Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

KELUARGA TN.I DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERNAFASAN
TUBERCOLOSIS DI DUSUN KEMBARAN RT 16 RW 03
DESA CICAPAR KECAMATAN BANJARSARI
KABUPATEN CIAMIS

Kelompok 8 :
Annisa Ferisa
Elsy Nursiti Aisah
Fitri Anugrah
Neneng Tari Lestiyani
LAPORAN PENDAHULUAN TB PARU
(TUBERKULOSIS)
A. PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang paru-
paru yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan
menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan dapat
menular dari penderita kepada orang lain (Santa, dkk, 2009).
B. KLASIFIKASI PENYAKIT DAN TIPE PASIEN
Menurut Depkes (2006), klasifikasi penyakit TB dan tipe pasien
digolongkan:
1. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:
• Tuberkulosis paru. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang
jaringan (parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput paru) dan
kelenjar pada hilus.
• Tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain
selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium),
kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat
kelamin, dan lain-lain.
2. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu
pada TB Paru:
• Tuberkulosis paru BTA positif
• Tuberkulosis paru BTA negatif
3. Klasifikasi berdasarkan tipe Pasien :
• Tipe pasien ditentukan berdasarkan sebelumnya. Ada beberapa tipe
pasien yaitu:riwayat pengobatan
• Kasus baru
• Kasus kambuh (Relaps)
• Kasus setelah putus berobat (Default )
• Kasus setelah gagal (failure)
• Kasus Pindahan (Transfer In)
• Kasus lain
C. ETIOLOGI
• Penyebab tuberkulosis adalah Myobacterium
tuberculosae. Tergolong dalam
kuman Myobacterium tuberculosae
complex adalah :
– M. Tuberculosae
– Varian Asian
– Varian African I
– Varian African II
– M. bovis.
D. PATOFISIOLOGI
Tempat masuk kuman M.tuberculosis adalah
saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka
terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberkulosis
terjadi melalui udara (airborne), yaitu melalui
inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman
basil tuberkel yang berasal dari orang yang
terinfeksi. Saluran pencernaan merupakan tempat
masuk utama jenis bovin, yang penyebarannya
melalui susu yang terkontaminasi.
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Demam
2. Batuk darah
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
5. Malaise
F. KOMPLIKASI
1. Hemoptosis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah)
yang dapat mengakibatkan kematian karena syok
hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.
2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.
3. Bronkiektasis ( pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis
(pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau
reaktif) pada paru.
4. Pneumotorak (adanya udara di dalam rongga pleura)
spontan : kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.
5. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang,
ginjal dan sebagainya.
6. insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary
Insufficiency)
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis TB menurut Depkes (2006):
1. Diagnosis TB paru
a. Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari, yaitu sewaktu
- pagi - sewaktu (SPS).
b. Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman
TB (BTA). Pada program TB nasional, penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak
mikroskopis merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan lain seperti foto toraks,
biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis
sepanjang sesuai dengan indikasinya.Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya
berdasarkan
c. pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu memberikan gambaran
yang khas pada TB paru, sehingga sering terjadi overdiagnosis.
d. Gambaran kelainan radiologik Paru tidak selalu menunjukkan aktifitas penyakit.
e. Untuk lebih jelasnya lihat alur prosedur diagnostik untuk suspek TB paru.
2. Diagnosis TB ekstra paru.
a. Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena,
misalnya kaku kuduk pada Meningitis TB, nyeri dada pada
TB pleura (Pleuritis), pembesaran kelenjar limfe
superfisialis pada limfadenitis TB dan deformitas tulang
belakang (gibbus) pada spondilitis TB dan lainlainnya.
b. Diagnosis pasti sering sulit ditegakkan sedangkan
diagnosis kerja dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis
TB yang kuat (presumtif) dengan menyingkirkan
kemungkinan penyakit lain. Ketepatan diagnosis
tergantung pada metode pengambilan bahan
pemeriksaan dan ketersediaan alat-alat diagnostik,
misalnya uji mikrobiologi, patologi anatomi, serologi, foto
toraks dan lain-lain.
H. PENATALAKSANAAN
1. Tujuan Pengobatan
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.
2. Prinsip pengobatan
Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai
berikut:
a. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat,
dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori
pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi) . Pemakaian
OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT – KDT) lebih menguntungkan dan
sangat dianjurkan.
b. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan
pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh
seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.
1) Tahap awal (intensif)
Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu
diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.
Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya
pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.
Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2
bulan.
2) Tahap Lanjutan
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam
jangka waktu yang lebih lama
Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
KELUARGA TN.I DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN
TUBERCOLOSIS DI DUSUN KEMBARAN RT 16 RW
03 DESA CICAPAR KECAMATAN BANJARSARI
KABUPATEN CIAMIS
A. Data Umum
• Nama kepala keluarga : Tn. I
• Alamat : Dusun Kembaran Rt 16 Rw 03 Desa
CicaparKecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis
• Pekerjaan Kepala Keluarga : -
• Pendidikan Kepala Keluarga : SD
Komposisi keluarga :
Imunisasi

L
Nama Anggota Pendi- Peker-
/P Status Kawin
No Keluarga Umur Agama dikan jaan DPT Polio Ket
BC Hepa-
CM P
G titis
1 2 3 1 2 3

1 Tn. I 65 th Suami L Islam Kawin SD - - - - - - - - - - Sakit


- - - - - - - -
2 Ny. C 60 th Istri p Islam Kawin SD IRT - Sehat
GENOGRAM

X X
Keterangan :
: : Laki-laki
: : Perempuan
: Tinggal serumah
: Anak kandung
X : meninggal
: Menikah
: Klien
• Tipe Keluarga
Tipe keluarga pada keluargabTn.I adalah tipe keluarga inti, yg terdiri dari ayah, ibu dan anak
• Suku Bangsa
Suku bangsa yang dianut oleh keluarga Tn.I adalah suku sunda dan tidak adat atau budaya yang
khusus mempengaruhi pandangan keluarga terhadap kesehatan dan tidak ada pantangan dalam
makan
• Agama (Menurut Betty Neuman)
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. I adalah agama islam
• Status social Ekonomi keluarga
Penghasilan dan Pengeluaran
1. Pekerjaan : Sudah tidak berkerja, penghasilan berasal dari kiriman anaknya.
2. Besar pendapatan rata-rata perbulan : RP 500.000 / bulan
3. Besar pengeluaran rata-rata perbulan : RP 450.000/ bulan
4. Pemenuhan dasar keluarga : seimbang dan sesuai
5. Simpanan Keluarga: karena besar pengeluara masih lebih kecil dari pendapatan ,
keluarga masih bisa untuk menabung sebagai simpanan.
6. Penentu/pengatur keuangan dalam keluarga : Diatur oleh Tn.Isebagai kepala
keluarga.
• Kebiasaan hidup sehari-hari
- Kebiasaan tidur/istirahat Tn. I dan anggota keluarga
lainnya dilakukan 2x dalam sehari yaitu siang dan malam.
- Pola makan dalam keluarga dilakukan sebanyak 3x
dalam sehari dengan menu disesuaikan dengan
pendapatan ekonomi sehari-hari.
- Personal hygiene selalu dilakukan oleh Tn. I dan anggota
keluarga lainnya seperti mandi sebanyak 2x sehari
- Rekreasi keluarga jarang dilakukan keluar rumah, hanya
nonton tv bersama dirumah.
Riwayat dan tahap perkembangan Keluarga

– Tahap perkembangan keluarga saat ini


• Keluarga Tn. I merupakan tahap perkembangan keluarga dengan usia lansia.
– Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
• Keluarga Tn. I sudah dapat memenuhi tahap perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangannya saat
ini yang sekarang dialami.
– Riwayat Keluarga inti
• Empat bulan yang lalu Tn. I mengeluh batuk, pernah mengalami batuk berdahak, nyeri dada dan sesak, Tn.
I sekarang sedang melakukan program pengobatan 6 bulan. pada saat dikaji tanggal 17 November 2013 jam
13.00 WIB Tn. I masih mengeluh batuk-batuk, dan sesak. Pada saat penyuluhan klien bertanya mengenai
dampak negative yang timbul dari penyakit TBC. Setelah diberi penjelasan Tn. I dan keluarga pun
mengangguk-ngangguk mengerti. Pada saat penyuluhan dilanjutkan mengenai pengobatan TBC, bagaimana
cara mencegah penularan TBC, bagaimana menjalankan hidup sehat dan giji yang baik bagi penderita.
• Terakhir ditimbang berat badan klien 40 kg. Tn. I dan keluarga Tn. I memeriksa dan mengontrol kesehatan
pada fasilitas kesehatan seperti dokter, puskesma jika sudah mendapat kiriman uang dari anaknya, jika
belum mendapat kiriman Tn. I dan keluarga Tn. I membeli obat dari warung, jika berobat ke puskesmas Tn.
I diantar oleh tetangganya.
– Riwayat Keluarga sebelumnya
• Tn. I berusia 65 tahun, anak ke dua dari tiga bersaudara. Memiliki lima orang anak. Dimana Adik dari Ny.
C yang ketiga yaitu Tn. M pernah mengalami penyakit TBC sewaktu Tn. M masih tinggal dengan Tn. I ,
namun sekarang telah sembuh dan sudah tidak tinggal satu rumah dengan Tn. I. sebelumterserang penyakit
TBC, Tn. I pernah mengalami penyakit saluran nafas yang lain seperti baatuk dan flu. Tn. I dan keluarga
pernah mengalami penyakit disaluran pencernaan yaitu gastritis.
Lingkungan (menurut Kalista Roy)

– Karakteristik Rumah
• Rumah berlantai tembok semen, dibangun diatas tanah 20 meter persegi. Tipe rumah keluarga Tn. I yaitu
semi permanen, dimana dinding rumah terbuat dari bilik, terdapat 4 ruangan yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang
tamu dan 1 ruangan dapur. Jendela hanya terdapat diruangan tamu dan kamar depan, dan jendela tersebut
tidak dapat dibuka. Sinar matahari pagi tidak dapat oleh keluarga Tn. I karena terhalang oleh rumah
tetangga. Suasana ruangan sumpek karena sirkulasi udara didalam ruangan kurang.

Jamban yang digunakan berada diluar rumah, pembuangan limbahnya di buang ke selokan, penerangan
untuk jamban seadanya. Jarak pembuangan dengan sumber air cukup dekat sehingga memungkinkan air
kotor bisa rember dan masuk lagi ke dalam sumur, sumber air minum yang digunakan adalah sumur gali.
– Karakteristik tetangga dan komunitas
• Keluarga bergaul dekat dengan para tetangga, tidak ada budaya yang khusus mempengaruhi pandangan
keluarga terhadap kesehatan dan tidak ada pantangan dalam makan
– Mobilitas Geografis keluarga
• Keluarga Tn. I tidak biasa berpindah tempat tinggal, dari dulu hingga sekarang rumah yang di tempati Tn. I
sama
– Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga bergaul dekat dengan para tetangga
– Sistem pendukung keluarga
• Jumlah anggota keluarga yang sehat pada keluarga Tn. I yaitu 1 orang, keluarga mempunyai kartu
jamkesmas untuk menunjang kesehatan. Dan mendapat bantuan dari anak-anaknya untuk kehidupan sehari-
hari.
Struktur Keluarga (menurut Betty Neuman)

– Pola komunikasi keluarga


• Kebanyakan penduduk sekitar bersuku sunda, dan bahasa yang digunakan
untuk berkomunikasi adalah bahasa sunda
– Struktur kekuatan keluarga
• Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga berusaha untuk mengatasinya
– Struktur Peran (Menurut Kalista Roy)
• Tn. I sebagai kepala keluarga bertanggung jawab apabila terdapat masalah
yang ada, namun Tn. I sudah tidak mencari nafkah setelah menderita TBC
• Ny. C sebagai istri dari Tn. I membantu dalam hal membersihkan rumah,
memasak.
– Nilai dan Norma keluarga
• Tidak ada adat atau budaya yang khusus yang mempengaruhi pandangan
kelarga terhadap kesehatan dan tidak ada pantangan dalam makan
Fungsi Keluarga

Gambaran Diri (menurut kalista roy)


• Tn. I merasa dirinya lemah akibat TBC yang dialaminya. Sudah tidak berkerja lagi,
namun hal itu tidak membuat putus asa dengan kondisinya saat ini.
• Ny. C merasa dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan dan
kesehatan Tn. I
• Dalam keluarga Tn. I saling terbuka dalam komunikasi dan saling menghargai satu
sama lain antara anggota keluarga.
Fungsi social (Menurut Betty Neuman)
Keluarga bergaul dekat dengan para tetangga dan menjalin hubungan dengan anggota
keluarganya atau sanak saudaranya.
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga menyediakan makanan sesuai dengan penghasilan keluarga, menggunakan
pakaian sederhana, pengetahuan keluarga mengenai sehat cukup, ditandai dengan bisa
membadakan mana keluarga yang sehat dan sakit. Keluarga belum mampu menganal
kesehatan secara keseluruhan, diytandai dengan pada saat penyuluhan, namun keluarga
dapat mengambil keputusa untuk merawat Tn. I. keluarga kurang memodifikasi
lingkungan, ditandai dengan halaman rumah tidak di manfaatkan dan keadaan rumah
yang gelap, pengap dan sumpek.
Fungsi refroduksi
Keluarga Tn. I tidak mengikuti program keluarga berencana, karena terlihat dari jumlah
anak dari Tn.i yaitu 5 orang.
Stress dan koping keluarga

– Stressor jangka pendek dan panjang


• Stressor jangka pendek
• Untuk menyelesaikan masalah kesehatan dalam waktu 6 bulan, hanya
diobati dengan menggunakan obat warung
• Stressor jangka panjang
• Untuk menyelesaikan penyelesaian masalah kesehatan dalam waktu lebih
dari 6 bulan, dengan memeriksakan fasilitas kesehatan terdekat.
– Kemampuan keluarga dalam berespons terhadap situasi/stressor
• Tn. I dan keluarga memeriksakan kesehatan TBC pada fasilitas kesehatan
terdekat seperti dikter dan puskesmas
– Strategi koping yang digunakan
• Bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota keluarga yang lainnya,
kemudian memutuskan permasalahan bersama-sama.
– Strategi adaptasi disfungsional
• Keluarga tidak langsung memeriksakan kesehatannya, ditandai dengan Tn.
I baru mengalami program pengobatan 2,5 bulan, sedangkan Tn. I sudah
mengalami tanda-tanda TBC sudah 4 bulan.
Pemeriksaan fisik

No. Aspek yang dikaji Tn. I 65 tahun (sakit) Ny. C 60 tahun (sehat)
1. Penampilan Tampak lemas Tampak sehat
2. umum Kesadaran Compos mentis Compos mentis
3. Tanda-tanda vital :
- TD 110/80 mmHg 100/70 mmHg
- Resfirasi 28 x/mnt 0 x/mnt
- Suhu 36,60C 36,30C
- Nadi 84 x/mnt 80 x/mnt
4. Kep
ala Lurus, warna rambut hitam Lurus, warna rambut
- Rambut
dan sudah mulai tumbuh uban hitam dan sudah mulai tumbuh uban
Konjungtiva anamenis, sclera anikterik, tidak Konjungtiva anamenis, sclera anikterik,
- Mata menggunakan alat bantu penglihatan tidak menggunakan alat bantu
Bentuk simetris, bersih. Tidak ada keluhan penglihatan
Bersih penciuman normal, mulut bersih Bentuk simetris, bersih. Tidak ada keluhan
Tidak terdapat pembesaran JVP Bersih penciuman normal, mulut
Bentuk simetris, terdengar suara nafas bersih Tidak terdapat pembesaran JVP
- Telinga wheezing terdapat retraksi otot dada Bentuk simetris , tidak terdapat keluhan.
Tidak tedapat nyeri tekan, tidak ada keluhan
Terdengan suara wheezing Tidak ada keluhan Tidak tedapat nyeri tekan, tidak ada
- Hidung dan mulut Leher keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Dada Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

5.
Abdomen

6.
Paru-paru Jantung Ekstremitas
- Atas
- Bawah
7.

8.
9.
10.
• Harapan keluarga
Tn. I berharap penyakitnya segera sembuh dan anggota keluarga dalam keadaan sehat.
ANALISA DATA
No. Data dan tanda Masalah kesehatan Masalah keperawatan

1. DO: Kurang pengetahuan pada Tn. I keluarga Tn. I mengenai kondisi, aturan
- Padasaatpenyuluhan klien tampak mengangguk-ngangguk tindakan, dan pencegahan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
- Padasaatpenyuluhan klianbarunampakmengertimengenai penyebabdancara mencegahpenularanTBC dalam mengenal masalah.

DS:
- Klienmenanyakan penyebabdancara penularanTBC
- Klienmenanyakan efeksamping dari
TBC apa saja

Tubercolosis

2. DO : Resiko infeksi pada keluarga Tn. I berhubungan


- Jendelarumahklien tidakdapat dibuka dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
- Sinarmataharipagi terhalangolehrumag tetangga lingkungan
- Ruangan terasa pengapdansumpek
- Ruangtampakgelap
- Klienmasih tampak
Tubercolosis

batuk

DS :
- Keluarga klien mengatakan jendela rumah tidak
dapat dibuka
- Klien mengatakan
masih mengeluh batuk-batuk.
PEMBOBOTAN MASALAH (SKORING)

1. Kurang pengetahuan Tn. I keluarga Tn. I mengenai kondisi aturan dan pencegahan
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah : 3/3x1 1 Masalah sudah terjadi dan perlu segera


diatasi
- Aktual
Keluarga Tn. I kurang pengetahuan
2 1/2x2 1 mengenai penyakit TBC, namun Tn. I
Kemungkinan masalah dapat di
selalu bertanya kepada petugas
ubah :
kesehatan. Dalam penyuluhan pun
- Sebagian
mudah dilakukan kepada Tn. I dan
keluarga oleh perawat
3 Potensial masalah untuk dapat 2/3x1 2/3 Diharapkan Tn. I dapat mengetahui
dicegah : penyebab dan cara penularan penyakit
- Cukup TBC dengan baik.

Menurut keluarga Tn. I dan keluarga ,


Menonjolnya masalah adanya masalah dan kurangnya
pengetahuan pada keluarga Tn. I
4 -Masalah berat harus segera 2/2x1 1 harus segera di tangani.
ditangani

Skor Total 3 2/3


2. Resiko infeksi pada keluarga Tn. I berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah : 2/3x1 2/3 Masalah ancaman kesehatan dan


perlu segera diatasi
- Resiko

2 Kemungkinan masalah dapat di 1/2x2 1 Dengan penyluhan oleh petugas


ubah : kesehatan keluarga Tn. I
- Sebagian pahan mengenai lingkungan yang baik
bagi penderita TBC.

Potensial masalah untuk dapat


Dengan kelurga paham mengenai
dicegah :
3 2/3x1 2/3 lingkungan yang baik , diharapkan
resiko infeksi pada
- Cukup keluarga Tn. I tidak terjadi ya itu dengan
membuka pintu pada pagi hari

Menurut keluarga Tn. I dan keluarga ,


4 Menonjolnya masalah 2/2x1 1 adanya masalah dan kurangnya
pengetahuan pada keluarga Tn. I
-Masalah berat harus segera harus segera di tangani.
ditangani

Skor Total 3 1/3


PRIORITAS MASALAH
1. Kurang pengetahuan Tn. I keluarga Tn. I mengenai kondisi
aturan dan pencegahan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah
2. Resiko infeksi pada keluarga Tn. I berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Diagnosa Tujuan


No. kriteri Evaluasi standar Intervensi Rasional
medis Keperawatan Umum Khusus
1. Kurang Setelah 1x24 Setelah 2x25
pengetahuan Tn. jam menit keluarga
I keluarga mampu
keluarga Tn. dapat mengenali :
I mengatasi 1. Mengenali
mengenai ketidaktahuan masalah yang
ko tentang berhubungan
ndisi penyaki dengan TBC
aturan t TBC pada Tn. I
dan dengan :
pencegahan 1. keluar
TBC berhubungan ga Resp Tuberkolosis 1. Diskusikan Agar
dengan mampu on adalah penyakit dengan keluarga
ketidakmampuan menyebut Verb menular klien mengetahui
keluarga kan al langsunga yang mengenai penyakit
d penyakit disebabkan oleh penyakit TBC
alam mengenal TBC mikrobakterium TBC
masalah tuberkolosis
1.2 keluarga Faktor yang
mampu Respo mempengaru 2. Diskusikan Dengan
menyebutk n hi: dengan mengetahui
an factor Verba - Herediter keluarga factor
yang l - Jenis kelamin tentang factor penyakit TBC
mempenga - Usia yang diharapkan
ruh i TBC - Keadaan mempengaruh keluarga
stress i TBC dapat
- Nutrisi mengenal
- Infeks masalah.
i
berul
ang
1.3 keluarga Penyebabnya
mampu adalam
menye Respon mycrobakteri 3. Diskusikan Dengan
butkan Verbal um dengan mengetahui
penyeb tuberkolosis keluarga penyebab
ab yang tentang TBC
terjadi berbentuk penyebab diharapkan
TBC batang TBC keluarga
dengan dapat
panjang 14 mengenal
mikro masalah.

1.4 keluarga Komplikasi yang


1.5 Keluarga Mencegah
mampu Respo penularan 5. Diskusikan Agar proses
menyebut n penyakit TBC : dengan penyebaran
kan cara Verba - Apabila keluarga penyakit
pencegaha l batuk tentang TBC dapat
n tutuplah cara diminimalisi
penularan mulut anda mencegah r
TBC - Jangan penularan
meludah TBC
disembara Agar
ng tempat keluarga
atau 5. Tanyakan paham dan
buanglah kembali mengerti
pada
keluarga
tentang
2. Resiko infeksi Setelah 1x24 Setelah 1x10
pada jam keluarga menit keluarga
keluarga Tn. mampu mampu
I memodifikasi mengenali :
berhubungan lingkungan 1. Mengenali
dengan masalah yang
TBC ketidakmampuan b/d modifikasi
keluarga lingkungan
dala dengan :
m memodifikasi 1. keluarga
lingkungan mampu Respo Kriteria 1. Diskusikan Supay
n rumah sehat dengan a
verbal : keluarga keluar
ga
meny - Ventilasi tentang menge
ebut ruangan kriteria tahui
kan bagus rumah seperti
kriter - Pencaha sehat apa
ia yaan rumah
ruma ruangan sehat
h bagus
yang - Jarak
sehat antar
a 2. Tanyakan Agar
limba kembali keluarga
h dan pada dapat
sumb keluarga mengetahui
er air tantang dan
bersi kriteria memahami
h rumah mengenai
harus sehat kriteria
10 rumah
mter sehat itu
seperti apa.

3. Berikan pujian Agar


keluarga
merasa
nyaman
telah diberi
support .
IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN

No. Waktu No. Dx Implementasi Evaluasi

1. 17-11-2013 I 1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyakit Pada tanggal : 18-11-2013


14.00 WIB TBC 08.00 WIB
2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang factor yang S : Keluarga klien mengatakan sudah memahami
mempengaruhi TBC tentang penyakit TBC
3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab
TBC
4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang komplikasi
TBC O : - klien hdapat menyebutkan cara mencegah
5. Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara penularan penyakit TBC yaitu :
mencegah penularan TBC 1. apabila batuk harus ditutup

6. menanyakan kembali pada keluarga 2.


tentang tidak membuang ludah sembarangan

pengertian, factor, penyebab, akibat penularan, cara - keluarga memperhatikan petugas pada saat

pencegahan TBC pengkajian berlangsung

7. memberikan pujian kepada keluarga - keluarga tersenyum pada saat diberikan


pujian
- klien mempu
menyebutkan factor, penyebab terjadinya
TBC serta pengertian TBC
A : Masalah teratasi sebagian, yang belum teratasi:
1. klien dan keluarga belum bisa menyebutkan
komplikasi yang terjadi pada penderita TBC

P : lanjutkan intervensi 4
2. 17-11-2013 II 1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang kriteria rumah Pada tanggal : 18-11-2013
14.00 WIB sehat 08.30 WIB
2. menanyakan kembali pada keluarga tentang kriteria
rumah sehat
3. memberikan pujian kepada keluarga S : - keluarga klien mengatakan bahwa setiap pagi
pintu selalu di buka agar udara masuk
kedalam ruangan

O : - Pintu depan klien tampak dibuka


- kliien tampak batuk walaupun
tidak sering

A : Resiko infeksi pada keluarga Tn. I

P : Pertahankan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai