Anda di halaman 1dari 14

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT

TENTANG GASTRITIS DI PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG


PADANG

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

ELAN SRI PAHLAWANI


02201260

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKes RANAH MINANG
PADANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus, karena berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya, dan kepada Bunda Maria yang selalu

mendampingi peneliti sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul ”Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Gastritis di

Puskesmas Lubuk Begalung Padang”.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti tidak terlepas dari hambatan

dan rintangan. Namun demikian, atas bimbingan, bantuan, arahan, serta dukungan

dari berbagai pihak maka peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Bapak H. King Churchil selaku Ketua Yayasan STIKes Ranah Minang

Padang

2. Ibu dr. Hj. Efrida Aziz, M. Sc selaku Ketua STIKes Ranah Minang

Padang

3. Ibu Ns. Hj. Ridha Hidayati M. Kep sebagai ketua prodi D III

Keperawatan STIKes Ranah Minang Padang

4. Ibu Ilza Zurianis, SKM selaku pembimbing yang telah mengarahkan,

memberikan masukan dan bimbingan serta meluangkan waktunya untuk

memberikan petunjuk dan tuntunan dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

5. Pimpinan Puskesmas Lubuk Begalung Padang beserta staf yang telah

mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

i
6. Staf Dosen Prodi D III Keperawatan STIKes Ranah Minang Padang yang

telah memberikan ilmu selama pendidikan untuk bekal peneliti.

7. Teristimewa kepada Papa, Mama, adik-adik serta keluargaku yang

peneliti cintai yang memberikan kasih sayang, motivasi, semangat, doa

dan dukungan, baik secara moral maupun material kepada peneliti.

Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kita dengan kesehatan dan

kebahagiaan dunia dan akhirat.

8. Pemerintahan Daerah Kab. Kep. Mentawai yang telah membiayai dan

memfasilitasi selama perkuliahan.

9. Rekan-rekan mahasiswa, sahabat-sahabat yang senasib dan seperjuangan,

tempat menumpuhkan keluh kesah selama masa perkuliahan, dan

memberikan semangat serta bantuan kepada peneliti.

Mudah-mudahan semua bimbingan, petunjuk dan bantuan yang telah

diberikan kepada peneliti akan dapat diterima sebagai suatu amal baik dan

mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini, untuk itu peneliti mengharapkan saran dan masukan semua pihak

demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata peneliti mengharapkan KaryaTulis Ilmiah ini memberikan

manfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan semua pihak yang membaca.

Padang, September 2015

Peneliti

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................4
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teoritis.........................................................................................5
B. Manifestasi Klinis........................................................................................6
C. Komplikasi...................................................................................................6
D. Cara Pencegahan Penyakit Medis Gastritis.................................................7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia sehat 2015 adalah

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui

terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh

penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat,

memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu

secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di

seluruh wilayah Republik Indonesia ( Depkes RI, 2015 ).

Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah

penyakit saluran pencernaan seperti gastritis. Masyarakat pada umumnya

mengenal gastritis dengan sebutan penyakit maag yaitu penyakit yang

menurut mereka bukan suatu masalah yang besar, misalnya jika merasakan

nyeri perut maka mereka akan langsung mengatasinya dengan makan nasi,

kemudian nyerinya hilang. Penyakit gastritis ini bila tidak diatasi dengan

cepat maka dapat menimbulkan perdarahan sehingga banyak darah yang

keluar dan berkumpul di lambung, selain itu juga dapat menimbulkan tukak

lambung, kanker lambung sehingga dapat menyebabkan kematian (Harison,

2000, dan Hastuti, 2007).

Penderita gastritis sering mengeluhkan rasa sakit pada ulu hati, rasa

terbakar, mual, dan muntah. Hal ini sering mengganggu aktivitas pasien

1
sehari-hari yang pada akhirnya menyebabkan produktivitas dan kualitas hidup

pasien menurun. Komplikasi gastritis sering terjadi bila penyakit tidak

ditangani secara optimal. Terapi yang tidak optimal menyebabkan gastritis

berkembang menjadi ulkus peptikum yang pada akhirnya megalami

komplikasi perdarahan, pertonitis, bahkan kematian (Valle, 2008).

Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap

beberapa negara dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian

gastritis di dunia, diantaranyaIndonesia 40,8%, Kanada 35%, China 31%,

Perancis 29,5%, Inggris 22%, Jepang 14,5%. Di dunia, insiden gastritis

sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya

gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap

tahunnya. Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun

gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan kita.

Indonesia menurut data WHO angka kejadian gastritis mencapai 40,8%

(Gusti, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kemenkes RI tahun

2013 tercatat bahwa persentase masing-masing daerah antara lain Jakarta

mencapai 50%, Denpasar 46%, Palembang 35,3%, Bandung 32,5%, Aceh

31,7%, dan Pontianak 31,2% (Kemkes RI, Profil Kesehatan Indonesia, 2013).

Pada tahun 2013 tercatat 30.154 penderita gastritis yang mangalami rawat

inap di rumahsakit di Indonesia, yang terdiri dari 12.378 orang adalah laki-

laki dan 17.396 orang perempuan (Ritias, dkk, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang

tahun 2014, tentang penyakit gastritis dari 22 Puskesmas yang ada di Kota

2
Padang, angka kejadian tertinggi terdapat di Puskesmas Lubuk Begalung

Padang yaitu sebanyak 3.770 kejadian, tertinggi kedua terdapat di Puskesmas

Andalas Padang sebanyak 3.759 kejadian, selanjutnya tertinggi ketiga

terdapat di Puskesmas Bungus Padang sebanyak 3.003 kejadian (DKK

Padang, 2014).

Survey awal yang peneliti lakukan di Puskesmas Lubuk Begalung

Padang pada tanggal 16 Maret 2015, dalam pencatatan pasien yang

berkunjung ke Puskesmas Lubuk begalung dalam 1 tahun sebanyak 3.770

orang. Menurut hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal yang

sama, pada 5 orang masyarakat gastritis belum mengetahui gastritis dengan

baik, mereka mengatakan gejala gastritis adalah nyeri pada perut, dan jika

mereka mengalami nyeri pada perut mereka langsung mengatasinya dengan

makan nasi, mereka berpendapat dengan makan nasi nyeri akan hilang.

Masyarakat Lubuk Begalung sering mengkonsumsi makanan bersantan,

bercabe, berbumbu pedas/asam, serta memiliki kebiasaan mengkonsumsi

minuman bergas.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang dijelaskan di atas,

peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Gambaran pengetahuan dan sikap

masyarakat tentang gastritis di puskesmas Lubuk Begalung pada tahun 2015”.

3
B. Rumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat tentang gastritis di puskesmas

Lubuk Begalung pada tahun 2015?”.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat tentang

gastritis di Puskesmas Lubuk Begalung Padang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai aplikasi ilmu yang diperoleh terutama riset keperawatan dan

dapat menambah pengetahuan dan keterampilan penulis dalam

melakukan penelitian serta menambah wawasan tentang gastritis.

2. Bagi Tempat Penelitian

Dapat dijadikan sebagai data awal ataupun dapat menambah

informasi dalam penaganan gastritis di masyarakat, sehingga dapat

memperkecil angka kejadian tersebut.

3. Bagi Institusi

Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai data dasar bagi peneliti

lainnya yang ingin melanjutkan penelitian dengan lingkup yang sama.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.

Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai

terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting

dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang

timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2012). Gastritis akut

merupakan peradangan pada mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-

kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Pada

pemriksaan mikroskopik menunjukkan mukosa merah, erosi kecil dan

perdarahan (Doengus, 2008).

Gastritis kronik merupakan peradangan bagian permukaan mukosa

lambung yang menahan dan ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopalogi

biopsi mukosa lambung. Dan ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjar

disertai dengan kehilangan chief cell. Akibat produksi asam klorida pepsin

dan faktor intrinsik menurun, dinding lambung menjadi tipis sehingga fungsi

sebagai absorbsi menurun (Mansjoer, 2001).

5
B. Manifestasi Klinis

Hematemesis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai

terjadi renjatan karena kehilangan darah. Pada sebagian besar, gejalanya amat

ringan bahkan asimtomatis. Keluhan itu misalnya nyeri timbul pada ulu hati.

Mual-mual dan muntah. Perdarahan saluran cerna,pada kasus yang amat

ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan secara

fisik akan dijumpai tanda-tanda anemia defesiensi dengan etiologi yang tidak

jelas. Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali

mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga tanda dan gejala

gangguan hemodinamika yang nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin,

sampai gangguan kesadaran

C. Komplikasi

1. Ulkus Peptikum

Adanya erosi saluran gastro yang disebabkan banyaknya asam

hidroklosirda dan pepsin

2. Ulkus Lambung

Timbul karena lemahnya pertahanan mukosa walaupun kadar

asamnya normal, sering ditemukan pada mukosa antrum di tempat

bertemunya pada mukosa fundus lambung

6
3. Ulkus Duodeni

Kadar yang berlebihan dari asam lambung dan pepsin masuk ke

dalam duodenum karena hiper sekresi dari lambung atau pengosongan

lambung terlalu cepat ( Suyono, 2006 ).

D. Cara Pencegahan Penyakit Medis Gastritis

Biasakan makan secara teratur dan sesuai jadwal,makanlah dengan

tenang dan tidak terburu-buru, jangan makan makanan yang terlalu panas atau

dingin karena dapat menimbulkan rangsangan pada lambung, mengkonsumsi

makanan yang mudah dicerna, jangan biarkan lambung kosong terlalu lama

dan jangan makan berlebihan, kurangi makanan yang pedas dan asam seperti

acar,kari lada, kafein dan makanan yang dapat merangsang sekresi lambung

seperti kangkung, kol dan nangka.

7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan judul gambaran

pengetahuan dan sikap masyarakat tentang gastritis di Puskesmas Lubuk

Begalung Padang Tahun 2015, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan responden dengan gastritis didapatkan baik,

sebanyak 83,5% dan kurang 16,5% dari 97 responden.

2. Sikap responden dengan gastritis didapatkan negatif, sebanyak 53,6%

dan positif 46,4% dari 97 responden.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas

Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan

informasi kepada masyarakat tentang gastritis melalui penyuluhan,

sehingga masyarakat dapat memahami tentang gastritis secara

keseluruhan terutama pencegahan gastritis dengan sikap yang baik serta

memberikan motivasi kepada masyarakat agar tidak terjadinya

kekambuhan gastritis yang berulang.

8
2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan dan menambah informasi tentang gastritis,

serta dapat dijadikan sebagai data yang mendukung atau bahan

perbandingan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian tentang

gastritis, agar kedepannya dapat mengarah pada hasil yang lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Budiman Chandra. 2002. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2015. Visi dan Misi Indonesia Sehat 2014. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2014.

Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Ausculapius.

Notoatmodjo.2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2010. MetodePenelitianKesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi II.

Jakarta: RinekaCipta.

SuharsimiArikunto. 2002. Prosedur Penelitian Edisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyono. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.

Uripi. 2002. Menu UntukPenderita Hepatitis dan Saluran Pencernaan.

Jakarta: PuspaSwara.

Valle. 2008. Peptic Ulcer Disease and Related Disorder InFanci As. Editors.

Anda mungkin juga menyukai