PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
STIKes Karsa Husada Garut pendidikan D III keperawatan
merupakan lembaga pendidikan yang dituntut untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
bermutu, khususnya dalam bidang pelayanan keperawatan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka perlu upaya pembinaan
penyelanggaraan pendidikan tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu
lulusan khususnya pendidikan keperawatan. Salah satu upaya tersebut
adalah melalui tahap evaluasi pada ujian akhir program yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyelenggaraan pendidikan,
dimana lulusan D III keperawatan benar-benar teruji kemampuannya
melalui alat ukur yang dapat dipertanggungjawabkan.
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Tersedianya petunjuk teknis Ujian Akhir Program D III
keperawatan tahun akademik 2019/2020 berdasarkan pedoman UAP D III
Kesehatan dan penyesuaian dengan kondisi pandemi covid 19
Tujuan khusus :
1. Menjabarkan ketentuan umum dan ketentuan khusus pedoman UAP
D III Keperawatan 2020
2. Menyusun alat penilaian ujian praktek UAP 2020 untuk masing-
masing mata uji yaitu;
a. Keperawatan Anak
b. Keperawatan Medikal Bedah
c. KeperawatanGerontik
d. Keperawatan Maternitas
e. Keperawatan Keluarga
f. Keperawatan Jiwa
DasarHukumPenyelenggaraan UAP
1. Undang – undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Penyelenggaran Pendidikan.
3. Permenristekdikti No.3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
4. Surat Edaran Kemenristekdikti No. :255/B/SE/VIII/2016 tentang
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.
5. Surat Keputusan Lembaga Akreditasi mandiri Perguruan Tinggi
Kesehatan (LAM-PTKes) No. 0251/LAM-PTKes/Akr/Dip/IV/2016
Status, Nilai, dan Peringkat Akreditasi Program Studi D3
Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut.
6. Kalender Akademik Semester Genap STIKes Karsa Husada Garut
Prodi D III Keperawatan TA. 20219/2020
7. Surat Edaran Mendikbud 9 Maret 2020 untuk bekerja dari rumah,
belajar dari rumah bagi semua sekolah dan kampus di daerah
pandemic, PHBS dan upaya pencegahan penularan lainnya
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Pengertian
1. Ujian Akhir Program (UAP) adalah ujian bentuk ujian komprehensif
yang dilaksanakan di akhir pendidikan sesuai dengan tuntutan profesi
keperawatan dan dikemas dalam tiga tahapan.
2. Ujian komprehensif adalah pengukuran keberhasilan pencapaian
kompetensi keperawatan yang meliputi ranah psikomotor, kognitif dan
afektif peserta didik di akhir pendidikan.
3. Penguji adalahdosen tetap STIKes Karsa Husada Garut yang telah
memenuhi persyaratan dan dianggap kompeten dibidangnya (sesuai
denganketentuankriteria penguji),guna melaksanakan pengujian pada
UAP.
4. Institusi pendidikan tenaga kesehatan adalah institusi pendidikan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan dibidang kesehatan, yang
dilaksanakan oleh Badan Hukum Pendidikan.
B. Persyaratan
1. Persyaratan peserta UAP adalah:
a. Mahasiswa aktif yang telah menyelesaikan seluruh Mata Kuliah
dan dinyatakan lulus pada setiap semester (I s.d. VI) yang
ditentukan dalam kurikulum D III Keperawatan STIKes Karsa
Husada Garut.
b. Mahasiswa aktif yang telah memenuhi persyaratan administrasi
keuangan yang berlaku di STIKes Karsa Husada Garut.
2. Persyaratan PengujiUAP adalah :
a. Terdiri dari dosen tetap STIKes Karsa Husada Garut yangberi
tugas oleh Ketua STIKes untuk menjadi penguji pada Ujian Akhir
Program Prodi D III Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut.
b. Terdiri dari tim penguji untuk setiap peserta ujian minimal 1
orang
c. Memiliki pengalaman kerja 5 tahun dalam pengajaran atau
pelayanan keperawatan sesuai dengan mata ajaran yang akan
diujikan.
d. Memiliki pengalaman atau pernah menguji ujian PKK (Praktek
Keperawatan Klinik) minimal 1 kali.
e. Persyaratanpendidikan ;
D III keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5
tahun di pendidikan/klinik (khusus untuk pembimbing :
pernah membuat karya tulis ilmiah)
D III Keperawatan + S1 Keperawatan (S.Kep)
S 1 Kesehatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di
pendidikan/klinik.
S1 Keperawatan +Ners dengan pengalaman kerja minimal 3
tahun di pendidikan/klinik.
D III + D IV/SKp/S.Kep. Ners pendidikan kerja minimal 2
tahun dipendidikan/klinik.
C. Pelaksanaan UAP
1. Ujian Akhir Program D III Keperawatan dilaksanakan diakhir
program pendidikan setelah seluruh ujian setiap semester dinyatakan
lulus.
2. Ujian Akhir Program mencakup ujian Utama dan ujian Ulang.
3. Ujian Utama terdiri dari 2 (dua) tahapan ujian yang terdiri Tahap II
(Bimbingan Karya Ilmiah) dan tahap III (Sidang hasil karya ilmiah)
4. Ujian Tahap I pada masa pandemi covid 19 di gantikan dengan
pengambilan kasus pada bidang keilmuan yang telah dilakukan pada
praktek Klinik Keperawatan Sebelumnya.
5. Bentuk ujian komprehensif berupa penilaian yang berfokus pada
kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berhadapan
pada kemampuan secara komprehensif.
A. Tahapan Ujian
1. Tahap I ; Penilaian pada tahap satu pada masa pandemi covid 19 ini
digantikan dengan pengambilan kasus yang telah dilaksanakan pada
Praktek Klinik Keperawatan Sebelumnya sesuai dengan bidang
keilmuan
a. Pengambilan kasus meliputi 6 bidang keilmuan keperawatan
dengan prinsip keseimbangan;
Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Anak
Keperawatan Maternitas
Keperawatan Gerontik
Keperawatan Keluarga
Keperawatan Jiwa
b. Kriteria kasus :
Kasus diajukan oleh mahasiswa dan disetujui oleh dosen
pembimbing yang telah ditentukan
c. Pemilihan bidang keilmuan keperawatan dilakukan dengan cara;
Menetapkan kuota tiap bidang mata ajaran.
Beri kesempatan pada mahasiswa untuk memilih sesuai
minat berdasarkan jumlah kuota yang ditetapkan.
Bagi yang kelebihan kuota dilakukan kesepakatan memilih
bidang lain untuk memenuhi kuota yang belum terpenuhi.
3. Tahap III
a. Peserta ujian melaksanakan ujian sidang KTI/presentasi terhadap
keseluruhan kegiatan hasil tahap I dan II dihadapan tim penguji.
b. Alokasi waktu ujian sidang 1 hari dengan lamanya sidang 1 jam
perorang.
c. Tim penguji KTI terdiri dari 2 (dua) orang dosen dari pihak
STIKes Karsa Husada Garut.
d. Pembimbing pada tahap 2 berperan sebagai moderator.
e. Ujian tahap III bisa melalui online (daring)
4. Ujian Ulang
a. Ujian ulang dapat dilaksanakan pada setiap tahap sampai mendapat
rata-rata minimal 2,99.
b. Kesempatan untuk mengikuti uji ulang maksimal 2 kali dalam
kurunwaktu 6 bulan.
c. Pemberian untuk mengikuti uji ulang dilaksanakan setelah
tahaptersebut selesai.
d. Bagi peserta ujian tahap I yang tidak melakukan kritikal point
kecuali sesuai format Penilaian langsung ujian diberhentikan dan
peserta ujian diberitahu kapan waktunya untuk uji ulang
e. Ujian ulang berdasarkan kesepakatan tim penguji serta ketentuan
yang berlaku
B. Penilaian
1. Ruang lingkup penilaian ; pengetahuan, keterampilan dan sikap
2. Penilaian tiap tahap dilakukan dengan menggabungkan nilai seluruh
aspek dengan memberi bobot bagi tiap aspek, kemudian dirata-ratakan
sesuai format penilaian.
3. Nilai komulatif dari semua penguji, masing-masing tahap minimal
2,99. dengan ketentuan untuk tahap I dan tahap III nilai dari tiap-tiap
penguji tidak boleh ada perbedaan nilai lebih dari 0,5.
4. Nilai Yudisium (IPK) adalah hasil penjumlahan IPK semester I s.d VI
(75%) ditambah IPK UAP (25%).
5. Nilai kegiatan tahap I, II, III merupakan nilai UAP dengan bobot
sebagai berikut :
Tahap I ( Nilai PKK) 60%
Tahap II (penulisan) 20%
Tahap III (sidang) 20%
Nilai akhir UAP ;
(Nilai tahap Ix60) + (Nilai tahap IIx20) + (Nilai tahap IIIx20)
100
C. Kelulusan
Kelulusan UAP ditentukan dengan IP > 2.99
D. Tata Tertib
1. Untuk penguji
Penguji harus menaati jadwal yang telah ditetapkan
Penguji wajib hadir selama proses ujian berlangsung
Bila penguji tidak hadir segera menghubungi panitia institusi
minimal 3 hari sebelum ujian untuk dicari penggantinya
Pada saat menguji, penguji harus memperhatikan protap
pencegahan penularan covid 19
2. Untuk Peserta
Menggunakan seragam lengkapdengan tanda pengenal yang sudah
ditentukan institusi
Penampilan harus rapih (putra rambut pendek)
Wajib memperhatikan dan mematuhi protap pencegahan penularan
covid 19
Karya tulis harus asli, bila ditemukan penjiplakan dari KTI lain
maka yang bersangkutan harus melakukan proses bimbingan dari
awal.
Pembimbing KTI
a. Pengertian
Pembimbing karya tulis adalah dosen/ tenaga ahli dibidangnya
masing-masing yang menguasai metoda dan tehnik penulisan
karya tulis ilmiah, serta menguasai bahasa Indonesia dan bahasa
asing dan benar bagi penulisan KTI.
c. Pelaksanaan Ujian
Semua penguji harus menguji dalam waktu yang bersamaan
Panitia harus menyediakan penguji cadangan yang sesuai
dengan S.K untuk menguji apabila ada yang tidak dapat
hadir mendadak
Apabila penguji tidak dapat hadir dia harus memberi tahu 3
hari sebelumnya kepada panitia, sehingga panitia akan
menunjuk penguji cadangan/pengganti
Waktu ujian sidang setiap peserta adakah 60 menit terdiri
dari :Presentasi makalah (10 menit), Responsi (tiap penguji
15 menit : 2 x 15 = 30 menit) dan Perumusan hasil (5 menit)
Ujian Ulang
1) Sebelumnya dan memperhatikan hasil ujian utama.
2) Ujian sidang ulang diselenggarakan bagi peserta yang
belum mencapai IPK ujian sidang <2.99
3) Ujian sidang ulang diselenggarakan maksimal 2 kali,
dan dilaksanakan sesudah hasil rapat yudisium
4) Apabila setelah mengulang 2 kali periode belum
memenuhi IPK 2.99 maka diperbolehkan mengikuti
ujian ulang UAP tahun berikutnya dengan catatan
mahasiswa belum melampaui batas maksimal studi (10
semester). Penguji uji ulang sedapat mungkin dilakukan
oleh tim penguji yang sama dengan tim penguji
d. Penilaian
Kriteria Penilaian
1) Penilaian mencakup proses bimbingan (20%), Mencakup :
a) Jumlah minimal konsultasi dengan pembimbing
adalah 10 kali
b) Kemampuan dalam penyelesaian dan perbaikan
kertas kerja baik isimaupun tehnik penulisannya
c) Disiplin dan tepat waktu dalam proses bimbingan
d) Nilai proses bimbingan sudah diberikan kepada tim
penguji tahap III sebelum ujian sidang (tahap III)
dimulai
Kasus Anak :
Asuhan Keperawatan Anak XY Usia Todler (……………) dengan
Hemophilia di Ruang AnggrekRumah Sakit Hasan SadikinBandung
Kasus Keluarga :
Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn. C dengan TBC Paru padaanak
X di RT 02 RW10 Kelurahan Suka Galih
KasusMaternitas :
Asuhan Keperawatan pada Ny. E denganperdarahan Post Partum di R.
Bersalin RS Sari Ningsih Bandung
Kasus Gerontik
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hipertensi pada Katz Indek b
di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha Jiwa Baru Kab. Garut.
B. CARA PENULISAN KARYA TULIS
1. Bahan yang digunakan
Kertas naskah (pada akhir pembuatan karya tulis) menggunakan kertas
A4 80gram. Untuk pengajuan ujian sidang dapat menggunakan A4 70
gram
2. Kulit Luar/Cover
Setelah karya tulis diuji dalam sidang karya tulis dan setelah diperbaiki
sesuaidengan saran penguji, serta disetujui kembali oleh pembimbing,
maka makalah karya tulis diwajibkan untuk dijilid dan diberi hard cover
a. Warna : sesuai dengan institusi
b. Jumlah : dua buah (1 buah untuk penguji; 1 buah untuk
perpustakaan)
c. Tercetak dalam cover : judul, tujuan pembuatan karya tulis, nama
penyusun beserta ; NIM: logo institusi STIKes yang bersangkutan
d. Sisi Cover: nama penyusun, Judul karya tulisdantahun
3. Jumlah halaman
Jumlahhalamankuranglebih 60 halamanintidenganketentuan
a. Bab I : ± 10 % (Pendahuluan)
b. Bab II : ± 25 % (Tinjauan Teori : Konsep medik 10 % +
Konsepaskep yang terkait 15 %)
c. Bab III : ± 60 % (Tinjauan kasus 35% dan Pembahasan 25%
d. Bab IV : ± 5% (Penutup : Kesimpulan dan Rekomendasi)
4. Tehnik Pengetikan/Penulisan
a. Pengetikan dengan 2 spasi (kecuali abstrak dan daftar pustaka ada
aturan tersendiri)
b. Di tik dengan komputer dengan menggunakan MS Word, jenis huruf
Times New Roman/Arial, Ukuran huruf 12.
c. Penomoran BAB ; Anak BAB ; dst ,
Cara penomoran/bagan penulisan :Contoh : I (Untuk BAB)
A…….
1…….
a.
1)……
a)……..
(1)……
(a)……
C. SISTEMATIKA DAN INTI KARYA TULIS
Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 3 bagian :
A. Bagian permulaan /pendahuluan
B. Bagian Isi
C. Bagian Penutup
Ad. A. Bagian permulaan / Pendahuluan
Cover depan
Halaman Judul : sama seperti sampul luar
Halaman pengesahan/persetujuan : gambaran global dri Bab I
sampai bab IV, berupa narasi dengan 150-200 kata, 2/3-1
halaman dengan ketikan 1 spasi. Jarak judul dengan tulisan
pertama : 4 spasi. Tidak ada alinea (sesuai dengan buku petunjuk
penulisan karya tulis ilmiah)
Kata pengantar : berisi ucapan terima kasih
Daftar Isi : persis dengan judul – judul/kata-kata di dalam
makalah
Dalam lampiran, gambar, grafik, table
Halaman motto : bila ada
1) Umum
Memperoleh pengalaman secara nyata dalam……
Mampu melaksanakan askep secara langsung dan
komprehensif meliputi aspek bio-
psikologis…..dengan pendekatan proses keperawatan.
2) Khusus :
Mampu melakukan pengkajian………….
Mampu melakukan rencana keperawatan s.d evaluasi
Mampu mendokumentasikan……..
c. Metode Telaahan :
Menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus.
Tehnik pengambilan data pada kasus dengan pengamatan
wawancara, pemeriksaan fisik, dokumentasi/catatan perawat,
partisipasi aktif, dan lain-lain
d. Sistematika Penulisan
Berbentuk narasi / uraian kalimat
b. Pembahasan
Bagian pembahasan ini berisikan ulasan naratif dari setiap
tahapan keperawatan yang dilakukan. Pada bagian ini akan
tergambar secara jelas, dasar ilmiah dan rasional dari setiap
tahapan proses yang dilakukan berdasarkan pemahaman
peserta tentang konsep dasar kasus, patofisiologi, komunikasi
dan pendidikan kesehatan serta konsep-konsep lain yang
relevan dan dikaitkan dengan hasil penelitian orang lain.
DISUSUN OLEH :
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
ABSTRAK
IV BAB,... halaman,....tabel
(1 spasi, tanpa paragraf, tanpa judul KTI , 150-200 kata, berisi IV BAB)
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
---------------------------------- -------------------------------
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi D III Keperawatan Pembimbing
STIKes KARSA HUSADA GARUT
-----------------------------------------------------------------
(CONTOH)
-----------------------------------