Dosen Pengampu : Dr. Yusniar Hanani D, S.TP, M.Kes
Dini Kusumastuti 25010116120013
Wikri Eko Putra 25010116120026 Indira Casheila Anindityo 25010116120046 Auliya Afrikatun 25010116120066 Lutfi Setyowati 25010116120075 Intan Permata Sari 25010116130238
Kelas : Kesehatan Lingkungan 2
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2019 Kebakaran rumah merupakan salah satu hal yang paling ditakuti setiap orang. Selain itu, kebakaran rumah bisa terjadi tanpa diduga. Bencana kebakaran dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja. Akibat dari bencana kebakaran ini tidak hanya sekedar kehilangan harta benda tetapi juga kehilangan nyawa. Meski sudah merasa sangat berhati- hati dalam penggunaan perangkat yang menghasilkan api di dalam rumah, bukan berarti sudah aman dari kebakaran rumah. Oleh karena itu, setiap anggota keluarga perlu mengetahui potensi bahaya kebakaran di dalam rumah dan cara pencegahannya.
1. Potensi hazard kebakaran rumah tangga
Banyak contoh yang bisa kita lihat dari berbagai pemberitaan televisi atau media lain. Hampir sebagian besar kebakaran rumah diakibatkan karena kecelakaan kerja (kecerobohan) baik yang dilakukan oleh asisten rumah tangga atau anggota keluarga penghuni rumah. Kerusakan peralatan listrik atau elektronik atau kebocoran tabung/selang gas juga diakibatkan ketidaktahuan atau abai terhadap faktor-faktor yang beresiko menyebabkan terjadinya kecelakaan ditempat kerja dan pada akhirnya akan mengancam keselamatan penghuni rumah. Potensi bahaya dalam rumah tangga penyebab kebakaran cukup banyak, antara lain : a. Aktivitas dapur Aktivitas dapur juga mengandung potensi bahaya, jika penghuni lupa mematikan kompor maupun terjadi kebocoran gas LPG. b. Setrika Penggunaan setrika memiliki potensi bahaya untuk menyebabkan kebakaran. Apabila pemakaian setrika tidak tepat atau lalai, maka dapat menyebabkan setrika terlalu panas dan pakaian menjadi berlubang dan bisa menyebabkan kebaran. c. Kabel listrik mengandung potensi bahaya Jika ada bagian yang terkelupas, maka kabel tersebut beresiko menyebabkan arus pendek yang mungkin berakibat fatal terjadinya kebakaran. Selain itu, penggunaan stop kontak yang terlalu bertumpuk-tumpuk juga memiliki potensi bahaya kebakaran di rumah. d. Lilin saat mati lampu Lilin mungkin terlihat sederhana dan tidak terlalu dianggap berbahaya, tetapi kenyataanya lilin merupakan penyebab nyata dari kebakaran terutama di Indonesia yang masih sering mati lampu sehingga banyak yang menggunakan lilin hingga pagi sambil menunggu lampu menyala kembali. Lebih dari 50% kebakaran lilin di rumah akibat meletakkan lilin dekat material yang mudah terbakar, yang perlu diingat, lilin merupakan menghasilkan api terbuka (open flame) yang dapat membakar apa saja.