Anda di halaman 1dari 10

STASE KEPERAWATAN ANAK

LAPORAN RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN AN. T DENGAN PNEUMONIA

DI SUSUN OLEH :
RIKA RAHMAWATI

12202015

UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2021
ILMU KEPERAWATAN ANAK RESUME

FORMAT PENGKAJIAN

1. IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien : An. T
Usia : 8 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Sudirman 2
No. RM : 322225
TGL MRS :
2. DATA FOKUS
S : tidak dapat dikaji pasien terpasang ETT

O : RR: 28x/menit
- HR: 110 x/menit
- Dari hasil rontgen thorax didapatkan edema paru
- Pengembangan dinding dada simetris
- Retraksi dinding dada
- Suara paru ronkhi
- Terpasang ventilator
Tipe : P.SIMV
RR setting : 20
I:E Ratio: 1:3.6
VTE: 198
MV: 7,68
IPL/Pressure Support: 10
PEEP: 20
FiO2: 50%
Peak Pressure : 15
ETT:Diameter/ kedalaman: 6/18
Treacheal TubeNo : 6
- Hb 8.4 g/dL
- Eritrosit 3.00 106/mm3
- Leukosit 14.6 103/mm3
- Hematokrit 26 %
- Terpasang ETT
3. RUMUSAN MASALAH
a. Analisa Data

Data Fokus Masalah Keperawatan Etiologi

Data Subjektif:  Ketidakefektifan pola nafas Infeksi kuman


Tidak dapat dikaji berhubungan dengan ↓
ketidakseimbangan antara Bakteri gram negatif masuk ke
Data Objektif: suplai dan kebutuhan O2 saluran empedu dan
- RR: 28x/menit edema paru. gastrointestinal dan Gram positif
- HR: 110 x/menit masuk melalui kulit dan saluran
- Dari hasil rontgen thorax pernapasan
didapatkan edema paru ↓
- Pengembangan dinding dada Disfungsi dan kerusakan endotel
simetris dan disfungsi organ multipel
- Retraksi dinding dada ↓
- Suara paru ronkhi Sepsis
- Terpasang ventilator ↓
 Tipe : P.SIMV Perubahan ambilan dan
 RR setting : 20 penyerapan oksigen
 I:E Ratio: 1:3.6 ↓
 VTE: 198 Suplai oksigen terganggu
 MV: 7,68 ↓
 IPL/Pressure Support: 10
sesak
 PEEP: 20 ↓
 FiO2: 50% Ketidakefektifan pola nafas
 Peak Pressure : 15
 ETT:Diameter/ kedalaman:
6/18
 Treacheal TubeNo : 6

Data Subjektif: Resiko infeksi berhubungan Infeksi kuman


Tidak dapat dikaji dengan penurunan respon ↓
imun Bakteri gram negatif masuk ke
Data Objektif: saluran empedu dan
Hb 8.4 g/dL gastrointestinal dan Gram positif
Eritrosit 3.00 106/mm3 masuk melalui kulit dan saluran
Leukosit 14.6 103/mm3 pernapasan
Hematokrit 26 % ↓
Disfungsi dan kerusakan endotel
Terpasang ETT dan disfungsi organ multipel

Sepsis

Terhambatnya fungsi
mitokondria

Kerja sel menurun

Penurunan respon imun

Resiko infeksi
b. Masalah Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif
2. Resiko infeksi
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
O2 edema paru.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan respon imun
5. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (NURSING CARE PLANNING)

Diagnosa Keperawatan
No Tujuan Intervensi Keperawatan TTD
(NANDA)
1. Ketidakefektifan pola Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
nafas berhubungan keperawatan pasien menunjukkan ventilasi
dengan keefektifan pola nafas,. 2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
ketidakseimbangan Kriteria hasil: 3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Rika Rahmawati
antara suplai dan 4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
- Suara napas yang bersih, tidak
kebutuhan O2 edema tambahan
ada sianosis dan dyspneu
paru. 5. Berikan bronkodilator 
(mampu mengeluarkan sputum,
6. Berikan nebulizer
mampu bernafas dg mudah, tidak
7. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
ada pursed lips)
keseimbangan.
- Menunjukkan jalan nafas yang
8. Monitor respirasi dan status O2
paten (klien tidak merasa
9. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
tercekik, irama nafas, frekuensi
10.Pertahankan jalan nafas yang paten
pernafasan dalam rentang
11.Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
normal, tidak ada suara nafas
12.Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
abnormal)
oksigenasi
- Tanda Tanda vital dalam rentang
13.Monitor vital sign
normal (tekanan darah, nadi,
14.Monitor pola nafas
pernafasan)
1. Pertahankan teknik aseptif
Resiko infeksi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 2. Batasi pengunjung bila perlu Rika Rahmawati
berhubungan dengan
penurunan respon imun keperawatan selama 2 x 24 jam 3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
pasien pasien tidak mengalami tindakan keperawatan
2
infeksi dengan kriteria hasil: 4. Ganti letak IV perifer dan dressing
- Klien bebas dari tanda dan sesuai dengan petunjuk umum
gejala infeksi 5. Gunakan kateter intermiten untuk
- Menunjukkan kemampuan menurunkan infeksi kandung kencing
untuk mencegah timbulnya 6. Tingkatkan intake nutrisi
infeksi 7. Kolaborasi pemberian terapi antibiotik
- Jumlah leukosit dalam batas 8. Monitor tanda dan gejala infeksi
normal sistemik dan lokal
- Menunjukkan perilaku 9.Pertahankan teknik isolasi k/p
hidup sehat 10.Inspeksi kulit dan membran mukosa
- Status imun, terhadap kemerahan, panas, drainase
gastrointestinal, 11.Monitor adanya luka
genitourinaria dalam batas 12. Dorong masukan cairan
normal 13.Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
14.Kaji suhu badan pada pasien neutropenia
setiap 4 jam
6. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


Ketidakefektifan 09.00 Jam 14.00 WIB Rika Rahmawati
12 Janurai pola nafas 1. Memposisikan pasien semi fowler S: Tidak dapat dikaji
2021 berhubungan Respon: Pasien nyaman dengan posisi semi fowler
dengan 09.30 O:
ketidakseimbanga 2. Melakukan suction menggunakan close suction
n antara suplai Respon: Saturasi klien meningkat dari 88% ke - Posisi pasien semi fowler
dan kebutuhan O2 98% - Suara napas ronkhi
edema paru 09.45 - Napas ireguler
3. Melakukan auskultasi suara nafas,mencatat hasil - RR 26 kali/menit
penurunan daerah ventilasi atau tidak adanya suara - Saturasi oksigen 99%
tambahan - Pergerakan dada simetris
Respon: Suara napas vesikuler, tidak ada suara - Retraksi dinding dada
napas tambahan - Terpasang ventilator
10.00 - Tracheal Tube No.: 6
4. Memonitor pernapasan dan status oksigen yang
sesuai
Respon: Napas takipneu, RR 28 kali/menit, A:
terpasang ventilator, saturasi oksigen 98% Masalah teratasi sebagian
10.30
5. Memberikan furosemid 1 ampul P: Lanjutkan intervensi
10.45 a. Posisikan pasien semi fowler
6. Mencatat pergerakan dada, simetris atau tidak, b. Auskultasi suara nafas, catat
menggunakan otot bantu pernafasan hasil penurunan daerah ventilasi
Respon: Pergerakan dada simetris, retraksi atau tidak adanya suara adventif
dinding dada c. Monitor pernapasan dan status
oksigen yang sesuai
Mengobservasi Ventilator: d. Pantau penggunaan ventilator
Respon: e. Pemberian furosemid 1 ampul
 Tipe : P.SIMV setiap 12 jam
 RR setting : 20
 I:E Ratio: 1:3.6
 VTE: 198
 MV: 7,68
 IPL/Pressure Support: 10
 PEEP: 20
 FiO2: 50%
 Peak Pressure : 15
 ETT:Diameter/ kedalaman: 6/18
 Treacheal TubeNo : 6

12 Januari Resiko infeksi 09.00 14.00 Rika Rahmawati


2021 berhubungan 1. Memonitor keadaan umum dan vital sign termasuk S: -
dengan penurunan suhu klien/jam O:
respon imun Respon: - TD: 127/80 mmHg
- TD: 134/90 mmHg - Nadi: 111x/mnt
- Nadi: 109 x/mnt - RR: 27x/mnt
- RR: 28 x/mnt - Suhu: 36.8° C
- Suhu: 36.7° C - SpO2: 99 %
- SpO2: 99 % - Demam tidak ada
09.30 - Pasien mendapat antibiotik
2. Mempertahankan teknik aseptik setiap tindakan amikasin 1 gr/8 jam sudah
Respon: Perawat melakukan tindakan dengan diberikan pada pukul 13.00 WIB.
teknik aseptik A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Pantau tanda-tanda infeksi
09.45 - Monitor nilai Leukosit
- Berikan Cftazidime 1 gr/8 jam
3. Memantau adanya tanda-tanda infeksi termasuk
nilai leukosit
Respon: Tanda-tanda infeksi seperti demam tidak
ada

10.00

4. Memberikan antibiotik
Respon: Pasien mendapat antibiotik Ceftazidime
1 gr

a. Memonitor keadaan umum dan vital sign


termasuk suhu klien/jam
Respon:
- TD: 130/90 mmHg
- Nadi: 115 x/mnt
- RR: 29 x/mnt
- Suhu: 36.9° C
- SpO2: 99 %
11.00
5. Mempertahankan teknik aseptik setiap tindakan
Respon: Perawat melakukan tindakan dengan
teknik aseptik
6. Memantau adanya tanda-tanda infeksi termasuk
nilai leukosit
Respon: Tanda-tanda infeksi seperti demam tidak
ada
7. Memberikan antibiotik
Respon: Pasien mendapat antibiotik Ceftazidime
1 gr

Anda mungkin juga menyukai