Oleh:
SUSANTI
NIM: 13020071
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL
CARE PADA NY “P” G1P0A0 USIA KEHAMILAN 40 MINGGU 3 HARI
DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANG KEBIDANAN RSUD
POSO”telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diseminarkan.
Pembimbing 1 Pembimbing II
Menyetujui
Poso,September 2019
Menyetujui
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Susanti, 2019. Asuhan Kebidanan Intra Natal Care Pada Ny “P” G1P0A0 Usia Kehamilan 40
Minggu 3 Hari Dengan Persalinan Normal Di Ruang Kebidanan RSUD Poso. Karya Tulis Ilmiah,
DIII Kebidanan STIKES Husada Mandiri Poso. Pembimbing (1) Hastanti(2) Lilis Candra Yanti.
ABSTRAK
Latar Belakang : Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Poso jumlah ibu bersalin pada
tahun 2017 adalah berjumlah 3.702 orang. Dari data yang diperoleh dari RSUD Poso jumlah ibu
bersalin pada thun 2016 adalah berjumlah 802 orang, tahun 2017 berjumlah 1.210 orang, dan tahun
2018 berjumlah 1.145 orang. Rumusan Masalah : Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan
Intra Natal Care Pada Ny “P” GIP0A0 Usia Kehamilan 40 Minggu 3 Hari Dengan Persalinan Normal
Di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Poso. Tujuan Penelitian : Mampu melaksanakan
Asuhan Kebidanan Intra Natal Care Pada Ny “P”GIP0A0 Usia Kehamilan 40 Minggu 3 Hari Dengan
Persalinan Normal Di Ruang Kebidanan RSUD Poso. Metode Penelitian : Desain penelitian yang
digunakan adalah kualitatifdeskriptif dengan asuhan kebidanan dengan metode pendekatan studi kasus
mengguanakan SOAP. Hasil : Berdasarkan penelitian yang dilakukan tidak didapatkan kesenjangan
antara teori dan praktik dilahan. Kesimpulan : Setelah dilakukan asuhankebidanan Intra Natal Care
padaNy “P” G1P0A0 Usiakehamilan 40 minggu 3 haridenganpersalinan normal di RSUD
Poso,asuhandilakukanyaitu 60 langkah APN , denganhasilevaluasiakhirdariasuhanmulaitanggal 31 Juli
2019 sampaidengantanggal 01 Agustus 2019, yaituibusudahmerasabaik, tekanan darah 120/80 mmhg,
nadi 80x/menit, suhu 36,00C, respirasi 20x/menit, ASI lancar, kontraksibaik, TFU 2 jaribawahpusat,
danpengeluaranlochea lubra.Saran : Dapatlebih meningkatkan asuhan sayang ibu dan melaksanakan
asuhan kebidanan yang sesuai standar yang ada.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
ABSTRAK....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ............................................................................ 1
B. RumusanMasalah........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Umum Tentang Persalinan ............................................. 6
B. Konsep Tahapan Dalam Persalinan Normal ................................ 19
C. Asuhan Persalinan Normal (APN) 60 Langkah ........................... 23
D. Konsep Manajeman Asuhan Kebidanan ....................................... 29
E. Konsep Umum Tentang Kewenangan Bidan ............................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 39
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 39
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 40
D. Subjek Penelitian ........................................................................ 40
E. Definisi Operasional ................................................................... 40
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41
G. EtikaPenelitian............................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian........................................................................... 43
B. Pembahasan ................................................................................ 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 77
B. Saran .......................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Lampiran 4 Surat Balasan Pengambilan Data Awal dari Dinas Kesehatan Poso
Lampiran 8 Surat Balasan penelitian dari Rumah Sakit Umum Daerah Poso
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teratur dan semakin kuat, menciptakan penipisan dan dilatasi serviks disepanjang
waktu, yang menimbulkan dorongan kuat untuk melahirkan janin melalui jalan
lahir melawan resistansi jaringan lunak, otot, dan struktur tulang panggul (Betsy,
dkk, 2014).
seorang bayi bagi ibu dan keluarga merupakan hal yang dinantikan selama 9 bulan
lamanya. Saat persalinan dimulai, peran seorang ibu adalah melahirkan bayinya
sedangkan peran petugas kesehatan dalam hal ini adalah memantau persalinan
untuk mendeteksi dini adanya komplikasi serta keluarga dalam hal ini sangat
berperan penting dalam membantu memberi dukungan pada ibu saat bersalin (Eka
Puspita, 2014).
tinggi, dan Indonesia berada di posisi teratas dari negara AssociationSouth East
Asian Nation (ASEAN) yaitu Singapura 3 per 1000 kelahiranhidup, Malaysia 5,5
per 1000 kelahiran hidup, Thailand 17 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 18 per
1000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB di Indonesia masih tinggi yaitu 23 per
1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan target dari SDG’s tahun 2015-
Sedangkan tujuan yang berhubungan dengan penurunan AKB adalah tujuan yang
ketiga yaitu dengan target penurunan AKB 12 per 1000 kelahiran hidup (Rutgers
32 per 1000 kelahiran hidup. Meskipun mengalami penurunan dari tahun 2010
yaitu AKI sebanyak 34 per 1000 kelahiran hidup, tetapi angka tersebut jauh dari
target SDG’s yaitu AKI pada tahun 2015 sebanyak 23 per 1000 kelahiran hidup
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah pada
tahun 2015, jumlah kematian ibu yaitu 107 orang yang disebabkan oleh eklamsia
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Poso data
jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan kesehatan tahun 2017 adalah
berjumlah 3.702 orang dengan 1 kasus kematian ibu yaitu diabetes melitus (DM).
Sedangkan untuk jumlah data ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Poso,
dapat diketahui bahwa jumlah ibu bersalin pada tahun 2016 adalah berjumlah 802
orang, tahun 2017 berjumlah 1.210 orang dan di tahun 2018 berjumlah 1.145
tidak tertangani dengan baik, maka dapat menimbulkan dampak yang sangat besar
baik terhadap ibu maupun pada janin.Pendekatan obstetrik yang baik terhadap
persalinan akan memberikan harapan terhadap ketahanan hidup dan kualitas hidup
diinginkan pada ibu dan janin dapat dihindari. Hal ini dalam rangka meningkatkan
keselamatan dan kesehatan, khususnya maternal dan perinatal, serta kesehatan dan
atas, penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Intra Natal Care pada
Ny “P” G1P0A0 Usia kehamilan40 minggu3 hari dengan Persalinan Normal di
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
Poso
Daerah Poso
persalinan normal
2. Manfaat ilmiah
memperkaya ilmu dan pengetahuan serta sebagai bahan acuan bagi penulis
selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian persalinan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang
melawan resistansi jaringan lunak, otot, dan struktur tulang panggul (Betsy,
dkk, 2014).
pengeluaran konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke
dunia luar, yang ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang menyebabkan
dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi
(Endang, 2014).
awal penyulit beserta rujukan yang berkualitas dan sesuai dengan prosedur
standar.
3. Tanda-tanda persalinan
dua fase, yaitu tanda bahwa persalinan sudah dekat dan tanda timbulnya
persalinan (inpartu).
a. Tanda Lightening
terjadinya penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu
berkurang, bagian bawah perut ibu terasa penuh, dan mengganjal, serta
gambarannya tidak begitu jelas, karena kepala janin baru masuk pintu
kontraksi yang lebih sering, yang dikenal sebagai his palsu, dengan sifat
seperti rasa nyeri ringan dibagian bawah, datangnya tidak tidak teratur,
tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda, durasinya pendek,
His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba menimbulkan rasa nyeri
yang dimulai pada 2 face maker yang letaknya didekat cornuuteri. His
yang menimbulkan pembukaan serviks dengan kecepatantertentu disebut
makin besar.
semakinmeningkat.
caesaria.
4) Dilatasi dan effacement
a. Persalinan kala I
tebagi menjadi 2 fase yaitu fase laten yang dimulai dari awal kontraksi
lamanya masih diantara 20-30 detik, tidak terlalu mules. Sedangkan fase
lengkap.
b. Persalinan kala II
bayi. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada
multi.
Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas
bayi lahir dan kelaur spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
d. Persalinan kala IV
sampai uterus kembali dalam bentuk normal. Hal ini dapat dilakukan
baik dan kuat. Perlu juga dipastikan bahwa plasenta lahir lengkap dan
tidak ada yang tersisa sedikitpun dalam uterus serta benarbenar dijamin
a. Power (kekuatan/tenaga)
1) His
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Sifat his yang
melahirkan plasenta.
nyeri dan terjadi pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari
detik.
c) Interval (kekuatan kontraksi) awal mula persalinan intensitasnya
2) Tenaga mengedan
Tenaga ini serupa dengan tenaga pada saat buang air besar, tapi
jauh lebih kuat.Tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan
hanya dapat berhasil pada saat pembukaan sudah lengkap disertai his
akan melelahkan ibu dan menimbukan trauma pada serviks (Eka Puspita
Passage atau faktor jalan lahir terdiri atas bagian keras tulang-
tulang panggul yaitu rangka panggul dan lunak yaitu otot-otot, jaringan-
4) Passenger
Janin dapat mempengaruhi jalannya kelahiran karena ukuran dan
a) Sikap
fleksi dimana kepala, tulang punggung dan kaki dalam keadaan fleksi
b) Letak
c) Presentasi
d) Posisi
janin apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang kepala, ubun-
sungsang.
b) Letak lintang (Transverse Lie)
e) Presentasi dahi
f) Presentasi muka
g) Presentasi bokong
5) Psikologis
b) Pengalaman persalinan
6) Penolong
memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu baik dari segi emosi
atau perasaan maupun fisik. Dalam hal ini penolong persalinan harus
fisik, dan diri sendiri dari rasa emosi, lelah, serta tetap melakukan
7. Mekanisme persalinan
ukuran dirinya dengan ukuran panggul ibu saat kepala melawati panggul
a. Engagement
antara lain tekanan cairan amnion, tekanan langsung fundus pada bokong
b. Fleksi
sikap fleksi. Dengan adanya his dan tahan dari dasar panggul yang makin
besar, maka kepala janin makin turun dan semakin fleksi sehingga dagu
janin menekan pada dada dan belakang kepala (oksiput) menjadi bagian
bawah. Keadaan ini dinamakan fleksi maksimal. Dengan fleksi maksimal
Makin turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepala janin akan
diameter terkecil antero postero pintu bawah panggul. Hal ini karena
kepala janin tergerak spiral sewaktu turun dalam jalan lahir. Bahu tidak
d. Ekstensi
terjadilah ektensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena
sumbu jalan lahir dari pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke
atas.
f. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah sympisis
bahu belakang menyusul dan selanjutnya seluruh tubuh bayi lahir searah
(viable), berat janin di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan di bawah
28 minggu.
kehamilan 28-36 minggu. Janin dapat hidup, tetapi prematur; berat janin
atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut postmatur.
membuka dari 0 sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kala pembukaan. Kala II
disebut juga dengan kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan
mengedan, janin di dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga
kala uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
b. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan
cm.
10 cm atau lengkap.
umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau
lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam waktu yang
sama.
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara
berlangsung selama 2 jam dan pada multipara 1 jam. Tanda dan gejala kala II
vagina.
menunjukkan :
b. Merasa gembira, lega, dan bangga akan dirinya; juga merasa sangat lelah.
a. Tingkat kesadaran.
c. Kontraksi uterus.
episiotomi).
penilaian dilakukan
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk
periksa dalam
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan oksitosin
dan letakkan kembali kedalam wadah partus set.Bila ketuban belum pecah,
gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor
karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran),
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan DJJ
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta
ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin meneran
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran, (pada
saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman)
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran
14. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang handuk
bokong ibu
perineum dengan dialas lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan kiri
menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat
kepala lahir. (minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-pendek)
Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir
lendir De Lee
19. Menggunakan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir
dan darah
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan
22. Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal
kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior / depan
lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu erat hingga menghambat
putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran, dengan
perlindungan tangan kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan
23. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan
ke empat jari pada bahu dan dada / punggung janin, sementara tangan kiri
memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan
25. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah
dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang
memungkinkan)
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
bayi.Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem diantara
klem.Bila bayi tidak bernafas spontan lihat penanganan khusus bayi baru lahir
29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus
30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.
33. Menyutikan Oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar paha
kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,
sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain
36. Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan
kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial.Bila uterus tidak
putting susu
37. Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat bertambah
panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta , minta ibu untuk meneran
sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke
atas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.
38. Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-
hati.Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
40. Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian
memastikan bahwa seluruh kotelidon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap,
41. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium yang
42. Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam,
%, kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air
44. Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan sampul mati
45. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya
46. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi
larutan klorin 0, 5%
baik dan mengajarkan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak baik.
53. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
sediakan
55. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan menggantikan
58. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
klien(Varney, 2012).
2. Asuhan Kebidanan
yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien
(Varney, 2012).
mulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Tujuh
perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data baru yang
menyelamatkan klien.
rencana harus ada persetujuan oleh bidan dan pasien, oleh sebab itu
ataupun kerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung
3. Pendokumentasian (SOAP)
medikdengan pengertian :
a. Subjektif (S)
b. Objektif (O)
langkah 1 varney.
c. Assesment (A)
d. Planning (P)
Persalinan nornal
data atau fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan (Sofyan, 2013).
a. Subjektif (S)
b. Objektif (O)
2. Pemeriksaan VT
c. Analisa (A)
d. Penatalaksanaan (P)
1. Manajemen Kala I
2. Manajemen Kala II
4. Manajemen Kala IV
E. Konsep Umum Tentang Kewenangan Bidan
memberikan:
diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa
pelayanan:
c. Persalinan normal
e. Ibu menyusui
a. Episiotomy
eksklusif
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian ini penulis akan melakukan Asuhan Kebidanan Intranatal Care Pada
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
RSUD Poso dan data yang diperoleh langsung dari pasien atau hasil
pengkajian
2. Data skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang
sudah ada (Sugiyono, 2012) dalam penelitian ini data sekunder adalah
data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Poso maupun data
Buku KIA, Register KIA dan data Rekam Medik RSUD Poso, untuk
1. Tempat Penelitian
Daerah Poso
2. Waktu Penelitian
D. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam
E. Defenisi Operasional
ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
2. Persalinan normal adalah keluarnya hasil konsepsi dari jalan lahir dengan
tenaga ibu
2. Observasi
sumber data.
3. Dokumentasi
G. Etika Penelitian
Etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Informed consent
persetujuan.
pertisipan, dalam hal ini ibu bersalin. Tetapi hanya menuliskan kode
pada lembar.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
penelitian.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Identitas Istri
Nama : Ny “P”
Umur : 21 Tahun
Suku : Gorontalo
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sayo
b. Identitas Suami
Suami : Tn “F”
Umur : 26 Tahun
Suku : Gorontalo
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sayo
c. Keluhan Utama
d. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 12 Tahun
2) Lama : 5 hari
3) Siklus : 28 hari
e. Riwayat Perkawinan
3) Pernikahan yang ke :1
1) HPHT : 20-11-2018
2) TP : 27-08-2019
Diabetes Melitus
HIV/AIDS
TBC
malaria
tidak ada
l. Eliminasi
b. Kesadaran : Composmenstis
c. Tanda-tanda Vital
d. Pemeriksaan fisik
4) Mulut : bibir lembab, keadaan mulut bersih, tidak ada caries pada
pencet.
Pemeriksaan Leopold :
d) Leopold IV : (Convergen)
e) LP : 102 cm
10) Ekstremitas : keadaan kaki dan tangan lengkap, simetris kiri dan
kanan, tidak ada oedema pada tungkai, tidak ada varises, tidak
ada nyeri tekan dan terdapat reflex patella kiri dan kanan
3) Pembukaan : 8 cm
4) Ketuban : Utuh
f. Pemeriksaan penunjang
1) HB : 12 g%
3. Analisa (A)
Diagnosa : Ny “P” GIP0A0, usia kehamilan 40 minggu 3 hari, TFU 30 cm,
4. Penatalaksanaan (P)
Hasil :DJJ 143x/menit, his 4 kali dalam 10 menit, durasi his 40-45
detik.
saat berkontraksi.
saat kontraksi dengan cara ibu menarik nafas panjang melalui hidung
menjadi lancar.
Hasil : ibu bersedia melakukannya yaitu dengan mengambil posisi
miring ke kiri.
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan dan ibu makan
Hasil :
tiupan angin.
KALA II
b. Ibu mengatakan ingin BAB dan ibu merasakan adanya tekanan pada anus
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital
N: 80x/menit R: 20x/menit
2) Portio : Melesap
3) Pembukaan : 10 cm
6) Penurunan :Hodge IV
3. Analisa (A)
4. Penatalaksaan (P)
b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningat pada rectum dan vagina
c. Perineum menonjol
Untuk ibu :
3. Pakai celemek plastic atau dari bahan yang tidak tembus cairan
pemeriksaan dalam.
sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi
pada suntik
yang tersedia
c. Jika terkontaminasi, lakukan dokontaminasi, lepaskan atau rendam
sarung tangan tersebut dalam larutan klorin 0,5%, langkah 8-9 pakai
amniotomi.
dalam keadaan terbalik, dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda
160x/menit.
11. Beritahu pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik. Kemudian bantu ibu untuk menemukan posisi yang nyaman dan
yang ada.
benar.
Hasil : ibu dan keluarga telah diberitahu temuan yang ada telah di
dokumentasikan.
rasa ingin meneran atau bila kontraksi yang kuat, pada kondisi itu
setengah duduk.
12. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran atau
13. Anjurkan ibu untuk berjalan, jongkok, atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
Hasil : ibu telah memilih posisi yang nyaman dengan posisi miring kiri.
14. Letakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut bawah ibu,
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
15. Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu
16. Membuka tutup partus set dan pastikan kelengkapan peralatan dan bahan
18. Setelah Nampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum degan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan yang lain menahan belakang kepala untuk
Bila perineum kaku / tinggi minta persetujuan ibu dan katakana pada ibu
Hasil : ibu mengerti dan telah dilakukan penyokongan dan kepala bayi
telah lahir.
19. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi) segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
20. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan
21. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparietal.
Hasil : pegangan biparietal telah dilakukan dan kedua bahu telah lahir
22. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala
dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan
23. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
masukkan telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan
melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang
Hasil : telah dilakukan, dan bayi lahir spontan tanggal 01 Agustus 2019
25. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
handuk basah dengan handuk /kain yang kering. Pastikan bayi dalam
27. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik.
28. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM
oksitosin).
29. Setelah 2 menit sejak bayi ( cukup bulan ) lahir, pegang tali pusat dengan
satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan
jari tangan lain menjepit tali pusat dan geser hingga 3 cm proksimal dari
pusar bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini
pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk
mendorong sisi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat
30. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan, pegang tali
a) Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril; pada satu sisi kemudian
lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul
31. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibu. Usahakan
kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
a) Selimuti ibu, bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi di
kepala bayi
jam.
d) Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
Hasil : bayi telah diletakan diatas dada ibu, inisiasi menyusu dini berhasil
3. Analisa (A)
4. Penatalaksanaan (P)
1. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
tali pusat.
setelah 30-40 detik. Hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
4. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorso
kemih penuh
menit berikutnya
placenta
disediakan.
6. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
Hasil : plasenta lahir lengkap 5 menit setelah bayi lahir pada tanggal 01
7. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakuka masase uterus,
keras).
tempat khusus.
penjahitan
a. Spuit 10 cc
g. Kateter nelaton
h. Povidone
i. Tampon
j. Atur posisi bokong ibu pada posisi litotomi dari tepi tempat tidur,
nelaton
kedalam vagina
perdarahan.
larutan klorin 0,5%, bersihkan darah dan cairan tubuh kemudian bilas
b. Kesadaran composmentis
d. Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras, TFU setinggi pusat
f. Perdarahan +150 cc
3. Analisa (A)
partum
4. Penatalaksanaan (P)
1. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
didekontaminasi
Hasil : semua peralatan bekas pakai telah didekontaminasi dalam larutan
klorin 0,5%
3. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan
air DTT, bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah yang ada di tempat
tidur atau di sekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering.
4. Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
7. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering
mengalir
lingkar perut, megukur panjang badan bayi dan menilai apgar score
10. Setelah satu jam pertama pemberian vitamin K1berikan suntikan imunisasi
11. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam di dalam
12. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit
kontraksi uterus dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pasca
Hasil :
Hasil : ibu mau dan bersedia memberikan ASI Eksklusif pada bayinya
Hasil : ibu mengerti dan mencoba menyusui bayinya dengan tekhnik yang
diajarkan.
19. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu manfaat ASI bagi bayi serta ibu
sendiri.
20. Memberitahu pada ibu untuk beristirahat dan tidur yang cukup untuk
membantu pemulihan.
21. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri dan melakukan
24. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi obat secara teratur sesuai
26. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya masa nifas, yaitu seperti
perdarahan banyak dan berbau, demam, pusing, dan kaki bengkak dan
kesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan di lahan dengan teori
normal.
sebagai berikut :
bertambah
Hal ini menunjukan bahwa antara teori dan praktek yang dilakukan
yaitu rasa sakit karena his dating lebih kuat, sering dan teratur, keluarnya
vital, his (interval, frekuensi, lama dan intensitas) setiap 30 menit dan
dapat berlangsung. Denyut jantung janin harus diawasi secara ketat saat
dihindari.
pertama dengan hasil Vulva dan vagina tidak ada kelainan, Portio tipis
penurunan hodge III, molase dan penumbungan tidak ada, kesan panggul
3. Analisa.
panggul, keadaan umum ibu dan janin baik dengan inpartu kala 1 fase
atif.
Hal ini menunjukan bahwa antara teori dan praktek yang dilakukan
4. Penatalaksanaan
ada dapat diatasi sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan
dilakukan. Kasus ini dapat dilihat dari hasil asuhan mulai tanggal 31 juli
2019 sampai tanggal 01 aguatus 2019, yaitu ibu sudah merasa baik, TD :
kontraksi baik, TFU 2 jari bawah pusat, dan pengeluaran lochea lubra.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
praktek melalui studi kasus tentang Asuhan Kebidanan Intra Natal Care pada
Normaldi Ruang Kebidanan RSUD Poso, maka bab ini penulis menarik
Poso dan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek.
Asuhan kebidanan Intra Natal Care pada Ny “P” G1P0A0 Usia kehamilan
B. Saran
4. Bagi penulis
bersalin serta melakukan asuhan dengan teori yang telah didapatkan dari
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2010. Buku Acuan & Panduan Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi
Menyusu Dini. Jakarta : EGC
Azis Alimul. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta :
EGC
Elisabeth, Siwi. 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Terbitan : Pustaka Baru Prees
Kurnia. 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intra Natal Care). Jakarta : Trans
Info Media
RutgersWPFIndonesia.2015.KesehatanReproduksi.https://.researchgate.net/publi
cation/308077434Remajasekssualitasdan_Teknologi_Informasi,di askes
tanggal 01 Mei 2019.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba