubahan kuantitas atau kualitas
satu kategori akan diikuti perubahan kategori lainnya. Dalam hubungan kausal sebab (cause)
mendahului akibat (effect) dan akibat akan berubah apabila sebab berubah.
Pendekatan dan model kausalitas antara lain model determnisme klasik, model
determinisme modern, model multiple etiology, pendekatan probabilistik.
a. Model determinisme klasik
Model ini berdasarkan teori penyebab tunggal (single causation). Mengarah ke hubungan
tunggal yang unik dan konstan. Sebab dalam model pendekatan ini bersifat necessary dan
sufficient. Sebab necessary adalah faktor yang harus ada untuk terjadinya penyakit.
b. Model determinisme modern
Pada saat ini, penyebab dan akiat tidak selalu tunggal. Dari prespektif multiple causation,
sebab sufficient bukan mrupakan 1 faktor tunggal, melainkan merupakan kumpulan
faktor. Faktor yang selal ada dalam setiap set sufficient cause adalah necessary cause.
1.2 Ukuran Epidemiologi
a. Ukuran Frekuensi Penyakit (UFP)
Ukuran Frekuensi Penyakit adalah kuantifikasi kejadian suatu penyakit dengan
menghitung individu yang terinfeksi, sakit (morbiditas), atau meninggal (mortalitas) pada
suatu populasi.
Jenis UFP yaitu Insidens, Prevalens, dan Mortalitas.
b. Insidens Rate
Incidence rate (angka insidensi) adalah jumlah kasus baru penyakit tertentu yang terjadi
di kalangan penduduk pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun)
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit  baru tersebut
pada pertengahan tahun.
c. Insidens Kumulatif (Cummulative Incidence)
Insidens Kumulatif adalah rata-rata risiko individu terkena penyakit. Ciri-ciri Insidens
Kumulatif : Tidak memiliki dimensi, nilainya dari 0 s/d 1, merujuk pada individu, ada
periode rujukan waktu yang ditentukan. Rumus :

IK

d. Prevalensi Titik
Prevalensi titik adalah proporsi dari individu dalam populasi yang terjangkit penyakit
pada suatu titik waktu. Atau merupakan taksiran probabilistik (risiko) seorang untuk sakit
pada titik waktu tertentu.
Rumus : Kasus Penyakit/Populasi Total
e. Prevalensi Periode
Prevalensi periode merupakan perpaduan prevalensi titik dan insidensi. Prevalensi
periode adalah probabilitas individu dari populasi untuk terkena penyakit pada saat
dimulainya pengamatan, atau selama jangka waktu pengamatan.
f. Ukuran Kematian ( mortalitas)
Ukuran Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk kematian.
Ukuran Kematian merupakan angka atau indeks, yang dipakai sebagai dasar untuk
menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk.
Ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian,yaitu
 Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait
 Status Penyakit
 Kematian akibat Lingkunaganatau Masyarakat

1.3 Desain Studi Epidemiologi


1. Desain Studi Kasus (Case Study Design)
Studi kasus merupakan penelitian mendalam tentang masalah penelitian tertentu, bukan
survey statistik atau pertanyaan komparatif. Tujuan desain ini untuk mempersempit
bidang yang sangat luas ke dalam satu atau beberapa hal yang spesifik.
2. Desain Studi Deskriptif
a. Studi Cross Sectional
Potong-lintang berguna untuk mendeskripsikan penyakit dan paparan pada populasi pada
satu titik waktu tertentu.
Manfaatnya adalah memberikan masukan kepada para pemberi pelayanan kesehatan,
dalam rangka perencanaan kesehatan, Memberikan petunjuk awal untuk merumuskan
hipotesis.
b. Case series
Case series, tentang serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan
spektrum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Studi
ini lemah untuk memberikan bukti kausal, sebab pada case series tidak dilakukan
perbandingan kasus dengan non-kasus.
c. Case Report
Case report (laporan kasus), mendeskripsikan cara klinisi mendiagnosis dan memberi
terapi kepada kasus, dan hasil klinis yang diperoleh. case report kurang andal
(reliabel) untuk memberikan bukti empiris tentang gambaran klinis penyakit.
3. Desain Studi Analitik
a. Desain Studi Analitik Cross-Sectional
Tujuan : Untuk mendapatkan sebuah sampel dari populasi dalam suatu waktu.
Kelebihan :
 Dapat digunakan untuk penelitian analitik bidang kesehatan.
 Lebih efisien untuk merumuskan hipotesis baru.
Kekurangan:
 Diperlukan subyek penelitian yang besar.
 Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat.
b. Case Control
Kasus Kontrol adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan
antara penyebab suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan membandingkan
kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status penyebab penyakitnya.
Pada desain studi case control kita menentukan disease / penyakitnya lebih dulu baru
menganalisis penyebab atau paparannya (exposure).
c. Studi Analitik Kohort
Pada penelitian cohort, peneliti menentukan satu kelompok yang terpapar faktor
risiko (exposed group) dan satu kelompok yang tidak terpapar ( nonexposed gruop ),
kemudian membandingkan insiden penyakitnya.
4. Desain Studi Eksperimental
Studi penelitian eksperimental adalah suatu studi bertujuan untuk mengukur efek dari
suatu intervensi terhadap hasil tertentu yang diprediksi sebelumnya. 2 macam studi
eksperimental
a. Randomied Controled Trial (RCT)
adalah suatu metode penelitian yang digunakan pada prosedur medis yang
mengunakan sample pasien sesungguhnya dan dibagi atas grup control serta grup
yang diberi perlakuan. Teknik analisis berupa Chi square, ANOVA, T-test, Survival
analysis.
b. Eksperiment semu
adalah eskperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit
eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan
perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA

Hasmi. 2011. Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta: Trans Info Media.


Murti, Bhisma. 2013. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi: Edisi ke 3. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Ryadi, A.L. Slamet dan Wijayanti, T. 2014. Dasar-dasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai