TINJAUAN TEORI
1. Definisi
frekuensi, konsistensi feses yang lebih cair, feses dengan kandungan air
lebih banyak, dan feses bisa disertai dengan arah atau lender (Muttaqin &
sari,2011).
al,2010).
dengan keluarnya feses lunak atau cair tiga kali atau lebih dalam satu hari.
8
9
seseorang BAB dengan konsistensi feses lebih cair, frekuensi lebih dari
tiga kali atau lebih dalam sehari disertai dengan darah atau lendir, muntah,
2. Anatomi Fisiologi
a. Mulut
oleh mandibula, lidah, dan struktur lain dari dasar mulut. Bagian
lateral mulut dibatasi oleh pipi. Sementara itu, bagian depan mulut
dibatasi oleh bibir dan bagian belakang oleh lubang yang menuju
faring (Sodikin,2012).
Ronga mulut atau nama lainnya rongga bukal atau rongga oral
b. Lidah
Lidah tersusun atas otot yang dilapisi, pada bagian atas dan
untuk raba dan rasa kecap. Sementara itu, inervasi motorik dilakukan
material
reseptor rasa.
c. Gigi
kehidupan mereka. Set pertama adalah gigi primer (gigi susu) yang
bersifat sementara dan tumbuh melalui gusi selama tahun pertama serta
sampai 2 tahun. Gigi susu berangsur tanggal pada usia 6 sampai 12-13
permanen) pada orang dewasa. Set kedua atau set gigi permanen
dan mulai tumbuh pada usia sekitar 6 bulan. Pada usia 25 tahun
d. Esopagus
e. Lambung
bagian atas yaitu fundus, batang utama, dan bagian bawah yang
f. Usus Halus
Panjang usus halus saat lahir 300-350 cm. Jejenum terletak di antara
duodenum dan ileum. Panjang jejenum 2,4 m.panjang ileum sekitar 3,6
m. Ileum masuk sisi pada lubang ileosekal, celah oval yang di kontrol
g. Usus Besar
kantong besar yang terletak pada fosa ilaika kanan. Sekum berlanjut ke
h. Hati
terletak pada kuadran atas kanan abdomen dan dilindungi oleh tulang
(Sodikin,2012).
i. Pankreas
j. Peritoneum
gizi.
3. Etiologi
a. Faktor infeksi :
adalah Rotavirus.
3) Jamur : kandida
cyclospora)
Sorbital.
7) Obstruksi usus
16
4. Patofisologi
berhubungan dengan asupan makanan atau zat yang sukar diserap oleh
usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang untuk
nutrisi dan elektrolit oleh usus halus, serta absorpsi air menjadai
toksin Enterotoksin yang dapat diproduksi agen bakteri (seperti E.coli) dan
17
(Muttaqin,2011).
5. Manisfestasi Klinis
gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu maka berkurang atatu tidak
tekanan darah turun, serta denyut jantung cepat. Pada kondisi lanjut akan
didapatkan tanda dan gejala dehidrasi, meliputi : Turgor kilit menurut <3
kering dan disertai penurunan berat badan akut, keluar keringat dingin
(Muttaqin,2011).
6. Jenis Diare
a. Diare Akut, yaitu yan berlangsung kurang dari 7 hari. Akibat diare aku
b. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri
c. Diare persisten yaitu diare lebih dari 14 hari secara terus menerus.
metabolisme.
7. Komplikasi Gastroenteritis
detik).
b. Renjatan hipovolemik.
d. Hipoglikemia.
enzim laktase.
g. Malnutrisi eergi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik).
19
8. Pencegahan Diare
menyebabkan penyakit ini. Selain itu hal lain yang dapat kita lakukan ialah
9. Penatalaksanaan Gastroenteritis
a. Medik
1) Pemberian cairan
a) Cairan peroral
b) Cairan parenteral
2) Obat-obatan
b) Obat spasmolitik
c) Antibiotik
20
b. Keperawatan
10. Konsep Dasar Tumbuh Kembang pada Bayi Usia Infant (9 Bulan)
a. Pertumbuhan
bukan saja secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-
organ tubuh dan otak. Otak anak semakin tumbuh terlihat dari
sedangkan untuk laki-laki 8,5-11 cm, dan berat badan bayi usia 9 bulan
b. Perkembangan
1) Motorik Kasar
badan.
2) Motorik Halus
3) Bahasa
a) Memanggil mama,papa
a) Melambaikan tangan
b) Bertepuk tangan
berikut :
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas klien
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari. BAB kurang dari empat
kali dengan konsistensi cair (diare tanpa dehidrasi). BAB 4-10 kali
1) Riwayat Prenatal
kesehatan
2) Riwayat Intranatal
23
3) Riwayat Postnatal
direncanakan
d. Imunisasi
1) Riwayat Pertumbuhan
2) Riwayat Perkembangan
KPSP link 9
f. Pemeriksan Fisik
3) Tanda-tanda Vital
4) Sistem Pernafasan
Sastroasmoro, 2014).
syok.
6) Sistem Neurologis
7) Sistem Genitourinarius
1) Riwayat Psikososial
25
2) Orang Tua
h. Pola Aktivitas
Dalam pemeriksaan pola eliminasi BAB pada klien biasanya lebih dari
i. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan tinja
j. Terapi Obat
2. Analisa Data
Tabel 2.4
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
26
komunitas (Nanda,2018).
elektrolit
informasi.
4. Perencanaan
1) Tujuan :
BAB normal
2) Kriteria hasil :
a) Feses berbentuk
Tabel 2.5
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
a. Observasi dan catat frekuensi a. Membantu membedakan penyakit
defekasi, karakteristik dan individu dan mengkaji beratnya
faktor pencetus episode.
b. Auskultasi abdomen untuk b. Bising usus berada tinggi, cepat,
mengetahui bising usus nyaring, atau bergerincing sekali
sering kali menyertai diare.
c. Observasi anak yang memiliki c. Anak membutuhkan terapi darurat
mata cekung, mukosa mulut atau segera untuk mengatasi
kering dan bibir pucat dehidrasi jika tanda tersebut muncul
dan anak tidak memperoleh asupan
cairan.
d. Pantau asupan yang masuk d. Memberikan estimasi cairan.
e. Beri obat instruksi e. Untuk mengatasi atau membatasi
diare sesuai indikasi yang
bergantung pada penyebab. Diare
mencakup penggunaan anti-diare,
anti-infeksi.
(Doenges,2015)
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
mukosa lembab
Tabel 2.6
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
a. observasi tanda-tanda dehidrasi a. Pengakajian tanda-tanda yang dapat
dikenali oleh klien/kerabat. pada
status hemoragi akut yang
mengancam jiwa, kulit yang dingin,
pucat, yang mengindikasi
30
elektrolit
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
c) Kesadaran optimal
Tabel 2.7
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
a. Kaji riwayat atau adanya a. Kondisi ini menurunkan volume
kondisi yang menyebabkan ke darah yang bersirkulasi dan
syok hipovolemik seperti diare kemampuan mempertahankan
yang lama perfusi dari fungsi organ
b. Kaji tanda-tanda vital dan b. Untuk perubahan yang berkaitan
perfusi jaringan serta organ dengan kondisi syok
c. Beri cairan, elektrolit, koloid, c. Untuk menyimpan secara cepat dan
darah atau produksi darah, mempertahankan volume sirkulasi,
sesuai indikasi keseimbangan elektrolit da
mencegah kondisi syok yang
berhubungan dengan dehidrasi dan
hopovolemia
(Doenges,2015)
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.8
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
a. Timbang berat badan setiap a. Dengan menimbang berat badan
hari setiap hari maka akan diketahui
apakah ada kanaikan /penurunan BB
b. Anjurkan ibu untuk b. Dalam memberikan makanan dalam
memberikan makanan porsi kecil tapi sering diharapkan
nutrisi dapat terpenuhi
c. Anjurkan ibu untuk c. Dengan memberikan ASI
memberikan ASInya sesering diharapkan kebutuhan nutrisi dapat
mungkin terpenuhi
d. Kolaborasi untuk memberikan d. Untuk mengganti cairan yang
cairan parenteral nutrisi keluar, dan kebutuhan nutrisi tubuh
terpenuhi.
(Doenges,2015)
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.9
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
a. Observasi tanda-tanda vital, a. Untuk mengetahui keadaan tubuh
nadi, respirasi, dan suhu anak
b. Berikan kompres hangat b. Dengan memberikan kompres
hangat pori-pori akan membuka dan
mempercepat penguapan
c. Pantau intake dan output c. Mengetahui pemasukan dan
pengeluaran
d. Jelaskan menggunakan pakaian d. Pakaian yang longgar akan
yang longgar mempermudah penguapan dan
menyerap keringat
(Doenges,2015)
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.10
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
a. Anjurkan bersihan kulit setelah a. Untuk mempertahankan pH
BAB kulit dan flora kulit normal serta
membatasi kemungkinan
infeksi.
b. Tangani klien dengan lembut b. Epidermis bayi dan anak yang
sangat muda tergolong tipis dan
kedalam subkutannya kurang
yang akan berkembang seiring
pertambahan usia.
c. Anjurkan menggunakan c. Untuk mencegah iritasi kulit
pakaian dari bahan yang tidak
mengiritasi
d. Beri perawatan kulit d. Untuk meminimalkan kontak
dengan iritan
(Doenges,2015)
informasi
33
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
Tabel 2.11
Intervensi dan Rasional
Intervensi Rasional
a. Kaji pengetahuan orang tua a. Untuk menentukan rencana
selanjutnya
b. Beri pendidikan kesehatan b. Dapat menambah pengetahuan dan
tentang diare wawasan ibu tentang penyakit
khususnya diare
c. Tanyakan kembali tentang c. Untuk mengetahui apakah ibu sudah
penjelasan tentang diare paham dan mengerti tentang
penjelasan diare
(Doenges,2015)
5. Impelementasi
6. Evaluasi