Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IPA

TENTANG BENCANA KEBAKARAN

Disusun Oleh :
1. Nyi Mas Yuliati
2. Vanka
3. Ulia
4. Alya
5. Maesaroh
6. Fikri

Kelas : X BDP 1

SMK NEGERI 1 RANGKASBITUNG


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Tentang Bencana Kebakaran” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Rangkasbitung, September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebakaran merupakan salah satu peristiwa yang tidak diinginkan dan terkadang tak
terkendali. Oleh karena sifatnya yang membahayakan dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat, maka kebakaran dikatagorikan sebagai salah satu bentuk bencana.
Bencana, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), adalah “peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam, ataupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis”.
Daerah perkotaan (terutama kawasan dengan permukiman padat penduduk)
merupakan daerah yang rentan terhadap terjadinya bencana kebakaran. Berdasarkan data
dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota
Padang, kebakaran yang terjadi di Kota Padang selama tahun 2015 adalah sebanyak
357 kasus, dengan kerugian mencapai Rp 34 miliar lebih. Di Provinsi DKI Jakarta, bencana
kebakaran yang terjadi bahkan mencapai angka rata-rata 800 kasus per tahun atau sekitar 67
kasus per bulan. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa masalah kebakaran di
perkotaan perlu mendapat perhatian serius, terutama dalam hal pencegahan dan
penanggulangannya.
Kebakaran di perkotaan umumnya terjadi akibat hubungan singkat arus listrik
(korsleting) pada kabel/alat listrik, kebocoron pada pipa saluran tabung gas LPG, atau akibat
kelalaian manusia itu sendiri seperti lupa mematikan api kompor, api pembakaran sampah,
atau api puntung rokok[4]. Selain oleh faktor manusia, kejadian kebakaran juga dapat
disebabkan oleh alam seperti petir, gempa bumi, letusan gunung api, kekeringan, dan lain
sebagainya.
Upaya pemadaman kebakaran biasanya dilakukan secara gotong royong oleh warga
dengan peralatan seadanya, sebelum satuan pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
Masalah yang sering terjadi selama ini adalah keterlambatan kehadiran satuan pemadam
kebakaran di lokasi kebakaran. Hal ini bisa disebabkan karena tiga hal. Pertama, kurangnya
kesiapsiagaan petugas. Kedua, padatnya lalulintas di jalan menuju lokasi kejadian. Ketiga,
terlambatnya informasi yang diterima petugas (melalui nomor telepon darurat 113) dari
warga yang mengalami bencana tersebut.
Penyebab pertama dapat diatasi dengan meningkatkan kedisiplinan petugas. Penyebab
kedua dan ketiga dapat diatasi dengan menyediakan atau membuat suatu sistem deteksi dan
penyampaian informasi kebakaran secara otomatis kepada pihak kepolisian dan petugas
pemadam kebakaran. Jika terjadi kemacetan menuju lokasi kebakaran maka petugas
kepolisian akan melakukan penertiban jalan sehingga petugas pemadam kebakaran bisa
menuju lokasi kebakaran tanpa adanya hambatan.

B. Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian Tugas Akhir ini dibatasi pada hal-hal
berikut:
1. Pendeteksian kebakaran didasarkan pada konsentrasi/kandungan asap, suhu dan api
yang terjadi ketika kebakaran.
2. Pengujian sistem dilakukan dengan simulasi kebakaran.
3. Lokasi kebakaran sebelumya telah ditentukan yaitu daerah Limau Manih dan Lubuk
Begalung.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang
dihadapi adalah sebagai berikut:
1. Apa Penyebab Terjadinya Bencana
2. Kerugian Apa Saja Yang Ditimbulkan Akibat Bencana
3. Langkah Pencegahan Kebakaran Di Rumah

D. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a) Mengetahui pengaruh penerapan Fire Roller Shutter terhadap keselamatan
kebakaran terkait dengan dampak intensitas api dan asap terhadap jiwa pada
sebuah bangunan.
b) Menentukan modifikasi apa yang diperlukan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kehandalan sistem perlindungan kebakaran.
2. Manfaat
Manfaat dari pembuatan tugas makalah ini adalah :
1. Dapat memberi kemudahan bagi petugas pemadam kebakaran untuk mengetahui
lokasi kebakaran.
2. Dapat memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mengatasi kebakaran tanpa
harus menghubungi petugas pemadam kebakaran.
BAB II
DATA HASIL PENGAMATAN

Kebakaran merupakan bencana yang lebih sering disebabkan kelalaian manusia.


Peristiwa kebakaran akibat korsleting listrik tidak boleh dianggap sepele karena jika
dibiarkan pertumbuhan api dapat menjadi besar dan akan menuju kebakaran penuh. Petra
Andersson dan Patrick Van Hees dari Lembaga Pengujian dan Penelitian Nasional Swedia
(SP) telah mengusulkan bahwa kegagalan listrik yang diinduksi secara termal dari kabel
dapat diprediksi melalui perhitungan perpindahan panas satu dimensi sederhana, dengan
asumsi bahwa kabel dapat diperlakukan sebagai silinder homogen dan harus diperluas ke
jenis kabel lainnya dengan asumsi sebagai berikut:
1. Penetrasi panas ke dalam kabel penampang melingkar sebagian besar dalam arah radial.
Ini sangat menyederhanakan analisis dan juga konservatif karena diasumsikan bahwa
kabel sepenuhnya dikelilingi oleh sumber panas.
2. Kabel yang solid padat dan homogen dalam komposisi pada kenyataannya terbuat dari
beberapa jenis bahan polimer, pengisi selulosa, dan logam konduktor seperti tembaga.
3. Sifat termal konduktivitas, panas spesifik, dan kepadatan dari kabel homogen yang
diasumsikan tidak bergantung pada suhu. Pada kenyataannya, baik konduktivitas termal
dan panas spesifik polimer bergantung pada suhu.
4. Diasumsikan bahwa tidak ada reaksi yang terjadi di dalam kabel selama pemanasannya
dan penyalaan dari pembakaran tidak dipertimbangkan dalam model. Faktanya, kabel
termoplastik meleleh, termoset membentuk lapisan dan menguap hingga melampaui titik
suhu yang diizinkan sehingga menimbulkan kebakaran.
5. Kegagalan listrik terjadi ketika suhu tepat di dalam pembungkus kabel mencapai nilai
batas kekuatan yang ditentukan secara eksperimen.
Dalam teori kebakaran disebutkan bahwa proses kebakaran terjadi karena adanya
udara, panas, dan oksigen. Pada kebakaran akibat listrik pemicu timbulnya panas akan
menyala menjadi api pada saat awal tahap penyulutan. Untuk menghindari korsleting dan
kebakaran menurut persyaratan PUIL ada sejumlah cara untuk mencegah kebakaran (PUIL,
n.d.) antara lain :
a. Menghindari penggunaan peralatan dengan beban kapasitas listrik yang berlebih. Hindari
penggunaan peralatan listrik yang melebihi beban kapasitas meter listrik.
b. Menghindari pemasangan instalasi listrik dengan terlalu banyak sambungan di rumah
dengan isolasi yang apabila terkena panas listrik mudah memuai dan mengelupas.
c. Pada saat listrik padam, jangan letakkan lilin dekat dengan bahan yang mudah terbakar
seperti kasur, kayu, kardus, dan kain.
d. Memeriksa secara berkala instalasi listrik di rumah. Apabila terdapat kabel rapuh,
sambungan maupun stop kontak yang aus atau tidak rapat, maka segera melakukan
penggantian baru dan standar yang diizinkan.
Puncak kejadian kebakaran pada kawasan permukiman padat sering terjadi selama
bulan Juli, Agustus, dan September karena pengaruh cuaca yang kering. Kondisi saat ini
kebakaran permukiman padat selalu meningkat terkait dengan makin padatnya penduduk,
cuaca makin kering, kemiskinan, terbatasnya hidran, penggunaan lahan, dan sebagainya.

No Foto / Gambar Keterangan


1. Dampak fisik

Kebakaran terjadi di Jalan


Anyer III RT 004 RW 002,
Kelurahan Menteng, Jakarta
Pusat

Waktu :
Selasa (28/9/2021)

Penyebab :

Sumber : Penyebab kebakaran diduga


https://megapolitan.kompas.com/read/ korsleting listrik
2021/09/28/10113691/rumah-di-
menteng-ludes-terbakar-petugas-
damkar-luka-tertimpa-reruntuhan

Kebakaran terjadi di Jalan Anyer III


RT 004 RW 002, Kelurahan Menteng,
Jakarta Pusat

2.
Dampak Fisik :

Swalayan Hangus
Terbakar

Penyebab :

Sumber : Arus Pendek Listrik


https://www.jpnn.com/news/swalayan-cahaya-
pasar-minggu-terbakar-polisi-olah-tkp-hasilnya

kebakaran Swalayan Cahaya di Jalan Raya


Cilandak KKO, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Apa Penyebab Terjadinya Bencana


Beberapa hal yang sering kita temui atau lakukan di dalam rumah mungkin masih
dianggap sepele oleh beberapa orang, namun dari hal sepele tersebut jika tidak ditangani
dengan benar dapat berakibat fatal, khususnya dapat menyebabkan rumah kebakaran.
Sebelum berakibat fatal, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mencegah terjadinya kebakaran rumah
1. Lupa Mematikan Kompor
2. Beban Colokan Listrik Terlalu Banyak
3. Membuang Puntung Rokok Sembarangan
4. Membakar Sampah
5. Si Kecil Bermain Korek di Rumah
6. Ledakan Kompor Gas
7. Kabel Listrik yang Sudah Tua
Beberapa faktor tersebut seringkali tidak kita sadari dapat memicu terjadinya sebuah
kebakaran dan seringkali terjadi di kehidupan kita sehari-hari, misalnya saat kita kelupaan
sedang memasak air untuk membuat kopi, memiliki colokan dengan cabang yang banyak,
membuang punting rokok sembarangan, dan lain sebagainya.
Untuk mencegah kebakaran yang terjadi, maka kita harus lebih waspada dan selalu
ingat akan apa yang dapat ditimbulkan dari hal-hal tersebut.

B. Kerugian Apa Saja Yang Ditimbulkan Akibat Bencana


Kerugian materiil dan imateriil langsung menanti begitu terjadi kebakaran rumah.
Sebab, si jago merah dapat menimbulkan efek destruktif yang sangat parah. Kerugian yang
sudah pasti timbul adalah kerusakan bangunan rumah. Perabotan di dalamnya pun bakal ikut
hangus terbakar. Melansir State Systems Inc, ada dua jenis kerugian ekonomi yang
diakibatkan kebakaran. Ada kerugian langsung dan tidak langsung.
Kerugian langsung mencakup rusaknya bangunan rumah beserta barang-barang di
dalamnya. Sementara itu, kerugian tidak langsung yang mungkin terjadi, antara lain
pengeluaran tak terduga untuk menyewa tempat sementara, perbaikan rumah, hingga
kehilangan aset berharga seperti dokumen penting dan surat-surat berharga.
Mengingat besarnya dampak yang timbul dari kebakaran rumah, maka sangat penting
untuk mengantisipasi bencana tersebut dengan sejumlah langkah mitigasi. Beberapa cara
untuk mencegah kebakaran, di antaranya mengecek instalasi listrik untuk menghindari
korsleting, mematikan kompor segera usai memasak, tidak menyalakan api di benda-benda
yang mudah terbakar seperti kain, plastik, dan sebagainya.
Jika dibutuhkan, pemilik rumah juga dapat menyiagakan alat pemadam api ringan
(APAR). Alat tersebut akan membantu memadamkan api sebelum membesar dan menyebar
ke seluruh bagian rumah.
Selain itu, penting juga menyiapkan upaya preventif untuk meminimalisir risiko jika
terjadi kebakaran. Salah satunya dengan membeli polis Asuransi Kebakaran

C. Langkah Pencegahan Kebakaran Di Rumah


Langkah mencegah terjadinya kebakaran di dalam rumah dapat dimulai dengan
memberikan perhatian pada perawatan, rancangan, hingga penggunaan material rumah yang
dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya musibah kebakaran rumah.
Beberapa langkah pencegahan kebakaran di rumah:
1. Perawatan Sistem Elektrikal
2. Bahan Bangunan Anti Kebakaran
3. Desain dapur yang baik
4. Perbaiki sistem storage
5. Sediakan smoking area jika perlu
6. Padamkan listrik saat tidak digunakan
7. Siapkan tempat pembakaran sampah khusus
8. Bekali rumah dengan fire alarm dan fire extinguisher
1. Perawatan Sistem Elektrikal
Sistem kelistrikan merupakan penyebab tertinggi terjadinya sebuah kebakaran
rumah mulai dari kelalaian penggunaan hingga hubungan arus pendek yang memicu
titik api penyebab kebakaran. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan peralatan
listrik yang sesuai dengan standar keamanan dan lakukan juga perawatan secara
berkala. Pastikan juga untuk menggunakan stop kontak sesuai kebutuhan. Stop kontak
yang berlebihan atau menumpuk dapat memicu arus listrik yang berlebihan.
2. Bahan Bangunan Anti Kebakaran
Bahan bangunan seperti kayu, plastic, dan sejenisnya merupakan bahan yang
mudah terbakar. Pastikan kamu menghindari penggunaan material tersebut pada area-
area yang memiliki kontak dengan api, seperti dapur dan ruang kelistrikan. Kamu juga
bisa beralih menggunakan material-material yang tahan api seperti semen, cat dinding
yang sudah dimodifikasi, hingga kayu-kayu artificial yang sebenarnya terbuat dari
semen.
3. Desain Dapur yang Baik
Selain masalah kelistrikan, dapur juga merupakan salah satu faktor tertinggi
penyebab terjadinya kebakaran sehingga diperlukan perancangan dapur yang baik.
Pastikan posisi LPG dan kompor terpisah dengan dinding agar tabung dan api tidak
memiliki kontak langsung. Selain itu, ventilasi yang baik pada dapur terutama ruang
penyimpanan tabung LPG juga sangat diperlukan agar jika terjadi kebocoran gas
dapat diketahui sejak dini dan gas juga tidak tertumpuk di satu ruangan sehingga
rentan terjadi kebakaran.
4. Perbaiki Sistem Storage
Gunakan ruang penyimpanan yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Untuk
barang yang mudah terbakar seperti kertas atau dokumen-dokumen penting
disarankan untuk menyimpannya di brankas yang tahan api.
5. Sediakan Smoking Area, Jika Perlu
Meski dapat dibilang sangat jarang terjadi, namun kemungkinan terjadinya
kebakaran akibat kelalaian membuang punting rokok masih dapat terjadi. Disarankan
sebuah rumah memiliki ruangan khusus merokoknya sendiri karena selain
menghindari terjadinya kebakaran, juga untuk menjaga agar udara di rumahmu sehat.
6. Padamkan Listrik Saat Tak Digunakan
Selalu gunakan listrik secukupnya atau padamkan listrik jika kamu
meninggalkan rumah dalam waktu lama. Pemakaian berlebihan dapat memicu
konsleting yang berakhir pada kebakaran rumah.
7. Siapkan Tempat Pembakaran Sampah Khusus
Gunakan tungku atau tempat khusus untuk membakar sampah. Pastikan juga
tempat pembakaran berada jauh dari bangunan namun dekat dengan sumber air agar
kamu dapat segera memadamkannya jika api dirasa mulai membesar.
8. Bekali Rumah dengan Smoke Detector dan Fire Extinguisher
Meski bukan bangunan komersil, rumah juga perlu membutuhkan alat
pemadam api yang memadai. Lengkapi rumahmu dengan smoke detector agar kamu
dapat dengan mudah mengetahui jika ada titik api di dalam rumahmu. Untuk ruang
yang mudah memicu api, kamu juga dapat menyediakan fire extinguisher sebagai
pencegahan terhadap kebakaran rumah. Itulah berbagai hal yang dapat kamu lakukan
untuk mencegah terjadinya kebakaran rumah. Jangan ragu untuk menginvestasikan
sedikit biaya untuk membeli alat-alat pencegahan kebakaran rumah karena jika
sampai rumahmu terbakar, uang yang akan kamu keluarkan bisa jauh lebih besar
disbanding dengan membeli peralatan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kebakaran merupakan bencana yang sangat berbahaya bagi manusia, hewan dan
mahluk hidup lainya
2. Kebakaran dapat menyebabkan kerugian baik materil maupun jiwa.
3. Banyak masyarakat yang belum mengerti tentang cara pemadaman yang benar
dan tepat sehingga banyak terjadinya jatuh korban.
4. kebakaran memiliki 5 jenis klasifikasinya berdasarkan sumber utama kebakaran
tersebut.
5. kota Bekasi banyak terjadinya kebakaran karena jumlah kepadatan yang sangat inggi
.
6. Dinas pemadam kebakaran kota bekasi saat ini maasih kekurangan personil hal ini
menyebabkan tidak efektifnya pencegahan dan pemadaman kebakaran di Kota
Bekasi.
7. Dan kondisi alat alat pemdam kebkaran di dinas pemadam kota bekasi sudah
banyak yang tidak layak beroperasi

B. Saran
1. Sebagai masyarakat seharusnya kita mengetahui cara pemadaman kebakaran yang
benar agar jika kebakaran sewaktu waktu terjadi di sekitar kita , kita mampu
melakukan tindakan yang benar dan tepat.
2. Kita harus melakukan pencegahan caranya dengan melakukan pengecekan berkala
terhadap barang barang yang dengan mudah menyebabkan kebakaran.
3. Dinas pemadam kebakaran harus kebih sering memberikan informasi ke
masyarakat tentang bahaya kebakaran dan cara penanganan yang tepat jika
kebakaran itu terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://bpbd-kesbangpol.banyuasinkab.go.id/2019/03/13/laporan-kejadian-kebakaran/
https://indonesiabaik.id/infografis/faktor-penyebab-terjadinya-bencana
https://bnpb.go.id/berita/kebakaran-pemukiman

Anda mungkin juga menyukai