Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
STIKes Karsa Husada Garut pendidikan D III keperawatan
merupakan lembaga pendidikan yang dituntut untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
bermutu, khususnya dalam bidang pelayanan keperawatan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka perlu upaya pembinaan
penyelanggaraan pendidikan tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu
lulusan khususnya pendidikan keperawatan. Salah satu upaya tersebut
adalah melalui tahap evaluasi pada ujian akhir program yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyelenggaraan pendidikan,
dimana lulusan D III keperawatan benar-benar teruji kemampuannya
melalui alat ukur yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. Tujuan
Tujuan Umum:
Tersedianya petunjuk teknis Ujian Akhir Program D III
keperawatan tahun akademik 2019/2020 berdasarkan pedoman UAP D III
Kesehatan dan penyesuaian dengan kondisi pandemi covid 19

Tujuan khusus :
1. Menjabarkan ketentuan umum dan ketentuan khusus pedoman UAP
D III Keperawatan 2020
2. Menyusun alat penilaian ujian praktek UAP 2020 untuk masing-
masing mata uji yaitu;
a. Keperawatan Anak
b. Keperawatan Medikal Bedah
c. KeperawatanGerontik
d. Keperawatan Maternitas
e. Keperawatan Keluarga
f. Keperawatan Jiwa

DasarHukumPenyelenggaraan UAP
1. Undang – undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Penyelenggaran Pendidikan.
3. Permenristekdikti No.3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
4. Surat Edaran Kemenristekdikti No. :255/B/SE/VIII/2016 tentang
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.
5. Surat Keputusan Lembaga Akreditasi mandiri Perguruan Tinggi
Kesehatan (LAM-PTKes) No. 0251/LAM-PTKes/Akr/Dip/IV/2016
Status, Nilai, dan Peringkat Akreditasi Program Studi D3
Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut.
6. Kalender Akademik Semester Genap STIKes Karsa Husada Garut
Prodi D III Keperawatan TA. 20219/2020
7. Surat Edaran Mendikbud 9 Maret 2020 untuk bekerja dari rumah,
belajar dari rumah bagi semua sekolah dan kampus di daerah
pandemic, PHBS dan upaya pencegahan penularan lainnya
BAB II
KETENTUAN UMUM

A. Pengertian
1. Ujian Akhir Program (UAP) adalah ujian bentuk ujian komprehensif
yang dilaksanakan di akhir pendidikan sesuai dengan tuntutan profesi
keperawatan dan dikemas dalam tiga tahapan.
2. Ujian komprehensif adalah pengukuran keberhasilan pencapaian
kompetensi keperawatan yang meliputi ranah psikomotor, kognitif dan
afektif peserta didik di akhir pendidikan.
3. Penguji adalahdosen tetap STIKes Karsa Husada Garut yang telah
memenuhi persyaratan dan dianggap kompeten dibidangnya (sesuai
denganketentuankriteria penguji),guna melaksanakan pengujian pada
UAP.
4. Institusi pendidikan tenaga kesehatan adalah institusi pendidikan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan dibidang kesehatan, yang
dilaksanakan oleh Badan Hukum Pendidikan.

B. Persyaratan
1. Persyaratan peserta UAP adalah:
a. Mahasiswa aktif yang telah menyelesaikan seluruh Mata Kuliah
dan dinyatakan lulus pada setiap semester (I s.d. VI) yang
ditentukan dalam kurikulum D III Keperawatan STIKes Karsa
Husada Garut.
b. Mahasiswa aktif yang telah memenuhi persyaratan administrasi
keuangan yang berlaku di STIKes Karsa Husada Garut.
2. Persyaratan PengujiUAP adalah :
a. Terdiri dari dosen tetap STIKes Karsa Husada Garut yangberi
tugas oleh Ketua STIKes untuk menjadi penguji pada Ujian Akhir
Program Prodi D III Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut.
b. Terdiri dari tim penguji untuk setiap peserta ujian minimal 1
orang
c. Memiliki pengalaman kerja 5 tahun dalam pengajaran atau
pelayanan keperawatan sesuai dengan mata ajaran yang akan
diujikan.
d. Memiliki pengalaman atau pernah menguji ujian PKK (Praktek
Keperawatan Klinik) minimal 1 kali.
e. Persyaratanpendidikan ;
 D III keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5
tahun di pendidikan/klinik (khusus untuk pembimbing :
pernah membuat karya tulis ilmiah)
 D III Keperawatan + S1 Keperawatan (S.Kep)
 S 1 Kesehatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di
pendidikan/klinik.
 S1 Keperawatan +Ners dengan pengalaman kerja minimal 3
tahun di pendidikan/klinik.
 D III + D IV/SKp/S.Kep. Ners pendidikan kerja minimal 2
tahun dipendidikan/klinik.

C. Pelaksanaan UAP
1. Ujian Akhir Program D III Keperawatan dilaksanakan diakhir
program pendidikan setelah seluruh ujian setiap semester dinyatakan
lulus.
2. Ujian Akhir Program mencakup ujian Utama dan ujian Ulang.
3. Ujian Utama terdiri dari 2 (dua) tahapan ujian yang terdiri Tahap II
(Bimbingan Karya Ilmiah) dan tahap III (Sidang hasil karya ilmiah)
4. Ujian Tahap I pada masa pandemi covid 19 di gantikan dengan
pengambilan kasus pada bidang keilmuan yang telah dilakukan pada
praktek Klinik Keperawatan Sebelumnya.
5. Bentuk ujian komprehensif berupa penilaian yang berfokus pada
kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berhadapan
pada kemampuan secara komprehensif.

D. Waktu Pelaksanaan UAP


Setiap mahasiswa wajib mengikuti ujian utama selama 21 hari dengan
perincian ; 20 hari ujian tahap II dan1 hari ujian tahap III.

E. Tempat Pelaksanaan UAP


UAP dilasanakan bisa secara daring ataupun di Kampus STIKes Karsa
Husada Garut menyesuaikan kebijakan pemerintaha terkait dengan
pandemi covid 19
BAB III
KETENTUAN KHUSUS

A. Tahapan Ujian
1. Tahap I ; Penilaian pada tahap satu pada masa pandemi covid 19 ini
digantikan dengan pengambilan kasus yang telah dilaksanakan pada
Praktek Klinik Keperawatan Sebelumnya sesuai dengan bidang
keilmuan
a. Pengambilan kasus meliputi 6 bidang keilmuan keperawatan
dengan prinsip keseimbangan;
 Keperawatan Medikal Bedah
 Keperawatan Anak
 Keperawatan Maternitas
 Keperawatan Gerontik
 Keperawatan Keluarga
 Keperawatan Jiwa

b. Kriteria kasus :
 Kasus diajukan oleh mahasiswa dan disetujui oleh dosen
pembimbing yang telah ditentukan
c. Pemilihan bidang keilmuan keperawatan dilakukan dengan cara;
 Menetapkan kuota tiap bidang mata ajaran.
 Beri kesempatan pada mahasiswa untuk memilih sesuai
minat berdasarkan jumlah kuota yang ditetapkan.
 Bagi yang kelebihan kuota dilakukan kesepakatan memilih
bidang lain untuk memenuhi kuota yang belum terpenuhi.

2. Tahap II ; Uji penyusunan karya tulis ilmiah (KTI)


a. Peserta melaksanakan penulisan KTI sebagai hasil dari tahap I
dengan sistematika penulisan ;
 Bab I Pendahuluan
 Bab II Tinjauan kepustakaan
 Bab III Laporan kasus dan Pembahasan
 Bab IV Kesimpulan dan Rekomendasi
b. Peserta mendapat bimbingan penulisan dari pembimbing
maksimal 20 hari efektif kerja kontrak waktu disepakati antar
pembimbing dan peserta
c. Pembimbing diberi kewenangan untuk menentukan peserta ujian
dapat melanjutkan ketahap III
d. Bimbingan bisa melelui online daring sesuai kesepakatan dg
pembimbing
e. Pembimbing memberikan nilai atas hasil kerja peserta ujian.

3. Tahap III
a. Peserta ujian melaksanakan ujian sidang KTI/presentasi terhadap
keseluruhan kegiatan hasil tahap I dan II dihadapan tim penguji.
b. Alokasi waktu ujian sidang 1 hari dengan lamanya sidang 1 jam
perorang.
c. Tim penguji KTI terdiri dari 2 (dua) orang dosen dari pihak
STIKes Karsa Husada Garut.
d. Pembimbing pada tahap 2 berperan sebagai moderator.
e. Ujian tahap III bisa melalui online (daring)

4. Ujian Ulang
a. Ujian ulang dapat dilaksanakan pada setiap tahap sampai mendapat
rata-rata minimal 2,99.
b. Kesempatan untuk mengikuti uji ulang maksimal 2 kali dalam
kurunwaktu 6 bulan.
c. Pemberian untuk mengikuti uji ulang dilaksanakan setelah
tahaptersebut selesai.
d. Bagi peserta ujian tahap I yang tidak melakukan kritikal point
kecuali sesuai format Penilaian langsung ujian diberhentikan dan
peserta ujian diberitahu kapan waktunya untuk uji ulang
e. Ujian ulang berdasarkan kesepakatan tim penguji serta ketentuan
yang berlaku

B. Penilaian
1. Ruang lingkup penilaian ; pengetahuan, keterampilan dan sikap
2. Penilaian tiap tahap dilakukan dengan menggabungkan nilai seluruh
aspek dengan memberi bobot bagi tiap aspek, kemudian dirata-ratakan
sesuai format penilaian.
3. Nilai komulatif dari semua penguji, masing-masing tahap minimal
2,99. dengan ketentuan untuk tahap I dan tahap III nilai dari tiap-tiap
penguji tidak boleh ada perbedaan nilai lebih dari 0,5.
4. Nilai Yudisium (IPK) adalah hasil penjumlahan IPK semester I s.d VI
(75%) ditambah IPK UAP (25%).
5. Nilai kegiatan tahap I, II, III merupakan nilai UAP dengan bobot
sebagai berikut :
 Tahap I ( Nilai PKK) 60%
 Tahap II (penulisan) 20%
 Tahap III (sidang) 20%
Nilai akhir UAP ;
(Nilai tahap Ix60) + (Nilai tahap IIx20) + (Nilai tahap IIIx20)
100

C. Kelulusan
Kelulusan UAP ditentukan dengan IP > 2.99

D. Tata Tertib
1. Untuk penguji
 Penguji harus menaati jadwal yang telah ditetapkan
 Penguji wajib hadir selama proses ujian berlangsung
 Bila penguji tidak hadir segera menghubungi panitia institusi
minimal 3 hari sebelum ujian untuk dicari penggantinya
 Pada saat menguji, penguji harus memperhatikan protap
pencegahan penularan covid 19

2. Untuk Peserta
 Menggunakan seragam lengkapdengan tanda pengenal yang sudah
ditentukan institusi
 Penampilan harus rapih (putra rambut pendek)
 Wajib memperhatikan dan mematuhi protap pencegahan penularan
covid 19
 Karya tulis harus asli, bila ditemukan penjiplakan dari KTI lain
maka yang bersangkutan harus melakukan proses bimbingan dari
awal.

PANDUAN PENYUSUNANKARYA TULIS ILMIAH


(UJIAN TAHAP II dan III) UAP D III KEPERAWATAN
BIMBINGAN DAN UJIAN KTI
a. Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Pengertian dan Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar.
KTI disusun berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu :
 Adanya masalah yang ingin ditelaah secara obyektif
 Pentingnya masalah tersebut diteliti
 Diperlukan pemecahan masalah secara ilmiah dan sistematis
 Hasil telaahan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan
Adapun karakteristik KTI adalah sebagai berikut :
 Menyajikan fakta obyektif secara sistematis
 Penulisannya cermat, tepat, benar dan tulus serta tidak
mengejar keuntungan pribadi
 Disusun secara sistematis, tiap langkah direncanakan secara
sistematis, terkendali, secara konseptual dan procedural
 Tidak emotif dan tidak menonjolkan perasaan
 Pandangan-pandangan yang dikemukakan didukung
kepustakaan yang dapat dipertanggungjawabkan

b. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah (KTI)


Pada akhir program, peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar nyata dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
yangdiasuhnya,serta menyusun laporan ilmiah/karya tulis secara
sistematis sesuai kerangka yang lazim digunakan.

c. Kedudukan Karya Tulis Ilmiah


Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan suatu bagian dari rangkaian
Ujian AkhirProgram (UAP tahap II) dalam mengikuti pendidikan
D III Keperawatan, terutama didasari oleh minat intelektual
mahasiswa, dengan mempertimbangkan keterbatasan dan
kemampuan mahasiswa dalam melakukan
pengamatan/kasus.Hasil karya tulis ilmiah tersebut akan
dipertanggungjawabkan melalui ujian sidang karya tulis.

d. Persyaratan Peserta Ujian Penulis KTI


Peserta didik yang berhak menulis/menyusun karya tulis ilmiah
adalah:
 Telah menyelesaikandan lulus semua mata ajaran
 Telah memperoleh persetujuan dari pembimbing yang telah
ditunjuk oleh institusi

Pembimbing KTI
a. Pengertian
Pembimbing karya tulis adalah dosen/ tenaga ahli dibidangnya
masing-masing yang menguasai metoda dan tehnik penulisan
karya tulis ilmiah, serta menguasai bahasa Indonesia dan bahasa
asing dan benar bagi penulisan KTI.

b. Syarat pembimbing KTI


 Minimal lulusan Akper/D III Keperawatan dengan
pengalaman di bidang keperawatan minimal 5 tahun
 Menguasai bidang yang sesuai dengan askep telaahan karya
tulis peserta didik yang dibimbingnya
 Menguasai metoda dan tehnik penulisan karya tulis ilmiah
 Pernah menyusun KTI

c. Tugas pembimbing KTI


 Memberi tuntunan arahan tentang materi penulisan sesuai
dengan judul yang dipilih
 Memberikan tuntunan tentang metoda dan teknis penulisan
karya tulis
 Membuat catatan perkembangan pada format KTI yang
disediakan
 Membuat catatan perkembangan pada format bimbingan
kasus minimal 5 kali
 Memberikan bimbingan sampai dengan tuntas kepada
mahasiswa
 Memberikan informasi perkembangan bimbingan ke panitia
ujian apabila diperlukan
 Memberikan penilaian bimbingan secara obyektif sesuai
kemampuan mahasiswa
d. Hak pembimbing KTI
 Berhak mendapatkan surat keputusan pengangkatan sebagai
pembimbing KTI
 Berhak menentukan kasus yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum pendidikan D III keperawatan
 Berhak menentukan waktu dan tempat bimbingan
 Berhak menandatangani KTI yang telah dibimbingnya
 Berhak memberikan penilaian tahap II
 Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan ketentuan

f. Pelaksanaan Bimbingan KTI


 Pemilihan kasus yang ditelaah mencakup 6 mata ajaran
keperawatan (anak, ibu, gerontik, komunitas, keperawatan
medical bedah dan jiwa)
 Studi kasus yang ditelaah merupakan telaahan kasus pada
ujian tahap I yang digantikan dengan kasus pada saat praktek
klinik keperawatan
 Waktu penulisan laporan Studi kasus adalah 20 hari setelah
ujian tahap I
 Peserta didik dibimbing oleh satu orang dosen pembimbing
sesuai dengan bidang keilmuan dari kasus telaahan yang
diambil oleh peserta didik

Ujian Sidang KTI (Ujian Tahap III)


Pengertian Ujian Sidang KTI
Ujian sidang KTI adalah tahapan III dari ujian akhir program D III
keperawatan dengan menyajikan dan mempertanggungjawabkan
KTI di depan para penguji

a. Syarat Peserta Ujian Sidang KTI


 Telah menyelesaikan dan lulus ujian tahap I
 Telah menyelesaikan penulisan karya tulis dan memperoleh
persetujuan dari pembimbing, minimal 1 hari sebelum
ujian sidang dilaksanakan (lulus tahap II, dengan
melakukan konsultasi minimal 6 kali untuk bab I, II III dan
IV.
 Telah menyelesaikan hasil (draft) karya tulis rangkap 3
untuk diserahkan kepada para penguji 1 hari sebelum ujian
siding dilaksanakan

b. Syarat Penguji Sidang KTI


Sama dengan syarat pada Bab III Point D

c. Pelaksanaan Ujian
 Semua penguji harus menguji dalam waktu yang bersamaan
 Panitia harus menyediakan penguji cadangan yang sesuai
dengan S.K untuk menguji apabila ada yang tidak dapat
hadir mendadak
 Apabila penguji tidak dapat hadir dia harus memberi tahu 3
hari sebelumnya kepada panitia, sehingga panitia akan
menunjuk penguji cadangan/pengganti
 Waktu ujian sidang setiap peserta adakah 60 menit terdiri
dari :Presentasi makalah (10 menit), Responsi (tiap penguji
15 menit : 2 x 15 = 30 menit) dan Perumusan hasil (5 menit)
 Ujian Ulang
1) Sebelumnya dan memperhatikan hasil ujian utama.
2) Ujian sidang ulang diselenggarakan bagi peserta yang
belum mencapai IPK ujian sidang <2.99
3) Ujian sidang ulang diselenggarakan maksimal 2 kali,
dan dilaksanakan sesudah hasil rapat yudisium
4) Apabila setelah mengulang 2 kali periode belum
memenuhi IPK 2.99 maka diperbolehkan mengikuti
ujian ulang UAP tahun berikutnya dengan catatan
mahasiswa belum melampaui batas maksimal studi (10
semester). Penguji uji ulang sedapat mungkin dilakukan
oleh tim penguji yang sama dengan tim penguji

d. Penilaian
Kriteria Penilaian
1) Penilaian mencakup proses bimbingan (20%), Mencakup :
a) Jumlah minimal konsultasi dengan pembimbing
adalah 10 kali
b) Kemampuan dalam penyelesaian dan perbaikan
kertas kerja baik isimaupun tehnik penulisannya
c) Disiplin dan tepat waktu dalam proses bimbingan
d) Nilai proses bimbingan sudah diberikan kepada tim
penguji tahap III sebelum ujian sidang (tahap III)
dimulai

2) Ruang lingkup keberhasilan makalah (20%)Mencakup :


a) Sistematika penulisan makalah (bobot 2), aspek yang
dinilai :
 Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam
makalah
 Susunan kalimat antar paragraph ada
kesinambungan
 Dokumentasi jelas dan lengkap
 Cara penulisan rujukan dan kepustakaan lengkap
dan benar
b) Isi tulisan (bobot 3), aspek yang dinilai :
 Kejelasan rumusan masalah
 Ketajaman, analisis/pembahasan masalah
 Kesesuaian antara tujuan dsn pemecahan masalah
 Saran bersifat operasional sesuai dengan isi
masalah yang dibahas
c) Penyajian lisan (bobot 2), aspek yang dinilai :
 Penyajian sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
 Kejelasan mengemukakan tulisan
 Kelancaran dalam penyajian
 Penampilan yang diuji
d) Prosedur Penilaian
 Nilai proses bimbingan = 20 %
 Nilai Ujian Sidang = 20 %
 Nilai akhir sidang untuk setiap peserta adalah
rata-rata dari ketigapenguji (jumlah nilai masing-
masing penguji dibagi
3) Perbedaan
Nilai dari masing-masing penguji tidak boleh lebih dari
0,5.
4) Peserta ujian dinyatakan lulus apabila nilai ≥ 2.99
PROSEDUR/KETENTUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS

A. PEMILIHAN JUDUL KARYA TULIS


1. Pemilihan kasus telaahan untuk karya tulis, harus mempunyai arti dan
nilaiyang dapat digunakan untuk pengembangan bidang
pelayanankeperawatan, khususnya berguna bagi peningkatan dan
penambahaninformasi serta pengetahuan bagi para perawat maupun
mahasiswa keperawatan.
2. Judul kasus telaahan diajukan oleh peserta didik dan disetujui
olehpembimbing pendidikan : ditulis secara singkat, jelas, menarik
daninformative
3. Kasus telaahan hendaknya bervariasi. Jika tidak memungkinkan,
judulkasus telaahan boleh sama tetapi kasus harus berbeda.

Contoh Judul Kasus Telaahan :


Kasus KMB
Asuhan Tn. X (Inisial Klien) dengan gangguan Sistem Perkemihan :
Obstruksiakibat Hyperthropi Prostat di Ruang Cempaka RS Gatot
Subroto Bandung

Kasus Anak :
Asuhan Keperawatan Anak XY Usia Todler (……………) dengan
Hemophilia di Ruang AnggrekRumah Sakit Hasan SadikinBandung

Kasus Keluarga :
Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn. C dengan TBC Paru padaanak
X di RT 02 RW10 Kelurahan Suka Galih

KasusMaternitas :
Asuhan Keperawatan pada Ny. E denganperdarahan Post Partum di R.
Bersalin RS Sari Ningsih Bandung

Kasus Gerontik
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hipertensi pada Katz Indek b
di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha Jiwa Baru Kab. Garut.
B. CARA PENULISAN KARYA TULIS
1. Bahan yang digunakan
Kertas naskah (pada akhir pembuatan karya tulis) menggunakan kertas
A4 80gram. Untuk pengajuan ujian sidang dapat menggunakan A4 70
gram

2. Kulit Luar/Cover
Setelah karya tulis diuji dalam sidang karya tulis dan setelah diperbaiki
sesuaidengan saran penguji, serta disetujui kembali oleh pembimbing,
maka makalah karya tulis diwajibkan untuk dijilid dan diberi hard cover
a. Warna : sesuai dengan institusi
b. Jumlah : dua buah (1 buah untuk penguji; 1 buah untuk
perpustakaan)
c. Tercetak dalam cover : judul, tujuan pembuatan karya tulis, nama
penyusun beserta ; NIM: logo institusi STIKes yang bersangkutan
d. Sisi Cover: nama penyusun, Judul karya tulisdantahun

3. Jumlah halaman
Jumlahhalamankuranglebih 60 halamanintidenganketentuan
a. Bab I : ± 10 % (Pendahuluan)
b. Bab II : ± 25 % (Tinjauan Teori : Konsep medik 10 % +
Konsepaskep yang terkait 15 %)
c. Bab III : ± 60 % (Tinjauan kasus 35% dan Pembahasan 25%
d. Bab IV : ± 5% (Penutup : Kesimpulan dan Rekomendasi)

4. Tehnik Pengetikan/Penulisan
a. Pengetikan dengan 2 spasi (kecuali abstrak dan daftar pustaka ada
aturan tersendiri)
b. Di tik dengan komputer dengan menggunakan MS Word, jenis huruf
Times New Roman/Arial, Ukuran huruf 12.
c. Penomoran BAB ; Anak BAB ; dst ,
Cara penomoran/bagan penulisan :Contoh : I (Untuk BAB)
A…….
1…….
a.
1)……
a)……..
(1)……
(a)……
C. SISTEMATIKA DAN INTI KARYA TULIS
Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 3 bagian :
A. Bagian permulaan /pendahuluan
B. Bagian Isi
C. Bagian Penutup
Ad. A. Bagian permulaan / Pendahuluan
 Cover depan
 Halaman Judul : sama seperti sampul luar
 Halaman pengesahan/persetujuan : gambaran global dri Bab I
sampai bab IV, berupa narasi dengan 150-200 kata, 2/3-1
halaman dengan ketikan 1 spasi. Jarak judul dengan tulisan
pertama : 4 spasi. Tidak ada alinea (sesuai dengan buku petunjuk
penulisan karya tulis ilmiah)
 Kata pengantar : berisi ucapan terima kasih
 Daftar Isi : persis dengan judul – judul/kata-kata di dalam
makalah
 Dalam lampiran, gambar, grafik, table
 Halaman motto : bila ada

Ad. B. Bagian Isi (materi) : terdiri dari 4 BAB, yaitu :


1. Bab I : Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah :
1) Adanya masalah/gap yang terjadi didukung dengan data
statistic; hasil penelitian orang lain dan alasan perlunya
diteliti sehingga memilih judul tersebut
2) Perlu disusun secara sistematis, terarah sesuai dengan
urutan logika. Dimulai dari ungkapan masalh secara
umum keungkapan yang lebih khusus (deduktif) spesifik,
terkait langsung dengan judul yang dipilih :
 Ditunjang oleh program/kebijakan pemerintah
dalamhal kesehatan statistik
 Bila mengambil data medical record perlu
dibandingkan dengan kelompoknya dan hubungannya
dengan kasus yang ditelaah.
b. Tujuan :
Berisi rumusan tujuan yang diharapkan dari hasil implementasi
asuhan keperawatan, dianalisis dari konsep asuhan
keperawatan.

1) Umum
 Memperoleh pengalaman secara nyata dalam……
 Mampu melaksanakan askep secara langsung dan
komprehensif meliputi aspek bio-
psikologis…..dengan pendekatan proses keperawatan.
2) Khusus :
 Mampu melakukan pengkajian………….
 Mampu melakukan rencana keperawatan s.d evaluasi
 Mampu mendokumentasikan……..

c. Metode Telaahan :
Menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus.
Tehnik pengambilan data pada kasus dengan pengamatan
wawancara, pemeriksaan fisik, dokumentasi/catatan perawat,
partisipasi aktif, dan lain-lain

d. Sistematika Penulisan
Berbentuk narasi / uraian kalimat

2. BabII :Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan………


a. Konsep Dasar :
Untuk kasus KMB, Maternitas, dan anak terdiri dari :
1) Definisi/pengertian
gangguan fungsi tubuh
2) Anatomi fisiologi
(bila diperlukan)
3) Patofisiologi
4) Manajemen medis
secara umum (kalau perlu)
5) Dampak masalah
terhadap perubahan struktur/pola fungsi system tubuh
tertentu terhadap kebutuhan klien sebagai mahluk holistic

Untuk Kasus Perawatan Komunitas


a) Konsep dasar
keluarga terdiri dari pengertian Keluarga Resti…..
b) Sesuai dengan judul
yang diambil, penyebab resiko tinggi …..dampak resti
pada fungsi keluarga
c) Proses keperawatan
kesehatan keluarga terdiri dari; Pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Untuk kasus perawatan Gerontik dan jiwa
Konsep dasar keperawatan gerontik sesuai judul yang diambil,
penyebab, resiko tinggi

b. Tinjauan Teoritis tentang asuhan keperawatan


yangsifatnya spesifik, yaitu sesuai dengan keadaan
yangdialami klien, mencakup :
1) Pengkajian dan diagnose keperawatan spesifik
padaKasusyang dipilih
2) Perencanaan : harus operasional, dapat dilakukan perawat
dalam mencapai tujuan yang dirumuskan.
3) Perencanaan mencakup prioritas masalah, tujuan,kriteria
hasil, rencana tindakan dan rasional

3.. Bab III : Tinjauan Kasus dan Pembahasan


a. Laporan Kasus
Merupakan laporan askep pada klien yang dirawatnya, dan
disajikan sesuai dengan sistematika dokumentasi proses
keperawatan. Terdiri atas :
1) Pengkajian keperawatan dan diagnose keperawatan
2) Perencanaan keperawatan
3) Pelaksanaan keperawatan
4) Evaluasi keperawatan dan catatan perkembangan

b. Pembahasan
Bagian pembahasan ini berisikan ulasan naratif dari setiap
tahapan keperawatan yang dilakukan. Pada bagian ini akan
tergambar secara jelas, dasar ilmiah dan rasional dari setiap
tahapan proses yang dilakukan berdasarkan pemahaman
peserta tentang konsep dasar kasus, patofisiologi, komunikasi
dan pendidikan kesehatan serta konsep-konsep lain yang
relevan dan dikaitkan dengan hasil penelitian orang lain.

4.. Bab IV : Kesimpulan dan Rekomendasi


Bab ini berisikan kesimpulan dari pelaksanaan asuhan keperawatan
dan formulasi saran atau rekomendasi yang operasional terhadap
masalah yang ditemukan yang dapat menunjang karya tulis tersebut.
Ad. Bagian Penutup
1. Daftar Pustaka
Berisi sumber/bahan pustaka yang benar-benar dijadikan referensi
yang relevan dengan masalah. Minimal menggunakan 5 (lima ) buku
keperawatan yang tahun terbitan 10 tahun terakhir.
Mahasiswa diharapkan menggunakan salah satu pedoman Daftar
Pustaka disusun sesuai pedoman penyusunan
2. Lampiran ;
Tidak bernomor halaman, lembar bimbingan, dll
3. Riwayat hidup (apabila perlu).
PETUNJUK TEKNIS
UJIAN AKHIR PROGRAM
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKES KARSA HUSADA GARUT


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
(CONTOH)

ABSTRAK

IV BAB,... halaman,....tabel

(1 spasi, tanpa paragraf, tanpa judul KTI , 150-200 kata, berisi IV BAB)

Daftar pustaka ....buah


(CONTOH)

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY E POST


PARTUM EPISIOTOMI HARI KE-3 DENGAN
PREEKLAMPSI BERAT DI RUANG ....RSU.......
NAMA :
NIM :

Garut, Juli 2020


Menyetujui,

Penguji I Penguji II

---------------------------------- -------------------------------

Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi D III Keperawatan Pembimbing
STIKes KARSA HUSADA GARUT

-----------------------------------------------------------------
(CONTOH)

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG

JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY E POST


PARTUMEPISIOTOMI HARI KE-3 DENGAN
PREEKLAMPSI BERAT DI RUANG ..............
RSU...............
NAMA :
NIM :

Garut, Juli 2020


Menyetujui,
Pembimbing

-----------------------------------

Anda mungkin juga menyukai