Anda di halaman 1dari 4

Pemantapan Ujikom Pelkes Untuk TO ke 1

1. Perawat melakukan kunjungan rumah, hasil pengkajian didapat data sudah batuk sejak 2
minggu yang lalu, belum berobat,dan belum minum obat, RR 32x/menit, pergerakan dada
(+), batuk (+), ronchi (+)
Apa masalah pada kasus diatas?
a. gangguan pola nafas
b. bersihan jalan nafas tidak efektif
c. resiko terjadinya penularan penyakit
d. kurang pengetahuan tentang penyakit
e. gangguan menenuhan kebutuhan oksigen

2. Perawat melakukan kunjungan rumah, hasil pengkajian klien memiliki keluhan sakit
kepala, kaku dibagian tengkuk, sulit tidur, belum pernah berobat dan biasanya hanya
minum obat dari warung, dan tidak tahu masalah yang dirasakan, tidak mengerti tentang
cara perawatan.
Apa etiologi pada kasus tersebut?
a. ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
b. ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan
c. ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan
d. ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
e. ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

3. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah, hasil pengkajian didapat data : laki-laki
dewasa mengeluh sakit perut, BAB 7x dalam sehari, konsistensi cair, TD 100/70 mmHg.
Apakah tindakan keperawatan utama?
a. pemberian infuse dirumah
b. menganjurkan untuk bed rest
c. rujuk ke pelayanan kesehatan
d. pemberian larutan gula garam
e. penyuluhan tentang pemberian cairan

4. Perawat melakukan kunjungan rumah, hasil pengkajian anggota keluarga dengan riwat
DM, tidak mengerti mengenai diet untuk DM, tidak melakukan kontrol gula yang
teratur.
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat ?
a. Memberikan penyuluhan tentang penyakit yang diderita
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendemostrasikan cara perawatan di rumah sesuai penyakitnya
d. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
e. Mendorong sikap emosi yang sehat yang mendukung upaya kesehatan

5. Perawat melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil berusia 20 tahun umur kehamilan
30 minggu, hasil pengkajian konjungtiva terlihat pucat, mengeluh sering pusing, males
dan sering merasa capek,
Apakah intervensi yang harus dilakukan oleh perawat ?
a. Mengukur tekanan darah
b. Mengukur lingkar panggul
c. Melakukan pemeriksaan dalam
d. Melakukan pemeriksaan HB sederhana
e. Merujuk ke pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan laboratorium

6. Hasil survey perawat di masyarakat , 86 % penduduknya bermata pencaharian buruh dan


peternak sapi. Jenis rumah 78 % semi permanen. Buang air besar di sungai. Sungai
tersebut digunakan juga oleh masyarakat untuk aktifitas sehari-hari. Penyakit gatal-gatal
dan diare prevalensinya tinggi.
Apakah masalah komunitas yang utama pada masyarakat tersebut ?
a. Ketidakmampuan masyarakat untuk hidup sehat
b. Resiko tingginya angka kematian bayi dan balita
c. Tingginya penyakit akibat lingkungan kurang sehat
d. Ketidakmauan masyarakat untuk merubah kebiasaannya
e. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hidup sehat

7. Perawat bertugas di sebuah daerah dengan 106 kepala keluarga, keadaan rumah 77 %
semipermanen dengan pencahayaan dan ventilasi kurang baik. kebiasaan remaja
merokok 60%, kejadiaqn batuk pilek 30%, dan 1 orang remaja meninggal karena
TBC. Manakah pendidikan kesehatan yang paling tepat dilakukan oleh perawat ?
a. Penkes TBC
b. Penkes rumah sehat
c. Penkes bahaya merokok
d. Penkes kesehatan lingkungan
e. Penkes Pencegahan dan perawatan ISPA

8. Pada saat melaksanakan pengkajian di desa tentang persepsi ibu-ibu terhadap pemberian
ASI eksklusif. Perawat mengundang ibu-ibu yang sedang menyusui ke balai desa untuk
mendengarkan pendapat mereka mengenai ASI Eksklusif.
Apakah metoda yang tepat dalam pengumpulan data tersebut?
a. Survey
b. Key informant
c. Windshield survey
d. Partisipasi observasi
e. Focus Group Discussion

9. Pada saat melaksanakan pengumpulan data di daerah padat penduduk, ditemukan kondisi
tempat tinggal berupa rumah kontrakan yang sempit dan gelap, rata-rata penduduk
bekerja sebagai buruh pabrik tekstil dan semen, ditemukan peningkatan 10% kasus baru
TB , TB BTA positif 30% , penduduk meninggal 2% karena TB
Apakah tindakan perawat yang paling tepat yang harus dilakukan?
a. Memberikan penyuluhan tentang TB Paru
b. Pelatihan kader tentang deteksi dini TB Paru
c. Memberikan penyuluhan tentang perilaku yang dapat mencegah
d. TB Mengadvokasi pihak kelurahan untuk membrantas kasus TB Paru
e. Bekerjasama dengan pihak krlurahan untuk pengobatan gratis bagi penderita TB
Paru

10. Perawat sedang melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di Posbindu tentang
pentingnya kontrol atau pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan, gula darah
secara rutin pada penderita hipertensi .
Apakah tahapan intervensi pencegahan yang dilakukan perawat ?
a. Early Diagnosis
b. Health Promotion
c. Specific Protection
d. Promotif Treatment
e. Disability Limitation

11. Di wilayah terdapat jumlah penduduk 3000 orang dengan sosial ekonomi menengah,
pendidikan 10 % SD, 20 % SLTP 70 % SLTA , bila menjelang musim kemarau akan
tiba selalu terjadi DBD. Menurut kader, penduduknya tidak melaksanakan 3M, padahal
sering diberi penyuluhan. Pada bulan ini 7 orang yang sakit BDB, 1 diantaranya
meninggal.
Apakah masalah keperawatan komunitas yang tepat ?
a. Meluasnya penyakit DBD
b. Meningkatnya penyakit DBD
c. Resiko peningkatan penyakit DBD
d. Resiko terjadinya penyakit menular DBD
e. Kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang DBD

12. Hasil pengumpulan data di Kelurahan diperoleh data; 500 jiwa penduduk, 75 orang
balita, 20 % KMS balita berada pada garis kuning, 10 % di garis merah, 10 % balita
menderita ISPA, 5 % balita menderita scabies, 80 % cakupan imunisasi Polio. Posyandu
berjalan rutin dengan angka kunjungan 60 %.
Apakah prioritas masalah pada kasus diatas ?
a. risiko meningkatnya penyakit kelumpuhan pada balita
b. risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada balita
c. risiko meningkatnya gangguan penyakit kulit pada balita
d. risiko terjadinya gangguan system kekebalan tubuh pada balita
e. risiko meningkatnya angka kesakitan gangguan pernafasan pada balita

13. Hasil survey di perkotaan yang padat, jarak antar rumah 0,5 meter. 28.8 % masyarakat
menderita ISPA, 3.2 % Diare, 3.2 % TBC. 52 % luas ventilasi yang kurang dari luas
lantai, 68.8 % halaman dimanfatkan, 84.8 % jarak pembungan air limbah kurang dari 10
meter, 84.8 %tempat sampah terbuka, 50 % menempel dirumah.
Apakah diagnosa prioritas utama berdasarkan kasus diatas ?
a. risiko terjadinya penyakit pernafasan
b. risiko terjadinya penyakit integumen
c. risiko terjadinya penyakit pencernaan
d. risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler
e. risiko terjadinya penyakit demam berdarah

14. Hasil pengkajian di perusahaan las besi dengan kondisi berdebu dan bising oleh
kendaraan yang melintas dan benturan besi. Tenaga pekerja 3 orang, setiap hari bekerja
menggunakan masker yang menutupi mulutnya, tanpa menggunakan kacamata dan spatu
boot. Pernah terjadi kecelakaan lalulintas didepan perusahann tersebut.
Apakah fokus pendidikan kesehatan yang perlu disampaikan kepada tenaga pekerja
tersebut ?
a. penggunaan masker
b. penggunaan kaca mata
c. penggunaan kaca mata
d. penggunaan pelindung telinga
e. manfaat penggunaan alat pelindung diri

15. Hasil pengkajian di masyarakat terdapat kegiatan Posyandu secara berkala, yang dikelola
oleh kader bersama perawat komunitas. Masyarakat tersebut mempunyai keinginan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Apakah jenis kegiatan pada kasus diatas?
a. Advocacy
b. Kemitraan
c. Promosi kesehatan
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Kerjasama lintas sektor dan lintas program

16. Hasil pengumpulan data di daerah, warga mempunyai kebiasaan membuang sampah
sembarang 48%, di bakar 10 % , 31% orang dewasa merokok, 58% sinar matahari tidak
masuk rumah, penampungan air terbuka, 20% letak kandang ternak <10m, 14% kandang
tidak terawat, 3% BAB ke sungai,18% tidak punya WC.
Apakah diagnosa komunitas yang paling tepat ?
a. peningkatan penyakit ISPA berhubungan dengan kurangnya ventilasi lingkungan
b. kurang kesadaran warga berhubungan dengan kurangnya informasi kesehatan
c. resiko penyakit diare berhubungan dengan pembuangan limbah sembarangan
d. resiko malaria berhubungan dengan kondisi tempat penambungan air terbuka
e. Resiko terjadinya peningkatan penyakit berbasis lingkungan

17. Hasil pengumpulan data di daerah 35 % berusia remaja, 1.8 % kebiasaan merokok, 1.28
% meminum minuman keras dan main kartu, dan 18% remaja mengisi waktu luang
berkumpul dengan teman sebaya .
Apakah intervensi komunitas yang perlu dilakukan?
a. Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok
b. Memberikan penyuluhan tentang tugas perkembangan remaja
c. Membentuk organisasi sebagai wadah kegiatan remaja oleh remaja sendiri
d. Memberikan penyuluhan akibat meminum minuman keras dan keamanan
e. Membentuk organisasi remaja yang bermanfaat membangun wilayah desanya.
18. Pada saat melaksanakan pengumpulan data di daerah yang angka kejadian TB Parunya
tinggi , banyak penderita yang drop out pengobatan TB Paru. Tokoh masyarakat
setempat menganggap TB Paru adalah penyakit kutukan sehingga tidak akan sembuh
dengan berobat. Apakah prioritas intervensi yang dilakukan ?
a. meningkatkan pendidikan
b. memperbaiki keyakinan
c. mengkaji karakteristik
d. memperbaiki sikap
e. merubah budaya

19. Pada saat melaksanakan pengumpulan data di sekolah terdapat 540 siswa, 80 % siswi,
ruang UKS tidak berfungsi, 1 guru UKS, tidak memiliki kader kesehatan sekolah. 60 %
siswi mengalami anemia ringan, 7 % anemia sedang. 50 % memiliki kebiasaan tidak
sarapan dan tidak menyukai sayuran. Setiap hari rata-rata 12 orangtidak hadir karena
sakit .
Apakah masalah kesehatan yang terjadinya ?
a. Kurang kader kesehatan di sekolah
b. Tidak optimalnya UKS
c. Kurang berperannya Guru UKS
d. Kebiasaan kurang sehat pada anak sekolah
e. Resiko terjadinya peningkatan kejadian anemia pada anak selkolah

20. Di satu desa terdapat 10 RW dengan jumlah kader 10 orang. Kader tersebut sudah
dibebani tugas berbagai program sehingga ketika perawat komunitas mengajak kegiatan
mereka menolak karena sudah lelah.
Apakah tindakan perawat komunitas terhadap kondisi tersebut?
a. menyampaikan kekecewaan terhadap kader kesehatan
b. mengumpulkan dan memberikan nasehat tentang tugas kader
c. memberikan penyuluhan kesehatan tentang kader kesehatan
d. mencari calon kader kesehatan untuk diberikan pelatihan kader
e. mendekati kepala desa agar menugaskan kader melaksanakan tugas

Anda mungkin juga menyukai