PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi manusia dan ada yang membawa kerugian bagi kehidupan manusia, misalnya
misalnya penyakit kaki gajah, malaria dan demam berdarah dengue,. Secara garis
besar, cara hidup atau siklus hidup semua nyamuk adalah sama, tetapi ada sedikit
perbedaan dalam perilaku. Usaha yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan
pada manusia melalui gigitan nyamuk jenis Anopheles Sp. Penyakit ini dapat
menyerang segala ras, usia, dan jenis kelamin. Malaria masih merupakan penyakit
Malaria adalah hasil akhir terjadinya proses tranmisi dari nyamuk yang
infektif Plasmodium pada inang yang reseptif. Proses penularan dapat terjadi
faktor lingkungan (Curah hujan) dan kepadatan populasi vektor. Bionomi dari
nyamuk Anopheles berpeluang menularkan malaria disamping aspek manusia
sendiri. Bionomi adalah studi tentang perilaku dan adaptasi dari suatu organisme
Di kawasan garut selatan malari ini masih mewabah. Sehingga selama ini
dinyatakan sebagai wilayah endemis jenis penyakit tersebut. Pada 2009 lalu,
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
sederhana bisa berupa larutan perasan, rendaman, ekstrak, atau rebusan bagian
tanaman atau tumbuhan, yakni berupa akar, batang, daun, biji dan buah. [4]
dunia. Akhir-akhir ini terjadi perdebatan, pro dan kontra terhadap tembakau,
terdapatnya senyawa flavanoid dan senyawa saponin dan bahan utama dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Anopheles Sp. pada beberapa tingkat volume yaitu 10ml, 20ml dan
30ml
kesehatan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
berperan sebagai vektor penyakit pada manusia dan binatang yang penyebabnya
serta berperan sebagai vektor penyakit pada manusia dan binatang yang
1. Nyamuk Anopheles
Malaria berasal dari bahasa italia yaitu mal = buruk dan arce = udara. Jadi
secara harfiah malaaria berarti penyakit yang sering terjadi pada daraah
nyamuk Anopheles.
Malaria biasanya berkembang dengan adanya interaksi seseorang
2. Klaifikasi Anopheles
Kelaa : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Culicidae
Genus : Anopheles
Spesies : Anopheles Sp
1.a
1. b
1. c
Gambar 1. Larva Anopheles sp: (1.a) Thorax, (1.b) Palmate hairs, dan (1.
c)Ventralbrush.
(Sumber:http://fr.impactmalaria.com/web/formation_paludisme/morphologie
_taxonomie/larves_nymphes_anopheles/morphologie_larves).
bawahnya konveks dan bagian atasnya konkaf dan diletakkan satu per satu di
dengan permukaan air dengan bagian badan yang khas yaitu spirakel pada
bagian posterior abdomen, batu palma pada bagian lateral abdomen, dan
“tergal plate” pada bagian tengah setelah dorsal abdomen (Gambar 1). Pada
yang berbentuk lebar dan pendek yang berfungsi untuk mengambil O2 dari
udara. Stadium dewasa Anophelini jantan dan betina memiliki palpi yang
hampir sama dengan panjang probosisnya, hanya pada nyamuk jantan palpi
pada bagian apikal berbentuk gada yang disebut club form sedangkan pada
nyamuk betina ruas itu mengecil. Bagian posterior abdomen agak sedikit
lancip. Kosta dan vena 1 atau sayap pada bagian pinggir ditumbuhi sisiksisik
2010).
4. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles Sp
a. Telur
Gambar 1
Telur Anopheles Sp
(Sumber:http://medicalfitria.blogspot.co.id/2011/02/malaria.html?m=1)
konveks dan bagian atasnya konkaf dan diletakkan di air langsung yang
menghasilkan telur 50 – 200 butir telur. Telur menetas dalam waktu 2 – 3 hari
(Safar, 2010).
b. Larva
Gambar 2
mereka tidak mempunyai siphon (alat bantu pernafasan). Lama hidup kurang
lebih hari, dan hidup dengan memakan algae, bakteri dan mikroorganisme
Gambar 3
(Sumber:http://medent.usyd.edu.au/arbovirus/mosquit/photos/mosquitophotos.ht
m)
respiratoru trumpet yang berbentuk lebar dan pendek yang berfungsi untuk
mengambil O2 dari udara. Bentuk fase pupa seperti kma, dan setelah beberapa
hari pada bagian terbelah sebagai tempat keluar nyamuk dewasa (Safar,
2010).
d. Nyamuk dewasa
Gamabar 4
Nyamuk Anopheles Sp
(Sumber:http://rumahkusarangmu.wordpress.com/2010/11/23/nyamuk-
anopheles/)
makanan lainnya (missal: nectar atau cairan lainnya sebagai sumber gula).
bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk Anopheles adalah pada saat posisi
istirahat menungging.
5. Prilaku Hidup Nyamuk Anopheles
adalah nyamuk yang lebih suka menghisap darah manusia, dan dikategorikan
zoofilik apabila nyamuk lebih suka menghisap darah hewan. Apabila nyamuk
indiscriminate biter. Nyamuk akan menghisap darah dari hospes lain yang
tersedia apabila darah hospes yang disukai tidak ada. Hal ini disebabkan
terhadap hospes tertentu dengan jarak yang cukup jauh dan adanya bau
dikatakan eksofagik apabila nyamuk lebih suka menggigit di luar rumah dan
6. Tanaman Tembakau
penting di dunia. Akhir-akhir ini terjadi perdebatan, pro dan kontra terhadap
racun bagi serangga (hama) tapi tidak beracun bagi tanaman tembakau itu
sendiri.
7. Klasifikasi Temabakau
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Nicotiana
Gambar
Tanaman Tembakau
(http:/majalah.stfi.ac.id/9-manfaat-tembakau-selain-sebagai-bahan-rokok/)
8. Morfologi Tembakau
Bagian vegetatif terdiri atas akar, batang, dan daun, sedangkan bagian
generatif terdiri atas bunga dan buah. Pada bagian bawah batang terdapat
akar serabut dan bulu akar. Tanaman tembakau memiliki batang yang tegak
bagian inilah yang nantinya akan dipanen. Daun tembakau berbentuk bulat
a. Alkaloid
insektisida.
b. Flavanoid
hidrogennya.(Abdi. 2010)
c. Saponin
sel darah merah. Saponin merupakan senyawa yang memmiliki rasa pahit
yang infektif Plasmodium pada inang yang reseptif. Proses penularan dapat terjadi
faktor lingkungan (Curah hujan) dan kepadatan populasi vektor. Bionomi dari
sendiri. Bionomi adalah studi tentang perilaku dan adaptasi dari suatu organisme
lebih murah dibandingkan dengan larvasida sintesis. Larvasida nabati dapat dibuat
secara sederhana bisa berupa larutan perasan, rendaman, ekstrak, atau rebusan
bagian tanaman atau tumbuhan, yakni berupa akar, batang, daun, biji dan buah.
terlebih dahulu lalu dilakukan pengenceran sehingga diperoleh suatu ekstrak yang
Penambahan Tembakau
(Nicotiana Tabacum)
Daya tahan larva Anopheles
Sp terhadap ekstrak
tembakau dengan volume
Larva Anopheles Sp
D. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Varibel Terikat
Waktu Penelitian
D. Instrumen Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dipenelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai
beikut :
Tsbel
Sp
3 Serbuk tembakau -
4 Serbuk Mg - Secukupnya
5 HCL 2N 1,7ml
Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel
2 Blender - 1 buah
7 Bunsen - 2 buah
mati pada setiap volume ekstrak. Perhitungan larva yang matin dilakukan
dalam waktu 1jam setelah waktu kontak larva dengan ekstrak tembakau
meninggalkan larva lain yang dapat bergerak dalam jelas dan tidak
1) Flsvonoid
selain itu ditambahkan amil alkohol, lalu kucuk kuat kemudian biarkan
2) Saponin
Sebanyak 1 gram ekstrak tembakau ditambahkan ke dalam 100 ml
masing diberikan label dan gelas kimia berisi aquadest pun diberi
ml, 12 ml dimana pada setiap volume terdiri dari 30 wadah. Dan juga
Dilihat larva nyamuk Anopheles Sp. Yang mati dan yang hidup pada
setiap wadah.
F. Analisa Data
1. Pengolahan Data
pengisian data
bantuan komputer.
G. Jadwal Penelitian
1 Penelitian
pengumpulan sampel
penyusunan KTI
4 Sidang KTI
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. 2003.
2002, 44-55
Kanisius (12)
5. Tso, T.C. (1990), Production, Physiology, and Biochemistry of Tobacco Plant,
6. Booker C.J., Rohan Bedmutha, Tiffany Vogel, Alex Gloor, Ran Xu, Lorenzo
Ferrante, Ken K.-C. Yeung, Ian M. Scott, Kenneth L. Conn. Franco Berutti,
Fluidized Bed Pilot Plant. Industrial & Engineering Chemistry Research, 2010; 49
(20):10074.