NIM. 1321064
2016
1
2
3
KATA PENGANTAR
Fase Taking Hold di Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar ’’.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam menempuh Ujian Akhir Program di Program Studi D III
Blitar
Husada Blitar
Husada Blitar
4
7. Ibu Maria Ulfa, SST.,M.Kes selaku pembimbing pendamping, yang telah
ini.
8. Bapak dan ibu dosen yang telah mengasuh serta memberikan bekal ilmu,
9. Teman- teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan dan
10. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan doa restu, baik moral
Peneliti berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat dilanjutkan untuk
Peneliti
5
ABSTRAK
6
ABSTRACT
Baby bathing are removed all dirt, sweat and smell from baby body with
warm water and soap by putting the baby body into the water. This research
direction were to get knowing the counceling effect toward childbed mother
primigravidafase taking hold on early neonate bathing at Jatinom village
,Kanigorosubdistrict, blitar regency.
The desain of this research was using the purposive random sampling.
Population on this research are the entire childbed mother primigravidafase taking
hold in Jatinomvillage,Kanigorosubdistrict, blitar regency. Data analysis using
statistic experiment wilcoxon sign rank test.
The result from analysis experiment using Wilcoxon sign rank test
experiment obtained ρ = 0.000 (α = 0.05).75% childbed mother quite understand
and 25 % less understand about early neonate bathing manner. Consequently that
the counseling having effect towards early neonate bathing manner by childbed
mother primigravidafase taking hold.
7
DAFTAR ISI
8
7. Metode Analisa Data ............................................................. 38
8. Analisa Data ………………………………………………...40
9. Etika Penelitian………………………………………………41
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................... 42
2. Data Umum …………………………………………………..43
3. Data Khusus………………………………………………......45
4. Pembahasan ………………………………………………… 47
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan …………………………………………………… 51
2. Saran ……………………………………………………….. 51
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….53
LAMPIRAN
9
DAFTAR TABEL
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi cara memandikan neonatus dini ibu nifas di BPM
Sri Wahyuni Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
sebelum dilakukan penyuluhan……………………………...45
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi cara memandikan neonatus dini ibu nifas di Desa
Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar setelah dilakukan
penyuluhan…………………………………………………...46
Tabel 4.8 Tabulasi silang pengaruh cara memandikan neonatus dini setelah
dilakukan penyuluhan Di BPM Sri Wahyuni Desa Jatinom Kecamatan
Kanigoro Kabupaten Blitar…………………………………..46
10
DAFTAR GAMBAR
11
DAFTAR LAMPIRAN
12
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Banyak sekali dari ibu takut untuk memandikan bayinya karena beberapa
faktor, seperti ibu takut terhadap tali pusat, ibu tidak percaya diri terhadap
dirinya untuk memandikan bayinya karena takut was-was. Lebih dari 90% ibu
nifas tidak bisa memandikan bayinya, dan ini sering terjadi pada ibu
primigravida, mereka memilih untuk menahan orang tua dirumah atau pulang
kerumah orang tua mereka, tak jarang ibu nifas memanggil dukun untuk
memandikan bayinya .
memandikan bayi semakin terampil seorang ibu itu, tapi tak luput juga ibu
harus tau cara atau tekhnik memandikan bayi, bagaimana cara mengukur
pengetahuan sehingga ibu tidak bisa memandikan bayinya. Kedua adalah cara
bayinya.
13
Di dalam Standart pelayanan kebidanan terdapat ruag lingkup pelayanan
kebidanan yang meliputi dua puluh empat standart. Terkait dalam hal itu,
terdapat standar 15 yaitu pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas, yang
kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua, dan minggu keenam setelah
penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini, penanganan atau rujukan
bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB.
bayinya dengan alasan antara lain : tali pusatnya belum lepas, bayi masih
sangat kecil, belum tahu cara memandikan bayi yang belum lepas tali
neonates dini.
Bayi lahir normal yaitu bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan
berat lahir berkisar antara 2500-4000 gram yang merupakan masa neonatal
dini dimana tali pusat belum lepas. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui
bahwa keadaan bayi yang masih kecil dan adanya talipusat yang belum lepas,
banyak dijadikan alasan bagi para ibu nifas yang tidak berani untuk
karena bayi dan ibu membentuk ikatan batin satu dengan yang lain.
14
Peran bidan atau tenaga kesehatan lainnya secara nyata sangat dibutuhkan
perawatan bayi baru lahir, terutama mengenai cara memandikan bayi dengan
kurangnya penyuluhan terhadap ibu nifas, yaitu faktor dari ibu sendiri yang
memiliki sikap acuh atau ketidakmampuan dan kurang rasa tanggung jawab
persalinan. Oleh sebab itu sebaiknya penyuluhan diberikan pada hari ke 3-10
yaitu pada fase taking hold karena pada fase ini ibu merasa khawatir atau
Fase taking hold adalah periode yang berlangsung 3-10 hari setelah
melahirkan. Pada fase ini, timbul rasa khawatir pada ibu akan
marah. Pada fase taking hold perlu adanya dukungan dari bidan maupun
tenaga kesehatan lainnya karena saat ini merupakan kesempatan yang baik
pengetahuan ibu nifas dalam melakukan perawatan bayi baru lahir usia 0-7
hari dimana tali pusat belum lepas / masih basah.( Ari Sulistyawati, 2015 :
87)
15
Kanigoro Kabupaten Blitar”.
2. Rumusan Masalah
Memandikan Neonatus Dini Ibu Nifas Primigravida Fase Taking Hold di Desa
3. Tujuan penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. Manfaat Penelitian
16
Setelah dilaksanakan penelitian ini,diharapkan dapatbermanfaat untuk :
a) Bagi Peneliti
b) Bagi Responden
c) Bagi institusi
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Penyuluhan
b. Tujuan Penyuluhan
18
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik
c. Sasaran Penyuluhan
umum, ibu hamil dan ibu menyusui untuk masalah kesehatan Ibu dan
Anak ( KIA ), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan lain – lain.
maupun daerah.
19
3). Pengembangan kebijakan ( Poliy development )
e. Metode Penyuluhan
berkaitan.
b). Wawancara.
seminar.
(a). Persiapan
20
(i). Mempelajari dengan sistematika yang baik. Lebih
sebagainya.
(b). Pelaksanaan
semaksimal mungkin.
(2). Seminar
21
b). Kelompok kecil, apabila peserta kurang dari 15 orang. Metode
massa.
c). Simulasi.
( Notoatmodjo, 2012 : 52 )
22
f. Media Penyuluhan
( Notoatmodjo, 2012 : 58 )
sebagainya.
23
b). Media dengar ( audio aids ), yaitu alat yang dapat membantu
c). Media lihat – dengar ( Audio Visual Aids / AVA ), seperti televisi,
( Notoatmodjo, 2012 : 59 )
a). Media cetak : surat kabar, majalah, tabloid. Adapun kelebihan dari
lebih memungkinkan.
komunikannya.
rendah.
24
(4). Memerlukan konsentrasi yang tinggi dari komunikannya.
b). Media radio : media ini sampai sekarang masih banyak diandalkan
atraktif.
c). Media televisi : media massa yang ada dan kelahirannya paling
sebagai berikut :
ditokohkan.
25
Kekurangannya adalah harganya relatif mahal, komunikan relatif
a). Poster adalah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi
mudah dipahami.
(5). Ukuran dan bentuk sangat bervariasi dari yang kecil sampai
yang besar.
26
(7). Wilayah yang diinginkan.
gambar.
g). Folder adalah bentuk lembaran yang dapat dilipat – lipat satu kali
h). Direct mail adalah brosur yang dikirim lewat pos bisa berupa
27
i). Brodside adalah lembaran besar ( seperti peta ) yang dilipat dengan
pendidikan rendah.
j). Pameran adalah media untuk memamerkan suatu produk dan dapat
mencoba.
lebih kuat.
(4). Mampu mengenalkan suatu hal yang baru dan belum banyak
dikenal.
28
(2). Kurang baik menjangkau target audience karena
dan kebutuhan.
29
Dalam etika tercakup empat unsur yaitu :
tertentu.
4). Adil ( justice ), prinsip untuk setara ( equity ) dan kejujuran ( fairness
).
a. Definisi
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secar
Masa nifas adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
dkk, 2009 : 1)
30
Masa nifas dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1) Puerperium Dini
dan berjalan-jalan. Ibu yang melahirkan per vagina tanpa komplikasi dalam
2) Puerperium intermedial
3) Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami
tergantung dari berat ringannya komplikasi yang dialami selam ahamil atau
satu. Perasaan senang timbul karena akan berubah peran menjadi seorang
Timbulnya perasaan cemas karena khawatir terhadap calon bayi yang akan
31
Adanya perasaan kehilangan sesuatu secara fisik sesudah melahirkan
keluarga dan tamu yang berkunjung untuk melihat bayi atau sikap petugas
seorang ibu. Pada saat yang sama, ibu baru (primipara) mungkin frustasi
karena merasa tidak kompeten dalam merawat bayi dan tidak mampu
untuk mengatasinya pasti akan berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh pola asuh
didapat.
mempengaruhi keadaan emosi dan proses adaptasi ibu pada masa nifas.
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain sebagai
berikut :
32
1) Fase Taking In
sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri
yang dialami oleh ibu lebih disebabkan karena proses persalinan yang
baru saja dilaluinya. Rasa mules, nyeri pada jalan lahir, kurang tidur atau
kelelahan, merupakan hal yang sering dikeluhkan ibu. Pada fase ini,
kebutuhan istirahat, asupan nutrisi dan komunikasi yang baik harus dapat
sebagai akibat perubahan fisik yang dialami, rasa bersalah karena belum
perawatan bayinya.
sampai hari ke 10. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan
Perasaan ibu lebih sensitive sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu
33
menyusui yang baik dan benar, cara perawatan luka jalan lahir, mobilisasi
post partum, senam nifas, nutrisi istirahat, kebersihan diri dan lain-lain.
3) Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya
sebagai seorang ibu. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu
siap menjadi pelindung bagi bayinya. Perawatan ibu terhadap diri dan
bayinya semakin meningkat. Rasa percaya diri ibu akan peran barunya
bayinya. Dukungan suami dan keluarga dapat membantu ibu untuk lebih
istirahat dan nutrisi yang cukup masih sangat diperlukan ibu untuk
1) Gizi
pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. Jadi
perharinya.
34
c) Mengkonsumsi vitamin A 200.000iu. pemberian vitamin A dalam
a) Kebersihan Diri
(2) Mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan
air
(4) Menyarankan ibu untuk memncuci tangan dengan sabun dan air sebelum
(5) Anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomi dan laserasi
(6) Pada ibu post section caesaria (SC), luka tetap dijaga agar tetap bersih
b) Kebersihan Bayi
Hal-hal yang perlu dijelaskan pada ibu nifas agar bayi tetap terjaga
kebersihannya.
35
(c) Mengganti pakaian bayi tiap habis mandi dan tiap kali basah atau kotor
karena BAB/BAK
(d) Menjaga pantat dan daerah kelamin bayi agar selalu bersih dan kering
(e) Menjaga tempat tidur bayi selalu bersih dan hangat karena ini adalah
(f) Menjaga alat apa saja yang dipakai bayi agar selalu bersih
3. Depresi
4) Senam Nifas
normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik
dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk
36
banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini dapat membantu rahim
a) Hubungan Seks
(1) Aman setelah darah merah berhenti, dan ibu dapat memasukkan satu
(2) Pada dasranya ibu tidak mengalami ovulasi selama menyusui ekslusif
atau penuh enam bulan dan ibu belum mendapatkan hait (Metode
Amenorhe Laktasi)
Cara penggunaan
Efek samping
Efektifitas
37
(5) Metode hormonal, khususnya kombinasi oral bukanlah pilihan pertama
(1) Dalam 6 jam ibu nifas harus sudah BAK spontan, kebanyakan ibu bisa
(2) Urine dalam jumlah yang banyak akan diproduksi dalam waktu 12-36
(3) Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu
(1) BAB biasanya tertunda selam 2-3 hari, karena edema persalinan, diit
(2) Bila lebih dari tiga hari belum BAB bisa diberikan obat laksantia
(3) Ambulasi secara dini dan teratur akan membantu dalam regulasi BAB
(4) Asupan cairan yang adekuat dn diit tinggi serat sangat dianjurkan.
a. Definisi
keringat, atau bau badan menggunakan air hangat dan sabun dengan cara
38
Mandi bayi menggunakan waslap adalah membersihkan tubuh bayi
dengan minyak atau air hangat dengan menggunakan waslap atau handuk
1) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mulai dari telapak tangan
sampai siku
basah/tangan.
39
6) Menyeka bayi dengan waslap basah/ air dari kepala ,leher, dada, tangan,
leher, tiga jari berada berada dibawah ketiak kiri bayi dan ibu jari serta
telunjuk dibagian bahu kiri. Yangan kanan memegang bokong bayi elalui
setengah duduk
10) Membersihkan bekas sabun yang ada ditubuh bayi mulai dari kepala, leher,
11) Mengangkat bayi dan letakkan diatas handuk bersih, lembut dan kering
12) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut,
13) Membersihkan tali pusat dengan kapas DTT dan membungkus dengan
14) Olesi kulit bayi yang kering dengan minyak bayi, selanjutnya kenakan
pakaian bayi
15) Meletakkan bayi di box bayi/ ditempat yang aman, dan baringkan bayi
17) Mencuci tangan dengan sabun air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
40
3. Kerangka Konsep
yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian – penelitian yang akan
dilakukan
( Notoatmodjo, 2010 : 69 )
Perawatan Bayi Baru Lahir
: Diteliti
: Tidak diteliti
41
4. Hipotesis
dari hasil penelitian maka hipotesis ini bisa benar atau salah, dapat
Blitar.
42
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
dalam rumusan masalah yang ada dalam penelitian. Subjek dalam penelitian
akurat karena dalam desain ini terdapat pretest sebelum dilakukan perlakuan
43
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Populasi
b. Teknik Sampling
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada, secara umum ada dua jenis
44
Teknik Sampling merupakan cara – cara yang ditempuh dalam
c. Sampel
(Notoadmodjo, 2012:115-116).
1) Kriteria Inklusi
Kabupaten Blitar
neonatus dini.
45
2) Kriteria Eksklusi
4. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
sebagainya.
( Hidayat, 2010 : 86 ).
a. Variabel Independen
b. Varibel Dependen
5. Instrumen Penelitian
46
Instrumen Penelitian adalah alat – alat yang akan digunakan untuk
checklist.
6. Definisi Operasional
bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional
47
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Pengaruh Penyuluhan
Kesehatan Terhadap cara memandikan neonatus dini ibu nifas primigravida
fase taking hold Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.
Definisi
No Variabel Parameter Instrumen Skala Kategori
Operasional
1 Variabel Proses Menjelaskan Leaflet - -
Independen : peningkatan tentang :
Penyuluhan pengetahuan -pengertian
tentang cara tentang tata memandikan
memandikan cara neonatus dini
neonatus memandikan -
dini. neonatus dini penatalaksanaa
n memandikan
neonatus dini
-hal yang harus
diperhatikan
dalam
memandikan
neonatus dini
-manfaat
memandikan
neonatus dini
2 Variabel Kemampuan - Persiapan alat Check list Ordinal Skor tidak
Dependen : tata cara - Persiapan bayi dikerjakan
Penatalaksana memandikan - Prosedur :0
an cara neonatus dini penatalaksanaa Perlu
memandikan yang tidak n perbaikan:
neonatus dini. ada kontra 1
indikasi. Mampu
atau
cukup
terampil:3
Kategori
baik :
79%-
100%
Cukup :
56%-78%
Kurang
<56%
48
Merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan
dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian.
Alat ukur pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa checklist
(Hidayat, 2010 : 98 ).
penelitian ini peneliti menggunakan data primer. Data primer adalah data
dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang sebelumnya tidak ada, dan
selesai, peneliti melihat cara ibu memandikan neonatus dini sebagai post test
49
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan
1. check list
check list atau daftar tilik yang berupa daftar yang berisi daftar dan
(Sugiyono, 2011).
a. Editing
50
b. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
c. Scoring
Rumus scoring
Nilai =
51
Kriteria Hasil:
Yaitu mengisi lembar kode sesuai dengan observasi yang telah dilakukan.
e. Tabulasi
9. Analisis Data
sign rank test, merupakan teknik analisis data di mana bukan saja tanda
manusia.
52
a. Informed Consent ( lembar persetujuan menurut responden )
c. Confidentiality ( kerahasiaan )
53
BAB IV
Fase Taking Hold di BPM Sri Wahyuni Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar yang telah dilakukan pada tanggal 01-07 Agustus 2016 meliputi
neontus dini sebelum penyuluhan dan identifikasi cara memandikan neontus dini
setelah dilakukan penyuluhan yang selanjutnya akan dibahas secara intensif dalam
bagian pembahasan.
54
2. Data Umum
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu nifas primigravida di BPM Sri
Wahyuni Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
1 <16 tahun 0 0
2 16-25 tahun 6 75
3 26 – 35 2 25
4 >35 0 0
Jumlah 8 100
1 SD 0 0
2 SMP 3 37,5
3 SMA 5 62,5
4 Perguruan Tinggi 0 0
Jumlah 8 100
55
Tabel 4.3Distribusi frekuensi pekerjaan IbuNifas Di Desa Jatinom
Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
1 IRT 6 75
2 PNS 0 0
3 Swasta 2 25
Jumlah 8 100
(75%) tidak berkerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga( IRT ).
neonatus dini
1 Pernah 7 87,5
2 Tidakpernah 1 12,5
Jumlah 8 100
neonatus dini.
neonatus dini
56
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi sumber informasi tentang cara memandikan
neonatus dini Di BPM Sri Wahyuni Desa Jatinom Kecamatan
Kanigoro Kabupaten Blitar
2 Keluarga 6 75
3 Belumpernah 1 12,5
Jumlah 8 100
3. Data Khusus
2 Kurang 2 25
3 Baik 0 0
Jumlah 8 100
57
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar
dilakukan penyuluhan.
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi cara memandikan neonatus dini ibu nifas di
BPM Sri Wahyuni Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar setelah dilakukan penyuluhan
2 Kurang 0 0
3 Baik 8 100
Jumlah 8 100
58
Baik 0 0,0 % 8 100,0 %
Cukup 6 75,0 % 0 0,0 %
Kurang 2 25,0% 0 0,0%
4. Pembahasan
ibu nifas memiliki rentang usia 16 – 25 tahun dan 2 responden berumur 26-
dipengaruhi oleh faktor umur, ada faktor lain yang mempunyai peran
dapat kita ketahui bahwa ibu nifas yang berusia muda cenderung belum
penyuluhan.
59
tanggal 01 – 15 Agustus 2016 sebagian besar responden (62,5%)
bekerja atau hanya sebagai IRT. Pekerjaan adalah suatu yang dilakukan
dimilikinya”.
Spredley dan Allender dalam Setyowati (2008), kelurga adalah satu atau
60
sangat berperan dalam penambahan pengetahuan. Cara mengukur
kehangatan air untuk memandikan neonatus dini yang diketahui ibu nifas
dini ibu nifas membasuh bagian kaki terlebih dahulu dengan alasan agar
bayi tidak kaget pada saat pertama dimandikan. Tetapi cara yang benar,
petama kali yang dibasuh pada saat memandikan neonatus dini adalah
bagian muka.
oleh keaktifan ibu nifas pada saat penyuluhan. Ibu nifas di wilayah BPM
penyuluhan yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar ibu nifas bertanya
61
Sesuai dengan Undang – Undang No. 23 tahun 1992 yaitu
meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental dan sosial ( Novita dkk,
pikir dan perilaku masyarakat dari yang sebelumnya tidak tau menjadi tau,
dari yang sebelumnya tidak mau menjadi mau serta memiliki kesadaran
value = 0,000, sehingga nilai p value = 0,000 < α = 0,05 artinya penyuluhan
bisa terjadi pada setiap individu akibat dari pengaruh, dalam penelitian ini
Sasaran penyuluhan dalam penelitian ini adalah sasaran primer yaitu ibu
62
nifas primigravida di Desa Jatinom dan sasaran sekunder adalah tokoh
dalam memandikan neonatus dini. Dalam penelitian ini ibu nifas aktif
ibu nifas.
memandikan neonatus dini dipengaruhi oleh faktor umur, ada faktor lain
Hasil akhir yang diharapkan dari penyuluhan ini adalah ibu nifas
ada ketakutan. Dalam penelitian ini semua responden (ibu nifas) mengalami
63
BAB V
1. Simpulan
Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan di dapatkan
64
a. Cara memandikan neonatus dini ibu nifas primigravida fase taking hold
b. Cara memandikan neonatus dini ibu nifas primigravida fase taking hold
c. Dari hasil analisa dengan uji Wilcoxon signed ranks menunjukkan nilai p
value = 0,000, sehingga nilai p value 0,000 < α = 0,05 hal tersebut
neonatus dini ibu nifas primigravida fase taking hold di Desa Jatinom
2. Saran
65
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
66
Ari Sulistyawati. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta
Pustaka Pelajar
Hidayat, AA. 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Tehnik Analisa Data.
Cipta
Rineka Cipta
Salemba Medika
Alfabeta
Lampiran 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
Ijin Mendiknas No. 180/D/O/2006
Program Studi : S-1 Keperawatan
67
D-3 Kebidanan
Kampus : Jl. Sudanco Supriyadi No. 168 Blitar Telp/ Faks : (0342) 814086
Blitar, 16
Agustus 2016
Responden
(…………………………..)
68
Lampiran 2
DATA UMUM
1. Umur Responden
< 16 tahun 26-35 tahun
16-25 tahun > 35 tahun
2. Pendidikan
SD SMA
SMP Sarjana
3. Pekerjaan
IRT PNS
Swasta
neonatus dini ?
Pernah
Tidak pernah
69
5. Informasi tentang cara memandikan neonatus dini diperoleh dari :
Petugas kesehatan Teman
Keluarga Media informasi
Belum pernah
70
Lampiran 3
Memandikan Bayi
KEGIATAN SKOR
NO
0 1 2 3
A. Persiapan alat dan bahan
1. Bak mandi
2. Dua buah waslap
3. Sabun mandi dan shampo
4. Handuk
5. Pakaian bayi
6. Kapas lembab ( yang telah
diseduh dengan air mendidih)
7. Kapas kering pada tempatnya
8. Minyak bayi
9. Meja mandi (bila mugkin
disediakan)
10. Tempat pakaian kotor bayi
B. Penatalaksanaan
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir mulai telapak tangan sampai
siku
2. Mengukur air hangat menggunakan siku
3. Meletakkan bayi di meja mandi
4. Membuka pakaian bayi
5. Sebelum memasukkan bayi kedalam
ember, bersihkan terlebih dahulu mata,
muka, telinga, leher, dan kepala
menggunakan waslap basah/ tangan
6. Menyeka bayi dengan waslap basah/ air
dari kepala, leher, dada, tangan, perut,
punggung, kaki, bokong dan genetalia
7. Jika menggunakan sabun, sabuni bayi
diatas meja mandi, kemudian bersihkan
dengan menggunakan waslap basah
71
8. Mengangkat tubuh bayi dengan cara
memasukkan tangan kiri kebawah leher
bayi hingga pergelangan tangan berada
dibawah leher, tiga jari berada dibawah
ketiak kira bayi dan ibu jari serta
telunjuk dibagian bahu kiri. Tangan
kanan memegang bokong bayi melalui
kedua paha bayi
9. Memasukkan bayi kedalam bak mandi
dengan hati-hati posisi setengah duduk
10. Membersihkan bekas sabun yang ada
ditubuh bayi mulai dari kepala,leher,
dada, tangan, perut, genetalia dengan
tangan kanan penolong
11. Mengangkat bayi dan letakkan diatas
handuk bersih, lembut dan kering
12. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari
kepala, leher, dada, tangan, perut,
genetalia dengan tangan kanan penolong
13. Membersihkan tali pusat dengan kapas
DTT dan membungkus dengan kasaa
kering jika tali pusat belum puput
14. Olesi kulit bayi yang kering dengan
menggunksn minyak bayi, selanjutya
kenakan pakaian bayi
15. Meletakkan bayi di box bayi/ ditempat
yang aman dan baringkan bayi dengan
posisi sesuai dengan kebutuhan.
16. Membereskan, memebersihkan alat dan
mengembalikan ketempat semula.
17. Mencuci tangan dengan sabun air
mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
Skor penilaian 54/54 x 100 = 100
Nilai pelaksana = skor total/54 x 100
Nilai =
Sumber : mengadop checklist STIKes Patria Husada Blitar tahun 2013
72
Lampiran 4
6. Media Pembelajaran
Leaflet
7. Langkah-langkah Pembelajaran
73
memandikan bayi menit
2. Menjelaskan tentang Manfaat meandikan bayi
3. Menjelaskan tentang Hal-hal yang harus
diperhatikan
4. Menjelaskan tentang Cara Memandikan bayi
74
Lampiran 5
75
76
Lampiran 5
77
78
Lampiran 7
Frequencies
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Informasi
79
Asal informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Media informasi 1 12.5 12.5 12.5
Keluarga 6 75.0 75.0 87.5
Belum pernah 1 12.5 12.5 100.0
Total 8 100.0 100.0
Crosstabs
Cara memandikan pre test * Cara memandikan post test Crosstabulation
Cara
memandikan post
test
Baik Total
Cara memandikan pre test Cukup Count 6 6
% of Total 75.0% 75.0%
Kurang Count 2 2
% of Total 25.0% 25.0%
Total Count 8 8
% of Total 100.0% 100.0%
80
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Test Statisticsb
81
Lampiran 8
Waktu
N Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Septmbr
o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Informasi penyelenggaraan
KTI
2. Pengajuan judul KTI
3. Konfirmasi judul KTI dan
survey
4. Revisi judul KTI
5. Penyusunan proposal KTI
6. Pengumpulan proposal KTI
7. Seminar proposal
8. Revisi dan persetujuan KTI
oleh pembimbing
9. Penelitian dan penyusunan
hasil penelitian
10 Pengumpulan hasil
. penelitian/pendaftaran ujian
KTI
11 Pelaksanaan ujian KTI
.
82