Disusun Oleh :
NADIA LESTARI
NIM. KHGA17012
TODDLER
RUANG
GARUT
NIM : KHGA17012
Menyetujui,
PEMBIMBING
TODDLER
RUANG
GARUT
NIM : KHGA17012
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
Nusa Indah Bawah Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut” sholawat dan
salam kepada pimpinan umat sedunia Rasulullah SAW yang tidak seorangpun
Adapun maksud dari pembuatan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi
meskipun banyak kekurangan dan kesalahan, namun tentu saja kritik dan saran
menyadari keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan pihak dan selayaknya pada
1. Bapak dr. Haji Amas Setiana, Selaku Pembina Dharma Husada Insani
Garut.
i
3. Bapak H. Engkus Kusnadi, S. Kep, M.Kes, Selaku Ketua STIKes Karsa
Husada Garut.
6. Kepada seluruh staf dosen Karsa Husada Garut Terutama Prodi D III
dukungannya.
9. Kepada keluarga tercinta orang tua yang telah memberikan Do’a, kasih
10. Kepada sahabat karibku teman seperjuangan yang sudah kuanggap seperti
saudara sendiri yang selalu ada untuk siap medengarkan keluh kesahku
tersayang : Rahmi ZO, Rifa Nabilla Y, Nur Hanifah, Melsi Gia D, Risna F,
ii
11. Kepada rekan-rekan seperjuangan angkatan 24 terutama Kelas A STIkes
Penulis menyadari dalam Karya Tulis Ilmiah ini baik penyusun maupun
pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik serta
saran membangun dan menuju kepada perbaikan sangat penulis nantikan semoga
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
iv
5. Evaluasi ..............................................................................................42
A. Kesimpulan ............................................................................................ 79
B. Rekomendasi .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Besar Penyakit terbesar Di Rumah Sakit Umumdr.Slamet Garut Dari Periode
Januari –Mei 2019 ................................................................................ 3
Tabel 2.2 Rencana Tindakan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif .................... 35
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 leaflet
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperlima kematian anak di seluruh dunia, kurang lebih 2 juta anak balita
Indonesia tahun pada tahun 2013 hingga 2017 mengalami kenaikan dan
2014 menjadi 657.490 kasus. Penurunan angka kasus terjadi pada tahun
2015 dengan besaran 554.650 kasus. Namun, pada tahun 2016 kembali
periode januari hingga Juli 2018 lalu. Dari Januari sampai Juli ada
2
Garut jumlahnya dinilai tidak tinggi dan masih dibawah target penemuan
kasus oleh WHO. Dimana dari target 100 persen sebanyak 5.851 balita
pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan
mukus, gerakan silla yang menggerakan kuman keluar dari organ, dan
perawat diberikan dalam semua aspek yaitu budaya, sosial, ekonomi dan
perawatan dan prognosis, reaksi anak secara fisik terkait penyakitnya, serta
(Cahyani, 2018).
RSUD dr. Slamet Garut periode januari sampai mei 2019 perbandingan
Tabel 1.1
slamet Garut di ruang rawat inap anak pada rentang waktu bulan Januari-
Mei 2019 menduduki urutan pertama yaitu sebanyak 237 penderita dengan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Nusa Indah Bawah Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut Tahun
2020.
Indah Bawah Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut Tahun 2020.
C. Metode Penulisan
1. Wawancara
2. Observasi
3. Partisifasi Aktif
4. Studi Dokumentasi
dokumen yang ada kaitannya dengan klien di rumah Sakit yaitu dari
5. Studi Kepustakaan
D. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
implementasi da evaluasi.
kesenjangan yang yang ditemukan antara teori dengan kasus yang terjadi
dilapangan.
operasional.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep dasar
1. Pengertian
meluas sampai bronkoli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi
yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyakit ini umum
terjadi pada bayi dan anak, walaupun dapat juga terjadi pada semua
asing.
2. Etiologi Bronkopneumonia
terhadap organ pernapasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk,
lain :
paru-paru.
a. Anatomi
a) Hidung
b) Faring
c) Laring
c) Paru-paru
3) Struktur pernapasan
a) Hidung
b) Faring
c) Laring
yang sama.
f) Paru-paru
kanan lebih besar dari pada paru kiri. Selain itu, paru
b. Fisiologi pernafasan
ini dan dipungut oleh hemoglobin dan sel darah merah dan
jenuh oksigen.
jumlah tepat dari setiap nya dapat mencapai semua bagian tubuh
4. Patofisiologi Bronchopneumonia
bagian atas yang lama dan tidak sembuh seperti influenza. Dimana
cairan sel-sel darah merah dan putih terisi dengan cairan dan sel.
selama 48 jam.
imun dan peradangan, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan
hidung).
6. Komplikasi
a. Atelektasis
batuk hilang.
b. Empisema
d. Meningitis
7. Pemeriksaan penunjang
atau sedang
pneumonia stafilokokus
anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak
Secara umum, anak dalam kelompok usia ini terus bereaksi dengan
(Soetjiningsih, 2014).
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan
inilah yang membedakan anak dari orang dewasa. Jadi anak tidak bisa
a. Pertumbuhan (Growth)
2014).
1) Tinggi Badan
2) Berat badan
3) Lingkar Kepala
b. Perkembanngan (Development)
lingkaran.
3) Perkembangan bahasa
(Soetjiningsih, 2014).
tahap awal dari proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
1. Pengkajian
a. Pegumpulan Data
a. Biodata
1) Identitas klien
RM.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
batuk.
yang lain. Hal ini perlu pula pada lingkungan klien dirumah,
1) Prenatal
pemeriksaan kehamilan.
2) Intranatal
3) Postnatal
a. Motorik kasar
b. Motorik halus
c. Bahasa
perbendaharaan kata
d. Perilaku/adaptasi social
2) Menyuapi boneka
2014).
1) Pola Nutrisi
2) Pola Eliminasi
3) Pola Tidur-Istirahat
4) Personal Hygiene
memotong kuku.
f. Reaksi Hospitalisasi
b) Perasaan sedih
g. Riwayat Nutrisi
h. Imunisasi
i. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda-tanda vital
d. Sistem Pernafsan
e. Sistem Kardiovaskuler
f. Sistem Gastrointestinal
g. Sistem Muskuloskeletal
keletihan/kelelahan.
h. Sistem neurosensoris
somnolen).
i. Sistem Integumen
ujung jari tangan kaki, warna kulit atau membran mukosa sianosis.
j. Tes Diagnostik
30
atau tanpa retensi CO2, pada foto thorax terdapat adanya bercak-
k. Pengkajian Psikologis
m. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Pemeriksaan radiologi
n. Therapy
1) Pemberian oksigen
b. Analisa Data
Tabel 2.1
Analisa Data
N
Data Kemungkinan penyebab Masalah
o
(1
(2) (3) (4)
)
32
(1
(2) (3) (4)
)
3. a. Mengalami Sesak dan batuk akan Ketidakseimbanga
penurunan BB merangsang pada nervus n nutrisi kurang
b. Klien Nampak vagus yang menyebabkan dari kebutuhan
lemah sekresi asam lambung tubuh
c. Klien tampak mual meningkat sehingga terjadi
dan muntah mual/muntah maka terjadi
d. Klien kurang minat asupan nutrisi yang kurang
pada makan adekuat
33
2. Diagnosa Keperawatan
34
6) Sputum kental
1) Mengalami penurunan BB
1) Terjadi keletihan
kadar elektrolit.
1) Pasien menangis
alveoli.
2) Terpasang oksigen
4) Sianoisis
5) Dipsnea
informasi.
1) Kurang mengingat
3. Rencana Keperawatan
36
Kriteria hasil :
b) Menunjukan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tak ada
dipsnea, sianosis.
Tabel 2.2
Rencana Tindakan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Intervensi Rasional
(1) (2)
Mandiri
a. Monitor frekuensi kedalaman a. Takipnea, pernapasan dangkal, dan
pernafasan dan gerak dada gerakan dada tak simetris terjadi
karena peningkatan tekanan dalam
paru dan penyempitan bronkus
b. Auskultasi area paru, catat b. Penurunan aliran udara terjadi
area penurunan atau tak ada pada area konsolidasi dengan
aliran udara cairan
c. Bantu pasien latihan nafas dan c. Nafas dalam memudahkan
batuk secara efektif ekspansi maksimum paru-paru
atau jalan nafas lebih kecil
d. Berikan cairan sedikitnya d. Meningkatan hidrasi sputum air
1000ml/hari (kecuali hangat mengurangi tingkat
kontraindikasi). Tawarkan air kekntalan dahak sehingga mudah
hangat dan dingin dikeluarkan
e. Suction sesuai indikasi e. Mengeluarkan sputum secara
mekanik dan mencegah obstruksi
jalan nafas
Kolaborasi
37
Kriteria hasil :
GDA dalam rentang normal dan tidak ada gejala distress pernafasan
Tabel 2.3
Rencana Tindakan Gangguan Pertukaran Gas
Intervensi Rasional
(1) (2)
Mandiri
a. Kaji frekuensi, kedalaman a. Distress pernafasan yang dibuktikan
dan kemudahan bernafas dengan dipsnea dan takipnea sebagai
indikasi penurunan kemampuan
menyediakan oksigen bagi jaringan
b. Observasi warna kulit, catat b. Sianosis kuku menunjukan
adanya sianosis pada kulit, vasokontriksi. Sedangkan sianosis
kuku, dan jaringan sentral daun telinga, membrane mukosa dan
kulit sekitar mulut (membrane
hangat) menunjukan hipoksemia
sistemik
c. Awasi frekuensi jantung c. Takikardi biasanya ada sebagai akibat
atau irama demam atau dehidrasi tetapi dapat
sebagai respons terhadap hipoksemia
d. Awasi suhu tubuh d. Demam tinggi saat meningkatkan
kebutuhan metabolic dan kebutuhan
oksigen dan mengganggu oksigenasi
seluler
e. Kaji status mental dan e. Gelisah, mudah terangsang, bingung
penurunan kesadaran dan somnolen sebagai petunjuk
hipoksemia atau penurunan
Kolaborasi oksigenasi serebral
38
Kriteria hasil :
Tabel 2.4
Rencana Tindakan Nutrisi kurang Dari kebutuhan
Intervensi Rasional
(1) (2)
Mandiri
a. Identifikasi faktor yang a. Sputum akan merangsang nervus
menimbulkan mual dan vagus sehingga berakibat mual,
muntah dyspnea dapat merangsang pusat
pengaturan makan dimedula
oblongata
b. Berikan wadah tertutup untuk b. Menghilangkan tanda bahaya,
sputum dan buang sesering rasa, bau, dari lingkungan pasien
mungkin. Berikan atau bantu dan dapat menurunkan mual
kebersihan mulut setelah
muntah
c. Auskultasi bunyi usus. c. Bunyi usus mungkin
Obervasi atau palpasi distensi menurun/taka da bila proses
abdomen infeksi berat atau menunjang.
Distensi abdomen terjadi akibat
menelan udara atau menunjukan
pengaruh toksin bakteri pada
saluran GI
39
Kriteria hasil :
Tabel 2.5
Rencana Tindakan Intoleransi Aktivitas
Intervensi Rasional
(1) (2)
Mandiri
a. Evaluasi respon klien a. Menetapkan kebutuhan pasien
terhadap aktivitas dan memudahkan pilihan
b. Berikan lingkungan terang intervensi
dan batasi pengunjung selama b. Menurunkan stress dan
fase akut sesuai indikasi rangsangan berlebihan,
c. Jelaskan pentingnya istirahat meningkatkan istirahat
dalam rencana pengobatan
dan perlunya keseimbangan c. Tirah baring dipertahankan
aktifitas dan istirahat kepada selama fase akut untuk
orang tua menurunkan kebutuhan
metabolic, menghemat energy
untuk penyembuhan. Pembatasan
aktivitas ditentukan dengan
d. Bantu pasien memilih posisi respon individual pasien terhadap
yang nyaman untuk aktivitas dan perbaikan kegagalan
istirahat/tidur pernafasan
d. Pasien mungkin nyaman dengan
e. Bantu aktivitas perawatan diri kepala tinggi, tidur dikursi, atau
yang diperlukan menunduk ke depan meja atau
bantal
e. Meminimalkan kelelahan dan
membantu keseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen
(Doengoes, 2015)
40
Kriteria hasil :
Tabel 2.6
Rencana Tindakan Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Intervensi Rasional
(1) (2)
Mandiri
a. Kaji perubahan tanda vital a. Peningkatan suhu tubuh atau
memnjangnya demam
meningkatkan laju metabolic
dan kehilangan cairan melalui
evaporasi
b. Kaji turgor kulit, kelembaban b. Indicator langsung keadekuatan
membrane mukosa (bibir, volume cairan, meskipun
lidah) membrane mukosa mulut
mungkin kering karena nafas
mulut dan oksigen tambahan
c. Catat laporan muntah c. Adanya gejala ini menurunkan
resiko dehidrasi
d. Tekanan cairan sedikitnya d. Pemenuhan kebutuhan dasar
2500ml/hari atau sesuai cairan menurunkan resiko
kondisi individual dehidrasi
Kolaborasi
alveoli
Kritenia hasil :
Tabel 2.7
Rencana Tindakan Gangguan Pola Nafas
Intervensi Rasional
(1) (2)
Mandiri
a. Auskultasi bunyi napas a. Bunyi nafas dapat menurun atau
tidak pada lobus, segmen paru, atau
seluruh area paru (unilateral), Area
atelektasis tidak ada bunyi nafas,
dan sebagian area kolaps menurun
bunyinya.
b. Catat pengembangan dada dan b. Pengembangan dada sama dengan
posisi trakea enkpansi paru. Deviasi trakea dari
area sisi yang sakit pada tegangan
pneumotorik
c. Kaji pasien adanya area nyeri tekan c. Dada dan otot abdominal membuat
bila batuk, napas dalam batuk lebih efektif/mengurangi
trauma
d. Pertahankan posisi nyaman, d. Meningkatkan inspirasi maksimal,
biasanya dengan peninggian kepala meningkatkan ekspansi paru dan
ditempat tidur entilasi pada sisi yang tidak sakit
e. Bantu pasien untuk “kontrol diri” e. Membantu pasien mengalami efek
dengan menggunakan pernfasan fisiologi hipoksia, yang dapat di
lebih lambat/dalam manifestasikan sebagai
ansietas/takut
(Doengoes, 2015)
42
informasi
Kriteria Hasil :
prngobatan
Tabel 2.8
Rencana Tindakan Kurangnya Pengetahuan
Intervensi Rasional
(1) (2)
Mandiri
a. Kaji tentang pengetahuan a. Untuk mengetahui potensi yang
keluarga dimiliki keluarga
b. Berikan penkes tentang b. Untuk mengurangi kekhawatiran
penyakit, keadaan dan keluarga
perawatan klien
c. Untuk perawatan dirumah
c. Demonstrasikan tentang
perawatan klien yang biasa
dilakukan oleh keluarga
(Doengoes, 2015)
43
4. Implementasi
harus diperhatikan.
5. Evaluasi
dalam rencana asuhan standar untuk mengevaluasi apakah tujuan atau hasil
A. Tinjuan Kasus
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas Klien
Nama : An. T
Umur : 2 Tahun
Agama : Islam
No. CM : 869660
Nama : Tn. D
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
44
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wirasuwasta
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
penyakit seperti saat ini, dan klien belum pernah dirawat di rumah
sakit.
1) Prenatal
2) Intranatal
oleh bidan dirumah. Ibu tidak mengalami pendarahan hebat dan bayi
langsung menangis.
3) Post natal
d. Riwayat Imunisasi
Tabel 3.1
Riwayat Imunisasi
Jenis
No Waktu Frekuensi Reaksi Tempat
Imunisasi
1 BCG 1 bulan 1x Demam posyandu
2 DPT,Polio 2,3,4 bulan 4x Demam posyandu
3 Hepatitis 4,5,6 bulan 3x Demam posyandu
4 Campak 9 bulan 1x Demam posyandu
Klien mendapatkan imunisasi DPT I, II, III, BCG I, Polio I, II, III, IV, Campak I
1) Pertumbuhan Fisik
46
BB lahir : 3,8 kg
BB sebelum sakit : 12 kg
BB sekarang : 11,5 kg
Lingkar kepala : 50 cm
Lingkar dada : 59 cm
2) Perkembangan
tahun
Pertanyaan :
Jawaban : Ya
2.5 — 5 cm.
Jawaban : Ya
Jawaban : Ya
kehilangan keseimbangan?
Jawaban : Ya
47
celananya?
Jawaban : Ya
Jawaban : Ya
Jawaban : Ya
Jawaban : Tidak
Jawaban : Ya
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan
Jawaban : Ya
Interpretasi
Ya :9
Tidak :1
Sehingga didapatkan :
48
(3) Sosialisasi
sendiri.
f. Dampak Hospitalisasi
g. Riwayat Psikologis
1) Klien
2) Orang tua
49
Tabel 3.2
Pola aktivitas sehari-hari
No Aktivitas Di rumah Di Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi
a. Makan
1) Jenis nasi, sayur, danging, Bubur nasi
2) Frekuensi buah porsi habis Tidak habis
b. Minum
1) Jenis air putih, susu air putih, susu
2) Frekuensi 5-6 gelas 5-6 gelas
2 Pola Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi 1-2 kali sehari _
2) Warna kuning _
3) Bau khas feses _
4) Konsiistensi padat _
b. BAK
1) Frekueansi ± 5 kali sehari ± 5 kali sehari
2) Warna kuning jernih Kuning jernih
3) Bau khas urin Khas urin
3 Istirahat tidur
a. Tidur siang
1) Lama ± 2 jam sehari ±2 jam sehari
2) Kualitas Nyenyak Sering terbangun
b. Tidur malam
1) Lama ±9 jam sehari ±8 jam sehari
2) Kualitas Nyenyak Sering terbangun
50
Persnal Hygiene
4 a. Mandi 2 kali sehari Spon
b. Cuci Rambut 2 kali sehari _
c. Ganti baju 2 kali sehari 1 kali sehari
d. Gosok gigi 2 kali sehari _
e. Gunting kuku 1 minggu sekali _
i. Pemerksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Keadaan Umum :
2) Sistem pernafasan
terdapat secret kental warna hijau, gerak dan bentuk dada simetris,
3) Sistem kardiovaskuler
4) Sistem gastrointestinal
pucat, tidak ada lesi. Bentuk abdomen simetris, distensi tidak ada.
5) Sistem genitourinaria
warna urine kuning, bau khas urine, ibu klien mengatakan tidak ada
6) Sistem integumen
Kulit tampak bersih, rambut hitam pendek, kuku panjang dan kotor,
7) Sitem musculoskeletal
a) Ekstremitas atas
b) Ekstremitas bawah
8) Sistem neurologi
b) Nervus neurologi
cahaya (+)
j. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3.3
Hasil Labolatorium
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,5 g/dl 9,5-13,5 gr/dl
Hematokrit 35 % 35-45
Leukosit 29/mm3 29-41
Trombosit 13,270/mm3 3.000-17.500
Eritrosit 252,000mm3 150.000-440.000
Hitung jenis leukosit
Basofil 0 0-1
Easinofil 1 1-6
Batang 0 3-5
Netrafil 47 50-70
2 Limfosit 49 30-45
Monosit 3 3-10
53
KIMIA KLINIK
Glukosa darah sewaktu 67 <140
Electrolyte
Natrium (na) 131 333-343
Kalium (K) 4.1 3.6-3.3
Klorida (CI) 109 98-398
2) Theraphy medis
Table 3.4
Theraphy medis
Cara Waktu
No Nama Obat Dosis Obat
Pemakaian pagi Siang Malam
1 Infus KA- 63 IV
EN 4A Tetes/menit
2 Combivent 3x2,5ml IV 09.00 16.00 21.00
3 Cefotaxime 3x500mg IV
4 Gentamicin 1x30 IV
54
2. Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No Data Kemungkinan penyebab Masalah
(1) (2) (3) (4)
1. Data subjektif : Ibu Inhalasi mikroorganisme di Bersihan jalan nafas
klien mengatakan udara dan jalan napas, tidak efektif
anaknya batuk aspirasi, asap, polusi
Data objektif : lingkungan yang
a. Klien tampak menyebabkan reaksi
batuk disertai peradagan, maka terjadi
muka memerah peningkatan jumlah sel-sel
b. Terdapat secret globet pada lapisan epitel
kental warna hijau saluran pernapasan.
c. Suara nafas ronchi Sehingga produksi mukus
meningkat viskositas
mukus sehinggamengantal
dan ventilasi udara
terganggu.
2. Data subjektif : ibu Terjadinya infeksi saluran Gangguan pola
klien mengatakan nafas bawah nafas
bahwa klien sesak mengakibatkan edema
Data objektif : kaviler alveoli, eritrosit
a. Pernafasan cuping pecah, edema paru dan
hidung terjadi suplai O2 menurun,
b. Terpasang hiperpentilasi, dpsnea yang
oksigen (nasal mengakibatkan gangguan
kanul) 2lt/menit pola nafas
c. RR : 45x/menit
55
3. Diagnosa Keperawatan
DS :
DO :
DS :
DO :
- RR : 45x/menit
DS :
DO :
dengan :
DS :
DO :
PROSES PERAWATAN
Tabel 3.6
Perencanaaan
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan a. Monitor frekuensi a. Takipnea, pernafasan 19-11-2019 19-11-2019
efektif b.d akumulasi tindakan kedalaman dangkal, dan gerakan Jam 09.00 WIB Jam 12.00
secret di bronkus yang keperawatan pernafasan dan dada tak simetris Hari : Selasa Hari : Selasa
ditandai dengan : 2x24jam diharap gerak dada terjadi karena a. Mengkaji tanda- S : Ibu Klien
DS : bersihan jalan nafas b. Auskultasi area peningkatan tekanan tanda vital mengatakan
Ibu klien tidak efektif teratasi paru, catat area dalam paru dan didapatkan hasil anaknya masih
mengatakan anaknya dengan kriteria hasil penurunan atau tak penyempitan bronkus nadi: 100x/menit batuk
batuk a. Batuk berkurang ada aliran udara b. Penurunan aliran Respirasi: 45x/m O : masih terlihat
DO : b. Tidak terdapat c. Bantu pasien udara terjadi pada area Suhu 35,5°C suara batuk
a. Klien terlihat secret latihan nafas dan konsolidasi dengan napas ronchi A : Masalah belum
batuk disertai c. Suara nafas batuk secara efektif cairan b.Mencatat teratasi
muka memerah vesikuler d. Suction sesuai c. Nafas dalam kemampuan klien P : Lajutkan
b. Terdapat secret indikasi memudahkan ekspansi batuk didapatkan intervensi
kental warna e. Berikan cairan maksimum paru-paru hasil klien tidak
hijau sedikitnya 1000 atau jalan napas lebih mampu
59
masalah yang
menyebabkan ansietas
e. Memvalidasi realitas
perasaan. Penanganan
yang salah di
interpretasikan sebagai
kurangnya
pemahaman atau
ketidakjujuran
(Nadia Lestari) (Nadia Lestari)
64
4. Catatan perkembangan
Tabel 3.7
Catatan Perkembangan I
Di Ruang Nusa Indah Bawah RSU dr. Slamet Garut
Diagnosa
Tanggal Catatan Perkembangan Pelaksanaan
Keperawatan
20 November 1 S : Ibu klien mengatakan bahwa
2019 anaknya masih batuk
09.00 WIB O : Klien nampak terlihat masih
batuk
Suara nafas ronchi
A : Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
P : Lanjutkan intervensi Nadia Lestari
I : Pukul 09.00
a. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien hasil : nadi
108x/menit. Respirasi
35x/menit. Suhu 35,5°C
b. Anjurkan ibu untuk
memberi air hangat
E : Masalah teratasi sebagian
20 November 2 S : Ibu klien mengatakan bahwa
2019 anaknya masih sesak nafas
09.30 WIB O : Masih terpasang Oksigen
A : Gangguan pola nafas
P : Lanjutkan intervensi Nadia Lestari
I : Pukul 09.30
a. Mengkaji frekuensi
kedalaman pernafasan dan
ekspansi dada
E : masalah teratasi sebagian
65
Tabel 3.8
Catatan Perkembangan II
Diagnosa
Tanggal Catatan Perkembangan Pelaksanaan
Keperawatan
21 November 1 S : Ibu klien mengatakan bahwa
2019 anaknya masih batuk
09.00 WIB O:
a. Klien nampak terlihat
masih batuk
b. Suara nafas ronchi
c. Frekuensi nafas
35x/menit Nadia Lestari
d. Atur posisi pasien
A : Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
P : Lanjutkan intervensi
I : Pukul 09.00
c. Mengkaji tanda-tanda vital
pasien hasil : nadi
104x/menit. Respirasi
32x/menit. Suhu 35,5°C
d. Anjurkan ibu untuk
memberi air hangat
E : Masalah teratasi sebagian
21 November 2 S : Ibu klien mengatakan bahwa
2019 anaknya sesak nafas berkurang
09.30 WIB O : Tidak terpasang Oksigen
A : Gangguan pola nafas
P : Hentikan intervensi Nadia Lestari
I : Pukul 09.30
a. Mengkaji frekuensi
kedalaman pernafasan
dan ekspansi dada
E : Masalah teratasi
Tabel 3.9
Catatan Perkembangan III
Diagnosa
Tanggal Catatan Perkembangan Pelaksanaan
Keperawatan
67
B. Pembahasan
1. Tahap Pengkajian
Bronkopneumonia ini.
,lingkar kepala 50 cm, lingkar dada 59 cm, lingkar lengan atas 20 cm.
pasien sudah terbiasa apabila didekati oleh perawat dan sudah terbiasa
2. Diagnosa Keperawatan
ronchi.
alveoli
71
alveolus.
didapatkan bahwa orang tua klien cemas dan takut. Perasaan yang
cemas dan takut ini adalah sering bertanya atau tertanya tentang
sebagai berikut :
difusi gas.
dalam alveoli.
adanya informasi.
gas
3. Tahap Perencanaan
dan gerak dada tidak simetris karena peningkatan tekanan dalam paru
atau tidak ada aliran udara yang bertujuan untuk penurunan aliran
latihan napas dan batuk secara efektif yang bertujuan untuk napas
dengan cepat.
untuk bunyi napas dapat menurun atau tidak pada lobus, segmen paru
ekapansi paru. Devisiasi trakea dari area sisi yang sakit pada tegangan
pneumotorik. Kaji pasien adanya nyeri tekan bila batuk, napas dalam
tujuannya untuk dada dan otot abdominal membuat batuk lebih efektif
4. Tahap pelaksanaan
intravena.
alveoli
77
informasi
keluarga
5. Tahap Evaluasi
napas.
79
BAB IV
Ruang Nusa Indah Bawah Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut mulai tanggal 18
A. Kesimpulan
Bawah Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut dalam tahap ini penulis
dapat menjalin kerja sama dengan keluarga, pasien dan perawat ruangan
perkembangan pasien.
B. Rekomendasi
Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut untuk
2. Bagi perawat
penkembangannya.
sumber, maka dari itu untuk kepentingan bersama dan untuk meningkatkan
82
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Marni,. (2014). asuhan keperawatan pada anak sakit dengan gangguan sistem
pernafasan. yogyakarta: Gosyen publising.
I. Latar Belakang
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain
sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi
penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan
anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami bronkhopnemonia.
Bronkhopnemonia merupakan infeksi saluran pernafasan yang dapat
melemahkan daya tahan tubuh, penyakit ini bersifat sekunder.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para
ibuklien dapat memahami tentang Bronkhopnemonia.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu ibu klien dapat memahami :
a. Pengertian bronkhopnemonia
b. Penyebab terjadinya bronkhopnemonia
c. Tanda dan gejala bronkhopnemonia
d. Pencegahan bronkhopnemonia
III. Metode
Ceramah
IV. Media
Leaftleat
V. Isi Materi
a. Pengertian Bronkopneumonia
b. Penyebab Terjadinya Bronkopneumonia
c. Tanda dan Gejala Bronkopneumonia
d. Pencegahan pada Penyakit Bronkopneumonia
VI. Proses Pelaksanaan
N
Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Waktu
o
1. Pendahuluan
Menjawab salam
Memberi salam 5 menit
Menyimak
Menyampaikan pokok bahasan
Menyimak
Menyampaikan tujuan
2. Isi
Pengertian Bronkopneumonia
Penyebab dari Bronkopneumonia
Tanda dan Gejala dari 15 menit
Bronkopneumonia Menyimak
Pertolongan atau Pengobatan
Bronkopneumonia
Komplikasi dari Bronkopneumonia
Pencegahan pada Bronkopneumonia
3. Penutup
Menjawab/Bertan
Evaluasi 5 menit
ya Menyimak
Kesimpulan
Menjawab Salam
Memberi salam penutup
Klien
Ibu Perawat
Klien
VIII. Evaluasi
Ibu dapat memahami pengertian bronkopneumonia
Ibu dapat memahami penyebab terjadinya bronkopneumonia
Ibu dapat memahami tanda dan gejala bronkopneumonia
Ibu dapat memahami pencegahan bronkopneumonia
LAMPURAN MATERI
BRONCHOPNEMONIA
I. PENGERTIAN
Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang
memiliki pola distribusi berbercak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokalisasi di dalam bronkus dan meluas ke parenkim paru-paru yang
dibicarakan di sekitarnya. (Smeltzer & Suzanne C, 2002: 572).
Pneumonia akibat infeksi mungkin diperlukan transplasenta,
perinatal, atau pasca lahir. (Nelson, 2000). Bronchopneumonia adalah
salah satu peradangan paru yang terjadi pada jaringan paru atau alveoli
yang biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratus bagian atas selama
beberapa hari. Yang dapat ditimbulkan oleh bermacam-macam etiologi
seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing lainnya. (Dep. Kes. 1993:
Halaman 106).
II. PENYEBAB
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,
protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia. (Sandra M. Nettiria,
2001 682) antara lain:
1. Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.
2. Virus : Legionella pneumoniae:
3. Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam
paru-paru
5. Terjadi pada kongesti paru yang lama
IV. PENCEGAHAN
Hindari anak dari paparan asap rokok, polusi dan tempat keramaian
yang berpotensi penularan.
Hindari kontak anak dengan penderita ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan)
Segera berobat jika terjadi demam, batuk dan pilek, terlebih disertai
suara sesak dan sesak pada anak
Imunisasi Hb untuk kekebalan terhadap hameophilus influenza
SUMBER :
Departemen Kesehatan di unduh dari
https://vdokumen.com/sap-bp,html diakses pada Senin, 19 November 2019
Apa itu BRONKOPNEUMONIA? Gelisah
Radang paru-paru yang mengenai satu Tidak mau
minum
atau beberapa bagian paru-paru yang ditandai
dengan adanya bercak cairan Kebiruan pada
yang disebabkan oleh bakteri, virus, & hidung & mulut
Demam
jamur.
Muntah
Diare
PENANGANANNYA bagaimana?
1. Beri kompres hangat jika anak demam 2.
Jika anak muntah & diare berikan
Oleh: Apa PENYEBABNYA? minum yang banyak
1. Bakteri, virus & jamur 3. Longgarkan pakaian
2. Kurang gizi jika
Nadia Lestari anak sesak nafas
3. Tidak imunisasi
4. Segera bawa ke unit
4. Lingkungan tidak sehat pelayanan kesehatan
PENCEG dari penderita batuk
2. Jangan merokok didekat
TANDA & GEJALA: anak
AHANNY 3. Berikan imunisasi lengkap
4. Berikan Makanan Bergizi
A bagaim Setiap hari
5. Jagalah kebersihan : tubuh,
ana? Bagi makanan dan lingkungan
6. Istirahat yang cukup
yang
sehat:
1. Jauhkan
anak
u t n
k a d d
u d i a
t i s h
u t s e a
t i e m k
u s k b
p s i a
u t r
d e a a
e r n
n a g
g g t
a a i t
n r d e
a m
s k k p
a e a
p l t t
u u e ,
a r
t r t s
a g u e
n a l d
g a i
a d r a
1. J
n a 2. T k
i
k n i a Tujuan pencegahan
a d n
a
o a bronkopneumonia
r k p
a
a e
n
n m n
a
g e a
k
l m Untuk mengurangi angka
l u p kematian pada anak dan
b d u
a
a a n mencegah penyakit
t i
h g BRONKOPNEUMONIA sejak
dini.
LEMBAR BIMBINGAN
PARAF PARAF
NO. TANGGAL MATERI SARAN PEMBIMBING
PEMBIMBING MAHASISWA
1. 11- juni-2020 BAB I Sumber terbaru
Penulisan sesuai juknis
Tambahkan data atau angka
terkait BHP di RSU Dr.
Slamet
2. 18-juni-2020 BAB II 1 Paragraf terdiri min 2/3
kalimat
Tambahkan analisa data,
diagnosa, perencanaan pakai
NANDA atau Doengoes
3. 25-juni-2020 BAB II Revisi BAB 2
BAB III Tambahkan rencana
BAB IV keperawatan sesuai diagnosa
Penulisan sesuai juknis
Tambahkan nomor halaman
4. 29-juli-2020 BAB I-IV Lengkapi semua dari Cover-
SAP
Membuat PPT
Penulisan sesuai juknis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Agama : Islam
B. RIWAYAT PENDIDIDKAN