Anda di halaman 1dari 17

MODUL KEPERAWATAN LUKA BAKAR DIRUMAH ATAU

PERTOLONGAN PERTAMA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1. DENDA WIDIA IDARI (P07120121008)

2. M. AKFA ZULPATONI (P07120121024)

3. ULYA WARDANIS (P07120121036)

4. WAWAN PUTRA DINATA (P07120121038)

5. YOSI SUZIANA (P07120121039)

PRODI D-III KEPERAWATAN MATARAM TK.2 A

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun Makalah ini
dengan baik dengan judul ”Modul Keperawatan Luka Bakar Dirumah Atau
Pertolongan Pertama”

Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Hasbi selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah dan Kami sampaikan terima kasih atas waktu,
tenaga dan pikirannya kepada teman-teman yang telah diberikan dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat
Indonesia umumnya.

Mataram, 22 Agustus 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

a. Latar belakang maslah.......................................................................... 1


b. Rumusan masalah................................................................................. 1
c. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2

a. Luka bakar............................................................................................ 2
b. Gejala dan penyebab luka bakar........................................................... 3
c. Penghitungan luas luka bakar............................................................... 5
d. Penggolongan luka bakar...................................................................... 6
e. Prosedur pelaksanaan perawatan luka bakar........................................ 9

BAB III PENUTUP......................................................................................... 12

a. Kesimpulan........................................................................................... 12
b. Saran..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik, dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas
dan mortalitas tinggi, yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal pada
fase syok sampai fase lanjut (Young et al, 2019). Luka bakar merupakan luka
yang unik di antara bentuk-bentuk luka lainnya karena luka tersebut meliputi
sejumlah besar jaringan mati yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka
waktu yang lama. Dengan cepat luka bakar akan di diami oleh bakteri patogen,
mengalami eksudasi dengan perembesan sejumlah besar air, protein serta
elektrolit, dan kerap kali memerlukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh untuk
menghasilkan penutupan luka yang permanen (Rittenhouse et al, 2019).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari luka bakar?


2. Apa tujuan perawatan luka bakar?
3. Bagaimana penatalaksanaan perawatan luka bakar?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu luka bakar


2. Untuk mengetahui tujan dari perawatan luka bakar
3. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan perawatab luka bakar

1
BAB II

TOPIK PEMBAHASAN

A. Luka Bakar

Luka bakar adalah cedera yang terjadi akibat pajanan terhadap panas,
bahan kimia, radiasi, atau arus listrik. Pemindahan energi dari sumber panas
ketubuh manusia menyebabkan urutan kejadian fisiologis sehingga pada kasus
yang paling berat menyebabkan destruksi jaringan ireversibel. Rentang keparahan
luka bakar mulai dari kehilangan minor segmen kecil lapisan terluar kulit sampai
cedera komplek yang melibatkan semua sistem tubuh. Terapi bervariasi dari
aplikasi sederhana agens antiseptik topikal di klinik rawat jalan hingga
pendekatan tim antardisiplin, multisistem, dan invasif dilingkungan aseptik pusat
penanganan luka bakar.

Diperkirakan bahwa 500.000 milyar cedera luka bakar yang memerlukan


intervensi medis terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, dan dari jumlah tersebut,
sekitar 40.000 memerlukan hospitalisasi dengan perkiraan sekitar 4.000 cedera
luka bakar mengakibatkan kematian (American burn Association [ABA], 2007).
Rumah merupakan tempat yang paling umum terjadinya luka bakar terkait
kebakaran (43 %). Kebakaran rumah menyebabkan 92,5 % dari semua kematian
terkait kebakaran. Sebagian besar kebakaran tempat tinggal disebabkan oleh
memasak yang tidak di awasi, yang disebabkan oleh minyak yang mudah
terbakar, lemari, penutup dinding, gorden, dan kantong kertas atau plastik.
Bahkan roko, termasuk sigaret, cerutu, dan rokok tipa, merupakan penyebab
utama kematian akibat kebakaran rumah. Sampah, kasur, dan perabot yang
dilapisi dengan kain pelapis merupakan bahan yang sering terbakar dirumah.

Luka bakar adalah cedera yang terjadi dari kontak langsung ataupun
paparan terhadap sumber panas, kimia, listrik atau radiasi (Joyce M. Black, 2009).

2
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dijumpai, jenis yang
berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi
dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan juga cukup
mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena api (secara
langsung ataupun tidak langsung), juga karena pajanan suhu tinggi dari matahari,
listrik maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat tidak langsung dari
api (misalnya tersiram panas ) banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga
(Sjamsuhidajat, 2005)

B. GEJALA DAN PENYEBAB LUKA BAKAR

 Gejala Luka Bakar Anda dapat merasakannya secara langsung saat kulit
Anda terbakar. Tubuh Anda akan menghindari paparan agar tidak terbakar
karena sensasi langsung yang dirasakan. Berikut ini adalah gejala luka
bakar ringan:
 Kulit perih
 Kulit memerah
 Nyeri Sensasi terbakar
 Kulit melepuh
 Kulit mengelupas

Sementara kulit terbakar tingkat serius menimbulkan gejala, sebagai berakat:

 Pembengkakan
 Kulit melepuh dengan intensitas lebih parah
 Kulit terkelupas dan terlihat lapisan kulit yang lebih dalam
 Kulit gosong
 Nyeri dan sensasi terbakar yang lebih hebat Syok dengan gejala kulit,
bibir, kuku, dan wajah pucat serta kebiruan
 Gangguan irama jantung setelah kulit terbakar akibat cedera listrik

3
Gejala tersebut dapat terlihat jelas dan tingkat keparahannya tergantung
pada lokasi kulit yang terbakar. Dalam kasus parah, penderita kulit
terbakar harus mendapatkan pertolongan pertama dengan cepat.

 Penyebab paling umum disebut luka bakar termal, yaitu kulit terbakar
akibat:
 Api
 Logam panas
 Ciaran panas
 Uap panas

Kecelakaan tersebut umumnya terjadi dalam keadaan umum, seperti:

 Kecelakaan di dapur
 Kecelakaan kendaraan
 Kecelakaan di rumah tangga
 Kerusakan listrik
 Kebakaran

Secara umum, kulit terbakar juga sering terjadi akibat:

 Paparan panas kering seperti saat kulit terkena api


 Paparan panas basa seperti terkena uap atau cairan panas
 Paparan radiasi
 Gesekan kasar pada kulit Paparan dari benda yang panas atau
dipanaskan
 Paparan matahari Setrum listrik
 Paparan bahan kimia langsung pada kulit

Beberapa penyebab luka bakar dapat dihindari seperti tidak bermain


dengan api, selalu mengecek keadaan dapur, tidak menumpuk kabel listrik,
dll.

Tujuan perawatan luka bakar

4
1. Untuk mengendalikan rasa sakit
2. Mengangkat jaringan yang mati
3. Mencegah terjadinya infeksi, dan
4. Mengurangi resiko jaringan parut

C. PENGHITUNGAN LUAS LUKA BAKAR

Seorang tenaga medis profesional harus terlatih dalam menentukan derajat dan
menangani suatu luka bakar. Ada pedoman yang biasa digunakan untuk
memperkirakan luas daerah yang terbakar yang disebut dengan Hukum Sembilan
(rule of nine), yaitu membagi daerah tubuh dengan persentase Sembilan (9%) per
daerah tubuh. Secara singkat, penjelasan Hukum Sembilan adalah sebagai berikut:

 Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan
bagian belakang = 4,5%
 Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta
punggung = 18%
 Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang =
9% dan lengan bawah depan-belakang = 9%
 Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang =
18% dan tungkai bawah depan-belakang =18%
 Alat kelamin (Nilai Total =1%)

Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung luas luka bakar adalah
membandingkan antara luka bakar yang dialami dengan telapak tangan korban.
Telapak tangan korban dianggap memiliki luas sebesar 1% dari luas permukaan
tubuh. Perlu diingat bahwa penghitungan luas luka bakar dihitung juga
berdasarkan masing-masing derajat luka bakar.

5
D. PENGGOLONGAN LUKA BAKAR

A. Berdasarkan kedalaman kerusakan yang ditimbulkan, sebuah luka bakar dapat


dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu:

1. Luka bakar derajat pertama 

Luka bakar derajat pertama adalah luka yang hanya merusak bagian terluar kulit.
Biasanya, ini terjadi karena paparan sinar matahari berlebih dan memiliki ciri
sebagai berikut:

 Memicu bercak kemerahan di kulit (eritema)


 Terasa nyeri
 Tidak menimbulkan lepuhan di kulit
 Jarang memicu kerusakan jangka panjang

2. Luka bakar derajat kedua 

Pada luka bakar derajat dua, lapisan kulit paling luar dan juga lapisan di
bawahnya yang disebut dermis, ikut rusak. Ini biasanya terjadi akibat tersiram
cairan panas dan memiliki ciri sebagai berikut:

 Kulit terlihat merah, bengkak, dan mengkilat


 Muncul lepuhan
 Nyeri terutama jika disentuh
 Pada luka bakar derajat dua yang superfisial, hanya sebagian lapisan
dermis yang rusak dan luka tersebut bisa saja tidak menimbulkan bekas
 Pada luka bakar derajat dua yang lebih parah, perubahan kulit permanen
seperti perubahan warna bisa terjadi.

6
3. Luka bakar derajat ketiga

Pada luka bakar derajat tiga, seluruh lapisan kulit rusak. Biasanya, kondisi ini
terjadi akibat api, sengatan listrik atau petir, serta paparan dalam jangka panjang
dengan cairan atau benda panas. Berikut cirinya:

 Luka bakar tidak terlihat merah namun justru coklat gelap (terlihat


gosong)
 Beberapa memicu kulit yang terbakar terlihat putih seperti lilin
 Tekstur kulit berubah menjadi lebih kasar dan keriput
 Tidak terasa sakit karena panas yang ada ikut merusak ujung-ujung saraf
yang ada di kulit
 Tidak memicu lepuhan
 Jika tidak ditangani dengan baik bisa memicu bekas luka yang parah dan
kontraktur, dimana kulit terlihat seperti meleleh dan menyatu dengan
bagian-bagian lain sehingga membatasi pergerakan.

B. Berdasarkan lokasi luka bakar dan luas permukaan tubuh yang mengalami luka
bakar, terdapat 3 jenis luka bakar:

1. Luka bakar ringan


o Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada
wajah, tangan, kaki, kemaluan, dan saluran napas
o Luka bakar derajat dua kurang dari 15% luas
o Luka bakar derajat satu kurang dari 50% luas
2. Luka bakar sedang
o Luka bakar derajat tiga antara 2%-10% luas, kecuali pada
wajah, tangan, kaki, kemaluan, dan saluran napas
o Luka bakar derajat dua antara 15%-30% luas
o Luka bakar derajat satu lebih dari 50%
3. Luka bakar berat

7
o Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas,
cedera jaringan lunak, dan cedera tulang
o Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan, atau saluran napas
o Luka bakar derajat dua di atas 10%
o Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
o Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
o Luka bakar mengelilingi alat gerak

https://rsgm.maranatha.edu/wp-content/uploads/2017/04/Luka-3.jpg

D. PROSEDUR PELAKSAAN PERAWATAN LUKA BAKAR

Pertolongan pertama dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah
sebelum Anda bisa mendapatkan penanganan medis. Berikut ini langkah
pertolongan pertama pada luka bakar yang perlu diperhatikan.

 Basahi luka bakar secara menyeluruh dengan air dingin untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut dan lepaskan semua pakaian yang terbakar.
 Jika memungkinkan, rendamlah area luka bakar dalam air dingin selama
30 menit untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

8
 Jika area luka bakar besar, setelah membasuhnya dengan air dingin,
gunakan kain pembungkus yang bersih pada area tersebut untuk mencegah
kehilangan panas dan hipotermia.
 Segera kunjungi rumah sakit terdekat.

Sementara itu di rumah sakit, dokter akan memberikan pertolongan pertama


sebagai berikut:

 Membersihkan area luka bakar


 Memberikan suntikan antitetanus
 Melakukan tindakan debridemen atau pembersihan pada jaringan yang
sudah mati (nekrotik)
 Setetelah melakukan debridemen, dokter membersihkan luka bakar dengan
0,25% larutan chlorhexidine, 0,1% larutan cetrimide, atau antseptik ringan
yang berbasis air lainnya. Dokter tidak akan membersihkan luka dengan
larutan berbasis alkohol.
 Mengoleskan lapisan tipis krim antibiotik, seperti silver sulfadizine
 Membalut luka bakar dengan kassa yang cukup tebal untuk mencegah
rembesan ke lapisan luar

Apabila diperlukan, dokter akan memberikan antibiotik melalui infus, terutama


pada infeksi streptokokus beta hemolitik atau septikemia. Pada kondisi tertentu,
dokter juga bisa merekomendasikan pencangkokan kulit.

Selain perawatan oleh dokter, ada juga perawatan harian luka bakar yang tak
kalah pentingnya, seperti berikut ini:

 Mengganti kassa dua kali sehari untuk mencegah rembesan


 Memeriksa luka untuk perubahan warna atau tanda-tanda infeksi

 Pada dasarnya, berikut ini prinsip umum perawatan untuk bekas


luka bakar berdasarkan derajatnya.

9
1. Perawatan luka bakar derajat pertama

Luka bakar derajat pertama bisa diobati dengan produk perawatan kulit (skin
care) seperti krim lidah buaya dan salep antibiotik. Membalut area luka bakar
dengan perban, bisa membantu melindunginya.

Selain itu, obat acetaminophen bisa digunakan untuk meredakan nyeri akibat luka
bakar ini.

2. Perawatan luka bakar derajat kedua

Luka bakar derajat kedua biasanya diobati dengan krim antibiotik atau salep luka
bakar dengan resep dokter.

3. Perawatan luka bakar derajat ketiga

Berbeda dari luka bakar derajat pertama dan kedua, luka bakar derajat ketiga ini
membutuhkan tindakan operasi cangkok kulit, atau "penanaman" kulit sintetis.

Luka bakar parah pada area yang luas di tubuh, akan membutuhkan lebih banyak
perawatan intensif, termasuk infus antibiotik untuk mencegah infeksi.

Cairan infus juga diperlukan untuk menggantikan cairan yang hilang ketika kulit
terbakar.

Hasil yang didapatkan dari prosedur perawatan luka bakar

Waktu yang diperlukan dalam penyembuhan luka bakar, bergantung pada


derajatnya.

 Luka bakar derajat pertama akan sembuh dalam seminggu tanpa


meninggalkan bekas.

10
 Luka bakar derajat kedua akan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu.
Terkadang akan muncul bekas luka, yang memudar seiring berjalannya
waktu.
 Luka bakar derajat ketiga membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun untuk sembuh, dan akan menyisakan luka. Operasi
cangkok kulit mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko
munculnya bekas luka ini.

yang perlu diperhatikan dari prosedur perawatan luka bakar

Anda bisa melakukan perawatan sendiri untuk luka bakar derajat pertama. Namun
untuk luka bakar derajat kedua, sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai
perawatan yang dibutuhkan.

Perhatikan kemungkinan munculnya tanda-tanda infeksi seperti kemerahan,


pembengkakan, atau nanah. Sementara itu untuk penanganan luka bakar derajat
ketiga, kunjungi rumah sakit sesegera mungkin.

Namun, periksakan luka bakar yang Anda alami (entah itu ukurannya hanya kecil
atau derajat pertama sekalipun) pada dokter, jika tidak sembuh dalam seminggu.

Selain itu, berkonsultasilah dengan dokter jika luka bakar menimbulkan bekas
yang luas atau tidak kunjung memudar.

11
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Luka bakar merupakan luka yang unik di antara bentuk-bentuk luka


lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati yang tetap
berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama. Dengan cepat luka bakar
akan di diami oleh bakteri patogen, mengalami eksudasi dengan perembesan
sejumlah besar air, protein serta elektrolit, dan kerap kali memerlukan
pencangkokan kulit dari bagian tubuh untuk menghasilkan penutupan luka yang
permanen (Rittenhouse et al, 2019). Luka bakar disebabkan pemindahan energi
dari sumber panas ke tubuh. Kedalaman cedera bergantung pada suhu agen
penyebab luka bakar dan durasi kontak dengan agen tersebut. Luka bakar merusak
kulit, yang memicu peningkatan kehilangan cairan, infeksi, hipotermi,
pembentukan jaringan parut, penurunan imunitas dan perubahan
fungsi,penampilan dan citra tubuh (Smeltzer & Bare, 2015, hal. 89).

B. Saran

Demikian modul ini dibuat, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi


pembaca. Apabila ada kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
kesalahan pada makalah askep ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
pembuatan makalah askep ini. Atas perhatian sayamengucapkan terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.who.int/surgery/publications/Burns_management.pdf
Diakses pada 15 April 2020Healthline.
https://www.healthline.com/health/burn-scars#see-a-doctor
Diakses pada 15 April 2020Cleveland Clinic.
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12063-burns/management-and-
treatment
Diakses pada 15 April 2020WebMD. https://www.webmd.com/first-aid/types-
degrees-burnsDiakses pada 18 Februari 2021

https://hellosehat.com/pertolongan-pertama-luka-bakar/)

13
,

14

Anda mungkin juga menyukai