Anda di halaman 1dari 64

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : FAKTOR - FAKTOR RESIKO


PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

GLORIA KRIS TIANI SIHOMBING


P07520118024

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI D III JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : FAKTOR - FAKTOR RESIKO


PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III Keperawatan

GLORIA KRIS TIANI SIHOMBING


P07520118024

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : FAKTOR – FAKTOR RESIKO


PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

NAMA : Gloria Kris Tiani Sihombing


NIM : P07520118024

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Penguji


Medan, 19 April 2021

Menyetujui

Pembimbing

(Doni Simatupang, S.Kep, Ns, M,Kep)


NIP. 196407051988032003

Ketua Jurusan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

(Johani Dewita Nasution, SKM,M.Kes)


NIP. 196505121999032001

i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : FAKTOR – FAKTOR RESIKO


PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

NAMA : Gloria Kris Tiani Sihombing


NIM : P07520118024

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan
Tahun 2021

Penguji I Penguji II

(Solihuddin Harahap,S.Kep, Ns, M.Kep) (Risma D. Manurung, S.Kep, Ns, M.Biomed)


NIP. 197407151998032002 NIP.196906111993032001

Ketua Penguji

(Doni Simatupang, S.Kep, Ns, M,Kep)


NIP. 196407051988032003

Ketua Jurusan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

(Johani Dewita Nasution, SKM, M.Kes)


NIP. 196505121999032001

ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam KARYA TULIS ILMIAH ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, 19 April 2021

Gloria Kris Tiani Sihombing


P07520118024

iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN
KARYA TULIS ILMIAH, 19 APRIL 2021

LITERATURE REVIEW : FAKTOR – FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG


KORONER (PJK)
Xii + 36 HALAMAN + V BAB + I TABEL + I GAMBAR

ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit infark miokard
akut dengan gejala yang disebabkan adanya penyempitan atau tersumbatnya
pembuluh darah arteri koroner baik sebagian/total yang mengakibatkan suplai
oksigen pada otot jantung tidak terpenuhi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk
menelaah persamaan dan perbedaan dari jurnal yang dipilih untuk mengetahui
faktor – faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK). Metode : Jenis penelitian
yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian
deskriptif dan menggunakan desain studi literature riview. Penelitian ini
menggambarkan dan menjelaskan variabel berdasarkan teori dan hasil penelitian
yang telah ada. Kesimpulan : Dari semua hasil literature review jurnal tentang
faktor – faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK) dapat disimpulkan bahwa
beberapa faktor - faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK) adalah usia, jenis
kelamin, kebiasaan merokok, hipertensi dan diabetes mellitus

Kata Kunci : Faktor Resiko, Penyakit Jantung Koroner

iv
HEALTH POLYTECHNIC MINISTRY OF HEALTH MEDAN
NURSING COURSES
SCIENTIFIC PAPER, 19 April 2021

LITERATURE REVIEW : RISK FACTORS FOR CORONARY HEART DISEASE


(CHD)
Xii + 36 PAGES + V BAB + I TABLES + I IMAGES

ABSTRACT
Background : Coronary heart disease (CHD) is an acute myocardial infarction
with symptoms caused by a narrowing or blockage of the coronary arteries either
partially/totally which results in the oxygen supply to the heart muscle being
unfulfilled. Objective : This study aims to examine the similarities and differences
and selected journals to determine the risk factor for coronary heart disease
(CHD). Method : The type of research used in this research is descriptive
research method and literature review study design. This study describes and
explains the variables based on the theory and the results of existing research.
Conclusion : From all the results of the journal literature review on risk factors
for coronary heart disease (CHD) it can be concluded that several risk factors for
coronary heart disease (CHD) are age, gender, smoking habits, hypertension and
diabetic mellitus.

Keywords : Risk Factors, Coronary Heart Disease

v
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Literature Review : Faktor –
Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK)”. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Doni Simatupang S. Kep, Ns, M. Kep,
selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan,
arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Disamping itu penulis juga banyak mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.
2. Ibu Johani Dewita Nasution, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
3. Ibu Afniwati S,Kep, Ns, M.Kes selaku Ketua Prodi D-III Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
4. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan Program studi D-III.
5. Bapak Solihuddin Harahap, S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji 1 dan Ibu
Risma D Manurung, S.Kep., Ns., M.Biomed selaku penguji 2
6. Orangtua penulis Bapak tercinta Lisbet Sihombing dan Ibu tercinta Regina
Tiolina Pardede serta kakak penulis Monalisa Sihombing, Eva Gultom dan
abang penulis Daniel Sihombing, Alexander Sihombing dan adik penulis
Jonathan Sihombing. Terimakasih banyak atas doa dan dukungan yang
telah diberikan selama ini kepada penulis dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
7. Teman satu bimbingan penulis Desi, Devi, Febe, Melly, Veni, Yeni
8. Teman-teman penulis angkatan XXXII
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna dan hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu,
wawasan ataupun kesilapan penulis. Maka dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun serta masukan
dari semua pihak demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

vi
Semoga segenap bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Harapan
penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan
pengembangan profesi keperawatan.

Medan, 19 April 2021


Penulis

Gloria Kris Tiani Sihombing


NIM. P07520118024

vii
Daftar Tabel

Tabel 4.1 Tabel Jurnal………………………………………………….………….….16

viii
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep……………………………………………………….13

ix
Lembar Lampiran

Lembar Konsultasi Bimbingan…………………..……………………………………42

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT....................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
ABSTRACT ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
Daftar Tabel ..................................................................................................... viii
Daftar Gambar ................................................................................................... ix
Lembar Lampiran............................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 3
1. Tujuan Umum .................................................................................................. 3
2. Tujuan Khusus .................................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
A. Penyakit Jantung Koroner...................................................................................... 4
1. Definisi............................................................................................................. 4
2. Anatomi dan Fisiologi ................................................................................... 4
3. Patofisiologi ................................................................................................... 8
4. Manifestasi klinis ........................................................................................... 9
5. Pemeriksaan Diagnostik ............................................................................... 9
6. Komplikasi ..................................................................................................... 9
7. Penatalaksanaan ........................................................................................ 10
B. Faktor – Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner ............................................ 11
1. Faktor yang tidak dapat diubah .................................................................... 11
2. Faktor yang dapat diubah ............................................................................. 11
C. Kerangka Konsep ................................................................................................. 14

xi
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 16
A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................................ 16
B. Jenis dan Sumber Data ....................................................................................... 16
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 16
D. Analisa Data ......................................................................................................... 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 18
A. Hasil Jurnal ........................................................................................................... 18
B. Pembahasan ......................................................................................................... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 45
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 45
B. Saran ..................................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46
LAMPIRAN ........................................................................................................ 48

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit infark miokard akut dengan
gejala yang disebabkan adanya penyempitan atau tersumbatnya pembuluh
darah arteri koroner baik sebagian/total yang mengakibatkan suplai oksigen pada
otot jantung tidak terpenuhi (Bachrudin dan Najib, 2016).
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit nomor satu penyebab
kematian didunia dan penyakit ini sangat berbahaya karena akan menimbulkan
kematian mendadak (Pudiastuti, 2019). Penyakit jantung koroner (PJK)
disebabkan oleh faktor hipertensi, hiperkolesterolemia, merokok, obesitas,
diabetes mellitus, umur dan jenis kelamin (Bachrudin dan Najib, 2016).
Dari beberapa jenis penyakit kardiovaskular di antaranya adalah penyakit
jantung koroner, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, gangguan irama
jantung, dan penyakit katup jantung. Saat ini penyakit jantung koroner masih
menjadi penyakit jantung terbanyak di seluruh dunia dan menyebabkan tingkat
morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Kemenkes, 2019).
World Healt Organization tahun 2017 menyebutkan PJK menjadi salah satu
masalah kesehatan dalam sistem kardiovaskuler yang jumlahnya meningkat
cepat dengan angka kematian 6,7 juta kasus. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
mencatat lebih dari 7 juta orang meninggal akibat PJK diseluruh dunia pada
tahun 2002. Angka ini diperkirakan meningkat hingga 11 juta orang pada tahun
2020, pada tahun 2005 penyakit jantung koroner diperkirakan 30% menjadi
penyebab kematian diseluruh dunia.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa sebesar
1,5% penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner, dilaporkan PJK
(yang dikelompokkan menjadi penyakit sistem sirkulasi) merupakan penyebab
utama dan pertama dari seluruh kematian, yakni sebesar 26,4%.
Sumatra Utara merupakan provinsi dengan prevalensi penyakit jantung
koroner (PJK) ketujuh di Indonesia pada tahun 2013 (Infodatin, 2014). Dalam
catatan medik di RSUP HAM Medan diperoleh data kunjungan penderita PJK

1
tahun 2017 sebanyak 929 pasien rawat inap dan 4.237 pasien rawat jalan atau
rata-rata 353 pasien perbulan (Minarti, 2018).
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia mengakibatkan risiko
seseorang akan meningkat seiring bertambahnya usia, biasanya di usia ≥ 40
tahun seseorang sudah disarankan untuk mulai memeriksaan kesehatan
jantungnya. Jenis kelamin pria lebih berisiko menderita penyakit jantung koroner
dibanding wanita karena hormone estrogen memiliki efek proteksi terhadap
terjadinya aterosklerosis di pembuluh darah koroner maka penderita PJK pada
wanita akan meningkat pada masa menopause (klik dokter.com).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syafrul, S. A., dkk. (2017)
tentang analisis faktor – faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya penyakit
jantung koroner di Poli Jantung RSUD Pirngadi Medan, dengan jumlah
responden yaitu 83 orang, didapatkan hasil bahwa faktor yang paling beresiko
menyebabkan terjadinya PJK berdasarkan penyakit hipertensi sebanyak 67
orang (80,7%).
Berdasarkan penelitian Patriyani, dkk. (2016) yang berjudul tentang faktor
dominan risiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), dengan jumlah
responden 40 orang, didapatkan hasil bahwa faktor yang paling beresiko
menyebabkan terjadinya PJK yaitu kebiasaan merokok sebanyak 31 orang
(77,5%).
Berdasarkan penelitian Wicaksono. S. (2020) yang berjudul tentang faktor
resiko penyakit jantung koroner (PJK) pada pasien rawat inap di ICU RSUD DR
M Yunus Bengkulu, dengan jumlah responden 40 orang, di dapatkan hasil bahwa
faktor yang paling beresiko menyebabkan terjadinya PJK yaitu penyakit diabetes
mellitus sebanyak 35 orang (87,5%).
Berdasarkan penelitian Karyatin. (2019) tentang faktor- faktor yang
berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner, dengan jumlah
responden 40 orang, didapatkan hasil bahwa faktor yang paling beresiko
menyebabkan terjadinya PJK yaitu usia >35 tahun sebanyak 29 orang (72,4%).
Berdasarkan penelitian Marleni, L. (2017) tentang faktor risiko penyakit
jantung koroner di RSI Siti Khadijah Palembang, dengan jumlah responden 135
orang, didapatkan hasil bahwa faktor yang paling beresiko menyebabkan
terjadinya PJK yaitu jenis kelamin laki – laki sebanyak 128 orang (94,8%).

2
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik dan akan menelaah
atau mereview dari beberpa jurnal penelitian tentang “faktor – faktor resiko
penyakit jantung koroner (PJK)”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah “apakah faktor – faktor resiko penyakit jantung koroner
(PJK)” berdasarkan literature review.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja “faktor – faktor
resiko penyakit jantung koroner (PJK)” berdasarkan literature review.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk melihat dan menelaah persamaan dari beberapa jurnal yang di
telaah atau di review terkait dengan faktor - faktor resiko penyakit jantung
koroner (PJK) berdasarkan literature review.
b. Untuk melihat dan menelaah perbedaan dari beberapa jurnal yang di telaah
atau di review terkait dengan faktor - faktor resiko penyakit jantung koroner
(PJK) berdasarkan literature review.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman penulis
tentang faktor - faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK) dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan.
2. Bagi Institusi
Sebagai bahan refrensi bagi peneliti selanjutnya serta sebagai bahan
informasi terkait faktor – faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK)
untuk menghindari resiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK).

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Jantung Koroner


1. Definisi
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah jenis penyakit yang banyak
menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat
penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan
lemak dan kolestrol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi
terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stress juga dapat
mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner. (Kasron, 2018)
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
karena penyempitan arteri koroner, mulai dari terjadinya aterosklerosis
(kekakuan arteri), penimbunan lemak atau plak pada dinding arteri koroner,
maupun yang sudah terjadi penyumbatan oleh bekuan darah, baik yang disertai
gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu bentuk utama penyakit
kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah), menjadi penyebab
kematian nomor satu di dunia. PJK ini bukanlah penyakit menular, melainkan
akibat gaya hidup (life style) masyarakat yang tidak disiplin seperti merokok,
stress, minum-minuman beralkohol. (Kabo, 2014)
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung dan pembuluh darah
karena terganggunya pembuluh jantung (arteri koronaria) yang tugasnya
menyuplai kebutuhan darah ke otot-otot jantung. Penyakit jantung koroner adalah
penyakit penyempitan pembuluh darah arteri koronaria yang memberi pasokan
nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung, terutama ventrikel kiri memompa darah
ke seluruh tubuh. (Pudiastuti, 2019)

2. Anatomi dan Fisiologi


Jantung terletak di rongga dada sedikit kekiri diatas diafragma, berukuran
kira-kira sebesar kepalan tangan kita. Jantung dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu jantung kanan dan jantung kiri. Setiap bagian terdiri dari bilik dan serambi
sehingga jantung dapat dibagi menjadi serambi kanan, bilik kanan, serambi kiri

4
dan bilik kiri. Serambi dan bilik dipisahkan oleh katup, sedangkan jantung kanan
dan kiri dipisahkan oleh dinding jaringan yang disebut sebagai septum.
Jantung merupakan organ utama sistem kardiovaskuler, berotot dan
berongga toraks bagian mediastinum. Jantung berbentuk seperti kerucut tumpul
dengan bagian bawah disebut apeks terletak lebih ke kiri dari garis mideal:
bagian tepi terletak pada ruang interkosta IV kiri atau sekitar 9 cm dari kiri linea
medioklavikularis; bagian atas disebut basis terletak sedikit kekanan pada kosta
ke III sekitar 1 cm dari tepi lateral sternum. Memiliki ukuran panjang sekitar 12
cm, lebar 8-9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung sekitar 200-425 gram, pada laki-
laki sekitar 310 gram dan pada perempuan sekitar 225 gram.
Jantung dilapisi oleh selaput yang disebut perikardium. Perikardium terdiri
atas dua lapisan, yaitu perikardium parietal dan perikardium viseral. Perikardium
parietal, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
Perikardium viseral, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga
disebut epikardium. Diantara dua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium
yang mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa. Lapisan jantung
terdiri dari :
a. Epikardium
Merupakan lapisan terluar, memiliki struktur yang sama dengan
perikardium viseral.
b. Miokardium
Merupakan lapisan tengah yang terdiri dari atas otot yang berperan
dalam menentukan kekuatan kontraksi.
c. Endokardium
Merupakan lapisan terdalam terdiri atas jaringan endotel yang
melapisi bagian dalam jantung dan menutupi katup jantung.
1. Katup Jantung
Katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah
melalui bilik jantung. Ada dua jenis katup, yaitu katup atrioventrikuler dan
katup semilunar.
a. Katup atrioventrikuler, memisahkan antara atrium dan ventrikel.
Katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
atrium ke ventrikel saat diastole ventrikel dan mencegah aliran
balik ke atrium saat sistole ventrikel. Katup atrioventrikuler ada

5
dua, yaitu katup trikuspidalis dan katup bikuspidalis. Katup
trikuspidalis memiliki tiga buah daun katup yang terletak antara
atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup bikuspidalis atau katup
mitral memiliki dua buah daun katup dan terletak antara atrium kiri
dan ventrikel kiri.
b. Katup seminular, memisahkan antara arteri pulmonalis dan aorta
dari ventrikel. Katup semilunar yang membatasi ventrikel kanan
dan arteri pulmonalis disebut katup seminular pulmonal. Katup
yang membatasi ventrikel kiri dan aorta disebut katup semilunar
aorta. Adanya katup ini memungkinkan darah mengalir masing-
masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistole
ventrikel dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole
ventrikel.
Katup tersebut membuka dan menutup secara pasif, menanggapi
perubahan tekanan dan volume dalam bilik jantung dan pembuluh
darah. Septum atrial adalah bagian yang memisahkan antara
atrium kiri kanan sedangkan septum ventrikel adalah bagian yang
memisahkan ventrikel kanan dan kiri .
2. Ruangan Jantung
a. Atrium Kanan
Memiliki dinding tipis, berfungsi sebagai penampung darah yang
rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir dari
vena kava inferior, vena kava superior dan sinus koronarius
berasal dari jantung sendiri dari atrium kanan dipompa ke ventrikel
kanan. 80% aliran balik vena kedalam atrium kanan mengalir
secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
b. Ventikel Kanan
Berbentuk bulan sabit yang unik, berguna untuk menghasilkan
kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah
kedalam arteri pulmonalis, tebal dinding ventrikel kanan hanya 1/3
dari tebal dinding ventrikel kiri karena beban kerja ventrikel kanan
lebih ringan dari ventrikel kiri. Saat ventrikel kanan berkontraksi,
katup trikuspidalis menutup, dan darah dipompa ke paru melalui
arteri pulmonalis. Pada pertemuan arteri besar dan ventrikel

6
kanan, terdapat katup seminularis pulmonalis. Ketiga daunnya
didorong dan membuka saat ventrikel kanan berkontraksi dan
memompa darah ke arteri pulmonalis, ketika ventrikel kanan
relaksasi darah kembali mengisi daun katup.
c. Atrium Kiri
Menerima darah yang sudah teroksigenasi dari paru melalui
keempat vena pulmonalis. Darah ini kemudian mengalir ke
ventrikel kiri melalui katup mitralis. Katup mitralis mencegah aliran
balik darah ke ventrikel kiri ke atrium kiri saat ventrikel kiri
berkontraksi, antara vena pulmonalis dan atrium kiri tidak ada
katup sejati, karena itu perubahan tekanan dari atrium kiri mudah
sekali.
d. Ventrikel kiri
Memiliki dinding yang lebih tebal dari ventrikel kanan, sehingga
ventrikel kiri berkontraksi lebih kuat. Ventrikel kiri memompa darah
ke seluruh tubuh melalui aorta, arteri terbesar tubuh. Pada
pertemuan aorta dan ventrikel kiri terdapat katup semilunaris aorta,
katup ini membuka karena kontraksi ventrikel kiri, yang juga
menutup katup mitralis. Katup semilunaris aorta menutup saat
ventrikel kiri relaksasi, untuk mencegah aliran balik darah aorta ke
ventrikel kiri. Ketika katup atrioventrikularis menutup, katup
mencegah aliran balik darah ke atrium kiri. Ventrikel kiri
mempunyai otot tebal dan bentuknya menyerupai lingkaran.
3. Fungsi Jantung
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh
dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah
yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh yang memompa nya
kedalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan
membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah
yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di
seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah (diastol); kemudian jantung berkontraksi dan memompa darah

7
keluar dari jantung (sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.

3. Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan miocardial infark merupakan respons iskemik
dari otot jantung yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara
permanen.Oksigen diperlukan oleh sel-sel miokardial, untuk metabolisme aerob
dimana adenosine triphospate di bebaskan untuk energi jantung pada saat
istirahat membutuhkan 70% oksigen. Banyaknya oksigen yang di perlukan untuk
kerja jantung di sebut sebagai Myocardial Oxygen Consumption (MVO2), yang
dinyatakan oleh percepatan jantung, kontraksi miocardial dan tekanan pada
dinding jantung. Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan
terhadap peningkatan tuntunan tekanan oksigen dengan menambah percepatan
dan kontraksi untuk menekan volume darah ke sekat-sekat jantung.
Pada jantung yang mengalami obstruksi aliran darah miocardial, suplai
darah tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi. Keadaan adanya
obstruksi letal maupun sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu kondisi
menyerupai glikolisis aerobic berupaya memenuhi kebutuhan oksigen.
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat
sebagai predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. Hipokromia dan
asidosis laktat menganggu fungsi ventrikel. Kekuatan kontraksi menurun,
gerakan dinding segmen iskemik menjadi hipokinetik, kegagalan ventrikel kiri
menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan cardiac out put, diastol
dan tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan
jantung.
Kelanjutan dan kekurangan oksigen tergantung pada obstruksi pada arteri
koronaria (permanen atau sementara) , lokasi serta ukurannya. Tiga manifestasi
dari iskemik miocardial adalah angina pectoris, penyempitan arteri koronarius
sementara, preinfarksi angina, dan miocardial infark, obstruksi permanen arteri.

8
4. Manifestasi klinis
Gejala penyakit jantung koroner akan timbul apabila terjadi penyempitan
sebesar 75% atau lebih dari lumen arteri koroner. Gambaran klinisnya dapat
berupa:
a. Bila mengenai otak dapat menyebabkan penyakit serebrovaskuler
iskemia serebral transien atau TIA dan stroke
b. Pada aorta dan lesi aterosklerotik pada ekstermitas juga dapat terjadi
c. Bila terjadi oklusi atau sumbatan pada arteri perifer maka akan timbul
gejala seperti nyeri saat aktifitas dan hilang saat istirahat, nyeri yang
terus-menerus dapat terjadi jika oklusi semakin berat dan terjadi
iskemia kronis, perubahan warna kulit seperti pucat atau sianosis dan
pada palpasi terasa dingin
d. Akibat suplai nutrisi yang kurang akan terjadi tanda-tanda hilangnya
rambut, kuku rapuh, kulit kering dan bersisik, atropi dan ulserasi
e. Bisa juga terjadi edema bilateral atau unilateral akibat posisi
ekstermitas yang terlalu lama menggantung

5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Tes Laboratorium
1. Membantu diagnosa infark miokard akut (angina pektoris, yaitu nyeri
dada akibat kekurangan suplai darah ke jantung, tidak dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan darah maupun urin).
2. Skrining faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit arteri
koronaria aterosklerotik.
b. Elektrokardiografi (EKG)
Elektrokardiografi (EKG) mencerminkan aktivitas listrik jantung yang
disadap dari berbagai sudut permukaan.

6. Komplikasi
Komplikasi penyakit jantung koroner sangat bergantung pada ukuran dan
lokasi iskemia serta infark yang mengenai miokardium. Adapun komplikasi dari
penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut :
a. Gagal jantung kongestif
b. Syok kardiogenik

9
c. Edema paru akut
d. Disfungsi otot papilaris
e. Ruptur jantung
f. Anaurisme ventrikel
g. Tromboembolisme
h. Perikarditis
i. Aritmia

7. Penatalaksanaan
Pada dasarnya pengobatan penyakit jantung koroner adalah sebagai
berikut :
a. Menghentikan, atau mengurangi atau regresi dari proses aterosklerosis
dengan cara mengendalikan faktor-faktor resiko :
1. Tidak merokok
2. Latihan fisik sesuai jantung penderita
3. Diet untuk mencapai profil lemak yang baik dan berat badan yang
ideal
4. Mengendalikan tekanan darah tinggi, DM, dan stress mental
b. Penanganan nyeri
Penanganan nyeri dapat berupa terapi farmakologi adalah sebagai
berikut :
1. Mofin sulfat
2. Nitrat
3. Beta bloker

10
B. Faktor – Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner

1. Faktor yang tidak dapat diubah


a. Usia
Semakin bertambahnya usia,risiko terkena PJK makin tinggi dan dimulai
pada usia 40 tahun ke atas. Telah dibuktikan adanya hubungan antara umur
dan kematian akibat PJK. Sebagian besar kasus kematian terjadi pada laki-
laki umur 35-44 tahun dan meningkat dengan bertambahnya umur Kadar
kolesterol pada laki-laki dan perempuan mulai meningkat umur 20 tahun.
Pada laki-laki kolesterol meningkat sampai umur 50 tahun. Pada
perempuan sebelum monopause (45-60 tahun) lebih rendah dari pada laki-
laki dengan umur yang sama. Setelah monopause kadar kolesterol
perempuan meningkat menjadi lebih tinggi dari pada laki-laki. (Kasron, 2018)
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin laki – laki lebih besar terkena PJK dibandingkan dengan
wanita. Akan tetapi, pada wanita yang sudah menopause risiko PJK
meningkat. Hal ini disebabkan akibat penurunan hormone estrogen yang
berperan penting dalam melindungi pembuluh darah dari kerusakan yang
memicu terjadinya aterosklerosis. (Pudiastuti, 2019)
Di Amerika Serikat gejala PJK sebelum umur 60 tahun didapatkan pada 1
dari 5 laki-laki dan 1 dari 17 perempuan. Ini berarti bahwa laki-laki
mempunyai resiko PJK 2-3 kali lebih besar dari perempuan. Pada beberapa
perempuan pemakaian oral kontrasepsi dan selama kehamilan akan
meningkatkan kadar kolesterol, pada wanita hamil kadar kolesterolnya akan
kembali normal 20 minggu setelah melahirkan. Angka kematian pada laki-laki
didapatkan lebih tinggi dari pada perempuan dimana ketinggalan waktu 10
tahun kebelakang, akan tetapi setelah monopause hampir tidak didapatkan
perbedaan dengan laki-laki. (Kasron, 2018)

2. Faktor yang dapat diubah


a. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok saat ini sebagai salah satu faktor risiko utama PJK
disamping peningkatan kolesterol dan hipertensi, merokok juga termasuk
faktor risiko penyebab terjadinya penyakit jantung koroner. Tipe perokok
menurut jumlah rokok yang dihisap, meliputi: perokok ringan apabila merokok

11
kurang dari 100 batang per hari, perokok sedang apabila merokok 10-20
batang per hari dan perokok berat apabila merokok lebih dari 20 batang per
hari. Dan orang yang merokok >20 batang per hari dapat memengaruhi dua
faktor risiko lainnya.
Menurut World Heart Federation tembakau yang dikandung dalam rokok
dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen yang dialirkan oleh darah dan
menyebabkan darah cenderung mudah menggumpal. Gumpalan darah yang
terbentuk diarteri ini menyebabkan penyakit jantung koroner dan juga stroke
serta kematian mendadak. Literatur lain dari Heart Foundation menyatakan
bahwa tembakau memiliki efek patofisiologi terhadap jantung, sistem
pembekuan darah, dan metabolisme lipoprotein. Merokok meningkatkan
pembentukan plak koroner dan mendorong terjadinya thrombosis koroner.
Merokok juga dapat meningkatkan kebutuhan oksigen oleh otot jantung dan
menurunkan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen. (Kasron, 2018)
b. Hipertensi
Merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit jantung
koroner. Komplikasi yang terjadi pada hipertensi esensial biasanya akibat
perubahan struktur arteri dan arterial sistemik, terutama terjadi pada kasus-
kasus yang tidak diobati. Mula-mula akan terjadi hipertropi dan tunika media
diikuti dengan hialisinasi setempat dan penebalan fibrosis dari tunika intima
dan kemudian akhirnya akan terjadi penyempitan pembuluh darah.
Tempat yang paling berbahaya adalah bila mengenai otot jantung, arteri
dan arterial sistemik, arteri koroner dan serebral serta pembuluh darah ginjal.
Komplikasi terhadap jantung hipertensi yang paling sering adalah kegagalan
ventrikel kiri, PJK seperti nyeri dada dan miokard infark. Dari penelitian 50%
penderita miokard infark menderita hipertensi dan 75% kegagalan ventrikel
kiri akibat hipertensi. Perubahan hipertensi khususnya pada jantung
disebabkan karena :
1. Meningkatnya tekanan darah
Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk
jantung, sehingga menyebabkan hipertropi ventrikel kiri atau
pembesaran ventrikel kiri (faktor miokard). Keadaan ini tergantung
dari berat dan lamanya hipertensi.
2. Mempercepat timbulnya arterosklerosis

12
Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan
trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria,
sehingga memudahkan terjadinya arterosklerosis koroner (faktor
koroner). Hal ini menyebabkan nyeri dada, insufisiensi koroner dan
miokard infark lebih sering didapatkan pada penderita hipertensi
dibanding orang normal.
Tekanan darah sistolik diduga mempunyai pengaruh yang lebih
besar. Kejadian PJK pada hipertensi sering dan secara langsung
berhubungan dengan tingginya tekanan darah sistolik. Penelitian
Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45-75 tahun
mendapatkan hipertensi sistolik merupakan faktor pencetus terjadinya
angina pectoris dan miokard infark. Juga pada penelitian tersebut
didapatkan penderita hipertensi yang mengalami miokard infark
mortalitasnya 3x lebih besar dari pada penderita yang normotensi
dengan miokard infark.
Hasil penelitian Framinghan juga mendapatkan hubungan PJK
dan tekanan darah diastolik. Kejadian miokard infark 2x lebih besar
pada kelompok tekanan darah diastolik 90-104 mmHg dibandingkan
tekanan darah diastolik 85 mmHg, sedangkan pada tekanan darah
diastolik 105 mmHg 4x lebih besar. Penelitian Stewart 1979 dan 1982
juga memperkuat hubungan antara kenaikan tekanan darah diastolik
dengan resiko mendapat infark miokard.
Apabila hipertensi sistolik dan diastolik terjadi bersamaan maka
akab menunjukkan resiko yang paling besar dibandingkan penderita
yang tekanan darahnya normal atau tekanan sistolik saja. Lichenster
juga melaporkan bahwa kematian PJK lebih berkolerasi dengan
tekanan darah sistolik diastolik dibandingkan tekanan darah diastolik
saja.
Pemberian obat yang tepat pada hipertensi dapat mencegah
terjadinya miokard infark dan kegagalan ventrikel kiri tetapi perlu juga
diperhatikan efek samping dari obat-obatan jangka panjang. Oleh
sebab itu pencegahan terhadap hipertensi merupakan usaha yang
jauh lebih baik untuk menurunkan resiko PJK. (Kasron, 2018)

13
c. Diabetes Mellitus
Penyakit kencing manis atau DM adalah suatu keadaan dimana terjadi
kadar gula darah melebihi kadar normal yaitu gula darah puasa >126 mg/dL,
atau dua jam sesudah minum 75 gr glukosa, kadar gula darah >200 mg/dL.
Hal ini dapat diakibatkan oleh gangguan produksi insulin dari pankreas
ataupun ketidakmampuan insulin untuk bekerja secara maksimal.
Peningkatan resiko kardiovaskuler pada penderita kencing manis sering
diakibatkan oleh keadaan kencing manisnya sendiri. (Kabo, 2014)
Dengan demikian dapat dimengerti apabila pasien DM memiliki resiko
kematian dari PJK 2-6 kali dibanding orang yang tidak DM. Intoleransi
terhadap glukosa sejak dulu telah diketahui sebagai predisposisi penyakit
pembuluh darah. Penelitian menunjukkan laki-laki yang menderita DM resiko
PJK 50% lebih tinggi dari pada orang normal, sedangkan pada perempuan
resikonya 2 kali lipat. (Kasron, 2018)

C. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep penelitian berjudul faktor – faktor resiko penyakit
jantung koroner (PJK) adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen


Faktor – Faktor Resiko
Penyakit Jantung Koroner
1. Usia
2. Jenis kelamin Penyakit Jantung Koroner
3. Kebiasaan merokok
4. Hipertensi
5. Diabetes mellitus

14
Keterangan :
1. Variabel independen pada penelitian ini adalah : usia, jenis kelamin,
kebiasaan merokok, hipertensi dan diabetes mellitus.
2. Variabel dependen pada penelitian ini adalah : penyakit jantung koroner.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian deskriptif
yang memberikan gambaran tentang variabel yang akan diteliti dengan desain
literatue review yaitu metode yang akan digunakan untuk melakukan
pengumpulan data, yang mana tekhnik pengumpulan data ini digunakan ketika
peneliti bermaksud melakukan sebuah studi pendahuluan bertujuan untuk
menemukan pokok dari permasalahan yang akan diteliti (Sugiono, 2013).

B. Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam literature review ini merupakan data sekunder
yang merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung. Akan
tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud dapat berupa
buku atau artikel hasil penelitian dalam jurnal yang dicari melalui situs pencarian
menggunakan 2 database yaitu google scholar dan pubmed

Kata kunci yang digunakan dalam mencari hasil-hasil yang akan direview
adalah penyakit jantung koroner dan faktor- faktor resiko. Pencarian berfokus
pada jurnal keperawatan dan kesehatan yang memuat topik penellitian yang
terkait yang dipublikasikan dari tahun 2010 – 2020.

C. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan literature review digunakan beberapa tahapan diantaranya
adalah pencarian artikel berdasarkan topik garis besar, pengelompokkan artikel
berdasarkan relevansi dengan topik dan tahun penelitian lalu pengurutan struktur
penjelasan serta perbandingan data yang saling berhubungan. Pencarian jurnal
menggunakan portal google scholar dengan menggetikkan 2 kata kunci judul.
Pencarian kata kunci “penyakit jantung koroner” dan “faktor – faktor resiko” dan
pencarian jurnal internasional dengan menggunakan portal pubmed dengan
mengetikkan judul yang sudah di translate kan dahulu kedalam bahasa inggris.

16
Apabila kata kunci tidak juga sesuai dengan yang ingin dicari maka penulis
mencari kata kunci “faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK)” maka di
dapatkan yang sesuai topik penelitian sehingga terkumpul 10 jurnal full text yang
dilakukan review.
Kemudian artikel yang sudah dikelompokkan peneliti analisis penjelasan
struktur mengenai keterkaitan artikel dan topik penelitian, penulis
membandingkan apabila ada jurnal yang saling berhubungan. Penambahan buku
cetak maupun e-book lain bersifat memperkuat dan menambah ketajaman
pembahasan hasil penelitian.

D. Analisa Data
Pengumpulan literature review digunakan beberapa tahapan diantaranya
adalah pencarian artikel berdasarkan topik garis besar, pengelompokkan artikel
berdasarkan relevansi dengan topik dan tahun penelitian lalu pengurutan struktur
penjelasan serta perbandingan data yang saling berhubungan.
Pencarian jurnal menggunakan data base Google Scholar dengan
mengetikkan 2 kata kunci judul. Pencarian kata kunci “Penyakit Jantung Koroner”
dan “Faktor-Faktor Resiko”, apabila kata kunci tidak juga sesuai dengan yang
ingin dicari maka penulis mencari kata kunci “Faktor-Faktor Resiko Penyakit
Jantung Koroner (PJK)” difilter kembali dengan mengurangi tahun pencarian dari
10 tahun terakhir, memilih jurnal yang dapat diakses, mencari jurnal dalam
bentuk full teks dan format pdf, kemudian ditelaah dengan memilih desain
penelitian yang dapat dipahami peneliti, didapatlah hasil 7 artikel jurnal dalam
bentuk pdf yang sesuai topik penelitian.
Pencarian kata kunci jurnal menggunakan data base Pubmed dengan
menggetikkan 2 kata kunci judul. Pencarian “Coronary Heart Disease” dan “Risk
Factors”, apabila kata kunci tidak juga sesusai dengan yang ingin dicari maka
penulis mencari kata kunci “Risk Factors For Coronary Heart Disease (CHD)”
difilter kembali dengan mengurangi tahun pencarian dari 10 tahun terakhir,
memilih jurnal yang dapat diakses, mencari jurnal dalam bentuk full teks dan
format pdf, kemudian ditelaah dengan memilih desain penelitian yang dapat
dipahami peneliti, didapatlah hasil 3 artikel jurnal dalam bentuk pdf yang sesuai
topik penelitian.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Jurnal
Hasil jurnal yang telah dipilih sesuai dengan variabel yang telah direview,
maka 10 jurnal tentang faktor – faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK)
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut inI.

Tabel 4.1 Hasil telaah jurnal yang di Review


No Judul/ Nama Peneliti Tujuan Populasi/ Metode Hasil
Tahun Jurnal Sampel Penelitian
1 Faktor Jurnal Lily Untuk Populasi : Jenis Analisi
risiko Keseh Marleni menget seluruh penelitian s
penyaki atan, dan Aria ahui pasien ini adalah Univar
t Vol Alhabib faktor- yang penelitian iat
jantung VIII, faktor berkunjun survei yaitu :
koroner No 3, yang g ke analitik a.
di RSI hal berhub Poliklinik dengan Mayori
SITI 478- ungan Jantung desain tas
Khadija 483 dengan RSI Siti cross berdas
h penyaki Khadijah sectional arkan
Palemb t Palemban usia
ang jantung g dari yaitu
/Tahun koroner bulan usia
2017 di Januari- >45
ruang Maret tahun
Poliklini 2017 seban
k yak :
Jantun Sampel : 128
g RSI Total respon
Siti sampling den
Khadija (135 (94,8
h responden %),
Palemb ) b.
ang Mayori
Tahun tas
2017. berdas
arkan
jenis
kelami
n yaitu
laki-
laki
seban
yak :

18
128
respon
den
(94,8
%),
c.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
hiperte
nsi
seban
yak :
122
respon
den
(90,4
%),d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
127
respon
den
(94,1
%),e.
Mayori
tas
berdas
arkan
pende
rita
penya
kit
jantun
g
seban
yak :

19
129
respon
den
(95,6
%)
mende
rita
PJK
2 Faktor Jurnal Swandit Untuk Populasi : Jenis Analisi
resiko Kesm o menget seluruh penelitian s
penyaki as Wicakso ahui pasien dalam Univar
t Indone no faktor yang penelitian iat
jantung sia, resiko berobat ke ini adalah yaitu :
koroner Vol penyeb RSUD Dr deskriptif a.
(PJK) 12, No ab PJK M Yunus kualitatif Mayori
pada 1, hal Bengkulu tas
pasien 26-32 berdas
rawat Sampel : arkan
inap di Total usia
intensiv sampling yaitu
e (40 usia
cardiov responden 59-64
ascular ) tahun
care seban
unit yak : 9
(ICCU) respon
RSUD den
Dr M (22,5
Yunus %),b.
Bengku Mayori
lu/Tahu tas
n 2020 berdas
arkan
jenis
kelami
n yaitu
laki-
laki
seban
yak :
28
respon
den
(70%),
c.
Mayori
tas
berdas
arkan
kebias

20
aan
merok
ok
seban
yak :
28
respon
den
(70%),
d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kithipe
rtensi
seban
yak :
29
respon
den
(72,5
%),
e.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
35
respon
den
(87,5
%),f.
Mayori
tas
berdas
arkan
riwaya
t
dislipid
emia

21
terdap
at21
respon
den
(52,5
%)
tidak
ada
riwaya
t
dislipid
emia
3 Faktor Tunas Iskandar Untuk Populasi : Jenis Analisi
resiko Medik Sarump menget semua penelitian s
kejadia a aet dan I ahui pasien ini adalah Univar
n Jurnal Gusti faktor yang penelitian iat
jantung Kedok Ayu Nita resiko berobat ke observasi yaitu :
koroner teran Aksamal penyaki poliklinik onal a.
di dan ika t penyakit analitik Mayori
RSUD Keseh jantung jantung dengan tas
Waled atan, koroner RSUD rancangan berdas
Kabupa Vol 3, di Waled kasus arkan
ten No 3, RSUD Kabupate kontrol usia
Cirebon hal 1- Waled n Cirebon (case yaitu
, Jawa 10 Kabupa pada control) usia
Barat/T ten bulan >40
ahun Cirebon oktober tahun
2014 Jawa sampai seban
Barat. Septembe yak :
r 2014 28
respon
Sampel : den
Consecuti (41,79
ve %)
sampling b.
(67 Mayori
responden tas b
) erdasa
rkan
kebias
aan
merok
ok
yaitu
seban
yak :
19
respon
den
(67,9

22
%),c.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kithipe
rtensi
yaitu
seban
yak :
23
respon
den
(82,2
%),d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
13
respon
den
(46,4
%).
e.
Mayori
tas
berdas
arkan
riwaya
t
penya
kit
jantun
g
terdap
at 39
respon
den
(58,2
%)

23
tidak
mende
rita
PJK
f.
Mayori
tas
berdas
arkan
kadar
kolest
erol
terdap
at37
respon
den
(55,2
%)
tidak
menga
lami
hiperk
olester
olemia
4 Faktor Jurnal Ros Untuk Populasi : Jenis Analisi
domina Keper Endah menget semua penelitian s
n risiko awata Happy ahui pasien adalah Univar
terjadin n Patriyani faktor PJK dan observasi iat
ya Global dan risiko non PJK onal yaitu :
penyaki , Vol David yang yang analitis a.
t 1, No Ferry menye dirawat di dengan Mayori
jantung 1, hal Purwant babkan ruang desain tas
koroner 23-30 o mening ICVCU penelitian berdas
(PJK)/T katnya cross arkan
ahun angka Sampel : sectional usia
2016 kejadia Total yaitu
n sampling >40
penyaki (40 tahun
t responden seban
jantung yak :
koroner 30
respon
den
(75%),
b.
Mayori
tas
berdas
arkan
jenis

24
kelami
n yaitu
laki-
laki
seban
yak :
26
respon
den
(65%),
c.
Mayori
tas
berdas
arkan
riwaya
t
lipide
mia
seban
yak :
23
respon
den
(57,5
%)
menga
lami
hiperli
pidemi
a
d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
hiperte
nsi
seban
yak :
28
respon
den
(70%),
e.
Mayori
tas
berdas

25
arkan
riwaya
t
merok
okseb
anyak
: 31
respon
den
(77,5
%),
f.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
27
respon
den
(67,5
%),
g.
Mayori
tas
berdas
arkan
pola
aktivit
as
terdap
at 31
respon
den
(77,5
%)
inaktivi
tas
fisik
h.
Mayori
tas
berdas

26
arkan
pende
rita
penya
kit
jantun
g
terdap
at 30
respon
den
(75%)
menga
lami
PJK
5 Faktor Jurnal Winda Untuk Populasi : Jenis Analisi
risiko Media Sinthya menga seluruh penelitian s
kejadia Keseh Naomi, nalisis penderita yang Univar
n atan Intje faktor rawat digunakan iat
penyaki Masya Picauly, risiko jalan adalah yaitu :
t rakat, Sarci pola penyakit observasi a.
jantung Vol , Magdale konsum jantung onal Mayori
koroner No 1, na Toy si koroner analitik tas
di hal 99- pangan yang dengan berdas
RSUD 107 , teregistras rancangan arkan
Prof. riwayat i di RSUD. case usia
Dr. W. penyaki Prof. Dr. control yaitu
Z. t W. Z. >60
Johann penyert Johannes tahun
es a, Kupang seban
Kupang tingkat pada yak :
/Tahun pendidi tahun 30
2021 kan 2019 respon
formal, den
dan Sampel : (75%),
pekerja purposive b.
an sampling Mayori
terhada (80 tas
p responden berdas
kejadia ) arkan
n jenis
penyaki kelami
t n yaitu
jantung laki-
koroner laki
di seban
RSUD. yak :
Prof. 28
Dr. W. respon
Z. den

27
Johann (70%),
es c.
Kupang Mayori
/Tahun tas
2020 berdas
arkan
penya
kit
hiperte
nsi
seban
yak :
30
respon
den
(75%),
d.
Mayori
tas
berdas
arkan
riwaya
t
dislipid
emia
terdap
at 29
respon
den
(72,5
%)
menga
lami
dislipid
emia
e.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
29
respon

28
den
(72,5
%),
f.
Mayori
tas
berdas
arkan
tingkat
pendid
ikan
terdap
at 33
respon
den
(82,5
%)
tinggi
g.
Mayori
tas
berdas
arkan
pekerj
aan
terdap
at 22
respon
den
(55%)
tidak
bekerj
a
6 Faktor Jurnal Karyatin Untuk Populasi : Jenis Analisi
– faktor Ilmiah menget seluruh penelitian s
yang Keseh ahui pasien ini adalah Univar
berhub atan, faktor- PJK yang non iat
ungan Vol faktor berobat di eksperime yaitu :
dengan 11, No yang ruang n dengan a.
kejadia 1, hal berhub rawat desain Mayori
n 37-42 ungan Rumah penelitian tas
penyaki dengan Sakit cross berdas
t kejadia Sumber sectional arkan
jantung n PJK Waras usia
koroner yaitu
/Tahun Sampel : >35
2019 Total tahun
sampling seban
(40 yak :
responden 29

29
) respon
den
(72,4
%),
b.
Mayori
tas
berdas
arkan
jenis
kelami
n yaitu
laki-
laki
seban
yak :
24
respon
den
(79,2
%),
c.
Mayori
tas
berdas
arkan
riwaya
t
merok
ok
seban
yak :
19
respon
den
(62,5
%),
d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
hiperte
nsi
seban
yak :
18
respon

30
den
(75%),
e.
Mayori
tas
berdas
arkan
kadar
kolest
erol
seban
yak :
17
respon
den
(75%)
memili
ki
riwaya
t
hiperli
pid
f.
Mayori
tas
berdas
arkan
perilak
u
olahra
ga
terdap
at 19
respon
den
(79,1
%)
kurang
baik
7 Analisis Jurnal Siti Untuk Populasi : Jenis Analisi
faktor – Riset Aisyah menga semua penelitian s
faktor Hesti Syafrul, nalisis penderita ini adalah Univar
yang Medan Daniel faktor- jantung penelitian iat
mempe , Vol Ginting, faktor koroner dengan yaitu :
ngaruhi 3, No Janno yang yang desain a.
terhada 1, hal Sinaga mempe datang cross- Mayori
p 41-48 ngaruhi berobat ke sectional tas
terjadin terhada RSUD berdas
ya p Pirngadi arkan
penyaki terjadin Medan usia

31
t ya 2017 yaitu
jantung penyaki berjumlah >35
koroner t 491 orang tahun
di Poli jantung seban
Jantun koroner Sampel : yak :
g di poli Total 53
RSUD jantung sampling respon
Pirngad RSUD (83 den
i Pirngad responden (63,9
Medan/ i ) %),
Tahun Medan b.
2018 tahun Mayori
2017 tas
berdas
arkan
jenis
kelami
n yaitu
laki-
laki
seban
yak :
48
respon
den
(57,8
%),
c.
Mayori
tas
berdas
arkan
kebias
aan
merok
ok
seban
yak :
59
respon
den
(71,1
%),
d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit

32
hiperte
nsi
seban
yak :
67
respon
den
(80,7
%),
e.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
62
respon
den
(74,7
%),
f.
Mayori
tas
berdas
arkan
riwaya
t
obesit
as
seban
yak :
67
respon
den
(80,7
%),g.
Mayori
tas
berdas
arkan
aktivit
as fisik
terdap

33
at 68
respon
den
(81,9
%)
<3x/mi
nggu
8 Cigarett Jurnal C. David Untuk Sampel : Jenis Analisi
e Circul Jenkins, menget total penelitian s
smokin ation, Ray H. ahui sampling ini adalah Univar
g its Vol Rosenm hubung (3.296 penelitian iat
relation XXXVI an, an responden desain yaitu :
ship to II, hal Stephen antara cross a.
coronar 1140- J. meroko sectional Mayori
y heart 1155 Zyzansk k tas
disease i dengan berdas
and kemun arkan
related gkinan usia
risk faktor yaitu
factors risiko usia
in the PJK (39-
western lainnya 49)
collabor seban
ative yak :
group 2.258
study/ orang
Tahun (68%),
2021 b.
Mayori
tas
berdas
arkan
kebias
aan
merok
ok
seban
yak :
1.074
orang
(32,58
%)
9 Associa Jurnal John Untuk Sampel : Jenis Analisi
tion of Jama Jeffrey menent total penelitian s
coronar Cardio Carr, ukan sampling ini adalah Univar
y artery logy, David R. apakah (3.043 penelitian iat
calcium hal 1-9 Jacobs, KAK responden CARDIA yaitu :
in James pada ) Study a.
adults G. orang Mayori
aged Terry, dewasa tas

34
32 to Christin berusia berdas
46 a M. 32 arkan
years Shay, hingga jenis
with Stephen 46 kelami
incident Sidney, tahun n yaitu
coronar Kiang dikaitka perem
y heart Liu, n puan
disease Pamela dengan seban
and J. insiden yak :
death/T Schrein PJK 1.806
ahun er, Cora klinis, orang
2017 E. CVD, (56,6
Lewis, dan %),
James semua b.
M. penyeb Mayori
Shikany, ab tas
Jared P. kematia berdas
Reis, n arkan
David selama kebias
C.Goff 12,5 aan
Jr tahun merok
masa ok
tindak seban
lanjut yak :
1.908
orang
(60,8
%),
c.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
hiperte
nsi
seban
yak :
1.267
orang
(39,7
%),
d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit

35
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
447
orang
(14,0
%).
10 Prevale Jurnal Ali Untuk Sampel : Jenis Analisi
nce of BMC Ghaemi menilai total penelitian s
self - Cardio an, prevale sampling ini adalah Univar
reporte vascul Maryam nsi (946 fase iat
d ar Nabati, penyaki responden pendaftar yaitu :
coronar Disord Majid t ) an TCS a.
y heart ers, Saeedi, jantung dilakukan Mayori
disease hal 1- Motahar koroner antara tas
and its 10 eh yang Juni 2015 berdas
associa Kherad dilapork dan arkan
ted risk mand, an November usia
factors Mahmoo sendiri 2017 di yaitu
in d dan studi usia
tabari Moosaz menge carent, 60-70
cohort adeh valuasi data tahun
populati peran diperoleh seban
on/Tah berbag dari yak :
un ai pengumpu 426
2020 faktor lan orang
risiko informasi (45,03
pada dari fase %),
prevale pendaftar b.
nsi an TCS Mayori
dalam tas
populas berdas
i studi arkan
kohort jenis
tabari kelami
(TCS). n yaitu
perem
puan
seban
yak :
564
orang
(59,61
%),
c.
Mayori
tas

36
berdas
arkan
kebias
aan
merok
ok
seban
yak :
70
orang
(7,39
%),
d.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
hiperte
nsi
seban
yak :
476
orang
(50,31
%),
e.
Mayori
tas
berdas
arkan
penya
kit
diabet
es
mellitu
s
seban
yak :
320
orang
(33,82
%).

1. Persamaan Jurnal
Dari semua jurnal penelitian, terdapat 6 jurnal penelitian yang tujuannya sama
– sama untuk mengetahui faktor faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK),

37
yaitu pada penelitian Marleni, dkk (2017), Wicaksono (2020), Sarumpaet, dkk
(2014), Patriyani, dkk (2016), Karyatin (2019) dan Jenkins, dkk (2021). Dan 2
jurnal penelitian yang tujuannya sama – sama untuk menganalisis faktor – faktor
resiko penyakit jantung koroner (PJK), yaitu pada penelitian Naomi, dkk (2021)
dan Syafrul, dkk (2017).
Terdapat 5 jurnal penelitian yang memiliki persamaan dengan desain
penelitian cross sectional, yaitu pada penelitian Marleni, dkk (2017), Patriyani, dkk
(2016), Syafrul, dkk (2017), Karyatin (2019) dan Jenkins, dkk (2021).Terdapat 3
jurnal penelitian yang memiliki persamaan dengan metode penelitian
observasional analitik, yaitu pada penelitian Sarumpaet, dkk (2014), Patriyani, dkk
(2016) dan Naomi, dkk (2021). Dan 2 jurnal penelitian yang sama-sama
menggunakan rancangan case control yaitu pada penelitian Sarumpaet, dkk
(2014) dan Naomi, dkk (2021).
Terdapat 3 jurnal penelitian yang memiliki persamaan jumlah
sampel/responden sebanyak 40 orang, yaitu pada penelitian Wicaksono (2020),
Patriyani, dkk (2016) dan Karyatin (2019). Adapun 8 jurnal penelitian yang
memiliki persamaan dalam teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling, yaitu pada penelitian Marleni, dkk (2017), Wicaksono (2020), Patriyani,
dkk (2016), Karyatin (2019), Syafrul, dkk (2017), Jenkins, dkk (2021), Carr, dkk
(2017) dan Ghaemian, dkk (2020).
Terdapat 7 jurnal penelitian yang memiliki persamaan dengan populasi
penelitian di rumah sakit, yaitu pada penelitian Marleni, dkk (2017), Wicaksono
(2020), Sarumpaet, dkk (2014), Patriyani, dkk (2016), Naomi, dkk (2021), Karyatin
(2019), dan Syafrul, dkk (2017).
Terdapat 9 jurnal penelitian yang memiliki persamaan bahwa faktor resiko
penyakit jantung koroner berdasarkan usia adalah pasien dengan usia>35 tahun
yaitu pada penelitian Marleni, dkk (2017), Wicaksono (2020), Sarumpaet, dkk
(2014), Patriyani, dkk (2016), Naomi, dkk (2021), Karyatin (2019), Syafrul, dkk
(2017), Carr, dkk (2017) dan Ghaemian, dkk (2020).
Terdapat 9 jurnal penelitian yang memiliki persamaan bahwa faktor resiko
penyakit jantung koroner berdasarkan jenis kelamin laki – laki dan perempuan
yaitu pada penelitian Marleni, dkk (2017), Wicaksono (2020), Sarumpaet, dkk
(2014), Patriyani, dkk (2016), Naomi, dkk (2021), Syafrul, dkk (2017), Karyatin
(2019), Carr, dkk (2017) dan Ghaemian, dkk (2020).

38
Terdapat 8 jurnal penelitian yang memiliki persamaan bahwa faktor resiko
penyakit jantung koroner berdasarkan kebiasaan merokok yaitu pada penelitian
Wicaksono (2020), Sarumpaet, dkk (2014), Patriyani, dkk (2016), Karyatin (2019),
Syafrul, dkk (2017), Jenkins, dkk (2021), Carr, dkk (2017) dan Ghaemian, dkk
(2020).
Terdapat 9 jurnal penelitian yang memiliki persamaan bahwa faktor resiko
penyakit jantung koroner berdasarkan penyakit hipertensi yaitu pada penelitian
Marleni, dkk (2017), Wicaksono (2020), Sarumpaet, dkk (2014), Patriyani, dkk
(2016), Naomi, dkk (2021), Karyatin (2019), Syafrul, dkk (2017), Carr, dkk (2017)
dan Ghaemian, dkk (2020).
Terdapat 8 jurnal penelitian yang memiliki persamaan bahwa faktor resiko
penyakit jantung koroner berdasarkan penyakit diabetes mellitus yaitu pada
penelitian Marleni, dkk (2017), Wicaksono (2020), Sarumpaet, dkk (2014),
Patriyani, dkk (2016), Naomi, dkk (2021), Syafrul, dkk (2017), Carr, dkk (2017)
dan Ghaemian, dkk (2020).

2. Perbedaan Jurnal
Dari 10 jurnal penelitian yang telah ditelaah, terdapat 2 jurnal penelitian
dengan tujuan penelitian yang berbeda yaitu untuk menentukan apakah KAK
pada orang dewasa berusia 32 hingga 46 tahun dikaitkan dengan insiden PJK
klinis, CVD, dan semua penyebab kematian selama 12,5 tahun masa tindak lanjut
dan untuk menilai prevalensi penyakit jantung koroner yang dilaporkan sendiri dan
mengevaluasi peran berbagai faktor risiko pada prevalensi dalam populasi studi
kohort tabari (TCS) yaitu pada penelitian Carr, dkk (2017) dan Ghaemian, dkk
(2020).
Terdapat 5 jurnal penelitian yang berbeda berdasarkan jenis penelitian yaitu
survei analitik pada penelitian Marleni, dkk (2017), jenis penelitian non
eksperimen pada penelitian Karyatin (2019), jenis penelitian deskriptif kualitatif
pada penelitian Wicaksono (2020), jenis penelitian CARDIA Study pada penelitian
Carr, dkk (2017) dan jenis penelitian fase pendaftaran TCS pada penelitian
Ghaemian, dkk (2020).
Terdapat 7 jurnal penelitian dengan jumlah sampel yang berbeda yaitu pada
penelitian Sarumpaet, dkk (2014) dengan jumlah sampel 67 orang, Syafrul, dkk
(2017) dengan jumlah sampel 83 orang, Naomi, dkk (2021) dengan jumlah

39
sampel 80 orang, Marleni, dkk (2017) dengan jumlah sampel 135 orang, Jenkins,
dkk (2021) dengan jumlah sampel 3.296 orang, Carr, dkk (2017) dengan jumlah
sampel 3.043 orang dan Ghaemian, dkk (2020) dengan jumlah sampel 946 orang.
Terdapat 2 jurnal penelitian dengan teknik pengambilan yang berbeda yaitu
teknik consecutive sampling pada penelitian Sarumpaet, dkk (2014), dan teknik
purposive sampling pada penelitian Naomi, dkk (2021).
Terdapat 1 jurnal penelitian yang tidak membahas bahwa usia sebagai faktor
resiko penyakit jantung koroner yaitu pada penelitian Carr, dkk (2017). Dan ada 1
jurnal yang tidak membahas bahwa jenis kelamin sebagai faktor resiko penyakit
jantung koroner yaitu pada penelitian Jenkins, dkk (2021).
Terdapat 2 jurnal penelitian yang tidak membahas kebiasaan merokok
sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner yaitu pada penelitian Marleni, dkk
(2017) dan Naomi, dkk (2021). Dan ada 1 jurnal penelitian yang tidak membahas
penyakit hipertensi sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner yaitu pada
penelitian Jenkins, dkk (2021). Berdasarkan penyakit diabetes mellitus terdapat 2
jurnal penelitian yang tidak membahas bahwa penyakit diabetes mellitus sebagai
faktor resiko penyakit jantung koroner yaitu pada penelitian Karyatin (2019) dan
Jenkins, dkk (2021).

B. Pembahasan
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit infark miokard akut dengan
gejala yang disebabkan adanya penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah
arteri koroner baik sebagian/total yang mengakibatkan suplai oksigen pada otot
jantung tidak terpenuhi (Bachrudin dan Najib, 2016 : 15). Penyakit jantung koroner
(PJK) disebabkan oleh faktor hipertensi, hiperkolesterolemia, merokok, obesitas,
diabetes mellitus, umur dan jenis kelamin (Bachrudin dan Najib, 2016).
Dari semua jurnal penelitian yang sudah dilakukan review, didapat penderita
PJK berdasarkan usia yaitu mayoritas pada usia >35 tahun, yakni pada hasil
penelitian Marleni, dkk (2017), Wicaksono (2020), Sarumpaet, dkk (2014),
Patriyani, dkk (2016), Naomi, dkk (2021), Karyatin (2019), Syafrul, dkk (2017),
Carr, dkk (2017) dan Ghaemian, dkk (2020).
Hal ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa semakin bertambahnya
usia, risiko terkena PJK makin tinggi dan dimulai pada usia 40 tahun ke atas.

40
Telah dibuktikan adanya hubungan antara umur dan kematian akibat PJK.
Sebagian besar kasus kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan
meningkat dengan bertambahnya umur.
Kadar kolesterol pada laki-laki dan perempuan mulai meningkat umur 20
tahun. Pada laki-laki kolesterol meningkat sampai umur 50 tahun. Pada
perempuan sebelum monopause (45-60 tahun) lebih rendah dari pada laki-laki
dengan umur yang sama. Setelah monopause kadar kolesterol perempuan
meningkat menjadi lebih tinggi dari pada laki-laki. (Kasron, 2018)
Berdasarkan kategori jenis kelamin, didapatkan 6 jurnal penelitian yang
menunjukkan penyakit jantung koroner lebih dominan terjadi pada laki-laki yaitu
pada jurnal penelitiaan Wicaksono (2020), Karyatin (2019), Syafrul, dkk (2017),
Marleni, dkk (2017), Patriyani, dkk (2016), dan Naomi, dkk (2021) dan 3 jurnal
penelitian lain mengatakan lebih dominan terjadi pada perempuan yaitu pada
jurnal penelitian Sarumpaet, dkk (2014), Ghaemian, dkk (2020) dan Carr, dkk
(2017).
Hasil dari jurnal tersebut didukung oleh teori yang menyatakan bahwa jenis
kelamin laki – laki lebih besar terkena PJK dibandingkan dengan wanita. Akan
tetapi, pada wanita yang sudah menopause risiko PJK meningkat. Hal ini
disebabkan akibat penurunan hormone estrogen yang berperan penting dalam
melindungi pembuluh darah dari kerusakan yang memicu terjadinya
aterosklerosis. (Pudiastuti, 2019)
Di Amerika Serikat gejala PJK sebelum umur 60 tahun didapatkan pada 1
dari 5 laki-laki dan 1 dari 17 perempuan. Ini berarti bahwa laki-laki mempunyai
resiko PJK 2-3 kali lebih besar dari perempuan. Pada beberapa perempuan
pemakaian oral kontrasepsi dan selama kehamilan akan meningkatkan kadar
kolesterol, pada wanita hamil kadar kolesterolnya akan kembali normal 20 minggu
setelah melahirkan. Angka kematian pada laki-laki didapatkan lebih tinggi dari
pada perempuan dimana ketinggalan waktu 10 tahun kebelakang, akan tetapi
setelah monopause hampir tidak didapatkan perbedaan dengan laki-laki. (Kasron,
2018)
Diantara 10 jurnal penelitian yang dilakukan review, 8 jurnal penelitian
menyatakan penderita jantung koroner berdasarkan kebiasaan merokok, yaitu
pada jurnal penelitian Wicaksono (2020), Karyatin (2019), Patriyani, dkk (2016),

41
Syafrul, dkk (2017), Sarumpaet, dkk (2016), Carr, dkk (2017), Ghaemian, dkk
(2020), dan Jenkins, dkk (2021).
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa saat ini
kebiasaan merokok sebagai salah satu faktor risiko utama PJK disamping
peningkatan kolesterol dan hipertensi, merokok juga termasuk faktor risiko
penyebab terjadinya penyakit jantung koroner. Tipe perokok menurut jumlah rokok
yang dihisap, meliputi: perokok ringan apabila merokok kurang dari 100 batang
per hari, perokok sedang apabila merokok 10-20 batang per hari dan perokok
berat apabila merokok lebih dari 20 batang per hari.
Dan orang yang merokok >20 batang per hari dapat memengaruhi dua faktor
risiko lainnya. Menurut World Heart Federation tembakau yang dikandung dalam
rokok dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen yang dialirkan oleh darah
dan menyebabkan darah cenderung mudah menggumpal. Gumpalan darah yang
terbentuk diarteri ini menyebabkan penyakit jantung koroner dan juga stroke serta
kematian mendadak.
Literatur lain dari Heart Foundation menyatakan bahwa tembakau memiliki
efek patofisiologi terhadap jantung, sistem pembekuan darah, dan metabolisme
lipoprotein. Merokok meningkatkan pembentukan plak koroner dan mendorong
terjadinya thrombosis koroner. Merokok juga dapat meningkatkan kebutuhan
oksigen oleh otot jantung dan menurunkan kemampuan darah untuk mengangkut
oksigen. (Kasron, 2018)
Dari semua jurnal penelitian yang sudah dilakukan review, didapatkan 9 jurnal
penelitian yang mengatakan bahwa penyakit hipertensi merupakan salah satu
faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), yaitu pada penelitian
Karyatin (2019), Syafrul, dkk (2017), Wicaksono (2020), Marleni, dkk (2017),
Sarumpaet, dkk (2016), Patriyani, dkk (2016), Naomi, dkk (2021), Carr, dkk
(2017), dan Ghaemian, dkk (2020).
Hasil penelitian dari beberapa jurnal tersebut berkaitan dengan teori yang
menyatakan bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab
terjadinya penyakit jantung koroner. Komplikasi yang terjadi pada hipertensi
esensial biasanya akibat perubahan struktur arteri dan arterial sistemik, terutama
terjadi pada kasus-kasus yang tidak diobati. Mula-mula akan terjadi hipertropi dan
tunika media diikuti dengan hialisinasi setempat dan penebalan fibrosis dari tunika
intima dan kemudian akhirnya akan terjadi penyempitan pembuluh darah.

42
Tempat yang paling berbahaya adalah bila mengenai otot jantung, arteri dan
arterial sistemik, arteri koroner dan serebral serta pembuluh darah ginjal.
Komplikasi terhadap jantung hipertensi yang paling sering adalah kegagalan
ventrikel kiri, PJK seperti nyeri dada dan miokard infark. Dari penelitian 50%
penderita miokard infark menderita hipertensi dan 75% kegagalan ventrikel kiri
akibat hipertensi. Perubahan hipertensi khususnya pada jantung disebabkan
karena meningkatnya tekanan darah dan mempercepat timbulnya arterosklerosis.
(Kasron, 2018)
Diantara 10 jurnal penelitian yang dilakukan review, 5 diantaranya
menggunakan teknik total sampling (teknik pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi), 1 menggunakan teknik purposive sampling
(pemilihan sampel berdasarkan pada suatu karakteristik tertentu dalam suatu
populasi yang memiliki hubungan dominan sehingga dapat digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian), dan 1 lagi menggunakan teknik consecutive sampling
(dimana semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan
dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi).
Dari semua jurnal penelitian yang direview, terdapat 8 jurnal penelitian yang
menunjukkan bahwa penderita jantung koroner berdasarkan penyakit diabetes
mellitus, yaitu pada penelitian Wicaksono, (2020), Syafrul, dkk (2017), Marleni,
dkk (2017), Sarumpaet, dkk (2016), Patriyani, dkk (2016), Naomi, dkk (2021),
Carr, dkk (2017), dan Ghaemian, dkk (2020).
Hasil penelitian dari beberapa jurnal tersebut didukung oleh teori yang
menyatakan bahwa penyakit kencing manis atau DM adalah suatu keadaan
dimana terjadi kadar gula darah melebihi kadar normal yaitu gula darah puasa
>126 mg/dL, atau dua jam sesudah minum 75 gr glukosa, kadar gula darah >200
mg/dL. Hal ini dapat diakibatkan oleh gangguan produksi insulin dari pankreas
ataupun ketidakmampuan insulin untuk bekerja secara maksimal. Peningkatan
resiko kardiovaskuler pada penderita kencing manis sering diakibatkan oleh
keadaan kencing manisnya sendiri. (Kabo, 2014)
Dengan demikian dapat dimengerti apabila pasien DM memiliki resiko
kematian dari PJK 2-6 kali dibanding orang yang tidak DM. Intoleransi terhadap
glukosa sejak dulu telah diketahui sebagai predisposisi penyakit pembuluh darah.
Penelitian menunjukkan laki-laki yang menderita DM resiko PJK 50% lebih tinggi

43
dari pada orang normal, sedangkan pada perempuan resikonya 2 kali lipat.
(Kasron, 2018)

44
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari semua hasil literature review jurnal dapat disimpulkan bahwa faktor –
faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner (PJK)
yaitu usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, hipertensi dan diabetes mellitus.
Selain dari kelima faktor tersebut ada beberapa faktor lainnya yang ada
dibeberapa jurnal menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) yaitu
hiperkolesterol, kurangnya aktivitas fisik, tingkat pendidikan, dan obesitas.

B. Saran
1. Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai faktor – faktor
resiko penyakit jantung koroner (PJK), khususnya pada faktor umur >35 tahun
yaitu agar lebih memperbaiki gaya hidup (life style), rutin berolahraga dan
memberikan penyuluhan tentang bagaimana tingkat umur sangat menentukan
kesehatan seseorang dimasa yang akan datang semakin dewasa semakin
rentan terkena berbagai macam penyakit dikarenakan adanya perubahan
sistem syaraf dan sistem kardiovaskuler.
2. Bagi penderita yang memiliki kebiasaan merokok yaitu memberikan
penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kesehatan, faktor jenis kelamin
yaitu menyarankan agar mengubah kebiasaan atau pola hidup yang kurang
baik, faktor hipertensi yaitu dengan cara menjaga tekanan darah dalam batas
normal, mengurangi makanan yang mengandung tinggi garam dan rutin
berolahraga, serta faktor diabetes mellitus agar mempertahankan berat badan
agar tidak sampai obesitas dengan cara mengatur pola diet protein ataupun
nutrisi dan memperhatikan kadar gula darah agar selalu dalam batas normal.

45
DAFTAR PUSTAKA

Bachrudin, M., dan Najib. M. 2016. Keperawatan Medikal Bedah 1. Jakarta :


Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan

Bustan, M., N. 2015. Manajemen Pengendalian penyakit tidak menular. Jakarta:


PT. Rineka Cipta

Carr, J, J., et al. 2017. Association of Coronary Artery Calcium in Adults Aged 32
to 46 Years with Incident Coronary Heart Disease and Death. JAMA
Cardiology, 1-9

Ghaemian, A., et al. 2020. Prevalence of Self - Reported Coronary Heart Disease
and its Associated Risk Factors in Tabari Cohort Population. BMC
Cardiovascular Disorders, Vol. 20 (238), 1-10

Jenkins, C, D., Rosenman, R, H., Zyzanski, S, J. 2021. Cigarette Smoking its


Relationship to Coronary Heart Disease and Related Risk Factors in the
Western Collaborative Group Study. Circulation, Vol. 38, 1140-1155

Kabo, P. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Badan Penerbit FKUI

Karyatin. 2019. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit


Jantung Koroner. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 11 (1), 37-42

Kasron, 2018. Kelainan dan Penyakit Jantung. Yogyakarta: Nuha Medika

Kemenkes. 2019. Hari Jantung Sedunia (World Health Day).


http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-jantung-sedunia-
world-health-day-your-heart-is-our-heart-too (diakses pada tanggal 23
februari 2021)

Klik dokter.com. Mengapa Pria Lebih Mudah Kena Serangan Jantung Dibanding
Wanita?.https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct-
=j&url=https://m.klikdokter.com/amp/3342676/mengapa-pria-lebih-mudah-
kena-serangan-jantung-dibandingwanita&ved=2ahUKEwjjwqv_ozdvAhVFg-
yKHFC2BrgQFjAAegQIAxAD&usg=AOvVqwOTDZyYGVaUHMCoPYbJDnv
Z&ampcf=1 (diakses pada tanggal 28 februari 2021)

Marleni, L., Alhabib, A. 2017. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Di RSI SITI
Khadijah Palembang. Jurnal Kesehatan, Vol. 8 (3), 478-483

Naomi, W, S., Picauly, I., Toy, S, M. 2021. Faktor Risiko Kejadian Penyakit
Jantung Koroner. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat, Vol. 3 (1), 99-107

Patriyani, R, E, H., Purwanto, D, F. 2016. Faktor Dominan Risiko Terjadinya


Penyakit Jantung Koroner (PJK). Jurnal Keperawatan Global, Vol. 1 (1), 23-
30

46
Pudiastuti, R., D. 2019. Penyakit – penyakit Mematikan, Yogyakarta: Nuha
Medika

Sarumpaet, I., Aksamalika, G, A, N. 2016. Faktor Resiko Kejadian Jantung


Koroner di RSUD Waled Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tunas
Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan, Vol. 3 (3)

Syafrul, S, A., Ginting, D., Sinaga, J. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Terhadap Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Di Poli
Jantung RSUD Pirngadi Medan Tahun 2017. Jurnal Riset Hesti Medan, Vol.
3 (1), 41-49

Wicaksono, S. 2020. Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) Pada


Pasien Rawat Inap di Intensive Cardiovascular Care Unit (ICCU) RSUD Dr
M Yunus Bengkulu. Jurnal Kesmas Indonesia, Vol. 12 (1), 26-32

47
LAMPIRAN

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN


KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL : LITERATURE REVIEW : FAKTOR – FAKTOR


RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
NAMA MAHASISWA : Gloria Kris Tiani Sihombing
NIM : P07520118024
DOSEN PEMBIMBING : Doni Simatupang, S.Kep, Ns, M.Kep

Rekomendasi Paraf
No Tanggal
Pembimbing Mahasiswa Dosen

Konsultasi Judul
1. 15/09/2020
KTI

Pengajuan Judul
2. 06/10/2020
KTI

3. 06/10/2020 ACC Judul KTI

Konsultasi BAB I,
4. 30/11/2020
BAB II, BAB III

Konsultasi BAB I,
5. 02/12/2020
BAB II, BAB III

48
Konsultasi Revisi
6. 29/01/2021 BAB I, BAB II,
BAB III

Konsultasi Revisi
7. 05/02/2021 BAB I, BAB II,
BAB III

Konsultasi Revisi
8. 09/02/2021 BAB I, BAB II,
BAB III

Konsultasi Revisi
9. 12/02/2021 BAB I, BAB II,
BAB III

10. 1/03/2021 ACC Proposal

11. 4/03/2021 Seminar Proposal

Konsultasi Revisi
12. 1/06/2021
Proposal

49
ACC Revisi
13 2/06/2021
Proposal

Bimbingan bab IV
14 14/06/2021
dan V

Ujian seminar
15 17/07/2021
hasil

Medan, 19 April 2021


Mengetahui

Ketua Prodi DIII

(Afniwati S. Kep, Ns, M. Kes)


NIP. 196610101989032002

50

Anda mungkin juga menyukai