Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikankekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
danmendukung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan,
olehkarena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Baubau, 25 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Definisi Luka Bakar................................................................................3
2.2.KlasifikasiLukaBakar............................................................................3
2.3.Etiologi....................................................................................................6
2.4.ManifestasiKlinis....................................................................................7
2.5 Patofisiologi.............................................................................................7
2.6 Pemeriksaan Penunjang...........................................................................8

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................9


3.1.Pengkajian.............................................................................................9
3.2 DiagnosaKeperawatan..........................................................................12
3.3 Intervensi Keperawatan.........................................................................12

BAB IV PENUTUP..........................................................................................16
4.1.Kesimpulan............................................................................................16
4.2.Saran......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapatmeluas melebihi
kerusakan fisik yang terlihat pada jaringan yang terlukasecara langsung. Masalah kompleks
ini mempengaruhi semua sistem tubuhdan beberapa keadaan yang mengancam kehidupan.
Seorang dengan luka bakar 50% dari luas permukaan tubuh dan mengalami komplikasi dari
lukadan pengobatan dapat terjadi gangguan fungsional, hal ini mempunyai harapanhidup
kurang dari 50%. Sekarang, seorang dewasa dengan luas luka bakar 75% mempunyai harapan
hidup 50%. dan bukan merupakan hal yang luar biasa untuk memulangkan pasien dengan
luka bakar 95% yang diselamatkan.Pengurangan waktu penyembuhan, antisipasi dan
penanganan secara diniuntuk mencegah komplikasi, pemeliharaan fungsi tubuh dalam
perawatan lukadan tehnik rehabilitasi yang lebih efektif semuanya dapat meningkatkan
rata-rata harapan hidup pada sejumlah klien dengan luka bakar serius.

Beberapa karakteristik luka bakar yang terjadi membutuhkan tindakankhusus yang berbeda.
Karakteristik ini meliputi luasnya, penyebab(etiologi)dan anatomi luka bakar. Luka bakar
yang melibatkan permukaan tubuh yang besar atau yang meluas ke jaringan yang lebih
dalam, memerlukan tindakanyang lebih intensif daripada luka bakar yang lebih kecil dan
superficial. Luka bakar yang disebabkan oleh cairan yang panas (scald burn) mempunyai
perbedaan prognosis dan komplikasi dari pada luka bakar yang sama yangdisebabkan oleh
api atau paparan radiasi ionisasi. Luka bakar karena bahankimia memerlukan pengobatan
yang berbeda dibandingkan karena sengatanlistrik (elektrik) atau persikan api. Luka bakar
yang mengenai genetaliamenyebabkan resiko nifeksi yang lebih besar daripada di tempat lain
denganukuran yang sama. Luka bakar pada kaki atau tangan dapat
mempengaruhikemampuan fungsi kerja klien dan memerlukan tehnik pengobatan yang
berbeda dari lokasi pada tubuh yang lain. Pengetahuan umum perawat tentanganatomi
fisiologi kulit, patofisiologi luka bakar sangat diperlukan untuk mengenal perbedaan dan
derajat luka bakar tertentu dan berguna untuk mengantisipasi harapan hidup serta terjadinya
komplikasi multi organ yangmenyertai.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa pengertian dari luka bakar?
2.Apa penyebab dari luka bakar?
3.Bagaimana klasifikasi luka bakar?
4.Bagaimana patofisiologi luka bakar?
5.Bagaimana asuhan keperawatan dengan luka bakar?

1.3 Tujuan
-Untuk mengetahui pengertian dari luka bakar
-Untuk mengetahui penyebab dari luka bakar
-Untuk mengetahui klasifikasi luka bakar
-Untuk mengetahui patofisiologi luka bakar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Luka Bakar

Luka Bakar ditimbulkan panas kering atau panas basah, terkena bahankimia, arus listrik,
dan radiasi. (Long Barbara.C;1996;640)

Luka Bakar adalah kerusakan/ kehilangan jaringan yang disebabkankontak langsung dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,listrik dan radiasi. (Moenajat;2000)

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatusumber panas
pada tubuh, panas dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasielectromagnet (Brunner &
Suddarth, 2002)

Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik bahan kimia dan
petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebihdalam (Kusumaningrum, 2008)

Luka bakar bisa berasal dari berbagai sumber, dari api, matahari, uap,listrik, bahan kimia,
dan cairan atau benda panas. Luka bakar bisa saja hanya berupa luka ringan yang bisa diobati
sendiri atau kondisi berat yangmengancam nyawa yang membutuhkan perawatan medis yang
intensif (PRECISE, 2011)

.Jadi Luka bakar atau combustio adalah luka yang disebabkan oleh berbagai sumber yaitu
dari api, matahari, uap, listrik, bahan kimia, dan cairanatau benda panas yang mengenai kulit,
mukosa, dan jaringan yang lebihdalam.

2.2. Klasifikasi Luka Bakar


1)Berdasarkan penyebab:
a.Luka bakar karena api
b.Luka bakar karena air panas
c.Luka bakar karena bahan kimia
d.Luka bakar karena listrik
e.Luka bakar karena radiasi
f.Luka bakar karena suhu rendah (frost bite)

2)Berdasarkan kedalaman luka bakar


a.Luka bakar derajat I(super ficial partial-thickness)

Luka bakar derajat pertama adalah setiap luka bakar yang di dalam proses penyembuhannya
tidak meninggalkan jaringan parut. Luka bakar derajat pertama tampak sebagai suatu daerah
yang berwarnakemerahan, terdapat gelembung gelembung yang ditutupi oleh daerah putih,
epidermis yang tidak mengandung
Luka bakar derajat pertama ini hanya mengenai epidermis dan biasanya sembuh dalam 5-7
hari, misalnya tersengat matahari. Lukatampak sebagai eritema dengan keluhan rasa nyeri
atauhipersensitifitas setempat. Luka derajat pertama akan sembuh tanpa bekas.

b.Luka bakar derajat II (Deep Partial-Thickness)

Kerusakan yang terjadi pada epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi akut
disertai proses eksudasi, melepuh, dasar luka berwarna merah atau pucat, terletak lebih tinggi
di atas permukaan kulit normal, nyeri karena ujungujung saraf teriritasi. Luka bakar derajat II
ada dua:
1.Derajat II dangkal (superficial)
Kerusakan yang mengenai bagian superficial dari dermis,apendises kulit seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh. Luka sembuh dalam waktu 10-14
hari.
2.Derajat II dalam (deep)
Kerusakan hampir seluruh bagian dermis. Apendises kulitseperti folikel rambut, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea sebagianmasih utuh. Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung
apendiseskulit yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktulebih dari satu bulan.

c.Luka bakar derajat III( Full Thickness)

Kerusakan meliputi seluruh ketebalan dermis dan lapisan yanglebih dalam, apendises kulit
seperti folikel rambut, kelenjar keringat,kelenjar sebasea rusak, tidak ada pelepuhan, kulit
berwarna abu-abuatau coklat, kering, letaknya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar karena
koagulasi protein pada lapisan epidermis dan dermis, tidak timbul rasa nyeri. Penyembuhan
lama karena tidak ada prosesepitelisasi spontan.

3)Berdasarkan tingkat keseriusan lukaa


a.Luka bakar ringan/ minor
1.Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa
2.Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut
3.Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak mengenaimuka, tangan, kaki, dan
perineum.
b.Luka bakar sedang (moderate burn)
1.Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang dari
10 %
2.Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia < 10 tahun ataudewasa > 40 tahun,
dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
3.Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasayang tidak mengenai
muka, tangan, kaki, dan perineum.
c.Luka bakar berat (major burn)
1.Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau diatas usia 50 tahun
2.Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama
3.Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
4.Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpamemperhitungkan luas luka bakar
5.Luka bakar listrik tegangan tinggi

2.3 Etiologi Luka Bakar


1.Paparan api
a.Flame: Akibat kontak langsung antara jaringan dengan api terbuka,dan menyebabkan
cedera langsung ke jaringan tersebut. Api dapatmembakar pakaian terlebih dahulu baru
mengenai tubuh. Serat alamimemiliki kecenderungan untuk terbakar, sedangkan serat sintetik
cenderung meleleh atau menyala dan menimbulkan cedera tambahan berupa cedera kontak.

b.Benda panas (kontak): Terjadi akibat kontak langsung dengan benda panas. Luka bakar
yang dihasilkan terbatas pada area tubuh yangmengalami kontak. Contohnya antara lain
adalah luka bakar akibatrokok dan alat-alat seperti solder besi atau peralatan masak.

2.Scalds (air panas)

Terjadi akibat kontak dengan air panas. Semakin kental cairan dansemakin lama waktu
kontaknya, semakin besar kerusakan yang akanditimbulkan. Luka yang disengaja atau akibat
kecelakaan dapat dibedakan berdasarkan pola luka bakarnya. lain dipisahkan oleh kulit
sehat.Sedangkan pada kasus yang disengaja, luka umumnya melibatkankeseluruhan
ekstremitas dalam pola sirkumferensial dengan garis yangmenandai permukaan cairan.

3.Uap panas

Terutama ditemukan di daerah industri atau akibat kecelakaan radiator mobil. panas
menimbulkan cedera luas akibat kapasitas panas yangtinggi dari uap serta dispersi oleh uap
bertekanan tinggi. Apabila terjadiinhalasi, uap panas dapat menyebabkan cedera hingga ke
saluran napasdistal di paru.

4.Gas panas

Inhalasi menyebabkan cedera thermal pada saluran nafas bagian atasdan oklusi jalan nafas
akibat edema.

5.Aliran listrik

Cedera timbul akibat aliran listrik yang lewat menembus jaringantubuh. Umumnya luka
bakar mencapai kulit bagian dalam. Listrik yangmenyebabkan percikan api dan membakar
pakaian dapat menyebabkanluka bakar tambahan.

6.Zat kimia (asam atau basa)


2.4. Manifestasi Klinis

Menurut Effendi, 1999 manifestasi klinik yang muncul pada luka bakar sesuaidengan
kerusakannya :
1)Grade IKerusakan pada epidermis, kulit kering kemerahan, nyeri sekali,sembuh dalam 3-7
dan tidak ada jaringan parut.
2)Grade IIKerusakan pada epidermis dan dermis, terdapat vesikel dan edemasubkutan, luka
merah, basah dan mengkilat, sangat nyeri, sembuh dalam28 hari tergantung komplikasi
infeksi.
3)Grade IIIKerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri, luka merahkeputih putihan
dan hitam keabu-abuan, tampak kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri maka perlu
Skin graff

2.5. Patofisiologi

Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ketubuh. Panas tersebut
dapat dipindahkan melalui konduksi atau radiasielektromagnetik, derajat luka bakar yang
berhubungan dengan beberapa faktor penyebab, konduksi jaringan yang terkena dan lamanya
kulit kontak dengansumber panas. Kulit dengan luka bakar mengalami kerusakan pada
epidermis,dermis maupun jaringan subkutan tergantung pada penyebabnya.
Terjadinyaintegritas kulit memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh.Kehilangan
cairan akan mempengaruhi nilai normal cairan dan elektrolit tubuhakibat dari peningkatan
pada permeabilitas pembuluh darah sehingga terjadi perpindahan cairan dari intravaskular ke
ekstravaskuler melalui kebocorankapiler yang berakibat tubuh kehilangan natrium, air,
klorida, kalium dan protein plasma. Kemudian terjadi edema menyeluruh dan dapat berlanjut
padasyok hipovolemik apabila tidak segera ditangani (Hudak dan Gallo, 1996).Menurunnya
volume intra vaskuler menyebabkan aliran plasma ke ginjaldan GFR (Rate Filtrasi
Glomerular) akan menurun sehingga haluaran urinmeningkat. Jika resusitasi cairan untuk
kebutuhan intravaskuler tidak adekuat bisa terjadi gagal ginjal dan apabila resusitasi cairan
adekuat, maka cairaninterstitiel dapat ditarik kembali ke intravaskuler sehingga terjadi fase
diuresis

2.6 Pemeriksaan penunjangan

Menurut Doenges M.E (2000) pemeriksaan penunjang yang diperlukanadalah :


1)Hitung darah lengkap : Peningkatan Hematokrit menunjukkanhemokonsentrasi sehubungan
dengan perpindahan cairan. MenurutnyaHematokrit dan sel darah merah terjadi sehubungan
dengan kerusakan oleh panas terhadap pembuluh darah.
2)Leukosit akan meningkat sebagai respon inflamasi
3)Analisa Gas Darah (AGD) : Untuk kecurigaan cidera inhalasi
4)Elektrolit Serum. Kalium meningkat sehubungan dengan cidera jaringan,hipokalemia
terjadi bila diuresis.
5)Albumin serum meningkat akibat kehilangan protein pada edema jaringan
6)Kreatinin meningkat menunjukkan perfusi jaringan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. Pengkajian

1.Identitas Nama,
umur seseorang tidak hanya mempengaruhi hebatnya luka bakar akan tetapi anak di bawah
2 tahun dan dewasa di atas 80 tahunmemiliki penilaian tinggi terhadap jumlah kematian.

2.Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien luka bakar adalah nyeri,sesak nafas. Nyeri dapat
disebabkan karena iritasi terhadap saraf. Dalammelakukan pengkajian nyeri harus
diperhatikan paliatif, severe, time,quality (p, q, r, s, t). Sesak nafas yang timbul beberapa
jam/hari setelahklien mengalami luka bakar dan disebabkan karena pelebaran pembuluhdarah
sehingga timbul penyumbatan saluran nafas bagian atas, bila edema paru berakibat sampai
pada penurunan ekspansi paru.

3.Riwayat kesehatan
-Riwayat penyakit sekarangGambaran keadaan klien mulai terjadinya luka bakar,
penyebablainnya kontak, pertolongan pertama yang dilakukan serta keluhanklien selama
menjalan perawatan ketika dilakukan pengkajian. Apabiladirawat meliputi beberapa fase:
fase emergency (±48 jam pertamaterjadi perubahan pola bak), fase akut (48 jam pertama
beberapa hari bulan), fase rehabilitatif (menjelang klien pulang).
-Riwayat penyakit masa laluMerupakan riwayat penyakit yang mungkin pernah diderita
olehklien sebelum mengalami luka bakar. Resiko kematian akan meningkat jika klien
mempunyai riwayat penyakit kardiovaskuler, paru, DM,neurologis, atau penyalahgunaan obat
dan alkohol.
-Riwayat penyakit keluarga
Merupakan gambaran keadaan kesehatan keluarga dan penyakityang berhubungan dengan
kesehatan klien, meliputi: jumlah anggotakeluarga, kebiasaan keluarga mencari pertolongan,
tanggapan keluargamengenai masalah kesehatan, serta kemungkinan penyakit turunan.

4.Pola ADL
-Aktifitas/ istrahatAdanya tanda penurunan kekuatan, tahanan/ keterbatasan rentanggerak
pada area yang sakit: gangguan massa otot, perubahan tonus.
-SirkulasiAdanya tanda cedera luka bakar lebih dari 20% APTT, hipotensi,syok; penurunan
nadi perifer distal pada ekstremitas yang cedera;vasokontriksi perifer umum dengan
kehilangan nadi, kulit putih dingin(syok listrik); pembentukan edema jaringan (semua luka
bakar).
-EliminasiAdanya tanda haluaran urine menurun/ tak ada selama fase darurat;warna mungkin
hitam kemerahan bila mungkin terjadimioglobin;mengindikasikan kerusakan otot dalam;
diuresis (setelahkebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi); penurunan
bising usus/ tak ada; khususnya luka bakar kutaneus lebih besar dari20% sebagai stress
penurunan motilitas/ peristaltik gastrik.
-Makanan/ cairan:Adanya anoreksia mual/muntah.
-NeurosensoriAdanya tanda perubahan orientasi, afek perilaku, penurunanrefleks tendon
dalam (RTD) pada cedera ekstremitas, aktifitas kejang(syok listrik), penurunan ketajaman
penglihatan (syok listrik).
- Nyeri/ kenyamanan:Adanya gejala berbagai nyeri berdasarkan derajat dan kedalaman luka.
-PernafasanAdanya gejala seperti bernafas terkurung di dalam ruang tertutup.Adanya tanda
serak, batuk mengi dan adanya indikasi cedera inhalasi.
-KeamananKulit umum destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbuktiselama 3-5 hari
sehubungan dengan proses trobus mikrovaskuler pada beberapa luka. Area kulit tak terbakar
mungkin dingin/lembab, pucat,dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan
curah jantungsehubungan dengan kehilangan cairan/status syok.a)Cedera api: terdapat area
cedera campuran dalam sehubunagndengan variase intensitas panas yang dihasilkan bekuan
terbakar.Bulu hidung gosong; mukosa hidung dan mulut kering; merah;lepuh pada faring
posterior;oedema lingkar mulut dan atau lingkar nasal. b)Cedera kimia: tampak luka
bervariasi sesuai agen penyebab. Kulitmungkin coklat kekuningan dengan tekstur seprti kulit
samak halus; lepuh; ulkus; nekrosis; atau jarinagn parut tebal. Cederasecara mum ebih dalam
dari tampaknya secara perkutan dankerusakan jaringan dapat berlanjut sampai 72 jam setelah
cedera.c)Cedera listrik: cedera kutaneus eksternal biasanya lebih sedikit di bawah nekrosis.
Penampilan luka bervariasi dapat meliputi lukaaliran masuk/keluar (eksplosif), luka bakar
dari gerakan aliran pada proksimal tubuh tertutup dan luka bakar termal sehubungandengan
pakaian terbakar. Adanya fraktur/dislokasi (jatuh,kecelakaan sepeda motor, kontraksi otot
tetanik sehubungandengan syok listrik).

5.Riwayat psiko-sosialPada klien dengan luka bakar sering muncul masalah konsep diri .
yang disebabkan karena fungsi kulit sebagai kosmetik mengalamigangguan perubahan. Selain
itu juga luka bakar juga membutuhkan perawatan yang laam sehingga mengganggu klien
dalam melakukanaktifitas. Hal ini menumbuhkan stress, rasa cemas, dan takut

3.2 Diognasa keperawatan

1)Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan keracunankarbonmonoksida, obstruksi


trakeobronkial, keterbatasan pengembangandada
2)Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan kebocorankapiler dan perpindahan
cairan dari intravaskuler ke ruang interstitiel
3)Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipovolemi, penurunan aliran
darah arteri
4)Gangguan integritas kulit berhubungan dengan trauma kerusakan permukaan kulit
5)Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakankulit/jaringan, pembentukan
edema
6)Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan statushipermetabolik,
katabolisme protein
7)Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan barier kulit,kerusakan respon imun,
prosedur invasif
8)Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan edema, nyeri, kontraktur
3.3Intervensi Keperawatan

1)Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan keracunankarbonmonoksida, obstruksi


trakeobronkial, keterbatasan pengembangandada.Tujuan : Pemeliharaan oksigenasi jaringan
adekuat

Intervensi :
1.Awasi frekwensi, irama, kedalaman napas
2.Berikan terapi O2
3.Berikan pasien dalam posisi semi fowler bila mungkin
4.Pantau AGD, kadar karbonsihemoglobin
5.Dorongan batuk atau latihan nafas dalam dan perubahan posisi

2)Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan kebocorankapiler dan perpindahan


cairan dari intravaskuler ke ruang interstitielTujuan : Pemulihan cairan optimal dan
keseimbangan elektrolit serta perfusi organ vitalIntervensi :1.Pantau tanda-tanda
vital2.Pantau dan catat masukan dan haluaran cairan3.Berikan pengganti cairan intravena dan
elektrolit (kolaborasi)4.Timbang berat badan setiap hari5.Awasi pemeriksaaan laboratorium
(Hemoglobin, Hematokrit,Elektrolit).

3)Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipovolemi, penurunan aliran


darah arteri (Doenges, 2000)Tujuan : Perfusi jaringan perifer adekuatIntervensi :1.Kaji
warna, sensasi, gerakan dan nadi perifer 2.Tinggikan ekstremitas yang sakit dengan
tepat3.Berikan dorongan untuk melakukan ROM aktif 4.Hindari memplester sekitar yang
terbakar 5.Kolaborasi ; pertahankan penggantian cairan perprotokol

4)Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan trauma kerusakan permukaan kulitTujuan :


Menunjukkan regresi jaringan, mencapai penyembuhan tepatwaktu.Intervensi :1.Kaji atau
catat ukuran, warna, kedalaman luka terhadap iskemik 2.Berikan perawatan luka yang
tepat3.Pertahankan tempat tidur bersih, kering4.Pertahankan masukan cairan 2500-3000
ml/hr 5.Dorong keluarga untuk membantu dalam perawatan diri

5)Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakankulit/jaringan, pembentukan


edema (Doenges, 2000)Tujuan : nyeri berkurang/terkontrol, ekspresi wajah rileks

Intervensi :
1.Kaji terhadap keluhan nyeri lokasi, karakteristik, dan intensitas (skala0-10)
2.Anjuran tehnik relaksasi
3.Pertahanan suhu lingkungan yang nyaman
4.Jelaskan setiap prosedur tindakan pada pasien
5.Kolaborasi pemberian analgetik

6)Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan statushipermetaboik,


katabolisme protein (Doenges, 2000)Tujuan : masukan nutrisi adekuatIntervensi :
1.Pertahankan jumlah kalori ketat
2.Berikan makanan sedikit tapi sering
3.Timbang berat badan setiap hari
4.Dorong orang terdekat untuk menemani saat makan
5.Berikan diit tinggi protein dan kalori
6.Kolaborasi dengan ahli gizi

7)Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan barier kulit,kerusakan respon imun,
prosedur invasif Tujuan : agar tidak terjadi infeks

iIntervensi :
1.Kaji adanya tanda-tanda infeksi
2.Terapkan tehnik aseptik antiseptik dalam perawatan luka
3.Pertahankan personal hygiene pasien
4.Ganti balutan dan bersihkan areal luka bakar tiap hari
5.Kaji tanda-tanda vital dan jumlah leukosit
6.Kolaborasi pemberian antibiotik

8)Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan edema, nyeri, kontraktur Tujuan :


Mempertahankan posisi fungsi, meningkatkan kekuatan danfungsi yang sakit

Intervensi :
1.Kaji ROM dan kekuatan otot pada area luka bakar
2.Pertahankan area luka bakar dalam posisi fungsi fisiologis
3.Beri dorongan untuk melakukan ROM aktif tiap 2-4 jam
4.Jelaskan pentingnya perubahan posisi dan gerakan pada pasien
5.Kolaborasi dengan ahli fisioterapi dalam rehabilitasi
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh pertamaterhadap


kemugkinan lingkungan yang merugikan. Kulit melindungi tubuhterhadap infeksi, mencegah
kehilangan cairan tubuh, membantu mengontrolsuhu tubuh, berfungsi sebagai organ eksretori
dan sensori, membantu dalam proses aktivasi vitamin D, dan mempengaruhi citra tubuh.
Luka bakar adalahhal yang umum, namun merupakan bentuk cedera kulit yang sebagian
besar yang dicegah.Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti koboran api tubuh (flame), jilatan api ke tubuh(flash), terkena
air panas (scald), tersentuh benda panas (kontak panas), akibatsengatan listrik, akibat
bahan-bahan kimia, serta sengatan matahari.

4.2. Saran
1)Untuk mahasiswa sebaiknya dalam memberikan asuhan keperawatan padaklien dengan
kegawat daruratan luka bakar diharapkan mampu memahaikonsep dasar luka bakar serta
konsep asuhan keperawatan
2)Diharapkan seorang perawat agar dapat lebih profesional dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki sehingga dapat melakukan penanganan luka bakar dengan cepat
dan tepat
DAFTAR PUSAKA

Sutaryanto, Budi. 23 April 2015. Askep Luka Bakar. Diakses


dari:https://www.slideshare.net/BudiSutaryanto/askep-luka-bakar-asli.
Diakses padatanggal 23 November 2019 pada pukul 14.45 WIB.

Rahmawati, Fitri. 28 Februari 2018. Laporan Pendahuluan Luka Bakar.


Diaksesdari:https://www.scribd.com/document/372621078/293225176-Laporan-Pendahuluan
-Luka-Bakar .
Diakses pada tanggal 23 November 2019 pada pukul15.05 WIB
LUKA BAKAR
MAKALAH

Anda mungkin juga menyukai