M USIA INFANT (9
BULAN) DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG NUSA
INDAH ATAS RSUD dr. SLAMAT GARUT
Disusun Oleh :
NENENG TARI LESTIYANI
NIM : KHG A17060
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Prodi D III Keperawatan Pembimbing KTI
Karya tulis ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan Pada By.A Usia Infant (9
Bulan) Dengan Gastroenteritis Di Ruang Nusa Indah Atas Rumah Sakit Umum
dr.Slamet Garut”. Latar belakang dalam pembuatan karya tulis ini adalah jumlah
klien yang berkunjung ke RSUD dr. SLAMET GARUT yang menderita
gastroenteritis yang berjumlah 19,5%, mengingat komplikasi gastroenteritis
menyebabkan dehidrasi dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Tujuan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperoleh
pengalaman yang lebih nyata dan mampu memahami serta melaksanakan asuhan
keperawatan secara komprehensif meliputi pengakajian, prencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Metode ini digunakan adalah deskriptif berupa studi kasus dengan
tehnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, pemeriksaaan fisik dan
penunjang, studi kepustakaan dan partisipasi aktif. Kajian teori dalam karya tulis
ilmiah ini menjelaskan tentang konsep gangguan gastroenteritis dan konsep
asuhan keperawatan gastroenteritis. Beberapa masalah yang muncul pada klien
adalah Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi diusus, Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan ekresi/frekuensi BAB yang sering. Kurang
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi. Masalah-
masalah tersebut satu teratasi dan dua teratasi sebagian. Adapun kesimpulan
karya tulis ilmiah ini sangat efektif yaitu penulis dapat melaksanakan pengkajian
secara komprehensif, membuat rencana tindakan, melaksanakan keperawatan,
mengevaluasi dari setiap tindakan keperawatan, dan melibatkan peran aktif
keluarga agar dapat menentukan keberhasilan tindakan keperawatan secara
optimal.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita dan sholawat serta salam
kepada pimpinan umat sedunia Rasulullah SAW yang tidak seorangpun mampu
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada By M Usia Infant (9 Bulan) Di Ruang Nusa Indah Atas RSUD
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan peran serta dari semua
pihak, karya tulis ini tidak dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang telah
membantu saya dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, khususnya kepada :
1. Bapak Dr. (HC) H. Amas Setiana selaku ketua pembina Yayasan Dharma
Husada Garut.
4. Ibu K. Dewi Budiarti, S.Kp., M.Kep selaku Ketua Program Studi D III
i
ii
5. Bapak Hasbi Taubah S.Kep., Ners., M.Pd, selaku pembimbing yang telah
memberi dukungan serta arahan kepada penulis dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
penulis selama proses pendidikan dan selama penyusunan karya tulis ilmiah.
8. Kepada By.M dan keluarga yang telah bersedia bekerja sama dalam
kasih sayang dan semangat kepada penulis selama penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang
ilmiah ini .
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
Akhir kata, saya ucapkan semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan................................................................................... 4
C. Metode Penulisan.................................................................................. 5
1. Definisi..................................................................................... 7
2. Anatomi Fisiologi..................................................................... 8
3. Etiologi..................................................................................... 13
4. Patofisiologi.............................................................................. 14
5. Manifestasi Klinis..................................................................... 16
6. Jenis Diare................................................................................ 16
7. Komplikasi Gastroenteritis....................................................... 16
iv
v
1. Pengkajian..................................................................................... 20
2. Analisa Data.............................................................................. 24
3. Diagnosa Keperawatan................................................................. 27
4. Perencanaan.............................................................................. 27
5. Implementasi............................................................................. 33
6. Evaluasi..................................................................................... 33
A. Tinjauan Kasus..................................................................................... 34
1. Pengkajian................................................................................. 34
2. Analisa Data.............................................................................. 44
3. Diagnosa Keperawatan............................................................. 45
5. Catatan Perkembangan............................................................. 50
B. Pembahasan.......................................................................................... 51
1. Tahap Pengkajian...................................................................... 51
3. Tahap Perencanaan................................................................... 55
4. Tahap Implementasi.................................................................. 56
5. Tahap Evaluasi.......................................................................... 57
vi
A. Kesimpulan........................................................................................... 59
B. Rekomendasi ........................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................61
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
vii
77
Tabel 3.5 Analisa Data......................................................................................................
44
77
Tabel 3.6 Perencanaan, Intervensi, Rasional, Implementasi, dan
Evaluasi ............................................................................................................
49
Tabel 3.7 Catatan Perkembangan.....................................................................................
50
viii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyatakan hampir 1,7 milyar kasus diare terjadi pada anak. Terbukti dari
pernyataan tersebut diare masih menjadi penyebab kematian pada anak yang
sampai syok hipovolemik bila tidak di tangani dengan cepat dan tepat
(WHO,2015-2017).
abdomen. Sangat banyak definisi dari diare, feses dengan kandungan air lebih
banyak, dan feses bisa disertai dengan darah atau lendir (Muttaqin &
Sari,2011).
keluarga feses lunak atau cair tiga kali atau lebih dalam satu hari (Depkes RI
1
2
infeksi saluran cerna antara lain : pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan
menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda. Pada orang dewasa biasanya
ileus paralitik.
penyakit terbanyak di Garut pada tahun 2018 dengan jumlah 47.547 (Dinkes
RI, 2018).
Berdasarkan hasil data dari laporan RSUD dr. Slamet Garut bahwa
Tabel 1.1
Daftar 10 Besar Penyakit Terbanyak Rawat Inap Pada Anak Di Rumah Sakit
Umum dr.Slamet Garut Dari Periode Januari –Mei 2019
N Nama Penyakit J P
o. u re
m se
l nt
a as
h e
1. BHP 2 2
(Bronchopneumonia) 3 6,
7 3
6
%
2. Diare (Gastroenteritis) 1 1
5 7,
8 5
7
%
3. Febris 1 1
3 5,
5 0
2
%
4. Thypoid 1 1
0 1,
7 9
%
5. Vomitus 6 6,
2 8
9
%
6. Epilepsi 5 6,
8 4
5
%
7. DHF 5 6,
7 3
4
%
8. Anemia gravis 4 5,
6 1
1
%
9. Meningitis 2 2,
1 2
3
%
1 Nefrotik syndrome 1 2,
0 8 0
%
Jumlah 8 1
9 0
9 0
%
4
pada anak ruang Nusa Indah Atas RSUD dr. Slamet Garut dari bulan Januari-
Mei 2019 menempati urutan ke-2 yaitu sebanyak 158 penderita dengan
tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume
darah yang kurang. Selain itu,penurunan pasokan darah juga dapat terjadi saat
tubuh kekurangan banyak cairan misalnya akibat dehidrasi. Maka untuk itu
diperlukan adanya asuhan keperawatan pada bayi usia infant yang mengalami
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
tahap yaitu :
dr.Slamet Garut.
dr.Slamet Garut.
C. Metode Penulisan
adalah :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Dokumentasi
5. Studi Kepustakaan
D. Sistematika Penulisan
selama melakukan asuhan keperawatan dan saran serta kepada pihak yang
1. Definisi
frekuensi, konsistensi feses yang lebih cair, feses dengan kandungan air
lebih banyak, dan feses bisa disertai dengan arah atau lender (Muttaqin &
al,2010).
dengan keluarnya feses lunak atau cair tiga kali atau lebih dalam satu hari.
pada lambung, usus kecil, usus besar dengan berbagai kondisi patologis
lainnya yang ditandai dengan diare atau kondisi dimana seseorang BAB
9
dengan konsistensi feses lebih cair, frekuensi lebih dari tiga kali
atau lebih dalam sehari disertai dengan darah atau lendir, muntah,
2. Anatomi Fisiologi
a. Mulut
oleh mandibula, lidah, dan struktur lain dari dasar mulut. Bagian
lateral mulut dibatasi oleh pipi. Sementara itu, bagian depan mulut
dibatasi oleh bibir dan bagian belakang oleh lubang yang menuju
faring (Sodikin,2012).
Ronga mulut atau nama lainnya rongga bukal atau rongga oral
b. Lidah
Lidah tersusun atas otot yang dilapisi, pada bagian atas dan
untuk raba dan rasa kecap. Sementara itu, inervasi motorik dilakukan
material
reseptor rasa.
c. Gigi
kehidupan mereka. Set pertama adalah gigi primer (gigi susu) yang
bersifat sementara dan tumbuh melalui gusi selama tahun pertama serta
sampai 2 tahun. Gigi susu berangsur tanggal pada usia 6 sampai 12-13
11
permanen) pada orang dewasa. Set kedua atau set gigi permanen
dan mulai tumbuh pada usia sekitar 6 bulan. Pada usia 25 tahun
d. Esopagus
e. Lambung
terdiri dari bagian atas yaitu fundus, batang utama, dan bagian bawah
f. Usus Halus
Panjang usus halus saat lahir 300-350 cm. Jejenum terletak di antara
3,6 m. Ileum masuk sisi pada lubang ileosekal, celah oval yang di
g. Usus Besar
serap, seperti zat besi, kalium, fosfat yang ditelan, serta mensekresi
cm. Usus besar di bagi menjadi bagian sekum, kolon asenden, kolon
kantong besar yang terletak pada fosa ilaika kanan. Sekum berlanjut ke
h. Hati
Hati terletak pada kuadran atas kanan abdomen dan dilindungi oleh
tulang rawan kosta. Bagian tepi bawah mencapai garis tulang rawan
kosta. Tepi hati yang sehat teraba. Hati dipertahankan posisinya oleh
(Sodikin,2012).
i. Pankreas
j. Peritoneum
gizi.
3. Etiologi
a. Faktor infeksi :
adalah Rotavirus.
3) Jamur : kandida
cyclospora)
Sorbital.
7) Obstruksi usus
4. Patofisologi
berhubungan dengan asupan makanan atau zat yang sukar diserap oleh
16
usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang untuk
nutrisi dan elektrolit oleh usus halus, serta absorpsi air menjadai
toksin Enterotoksin yang dapat diproduksi agen bakteri (seperti E.coli) dan
(Muttaqin,2011).
17
5. Manisfestasi Klinis
gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu maka berkurang atatu tidak
tekanan darah turun, serta denyut jantung cepat. Pada kondisi lanjut akan
didapatkan tanda dan gejala dehidrasi, meliputi : Turgor kulit menurut <3
kering dan disertai penurunan berat badan akut, keluar keringat dingin
(Muttaqin,2011).
6. Jenis Diare
a. Diare Akut, yaitu yan berlangsung kurang dari 7 hari. Akibat diare
b. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri
c. Diare persisten yaitu diare lebih dari 14 hari secara terus menerus.
metabolisme.
7. Komplikasi Gastroenteritis
detik).
b. Renjatan hipovolemik.
d. Hipoglikemia.
enzim laktase.
g. Malnutrisi eergi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik).
8. Pencegahan Diare
menyebabkan penyakit ini. Selain itu hal lain yang dapat kita lakukan ialah
9. Penatalaksanaan Gastroenteritis
a. Medik
1) Pemberian cairan
a) Cairan peroral
b) Cairan parenteral
2) Obat-obatan
b) Obat spasmolitik
c) Antibiotik
b. Keperawatan
10. Konsep Dasar Tumbuh Kembang pada Bayi Usia Infant (9 Bulan)
a. Pertumbuhan
yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun
individu. Sebagai contoh, anak bertambah besar bukan saja secara fisik,
20
melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak. Otak anak
untuk laki-laki 8,5-11 cm, dan berat badan bayi usia 9 bulan untuk
b. Perkembangan
1) Motorik Kasar
2) Motorik Halus
3) Bahasa
a) Memanggil mama,papa
a) Melambaikan tangan
b) Bertepuk tangan
berikut :
21
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas klien
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari. BAB kurang dari empat
kali dengan konsistensi cair (diare tanpa dehidrasi). BAB 4-10 kali
1) Riwayat Prenatal
kesehatan
2) Riwayat Intranatal
3) Riwayat Postnatal
direncanakan
d. Imunisasi
1) Riwayat Pertumbuhan
2) Riwayat Perkembangan
KPSP link 9
f. Pemeriksan Fisik
3) Tanda-tanda Vital
4) Sistem Pernafasan
Sastroasmoro, 2014).
syok.
6) Sistem Neurologis
7) Sistem Genitourinarius
1) Riwayat Hospitalisasi
Pada anak usia lebih dari 8 bulan terjadi stranger axienty apabila
menyenangkan (Kumayah,2011).
2) Riwayat Psikososial
3) Orang Tua
25
h. Pola Aktivitas
Dalam pemeriksaan pola eliminasi BAB pada klien biasanya lebih dari
i. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan tinja
j. Terapi Obat
2. Analisa Data
Tabel 2.1
Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
28
komunitas (Nanda,2018).
elektrolit
informasi.
4. Perencanaan
1) Tujuan :
BAB normal
2) Kriteria hasil :
a) Feses berbentuk
Tabel 2.2
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
mukosa lembab
Tabel 2.3
30
Intervensi Rasional
elektrolit
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
c) Kesadaran optimal
Tabel 2.4
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.5
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.6
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.7
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
informasi
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.8
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
5. Impelementasi
6. Evaluasi
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : By.A
Umur : 9 Bulan
Anak ke :1
Agama : Islam
Alamat : Cikajang
No RM : 01102500
Nama : Ny.N
Umur : 24 Tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
35
36
Alamat : Cikajang
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
anaknya diare lama 5 hari, BAB 4x/hari tiap 1-2 jam sekali pada
diare 5x/hari tiap 1-2 jam sekali dengan konsistensi cair setelah
1) Prenatal
2) Intranatal
hebat dan bayi langsung menangis dengan spontan dan berat badan
3) Post natal
Bayi lahir menangis kuat dengan berat badan 2.900 gram dan
d. Riwayat Imunisasi
1) Riwayat Pertumbuhan
Lingkar kepala : 45 cm
Lengan atas : 12 cm
Lingkar dada : 45 cm
b) Riwayat Perkembangan
9 bulan.
38
Pertanyaan :
sebelah kanan
Jawaban : Ya
dinilai.
Jawaban : Ya
belakang kursi?
Jawaban : Tidak
Jawaban : Ya
Jawaban : Ya
Jawaban : Ya
(7) Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi
Jawaban : Ya
Jawaban : Ya
40
(9) Pada waktu bayi bermain sendiri dan diam-diam datang berdiri
Jawaban : Ya
Jawaban : Ya
Interpretasi :
Ya =9
Tidak =1
didapatkan :
disangga.
(3) Bahasa
41
f. Riwayat Nutrisi
Menurut penuturan ibu klien sejak lahir sampai sekarang diberi ASI
g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
2) Tanda-tanda vital
Respirasi : 30 x/menit
Suhu : 37,2o C
a) Sistem Pernapasan
b) Sistem Kardiovaskuler
c) Sistem Gastrointestinal
Warna bibir merah muda, mukosa bibir kering, tidak ada lesi,
42
d) Sistem Genitourinaria
BAB.
e) Sistem Integumen
Kulit tampak bersih, turgor perut kembali <2 detik pada saat
f) Sistem Neurologi
diberi rangsangan.
1) Aspek Hospitalisasi
2) Orang Tua
3) Aspek Sosial
lainnya baik.
4) Aspek Spiritual
kesembuhan klien.
Tabel 3.1
Pola Aktivitas Sehari-hari
j. Data Penunjang
Nama : By. A
Alamat : Cikajang
Tabel 3.2
Pemeriksaan Penunjang
Kimia Klinik
2 Glukosa darah sewaktu 120 Mg/dL <140
Elektrolyter
Kalsium 129 mEg/dL 8,8-10,4
Natrium 105 mEg/dL 135-145
Kalium 4,3 mEg/dL 3,6-5,2
Klorida 4,58 mEg/dL 4,7-5,2
k. Therap Medis
Tabel 3.3
Terapi Obat
No Nama Dosis Cara Waktu
Obat Pagi Siang Malam
45
1. Asering 30 tpm IV
2. Cefotaxime 30 x 200 mg IV 09.00 17.00 01.00
3. L- Bio 2 x 1 set/ 1mg Oral 09.00 - 21.00
4. Zinc 1x 1 Cth Oral 09.00 - -
l. Humpty Dumpty
Tabel 3.4
Humpty Dumpty
PARAMETER KRITERIA SKOR NILAI
UMUR Di bawah 3 tahun 4 4
3-7 tahun 3
7-13 2
Lebih 13 tahun 1
Diagnosa lain 1
FAKTOR Riwayat jatuh dan tempat tidur 4
LINGKUNGAN saat bayi
Pengobatan lain 1
Total 8
2. Analisis Data
Tabel 3.5
Analisis Data
No. Data Etiologi Masalah
3. Diagosa Keperawatan
dengan :
Do:
- Konsistensi cair
- Lekosit 24,440/mm3
47
dengan :
Do:
pencegahan diare
Do :
Perencanaan
No. Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Hasil
1. Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan a. Observasi dan catat a. Untuk 22 September 2019 22- September 2019
pasien infeksi, inflamasi tindakan keperawatan warna, mengetahui 09:00 WIB Jam : 11:00
diusus ditandai dengan : 1x24 jam masalah jumlah,frekuensi dan perubahan diare a. Mengobservasi S : Ibu klien
Ds : Ibu klien mengatakan teratasi dengan konsistensi dari dan catat warna, mengatakan bahwa
bahwa anaknya BAB kriteria hasil : feses jumlah, frekuensi anaknya BAB
mencret 6x/hari. - Frekuensi BAB b. Auskultasi bising b. Untuk dan konsistensi mencret 6x hari
Do : normal usus mengetahui dari feses O:
- Frekuensi BAB 5x/hari - Mulut tampak bising usus Hasil: - klien tampak lemas
- Mukosa bibir kering lembab Frekuensi BAB - Mukosa bibir kering
- Klien tampak lemas - Tidak ada tanda- c. Kolaborasi c. Untuk 6x/hari - Bising usus
- Konsistensi BAB cair tanda dehidrasi pemberian obat anti mengurangi diare Konsistensi cair 18x/menit
- Bising usus 18x/menit diare yang berlebih 09:10 WIB A : Diare belum
- Lekosit 24,440 mm3 b. Mengauskultasi teratasi
bising usus P : lanjutkan intervensi
Hasil: - Observasi dan catat
-18x/menit warna,jumlah,frekue
09:20 WIB nsi dan konsistensi
c. Berkolaborasi dari feses
pemberian obat - Auskultasi bising
anti diare usus
Hasil : - Cefotaxim - Kolaborasi
200 mg pemberian obat anti
L – Bio 1 g diare
2. Gangguan istirahat tidur Setelah dilakukan a. Kurangi kebisingan a. Memberikan 22 September 2019 Tanggal : 22-
berhubungan dengan diarem keperawatan selama situasi kondusif 09:50 WIB september-2019
ditandai dengan : 1x24 jam diharapkan b. Kaji pola tidur klien b. Untuk a. Menciptakan Jam : 11:47
Ds : ibu klien mengatakan masalah teratasi yang biasa dan mengevaluasi lingkungan yang S : ibu klien
tidur klien terganggu dengan kriteria hasil : bandingkan dengan tidur dan nyaman mengatakan tidur
Do : - Klien dapat gangguan tidur saat disfungsi 10:10 klien terganggu
- klien tampak lemas istirahat dan ini b. Mengkaji pola O:
- Klien sering bangun tidur tidur klien saat - Klien tampak
malam sakit dan sebelum lemas
- Tidur malam klien 5 sakit - Klien sering
jam Hasil : bangun malam
- Saat sakit - Tidur klien 5 jam
kurang lebih 5 A : Gangguan istirahat
jam tidur belum teratasi
- Sebelum sakit P : lanjutkan intervensi
11 jam - Memberikan
situasi kondusif
- Kaji pola tidur
klien
5.
52
6. Catatan Perkembangan
Tabel 3.7
Catatan Perkembangan
B. Pembahasan
1. Pengkajian
objektif.
rumah sakit yaitu By M mengalami BAB 5x/ hari dengan konsistensi cair.
dapat ditemukan gambaran awal dimulai dengan bayi atau anak menjadi
atau tidak, kemudian tiumbul diare tinja cair, mungkin disertai lendir atau
darah, cekung pada mata dan ubun-ubun, turgor kulit karena dehidrasi.
54
muncul beberapa tanda dan gejala antara lain : BAB 5x/hari dengan
kurang pengetahuan pada orang tua klien karena orang tua klien tidak tau
normal dan data tidak normal yaitu Lekosit yang seharusnya 3000-14.500
adanya hasil positif hematokrit 33% yang harusnya 34-40% dan trombosit
2. Diagnosa Keperawatan
kasus ini karena ditunjang oleh keluhan-keluhan aktual dan klien pada saat
teori Nanda (2018), Doenges (2015) dan Muttaqin & Sari (2011) adalah
sebagai berikut :
55
elektrolit
informasi
M adalah yaitu :
yang sering
informasi.
56
dan elektrolit.
tidak mau minum susu. Karena pada bayi M tidak mengalami berat
badan.
3. Perencanaan
bekerja sama dengan rekan sejawat dan keluarga klien sehingga dapat
yang sering
terjadinya iritasi
tentang diare.
4. Implementasi
yang sering.
pakaian dari ahan yang tidak mengiritasi dengan hasil klien memakai
popok dengan kain pernel. Memberi perawatan kulit pada area bagian
informasi
dan meliputi pengertian dan pencegahan dengan hasil ibu paham dan
5. Evaluasi
yaitu evaluasi atau penilaian hasil. Pada dasarnya penilaian hasil dapat
dengan proses infeksi, inflamasi di usus hanya teratasi sebagian. Hal ini
dikarenakan proses infamasi pada diare belum dapat teratasi mungkin bisa
dengan antibiotik yang lebih luas. Diagnosa yang kedua yaitu kerusakan
memerlukan waktu yang cukup lama. Diagnosa yang ketiga yaitu Kurang
teratasi.
BAB IV
A. Kesimpulan
infant (9 bulan) dengan Gastroenteritis di Ruang Nusa Indah Atas RSUD dr.
Slamet Garut.
umum klien dengan pemeriksaan dan wawancara kepada orang tua klien
61
62
B. Saran
1. Pelayanan Kesehatan
2. Perawat
62
63
DAFTAR PUSTAKA
Chow, C.M., Leung, A.K.C., dan Hon, K.L., 2010. Gastroenteritis akut: dari
pedoman ke kehidupan nyata. Gastroenterologi klinis dan
eksperimental, 3, 97.
DINKES (2018). document jabar, jawa barat.
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas
Diare, Edisi 2011. Jakarta: Ditjen PPM
Doenges, Marilynn E. 2015. Manual Diagnosis Keperawatan : Rencana,
Intervensi, & Dokumentasi Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Kumayah. (2011). Kecemasan Orang Tua tentang Hospitalisasi pada Anak. Jurnal
Keperawatan.
Laporan Periode Januari-Mei RM RSUD dr. Slamet Garut
Mutaqqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.
Nanda,2015. Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Jakarta
: EGC
Nanda.2018. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Ngastiyah. 2011. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Nursalam 2010. Asuhan Keperawatan Pada Bayi dan Anak. Edisi 2, Penerbit
Jakarta Salemba Medika.
Nursalam & Efendi, Ferri. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Perarce Evelyn C, 2011 Anatomi Dan Fisiologi Untuk Para Medis Jakarta.
Sodikin. 2012. Gangguan pencernaan. Jakarta : EGC
Soetjiningsih, Gde Ranuh IGN. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wahidiyat I, Sastroasmoro S (2014). Pemeriksaan klinis pada bayi dan anak. Edisi
ke 3. Jakarta: CV Sagung Seto.
WHO,2015-2017 Angka Kejadian Kasus Diare Pada Anak
63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Kabupaten : Garut
Motto Hidup : Waktu bagaikan pedang. Jika kamu
Muslim
B. Riwayat Pendidikan
Disusun oleh :
Neneng Tari Lestiyani
KHGA17060
Kelas : 3-B
D III Ilmu Keperawatan
STIKES Karsa Husada Garut
Jn.Nusa Indah No.24 tlp.0262-4704803 Garut-Jawa Barat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tempat Praktik : Ruang Nusa Indah Atas RSUD dr. Slamet Garut
sehat.
keluarga dapat:
H. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
I. Media
Leaflet
J. Kegiatan Penyuluhan
(Pengembangan diare
) 2. Menjelaskan penyebab
penyakit diare
gejala diare
4. Menjelaskan bagaimana
5. Menjelaskan bagaimana
dirumah
6. Menjelaskan komplikasi
dari diare
13 menit Tanya Jawab peserta Bertanya dan
2. Mengucapkan salam
K. Evaluasi
DIARE
A. Pengertian
pada lambung, usus kecil usus besar dengan berbagai kondisi patologis
dengan kandungan air lebih banyak, dan feses bisa disertai dengan arah
atau lender.
B. Etiologi
malabsorbsi protein.
encer, mungkin juga di sertai lendir atau darah. frekuensi BAB lebih
dari 3 kali
elektrolit.
3. Demam
D. Penatalaksanaan Diare
setelah menceret
setelah menceret
menceret
F. KOMPLIKASI
2. Malnutrisi
3. Hipoglikemi
G. Daftar pustaka
GASTROENTERIT
IS
banyak definisi dari A. Faktor infeksi
daire, tetapi pada : Bakteri
situasi gastroenteritis,
( salmonella
diare merupakan
suatu keadaan dengan typhi,
peningkatan escherichia
frekuensi, konsistensi
coli, shigella,
feses yang lebih cair,
feses dengan streptococcus),
kandungan air lebih Virus
banyak, dan feses bisa
(adenovirus,
disertai dengan arah
atau lender coxsackie,
astrovirus),
Penyebab Diare
Parasit
( ascaris,
NENENG TARI entamoeba,
LESTIYANI candida
3D D III albicans).
KEPERAWATAN B. Faktor
STIKES KARSA malabsorbsi
HUSADA GARUT : Malabsorbsi
karbohidrat,
Malabsorbsi
Gastroenteritis (Diare)
adalah Gastroenteritis lemak dan
adalah peradangan malabsorbsi
pada lambung, usus
protein.
kecil usus besar
dengan berbagai C. Faktor
kondisi patologis dari makanan
saluran Diare dapat
: Makanan
gastrointestinal disebabkan oleh
dengan manifestasi basi, beracun
beberapa faktor
diare tanpa diserati dan alergi
muntah, serta yaitu :
terhadap
ketidaknyamanan
abdomen. Sangat makanan.
keseimbangan 3) Mencuci
asam basah dan makanan atau
elektrolit. sayuran yang
Tanda Dan Gejala
c. Demam mau di makan
d. Anoreksia atau dimasak
(napsu makan 4) Selalu minum
berkurang) air yang sudah
e. Lemah dan pucat dimasak
f. BB menurun, 5) Menjaga
gelisah, suhu kebersihan
tubuh meningkat tubuh
a. Sering buang air g. Nyeri perut atau 6) Menjaga
besar dengan kram perut kebersihan
konsistensi tinja Cara lingkungan :
air atau encer, Pencegahan rumah, saluran
mungkin juga di air, sampah
sertai lendir atau dibuang pada
darah. frekuensi tempatnya
BAB lebih dari 3 7) Makan
kali makanan sehat
b. Mual dan dan bergizi
muntah. Muntah
dapat terjadi
H. KOMPLIKA
sebelum dan
1) Mencuci SI
sesudah diare
tangan 5. Dehidrasi
dan dapat di
sebelum dan ( kekuranga
sebabkan oleh
sesudah makan n cairan )
lambung yang
2) Menutup 6. Malnutrisi
turut meradang
makanan dan 7. Hipoglikem
atau akibat
minuman i
gangguan
8. Iritasi pada
kulit sekitar
anus