Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

a. Identitas

1) Identitas Pasien

Nama : By.A

Umur : 9 Bulan

Anak ke :1

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Cikajang

Diagnosa medis : Gastroenteritis

No RM : 01102500

Tanggal masuk : 22 September 2019

Tanggal pengkajian : 22 September 2019

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.N

Umur : 24 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

34
35

Alamat : Cikajang

Hubungan : Ibu Klien

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Ibu klien mengatakan ananknya BAB nya mencret

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada tanggal 22 september 2019 jam 04.00 WIB bayi A dibawa ke

rumah sakit ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit

anaknya diare lama 5 hari, BAB 4x/hari tiap 1-2 jam sekali pada

saat dilakukan pengkajian ibu klien mengatakan anaknya masih

diare 5x/hari tiap 1-2 jam sekali dengan konsistensi cair setelah

dikasih obat klien BAB 3 jam sekali.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami sakit seperti

ini dan penyakit menular lainnya.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu klien mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita

penyakit menular atau penyakit kronis lainnya.

c. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

1) Prenatal

Ibu klien mengatakan selama hamil ibu rutin memeriksa

kehamilannya ke bidan atau ke dokter selama hamil dan mendapat

imunisai TT (Tetanus toksoid).


36

2) Intranatal

Ibu melahirkan pada saat usia kehamilan 9 bulan ditolong oleh

bidan dengan persalinan normal. Ibu tidak mengalami perdarahan

hebat dan bayi langsung menangis dengan spontan dan berat badan

2.900 gram dan panjang 46 cm.

3) Post natal

Bayi lahir menangis kuat dengan berat badan 2.900 gram dan

tinggi badan 46 cm dengan keadaan sehat.

d. Riwayat Imunisasi

Ibu klien mengatakan, klien sudah mendapat imunisasi hepatitis B,

BCG, polio, dan DPT.

e. Riwayat Tumbuh Kembang

1) Riwayat Pertumbuhan

Berat badan lahir : 8 kg

Tinggi badan lahir : 71 cm

Lingkar kepala : 45 cm

Lengan atas : 12 cm

Lingkar dada : 45 cm

b) Riwayat Perkembangan

Menurut Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) pada link

9 bulan.

Pertanyaan :

(1) Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik
37

perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi

mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di

sebelah kiri? Jawaban TIDAK bila kepala jatuh kembali seperti

sebelah kanan

Jawaban : Ya

(2) Pernahkan anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue

kering dari satu tangan ke tangan yang lain? benda-benda

panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut

dinilai.

Jawaban : Ya

(3) Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu

tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi

mencoba mencarinya ? misalnya mencari di bawah meja atau di

belakang kursi?

Jawaban : Tidak

(4) Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue

kering, dan masing-masing tangan memegang satu benda pada

saat yang sama ? Jawab Tidak bila bayi tidak pernah

melakukann perbuatan ini

Jawaban : Ya
38

(5) Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri,

dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua

kakinya ? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat

badan tertumpu pada kedua kakinya.

Jawaban : Ya

(6) Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil

seperti kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan

gerakan miring atau menggerapai seperti gambar?

Jawaban : Ya

(7) Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi

duduk sendiri selama 60 detik?

Jawaban : Ya

(8) Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?

Jawaban : Ya

(9) Pada waktu bayi bermain sendiri dan diam-diam datang berdiri

di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti

mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung.


39

Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara

yang perlahan atau bisikan.

Jawaban : Ya

(10) Letakan suatu mainan yang diinginkan di luar jangkauan bayi,

apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengeulurkan

lengan atau badannya?

Jawaban : Ya

Interpretasi :

Ya =9

Tidak =1

Kesimpulan : Tumbuh Kembang sesuai usia (normal) Sehingga

didapatkan :

(1) Motorik Kasar

Klien mampu menyangga sebagian berat badan dengan kedua

kakinya dan mampu duduk sendirselama 60 detik tanpa

disangga.

(2) Motorik Halus

Pasien mampu memindahkan mainan dari satu tangan ke

tangan lainnya dan mampu gerakan miring menggerapi benda

(3) Bahasa

Pasien sudah mampu berargumen ma-ma, pa-pa


40

f. Riwayat Nutrisi

Menurut penuturan ibu klien sejak lahir sampai sekarang diberi ASI

serta diberi makanan tambahan berupa bubur dan serelac.

g. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan Umum

Kesadaran : compos mentis , GCS 15 (E4 V5 M6)

2) Tanda-tanda vital

Nadi : 121 x/menit

Respirasi : 30 x/menit

Suhu : 37,8o C

3) Pemeriksaan Fisik Persistem

a) Sistem Pernapasan

Bentuk hidung simestris, tidak ada pernafasan cuping

hidung, suara nafas vesikuler, pergerakan dada simetris,

pernafasan teratur, frekuensi nafas 30x/menit.

b) Sistem Kardiovaskuler

Bentuk dada simetris, bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak

ada bunyi tambahan galov maupun murmur, nadi 121

x/menit, CRT kembali <2 detik.

c) Sistem Gastrointestinal

Warna bibir merah muda, mukosa bibir kering, tidak ada lesi,

jumlah gigi bawah dua, bentuk abdomen datar, bising usus

18x/menit, BAB 5x dengan konsistensi cair.


41

d) Sistem Genitourinaria

BAK normal, klien menggunakan popok diganti bila klien

BAB.

e) Sistem Integumen

Kulit tampak bersih, turgor perut kembali <2 detik pada saat

dicubit, tidak ditemukan cekung pada ubun-ubun. Pada saat

dipalpasi teraba hangat dengan suhu 37,8o C, distribusi

rambut merata dan keadaan bersih.

f) Sistem Neurologi

(1) Nervus Optikus : Fungsi penglihatan baik, terbukti dapat

melihat ketika ada rangsangan suara

(2) Nervus okulomorius, trochlrearis, abdusen : pasien dapat

menggerakan bola matanya kesamping kiri, kanan, atas dan

bawah. Reflek pupil terhaap cahaya baik.

(3) Nervus Trigeminus : Kelopak mata dapat berkedip saat

diberi rangsangan.

(4) Nervus Gloso Faringeus dan Vagus : reflek menelan baik

(5) Nervus Aksesoris : dapat menoleh ke kiri dan kanan

h. Aspek Hospitalisasi Sosial dan Spiritual

1) Aspek Hospitalisasi

Menurut ibu klien, klien tidak menangis jika ditinggal ibunya,

2) Orang Tua

Keluarga mengetahui ananknya diare, tetapi keluarga tidak


42

mengetahui penyebab dan pencegahan diare.

3) Aspek Sosial

Hubungan keluarga klien dengan perawat dan tenaga kesehatan

lainnya baik.

4) Aspek Spiritual

Keluarga klien beragama islam dan selalu berdo’a untuk

kesembuhan klien.

i. Pola Aktivitas Dan Kebiasaan Sehari-Hari

Tabel 3.1
Pola Aktivitas Sehari-hari
No Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1. Pola Nutrisi
a. Makan 3x/hari 3x/hari
Frekuensi 1 porsi ½ porsi
Porsi Jenis Serelak, bubur, biscuit Serelak
b. Minum
Frekuensi 800 ml/24 jam 600 ml/24 jam
Jenis ASI, Air Putih ASI, Air Putih

2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 2x/hari 5x/hari
Warna Kuning Kuning
Konsistensi Lembek Sedikit cair
Bau Khas feses Khas feses
b. BAK
Frekuensi 6-7x/hari -
Warna Kuning jernih -
Bau Khas urine Khas urine
3. Pola Istirahat
a. Tidur Siang 2-3 jam 1 jam
b. Tidur malam 8-10 jam 3-5 jam
c. Kualitas Nyenyak Tidak nyenyak
4. Personal Hygine
a. Mandi 2x/hari 1x/hari (Waslap)
b. Potong Kuku 1x/minggu -
c. Ganti Pakaian 2x/hari 1x/hari
43

j. Data Penunjang

Nama : By. A

Alamat : Cikajang

Tanggal : 22 September 2019

Tabel 3.2
Pemeriksaan Penunjang
No Nama test Hasil Nilai Normal
1 Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 9,6 /dL 11,5-13,5
Hematokrit 33 % 34-40
Lekosit 24,440 /mm³ 3,000-14,500
Trombosit 519,000 /mm³ 150,000-440,000
Eritrosit 4,67 juta/mm³ 3,87-5,38
Hitung Jenis Lekosit
Basofil 0% 0-1
Basinofil 1% 1-6
Batang 4% 3-5
Netrofit 51 % 30-70
Limposit 40 % 30-45
Monosit l 5% 5-10

Kimia Klinik
2 Glukosa darah sewaktu 120 Mg/dL <140
Elektrolyter
Kalsium 129 mEg/dL 8,8-10,4
Natrium 105 mEg/dL 135-145
Kalium 4,3 mEg/dL 3,6-5,2
Klorida 4,58 mEg/dL 4,7-5,2

k. Therap Medis

Tabel 3.3
Terapi Obat
No Nama Dosis Cara Waktu
Obat Pagi Siang Malam
1. Asering 30 tpm IV
2. Cefotaxime 30 x 200 IV 09.00 17.00 01.00
mg
3. L- Bio 2 x 1 set/ 1mg Oral 09.00 - 21.00
4. Zinc 1x 1 Cth Oral 09.00 - -
l. Humpty Dumpty

Tabel 3.4
Humpty Dumpty
PARAMETER KRITERIA SKOR NILAI
UMUR Di bawah 3 tahun 4 4
3-7 tahun 3
44

7-13 2
Lebih 13 tahun 1

JENIS KELAMIN Laki-laki 2 1


Perempuan 1
DIAGNOSA Kelainan Neurologi Perubahan 4 1
dalam oksigen atau masalah

Dalam saluran nafas dehidrasi, 3


anemia, anoreksia, sakit kepala,
dan lain-lain

Kelainan psikis atau prilaku 2

Diagnosa lain 1
FAKTOR Riwayat jatuh dan tempat tidur 4
LINGKUNGAN saat bayi
Pasien menggunakan alat bantu
3
Pasien berada ditempat tidur
2
Di luar ruang rawat
1
RESPON TERHADAP Dalam 24 jam 3 1
OPERASI/OBAT Dalam 48 jam 2
PENENANG Kurang dari 4 jam 1
PENGGUNAAN Bermacam-macam obat sedativ
OBAT (kecuali pasien ICU yang 3
menggunakan sedasi dan 1
paranisis

Salah satu obat diatas 2

Pengobatan lain 1
Total 8
2. Analisis Data

Tabel 3.5
Analisis Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Ds: Ibu klien Inhalasi virus dan bakteri ke Diare
mengatakanan anaknya saluran gastrointestinal,
mencret 6x/hari. toksisitas makanan, keracunan
Do : makanan dan minuman
- Frekuensi BAB 5x/ hari gangguan absorpsi nutrisi dan
- Mukosa bibir kering cairan oleh mukosa intestinal
- Klien tampak lemas dan menyebabkan diare.
- Konsistensi BAB cair
- Lekosit 24,440/mm3
2. Ds: ibu klien mengatakan Frekuensi BAB meningkat Gangguan
tidur klien terganggu menyebabkan ketidaknyamanan Istirahat Tidur
Do: sering bangun saat malam dan
- Klien tampak lemas menyebabkan gangguan pola
45

- Tidur malam kurang tidur.


lebih 5 jam
- Klien sering bangun
malam
3. Ds: Ibu klien mengatakan Hospitalisasi serta kurangnya Kurang
tidak tahu tentang pengetahuan dan informasi Pengetahuan
penyebab dan pencegahan mengenai penyakit pasien,
diare mengakibatkan stres psikologis
Do : keluarga maka keluarga
- Wajah keluarga terlihat menjadi cemas.
cemas
- Keluarga tampak
gelisah

3. Diagosa Keperawatan

a. Diare berhubungan denga proses infeksi, inflamasi diusus ditandai

dengan :

Ds: Ibu klien engatakan bahwa anaknya mencret 6x/hari

Do:

- Frekuensi BAB 5x/hari

- Konsistensi cair

- Mukosa bibir kering

- Klien tampak lemas

- Lekosit 24,440/mm3

b. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan diare yang ditandai

dengan :

Ds: - Ibu klien mengatakan tidur klien terganggu

Do:

- Klien tampak lemas

- Tidur malam klien kurang lebih 5 jam

- Klien sering bangun malam


46

c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar

informasi di tandai dengan :

Ds : Ibu klien mengatakan tidak tahu tentang penyebab dan

pencegahan diare

Do :

- Wajah keluarga terlihat cemas

- Keluarga tampak gelisah

- Ibu klien tidak mengetahui penyebab dan pencegahan diare.


47

4. Perencanaan Implementasi dan Evaluasi


Tabel 3.5
Perencanaan Implementasi dan Evaluasi

Perencanaan
No. Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Hasil
1. Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan a. Observasi dan catat a. Untuk 22 September 2019 22- September 2019
pasien infeksi, inflamasi tindakan keperawatan warna, mengetahui 09:00 WIB Jam : 11:00
diusus ditandai dengan : 1x24 jam masalah jumlah,frekuensi dan perubahan diare a. Mengobservasi S : Ibu klien
Ds : Ibu klien mengatakan teratasi dengan konsistensi dari dan catat warna, mengatakan bahwa
bahwa anaknya BAB kriteria hasil : feses jumlah, frekuensi anaknya BAB
mencret 6x/hari. - Frekuensi BAB b. Auskultasi bising b. Untuk dan konsistensi mencret 6x hari
Do : normal usus mengetahui dari feses O:
- Frekuensi BAB 5x/hari - Mulut tampak bising usus Hasil: - klien tampak lemas
- Mukosa bibir kering lembab Frekuensi BAB - Mukosa bibir kering
- Klien tampak lemas - Tidak ada tanda- c. Kolaborasi c. Untuk 6x/hari - Bising usus
- Konsistensi BAB cair tanda dehidrasi pemberian obat anti mengurangi diare Konsistensi cair 18x/menit
- Bising usus 18x/menit diare yang berlebih 09:10 WIB A : Diare belum
- Lekosit 24,440 mm3 b. Mengauskultasi teratasi
bising usus P : lanjutkan intervensi
Hasil: - Observasi dan catat
-18x/menit warna,jumlah,frekue
09:20 WIB nsi dan konsistensi
c. Berkolaborasi dari feses
pemberian obat - Auskultasi bising
anti diare usus
Hasil : - Cefotaxim - Kolaborasi
200 mg pemberian obat anti
L – Bio 1 g diare

Neng Tari Neng Tari


48

2. Gangguan istirahat tidur Setelah dilakukan a. Kurangi kebisingan a. Memberikan 22 September 2019 Tanggal : 22-
berhubungan dengan diarem keperawatan selama situasi kondusif 09:50 WIB september-2019
ditandai dengan : 1x24 jam diharapkan b. Kaji pola tidur klien b. Untuk a. Menciptakan Jam : 11:47
Ds : ibu klien mengatakan masalah teratasi yang biasa dan mengevaluasi lingkungan yang S : ibu klien
tidur klien terganggu dengan kriteria hasil : bandingkan dengan tidur dan nyaman mengatakan tidur
Do : - Klien dapat gangguan tidur saat disfungsi 10:10 klien terganggu
- klien tampak lemas istirahat dan ini b. Mengkaji pola O:
- Klien sering bangun tidur tidur klien saat - Klien tampak
malam sakit dan sebelum lemas
- Tidur malam klien 5 sakit - Klien sering
jam Hasil : bangun malam
- Saat sakit - Tidur klien 5 jam
kurang lebih 5 A : Gangguan istirahat
jam tidur belum teratasi
- Sebelum sakit P : lanjutkan intervensi
11 jam - Memberikan
situasi kondusif
- Kaji pola tidur
klien

Neng Tari Neng Tari


3. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan a. Kaji pengetahuan a. Untuk 22 September 2019 Jam : 11:12
berhubungan dengan tindakan keperawatan ibu klien tentang menentukan 10:20 WIB S : Ibu klien
terpapar informasi ditandai selama 1x24 jam penyakit yang rencana a. Mengkaji seputar mengatakan tahu
dengan : diharapkan masalah dialami anaknya selanjutny penyakit yang mengenai penyakit
Do : Ibu klien mengatakan teratasi dengan b. Beri pendidikan b. Dapat menambah dialami anaknya anaknya
tidak tahu tentang penyebab kriteria hasil kesehatan tentang pengetahuan dan Hasil : O : Ibu mengertai
dan pencegahan diare - Ibu mengerti diare wawasan ibu ibu banyak tentang keadaan
Ds : tentang keadaan tentang penyakit menganggukan dan penyakit
- Wajah keluarga terlihat dan penyakit khususnya diare kepala saat ditanya anaknya
cemas anaknya c. Untuk 10:30 WIB A : Kurang
- Keluarga tampak mengetahui b. Memberi pengetahuan
gelisah apakah ibu sudah penjelasan tentang teratasi
- Ibu klien tidak paham dan diare dan meliputi P : Pertahankan
49

mengetahui penyebab c. Tanyakan mengerti tentang pengertian dan Intervennsi


dan pencegahan diare kembali tentang penjelasan yang pencegahan
penjelasan yang telah diberikan Hasil : Ibu mengetahui
telah di berikan 10:40 WIB
c. Menanyakan
kembali tentang
penjelasan yang
diberikan
Hasil : Ibu mampu
menjawab

Neng Tari
Neng Tari
50

B. Pembahasan

Dalam melaksanakan proses keperawatan pada klien By M dengan

kasus gastroenteritis, penulis berusaha menerapkan langkah-langkah dari

mulai pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan

evaluasi sesuai dengan tujuan teoritis dan memperhatikan kebutuhan klien

pada bayi dimana hasil yang diperoleh :

1. Pengkajian

Tahap ini merupakan tahap awal dari proses keperawatan dimana

penulis melakukan suatu pendekatan terlebih dahulu kepada keluarga dan

menjelaskan maksud serta tujuan dilakukanya asuhan keperawatan klien

By M dengan gastroenteritis berumur 9 bulan, dimana secara

perkembangan komunikasi belum berkembang. Maka tahap pengumpulan

dan dilaksanakan melalui wawancara kepada klien klien untuk

memperoleh data subjektif dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan data

objektif.

Data yang ditemukan pada klien terdapat diagnosa medis

Gastroenteritis yang ditunjang dengan asalan masuk sebelum masuk

rumah sakit yaitu By M mengalami BAB 5x/ hari dengan konsistensi cair.

Pengakajian pada pasien Gastroenteritis menurut Sodikin (2011)

dapat ditemukan gambaran awal dimulai dengan bayi atau anak menjadi

cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang

atau tidak, kemudian tiumbul diare tinja cair, mungkin disertai lendir atau

darah, cekung pada mata dan ubun-ubun, turgor kulit karena dehidrasi.
51

Tetapi pada hasil yang dilakukan pengkajian pada bayi By M hanya

muncul beberapa tanda dan gejala antara lain : BAB 5x/hari dengan

konsistensi cair, mukosa bibir kering dan tampak lemas.

Pada pemeriksaan reaksi hospitalisasi ditemukan tanda-tanda

kurang pengetahuan pada orang tua klien karena orang tua klien tidak tau

penyebab dan cara pencegahan diare.

Pemeriksaan pola aktivitas dilakukan untuk mengetahui adanya

data-data yang mendukung pengangkatan diagnosa. Pada saat dikaji

ditemukan data eliminasi ditemukan adanya perubahan frekuensi BAB

saat di rumah dan di rumah sakit.

Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan kesenjangan data

normal dan data tidak normal yaitu Lekosit yang seharusnya 3000-14.500

namun hasil pemeriksaan menunjukan 24.440/mm³. Selain itu, ditemukan

adanya hasil positif hematokrit 33% yang harusnya 34-40% dan trombosit

519,000/mm³ yang harunya 150,000-440,000/mm³

2. Diagnosa Keperawatan

Dalam mengatakan diagnosa keperawatan tidak semua

kemungkinan diagnosa yang terdapat pada teori yang ditegakkan pada

kasus ini karena ditunjang oleh keluhan-keluhan aktual dan klien pada saat

pengakajian. Adapun masalah yang mungkin muncul pada gastroenteritis

teori Nanda (2018), Doenges (2015) dan Muttaqin & Sari (2011) adalah

sebagai berikut :

a. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi diusus


52

b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kehilangan cairan aktif

c. Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan kehilangan cairan dan

elektrolit

d. Hipertermi berhubungan dengan respon inflamasi sistemik

e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekresi/BAB sering

f. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar

informasi

Sedangkan permasalahan yang muncul pada saat pengkajian pada By

M adalah yaitu :

a. Diare berhubungan dengan proses infeksi, informasi di usus.

Diagnosa diangkat jadi prioritas karena terdapat batasan karakteristik

didalam diagnosa Diare yaitu BAB mencret, konsistensi cair, frekuensi

5x/ hari. bising usus 18x/menit, lekosit 24,440/mm³.

b. Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan ekresi/frekuensi BAB

yang sering

Diagnosa diangkat karena ditemukan adanya tanda kemerahan pada

daerah anus saat pemeriksaan gastrointestinal klien.

c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemenuhan

informasi.

Diagnosa diangkat karena ditemukan adanya data ibu tentang

pengetahuan tentang penyakit anaknya, dan ibu menanyakan penyebab

dan pencegahan diare.


53

Adapun kesenjangan-kesenjangan yang muncul pada tahap ini

adalah tidak ditemukan diagnosa :

a. Ketidakeseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kehilangan cairan aktif.

Diagnosa tidak diangkat karena tidak cukup batasan karakteristik

untuk mengangkat diagnosa Ketidakseimbangan cairan.

b. Resiko syok (Hipovolemik) berhubungan dengan kekurangan cairan

dan elektrolit.

Diagnosa tidak diangkat karena tidak ditemukan tanda-tanda syok

hipovolemik seperti penurunan kesadaran, tanda-tanda vital anormal,

turgor kulit kembali snagat lambat lebih dari dua detik.

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan penurunan intake makanan.

Diagnosa tidak diangkat karena data-data yang ditemukan tidak

mendukung seperti penurunan berat badan yang drastis, bayi rewel

tidak mau minum susu. Karena pada bayi M tidak mengalami berat

badan.

d. Hipertermi berhuungan dengan respon inflamasi sistemik

Diagnosa tidak diangkat karena tidak cukup batasan karakteristik

untuk mengangkat diagnosa hipertermi.


54

3. Perencanaan

Dalam tahap ini penulis menghasilkan berdasarkan pada teori dan

beberapa literatur yang memuat untuk tindakan perawatan yang muncul

pada By M dengan kasus gatroenteritis, yang pada pelaksaannya penulis

bekerja sama dengan rekan sejawat dan keluarga klien sehingga dapat

memperoleh proses penyusunan perencanaan keperawatan.

Adapun rencana tindakan yang dilakukan pada By M selama

menjalani proses keperawtan sesuai dengan kajian, yaitu :

a. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi

Rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan adalah observasi

dan catat warna, jumlah,frekuensi dan konsistensi dari feses, auskultasi

abdomen untuk mengetahui bising usus, kolaborasi pemberian obat

anti diare untuk mengurangi diare yang berlebih.

b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekresi/frekuensi BAB

yang sering

Rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan adalah anjurkan

ibu untuk membersihkan bagian anus setelah klien BAB untuk

mencegah terjadinya laserasi yang disebabkan diare dan menjaga agar

lesi perineal tetap kering, anjurkan menggunakan pakaian dari bahan

yang tidak mengiritasi untuk mencegah iritas kulit, beri perawatan

kulit untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah

terjadinya iritasi

c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemenuhan


55

informasi

Rencana yang akan dilakukan adalah kaji pengetahuan ibu klien

tentang penyakit yang dialami anaknya, beri pendidikan kesehatan

tentang diare.

4. Implementasi

Pada tahap ini penulis melaksanakan implementasi keperawatan,

pelaksanaan asuhan keperawatan berusaha melakukan sesuai dengan

rencana keperawatan, baik secara mandiri maupun kolaborasi dengan tim

kesehatan lain. Sehingga ada beberapa rencana tindakan yang

penuliskerjakan terus menerus seperti memonitor TTV, dan memberikan

terapi. Adapun pemecahan yaitu kerja sama dengan keluarga klien

sehingga rencana yang telah disusun dapat dilaksanakan dan dievaluasi.

Kemudian didokumentasikan sehingga penulis mengetahui perkembangan

klien dari keluarga klien secara langsung.

a. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi di usus.

Implementasi yang dilakukan adalah mengobservasi dan catat

warna, jumlah,frekuensi dan konsistensi dari feses dengan hasil yang

ditemukan frekuensi BAB 4x/ hari, konsistensi cair, mengauskultasi

bising usus dengan hasil 17x/menit, berkolaborasi pemberian obat anti

diare dengan hasil Cefotaxim 200 mg, L – Bio 1 g.

b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekresi/frekuensi BAB

yang sering.

Implementasi yang dilakukan adalah Menganjurkan ibu untuk


56

membersihkan area perineal setelah bayi sesudah BAB dengan hasil

Ibu selalu membersihkan anus klien. Menganjurkan menggunakan

pakaian dari ahan yang tidak mengiritasi dengan hasil klien memakai

popok dengan kain pernel. Memberi perawatan kulit pada area bagian

anus yang lecet dan kemerahan dengan hasil perawatan luka

menggunaka krim Zinc.

c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemenuhan

informasi.

Implementasi yang dilakukan adalah mengkaji pengetahuan

penyakit yang dialami anaknya dengan hasil ibu banyak

menganggukan kepala saat ditanya. Memberi penjelasan tentang diare

dan meliputi pengertian dan pencegahan dengan hasil ibu paham dan

mengetahui mengenai diare dan pencegahannya. Menanyakan kembali

tentang penjelasan yang diberikan dengan hasil Ibu mampu menjawab.

5. Evaluasi

Setelah semua proses keperawatan dilaksanakan, pada tahap akhir

yaitu evaluasi atau penilaian hasil. Pada dasarnya penilaian hasil dapat

penulis laksanakan dengan mengacukan pada tujuan yamg telah

ditetapkan. Penulis menemukan 3 masalah keperawatan satu diagnosa

teratasi dan dua diganosa teratasi sebagian.

a. Diagnosa keperawatan yang suda teratasi yaitu :

1) Kurang pengetahuan berhuungan dengan kurang pemenuhan

informasi.
57

b. Diagnosa keperawatan yang teratasi sebagian yaitu :

1) Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi di usus

2) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekresi/ frekuensi

BAB yang sering

Anda mungkin juga menyukai