Anda di halaman 1dari 129

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP Ny.

R
UMUR 24 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU
1 HARI DENGAN EMESIS GRAVIDARUM DI BPS
SRI REZEKI, Amd.Keb.,SKM
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun

Disusun oleh :
OKTA RIANTIKA
201308051

AKADEMI KEBIDANAN ADILA


BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016

LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh TIM Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada:

Hari

: Rabu

Tanggal : 19 Oktober 2016

Penguji I

Penguji II

(Deti Elice, S.P.,M.Pd)


INDN : 0208127304

(Eka Ayu Septiana, S.ST)


NIK: 31008024

Mengetahui:
Direktur

dr. Wazni Adila, MPH


NIK 2011041008

ii

CURRICULUM VITAE

Nama

: Okta Riantika

NIM

: 201308051

Tempat/ Tanggal hahir

: Muaradua Kisam, 10 Oktober 1995

Agama

: Islam

Alamat

: Remanam Jaya, Oku Selatan

Institusi

: Akademi Kebidanan Adila

Angkatan

: VIII (Delapan)

Riwayat Pendidikan :
Tahun 2001 2007

SD Negri Remanam Jaya

Tahun 2007 2010

MTS Negeri Gunung Raya

Tahun 2010 2013

Ponpes Nurul Chalik Baturaja Bungin

tahun 2013 sampai sekarang penulis sedang menyelesaikan pendidikan DIII


Kebidanan di Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung pada Tahun 2013
sampai dengan sekarang.

iii

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.R


UMUR 24 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU
1 HARI DENGAN EMESIS GRAVIDARUM DI BPS
SRI REZEKI, AMD.KEB.,SKM
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016
Okta Riantika, Puspita Dewi

ABSTRAK
Morning sickness is a complication of pregnancy that is usually found in the first
trimester, but even mild cases can affect fetal development. If emesis is not
addressed then it could happen hyperemesis that will have an impact on her fetus
such as low birth weight, IUJR, premature until abortion can occur. This care is
given to describe the knowledge of pregnant women, especially in the first
trimester of morning sickness in Bps Sri Rezeki Amd.Keb and prevent the
pathological as hyperemesis gravidarum. In this study, the authors use the case
study method a single unit, namely meneneliti a problem with a case consisting of
one person. Subjects of this study were pregnant women with morning sickness,
the object of the study was 24 years of age Ny.R G1P1A0 pregnant women with
morning sickness, place in BPS Sri sustenance Amd.Keb. The conclusion of this
study is the author is able to perform the assessment, the data of interference,
diagnosis, immediate action, planning, implementing and evaluating care ny R
pregnancy to 24 years of age G1P1A0 gestational age of 11 weeks 3 days with
graravidarum emesis. care in accordance with 7 steps and Ny.R Varney has been
able to reduce morning sickness its way to itself. Advice for people, especially
women who experience nausea and vomiting more attention to nutritional patterns
and the pattern of his breaks.

Keywords: Emesis Gravidarum

iv

Motto

No pain no gain
tiada keberhasilan tanpa usaha

(By. Okta Riantika)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim,
Yang utama dari segalanya..
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayangMu telah memberiku kekuatan, membekaliku ilmu, dan memperkenalkanku
dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang telah Engaku berikan akhirnya
Karya Tulis Ilmiah yang sederhana ini dapat terselesaikan, Sholawat dan salam
selalu terlimpahkan kehadirat Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk orang-orang yang selalu
mengiringi langkahku dengan doa,motivasi dan kasih sayang yang tidak ada
putusnya.
1. Terima kasih untuk kedua orang tuaku bapak Aslan Junaidi dan ibu Rukmini
yang telah menjadi motivator terbesar dalam hidupku yang tidak pernah
berhenti mendukung dan menyemangatiku dan tiada henti-hentinya
mendoakanku dalam menggapai cita-cita
2. Untuk adik-adiku Rian Perdiando dan Sela Novita Sari serta keluarga besarku
terima kasih atas segala motivasi dan doanya selama ini
3. Terima kasih kepada Pembimbing Akademik ibu Puspita Dewi, S.ST .,
M.Kes yang tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan arahan
kepada ku
4. Kepada penguji ibu Deti Elice,S.P.M.Pd (Penguji 1) dan ibu Eka Ayu
Septiana,S.ST .
5. Kepada wali kelasku ibu Margareta Rinjani, S.ST dan ibu Nopa Utari, S.ST
6. Teman-teman tercinta angkatan VIII yang selalu membantu, berbagi
keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah, terima kasih
banyak Tiada hari yang indah tanpa kalian semua
7. Almamater ku tercinta Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
8. Semua pihak yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu, terima kasih atas
partisipasi dan dukungannya selama aku menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Terima kasihku tiada terhingga untuk semua.
Alhamdulillahirabbilalamiin..

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam
bentuk studi kasus kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ny R
Umur 24 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 11 Minggu 3 Hari Dengan Emesis
Gravidarum Di BPS Sri Rezeki Amd.Keb Pahoman Bandar Lampung Tahun
2016.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Wazni Adila, MPH selaku Direktur Akbid Adila Bandar Lampung.
2. Puspita Dewi, S.ST ., M.Kes selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah
3. Ibu Sri Rezeki Amd.Keb selaku pemilik BPS tempat mengambil penelitian
4. Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung.
Penulis menyadari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Juni 2016

Penulis

vii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
CURICULUM VITAE ................................................................................... iii
INTISARI ....................................................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 2
D. Ruang lingkup ...................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 3
F. Metodelogi dan teknik memperoleh data ............................................. 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6
B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan ...................................................... 28
C. Teori Landasan hukum Kebidanan ...................................................... 48
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ............................................................................................ 51
B. Matrik ................................................................................................... 58
BAB IV PEMBAHASAN
A. Mengumpulkan data dasar ................................................................... 73
B. Menginterprestasikan /Menganalisis Data .......................................... 90
C. Merumuskan Diagnosa dan Masalah Potensial .................................. 90
D. Tindakan Segera Sebagai Antisipasi .................................................... 91
E. Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh .................................. 91
F. Melakukan Asuhan ............................................................................... 94
G. Evaluasi ................................................................................................ 97
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 100
B. Saran .................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari ......................................... 13


Tabel 2.2 Kunjungan pada ibu hamil ............................................................. 21
Tabel 3.1 Matrik ............................................................................................. 56

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Lembar Konsul

Lampiran 2

: Leaflet

Lampiran 3

: Dokumentasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada
kehamilan muda. Terjadi kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada
wanita karna terdapat peningkatan hormon estrogen dan Progesteron. Dan
dikeluarkannya human chorionic gonadothropine plasenta. Hormon-hormon
inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. (Manuaba, 2010 :227)
Menurut WHO dalam (Astuti et all, 2015:2) mengemukakan bahwa 500.000
perempuan meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan
melahirkan dan sebagian besar kematian terjadi selama atau segera setelah
melahirkan.
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena
terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya
human chorionic gonadhothropine plasenta, hormon-hormon inilah yang
diduga menyebabkan emesis gravidarum (Manuaba, 2010 : 227).
Menurut Hidayat (2009) dikatakan emesis gravidarum akan bertambah
berat menjadi hiperemesisi gravidarum menyebabkan ibu muntah terusmenerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah,
muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan
tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang
dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan
makanan kejaringan juga ikut berkurang, kekurangan makan dan oksigen
akan menyebabkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan
ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya.
Menurut Triyana (2013) dikatakan trimester pertama merupakan masa kritis
saat janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika
janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang

sempurna bisa mengalami kegagalan selain itu janin beresiko lahir dengan
berat badan lahir rendah.
Angka kematian yang tinggi setengah abad yang lalu umumnya mempunyai
dua sebab pokok: 1.masih kurangnya pengetahuan mengennai sebab-sebab
dan penanggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan,
persalinan, serta nifas. 2.kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai
kesahatan reproduksi dan kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik
bagi semua yang hamil. (Prawihardjo, 2014:7)
Berdasarkan hasil study kasus pendahuluan di BPM Sri Rezeki Bandar
Lampung pada tanggal 8 juni 2016 terdapat ibu hamil yang mengalami mual
muntah,dimana apabila mual muntah tersebut tidak diatasi dengan baik akan
mengakibatkan Hiperemesis Grafidarum.Berdasarkan latar belakang diatas.
Penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Terhadap Ny.R

umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11

minggu 1 hari Dengan Emesis Gravidarum di BPM Sri Rezeki Bandar


Lampung Tahun 2016

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bekakang yang telah diuraikan di atas maka masalah
dalam penelitian ini tentang Bagaimana asuhan yang di berikan pada ibu
hamil dengan terhadap NY.R umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11
minggu 1 hari Dengan Emesis Gravidarum di BPM Sri Rezeki Bandar
Lampung Tahun 2016.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil terhadap NY.R umur 24
tahun

G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari dengan Emesis

Gravidarum di BPM Sri Rezeki Bandar Lampung Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien Emesis Gravidarum
di BPM Sri Rezeki Bandar Lampung Tahun 2016,menentukan diagnosa
masalah

dan

kebutuhan

pada

asuhan

kebidananibu

hamil

mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada ibu hamil ,


melakukan tindakan segera dan mengantisifasi masalah dengan
melakukan penanganan atau kolaborasi dengan dokter , menyusun
rencana asuhan yang menyeluruh , melaksanakan rencana asuhan yang
menyeluruh , mengevaluasi asuhan yang menyeluruh pada ibu hamil
Tahun 2016

D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Ny.R umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari dengan
Emesis Gravidarum.
2. Tempat
Di BPM Sri Rezeki Bandar Lampung.
3. Waktu
Dilakukan pada tanggal 8 juni 2016
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan IPTEK
khususnya bagi mahasiswi kebidanan dan diharapkan dapat digunakan
sabagai bahan bacaan dan bahan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Lahan Praktik
Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu lahan dan memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum dan
mengetahui perkembangan secara nyata di lapangan sesuai teori yang ada
serta dapat dijadikan bahan bacaan oleh lahan.

3. Bagi masyarakat dan pasien


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
pengetahuan baru pada ibu hamil trimester 1 yang mengalami emesis
gravidarum dan menerapkan serta melakukan asuhan agar tidak terjadi
masalah dan komplikasi pada ibu hamil cara menangani masalah tersebut.
4. Bagi Penulis
Study kasusu ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan penulis
tentang cara mengatasi emesis gravidarum sesuai standar Asuhan
Kebidananan , dan dapat mengaplikasikannya ke dalam praktek.

F. Metodologi dan Tehnik Memproleh Data


1.

Metode Penelitian
Metodologi penelian dalam penyusunan studi kasus dilakukan secara
deskriptif yang dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian yang
dilakukan untuk mendeskrifsikan atau menggambarkan suatu fenomena
yang terjadi di masyarakat .dalam bidang kesehatan masyarakat survey
deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah
kesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalam
komunitas tertentu (Notoatmodjo. 2010 : 36).

2.

Tehnik Memproleh Data


a. Data Primer
Data primer merupakan materi atau kumpuln fakta yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung (Chandra, 2008:
20).
b. Data Subjektif
Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data subjektif adalah
dengan melakukan anamnesa (Mandriwati, 2007 ; 60)
a) Auto anamnesa

Auto anamnesa merupakan anamnesa yang dilakukan kepada


pasien secara langsung.jadi,data yang diproleh adalah data primer
karna langsung dari sumbernya.
b) Allo Anamnesa
Allo anamnesa merupakan anamnesa yang dilakukan kepada
keluarga pasien untuk memproleh data tentang pasien. Ini
dilakukan

pada

keadaan

darurat

ketika

pasien

tidak

memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat.


c.

Data Objektif
Untuk melengkapi data dalam menegakkan diagnosa.bidan harus
melakukan

pengkajian

data

objektif

melalui

pemeriksaan

infeksi,palpasi,auskultrasi dan perkusi yang bidan lakukan secara


berurutan (Sulistyawati, 2009 :111 dan 121)

d. Data Skunder
Data skunder merupakan data yang di proleh peneliti dari pihak lain.
Data skunder dapat di bagi menjadi 2 kelompok :
1) Internal
Data skunder yang berasal dari lingkungan sendiri.misalnya hasil
penelitian yang dilakukan sebelumnya.
2) Eksternal
Data skunder yang berasal dari pihak luar ,misalnya data dari
publikasi, instansi, badan ilmiah dan lainnya (Chandra, 2008 : 2).

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tinjaun Pustaka
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat ,yang telah mengalami
menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seseorang pria
yang organ reproduksinya sehat sangat besar kumungkinannya akan
mengalami kehamilan.Apabila kehamilan ini direncanakan , akan
memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan

Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan


diperlukan kemampuan seseorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.perubahan
ini terjdi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan
estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak
terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008 : 3).

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan


terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,
2010 : 75).

Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiat


saat. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sekitar
15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya, serta dapat mengancam
jiwanya. Dari 5.600.000 wanita hamil di indonesia, sebagian besar akan
mengalami komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal. Survvei

Demografi dan Kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 1997


menyatakan bahwa dari tahun 1992-1997 , 26% wanita dengan kelahiran
hidup mengalami komplikasi (Fadlun dan Feryanto, 2012 : 1)
b. Tujuan Asuhan Kehamilan
a. Memantau

kemajuan

kehamilan,memastikan

kesejahteraan

ibu

tumbuh kembang janin.


b. Meningkatkan dan mempertahannkan kesehatan fisik, mental,serta
sosial ibu dan bayi.
c. Menentukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan .
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan denfgan selamat,baik ibu
maupun bayi dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif
bverjalan normal.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal
(Sulistyawati, 2012 : 4).
c. Pelayanan Asuhan Kehamilan
Sesuai dengan kebijakan Depertemen Kesehatan, Standar minimal
pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang disingkat dengan:
a. 7T
1) Timbang berat badan
2) Ukur Tekanan darah
3) Ukur Tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian Tablet besi (fe) minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosisi satu tablet setiap harinya.
6) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual (PMS)
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(Sulistyawati, 2012 : 5)

b. 10 T
Pelayanan antenatal sesuai standart meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik (umum dan kebidanan) ,pemeriksaan laboraturium rutin dan
khusus,serta intervensi umum dan khusus (sesuai resiko yang
ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi bvadan
2) Ukur Tekanan darah
3) Nilai Status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4) Ukur Tinggi fundus uteri
5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila di perlukan.
7) Pemberian Tablet zat besi minial 90 tablet selama kehamilan.
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus)
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (p4k) serta KB pasca persalinan
(Karwati et all, 2010 :123).
c. 14 T
1) Timbang berat badan dan tinggi badan
2) Tekanan darah
3) Pengukuran Tinggi fundus uteri
4) Pemberian Tablet tambah darah (Tablet fe)
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Tes Hb
7) Pemeriksaan Tes protein urine
8) Pengambilan darah untuk pemeriksaan Tes VDRL
9) Pemeriksaan Tes urine reduksi
10) perawaTan payudara
11) Senam ibu hamil
12) Pemberian obat malaria

13) Pemberian kapsul minyak beryodium


14) Temu wicara (Walyani, 2015 : 80-83).
d. Kunjungan Antenatal
1) Satu kali pada TM I (usia kehamilan 0-13 minggu)
2) Satu kali pada TM II(usia kehamilan 14-27 minggu)
3) Dua kali pada TM III(usia kehamilan 28-40 minggu )
(Sulistyawati, 2009:4).
Palpasi abdominal
Menggunakan cara leopold dengan langkah sebagai berikut
1) Leopold 1
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di
fundus
2) Leopold 11
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah
kanan atau atau kiri perut ibu
3) Leopold 111
Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah uterus.
4) Leopold 1V
Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul apa belum.
e. Pemeriksaan USG
1) Dilaksanakan sebagian salah satu diagnosis pasti kehamilan
2) Gambaran yang terlihat,yaitu adanya rangka janin dan kantong
kehamilan
(Sulistyawati, 2012 :89-93)
f. Sistem Reproduksi
A. Uterus
Pada kehamilan cukup bulan ,ukuran uterus adalah 30x25x20
cm

dengan

kapasitas

lebih

dari

4.000

cc.

Hal

ini

memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan


janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan

10

hiperplasi otot polos rahim. Serabut-serabut kolagennya


menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.

Tabel 2.1
TFU Menurut Penambahan Per tiga jari
Usia

Tinggi Fundus Uteri(TFU)

kehamilan
(minggu)

12

3 jari diatas simpisis

16

Pertengahan pusat simpisis

20

3 jari dibawah simpisis

24

Setinggi pusat

28

3 jari diatas pusat

32

Pertengahan pusat prosesus xiphoideus(PX)

36

3 jari dibawah prosesus xiphoideus(PX)

40

Pertengahan pusat prosesus xiphoideus(PX)

B.

Berat
Berat uterus naik secara luar biasa,dari 30 gram menjadi
1.000 gram pada ahir bulan.
Tabel 2.2
Bentuk uterus berdasarkan usia kehamilan
Usia kehamilan

Bentuk dan konsistensi uterus

Bulan

Seperti buah alpukat

Pertama

Istmus rahim menjadi hipotermi dan


bertambah panjang sehingga bila
diraba terasa lebih lunak, keadaan ini

11

yang disebut dengan tanda Hegar.

2 Bulan

Sebesar telur bebek

3 Bulan

Sebesar telur angsa

4 Bulan

Berbentuk bulat

5 Bulan

Rahim teraba seperti berisi cairan


ketuban,rahim terasa tipis ,itulah
sebabnya mengapa bagian-bagian
janin ini dapat dirasakan melalui
perabaan dinding perut.

(Sulistyawati, 2012; 59).


1. Posisi Rahim dalam Kehamilan
a. Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi
atau retrofleksi.
b. Pada 4 bulan kehamilan ,rahim tetap berada dalam
rongga pelvivs
c. Setelah itu, mulai memasuku rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
d. Pada ibu hamil ,rahim biasanya mobile, lebih mengisi
rongga abdomen kanan atau kiri.
2. Vaskularisasi
Arteri

uterine

dan

ovarika

bertambah

dalam

diameter,panjang dan anak-anak cabangnya ,pembuluh


darah vena mengembang dan bertambah.
3. Seriks Uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak kondisi ini
yang disebut

dengan

tanda goodlel,kelenjar vendo

servvikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan

12

mukus.oleh karna pertambahan dan pelebaran pembuluh


drah ,warnanya menjadi livid,dan ini disebut dengan tanda
chadwick.
4.

Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

5. Vagina dan Vulva


Oleh karna pengaruh estrogen,terjadi hipervaskularisasi
pada vagina dan vulva ,sehingga pada bagian tersebut
terlihat lebih merah atau kebiruan.disebut dendan tanda
chadwick.
(Sulistyawati, 2012 ;59-61).
6. Perubahan pada sistem gastrointestinan
Peningkatan saliva atau ptialin adaalah masalah yang
umum pada kehamilan,tetapi tidak ada bukti yang
menunjukkan adanya peningkatan produksi saliva.masalah
yang ada biasanya di hubungkan dalam mual yang
mencegah wanita dalam menelan salivanya.tujuh puluh
persen wanita hamil mengalami komplikasi mual dan
muntah.
7. Perubahan pada metabolisme
a. Metabolisme zat besi.
Kebutuhan zat besi pada kehamilan kurang lebih 1000
mg,500 mg dibutuhkan untuk meningkatjan masa sel
darah merah dan 300 mg untuk transportasi ke fetus
dalam kehamilan 12 minggu,2oo mg lagi,untuk
menggantikan cairan yang keluar dari tubuh .
8. Perubahan muskuloskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada
relaksasi

otot

dan

ligamen

pelvik

pada

ahir

13

kehamilan.relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk


meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin
pada ahir kehamilan dan pada saat kelahiran.
9. Perubahan kulit
Dari ahir bulan kedua sampai dengan aterem,terjadi
peningkatan pituitary melanin stimulating hormone yang
menyebabkan macam-macam tingkat pigmentasi. Hal ini
dijumpai hampir setiap ibu hamil, walaupun pigmentasinya
bervariasi menurut warna kulit dan ras.tmpat yang
umumnya terpengaruh adalah areola,garis tengah abdomen
,dan aksila.wajah biasanya hanya sedikit yang terpengaruh.
10. Perubahan payudara
Karna adanya peningkatan suplai darah di bawah pengaruh
aktivitas

hormon,jaringan

glandular

dari

payudara

membesar dan puting menjadi lebih efektif walaupun


perubahan payudara dalam bentuk yang membesar pada
waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan
pertumbuhan
menyebabkan
menyebabkan
tervaskularisasi

tubula

laktiferus

dan

penyimpanan
tumbuhnya
dan

juga

lemak.progesteron

lobus

mampu

duktus

,alveoli

lebih

bersekresi.hormon

pertumbuhan dan glokokortikoid juga mempunyai peranan


penting

juga

dalam

perkembangan

ini

.prolaktin

merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu.


11. Perubahan pada sisitem endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior
memproduksi LH dan FSH. Follicle stimulating hormon
(FSH) merangsang folikel de graf untuk menjadi matang
dan berpindah ke permukaan ovarium
dilepaskan

dimana ia

14

2.

Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II, III


1. Aktivitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang),
istirahat minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring
di anjurkan kaki agak ditinggikan. Jika tingkat aktifitas
berat, dianjurkan untuk dikurangi. Istirahat harus cukup,
olah

raga

dapat

dipertahankan

ringan

jangan

sampai

sampai

sedang,

denyut

nadi

sebaiknya
melebihi

140x/menit. Jika ada gangguan/ keluhan yang dapat


membahayakan (misalnya perdarahan pervaginam), maka
aktivitas fisik harus dihentikan.
2. Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan, terlalu berat, atau
berhubungan dengan radiasi/bahan kimia, terutama pada
usia kehamilan muda.
3. Imunisasi
Imunisasai yanng dibutuhkan oleh ibu hamil yang terutama
adalah tetanus toksoid. Imunisasi lain diberikan sesuai
indikasi.

Tabel 10.2
Jadwal pemeberian imunisasi tetanus toksoid.
Imunisasi

Interval

Perlindungan

TT I

Selama kunjungan I

TT II

4 minggu setelah TT I

3 tahun

TT III

6 bulan settelah TT II

5 tahun

TT IV

1 tahun setelah TT III

10 tahun

TT V

1 tahun setelah TT IV

25
hidup

tahun-seumur

15

4. Bepergian/mobilisasi
a. Tidak perlu khawatir bepergian dengan menumpang
pesawat

udara

kehamilan.

biasa

Tekanan

karena
udara

tidak

membahayakan

didalam

kabin

kapal

penumpang telah diatur sesuai atmosfir biasa.


b. Pehatikan posisi tubuh duduk terlalu lama (imobilitas)
akan membuat vena statis (vena stagnasi) sehingga
menyebabkan kaki bengkak. Prosesnya adalah darah yang
terkumpul dikaki akhirnya membeku dipembhluh darah
vena mengakibatkan bengkak. Apabila vena ini pecah akan
menyumbat pembuluh darah paru (emboli paru).
c. Ibu hamil sebaiknya menggunakan sepatu yang memiliki
hak rendah karena saat ibu hamil membutuhkan usaha
yang lebih dalam mempertahankan keseimbangan tubuh.
Apabila menggunaka sepatu yang memiliki hak yang
tinggi akan mengakibatkan nyeri pinggang.
d. Menghindari mengangkat benda-benda berat
e. Gerak yang sekonyong-konyong sebaiknya dihindari.
5. Mandi dan cara berpakaian
a. Mandi

cukup

seperti

biasa.

Pemakaian

sabun

khusus/antiseptik vagina tidak dianjurkan karena justru


dapat mengganggu flora normal vagina. Selain itu, aplikasi
sabun vaginal dnegan alat semprot dapat menyebabkan
emboli udara atau emboli cairan yang dapat berbahaya.
b. Pakaian tidak boleh ketat/tidak menekan karena dapat
menyebabkan bendungan vena dan mempercepat varises.
Otot didaerah pembuluh darah melemah (hormon steroid)
sehingga pembuluh balik melebar sampai 150%.
c. Bepakaian nyaman sebaiknya memungkinkan pergerakan,
pernafasan dan perspirasi yang leluasa.

16

d. Pakaian menyerap keringat karena pada ibu hamil fungsi


ekskresi dan keringat bertambah.
e. BH yang menyanggah.
6. Senggama atau koitus.
Hubungan seksual dapat dilakukan seperti biasa kecuali jika
terjadi perdarah atau keluar cairan dari kemaluan, maka harus
dihentikan (abstinentia). Jika ada riwayat abortus sebelumnya,
koitus ditunda sampai usia kehamilan diatas 16 minggu,
dimana

diharapkan

plasenta

sudah

terbentuk,

dengan

implantasi dan fungsi yang baik. Beberapa kepustakaan


menganjurkan agar koitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu
terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari
trauma berlebihan pada daerah serviks/uterus. Pada beberapa
keadaan seperti kontraksi/tanda-tanda persalinan awal, keluar
cairan pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan
pervaginam,

abortus

iminens

atau

abortus

habitualis,

kehamilan kembar, dan penyakit menular seksual sebaiknya


koitus jangan dilakukan.
7. Perawatn mamae dan abdomen.
Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papila untuk ditarik
secara manual dengan pelan. Striae/hiperpigmentasi dapat
terajadi, tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
8. Hewan peliharaan.
Hewan peliharaan dapat menjadi pembawa infeksi (misalnya
bulu kucing/burung dapat mengandung parasit toksoplasma).
Oleh karena itu, dianjurka untuk menghindari kontak.
9. Merokok/minuman keras/obat-obatan.
Harus dihentikan sekurang-kurangnya selama kehamilan dan
sampai persalinan nifas dan menyusui selesai. Obat-obat
depresan adikti (narkotik dan sebagainya). Mendepresi
sirkulasi janin dan menekan perkembangan susunan saraf

17

pusat pada janin, maka sebaiknya dihindari untuk pemakain


obat-obatan selama kehamilan terutama trimester I.
10. Gizi/nutrisi
Makanan sehari-hari yang dianjurkan adalah yang memenuhi
standar kecukupan gizi untuk ibu hamil. Untuk pencegahan
anemia defisiensi, diberi tambahan vitamin dan tablet fe.
A. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
1. Protein
a. Untuk metabolisme.
b. Pertumbuhan janin
c. Pertumbuhan uterus dan payudara
d. Penambahan volume darah :
Trimester I = 1 g/bb
Trimester II = 1,5 g/bb
Trimester III = 2 g/bb
2. Energi
a. Energi sebaiknya sebagian besar berasal dari karbohidrat.
b. Sumber-sumber karbohidrat utama adalah beras, serealia,
gandum, dan lain-lain.
c. Kebutuhan kalori/hari :
TM I 100-150 Kkal/hari
TM II/III 200-300 Kkal/hari
3. Vitamin
a. Diperlukan untuk pembelahan dan pembentukan sel baru.
b. Vitamin A berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
kesehatan sel serta jaringan janin untuk meningkatkan daya
tahan terhadap infeksi, subplement tidak diperlukan, tetapi
cukup sayur dan buah.
c. Vitamin B meningkat untuk membantu pembentukan
energi.

18

d. Vitamin B6 membantu protein untuk membentuk sel-sel


baru.
e. Asam folat trimester I diperlukan untuk pembentukan sel
darah.
f. Vitamin C membantu penyerapan fe
g. Vitamin D membatu penyerapan Ca
4. Mineral
a. Untuk pertumbuhan tulang dan gigi
b. Kalsium besi fosfor
c. Kalsium diperlukan terutama pada trimester III 1200
mg/hari
d. Contohnya : susu, keju
5. Kebutuhan oksigen
a. Kebutuhan oksigen pada ibu hamil meningkat 20%,
sebagai respon dari kehamilannya
b. Pernafasan menjadi dalam
c. KIE tentang penyebab fisiologinya (pembesaran rahimusus-difragma)
6. Personal hygiene
a. Kebersihan perlu dijaga untuk mencegah infeksi.
b. Perawatan payudara
c. Kebersihan gigi dan mulut. Pemeriksaan dini kedokter gigi
dianjurkan untuk menjamin pencernaan yang sempurna.
d. Kebersihan daerah genetalia perlu dijaga untuk mencegah
keputihan terutama jika sering BAK.
7. Eliminasi
a. Obstipasi/konstifasi
b. Konseling mengenai pola makan. Pola makan juga dapat
mempengaruhi kebiasaan BAB dari ibu hamil.
c. BAK

19

Tidak dianjurkan untuk menahan BAK karena rentan


terjadinya infeksi. Untuk mengurangi frekuensi BAK pada
malam hari dianjurkan untuk minum lebih banyak pada
siang hari, sedangkan pada malam hari dikurangi agar
frekuensi BAK yang sering tidak menggangu istirahat pada
malam hari. Sebaiknya kurangi minuman yang mengandung
zat diuretik seperti kopi dan teh.
8. Senam hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil agar
sirkulasi darah jadi baik, pencernaan jadi baik dan tidur jadi
baik.
9. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron
Pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron akan
mengakibatkan

kelemahan

jaringan

ikat

dan

ketidak

seimbangan persendian.
10. Akibat perubahan fisik selama hamil
a. Peregangan otot.
b. Perlunakan ligamen
c. Kelonggaran persendian.
(Dewi dan sunarsih. 2012, h : 124-129)
B. Kebutuhan Psikologis
1.

Persiapan Saudara Kandung


Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara
kandung akibat anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak
usia 2-3 tahun.
Siblling rivalry ini biasanya dutunjukan dengan penolakan
terhadap kelahiran adiknya, menagis, menarik diri dari
lingkungannya,

menjauh

dari

ibunya

atau

melakukan

kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit


dan lain-lainnya).

20

2.

Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih
sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang
ibu dihadapkan pada situasi yang ia sendiri mengalami
ketakutan dan kesendirian, terutama pada ttrimester akhir,
sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar selalu
memberikan dukunga dan kasih sayang.
(Sulistyawati, 2009 h : 128-129) dan 144)

C. Hormon-hormon Kehamilan
Hormon adalah zat kimia yang secara langsung dikeluarkan
kedalam aliran darah oleh kelenjar-kelenjar dan pada kehamilan
hormon membawa berbagai perubahan, terpusat pada berbagai
bagian tubuh wanita.
1. Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan
pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100x sebelum hamil.
2. Progesteron
Produksi progesteron lebih banyak dibandikan estrogen, pada
akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari.
3. Huma Chorionic Gonadotropin (HCG)
Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari stelah konsepsi
fungsinya adalah untuk mempertahankan korpus luteum.
4. Huma Plasenta Lactogen (HPL)
Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai
2 gram/hari. Ia bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan
insulin wanita hamil naik.
5. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama
kehamilan karena ditekan oleh estrogen dan progesteron
plasenta.

21

6. Prolaktin
Produksinya terus meningkat sebagaia akibat kenaikan sekresi
estrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen
ditingkat target organ.
7. Growth Hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mingkin dihambat oleh HPL.
8. Insulin
Produksi

insulin

meningkat

sebagai

akibat

estrogen,

progesteron dan HPL.


(Walyani, 2015 h : 75-76)
D. Tanda-tanda bahaya kehamilan
a. Tanda bahaya ibu dan janin masa kehamilan muda
1. Perdarahan pervaginam.
1) Abortus iminens
a. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirahh
baring total
b. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau
hubungan seksual.
c. Jika perdarahan :

Berhenti : lakukan asuhan antenatal


seperti biasa. Lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi.

Terus
(uji

berlangsung nilai kondisi janin


kehamilan

dan

US).

Lakukan

konfirmasi kemungkian adanya peyebab


lain. Perdarahann berlanjut, khsusnya
jika ditemui uterus yang lebih besar
diharapkan,

mungkin

menunjukkan

kehamilan ganda atau mola.

22

2) Abortus insipiens
a. Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu,
lakukan evakuasi uterus dengan aspirasi vakum
manual (AVM).
b. Jika usia kehamilan lebihh dari 16 minggu tunggu
ekspulsi

spontan

hasil

konsepsi,

kemudian

evakuasi sisa-sisa hasil konsepsi, jika perlu,


lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml
cairan IV dengan kecepatan 40 tetes permenit
untuk membatu ekspulsi hasil konsepsi.
c. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah
penangan.
3) Abortus inkomplit
a.

Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan


keghamilan kurang dari 16 minggu, evakuasi dapat
dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum
utnuk mnegaluarkan hasil konsepsi yang keluar
melalui serviks. Jika perdarahan berhenti, nberi
ergomentrin 0,2 mg IM atau misiprostol 400
mg/oral.

b.

Jika kehamilan lebih dari 16 minggu berikan infus


oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV atau
cairan RL dengan kecepatan 40 tetes/menit sampai
terjadi ekspulasi hasil konsepsi dan evakuasi yang
tertinggal di uterus.

c.

Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah


penanganan.

4) Abortus komplit
a. Tidak perlu evakuasi lagi.
b. Observasi
banyak.

untuk

melihat

adanya

perdarahan

23

c. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah


penangan.
d. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet
sulfas ferrosus 600 mg/hari selama 2 minggu, jika
anemia berat berikan transfusi darah.
e. Konseling

asuhan

pasca

keguguran

dan

pemantauan lanjut.
5) Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan

ektopik

adalah

kehamilan

dengan

implantasi diluar uterus. Tuba falopi merupakan


tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan
ektopik (lebih besar dari 90%). Tanda dan gejalanya
sangatlah berfariasi bergantung pada pecah atau
tidaknya kehamilan tersebut. Alat penting yang dapat
digunakan untuk mendiagnosis kehamilan ektopik
yang pecah adalah USG. Jika diperoleh hasil darah
yang tidak membeku segera mulai penanganan.
Tabel 6.2 tanda dan gejala kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik

Kehamilan

ektopik

terganggu

Gejala
kehamilan awal
(plek/perdarahan
yang

Kolaps

dan

kelelahan

ireguler,

Denyut nadi cepat


dan

mual,

(110x/menit

pembesaran

lebih).

lemah
atau

payudara,

Hipotensi

perubahan warna

Hipopolemia

pada vagina, dan

Hopovolemia

serviks,

Abdomen akut dan

24

perlunakan

nyeri pelvis

serviks,

Distensi abdomen

pembesaran

Nyeri lepas

uterus, frekuensi

Pucat

BAB

yang

meningkat.

Nyeri

pada

abdomen

dan

pelvis.

6) Mola Hidatidosa
Kehamilan mola merupakan prolifirasi normal dari
villi korialis.
(Hani et all, 2012, h : 107-112).
E. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan
sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari hari dan
bahkan dapat membahayakan kehidupan. Hioperemsis
gravidarum memiliki gejala-gejala yang berbeda sesuai
dengan tingkatnya.
a. Tingkat I
1. Mual

muntah

terus

menerus

sehingga

mempengaruhi keadaan umum, terjadi dehidrasi.


2. Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat,
dan dapat disertai dengan naiknya suhu tubuh.
3. Nyeri epigastrium
b. Tingkat II
1. Dehidrasi bertambah
2. Gangguan sirkulasi darah
3. Gangguan metabolisme

25

c. Tingkat III
1. Dehidrasi makin berat
2. Mual muntah berhenti
3. Terjadi perdarahan dari esofagus dan retina
4. Gangguan fungsi lever (ikterus) yang terus
meningkat
5. Penurunan kesadaran, somnolen sampai koma
6. Gangguan saraf berupa ensefalopati
b. Kehamilan Lanjut
1. Perdarahan pervaginam
1) Plasenta Previa
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
2) Solusio Plasenta
suatu kedaan dimana plasebta yang letaknya normal
terlepas sebagian atau seluruhnya sebelum janin lahir,
biasanya dihitung sejak usia kehamilan lebih dari 28
minggu.
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius
adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap, dan tidak
hilang selama beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala

yang

hebat

tersebut

ibu

mungkin

merasa

penglihatannya menjadi kabur atau berbayang sakit kepala


yang hebat dalamm kehamilan adalah merupakan gejala
dari pre-eklamsi.
3. Penglihatan kabur
Oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan
ibu dapat diubah selama proses kehamilan. Masalah visual
yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa

26

adalah perubahan visual yang mendadak. Perubahan


penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang
hebat dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsi.
4. Bengkak diwajah dan dijari-jari tangan
Bengkak bisa menunjukka adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini dapat merupakann pertanda anemia, gagal jantung,
atau pre-eklamsi.
5. Keluar Cairan Pervaginam
Harus dapat dibedakan antar urine dan ketuban. Jika
keluarnya cairan ibu tidak terasa berbau amis, dan warna
putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika
kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya
persalinann pre termdan komplikasi infeksi intra partum.
6. Gerakan janin tidak terasa
Kesejahteraan janin dapat diketahui dari ke aktifan
gerakannya. Minimal adalah 10x dalam 24 jam. Jika
kurang dari itu, maka waspada akan adanya ganggua janin
dalam rahim.
7. Nyeri perut yang hebat
Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah
bukan his seperti pada persalinan. Pada kehamilan lanjut,
jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah
beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang
membuat keadaan umum ibu makin lama makin
memburuk dan disertai perdarahan yang tidak sesuai
dengan beratnya syok, maka kita harus waspada akan
kemungkinan terjadinya solusio plasenta.
(Sulistyawati 2011, h : 153-162)

27

F. Emesis Gravidarum
Emesis garavidarum merupakan keluha umum yang
disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan
menimbulkan peruahan hormonal pada wanita karena
terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan
dikeluarkannya human chorionic gonadotropin plasenta.
Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis
gravidarum.
a. Gejala
Kepala pusing terutama pada pagi hari di sertai mual
muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan
(Manuaba, 2010, h :227).
1) Penyebab
Sampai

saat

ini

penyebab

yang

berkaitan

dengan

munculnya rasa mual dan muntah pada ibu hamil belum di


ketahui secara pasti.Akan tetapi banyak yang menduga karena
terjadinya pengaruh dari perubahan hormonal dan perubahan
psikologis pada ibu yang sedang hamil (Kusmiyati,2008;39)
2) Cara mengatasi
(a) Hindari bau atau faktor penyebabnya
(b) Makan biscuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari
tempat tidur di pagi hari
(c) Makan sedikit tapi sering
(d) Duduk tegak setiap kali selesai makan
(e) Hindari

makanan

yang

berminyak

dan

berbumbu

merangsang
(f) Makan-makanan kering di antara waktu makan
(g) Bangun dari tidur secara perlahan jangan langsung
melakukan aktifitas
(h) Hindari menggosok gigi segera setelah makan
(i) Istitahat sesuai kebutuhan (Rukiah,2013;136-137)

28

3) Pencegahan dan penanganan


(a) Komunikasi,Emesis grafidarum akan berangsur-angsur
berkurang sampai usia kehamilan 4 bulan
(b) Dinasehati agar

tidak terlalu cepat bangun dari tidur

sehinga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan


saraf pusat
(c) Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil tapi
sering
(d) Obat-obatan
(1) Vitamin yang diperlukan (vitamin B kompleks,B 6
sebagai vitamin dan antimuntah)
(2) Pengobatan (sedative lumina l3 x 30 mg barbiturat),
valium], antimual muntah [stimetil, primperan, emetrol
dan lainnya).
(3) Nasihat pengobatan (banyak minum air atau minuman
lain,hindari minuman atau makanan yang asam untuk
mengurangi iritasi lambung
(4) Nasehat control antenatal (pemeriksaan hamil lebih
sering, segera dating bila terjadi keadaan abnormal)
(Manuaba,2010;227)
B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
a. Manajemen kebidanan menurut varney
Proses manajemen kebidanan menurut varney terdiri dari 7 langkah
yang harus dilaksanakan secara berurutan

dan secara periodik

perlu diulang-ulang sesuai dengan kondisi ibu hamil yang diberi


asuhan

proses

manajemen

menggambarkan

langkah

yang

sistematis dan pola pikir yang diaflikasikan dalam semua situsi ibu
hamil

yang

membutuhkan

asuhan.

Penetapan

langkah

manajemen menurut varney dalam memberi asuhan kebidanan


kepada ibu hamil secara sistematis adalah sebagai berikut.
b. Langkah-Langkah asuhan kebidanan

29

a. Mengumpulkan data dasar


Mengumpilkan data subjektif dan data objektif,berapa data
fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai
dengan kondisinya,menggunakan anamnesis, pemeriksaan
fisik,penimbangan berat badan,tinggi badan dan pemeriksaan
laboraturium.
1. Data subjektif.
Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data
subjektif

adalah dengan melakukan anamnesa

(Mandriwati,2007 ; 5-6)
a. Auto Anamnesa
Auto

anamnesa

merupakan

anamnesa

yang

dilakukan kepada pasien secara langsung,jadi,data


yang di proleh adalah data primer karena langsung
dari sumbernya.
b). Allo anamnesa
Allo

anamnesa

merupakan

anamnesa

yang

dilakukan kepada keluarga pasien untuk memproleh


data tentang pasien,ini dilakukan pada keadaan
darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi
untuk memberikan data yang akurat.(Sulistyawati
dan nugraheny,2009; 220).
a). Biodata
a. nama istri/suami
mengetahui nama klien dan suami berguna untuk
memperlancar

komunikasi

dalam

asuhan

sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab


b. umur
umur

adalah

waktu

dilahirkan,umur

sangat

hidup

atau

sejak

menentukan

suatu

30

kesehatan ibu umur berguna untuk mengantisifasi


diaagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang
dilakukan .
umur perlu diketahui guna mengetahui apakah
klien dalam kehamilan yang beresiko atau
tidak.usia di bawah 16 tahun dan diatas 35 tahun
merupakan umur yang beresiko tinggi untuk
hamil.umur yang baik untuk kehamilan maupun
persalinan adalah 19-25 tahun.
c. Suku
Ras, etnis dan keturunan harus diidentifikasikan
dalam rangkamemberikan perawatan yang peka
budaya kepada klien dan mengidentifikasikan
wanita atau keluarga yang memiliki kondisi
resesif otosom dengan insiden yang tinggi pada
pupolasi tertentu jika kondisi yang demikian
diidentifikasi,wanita

tersebut

diwajibkan

menjalani skrining genetik.


d. Agama
Tanyakan pilihan agama klien dan berbagai
praktik

trkait

agama

yang

harus

diobservasi,informasi ini dapat menuntun

ke

suatu diskusi tentang pentingnya agama dalam


kehidupan

klien,

tradisi

keagamaan

dalam

kehamilan dan kelahiran,perasaan tentang jenis


kelamin tenaga kesehatan dan pada beberapa
kasus, penggunaan produk darah.
e. Pendidikan
Imformasi ini membantu klinis memahami klien
sebagai

individu

dan

kemampuan baca-tilisnya.

memberi

gambaran

31

f. Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk
mengetahui apakah klien berada dalam keadaan
utuh

dan

untuk

mengkajipotensi

kelahiran,prematur dan pajanan terhadap bahaya


lingkungan

kerja,yang

dapat

merusak

janin(Walyani,2015 ; 117-119 )
Status pekerjaan mempunyai hubungan erat
dengan

penyakit

akibat

kerja

seperti

keracunan,kecelakaan

kerja

dansilikosis,absestonis

dan

sebagainya

(Chandra,2008 ;68).
g. Alamat
Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk lebih
memudahkan

saat

pertolongan

persalinan

dan

untuk

mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan.


b.

Riwayat pasien
a) Keluhan utama
Keluhan utama adalah alasan mengapa klien datang ke
tempat bidan .hal ini disebut tanda dan gejala,dituliskan
sesuai dengan yang diungkapkan oleh klien serta
tanyakan juga sejak kapan hal tersebut dikeluhkan oleh
klien.
b) Riwayat kebidanan
a. Menarche(usia pertama datang haid)
Usia wanita pertama haid bervariasi ,antara 12-16 tahun
hal

ini

dipengaruhi

oleh

keturunan

.keadaan

gizi,bangsa,lingkungan,iklim dan keadaan umum.


b. Siklus
Siklus haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah
klien mempunyai kelainan siklus haid atau tidak.

32

c. Lamanya
Lamanya haid yang normal adalah kurang lebih 7
hari.apabila sudah mencapai 15 hari berarti sudah
abnormal dan kemungkinan adanya gangguan ataupun
penyakit yang mempengaruhinya.
d. Banyaknya
Normalnya adalah 2 kali ganti pembalut dalam sehari
apabila darahnya terlalu berlebih,itu berarti telah
menunjukkan gejala kelainan banyaknya darah haid.
e. Dismenorhoe
Nyeri haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah
klien menderitanya atau tidak di tiap haidnya.nyeri haid
juga menjadi tanda bahwa kontraksi uterus klien begitu
hebat sehingga menimbulkan nyeri haid.
c. Riwayat hamil sekarang
a. HPHT (hari pertama haid terahir)
Bidan ingin mengetahui tanggal hari pertama
dari

menstruasi

terahir

klien

untuk

memperkirakan kapan kira-kira sang bayi akan


dilahirkan.
b. TP(taksiran persalinan)/perkiraan kelahiran
Perhitungan dilakukan dengan menambahkan 9
bulan dan 7 hari pada hari pertama haid terahir
(HPHT) atau dengan mengurangi bulan dengan
3,kemudian menambahkan 7 hari dan 1 tahun.
c. Kehamilan yang keberapa
Jumlah kehamilan ibu perlu ditanyakan karna
perbedaan perawatan ibu yang baru pertama
hamil dangan ibu yang sudah beberapa kali
hamil,apabila ibu tersebut baru pertama kali

33

hamil otomatis perlu perawatan ekstra pada


kehamilan .(Walyani, 2015 ; 118-121).
d. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
1. Riwayat kesehatan ibu
Tanyakan kepada klien penyakit apa yang
pernah di derita klien.apabila klien pernah
menderita penyakit keturunan,maka ada
kemungkinan

janin

yang

ada

dalam

kandungannya tersebut beresiko menderita


penyakit yang sama.
2. Penyakit yang sedang diderita
Tanyakan pada klien penyakit apa yang
sedang

ia

derita

sekarang

tanyakan

bagaimana urutan kronologis dari tandatanda dan klasifikasi dari setiap tanda
penyakit tersebut. Hal ini diperlukan untuk
menentukan bagaimana asuhan berikutnya.
3. Apakah pernah dirawat
Hal

ini

ditanyakan

anamnesa.kalau

untuk
klien

melengkapi
menjawab

pernah,tanyakan beberapa lama ia dirawat


.tanyakan

dengan

penyakit

apa

ia

dirawat.hal ini diperlukan karna apabila


klien pernah dirawat dengan penyakit itu
dan dalam waktu yang lama hal itu
menunjukkan

bahwa

klien

saat

mengaklami penyakit yang sangat serius.

itu

34

e. Riwayat kesehatan keluarga


1. Penyakit menular
Tanyakan

pada

klien

apakah

mempunyai

keluarga yang saat ini sedang menderita


penyakit menular.apabila klien mempunyai
keluarga yang sedang menderita penyakit
menular,sebaiknya bidan menyarankan kepada
kliennya untuk menghindari secara langsung
atau tidak langsung bersentuhan fisik atau
mendekati keluarga tersebut untuk sementara
waktu agar tidak menular pda ibu hamil dan
janin.
2. Penyakit keturunan
Hal ini diperlukan untuk mendiagnosa apakah si
janin berkemungkinan akan menderita penyakit
tersebut atau tidak.biasanya dibuat dalam
silsilah keluarga atau pohon keluarga.
7. Status pernikahan
a. Menikah
Tanyakan kepada klein sudah menikah atau
belum,hal ini penting untuk mengalami status
kehamilan tersebut apakah dari hasil pernikahan
yang resmi atau hasil dari kehamilan yang tidak
diinginkan.status pernikahan bisa berpengaruh
pada psikologis ibunya pada saat hamil.
b. Usia saat menikah
Hal

ini

diperlukan

karna

apabila

klien

mengatakan bahwa ia menikah di usia muda


sedangkan klien pada saat kunjungan awal ke
tempat bidan tersebut sudah tak lagi muda dan
kehamilannya

adalah

yang

pertama,

ada

35

kemungkinan bahwa kehamilannya sat ini


adalah kehamilan yang sangat diharapkan.hal
ini akan berpengaruh

bagaimana asuhan

kehamilannya.
c. Lama pernikahan
Tanyakan

pada

klien

berapa

lama

ia

menikah,apabila ia mengatakan bahwa telah


lama menikah dan baru saja mempunyai
keturunan,maka kemungkinan kehamilannya
saat

ini

adalah

kehamilan

yang

sangat

diharapkan (Walyani, 2015 ; 126-128)


f. Pola nutrisi
a. Makan
Ini

penting

mendapatkan

untuk

diketahui

gambaran

supaya

bagaimana

kita

pasien

mencukupiasupan gizinya selama hamil.


1. Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang
bagi

ibu

hamil.jika

pengaturan

menu

makanan yang dilakukan oleh pasien kurang


seimbang

sehingga

beberapa

komponen

ada
gizi

kemungkinan
tidak

akan

terpenuhi.
2. Jumlah perhari
Data ini akan memberi petunjuk bagi kita
tentang seberapa banyak asupan makanan
yang dikonsumsi ibu.
3. Frekuensi
Data ini memberikan volume atau seberapa
banyak makanan yang ibu makan dalam
satu kali makan.

36

4. Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena ada
kemungkinan pasien berpantang makanan
justru pada makanan yang mendukung
pemulihan fisiknya.
b. Minum

kita

harus

kebiasaan

memproleh

pesien

data

dari

memenuhi

kebutuhancairannya.
1. Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali
ai minum dalam sehari dan dalam sekali
minum menghabiskan berapa gelas.
2. Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak
ibu minum dalam sekali waktu minum akan
didapatkan jumlah asupan cairan dalam
sehari (Sulistyawati,2011 ;169-170).
g. Personal hygiene
a. Kebersihan harus dijaga pada masa hamil.
Mandi dianjurkan sedikitnya 2x sehari karena
ibu hamil cendrung untuk mengeluarkan banyak
keringat, menjaga kebersihaan diri terutama
lipatan kulit( ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia).dengan cara dibersihkandengan air
dan dikeringkan.
b. Pakaian selama kehamilan
Pada dasrnya pakaian apa saja bisa bisa dipakai,
baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap
keringat.
(Kusmiati et all,2009 :101)

37

h. Pola aktivitas
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien
karena data ini memberikan gambaran tentang
seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien
dirumah (Sulistyawati,2012 ;170 ).
i. Pola eliminasi
a. BAB(Buang air besar)
Tanyakan kepada klien apakah BABnya teratur.
Tanyakan

kepada

klien

apakah

warna

fasesnya.tanyakan kepada klien apakah adanya


masalah dalam eliminasi fases.
b. BAK (Buang air kecil)
Tanyakan kepada klien seberapa sering ia
berkemih dalam sehari.tanyakan bagaimana
warna bau urin klien.tanyakan pada klien
bagaimana bau urinnya.tanyaka pada klien
apakah ada masalah dalam eliminasi urin.
j. Pola istirahat
Masalah klien dalam pola istirahat terutama tidur
perlu ditanyakan karena mengingat wanita hamil
perlu istirahat cukup untuk menjaga kehamilannya.
a. Tidur siang
Kebiasaan tidur siang perlu ditanyakan karena
tidur siang menguntungkan dan baik untuk
kesehatan.
b. Tidur malam
Pola tidur malam perlu ditanyakan karena
wanita hamil hamil tidak boleh kurang tidur
,apabila tidur malam,jangan kurang dari 8 jam
.tidur malam merupakan waktu dimna proses
pertumbuhan janin berlangsung rata rata lama

38

tidur malam yang normal adalah 6-8 jam


(Walyani, 2015
(132-134).
k. Pola seksual
Sebaiknya koitus dihindari pada kehamilan muda
sebelum kehamilan 16 minggu dan hamil tua karena
akan merangsang kontraksi (Walyani,2015 ;135).
l. Respon ibu hamil terhadap kehamilannya
Dalam mengkaji data ini kita dapat menanyakan
langsung

mengenai

bagaimana

perasaannya

terhadap kehamilannya
(Sulistyawati,2009 :173 ).
m. Respon suami terhadap kehamilannya
Dukungan suami yang diharapkan istri antara lain
suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan
istri, suami senang mendapat keturunan, suami
menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini ,
suami

memperhatikan

kesehatan

istri

yakni

menanyakan keadaan istri atau janin yang dikandung,


suami tidak menyakiti istri, suami menghibur atau
menenengkan ketika ada masalah yang dihadapi istri,
suami menasehati istri agar istri tidak terlalu capek
bekerja, suami membantu tugas istri suami berdoa
untuk kesehatan istrinya dan keselamatan dirinya,
suami menunggu ketika istri melahirkan, suami
menunggu ketika istri operasi.
(Rukiyah ett all, 2009 :129-130)
n. Dukungan keluarga
Hal ini perlu ditanyakan kepada keluarga selain
suami klien juga sangat sangat berpengaruh besar
bagi kehamilan klien.

39

o. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan perlu ditanyakan karna
untuk mengetahui siapa yang berisi kewenangan
klien mengambil keputusan apabila ternyata bidan
mendiagnosa

adanya

keadaan

patologis

bagi

kondisi kehamilan klien yang memerlukan adanya


penanganan yang serius.
p. Tradisi yang mempengaruhi kehamilah
Hal ini perlu di tanyakan karena bangsa indonesia
mempunyai beraneka ragam sukubangsa yang
tentunya dari tiap suku bangsa tersebut mempunyai
tradisi yang di khususkan bagi wanita saat hamil
(Walyani, 2015 ;135-138)
3. Data objektif
Untuk melengkapi data dalam menegakkan diagnosa ,bidan harus
melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan
insfeksi,palpasi auskultrasi dan perkusi yang bidan lakukan secara
berurutan (Sulistyawati, 2009 ; 174 ).
a. Langkah-langkah Pemeriksaan
1. keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup mengamati keadaan
pasien secara keseluruhan.
1. Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain,serta sacara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan.
2. Lemah
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau
tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan
dan orang lain dan pasien sudah tidan mampu lagi untuk
berjalan sendiri.

40

3. Kesadaran
Untuk

mendapatkan

gambaran

tentang

kesadaran

pasien,kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadran


mulai

darai

kesadaran

composmentis

(kesadaran

maksimal) sampai dengan koma ( pasien tidak dalam


keadaan sadar) (Sulistyawati, 2009 ;174- 175).
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan drah
Hamil menyebabkan peningkatan volume darah,curah jantung,dan
frekuensi jantung,tekanan turun pada kehamilan trimester 1
meningkat sejak pertengahan kehamilan sampai titik maksimal
pada trimester 111.
(Mandriwati, 2007 ;47).
b. Nadi
Pada masa kehamilan terjadi peningkatan frekuensi jantung sejak
usia kehamilan 4 minggu sekitar 15-20 denyut per menit ,kondisi
ini memuncak pada usia gestasi 28 minggu hal ini disebabkan
peningkatan curah jantung akibat peningkatan total volume darah
(Mandriwati,2007 ;61).
c. Pernafasan
Pada tubuh seorang ibu hamil akan terjadi upaya mengompensasi
pemasukan oksigen ke dalam tubuh ibu yang semula hanya untuk
kebutuhan

satu

individu

pada

saat

hamil

menjadi

dua

individu.pernafasan pada ibu hamil lebih dalam,namun, frekuensi


tidak berubah
(Mandriwati, 2007 ; 68)
d. Suhu
Akibat adanya peningkatan hormon progesteron yang disertai
dangan peningkatan metabolisme tubuh ibu hamil,jumlah panas
yang dihasilkan juga meningkat.hakl ini mengakibatkan kenaikan
suhu tubuh yang konstsn pada ibu hamil (Mandriwati, 2007 ;55).

41

7) Tinggi badan
Diukur dalam cm,tanpa sepatu.tinggi badan kurang dari 145
cm ada kemungkinan terjadi cepalo pelvic disproposian (CPD).
8) Berat badan
Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang,perlu
mendapatkan perhatian khusus karena kemungkinan terjadi,
penyulit kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh kurang
dari 0,5 kg per minggu (Walyani, 2015 ;86).
Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan
a. 4 kg pada kehamilan trimester 1
b. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester 11 sampai
trimester 111
c. Totalnya sekitar 15-16 kg (Sulistyawati, 2012 ; 69).
9) Pengukuran lingkar lengan atas
Ukuran ini digunakan sebagai indikator untuk menilai
status gizi ibu hamil.pengukuran dilakukan pada
lengan yang tidak aktif digunakan sehari-hari kerena
tangan yang aktif digunakan cendrung memiliki
ukuran yang lebih besar karena adanya pelebaran otototot (Mandriwati, 2007 ; 113).
10) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan
pada

bagian

tubuh

dari

kepala

sampai

kaki.

Pemeriksaan fisik berguna untuk mengetahui keadaan


kesehatan ibu dan janin. Serta perubahan yang terjadi
pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan berikutnya
(Kusmiyati, 2010 : 77).
a. Kepala
Tujuan pengkajian kepala adalah mengetahui
bentuk dan fungsi kepala .pengkajian diawali
dengan insfeksi kemudian palpasi.

42

b. Mata
Tujuan pengkajian mata adalah mengetahui
bentuk

dan

fungsi

pengkajian,selalu

mata.dalam

dibandingkan

antara

setiap
mata

kanan dengan mata kiri dan selalu ingat bahwa


normalnya mata berbentuk bulat/saferik .dalam
pengkajian mata ,infeksi merupakan tehnik yang
paling penting yang dilakukan sebelum palpasi.
c. Telinga
Pengkajian telinga secara umum bertujuan untuk
mengetahui

keadaan

telinga

luar,saluran

telinga,gendang telinga/membran timpani, dan


pendengaran.
d. Hidung
Hidung dikaji dengan tujuan untuk mengetahui
keadaan bentuk dan fungsi hidung.pengkajian
hidung

dimulai

dari

bagian

luar,bagian

dalam,kemudian sinus-sinus.
e. Mulut
Pengkajian

dimulai

dengan

mengamati

bibir,gusi,gigi,lidah,selaput lendir pipi bagaian


dalam ,lantai dasar mulut dan palatum/langit
langit mulut (Priharjo, 2006, :50-70)
f. Leher
Tujuan pengkajian leher secara umum adalah
mengetahui bentuk leher dan organ-organ penting
yang

berkaitan.pengkajian

inpeksi kemudian palpasi

dimulai

yang dilanjutkan

dengan pengkajian gerakan leher


(Priharjo, 2006 :72).
g. Dada

dengan

43

Pengkajian pernafasan merupakan asfek yang


penting pada pengkajian fisik.dada di inspeksi
terutama postur,bentuk dan kesimetrisan ekspansi
serta keadaan kulit.(Priharjo, 2006 : 81).
h. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak.setelah bulan
kedua payudara akan berubah ukurannya dan
vena-vena

dibawah

terlihat.puting

kulit

payudara

akan
akan

lebih
lebih

besar,kehitaman dan tegak.pada bulan yang sama


areola akan lebih dan kehitaman (Prawirohardjo,
2012 179).
i. Abdomen
Inspeksi pembesaran perut,pigmentasi di linea
alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi
rahim,adakah striae gravidarum atau luka
bekas operasi (Walyani,2015 :87).
Pemeriksaan palpasi yang biasa digunakan
untuk menetapkan kedudukan janin dalam
rahim

dan

usia

kehamilan

terdiri

dari

pemeriksaan menurut leopold 1-1V atau


pemeriksaan

yang

sifatnya

membantu

pemeriksaan .
a. Pemeriksaan budien,digunakan pada letak
membujur,untuk lebih menetapkan dimana
letak punggung janin berada.
b. Pemeriksan menurut Ahlfeld.janin dengan
letak membujur didorong ke salah satu sisi
sehingga janin mengisi ruang yang teratas
.dengan mendorong janin ke satu arah

44

,maka pemeriksaan punggung janin lebih


mudah dilakukan.
c. Pemeriksaan menurut knebel.pemeriksaan
ini sama dengan pemeriksaan menurut
leopold 111 (Manuaba et all,2010 :116).
j. Eksremitas
a. Reflek patella
Pemeriksaan
tendon

dengan

patella

refkek.pada

pengetukan

menggunakan

kondisi

pada
palu

normal,setelah

dilakukan pengetukan akan terjadi reaksi


negatif kemungkinan ibu hamil mengalami
kekurangan Vitamin B1 (Mandriwati, 2007
: 119).
k. Genetalia.
Pemeriksaan dilakukan bila ada keluhan pada
genetalia yang diproleh dari hasil anamnesis
(Mandriwati, 2007 : 76).
8. Pemeriksaan penunjang
a. Laboraturium
1. HB
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sahli.hasil pemeriksaan Hb dengan sahli
dapat digolongkan sebagai berikut.
Hb 11 gr% :tidak anemia
Hb 9-10 gr% :anemia ringan
Hb 7-8 gr% :anemia sedang
Hb <7 gr% :anemia berat
Pemeriksaan darah minimal dilakukan 2 kali selama
kehamilan ,yaitu pada trimester 1 dan trimester 111 (
Manuaba,2010: 239).

45

Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang


ppertama kali,lalu diperiksa lagi menjelang persalinan.
Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi
anemia pada ibu hamil (Walyani, 2015 :81).
2. Protein urin
Untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil.protein
urin ini untuk mendeteksi ibu hamil ke arah preeklamsi.
3. Glukosa urin
Dilakukan pemeriksaan urin reduksi hanya kepada ibu dengan
indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada
keluarga ibu dan suami (Walyani, 2015 : 81-82).
b. Panggul
Ukuran-ukuran panggul digunakan untuk menentukan garis besar
bentuk dan ukuran panggul apabila dikombinasikan dengan
pemeriksaan dalam (vaginal touch VT) (Sulistyawati, 2012 : 25).
1. Distansia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan
kiri,ukuran normal 23-26 cm.
2. Distansia kristarum
Jarak yang terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm.
3. Konjugata eksterna(Boudenloqoe)
Dari pinggir atas simpisis ke pertengahan antara spina iliaka
anterior superior dan trochanter mayor sepihak dan kembali
melalui tempat yang sama,dipihak lain ukurannya kurang lebih
80-90 cm (Walyani,2015 :37).
c. USG
Dilaksanakan

sebagai

salah

satu

diagnosis

pasti

kehamilan.gambaran yang terlihat,yaitu adanya rangka janin dan


kantong kehamilan (Sulistyawati,2012 :93).
b. Menginterprestasikan /menganalisis data

46

Data

subjektif

dan

data

objektif

yang

dikaji

dianalisis

menggunakan teori fisiologi dan teori patologis,sesuai dengan


perkembangan kehamilan berdasarkan umur kehamilan ibu pada
saat diberi asuhan ,termasuk teori tentang kebutuhan fisik dan
fsikologis

ibu

hamil.hasil

analisis

dan

interprestadi

data

menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan (Mandriwati, 2007 :7).


1. Diagnosa kebidanan
a. Paritas
Adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan
kehamilannya

(jumlah

kehamilan).

Dibedakan

dengan

primigravida (hamil yang pertama kali) dan multigravida(hamil


yang kedua atau lebih).
1. Primigravida

G1 (Gravid satu) atau hamil yang pertama kali

PO(Partus nol) atau belum pernah melahirkan

AO(Abortus nol) atau belum pernah keguguran

2. Multigravida

G3(Gravid 3) atau kehamilan yang ketiga

P1(partus 1) atau pernah mengalami persalinan satu kali

A1(Abortus 1) atau pernah mengalami keguguran satu


kali (Sulistyawati, 2012 :178)

b. Usia kehamilan dalam minggu


Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penembahan berat
badan dapat dengan dini diketahui.
3. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah masalah dan
diagnosisi kedua istilah tersebut di pakai karena beberapa
masalah tidak dapat di defenisikan sebagai diagnosis ,tetapi
tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang
menyeluruh .masalah sering dihubungkan dengan bagaimana
wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosanya.

47

4. Kebutuhan pasien
Dalam bidang ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati,2012: 180).
c. Mengidentifikasi diagnosa /masalah potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasikan masalah atau
diagnosa potensial berdasarkan rangkaian maslah dan diagnosa
yang sudah diidentifikasikan.langkah ini membutuhkan antisipasi
bila kemungkinan dilakukan pencegahan sambil mengawasi
pasien bidan bersiap-siap bila masalah potensial benar-benar
terjadi (Walyani,201 :168).
d. Tindakan segara atau antisipasinya
Tindakan segara dilkukan untuk mengantisifasi ancaman yang
fatal sehingga nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan.tindakan
segera bisa merupakan intervensi langsung oleh bidan.,bisa juga
merupakan kerja sama dengan profesi lain.menetapkan perliunya
tindakan segara dan melaksanakannya berdasarkan masalah
potensial yang dirumuskan (Mandriwati, 2007:8)
e. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu pada
diagnosis ,masalah asuhan,serta kebutuhan yang telah sesuai dengan
kondisi klien saat diberikan asuhan (Mandriwati, 2007:8).
f. Melaksanakan asuhan
Pada langkah ini rencana asuhan yang komprehensip yang telah dibuat
dapat dilaksanakan secara efisien seluruhnya oleh bidan (Walyani, 2015
:168).
g. Evaluasi
Evaluasi ditunjukkan terhadap efektivitas intervensi tentang kemungkinan
pemecahan masalah ,mengacu pada perbaikan kondisi,/kesehatan ibu dan
janin.evaluasi mencakup jangka pendek,yaitu sesaat setelah intervensi
dilaksanakan.yaitu menunggu proses sampai kunjungan berikutnya
/kunjungan ulang (Mandriwati,2007:9)

48

C. Teori Landasan Hukum Kebidanan


Ketentuan hukum yang mengatur tentang tenaga kesehatan termasuk bidan
1. UUD No.33 th 1992 tentang kesehatan
2. PP No 32 th 1996 tentang kesehatan
3. Permenkes RI No.161/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standar Asuhan
kebidanan
4. Kode Etik Profesi
5. Standar Pelayanan Kebidanan
a. Undang- Undang Tentang Praktik Bidan
1) UU No. 23 Tahun 1992
a) Pasal 50
(1) Tenaga

Kesehatan

bertugas

menyelengarakan

atau

melaksanakan kegiatan kesehatan yang sesuai dengan bidang


keahlian dan sesuai dengan kewenangan tenaga kesehatan
yang bersangkutan
(2) Ketentuan yang mengenai kategori, jenis dan klasifikasi
tenaga kesehatan di tetapkan dengan praturan pemerintah
2) Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996
a) Pasal 1
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan melalui pendidikan kesehatan untuk jenjang
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan (Karwati,et All, 2011; 71)
b. Peran Bidan
1) Peran Sebagai PELAKSANA Asuhan Pelayanan Kebidanan
Sebagai pelakssana ppelayanan,bidan dapat bekerja mandiri
melakukan

pelayanan

kebidanan

primer

sesuai

dengan

wewenangnya dan menentukan perlunya dilakukan rujukan.


2) Peran sebagai PENGELOLA

49

Sebagai

pengelola,

bidan

memimpin

dan

mengoordinasikan

pelayanan kebidanan sesuai dengan kewenangannya di dalam tim, unit


pelayanan di rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, praktik bidan, dan
pondok bersalin.
3) Peran Sebagai PENDIDIK
Sesuai dengan tugas nya bidan melakukan penyuluhan kepada
individu, keluarga,, dan kelompok masyarakat dalam lingkup
tanggung jawabnya.
4) Peran sebagai PENELITI
Bidan dengan dasar keilmuan yang dimilikinya dapat melakukan
penelitian baik secara mandiri atau bersama atau sebagai anggota
kelompok peneliti, dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan ibu,
anak dan keluarga. (Hany et All;15-16 2012; )
c. Lingkup Praktek Kebidanan
Pemeriksaan pelayanan kebidanan kepada anak
1) Pemeriksaan Bayi baru lahir
2) Perawatan tali pusat
3) Perawatan Bayi
4) Resusitasi pada bayi baru lahir
5) Pemantauan tumbuh kembang anak
6) Pemberian imunisasi
7) Pemberian penyuluhan
(Kepmenkes RI No 900 pasal 18)
d. Standar profesi bidan di Indonesia
Sesuai dengan keputusan mentri kesehatan republic Indonesia Nomor
369/Menkes/SK/III/2007 Tentang standar profesi bidan, salah satu
komponen di dalam nya berisi mengenai kompetensi bidan di Indonesia
(Wahyuningsih, 2009; 17).
e. Tanggung Jawab bidan
1) Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan
2) Tanggungjawab terhadap pengembangan kompetensi

50

3) Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan


4) Tanggung jawab terhadap keluarga yang di layani
5) Tanggung jawab terhadap profesi
6) Tanggung jawab terhadap masyarakat
(Nurhayati, et all 2013; 93).
f. Bagian v
Kewajiban Bidan Terhadap dirisendiri
1) Setiap bidan haru memelihara kesehatannyaa agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dengan baik
2) Setiap bidan sudah seharusnya berusaha untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilansesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
g.

Bagian VI
Kewajiban bidan terhadap pemerintah
1. Setiap

bidan

dalam

menjalankan

tugasnya

senantiasa

melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang


kesehatan khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga
2. Setiap

bidan

menyumbangkan

melalui

profesinya

pemikirannya

kepada

berpartisipasi
pemerintah

dan
untuk

meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama


pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga .
h. VII
Setiap bidan dalam melaksanakan tugas nya sehari-hari senantiasa
menghayati dan mengamalkan kode etik bidan Indonesia(Karwati,et
All, 2011;87).

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY R UMUR 24


TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU 1 HARI DENGAN
EMESIS GRAVIDARUM DI BPS SRI REZEKI
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

A. Pengkajian Data
Tanggal

: 8 Juni 2016

Jam

: 14.00 WIB

Nama Mahasiswa : Okta Riantika


Nim

: 201308051

A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Nama

: Ny R

:Tn A

Umur

: 24 tahun

:30 Tahun

Agama

: Islam

:Islam

Suku

: Jawa

:Jawa

Pendidikan

: SMA

:SMA

Pekerjaan

: Guru

:Guru

Alamat

: Jl. Antasari Perum Bukit Kencana No 16 Bandar

Lampung
2. Alasan Datang

: ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan Utama : ibu mengatakan mengalami mual saat pagi hari


sampai muntah 1-2 kali,terkadang merasa pusing dan mual kadang
sampai muntah tiba-tiba, dan teradang muntah satu kali ketika selesai
makan sejak ibu tau dirinya hamil

51

52

4.

Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang

b.

c.

DM

:Tidak ada

Asma

:Tidak ada

TBC

:Tidak ada

HIV

:Tidak ada

Ginjal

:Tidak ada

Jantung

:Tidak ada

Riwayat Kesehatan yang Lalu


DM

:Tidak ada

Asma

:Tidak ada

TBC

:Tidak ada

HIV

:Tidak ada

Ginjal

:Tidak ada

Jantung

:Tidak ada

Riwayat Kesehatan Keluarga


DM

:Tidak ada

Asma

:Tidak ada

TBC

:Tidak ada

HIV

:Tidak ada

Ginjal

:Tidak ada

Jantung

:Tidak ada

5. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche

: 12 tahun

Siklus

: 28 hari

Teratur/tidak

: Teratur

Lama

: 6 hari

Volume

: 3x kali ganti pembalut/hari

53

b.

Riwayat Hamil Sekarang


HPHT

: 9 maret 2016

Jumlah Kehamilan

:Pertama

Usia kehamilan

: 11 minggu 1 hari

Tes Kehamilan
Hasil

:Positif

Tanggal

:20 maret 2016

c. Gangguan Kesehatan alat reproduksi


Keputihan

: Tidak ada

Infeksi

: Tidak ada

Gatal karena jamur

: Tidak ada

Tumor

: Tidak ada

6. Pola kebutuhan sehari-hari


a. Nutrisi
Makan
Sebelum hamil
Menu

: 1 piring nasi dengan sayur dan lauk


yaitu tahu tempe

Frekuensi

: 3 x/hari

Pantangan

: Tidak ada

Jumlah perhari

: 1 porsi

Saat hamil
Menu

:1/2 piring nasi dengan sayur dan

lauk yaitu tahu tempe


Frekuensi

:2x sehari

Pantangan

:semua yang berbau amis-amis

Jumlah perhari

:1/2 porsi

Minum
Jenis

: Air putih

Banyak

: 1-3 gelas perhari

54

b. Pola Eliminasi
a. Sebelum Hamil
1) BAB
Frekuensi

: 1x dalam sehari

Konsistensi

: Lunak

Bau

: Khas

Warna

: Kuning Kecoklatan

Keluhan

: Tidak ada

2) BAK
Frekuensi

: 5-6x dalam sehari

Bau

: Khas

Warna

: Kuning jernih

Konsistensi

: Cair

3) Keluhan

: Tidak ada

Frekuensi

: 1x dalam sehari

Konsistensi

: Lunak

Bau

: Khas

Warna

: Kuning Kecoklatan

Keluhan

: Tidak ada

b. Saat Hamil
1. BAB
Frekuensi

: 1x dalam sehari

Konsistensi

: Lunak

Bau

: Khas

Warna

: Kuning Kecoklatan

Keluhan

: Tidak ada

2. BAK
Frekuensi

: 8x dalam sehari

Bau

: Khas

Warna

: Kuning jernih

Konsistensi

: Cair

55

7. Pola istirahat
Siang hari

: 1-2 Jam

Malam hari

: 6-7 Jam

8. Personal hygiene
Mandi

: 2x sehari

Keramas

: 1x sehari

Ganti baju/celana dalam

: setiap kali mandi dan ganti celana

dalam setiap kali terasa lembab


Kebersihan kuku

: Bersih

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum

: Baik

b. Keadaaan emosional

: Stabil

c. Kesadaran

: Composmentis

d. TTV
Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 80x/menit

Suhu

: 36,70C

Pernapasan

: 20x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Rambut
Kebersihan

: Bersih

Mudah rontok

: Tidak rontok

b. Muka
Oedema

: Tidak oedema

Cloasma

: Tidak ada

c. Mata
Simetris

: Ya, kanan dan kiri

Konjungtiva

: Merah muda

Sklera

: Putih

56

Kebersihan

: Bersih

d. Hidung
Simetris

: Ya

Kebersihan

: Bersih

Polip

: Tidak ada

e. Telinga
Simetris

: Ya, kanan dan kiri

Kebersihan

: Bersih

Gangguan pendengaran

: Tidak ada

f. Leher
Pembesaran kelenjar linfe

: Tidak ada

Pembesaran kelenjar tiroid

: Tidak ada

g. Dada
Payudara:
Simetris

: Ya, kanan dan kiri

Resa nyeri

: Tidak ada

Keadaan puting

: Menonjol

Pengeluaran

: Tidak ada

Kebersihan

: Bersih

h. Abdomen
Bekas luka operasi

: Tidak ada

pembesaran

: ada sesuai usia kehamilan

TFU

:2 jari diatas simpisis

Leopold: Leopold 1

: teraba balothemen

Leopold 2

: tidak dilakukan

Leopold 3

: tidak dilakukan

Leopold 4

: tidak dilakukan

Linea nigra

:Tidak ada

Linea alba

:Tidak ada

i. Ekstremkitas
Atas

57

Bentuk

: Simetris

Oedema

: Tidak ada

Kuku jari

: Bersih

Bawah
Bentuk

: Simetris

Oedema

: Tidak oedema

Kuku jari

: Bersih

Varises

: Tidak ada

Reflek patella

: (+) kanan dan kiri

j. Genetalia
Kebersihan

: Bersih

benjolan

: Tidak ada

varices

: Tidak ada

k. Anus
Hemoroid

: Tidak ada

Kebersihan

: Bersih

TABEL 3.1

58

BAB III MATRIK


Tgl/ jam

Pengkajian

Interpretasi data
(diagnosa, masalah,
kebutuhan)

8 juni
2016/14.
30 WIB

Ds:
- Ibu mengatakan
mengalami mual
dan muntah di
pagi hari 1-2 kali
sejak ibu tau
dirinya hamil.

Ny. R umur 24 tahun


G1P0A0 usia
kehamilan 11 minggu
1 hari

- Ibu mengatakan
sering merasa
pusing disertai
mual sampai
muntah secara
tiba-tiba
- Ibu mengatakan
terkadang
muntah ketika
selesai makan
- Ibu mengatakan
HPHTnya
tanggal 9 maret
2016

- Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya
belum pernah
melahiran dan
keguguran
Do:
- Keadaan umum:
baik

Dasar
DS:
1. Ibu mengatakan
mengalami mual
dan muntah di
pagi hari dengan
frekuensi 2 kali di
mulai sejak ibu
dinyatakan hamil
oleh bidan
2. Ibu mengatakan
muntah ketika
selesai makan
3. Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016
4. Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya belum
pernah
melahirkan dan
keguguran

Dx
potensial/m
asalah
potensial
Tidak ada

Antisipasi/
tindakan segera

Tidak ada

Intervensi

2.

3.

Keadaan
umum: Baik
Keadaan
emosional:
Stabil
Kesadaran:
Composment

Evaluasi

- Beritahu ibu
tentang hasil
pemeriksaanya

- Memberitahu ibu
tentang hasil
pemeriksaanya
Keadaan umum: baik
Keadaan emosional :
stabil
Kesadaran :
composmentis,
TTV
Td : 110/70
mmHg.
N : 82x/m
RR : 20x/m
Suhu : 37oc
Berat Badan
Sebelum
Hamil : 57 kg
Saat Hamil : 56 kg

- Ibu mengerti tentang


kondisinya saat ini bahwa ibu
dalam keadaan normal namun
ada masalah pada penambahan
berat badannya.

- Berikan
penjelasan pada
ibu mengenai
keadaanya

- Memberikan penjelasan
pada ibu mengenai
keadaanya bahwa ibu
mengalami emesis
gravidarum yaitu
keadaan yang normal di
alami setiap ibu hamil
muda di sebabkan oleh
perubahan hormon saat
kehamilan

- Ibu mengerti dengan


penjelasan mengenai
keadaanya dan penyebabnya

- Beritahu ibu cara


mengatasi
ketidaknyamanan
emesis
gravidarumnya

- Memberitahu ibu cara


mengatasi
ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya yaitu
dengan cara :

- Ibu mengerti cara mengatasi


ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya dan telah
menerapkannya

DO:
1.

Implementasi

59
- Keadaan
emosional : stabil
- Kesadaran :
composmentis
- TTV
Td : 110/70
mmHg.
N : 82x/m
RR : 20x/m
Suhu : 37oc
- Berat Badan
Sebelum
Hamil : 57 kg
Saat Hamil : 56 kg

4.

5.

is
TTV
TD: 110/70
mmHg
N: 80x/m
RR: 20x/m
S: 37oC
Berat Badan
Sebelum
hamil : 57
Kg
Saat hamil :
56 Kg

1. Hindari bau atau


faktor penyebab
2. Makan
biskuit
kering atau roti
bakar sesaat sebelum
bangun dari tempat
tidur di pagi hari
3. Makan sedikit tapi
sering
4. Duduk tegak setiap
kali selesai makan
5. Hindari
makanan
yang berminyak dan
berbumbu
6. Makan
makanan
kering
diantara
waktu makan
7. Bangun dari tidur
secara perlahan
8. Istirahat yang cukup
sesuai kebutuhan

Masalah :
Ketidaknyamanan
TM I

Kebutuhan:
KIE cara mengatasi
ketidaknyamanan
emesis gravidarum

- Beritahu ibu
tentang kebutuhan
nutrisi yang baik
selama
kehamilannya

- Memberitahu ibu tentang


kebutuhan nutrisi yang
baik selama
kehamilannya yaitu
dengan
1. Makan makanan
bergizi yang
mengandung
karbohidrat seperti
nasi
,jagung,proteinseperti
ikan daging, zat besi
seperti sayur sayuran
hijau, vitamin, seperti
buah jeruk,apel dan
kalsium yaitu susu ibu
hamil dengan porsi
yang ditambahkan

- Ibu mengerti tentang apa yang


dijelaskan dan ibu bersedia
untuk mengikuti anjuran bidan

60
sebagai kebutuhan ibu
dan janin.
- Beritahu ibu untuk
memenuhi
kebutuhan
istirahat ibu

- Memberikan ibu untuk


memenuhi kebutuhan
istirahat ibu yaitu dengan
tidur malam 7-8 jam, dan
tidur di siang hari. Tidak
mengerjakan pekerjaan
yang membuat ibu terlalu
lelah, istirahat saat ibu
merasa lelah.

- Ibu mengerti tentang


penjelasan bidan tentang
kebutuhan istirahatnya

- Beritahu ibu
tanda-tanda
bahaya pada
kehamilan yang
harus ibu
waspadai

- Memberitahu ibu tandatanda bahaya pada


kehamilan yang harus ibu
waspadai yaitu seperti :
Pada kehamilan muda
1. Perdarahan
pervagina beresiko
abortus, kehamilan
mola, kehamilan
ektopik
2. Hiperemesis
gravidarum (mual
muntah berlebihan)
3. Perdarahan
pervagina di
kehamilan lanjut
seperti plasenta
previa, solusio
plasenta
4. Sakit kepala yang
hebat
5. Penglihatan kabur
6. Bengkak di wajah
dan jari-jari tangan
7. Keluaran cairan
pervagina
8. Gerakan janin tidak

- Ibu mengerti tentang


penjelasan bidan yaitu tanda
bahaya pada kehamilan dan
telah mewaspadainya

61
9.

- Menanyakan
apakah ibu rutin
meminum therafi
yang diberikan
bidan

- Menanyakan apakah ibu


rutin meminum therafi
yang diberikan bidan
1.

2.

11 juni
2016/
14.00
wib

Ds:
- Ibu mengatakan
rasa mualnya di
pagi hari sudah
tidak sering dan
tidak terlalu kuat
lagi
- Ibu mengatakan
masih sering
merasa pusing
namun tidak mual
dan muntah lagi

Ny. R umur 24 tahun


GP0A0 usia kehamilan
11 minggu 4 hari
Dasar
DS:
1. mengatakan rasa
mualnya di pagi
hari sudah dapat
ibu tangani dan
tidak terlalu kuat
lagi
2. Ibu mengatakan

Tidakada

Tidakada

Beritahu ibu
untuk
kunjungan
ulang agar
memeriksakan
kehamilannya
kembali
ketenaga
kesehatan

- Beritahu hasil
pemeriksaan pada
ibu

terasa
Nyeri perut yang
hebat

- Ibu mengerti aturan minum


obatnya dan telah
mematuhinya sesuai anjuran
bidan

Vitamin B6 3x1 9
tablet untuk
mengatasi emesis
gravidarumnya
Asam folat 3x1 1
lempeng 10 tablet
sebagai suplemen
kehamilan
Memberitahu ibu
untuk kunjungan
ulang agar
memeriksakan
kehamilannya
kembali ketenaga
kesehatan

- Memberitahu ibu
tentang kondisinya
saat ini bahwa dalam
keadaan baik yaitu
Keadaan umum : baik
Kesadaran:
composmentis
Keadaan emosional :
stabil
TTV
TD:120/70mmHg,
N:82x/m, RR:20x/m,
Suhu:37oC

Ibu mengetahui untuk


kunjungan ulang agar
memeriksakan
kehamilannya kembali ke
tenaga kesehatan

- Ibu sudah mengerti tentang


penjelasan hasil pemeriksaan

62
- Ibu mengatakan
tidak pernah
muntah lagi
setelah makan,
hanya terkadang
merasa mual saja
tidak sampai
muntah
- Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016

- Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
kerguguran

tidak pernah
muntah lagi
setelah makan,
hanya merasa
mual saja tidak
muntah
3. Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016
4. Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran
DO:
1.
2.

3.
Do:
- Keadaan umum :
baik

4.

- Kesadaran:
composmentis
- Keadaan
emosional : stabil
- TTV
TD:120/70
mmHg,
Nadi:82x/m
RR:20x/m
S:37OC

5.

Keadaan
umum : Baik
Kesadaran :
composmenti
s
Keadaan
emosional :
Stabil
TTV
TD : 120/70
mmHg
Nadi : 80x/m
RR : 20x/m
S : 37oC
Berat badan
Sebelumnya
: 57 Kg
Sekarang :
56 Kg

Berat Badan
Sebelum Hamil : 57 kg
Saat Hamil : 56 kg
- Beritahu ibu
tentang keadaanya
saat ini

- Memberitahu ibu
tentang keadaanya saat
ini bahwa keluhan yang
sebelumnya dirasakan
ibu sudah mulai
membaik

- Ibu mengerti tentang


penjelasan bidan dan
merasakan sendiri
perubahannya

- Tanyakan kembali
pada ibu tentang
cara mengatasi
ketidaknyamanan
emesis
gravidarumnya

- Menanyakan kembali
pada ibu tentang cara
mengatasi
ketidaknyamanan
emesis gravidarumnya
apakah ibu sudah
melakukan semua
caranya

- Ibu telah mulai melakukan


sebagaian cara yang diberikan
untuk mengatasi
ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya seperti :
1. Hindari bau atau faktor
penyebab
2. Duduk tegak setiap kali
selesai makan
3. Makan makanan kering
diantara waktu makan
4. Bangun dari tidur secara
perlahan
5. Istirahat yang cukup sesuai
kebutuhan

- Tanyakan kembali
pada ibu tentang
kebutuhan nutrisi
pada ibu yang
harus dipatuhi

- Menanyakan kembali
pada ibu tentang
kebutuhan nutrisi yang
harus di penuhinya
untuk meningkatkan
pemenuhan nutrisinya
agar kebutuhan ibu dan
janin terpenuhi.

- Ibu mengerti dan mematuhi


anjuran bidan tentang
kebutuhan nuitrisi yang harus
di penuhi seperti
1. Makan makanan bergizi
yang mengandung
karbohidrat, protein, zat
besi, asam folat, vitamin,
kalsium dan mineral dengan
porsi yang ditambahkan
sebagai kebutuhan ibu dan
janin

63
- Berat Badan
Sebelum Hamil :
57 kg
Saat Hamil : 56kg

Masalah :
Ketidaknyamanan
TM I

- Kaji ulang
tentang
kebutuhan
istirahat ibu

- Menanyakan kembali
pada ibu tentang
kebutuhan istirahat, ibu
mengatakan saat ini ibu
sudah mulai bisa tidur
secara efektif yaitu
tidur malam 7-8 jam
dan terkadang tidur
siang. Ibu juga
mengatakan tidak
mengerjakan pekerjaan
terlalu lelah dan lebih
banyak istirahat

- Ibu mengerti dan bersedia


untuk lebih meningkatkan
kebutuhan istirahatnya lagi.

- Kaji ulang apakah


ibu masih
mengingat apa
saja tanda bahaya
pada kehamilan

- Mengkaji ulang apakah


ibu masih ingat apa
saja tanda bahaya pada
kehamilan yang harus
di waspadainya.

- Ibu masih mengingat apa saja


tanda bahaya pada kehamilan
dan ibu ingat untuk
mewaspadainya seperti :
Pada kehamilan muda
1. Perdarahan pervagina
beresiko abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik
2. Hiperemesis gravidarum
(mual muntah berlebihan)
3. Perdarahan pervagina di
kehamilan lanjut seperti
plasenta previa, solusio
plasenta
4. Sakit kepala yang hebat
5. Penglihatan kabur
6. Bengkak di wajah dan jari-jari
tangan
7. Keluaran cairan pervagina
8. Gerakan janin tidak terasa
9. Nyeri perut yang hebat

- menanyakan
apakah ibu rutin
meminum

- Menanyakan apakah
ibu rutin meminum
therapy yang telah di

Kebutuhan :
Lanjutkan intervensi

Therapi telah di berikan


kembali dan ibu rutin
meminum therapi yang telah

64
therapinya yang di
berikan saat
kunjungan
pertama
- tanyakan
tentang
kunjungan
ulang ke
tenaga
kesehatan
17 juni
2016 /
16.00
wib

Ds :
- Ibu mengatakan
saat ini tidak ada
keluhan mual,
muntah dan
pusing lagi
- Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016

- Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran.
Do :
- Keadaan umum :
baik
- Kesadaran :
composmentis
- Keadaan
emosional : stabil
- TTV
TD : 110/70
mmHg

Ny. R umur 24 tahun


G1P0A0 usia
kehamilan 12 minggu
3 hari
Dasar
DS:
1. Ibu mengatakan
saat ini tidak ada
keluhan mual dan
muntah lagi
karena ibu dapat
menangani
ketidaknyamanan
ya
2. Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016
3. Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran
DO:
1. Keadaan umum :
Baik

Tidak ada

Tidak ada

berikan saat kunjungan


pertama

diberikan sebelumnya sesuai


ketentuan dari bidan
-

Menanyakan
kembali tentang
kunjungan ulang ke
tenaga kesehatan

Ibu mengerti tentang


kunjungan ulang ke tenaga
kesehatan

- Beritahu hasil
pemeriksaan pada
ibu

- Memberitahu ibu
tentang kondisinya
saat ini bahwa
Keadaan umum : baik
Kesadaran :
composmentis
Keadaan emosional :
stabil
TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/m
RR : 20 x/m
S : 37oC
Berat Badan
Sebelum Hamil: 57 kg
Saat Hamil: 56 kg

- Ibu mengerti tentang


kondisinya saat ini bahwa
dalam keadaan baik

- Beritahu ibu
tentang
keadaanya saat ini

- Menanyakan kembali
pada ibu cara
mengatasi
ketidaknyamanan
emesis gravidarumnya
dan apakah ibu
menerapkannya

- Ibu mengatakan memang saat


ini ibu sudah tidak merasakan
gangguan emesis gravidarum

- Tanyakan
kembali pada ibu
cara mengatasi
ketidaknyamana

- Menanyakan kepada
ibu apakah ibu telah
mengkonsumsi

Ibu mengerti cara


mengatasi

65
Nadi : 78 x/m
RR : 20 x/m
S : 37oC
- Berat Badan
Sebelum Hamil:
57kg
Saat Hamil: 56 kg

2.

Kesadaran :
Composmentis

3.

Keadaan
emosional :
Stabil
TTV
TD : 110/70
mmHg
Nadi : 80x/m
RR : 20x/m
Suhu : 37oC

4.

5.

emesis
gravidarumnya
dan apakah ibu
menerapkannya

makanan yang bergizi

- dan memenuhi
kebutuhan nutrisinya
sehingga kebutuhan
nutrisi untuk ibu dan
bayinya tercapai

Berat Badan
Sebelumnya: 57
Kg
Sekarang : 56 Kg
-

Masalah : Tidak ada


Kebutuhan : Tidak
ada

Tanyakan
kepada ibu
apakah ibu
telah
mengkonsums
i makanan
yang bergizi
dan memenuhi
kebutuhan
nutrisin
- Tanyakan
kembali pada ibu
tentang
kebutuhan
istirahatnya
apakah telah
sepenuhnya
terpenuh

- Menanyakan kembali
kepada ibu kebutuhan
istirahatnya apakah
telah sepenuhnya
terpenuhi karena dapat
menunjang cara
mengatasi
ketidaknyamanan TM
I
- Menanyakan kembali

ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya dan ibu
menerapkan semua cara
mengatasi
ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya
Ibu sudah menerapkan anjuran
bidan untuk Mengkonsumsi
berbagai jenis makanan berkalori
tinggi unntuk mencukupi
kebutuhan
1.
kalori yang bertambah 170
kalori (setara 1 porsi nasi
putih). Agar tubuh
menghasilkan cuup energi
yang diperlukan janin yang
tengah terrbentuk pesat.
Konsumsi minimal 2000 kkal
per hari. Penuhi melalui aneka
sumber karbohidrat (nasi, mie,
roti, sereal dan pasta)
dilengkapi sayuran, buah,
daging-dagingan atau ikanikanan, susu dan produk
olahannya
- Ibu telah menerapkan anjuran
bidan tentang kebutuhan
istirahatnya

66
Tgl/ jam

Pengkajian

Interpretasi data
(diagnosa, masalah,
kebutuhan)

Dx
potensial/m
asalah
potensial

Antisipasi/
tindakan segera

Intervensi
- Tanyakan kepada
ibu apakah ibu
masih mengingat
apa saja tanda
bahaya pada
kehamilan

- tanyakan apakah
ibu rutin
meminum
therapinya yang
di berikan saat
kunjungan
sebelumnya
- Tanyakan ibu
tentang kunjungan
ulang ke tenega
kesehatan

Implementasi
pada ibu tentang
kebutuhan istirahat, ibu
mengatakan saat ini ibu
sudah mulai bisa tidur
secara efektif yaitu
tidur malam 7-8 jam
dan terkadang tidur
siang. Ibu juga
mengatakan tidak
mengerjakan pekerjaan
terlalu lelah dan lebih
banyak istirahat

- Menanyakan kepada
ibu apakah ibu masih
ingat apa saja tanda
bahaya pada kehamilan
yang harus di
waspadainya.

- Tanyakan apakah ibu


rutin meminum therapi
yang telah di berikan
saat kunjungan
sebelumnya

Menanyakan ibu
tentang kunjungan
ulang ke tenaga
kesehatan

Evaluasi
- Ibu masih mengingat apa saja
tanda bahaya pada kehamilan
dan ibu ingat untuk
mewaspadainya seperti :
Pada kehamilan muda
1. perdarahan per vagina
2. Sakit kepala hebat
3. Masalah penglihatan
4. Bengkak pada muka dan
tangan
5. Nyeri abdomen yang
hebat
6. Bayi kurang bergerak
seperti biasa
-

Therapi telah di berikan


kembali dan ibu rutin
meminum therapy yang telah
diberikan sebelumnya sesuai
ketentuan dari bidan dan ibu

Ibu akan mengalukan


kunjungan ulang ke tenaga
kesehatan sesuai dengan
jadwal yang diberikan bidan

8 juni
2016/14.
30 WIB

Ds:
- Ibu mengatakan
mengalami mual
dan muntah di
pagi hari 1-2 kali
sejak ibu tau
dirinya hamil.
- Ibu mengatakan
sering merasa
pusing disertai
mual sampai
muntah secara
tiba-tiba
- Ibu mengatakan
terkadang
muntah ketika
selesai makan
- Ibu mengatakan
HPHTnya
tanggal 9 maret
2016

- Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya
belum pernah
melahiran dan
keguguran
Do:
- Keadaan umum:
baik
- Keadaan
emosional : stabil
- Kesadaran :
composmentis
- TTV
Td : 110/70
mmHg.
N : 82x/m
RR : 20x/m
Suhu : 37oc
- Berat Badan
Sebelum

Ny. R umur 24 tahun


G1P0A0 usia
kehamilan 11 minggu
1 hari
Dasar
DS:
5. Ibu mengatakan
mengalami mual
dan muntah di
pagi hari dengan
frekuensi 2 kali di
mulai sejak ibu
dinyatakan hamil
oleh bidan
6. Ibu mengatakan
muntah ketika
selesai makan
7. Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016
8. Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya belum
pernah
melahirkan dan
keguguran

Tidak ada

Tidak ada

- Beritahu ibu
tentang hasil
pemeriksaanya

- Ibu mengerti tentang


kondisinya saat ini bahwa ibu
dalam keadaan normal namun
ada masalah pada penambahan
berat badannya.

- Berikan
penjelasan pada
ibu mengenai
keadaanya

- Ibu mengerti dengan


penjelasan mengenai
keadaanya dan penyebabnya

- Beritahu ibu cara


mengatasi
ketidaknyamanan
emesis
gravidarumnya

- Ibu mengerti cara mengatasi


ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya dan telah
menerapkannya

DO:
6.

Keadaan
umum: Baik
7. Keadaan
emosional:
Stabil
8. Kesadaran:
Composment
is
9. TTV
TD: 110/70
mmHg
N: 80x/m
RR: 20x/m
S: 37oC
10. Berat Badan
Sebelum
hamil : 57
Kg
Saat hamil :
56 Kg

67

68
11 juni
2016/
14.00
wib

Ds:
- Ibu mengatakan
rasa mualnya di
pagi hari sudah
tidak sering dan
tidak terlalu kuat
lagi
- Ibu mengatakan
masih sering
merasa pusing
namun tidak mual
dan muntah lagi
- Ibu mengatakan
tidak pernah
muntah lagi
setelah makan,
hanya terkadang
merasa mual saja
tidak sampai
muntah
- Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016

- Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
kerguguran

Ny. R umur 24 tahun


GP0A0 usia kehamilan
11 minggu 4 hari
Dasar
DS:
5. mengatakan rasa
mualnya di pagi
hari sudah dapat
ibu tangani dan
tidak terlalu kuat
lagi
6. Ibu mengatakan
tidak pernah
muntah lagi
setelah makan,
hanya merasa
mual saja tidak
muntah
7. Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016
8. Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran
DO:
6.
7.

8.
Do:
- Keadaan umum :
baik

9.

Keadaan
umum : Baik
Kesadaran :
composmenti
s
Keadaan
emosional :
Stabil
TTV
TD : 120/70

Tidakada

Tidakada

- Beritahu hasil
pemeriksaan pada
ibu

- Memberitahu ibu
tentang kondisinya
saat ini bahwa dalam
keadaan baik yaitu
Keadaan umum : baik
Kesadaran:
composmentis
Keadaan emosional :
stabil
TTV
TD:120/70mmHg,
N:82x/m, RR:20x/m,
Suhu:37oC
Berat Badan
Sebelum Hamil : 57 kg
Saat Hamil : 56 kg

- Ibu sudah mengerti tentang


penjelasan hasil pemeriksaan

- Beritahu ibu
tentang keadaanya
saat ini

- Memberitahu ibu
tentang keadaanya saat
ini bahwa keluhan yang
sebelumnya dirasakan
ibu sudah mulai
membaik

- Ibu mengerti tentang


penjelasan bidan dan
merasakan sendiri
perubahannya

- Tanyakan kembali
pada ibu tentang
cara mengatasi
ketidaknyamanan
emesis
gravidarumnya

- Menanyakan kembali
pada ibu tentang cara
mengatasi
ketidaknyamanan
emesis gravidarumnya
apakah ibu sudah
melakukan semua
caranya

- Ibu telah mulai melakukan


sebagaian cara yang diberikan
untuk mengatasi
ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya seperti :
6. Hindari bau atau faktor
penyebab
7. Duduk tegak setiap kali
selesai makan
8. Makan makanan kering
diantara waktu makan
9. Bangun dari tidur secara
perlahan
10. Istirahat yang cukup sesuai
kebutuhan

69
- Kesadaran:
composmentis
- Keadaan
emosional : stabil
- TTV
TD:120/70
mmHg,
Nadi:82x/m
RR:20x/m
S:37OC
- Berat Badan
Sebelum Hamil :
57 kg
Saat Hamil : 56kg

mmHg
Nadi : 80x/m
RR : 20x/m
S : 37oC
10. Berat badan
Sebelumnya
: 57 Kg
Sekarang :
56 Kg

Masalah :
Ketidaknyamanan
TM I

Kebutuhan :
Lanjutkan intervensi

- Tanyakan kembali
pada ibu tentang
kebutuhan nutrisi
pada ibu yang
harus dipatuhi

- Menanyakan kembali
pada ibu tentang
kebutuhan nutrisi yang
harus di penuhinya
untuk meningkatkan
pemenuhan nutrisinya
agar kebutuhan ibu dan
janin terpenuhi.

- Ibu mengerti dan mematuhi


anjuran bidan tentang
kebutuhan nuitrisi yang harus
di penuhi seperti
2. Makan makanan bergizi
yang mengandung
karbohidrat, protein, zat
besi, asam folat, vitamin,
kalsium dan mineral dengan
porsi yang ditambahkan
sebagai kebutuhan ibu dan
janin

- Kaji ulang
tentang
kebutuhan
istirahat ibu

- Menanyakan kembali
pada ibu tentang
kebutuhan istirahat, ibu
mengatakan saat ini ibu
sudah mulai bisa tidur
secara efektif yaitu
tidur malam 7-8 jam
dan terkadang tidur
siang. Ibu juga
mengatakan tidak
mengerjakan pekerjaan
terlalu lelah dan lebih
banyak istirahat

- Ibu mengerti dan bersedia


untuk lebih meningkatkan
kebutuhan istirahatnya lagi.

- Kaji ulang apakah


ibu masih
mengingat apa
saja tanda bahaya
pada kehamilan

- Mengkaji ulang apakah


ibu masih ingat apa
saja tanda bahaya pada
kehamilan yang harus
di waspadainya.

- Ibu masih mengingat apa saja


tanda bahaya pada kehamilan
dan ibu ingat untuk
mewaspadainya seperti :
Pada kehamilan muda
10. Perdarahan pervagina
beresiko abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik
11. Hiperemesis gravidarum
(mual muntah berlebihan)

70
12. Perdarahan pervagina di
kehamilan lanjut seperti
plasenta previa, solusio
plasenta
13. Sakit kepala yang hebat
14. Penglihatan kabur
15. Bengkak di wajah dan jari-jari
tangan
16. Keluaran cairan pervagina
17. Gerakan janin tidak terasa
18. Nyeri perut yang hebat

17 juni
2016 /
16.00
wib

Ds :
- Ibu mengatakan
saat ini tidak ada
keluhan mual,
muntah dan
pusing lagi
- Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016

Ny. R umur 24 tahun


G1P0A0 usia
kehamilan 12 minggu
3 hari
Dasar
DS:
4. Ibu mengatakan
saat ini tidak ada
keluhan mual dan
muntah lagi

Tidak ada

Tidak ada

- menanyakan
apakah ibu rutin
meminum
therapinya yang di
berikan saat
kunjungan
pertama
- tanyakan
tentang
kunjungan
ulang ke
tenaga
kesehatan

- Menanyakan apakah
ibu rutin meminum
therapy yang telah di
berikan saat kunjungan
pertama

- Beritahu hasil
pemeriksaan pada
ibu

- Memberitahu ibu
tentang kondisinya
saat ini bahwa
Keadaan umum : baik
Kesadaran :
composmentis
Keadaan emosional :
stabil
TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/m

- Beritahu ibu
tentang
keadaanya saat ini

Menanyakan
kembali tentang
kunjungan ulang ke
tenaga kesehatan

Therapi telah di berikan


kembali dan ibu rutin
meminum therapi yang telah
diberikan sebelumnya sesuai
ketentuan dari bidan

Ibu mengerti tentang


kunjungan ulang ke tenaga
kesehatan

- Ibu mengerti tentang


kondisinya saat ini bahwa
dalam keadaan baik

- Ibu mengatakan memang saat


ini ibu sudah tidak merasakan
gangguan emesis gravidarum

71
- Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran.
Do :
- Keadaan umum :
baik
- Kesadaran :
composmentis
- Keadaan
emosional : stabil
- TTV
TD : 110/70
mmHg
Nadi : 78 x/m
RR : 20 x/m
S : 37oC
- Berat Badan
Sebelum Hamil:
57kg
Saat Hamil: 56 kg

karena ibu dapat


menangani
ketidaknyamanan
ya
5. Ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
9 Maret 2016
6. Ibu mengatakan
ini kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran
DO:
6. Keadaan umum :
Baik
7.

Kesadaran :
Composmentis

8.

Keadaan
emosional :
Stabil
TTV
TD : 110/70
mmHg
Nadi : 80x/m
RR : 20x/m
Suhu : 37oC

9.

10. Berat Badan


Sebelumnya: 57
Kg
Sekarang : 56 Kg

Masalah : Tidak ada

RR : 20 x/m
S : 37oC
Berat Badan
Sebelum Hamil: 57 kg
Saat Hamil: 56 kg
- Tanyakan
kembali pada ibu
cara mengatasi
ketidaknyamana
emesis
gravidarumnya
dan apakah ibu
menerapkannya
-

Tanyakan
kepada ibu
apakah ibu
telah
mengkonsums
i makanan
yang bergizi
dan memenuhi
kebutuhan
nutrisinya

- Tanyakan
kembali pada ibu
tentang
kebutuhan
istirahatnya
apakah telah
sepenuhnya
terpenuhi

- Menanyakan kembali
pada ibu cara
mengatasi
ketidaknyamanan
emesis gravidarumnya
dan apakah ibu
menerapkannya

Ibu mengerti cara


mengatasi
ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya dan ibu
menerapkan semua cara
mengatasi
ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya

- Menanyakan kepada
ibu apakah ibu telah
mengkonsumsi
makanan yang bergizi
dan memenuhi
kebutuhan nutrisinya
sehingga kebutuhan
nutrisi untuk ibu dan
bayinya tercapai

Ibu sudah menerapkan


anjuran bidan untuk
Mengkonsumsi berbagai
jenis makanan berkalori
tinggi unntuk mencukupi
kebutuhan kalori yang
bertambah 170 kalori (setara
1 porsi nasi putih). Agar
tubuh menghasilkan cuup
energi yang diperlukan janin
yang tengah terrbentuk pesat.
Konsumsi minimal 2000
kkal per hari. Penuhi melalui
aneka sumber karbohidrat
(nasi, mie, roti, sereal dan
pasta) dilengkapi sayuran,
buah, daging-dagingan atau
ikan-ikanan, susu dan produk
olahannya

- Menanyakan kembali
kepada ibu kebutuhan
istirahatnya apakah
telah sepenuhnya
terpenuhi karena dapat
menunjang cara
mengatasi
ketidaknyamanan TM
I
- Menanyakan kembali
pada ibu tentang
kebutuhan istirahat, ibu

- Ibu telah menerapkan anjuran


bidan tentang kebutuhan
istirahatnya

72
Kebutuhan : Tidak
ada

mengatakan saat ini ibu


sudah mulai bisa tidur
secara efektif yaitu
tidur malam 7-8 jam
dan terkadang tidur
siang. Ibu juga
mengatakan tidak
mengerjakan pekerjaan
terlalu lelah dan lebih
banyak istirahat
- Tanyakan kepada
ibu apakah ibu
masih mengingat
apa saja tanda
bahaya pada
kehamilan

Menanyakan kepada
ibu apakah ibu masih
ingat apa saja tanda
bahaya pada kehamilan
yang harus di
waspadainya.

- tanyakan apakah
ibu rutin
meminum
therapinya yang
di berikan saat
kunjungan
sebelumnya

- Tanyakan apakah ibu


rutin meminum therapi
yang telah di berikan
saat kunjungan
sebelumnya

- Tanyakan ibu
tentang kunjungan
ulang ke tenega
kesehatan

Menanyakan ibu
tentang kunjungan
ulang ke tenaga
kesehatan

- Ibu masih mengingat apa saja


tanda bahaya pada kehamilan
dan ibu ingat untuk
mewaspadainya seperti :
Pada kehamilan muda
7. perdarahan per vagina
8. Sakit kepala hebat
9. Masalah penglihatan
10. Bengkak pada muka dan
tangan
11. Nyeri abdomen yang
hebat
12. Bayi kurang bergerak
seperti biasa
- Therapi telah di berikan
kembali dan ibu rutin
meminum therapy yang telah
diberikan sebelumnya sesuai
ketentuan dari bidan dan ibu
-

Ibu akan mengalukan


kunjungan ulang ke tenaga
kesehatan sesuai dengan
jadwal yang diberikan bidan

BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah Penulis Melakukan Asuhan kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan


Emesis Gravidarum Terhadap Ny.R G1A0P0 Umur 24 Tahun Usia Kehamilan 11
Minggu 1 hariditemukan hasil penerapan 7 langkah
Varney dalam

manajemen

menurut

memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil secara sistematis

sebagai berikut :
A. Mengumpulkan data dasar
Mengumpulkan data subjektif dan data objektif ,berupa data fokus yang dibutuhkan
untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnesis,
pemeriksaan fisik,penimbangan berat badan,tinggi badan dan pemeriksaan
laboraturium (Mandriwati,2007 :6).
1. Data Subjektif
1.

Nama

a. Tinjauan Teori
Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar
komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih
akrab (Walyani, 2015; h. 118).
b. Tinjauan Kasus
Nama ibu Ny.R
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kassus, tidak ada
kesenjangan karena ibu memiliki nama yang dapat di gunakan
bidan dalam memberikan asuhan dan memanggil ibu lebih akrab.
2. Umur
a. Tinjauan Teori
Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam
kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan
di atas 35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi
untuk hamil. Umur yang baik untuk kehamilan maupun
persalinan adalah 19-25 tahun (Walyani, 2015; h. 118).

73

74

b. Tinjauan Kasus
Ny.R berusia 24 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena Ny.R berusia 24 tahun saat ini yang berarti
Ny.R tidak dalam usia resiko tinggi untuk hamil.
3. Agama
a. Tinjauan Teori
Tanyakan pilihan agama klien dan berbagai praktik terkait agama
yang harus diobservasi. Informasi ini dapat menuntun ke suatu
diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi
keagamaan dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang
jenis kelamin tenaga kesehatan dan pada beberapa kasus,
penggunaan produk darah (Walyani, 2015; h. 118).
b. Tinjauan Kasus
Ny.R dan suami serta keluarga beragama islam
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena ibu memiliki agama yaitu islam dan ibu tidak
menganut tradisi keagamaan apapun dalam kehamilannya.
4. Suku
a. Tinjauan Teori
Ras, etnis dan keturunan harus diidentifikasi dalam rangka
memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan
mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki kondisi
resesif otosom dengan insiden yang tinggi pada populasi tertentu.
Jika kondisi yang demikian diidentifikasi, wanita tersebut
diwajibkan menjalani skrining generik (Walyani, 2015; h. 118).
b. Tinjauan Kasus
Ny.R dan suami sama-sama bersuku jawa
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena suku Ny.R dan suami sama-sama jawa.

75

Tidak ada tradisi adat apapun yang dilakukan keluarga ibu dan
suami saat kehamilan.
5. Pendidikan
a. Tinjauan Teori
Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu
dan memberi gambaran kemampuan baca-tulisnya (Walyani,
2015; h. 118).
b. Tinjauan Kasus
Pendidikan terakhir Ny.R adalah SMA
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan. Meskipun pendidikan tertinggi ibu hanya SMA
namun ibu dapat mengerti dengan penjelasan bidan dan ibu dapat
memahami dan membaca isi leaflet yang diberikan bidan.
6. Pekerjaan
a. Tinjauan Teori
Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit
akibat kerja, seperti keracunan, kecelakaan kerja, silikosis,
absestosis dan sebagainya (Chandra, 2008; h. 68).
b. Tinjauan Kasus
Pekerjaan Ny.R adalah sebagai guru dan ibu rumah tangga
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena pekerjaan ibu adalah guru dan ibu rumah
tangga di rumahnya sendiri sehingga tidak ada resiko bahaya
akibat kerja yang beresiko terhadap kehamilannya.
7. Alamat
a. Tinjauan Teori
Alamat rumah klien perlu di ketahui bidan untuk lebih
memudahkan saat pertolongan persalinan dan untuk mengetahui
jarak rumah dengan tempat rujukan (Walyani, 2015; h. 119)
b. Tinjauan Kasus
Alamat rumah Ny.R adalah Jl Antasari Perum Bukit Kencana No
16 Bandar Lampung

76

c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena Ny.R telah memberikan alamat rumahnya
secara lengkap dan jarak rumah ibu tidak terlalu jauh dari tempat
bidan.
8. Keluhan Utama
a. Tinjauan Teori
Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat
bidan. Hal ini disebut tanda dan gejala (Walyani, 2015; h. 119).
Emesis Gravidarum memiliki gejala kepala pusing terutama
pada pagi hari di sertai mual muntah sampai kehamilan berumur
4 bulan (Manuaba, 2010; h. 227).
b. Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan mengalami mual dan muntah di pagi hari
dengan frekuensi 2 kali dimulai sejak ibu dinyatakan hamil oleh
bidan sampai usia kehamilannya saat ini 8 minggu.
c. Pembahasan

Berdasarkan hasil tinjauan kasus dan tinjauan teori, tidak


ada kesenjangan karena alasan pasien datang ke BPM
karena mengalami ketidaknyamanan kehamilan mual
muntah di pagi harinya dimulai sejak saat ibu mengetahui
dirinya hamil sampai saat ini yang berkaitan dengan usia
kehamilan dan masih merupakan gejala fisiologis ibu hamil
TM I.
9. Riwayat Kebidanan
a) Menarche
a. Tinjauan Teori
Usia wanita pertama haid bervariasi, antara 12-16 tahun. Hal
ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa,
lingkungan, iklim dan keadaan umum (Walyani, 2015; h.
120).
b. Tinjauan Kasus
Usia haid pertama ibu saat usia 12 tahun

77

c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena usia haid pertama kali ibu adalah usia 12
tahun dan normal.
b) Siklus
a. Tinjauan Teori
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang
dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari.
Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari (Sulistyawati, 2013; h.
181).
b. Tinjauan Kasus
Siklus menstruasi ibu setiap bulannya adalah 28 hari
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena siklus menstruasi ibu setiap bulannya
dalam kondisi normal yaitu 28 hari.
c) Lamanya
a. Tinjauan Teori
Lamanya haid yang normal adalah kurang lebih 7 hari.
Apabila sudah mencapai 15 hari berarti sudah abnormal dan
kemungkinan adanya gangguan ataupun penyakit yang
mempengaruhinya (Walyani, 2015; h. 120).
b. Tinjauan Kasus
Lamanya ibu menstruasi adalah 7 hari
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak adanya
kesenjangan karena lamanya ibu menstruasi adalah 7 hari
yang sesuai dengan teori yang berarti normal.
d) Banyaknya
a. Tinjauan Teori
Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam sehari. Apabila
darahnya terlalu berlebih, itu berarti telah menunjukan gejala
kelainan banyaknya darah haid (Walyani, 2015; h. 120).
b. Tinjauan Kasus

78

Volume darah menstruasi ibu adalah sampai 2 kali ibu ganti


pembalut penuh dalam sehari
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena banyaknya darah yang keluar saat
menstruasi ibu adalah sampai 2 kali ganti pembalut penuh
dalam sehari yang dalam keadaan normal.
e) Dismenorhoe
a. Tinjauan Teori
Nyeri haid perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien
menderitanya atau tidak di tiap haidnya.Nyeri haid juga
menjadi tanda bahwa kontrraksi uterus klien begitu hebat
sehingga menimbulkan nyeri haid (Walyani, 2015; h. 120).
b. Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami dismenorhoe
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan

karena

ibu

tidak

pernah

mengalami

dismenorhoe saat menstruasi.


10. Riwayat Hamil Sekarang
a) HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
a. Tinjauan Teori
HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir seorang wanita
sebelum hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan
melakukan anamnesis pada ibu secara tepat karena apabila
terjadi kesalahan, maka penentuan usia kehamilan juga
menjadi tidak tepat (Hani et All, 2011; h. 79).
b. Tinjauan Kasus
Tanggal HPHT ibu adalah 20 Maret 2016 yang terhitung usia
kehamilan saat ini adalah 811minggu 1 hari.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena HPHT ibu tanggal 20 Maret 2016 yang

79

terhitung usia kehamilan ibu sampai saat ini adalah 11


minggu 1 hari.
b) Jumlah Kehamilan
a. Tinjauan Teori
Jumlah kehamilan ibu perlu ditanyakan karena terdapatnya
perbedaan perawatan antara ibu yang baru pertama hamil
dengan ibu yang sudah beberapa kali hamil, apabila ibu
tersebut baru pertama kali hamil otomatis perlu perhatian
ekstra pada kehamilannya (Walyani, 2015; h. 121).
b. Tinjauan Kasus
Ini adalah kehamilan anak pertama ibu
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena ini memang kehamilan pertama kali ibu.
11. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan Ibu
a. Tinjauan Teori
1. Penyakit yang pernah diderita
Tanyakan kepada klien penyakit apa yang pernah di
derita klien. Apabila klien pernah menderita penyakit
keturunan, maka ada kemungkinan janin yang ada
dalam kandungannya tersebut beresiko menderita
penyakit yang sama.
2. Penyakit yang sedang diderita
Tanyakan kepada klien penyakit apa yang sedang ia
derita sekarang. Tanyakan bagaimana urutan kronologis
dari tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda
penyakit tersebut. Hal ini diperlukan untuk menentukan
bagaimana asuhan berikutnya.
3. Apakah pernah di rawat
Hal ini ditanyakan untuk melengkapi anamnesa. Kalau
klien menjawab pernah, tanyakan berapa lama ia di
rawat. Tanyakan dengan penyakit apa ia di rawat. Hal
ini perlukan karena apabila klien pernah dirawat dengan

80

penyakit itu dan dalam waktu yang lama hal itu


menunjukan bahwa klien saat itu mengalami penyakit
yang sangat serius (Walyani, 2015; h. 126-127).
b. Tinjauan Kasus
Ibu dalam keadaan sehat, tidak pernah mengidap penyakit
keturunan dan tidak pernah hingga dirawat.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena ibu dalam keadaan normal, tidak pernah
menderita penyakit keturunan dan tidak pernah hingga
dirawat .
b) Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Tinjauan Teori
1. Penyakit Menular
Tanyakan kepada klien apakah mempunyai keluarga
yang saat ini sedang menderita penyakit menular.
Apabila

klien

menderita

mempunyai

penyakit

keluarga

menular,

yang

sedang

sebaiknya

bidan

menyarankan kepada kliennya untuk menghindari secara


langsung atau tidak langsung bersentuhan fisik atau
mendekati keluarga tersebut untuk sementara waktu agar
tidak menular pada ibu hamil dan janinya.
2. Penyakit Keturunan
Hal ini diperlukan untuk mendiagnosa apakah si janin
berkemungkinan akan menderita penyakit tersebut atau
tidak. Biasanya dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon
keluarga (Walyani, 2015; h. 127-128).
d. Tinjauan Kasus
Tidak ada penyakit menular dan penyakit keturunan yang
pernah diderita dalam keluarga.
e. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena didalam keluarga ibu tidak ada yang
menderita penyakit

menular

dan

penyakit

keturunan

81

sehingga

ibu dalam keadaan normal

untuk kondisi

kesehatannya.
12. Status Pernikahan
a) Menikah
a. Tinjauan Teori
Tanyakan kepada klien apakah klien sudah menikah atau
belum, hal ini penting untuk mengetahui status kehamilan
tersebut apakah dari hasil pernikahan yang resmi atau hasil
dari kehamilan yang tidak diinginkan. Satatus pernikahan
bisa berpengaruh pada psikologis ibunya pada saat hamil
(Walyani, 2015; h. 128).
b. Tinjauan Kasus
Status pernikahan ibu adalah ibu menikah dengan sah secara
agama dan negara
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena status pernikahan ibu sah sehingga
keadaan psikologis ibu dalam keadaan baik.
b) Usia Saat Menikah
a. Tinjauan Teori
Hal ini diperlukan karena apabila klien mengatakan bahwa ia
menikah di usia muda sedangkan klien pada saat kunjungan
awal ke tempat bidan tersebut sudah tak lagi muda dan
kehamilannya adalah yang pertama, ada kemungkinan bahwa
kehamilannya saat ini adalah kehamilan yang sangat
diharapkan. Hal ini akan berpengaruh bagaimana asuhan
kehamilannya (Walyani, 2015; h. 128).
b. Tinjauan Kasus
Usia saat menikah ibu adalah usia 22 tahun
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena usia saat menikah ibu adalah usia yang
masih muda dan produktif juga ini kehamilan pertama yang
diharapkan ibu dan suami sehingga diperlukan asuhan

82

kehamilan yang tepat sesuai usia kehamilan ibu dan


kebutuhannya saat ini.
c) Lama Pernikahan
a. Tinjauan Teori
Tanyakan kepada klien sudah berapa lama ia menikah.
Apabila klien mengatakan bahwa telah lama menikah dan
baru saja bisa mempunyai keturunan, maka kemungkinan
kehamilannya saat ini adalah kehamilan yang sangat
diharapkan (Walyani, 2015; h. 128).
b. Tinjauan Kasus
Lama pernikahan ibu adalah 1 tahun
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena lama pernikahan ibu adalah 1 tahun dan
merupakan pernikahan di usia produktif sehingga kehamilan
pertamanya ini merupakan kehamilan yang diharapkan.
13. Riwayat Sosial
a) Respon Ibu Hamil Terhadap Kehamilan
a. Tinjauan Teori
Ada bermacam-macam respon wanita hamil terhadap
kehamilannya, di antaranya sebagai berikut.
Respon ibu hamil pada kehamilan yang diharapkan
((a)) Siap untuk kehamilan dan siap menjadi ibu
((b)) Lama didambakan
((c)) Salah satu tujuan perkawinan
Respon ibu hamil pada kehamilan yang tidak diharapkan
((a)) Belum siap
((b)) Kehamilan sebagai beban (mengubah bentuk tubuh,
mengganggu aktivitas) (Walyani, 2015; h. 136).
b. Tinjauan Kasus
Ibu merasa senang dengan kehamilannya saat ini
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena ibu merasa senang dengan kehamilannya

83

saat ini yang merupakan respon ibu hamil yang diharapkan


sehingga tidak mempengaruhi psikologi ibu.
b) Respon Suami Terhadap Kehamilan
a. Tinjauan Teori
Respon suami terhadap kehamilannya perlu diketahui untuk
memperlancar

asuhan

kehamilan.

Mengingat,

suami

merupakan sumber dukungan utama bsgi klien dslsm


menjalani masa-masa sulit kehamilan (Walyani, 2015; h.
136).
b. Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan suaminya senang dengan kehamilannya saat
ini
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena respon suami terhadap kehamilannya
sangat baik sehingga ibu mendapatkan dukungan yang dapat
mempengaruhi keadaan psikologis ibu selama kehamilan.
c) Dukungan Keluarga
a. Tinjauan Teori
Hal ini perlu ditanyakan karena keluarga selain suami klien
juga sangat berpengaruh besar bagi kehamilan klien
(Walyani, 2015; h.137).
b. Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan respon keluarga terhadap kehamilannya
sangat baik
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena respon keluarga terhadap kehamilan ini
sangat baik sehingga keadaan psikologis ibu baik.
d) Pengambilan Keputusan
a. Tinjauan Teori
Pengambilan keputusan perlu ditanyakan karena untuk
mengetahui siapa yang diberi kewenangan klien mengambil
keputusan apabila ternyata bidan mendiagnosa adanya

84

keadaan patologis bagi kondisi kehamilan klien yang


memerlukan adanya penanganan yang serius (Walyani,
2015; h.137).
b. Tinjauan Kasus
Ibu

mengatakan

dalam

pengambilan

keputusan

ibu

menyerahkan kepada suaminya.


c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan

karena

dalam

pengambilan

keputusan

sepenuhnya diserahkan kepada suami sehingga bidan dapat


memberikan wewenang klien kepada suami pasien.
e) Tradisi Yang Mempengaruhi Kehamilan
a. Tinjauan Teori
Hal ini perlu di tanyakan karena bangsa indonesia
mempunyai beraneka ragam suku bangsa yang tentunya dari
tiap

suku

bangsa

tersebut

mempunyai

tradisi

yang

dikhususkan bagi wanita saat hamil (Walyani, 2015; h. 138).


b. Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan tidak ada tradisi agama maupun adat apapun
yang di lakukan selama kehamilan
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena dalam keluarga ibu tidak ada tradisi
apapun selama kehamilan ibu sehingga ibu menjalani
kehamilan seperti biasa.

.
1. Keluhan utama
a. Tinjauan teori
Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Hal ini
disebut tanda dan gejala (Walyani, 2015 : 119).
Emesis gravidarum memiliki gejala kepala pusing terutama pagi hari
disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan (Manuaba, 2010
: 227).

85

b. Tinjauan kasus
Ibu mengatakan merasakan mual saat pagi hari sampai muntah 1-2 kali,
terasa merasa pusing dan mual kadang sampai muntah tiba-tiba, dan
terkadang muntah 1 kali ketika selesai makan.
c. Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori, tidak ada kesenjangan karena alasan
pasien datang ke BPM karena ibu mengalami ketidaknyamana mual
muntah yang berkaitan dengan usia kehamilan dan masih merupakan gejala
fisiologis.
2. Pola nutrisi
a. Tinjauan teori
Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana
pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Jika pengaturan menu
makanan yang dilakukan oleh pasien kurang seimbang ada kemungkinan
beberapa kompenen gizi tidak akan terpenuhi. Data ini akan memberi
petunjuk bagi kita tentang seberapa banyak asupan makanan yang
dikonsumsi ibu. Data ini memberikan volume atau seberapa banyak
makanan yang ibu makan dalam satu kali makan. Ini juga penting untuk
kita kaji karena ada kemungkinan pasien berpantang makanan justru pada
makanan yang mendukung pemulihan fisiknya. Kita harus memproleh data
dari kebiasaan pasien memenuhi kebutuhan cairannya (Sulistyawati, 2011
:169-170)
Kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester pertama
Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12) ibu harus mengkonsumsi
berbegai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori
yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar
tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah
berbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kkal per hari.
Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan
pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu
dan produk olahannya
(Walyani, 2015 : 94).

86

b. Tinjauan kasus
Saat hamil Ny.R makan 2x sehari, porsi piring setiap makan, menu
bervariasi nasi, lauk, sayur, beserta buah. Ny. R minum 1-3 gelas sehari air
putih.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, terdapat kesenjangan karena
Ny. R umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari tidak
memenuhi kebutuhan nutrisi dalam frekuensi makanan.karna ketidaktauan
Ny R tentang pola nutrisi yang baik
3. Pola istirahat
a. Tinjauan teori
Tidur siang
Kebiasaan tidur siang perlu ditanyakan karena tidur siang menguntungkan
dan baik untuk kesehatan.
Tidur malam
Pola tidur malam perlu ditanyakan karena wanita hamil tidak boleh kurang
tidur, apalagi tidur malam, jangan kurang dari 8 jam. Tidur malam
merupakan waktu dimana proses pertumbuhan janin berlangsung (Walyani,
2015 : 134).
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam
(Sulistyawati, 2011 : 170).
b. Tinjauan kasus
Ny. R tidur malam selama 7-8 jam dan tidur siang terkadang 1-2 jam.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada kesenjangan
karena pola istirahat ibu di malam hari dan siang hari telah terpenuhi.
4. Aktivitas sehari-hari
a. Tinjauan teori
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karna data ini memberikan
gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di
rumah (Sulistiyawati, 2011 :170)
b. Tinjauan kasus
Melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari seperti biasanya seperti
mamasak,membersihkan rumah, mencuci, dan mengajar pada sore hari.

87

c. Pembahasan
Bersdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidan ada kesenjangan
karena Ny. R tidak melakukan aktivitas yang berat di rumah.
I. Data Subjektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Tanda-tanda vital
1) Tinjauan teori
a) Tekanan darah
Hamil menyebabkan peningkatan volume darah, curah jantung, dan
frekuensi jantung. Tekanan turun pada kahamilan trimester 1
meningkat sejak pertengahan kehamilan sampai titik maksimal pada
trimester 111
(Mandriwati, 2007 : 47).
b) Nadi
Pada masa kehamilan terjadi peningkatan frekuensi jantung sejak
usia kehamilan 4 minggu sekitar 15-20 denyut per menit, kondisi
ini memuncak pada usia gestasi 28 minggu. Hal ini disebabkan
peningkatan curah jantung akibat peningkatan total volume darah
(Mandriwati, 2007 : 61)
c) Pernafasan
Pada tubuh seorang ibu hamil akan terjadi upaya mengompensasi
pemasukan oksigen ke dalam tubuh ibu yang semula hanya untuk
kebutuhan satu individu pada saat hamil menjadi dua individu.
Pernafasanpada ibu hamil lebih dalam, namun frekuensi tidak
berubah (Mandriwati, 2007 :68)
d) Suhu
Akibat adanya peningkatan hormon progesteron yang disertai
dengan peningkatan metabolisme tubuh ibu hamil, jumlah panas
yang dihasilkan juga meningkat. Hal ini mengakibatkan kanaikan
suhu tubuh yang konstan pada ibu hamil (Mandriwati, 2007 : 55).
2) Tinjauan kasus
Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu adalah Tekanan darah :110/70
mmHg, Nadi : 82X/menit, Pernafasan :20x/menit, Suhu : 370C

88

3) Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan kerena pemeriksaan tanda-tanda vital ibu dalam keadaan
normal.
b. Berat Badan
1) Tinjauan teori
Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang, perlu
mendapatkan perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit
kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh kurang dari 0,5 kg per
minggu (Walyani, 2015 :86).
Perkiraan piningkatan berat badan yang dianjurkan
a) 4 kg pada kehamilan trimester 1
b) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester 11 sampai trimester 111
c) Totalnya sekitar 15-16 kg (Sulistyawati, 2011 :69)
2) Tinjauan kasus
Berat badan Ny.R saat sebelum hamil adalah 57 kg, lalu saat dilakukan
pemeriksaan pada tanggal 8 juni 2016 hasil pemeriksaan berat badan
ibu saat hamil 56 kg
Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus,

terdapat

kesenjangan karena berat badab Ny R mengalami penurunan sebesar 1


kg berbanding terbalik dengan teori yang menyatakan bahwa
penambahan berat badan pada tm 1 sebanyak 4 kg
(Sulistyawati ,2009 :69)
Pemeriksaan Fisik
a. Mata
1) Tinjauan Teori
Tujuan pengkajian mata adalah mengatahui bentuk dan fungsi mata.
Dalam setiap pengkajian, selalu bandingkan antara mata kana dan
mata kiri dan selalu ingat bahwa normalnya mata berbentuk
bulat/saferik. Dalam pengkajian mata, inpeksi merupakan tehnik
yang paling penting yang dilakuakan sebelum palpasi (Priharjo,
2006 : 72).

89

2) Tinjauan Kasus
Pada pemeriksaan mata pada Ny.R mendapatkan hasil kedua mata
simetris, sklera putih dan konjungtiva merah muda.
3) Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena hasil pemeriksaan mata Ny.R adalah normal dan
tidak ada gejala anemia.
b. Payudara
1) TinjauanTeori
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lebih lunak, setelah bulan kedua payudara akan berubah
ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting
payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. Pada bulan yang
sama areola akan lebih besar dan kehitaman (Prawirohardjo, 2012
:179).
2) Tinjauan Kasus
Hasil pemeriksaan fisik bagian payudara Ny. R adalah payudara ibu
simetris, puting susu menonjol, areola terjadi hiperpigmentasi, tidak
ada penarikan kulit payudara.
3) Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada
kesenjangan karena pemeriksaan payudara ibu dalam keadaan
normal.
c. Perut
1) Tinjauan Teori
Inspeksi pembesaran perut, pigmentasi di linea alba, nampakkah
gerakan anak atau kontraksi rahim, adahah striae gravidarum atau
luka bekas operasi (Walyani, 2015: 87).
2) Tinjauan Kasus
Hasil pemeriksaan fisik Ny.R pada bagian perut adalah tidak adanya
bekas luka operasi di bagian perut, sudah adanya pembesaran, tidak
ada linea nigra dan linea alba, dan belum adanya gerakan janin dan
kontraksi.

90

3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak adanya
kesenjangan karena hasil pemeriksaan fisik Ny.R pada bagian perut
dalam keadaan normal
d. Pemeriksaan Laboratorium
1) Kadar hemoglobin
a) Tinjauan Teori
Pemeriksaan dan pengawasan HB dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sahli . hasil pemeriksan HB dangan sahli dapat
digolongkan sebagai berikut.
Hb 11gr% : tidak anemia
Hb 9-10% : anemia ringan
Hb 7-8%

: anemia sedang

Hb <7%

: anamia berat

Pemeriksaan darah dilakukan

minimal

dua kali selama

kehamilan, yaitu pada trimester 1 dan trimester 111 (Manuaba,


2010 : 239)
b) Tinjauan Kasus
Hasil pemeriksaan Hb Ny.R adalah 10,8%
c) Pembahasan
Berdasarkan hasil dari tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak
adanya kesenjangan karena hasil pemeriksaan Hb Ny.R dalam
batas normal dan tidak mengarah ke tanda bahaya kehamilan.
B.

Menginterprestasikan /Menganalisis Data


1. Tinjauan teori
Data subjektif dan data objektif yang dikaji dianalisis menggunakan teori
fisiologis dan teori patologis, sesuai dengan perkembangan kehamilan
berdasarkan umur kehamilan ibu pada saat di beri asuhan, termasuk teori tentang
kebutuhan fisik dan psikologis ibu hamil. Hasil analisis dan interprestasi data
menghasilkan rumusan diagnosis lehamilan (Mandriwati, 2007:7).
1. Diagnosa Kebidanan
a) Paritas

91

Adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan


kehamilannya (jumlah kehamilan). Dibedakan dengan primigravida (hamil
yang pertama kali) dan multigravida (hamil yang kedua atau lebih).
b) Usia Kehamilan dalam Minggu
Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan
dapat dengan dini diketahui.
2. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah masalah dan diagnosis. Kedua
istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan
sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana
yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dangan bagaimana wanita itu
mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya.
3. Kebutuhan pasien
Dalam bidang ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan
dan masalah (Sulistyawati, 2012: 178-180)
2. Tinjauan Kasus
Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari data subjektif dan data objektif di
proleh hasil
a. Diagnosa Kebidanan
Ny.R umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari
b. Masalah
Ketidaknyamanan emesis pada TM 1
b. Kebutuhan
Cara mengatasi ketidaknyamanan emesis gravidarum dan pemenuhan pada
pola nutrisi
3. Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, terdapat kesenjangan pada
kebutuhan Ny.R yaitu Ny.R kurang memenuhi kebutuhan nutrisi dan
ketidaktahuan Ny.R cara mengatasi ketidaknyamanan emesis gravidarumnya.
C. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
1. Tinjauan teori
Pada langkah ini bidan mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah

92

ini membutuhkan antisipasi bila kemungkinan dilakukan pencegahan sambil


mengawasi pasien bidan bersiap-siap bila masalah potensial bener-bener terjadi
(Walyani, 2015 : 168).
2. Tinjauan Kasus
Ny.R tidak memiliki diagnosa potensial
3. Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada kesenjangan karena
ibu tidak berpotensi memiliki diagnosa potensial pada gejalanya.

D. Tindakan Segera Sebagai Antisipasi


1. Tinjauan Teori
Tindakan segera dilakukan untuk mengantisipasi ancaman yang fatal sehingga
nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa merupakan
intervensi langsung oleh bidan, bisa juga merupakan kerja sama dengan profesi
lain. Menetapkan perlunya tindakan segera dan melaksanakannya berdasrkan
masalah potensial yang dirumuskan (Mandriwati, 2007 : 8).
2. Tinjauan Kasus
Berdasarkan hasil dari diagnosa potensial Ny.R tidak memerlukan tindakan
segera sebagai antisipasi
3. Pembahasan
Berdasrkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak adanya kesenjangan
karena Ny.R tidak memiliki diagnosa potensial atas diagnosa utamanya sehingga
Ny. R tidak memerlukan tindakan segera sebagai antisipasinya.

E.

Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh


1. Tinjauan Teori
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu pada diagnosis,
masalah asuhan, serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di
berikan asuhan (Mandriwati, 2007 : 8).
Perencanaan
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
b. Beritahu penjelasan pada ibu mengenai keadaannya
c. Beritahu ibu cara mengatasi ketidaknyamanan emesis gravidarumnya
d. Beritahu ibu tentang kebutuhan nutrisi yang baik selama kehamilannya

93

e. Beritahu ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat


f. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan yang harus ibu waspadai
g. Berikan therapi yang tepat untuk mengatasi emesis gravidarum
2. Tinjauan Kasus
Tanggal 8 juni 2016
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
b. Berikan penjelasan pada ibu mengenai keadaannya
c. Beritahu ibu cara mengatasi ketidaknyamanan emesis gravidarumnya
d. Beritahu ibu tentang kebutuhan nutrisi yang baik selama kehamilan
e. Beritahu ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat ibu
f. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan yang harus ibu waspadai
g. Berikan therapi yang tepat untuk mengatasi emesis gravidarum
h. Beritahu ibu tentang kunjungan ulang

Tanggal 11 juni 2016


a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
b. Beritahu ibu tentang keadaannya saat ini
c. Tanyakan kembali pada ibu tentang cara mengatasi ketidaknyamanan emesis
gravidarummya
d. Tanyakan kembali pada ibi tentanh kebutuhan nutrisi pada ibu yang harus
dipatuhi
e. Tanyakan kembali pada ibu tenteng kebutuhan istirahatnya
f. Tanyakan pada ibu apakah ibu masih mengingat apa saja tanda bahaya pada
kehamilan
g. Berikan ibu therapi dan tanyakan apakah ibu rutin meminum therapinya yang
diberikan saat kunjungan pertama
h. Beritahu ibu kunjungan ulang

Tanggal 17 juni 2016


a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
b. Beritahu ibu tentang keadaannya saat ini
c. Tanyakan kembali pada ibu cara mengatasi ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya dan apakah ibu menerapkannya
d. Tanyakan pada ibu apakah ibu telah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
memenuhi kebutuhan nutrisinya

94

e. Tanyakan kembali pada ibu tentang kebutuhan istirahatnya apakah telah


sepenuhnya terpenuhi
f. Tanyakan pada ibu apakah ibu masih mengingat apa saja tanda bahaya pada
kehamilan
g. Berikan ibu therapy kembali dan tanyakan apakah ibu rutin meminum
therapynya yang di berikan pada saat kunjungan sebelumnya
3. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak adanya kesenjangan
F.

Melakukan Asuhan
1. Tinjauan teori
Pada langkah ini rencana asuhan yang komprehensif yang telah dibuat dapat
dilaksanakan secara efisien seluruhnya oleh bidan (Walyani, 2015 : 168).
2. Tinjauan Kasus
Tanggal 8 juni 2016
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
Keadaan umum

: baik

Keadaan emosional

: stabil

Kesadaran

: composmentis

TTV
Tekanan Darah

:110/70 mmHg.

Nadi

: 82x/m

Pernafasan

: 20x/m

Suhu

: 370C

Berat Badan
Sebalum Hamil

: 57 kg

Saat Hamil

: 56 kg

b. Memberitahu penjelasan pada ibu mengenai keadaannya bahwa ibu


mengalami emesis gravidarum yaitu keadaan yang normal dialami setiap ibu
hamil muda disebabkan oleh perubahan hormon saat kehamilan.
c. Memberitahu ibu cara mengatasi ketidaknyamanan emesis gravidarumnya
yaitu dengan cara :
1) Hindari bau atau faktor penyebab
2) Makan biscuit kering atau roti bakar sesaat sebelum bangun dari tempat
tidur di pagi hari

95

3) Makan sedikit tapi sering


4) Duduk tegak setiap kali selesai makan
5) Hindari makanan yang berminyak dan berbau
6) Makan makanan kering diantara waktu makan
7) Bangun dari tempat tidur secara perlahan
8) Istirahat yang cukup sesuai kebutuhan
d. Memberitahu ibu tentang kebutuhan nutrisi yang baik selama kehamilannya
yaitu dengan
1) Makan seikit tapi sering
2) Makan makanan kering diantara waktu makan
3) Makan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, zat besi,
asam folat, vitamin, kalsium dan mineral dengan porsi yang ditambahkan
sebagai kebutuhan ibu dan janin.
e. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat ibu yaitu dengan tidur
malam 7-8 jam, dan tidur di siang hari. Tidak mengerjakan pekerjaan yang
membuat ibu terlalu lelah, istirahat saat ibu merasa lelah.
f. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan yang harus ibu
waspadai yaitu seperti :
1) Pada kehamilan muda perdarahan pervagina beresiko abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik
2) Hiperemesis gravidarum (mual muntah berlebihan)
3) Perdarahan pervagina di kehamilan lanjut seperti plasenta previa,solusio
plasenta
4) Sakit kepala yang hebat
5) Penglihatan kabur
6) Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
7) Keluarnya cairan pervagina
8) Gerakan janin tidak terasa
9) Nyeri perut yang hebat
g. Memberikan therapi yang tepat untuk mengatasi emesis gravidarunnya dan
suplemen kehamilan yaitu dengan :
1) Vitamin B6 3X1 9 tablet
2) Asam folat 3x1 1 lempeng 10 tablet
Tanggal 11 juni 2016

96

1) Memberitahu ibu tentang kondisinya saat ini bahwa dalam keadaan baik
yaitu :
TTV
Tekanan Darah

: 120/70 mmHg

Nadi

: 82x/m

Pernafasan

: 20x/m

Suhu

: 370C

Berat Badan
Sebelum Hamil

: 57 kg

Saat hamil

: 56 kg

2) Memberitahu ibu tentang keadaannya sat ini bahwa keluhan yang


sebelumnya dirasakan ibu sudah mulai membaik dan ibu sudah mengalami
peningkatan berat badan.
3) Menanyakan kembali pada ibu tentang cara mengatasi ketidaknyamanan
emesis gravidarumnya apakah ibu sudah melakukan semua caranya.
4) Menanyakan kembali pada ibu tentang kebutuhan nutrisi yang harus di
penuhinya untuk meningkatkan pemenuhan nutrisinya agar kebutuhan ibu
dan janin terpenuhi.
5) Menanyakan pada ibu tentang kebutuhan istirahat, ibu mengatakan saat ini
ibu sadah mulai bisa tidur secara efekktif yaitu tidur malam kurang lebih 78 jam dan terkadang tidur siang. Ibu juga mengatakan tidak mengerjakan
pekerjaan terlalu lelah dan lebih banyak istirahat.
6) Menanyakan pada ibu apakah ibu masih ingat apa saja tanda bahaya pada
kehamilan yang harus diwaspadainya.
7) Memberikan ibu therapy kembali dan menanyakan apakah ibu rutin
meminum therapy yang telah diberikan saat kunjungan pertama.
Tanggal 11 juni 2016
1) Memberitahu ibu tentang kondisinya saat ini bahwa
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

Keadaan emosional

: Stabil

TTV
TD

: 110/70 mmHg

Nadi

: 78x/m

97

RR

: 20X/m

Suhu

: 370C

Berat Badan
Sebelum hamil

: 57 kg

Saat hamil

: 56 kg

2) Memberitahu ibu tentang keadaannya saat ini yaitu ibu tidak lagi
merasakan ketidaknyamanan emesis gravidarum dan telah mengalami
peningkatan berat badan.
3) Menanyakan kembali pada ibu cara mengatasi ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya dan apakah ibu menerapkannya
4) Menanyakan kepada ibu apakah ibu telah mengkonsumsi makanan yang
bergizi dan memenuhi kebutuhan nutrisinya sehingga kebutuhan nutrisi
untuk ibu dan bayinya tercapai.
5) Menanyakan kembali kebada ibu kebutuhan istirahatnya apakah telah
sepenuhnya

terpenuhi

karena

dapat

menunjang

cara

mengatasi

ketidaknyamanan TM 1
6) Menanyakan kepada ibu apakah ibu masih ingat apa saja tanda bahaya
pada kehamilan yang harus diwaspadainya
7) Memberikan ibu therapy kembali dan menanyakan apakah ibu rutin
meminum therapy yang telah diberikan saat kunjungan sebelumnya.
3. Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak adanya kesenjangan
G. Evaluasi
1. Tinjauan teori
Evaluasi ditunjukkan terhadap efektifitas intervensi tentang kemungkinan
pemecahan masalah, mengacu pada perbaikan kondisi/kesehatan ibu dan janin.
Evaluasi mencakup jangka pendek, yaitu sesaat setelah intervensi dilaksanakan,
dan jangka panjang, yaitu menunggu proses sampai kunjungan berikutnya/
kunjungan ulang (Mandriwati, 2007 : 9)
2. Tinjauan kasus
Tanggal 8 juni 2016
a. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini bahwa ibu dalam keadaan normal
namun ada masalah pada penambahan berat badannya.
b. Ibu mengerti dengan penjelasan mengenai keadaannya dan penyebabnya

98

c. Ibu mengerti cara mengatasi ketidak nyamanan emesis gravidarumnya


d. Ibu mengerti tentang apa yang dijelaskan dan ibu bersedia untuk mengikuti
anjuran bidan
e. Ibu mengerti tentang penjelasan bidan tentang kebutuhan istirahatnya
f. Ibu mengerti tentang penjelasan bidan yaitu tanda bahaya pada kehamilan dan
akan mewaspadainya
g. Ibu mengerti aturan minum obatnya dan akan mematuhinya

Tanggal 11 juni 2016


a. Ibu mengerti tentang penjelasan hasil pemeriksaan
b. Ibu mengerti tentang penjelasan bidan dan merasakan sendiri perubahannya
c. Ibu telah mulai melakukan sebagian cara yang diberikan untuk mengatasi
ketidaknyamanan emesis gravidarumnya seperti :
1) Hindari bau atau faktor penyebab
2) Duduk tegak setiap selesai makan
3) Makan makanan kering diantara waktu makan
4) Bangun dari tidur secara perlahan
5) Istirahat yang cukup sesuai kebutuhan
d. Ibu mengerti dan mematuhi anjuran bidan tentang kebutuhan nutrisi yang
harus dipenuhi seperti:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Makan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat , protein , zat besi,
asam folat, vitamin, kalsium dan mineral dengan porsi yang ditambahkan
sebagai kebutuhan ibu dan janin.
e. Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih meningkatkan kebutuhan istirahatnya
lagi.
f. Ibu masih mengingat apa saja tanda bahaya pada kehamilan dan ibu ingat
untuk mewaspadainya seperti :
1) Pada kehamilan muda perdarahan pervagina beresiko abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik
2) Hiperemesis gravidarum (mual muntah berlebihan)
3) Perdaran pervagina di kehamilan lanjut seperti plasenta previa, solusio
plasenta
4) Sakit kepala yang hebat
5) Penglihatan kabur

99

6) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan


7) Keluarnya cairan pervagina
8) Gerakan janin tidak terasa
9) Nyeri perut yang hebat
g. Therapi telah diberikan kembali dan ibu rutin meminum therapi yang telah
diberikan sebelumnya sesuai ketentuan dari bidan .
Tanggal 17 juni 2016
1) Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini bahwa dalam keadaan baik Ibu
mengatakan memang saat ini ibu sudah tidak merasakan gangguan emesis
gravidarum Ibu mengerti cara mengatasi ketidaknyamanan emesis
gravidarumnya

dan

ibu

menerapkan

semua

cara

mengatasi

ketidaknyamanan emesis gravidarumnya


2) Ibu telah menerapkan anjuran bidan untuk
a) Makan sedikit tapi sering
b) Makan makanan kering diantara waktu makan
c) Makan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, zat
besi, asam folat, vitamin, kalsium dan mineral dengan porsi yang
ditambahkan sebagai kebutuhan ibu dan janin
3) Ibu telah menerapkan anjuran bidan tentang kebutuhan istirahatnya
4) Ibu masih mengingat apa saja tanda bahaya pada kehamilan dan ibu ingat
untuk mewaspadainya seperti :
a) Pada kehamilan muda perdarahan pervaginam beresiko abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik
b) Hiperemesis gravidarum (mual muntah berlebihan)
c) Perdarahan pervaginam di kehamilan lanjut seperti plasenta previa,
solusio plasenta
d) Sakit kepala yang hebat
e) Penglihatan kabur
f) Bengkak wajah dan jari-jari tangan
g) Keluaran cairan pervaginam
h) Gerakan janin tidak terasa
i) Nyeri perut yang hebat
3. Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak ada kesenjangan

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan dengan penatalaksanaan pada Ny.R
umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari dengan emesis
gravidarum di bps sri rezeki Bandar lampung, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Didapatkan hasil pengkajian pada ibu hamil Ny.R umur 24 tahun G1P0A0
usia kehamilan 11 minggu 1 hari dengan emesisi gravidarum, penulis telah
melaksanakan pengkajian fisik sesuai prosedur yang ada. Hasil anamnesa
DS: ibu mengatakan ini kehamilan pertama belum pernah melahirkan dan
tidak pernah keguguran dan pemeriksaan fisik dalam batas normal, DO:
TD: 110/70 mmHg, N:82x/m, S:360C,ibu mengalami muntah 1-2 kali pada
pagi hari
2. Didapatkan hasil interprestasi dengan menentukan diagnosa kebidanan ibu
hamil pada Ny.R umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1
hari dengan masalah emesisi gravidarum dan kebutuhan pola nutrisi yang
baik dan cara mengatasi emesis gravidarum.
3. Didapatkan hasil dari masalah diagnosa potensial dalam asuhan kebidanan
terhadap Ny.R umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari
dengan emesis gravidarum adalah tidak ada diagnosa potensial karena

100

101

emesis gravidarum merupakan ketidaknyamanan yang wajar terjadi pada


ibu hamil trimester 1.
4. Didapatkan hasil dari masalah potensial dan antisipasi tindakan segera,
masalah potensial tidak ada dan tindakan segera/kolaborasi tidak ada
karena tidak muncul gejala kegawatdaruratan pada Ny.R umur 24 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari dengan emesis gravidarum yang
merupakan gejala ketidaknyamanan normal.
5. Didapatkan hasil dari rencana asuhan kebidanan pada Ny.R umur 24 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 1 hari sesuai dengan emesisi
gravidarum kebutuhan Ny.R yaitu dalam hal ini perencanaaan yang dibuat
berdasarkan pertimbangan yang terjadi meliputi pengetahuan, teori yang
up to date, perawatan berdasarkan (evidence base care ) dan disesuaikan
dengan kebutuhan pasien. Yaitu memberikan konseling mengenai
kebutuhan nutrisi dan cara mengurangi keluhan yang dirasakan.
6. Didapatkan hasil dari melakukan evaluasi terhadap kasus Ny.R umur 24
tahun usis kehamilan 11 minggu 1 hari dengan penatalaksanaan emesis
gravidarum bahwa apa yang telah di rencanakan telah terlaksana dan
dievaluasi dengan hasil yang baik yaitu keluhan mual muntahnya
berkurang.

B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan teori dan keterampilan kepada mahasiswi
agar dapat dengan mudah dan bisa mandiri memberikan pelayanan dengan

102

baik dan benar serta untuk melengkapi fasilitas seperti tempat print
sumber-sumber buku keperpustakaan sebagai bahan imformasi dan
referensi yang penting dalam mendukung pembuatan karya tulis ilmiah
bagi mahasiswa semester ahir
2. Bagi Lahan Praktik
Sebaiknya setiap BPM dapat menerapkan pelayanan kebidanan seperti
khususnya ibu hamil dengan emesis gravidarum sesuai dengan program
tetap yang telah ada. Diharapkan dapat menangani kasus emesis
gravidarum dengan cepat dan tepat untuk menurunkan resiko pada
kehamilan yang lebih lanjut.
3. Bagi Masyarakat/Pasien
Diharapkan wanita yang siap menjadi ibu mau bekerjasama dan mau
mengikuti ajaran yang diberikan bidan karena sangat bermanfaat bagi
kesehatan ibu dan janinnya.
4. Bagi Penulis
Sebaiknya setiap mahasiswi (penulis) dapat menerapkan manajemen dan
asuhan kebidanan yang telah dimiliki serta terus mengikuti kemajuan dan
perkembangan dalam dunia kesehatan khususnya dalam dunia kebidanan
sebaiknya dilakukan peningkatan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil khususnya dengan emesis gravidarum.

DAFTAR PUSTAKA

.Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo


Chandra.2008. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC
Dewi Dan Sunarsih. 2012.Asuhan Kehaman untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Fadlun Dan Feryanto.2012. Asuhan Kebidanan Patologis.Jakarta: Salemba
Medika
Hani Umi et all. 2011.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:
Salemba Medika
Karwati et all. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas) Jakarta: Trans
Info Media
Kusmiyati et all. 2009. Perawatan Ibu Hmil(Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta:Fitramaya
Mandriwati.2007.Asuhan kebidanan ibu hamil,Jakarta: EGC
Manuaba et all. 2010,Penyakit kandungan ,Dan KB .Jakarta: EGC
Notoatmodjo Soekidjo.2010.Metedelogi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Reneka
Prawiroharjo Sarwono.2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal
Priharjo.2006. Pengkajian fisik Keperawatan.Jakarta: EGC
Salmah et all. 2006.Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Sulistyawati Ari. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:


Salemba Medika
Sulistyawati Ari & Nugraheny Esti. 2012.Asuhan Kebidanan Pada ibu
BersalinI.Jakarta: Salemba Medika
Sulistyawati Ari. 2011.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:
Salemba Medika
Wahyuningsih,Puji Heni.2008.Eika Profesi Kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya
Walyani. 2015.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRES

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH

Nama mahasiswa

: Okta Riantika

NIM

: 201308051

Nama Penguji 1

: Deti Elice, S.P.,M.Pd

Judul KTI

: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny.R Umur


24 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 11 Minggu 1 Hari
Dengan

Emesis

Gravidarum

Di

BPS

Sri

Rezeki,

Amd.Keb.,Skm Bandar Lampung Tahun 2016


.

No.

Hari/Tanggal

Materi yang dikonsulkan

Tanda Tangan
Pembimbing

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH

Nama mahasiswa

: Okta Riantika

NIM

: 201308051

Nama Penguji II

: Eka Ayu Septiana, S.ST

Judul KTI

: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny.R Umur


24 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 11 Minggu 1 Hari
Dengan

Emesis

Gravidarum

Di

BPS

Sri

Rezeki,

Amd.Keb.,Skm Bandar Lampung Tahun 2016

No.

Hari/Tanggal

Materi yang dikonsulkan

Tanda Tangan
Pembimbing

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


EMESIS GRAVIDARUM

Disusun Oleh :
Okta Riantika
Nim : 201308051

AKADEMI KEBIDANAN ADILA


BANDAR LAMPUNG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


EMESIS GRAVIDARUM

Topik

: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan


Emesis Gravidarum

Sub pokok

: Emesis Gravidarum

Hari

Pembicara

: Okta Riantika

Tanggal

:..................2016

Sasaran

: Ibu Hamil

Karakteristik

: Ibu Yang Sedang Hamil

Jumlah

: 1 Orang

Tujuan Umum

: Diharapkan peserta penyuluhan mengerti


Emesis Gravidarum.

Tujuan khusus

:
1. Diharapkan ibu mengerti tentang Emesis
Gravidarum.
2. Diharapkan ibu mengerti tentang tanda
gejala Emesis Gravidarum.
3. Diharapkan

ibu

mengetahui

mengatasi Emesis Gravidarum

cara

MATERI
1. Pengertian Emesis Gravidarum
2. Tanda gejala Emesis Gravidarum
3. Cara mengatasi Emesis Gravidarum
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
MEDIA : Leaflet
KEGIATAN
NO MATERI

KEGIATAN

Pembukaan

1. Mengucapkan salam

(3 menit)

2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus


3. Menyampaikan waktu/kontrak waktu yang akan
digunakan dan mendiskusikan dengan peserta
4. Memberikan

sedikit

gambaran

mengenai

informasi yang akan disampaikan.

Proses

1. Menjelaskan pengertian Emesis Gravidarum

(45 menit)

2. Memberitahu tanda gejala Emesis Gravidarum


3. Menjelaskan cara mengatasi Emesis Gravidarum

Penutup
(10 enit)

1. Penyuluh

mengucapkan

terima

perhatian peserta
2. Mengucapkan salam penutup.

kasih

atas

Lampiran materi
Pendahuluan
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida.
Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum meningkat, pengaruh fisiologis ini belum jelas, mungkin karena sistem
syaraf pusat dan pengosongan lambung yang berkurang.
(Wiknjosastro, 2007, p. 275)
Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan kedaan ini, meskipun
demikian dapat berlangsung berbulan-bulan. Keluhan ini merupakan hal yang
fisiologis akan tetapi apabila tidak segera diatasi akan menjadi hal yang patologis
(Wiknjosastro, 2007, p.275).

Materi penyuluhan
a. Pengertian emesis Gravidarum
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal
pada wanita karena terdapat peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan
dikeluarkanya human chorionic gonadotropine plasenta. Hormon-hormon
inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. (Manuaba,2010;h.227 ).

b. Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum


Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing terutama pagi hari,
disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Sebagian besar
emesis gravidaum (mual muntah) saat hamil dapat diatasi dengan berobat
jalan, serta pemberian obat penenang dan anti muntah akan tetapi sebagian
kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual muntah yang berkelanjutan
sehingga mengganggu kehidupan sehari hari dan menyebabkan kekurangan
cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.
(Manuaba, dkk ,2012; h. 227)

c. Cara Mengatasi Emesis Gavidarum


a. Hindari bau dan faktor penyebab lain
b. Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur
dan bangun perlahan-lahan
c. Makan sedikit tapi sering
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan
e. Hindari makanan yang berminyak dan dan berbumbu keras
f. Makan makanan kering diantara waktu makan
g. jangan langsung gosok gigi setelah makan
h. Istirahat seperlunya
i. Gunakan obat-obatan nonfarmalogis jika memungkinkan
j. jika terlalu parah beri terapi dengan vitamin B6. (Hani,2011;h,54)
Gambar makanan untuk ibu yang mengalami emesis gravidarum

d. Penanganan emesis granvidarum


Penanganan emesis gravidarum yang dapat dilakukan :
a.

Komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda yang


selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan
berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.

b.

Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur,


sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan syaraf pusat.

c.

Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
Makanan yang merangsang timbulnya mual muntah dihindari.

d.

Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis


gravidarum:

1. Vitamin yang diperlukan (vitamin B compleks, mediamer B6


sebagai vitamin dan antimuntah). Vitamin B kompleks memberikan
manfaat yang begitu penting bagi tubuh agar selalu dalam kondisi fit.
Vitamin B kompleks adalah vitamin yang larut dalam air akan tetapi
tak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus terdapat pada
asupan makanan yang kita konsumsi setiap hari.
Vitamin B6 Bersumber dari rumput laut, susu, ikan, hati, telur, dan
daging.
Manfaat Vitamin B6
a.

Mencegah kerusakan syaraf

b.

Membantu pembentukan sel darah merah

c.

Memperlancar metabolisme sistem tubuh

d.

Mengubah karbohidrat, protein dan lemak menjadi energi

2. Pengobatan (sedatif ringan [luminal 3x30 mg (barbiturat), valium],


antimual-muntah [stimetil, primperan, emetrol 3x30mg ].
3. Nasihat pengobatan (banyak minum air dan minuman lain, hindari
minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi
lambung).
4. Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih sering, segera
datang bila terjadi keadaan abnormal). (Manuaba,2010;h.227-228 ).

e. Pencegahan Mual muntah


1. Makan makanan dan buah- buahan tinggi protein dan minum jus untuk
menghindari hipoglikemi
2. Hindari makanan yang digoreng
3. Bangun dari tempat tidur secara perlahan, hindari gerakan mendadak
4. Makan Roti kering atau biskuit sebelum angun dari tempat tidur (tetap di
tempat tidur)
5. Minum susu pada malam hari atau sebelum bangun dari tampat tidur.
(Kamariah, 2014; h. 76)

Evaluasi
Jenis : Tanya jawab
Bentuk : Secara lisan
Jumlah : 3 soal
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian Emesis Gravidarum
2. Sebutkan tanda gejala Emesis Gravidarum
3. Jelaskan cara mengatasi Emesis Gravidarum

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, SpOG, dr. Ida Bagus Gde Fajar Manuaba,
SpOG dan Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG(K). Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC, 2010
Kamariyah, Nurul. 2014. Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Ummi Hani, Marjati. 2011 .Asuhan Kebidanan Pada Keahamilan Fisiologis.
Jakarta : Salemba Medika.
Wiknjosastro, Hnifa. 2007. Ilmu kebidanan..
Sarwono Prawirohardjo

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

APA ITU EMESIS


GRAVIDARUM??

Emesis Gravidarum merupakan


keluhan umum yang disampaikan
pada kehamilan muda.
Oleh :
Okta riantika
Nim : 201308051

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


AKADEMI ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016

APA SIH GEJALA


EMESIS
GRAVIDARUM??

Gejala klinis emesis gravidaru


adalah kepala pusing terutama
pagi hari, disertai mual muntah
sampai kehamilan 4 bulan.

1. Komunikasi,informasi,
edukasi. Hamil muda
yang selalu dapat
disertai emesis
gravidarum dan
berangsur berkurang
sampai umur kehamilan 4
bulan.
2. Jangan terlalu cepat
bangun dari tempat tidur
3. Makan sedikit tapi sering,
Hindari makan yang
merangsang mual.

4. Hindari bau dan faktor


penyebab lain
5. Makan biskuit kering
atau roti bakar sebelum
bangun dari tempat tidur
dan bangun perlahanlahan

6. Duduk tegak setiap kali


selesai makan
7. Makan- makanan kering
diantara waktu makan
8. Jangan langsung gosok
gigi setelah makan.
9. Istrirahat seperlunya.

Apabila mual muntah tidak


bias teratasi dengan cara

diatas maka diperlukan


Pengobatan :
B1 dan B2 (Untuk
mempertahankan kesehatan
syaraf, jantung dan otot.
B6 (untuk mengurangi mual
muntah dan untuk
pembentukan sel darah
merah)

Contoh makanan untuk


EMESIS GRAVIDARUM

Semoga bermanfaat

DOKUMENTASI

Melakukan pemeriksaan TTV

Memberikan penjelasan tentang emesis gravidarum

Memberikan penjelasan menggunakan media leaflet

Anda mungkin juga menyukai