Anda di halaman 1dari 11

SOAL PERENCANAAN PENGEMBANGAN PERAWAT & KTI

1. Berdasarkan Pasal 69 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, kompetensi ASN meliputi Kompetensi
teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural. Salah satu
kompetensi adalah kompetensi yang diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural  dan pengalaman kepemimpinan.

     Apa kompetensi yang dimaksudkan dalam pernyataan tersebut?

a.
Kultural

b.
Sosial

c.
Sosial Kultural

d.
Teknis

e.
Manajerial

2. Berdasarkan Permenpan 13 tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan,


dan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS menyebutkan bahwa Penetapan
kebutuhan PNS dalam JF dihitung berdasarkan beban kerja yang
ditentukan dari indikator kebutuhan JF

Apa yang mendasari penyusunan kebutuhan pejabat fungsional Perawat di


masing-masing organisasi ?

a.
Indikator Kinerja

b.
Arahan pimpinan.

c.
Peta jabatan.

d.
Kebutuhan karir individu.

e.
Kenaikan jenjang jabatan.

3. Dalam hal kenaikan pangkat, Perawat dapat melakukan kegiatan


penunjang, kegiatan penunjang akan diberikan angka kredit yang
tercantum dalam lampiran PermenPAN. Seorang pejabat fungsional
Perawat melakukan kegiatan penunjang berupa mengikuti pelatihan teknis
fungsionalnya.

Berapa besaran pemberian angka kredit dengan kumulatif yang dapat


diberikan?

a.
15% dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.

b.
10% dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.

c.
5% dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.

d.
20% dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.

e.
25% dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.

4. Dalam melakukan analisis beban kerja seara baik dan benar, terlebih
dahulu harus ditetapkan alat ukurnya, sehingga pelaksanaannya dapat
dilakukan secara transparan. Dalam pelaksanaan analisis beban kerja yang
dipergunakan sebagai alat ukur adalah jam kerja efektif. Jam Kerja Efektif
adalah jam kerja yang secara objektif digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan atau kegiatan unsur utama.

Berapa lamakah jam kerja efektif dalam 1 tahun ?

a.
1350 jam

b.
1200 jam

c.
1500 jam

d.
1750 jam

e.
1250 jam

5. Dalam menghitung formasi jabatan fungsional Perawat dilakukan dalam


sembilan langkah mulai dari inventarisasi tugas pokok sampai terhitung
lowongan formasi per jenjang jabatannya. Salah satu langkahnya adalah
pembagian antara jumlah Waktu Penyelesaian Volume (WPV) dibagi
dengan jam kerja efektif satu tahun. 

Apa yang dapat kita tentukan dengan melakukan perhitungan tersebut?

a.
WPK

b.
Formasi JFK

c.
Konstanta

d.
WPV

e.
Angka Kredit

6. Dalam menghitung formasi jabatan fungsional Perawat dilakukan dalam


sembilan langkah mulai dari inventarisasi tugas pokok sampai terhitung
lowongan formasi per jenjang jabatannya. Salah satu langkahnya adalah
pembagian antara jumlah Waktu Penyelesaian Volume (WPV) dibagi
dengan jam kerja efektif satu tahun. 

Apa yang dapat kita tentukan dengan melakukan perhitungan tersebut?

a.
WPK

b.
Formasi JFK

c.
Konstanta
d.
WPV

e.
Angka Kredit

7. Dalam penyusunan formasi Jabatan Fungsional Kesehatan harus


memperhatikan besaran angka kredit pada masing-masing butir kegiatan
untuk melakukan perhitungan formasi jabatan fungsional kesehatan.

Apa makna dari besaran angka kredit masing-masing butir kegiatan ?

a.
Standar jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan butir kegiatan
penunjang dalam sehari

b.
Standar jam kerja efektif yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap butir
kegiatan.

c.
Standar jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh butir
kegiatan dalam setahun.

d.
Standar jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh butir
kegiatan dalam sehari.

e.
Standar jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan butir kegiatan
penunjang dalam setahun

8. Dinas Kesehatan Kota B akan melakukan perhitungan formasi JFK. Salah


satu langkah perhitungan formasi JFK adalah menentukan jumlah formasi,
apabila berdasarkan penghitungan kebutuhan (formasi) yang dilakukan
terhadap Jabatan Fungsional Kesehatan menurut jenis dan jenjang Jabatan
diperoleh nilai dibelakang koma 0,50 atau lebih.

Apakah yang dapat disimpulkan dari hasil perhitungan diatas?

a.
Tidak ada perubahan formasi.

b.
Harus dikurangi untuk dapat ditetapkan 1 (satu) formasi.

c.
Harus ditambah untuk dapat ditetapkan 1 (satu) formasi.

d.
Dapat ditetapkan 1 (satu) formasi.

e.
Belum dapat ditetapkan 1 (satu) formasi.

9. Formasi pada satuan organisasi disusun berdasarkan analisis kebutuhan


jabatan dengan menghitung rasio keseimbangan antara beban kerja
dengan jumlah jabatan fungsional kesehatan yang dibutuhkan.

Apabila beban kerja organisasi tidak berubah, Apa kondisi yang paling
mungkin terjadi terhadap kebutuhan pejabat fungsional Perawat ?

a.
berubah.

b.
tidak berubah

c.
bisa berubah bisa tidak

d.
Sesuai perencanaan 5 tahunan

e.
Sesuai perencanaan 1 tahunan

10. Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila capaian Angka Kredit


telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang dipersyaratkan. Angka Kredit
Kumulatif dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada setiap
tahun dan perolehan Hasil Kerja Minimal pada setiap periode. Seorang
Perawat jenjang mahir memiliki pangkat terakhir III/a dan telah
mengumpulkan angka kredit setiap tahunnya sehingga terkumpul angka
kredit kumulatifnya.

Berapakah angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat bagi pejabat


fungsional tersebut?

a.
100

b.
10

c.
20

d.
150

e.
50

11. Level kompetensi menunjukkan tingkat penguasaan kompetensi yang


dirumuskan berupa indikator perilaku pemangku jabatan, dalam Peraturan
ini tingkat penguasan kompetensi. Level kompetensi dimulai dari level satu
yaitu kemampuan dalam pengembangan sampai dengan level lima yaitu
level expert/ahli.

Apa indikator salah satu kompetensi level 5 ?

a.
mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek,
konsep/teori dan praktek mampu mendapat pengakuan ditingkat instansi

b.
mengindikasikan penguasan pengetahuan dan keterampilan yang tidak
memerlukan pelatihan khusus

c.
mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
memerlukan pelatihan lanjutan

d.
Mengindikasikan kemampuan beradaptasi dengan berbagai situasi,
peningkatan kompleksitas dan resiko serta kemampuan memecahkan
permasalahan teknis yang timbul dalam pekerjaan.

e.
mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek,
konsep/teori mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional.

12. Agar dapat menghasilkan sebuah karya tulis/ karya ilmiah seorang pejabat
fungsional perawat harus memenuhi aturan atau kaidah tertentu. Selain itu
proses dan hasil berpikir ilmiah melalui penelitian harus memenuhi
karakteristik penyusunan karya tulis/ karya ilmiah

Apa saja karakteristik penulisan karya tulis/ karya ilmiah?

a.
Dapat memodifikasi data

b.
Fakta yang digunakan harus bersumber dari wawancara dan angket

c.
Pembahasan luas

d.
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

e.
Objektif

13. Beberapa hal berikut ini harus diperhatikan dalam penyusunan karya tulis/
ilmiah, diantaranya logis, data yang diberikan jelas dan sesuai dengan
fakta yang ada. Karya tulis/ilmiah juga harus objektif (isinya benar sesuai
fakta, tanpa ada rekayasa) dan sistematis (isinya ditulis secara tersusun
sesuai prosedur yang berlaku). Selain itu pembahasannya juga harus
tuntas dan menyeluruh.
Bagian dari apakah hal yang harus diperhatikan diatas?

a.
Etika penulisan

b.
Tehnik penulisan

c.
Syarat-syarat penulisan

d.
Alur berpikir ilmiah

e.
Karakteristik Penulisan

14. Di ruang rawat inap di RS. A terjadi insiden keselamatan pasien, seorang
pasien lansia terjatuh saat sedang di kamar mandi, pasien tersebut
mengalami memar di area paha kaki kanan dan terjadi luka robek di daerah
pelipis kanan sehingga harus mendapatkan 10 jahitan.
Seorang perawat memberikan pendapatnya terhadap kejadian tersebut.
Kemudian menyusun pendapatnya dalam bentuk sebuah karya tulis
dengan mengikuti metoda ilmiah
Apa jenis karya tulis/ ilmiah yang paling tepat disusun oleh perawat
tersebut?

a.
Kritik

b.
Komentar

c.
Artikel

d.
Makalah

e.
Prosiding

15. Karakteristik penulisan karya tulis/ karya ilmiah antara lain harus logis,
objektif, sistematis, tidak emotif, tidak ambigu dan dapat diuji kebenaranya.

Apa yang dimaksud dengan emotif?

a.
Pembahasan tuntas dan menyeluruh

b.
Memakai bahasa yang baku

c.
Melibatkan aspek perasaan penulis

d.
bisa diterima akal sehat

e.
Tersusun sesuai prosedur yang berlaku

16. Karya tulis/ ilmiah merupakan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta.
Karya tulis/ilmiah ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar, berdasarkan penelitian, pengamatan atau peninjauan. Masalah
dalam karya tulis/ ilmiah dibahas secara obyektif sesuai fakta dengan
menggunakan metode ilmiah.

Berasal dari mana sumber fakta karya tulis/ ilmiah diatas?

a.
Pengalaman dari peneliti

b.
Pernyataan dari responden anak di bawah umur

c.
Analisa laboratorium

d.
Angket

e.
Opini dari sebuah berita

17. Pembuatan karya tulis berdasarkan hasil penelitian. Pembahasan


masalahnya obyektif sesuai dengan fakta. Karya tulis itu mengandung
masalah yang sedang dicarikan pemecahannya. Pemecahan masalah
dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Bahasa yang digunakan
lengkap, terperinci, teratur dan cermat.

Apa prinsip penulisan karya tulis yang diterapkan diatas

a.
Etika dalam penulisan karya tulis/ ilmiah

b.
Syarat syarat karya ilmiah

c.
Penerapan syarat syarat karya ilmiah

d.
Proses berpikir ilmiah

e.
Sikap ilmiah

18. Pembuatan karya tulis berdasarkan hasil penelitian. Pembahasan masalahnya


obyektif sesuai dengan fakta. Karya tulis itu mengandung masalah yang sedang
dicarikan pemecahannya. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
metode tertentu. Bahasa yang digunakan lengkap, terperinci, teratur dan cermat.

Berdasarkan syarat-syarat diatas apakah keterampilan dan pengetahuan yang


harus dimiliki oleh seorang pembuat karya tulis?

a.
penelitian yang digunakan.

b.
Teknis pembuatan diagnose dalam menulis karangan ilmiah.

c.
Penguasaan Bahasa asing yang baik.

d.
Masalah dan metode yang sedang diteliti.

e.
Penguasaan cara penulisan ilmiah

19. Penulis ilmiah tidak boleh berbohong dalam menggunakan data statistik.
Penulis ilmiah yang memanipulasi data atau grafik, menggunakan  uji
statistic secara ceroboh dan tidak tepat atau sengaja mengubah sampel
dikatakan tidak mengikuti prinsip etika dalam penulisan. Apakah prinsip
etika dalam penulisan yang tidak diikuti

a.
Jujur

b.
Etis.

c.
Ambigu

d.
Skeptic

e.
Logis

20. Proses berpikir dimulai dari fakta atau data khusus berdasarkan
pengamatan di lapangan atau pengalaman empiris. Data dan fakta hasil
pengamatan empiris disusun, diolah, dikaji, kemudian ditarik maknanya
dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat umum. Apakah
sebutan untuk proses berpikir diatas
a.
Berpikir induktif

b.
Berpikir deduktif

c.
Berpikir ilmiah

d.
Berpikir deskriptif

e.
Berpikir naratif

21. Sebuah rancangan penelitian yang dilakukan seorang perawat memerlukan


perhitungan jumlah sample untuk mendukung penelitian dimaksud. Jumlah
sampel yang diperlukan sesuai dengan desain penelitian yang akan
dilakukan. Diperlukan metode perhitungan jumlah sampel sesuai akurasi
hasil yang diharapkan.
Apakah rumus perhitungan sampel yang dapat digunakan pada rancangan
penelitian ?

a.
Rumus Newman

b.
Rumus Lennon

c.
Rumus Slovin

d.
Rumus Freud

e.
Rumus Florence

Anda mungkin juga menyukai