Anda di halaman 1dari 62

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

DI UPTD PUSKESMAS TONGAUNA


TAHUN 2017

OLEH :

DITA ANNISA
AK. 214.015

YAYASAN PENDIDIKAN KONAWE


AKADEMI KEBIDANAN
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL


DI UPTD PUSKESMAS TONGAUNA
TAHUN 2017

Pembimbing,

ST NURRAHMAH. S.ST
NUPN: 9909925996

Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan Konawe

dr. YAYAT HIDAYATULLAH, S. PATONGAI


NUP. 9909926006
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL


DI UPTD PUSKESMAS TONGAUNA
TAHUN 2017

TAHUN 2011
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah pada tanggal,

10 November 2017

TIM PENGUJI

Penguji I : Aljan Indraprasta, S.Sos., MM (.............................................)

Penguji II : dr. Ashari Mohpul (............................................ )

Penguji III : ST Nurrahmah, S.ST (.............................................)

Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan Konawe

dr. Yayat Hidayatullah, S. Patongai


NUP. 9909926006

RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
1. Nama : DITA ANNISA
2. Tempat, Tanggal Lahir : Unaaha, 04 Juli 1996
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku / Kebangsaan : Tolaki/Indonesia
6. Alamat : Kel. Puunaaha, Kec. Unaaha, Kab. Konawe

B. PENDIDIKAN
1. TK Sanggoleo : 2000-2001
2. SD Negeri 1 Unaaha : Tahun 2002-2008
3. SMP Negeri 2 Unaaha : Tahun 2008-2011
4. SMA Negeri 1 Unaaha : Tahun 2012-2014
5. AKBID Konawe : Tahun 2014-Sekarang.

INTISARI

Dita Annisa, AK. 214.015 “Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di UPTD
Puskesmas Tongauna tahun 2017” di bimbing oleh ST Nurrahmah, S.ST.
Latar Belakang : Berdasarkan data dari Medikal Record Puskesmas Tongauna
Kabupaten Konawe, jumlah ibu hamil tahun 2015 yaitu 164 ibu dan yang mengalami
anemia yaitu 15 orang, 2016 jumlah ibu hamil 192 dan yang mengalami anemia 23 orang.
Tahun 2017 Januari - Juni jumlah pasien yang memeriksakan kehamilan sebanyak 268
orang dari jumlah tersebut 47 orang ibu hamil terkena anemia.
Tujuan : Untuk mengetahui Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di UPTD
Puskesmas Tongauna tahun 2017.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 orang
responden, yang mengalami anemia 41 orang (56,2%), yang tidak anemia 32 orang
(43,8%). Yang mengalami anemia 26 responden (63,4%) umur beresiko dan 15 responden
(36,6%) umur tidak beresiko. Sedangkan yang tidak mengalami anemia 12 responden
(37,5%) umur beresiko dan 20 responden (62,5%) umur tidak beresiko. Paritas beresiko
yang mengalami anemia 22 responden (53,7%) dan 19 responden (46,3%) tidak beresiko.
Terdapat 12 responden (29,3%) yang patuh konsumsi tablet zat besi mengalami anemia
dan 29 responden (70,7%) yang tidak patuh konsumsi tablet zat besi tidak mengalami
anemia. Sedangkan jumlah responden yang tidak mengalami anemia sebesar 32
responden (43,8%), dimana terdapat 19 responden (59,4%) yang patuh konsumsi tablet
zat besi tidak mengalami anemia dan 13 responden (40,6%) yang tidak patuh konsumsi
tablet zat besi yang tidak mengalami anemia.
Kesimpulan : Ditinjau dari kejadian anemia ibu hamil, yang mengalami anemia sebesar
41 orang (56,2%), tidak mengalami anemia 32 orang (43,8%). Ditinjau dari umur ibu
hamil, responden yang terbanyak mengalami anemia adalah responden yang berada pada
kelompok umur beresiko yakni sebesar 26 orang (63,4%). Ditinjau dari paritas ibu hamil,
responden yang terbanyak mengalami anemia adalah responden yang berada pada
kelompok paritas beresiko yakni sebesar 22 orang (53,7%). Ditinjau dari kepatuhan
dalam mengkonsumsi tablet zat besi, responden yang terbanyak mengalami anemia
adalah responden yang berada pada kelompok tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet
zat besi yakni sebesar 29 orang (70,7%)..
Saran : Bagi ibu hamil untuk senantiasa melakukan upaya peningkatan kesehatan
khususnya pada masa kehamilan seperti patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi dan
senantiasa rutin melakukan cek up kehamilan ke palayanan kesehatan terdekat.
Pustaka : 22 Literatur (2000 – 2017).
Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil,Umur, Paritas, Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi
Tablet Zat Besi.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT,

berkat rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis yang berjudul ” Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di UPTD
Puskesmas Tongauna tahun 2017” Hasil Penelitian ini merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadya Kebidanan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penulisan banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung

untuk itu dengan tulus dan ikhlas dengan penuh hormat penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya terutama kepada Ibu

ST Nurrahmah. S.ST, selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan

bimbingan terhadap materi penelitian ini, dan tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Weni, SKM, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan

Kabupaten Konawe.

2. Ibu dr. Yayat Hidayatullah, S. Patongai, Selaku Direktur Akademi

Kebidanan Kabupaten Konawe.

3. Seluruh dosen dan staf yang telah memberikan bantuannya selama peneliti

melakukan penelitian di Akademi Kebidanan Kabupaten Konawe.

Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dengan

sebaik-baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya

kritik dan saran dari semua pihak, untuk menyempurnakannya dan bersifat

membangun.

Unaaha, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
RIWAYAT HIDUP................................................................................................iii
INTISARI .............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................5
E. Keaslian Penelitian.................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Anemia Dalam Kehamilan........................................7
B. Tinjauan Tentang Paritas......................................................................15
C. Tinjauan Tentang Umur Ibu.................................................................15
D. Tinjauan Tentang Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi.....................16
E. Kerangka Konsep Penelitian................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian.....................................................................................19
B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................19
C. Populasi dan Sampel............................................................................19
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .........................................21
E. Instrumen Penelitian............................................................................22
F. Pengumpulan Data...............................................................................22
G. Pengolahan dan Analisa Data...............................................................22
H. Penyajian Data.....................................................................................24
I. Etika Penelitian....................................................................................24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian....................................................................................26
B. Pembahasan..........................................................................................29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..........................................................................................37
B. Saran....................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Teks Halaman

4.1 Distribusi Responden berdasarkan Kejadian Anemia di UPTD Puskesmas


Tongauna Tahun 2017...................................................................................26

4.2 Distribusi Responden berdasarkan Umur di UPTD Puskesmas Tongauna


Tahun 2017....................................................................................................26
4.3 Distribusi Responden berdasarkan Paritas di UPTD Puskesmas Tongauna
Tahun 2017....................................................................................................27

4.4 Distribusi Responden berdasarkan Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi di


UPTD Puskesmas Tongauna Tahun 2017 ....................................................28

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konsep ..............................................................................18


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Master tabel


Lampiran 2. Planning Of Action (POA)
Lampiran 4. Surat Permintaan Menjadi Responden
Lampiran 5. Surat Pernyataan Persetujuan Responden
Lampiran 6. Lembar Chek list
Lampiran 7. Hasil analisis SPSS versi 24,0
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian dari Akademi Kebidanan Konawe
Lampiran 8. Surat Izin penelitian dari Badan Kesbang Politik dan Linmas
Kabupaten Konawe
Lampiran 9. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari Puskesmas
Lampiran 10. Format Konsultasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Anemia dalamkehamilanmasihmerupakanmasalah di Indonesia.

Terbuktidalamprevalensipadawanitahamilsebanyak 63,5%.

Dalamempattahunterakhirprevalensi anemia tidakmenunjukkanprevalensi yang

cukupbermakna. Dalam era pembangunan di Indonesia

sepertisekaranginidimanamutusumberdayamanusiamerupakankeadaan yang

sangatdiprioritaskanmakamasalah anemia perlumendapatpenanganan yang serius

(AtikPurwandari, 2016)
Anemia padaibuhamilmempunyaipengaruh yang

besarterhadapsumberdayamanusia (Manuaba 2001). Anemia yang

terjadiselamakehamilanmemberikanakibatpadaibudanjaninya. Bagiibukeadaan

anemia akanmenurunkandayatahantubuhibu, sehinggarentanterhadapinfeksi.


Selainituakibat yang terjadipadapersalinanantara lain padalemahnyakontraksirahim.

Perdarahanpost partumakibatotonia uteri

dantubuhtidakmentoleransiterjadinyakehilangandarahsepertiwanita yang sehat.

Kehilangandarah 1 liter selamapersalinantidakakanmembunuhseorangwanita yang

sehat, tetapikepadawanita yang jelas anemia kehilangansekitar 150 ml

sajadapatberakibat fatal (Manuaba, 2008).


Data yang diperolehdariKementrianKesehatanbahwaCakupanpemberian

tablet tambahdarah di Indonesia yaitu 85,1% dari 5.311.415 jumlahibuhamil. Dan

untuk Sulawesi tenggarayaitu 79% dari 55.395 ibuhamil(Kemenkes, 2015).

Tingginyaangkakematianibu di Indonesia masihmerupakanmasalah yang

menjadiprioritas di bidangkesehatan.

Disampingmenunjukkanderajatkesehatanmasyarakat,

jugadapatmenggambarkantingkatkesejahteraanmasyarakatdankualitaspelayanankes

ehatan. Padatahun 2002 Angkakematianibu (AKI) di Indonesia yaitu307/100.000

kelahiranhidup, padatahun 2007, AKI di Indonesia 228/100.000 Kelahiranhidup,

danpadaTahun 2012 AKI 359/100.000 kelahiranhidup(SDKI, 2012).

Berdasarkan Data yang diperolehdaridinasKesehatanProvinsi Sulawesi

Tenggara, menunjukkanbahwaangkakematianibupadatahun 2012 yaitu277/100.000

Kelahiranhidup, tahun 2013 yaitu 240/100.000 Kelahiranhidup, tahun2014 yaitu

205/100.000 Kelahiranhidup, tahun 2015 yaitu 131/100.000 kelahiranhidup,

dantahun 2016 yaitu 149/100.000 Kelahiranhidup. Jumlahkasuskematianakibat

anemia padatahun 2013yaitu 21 kasus, tahun 2014 yaitu 23 kasus, tahun 2015 yaitu

18 kasusdantahun 2016 yaitu 12 kasus(ProfilDinkesSultra, 2016).


Berdasarkan Data yang

diperolehdariDinasKesehatanKabupatenKonawebahwaAngkaKematianIbupadaTahu

n 2014 yaitu 68/100.000 kelahiranhidup, tahun 2015 yaitu 114/100.000

Kelahiranhidup, dantahun 2016 yaitu 126/100.000/kelahiranhidup.

Selainitujumlahkasuskematianibuakibat Anemia yaitupadatahun 2012 terdapat 6

kasus, tahun 2013 yaitu 6 kasus, tahun 2014 yaitu 2 kasus, tahun 2015 yaitu 5

kasusdantahun 2016 yaitu 6 kasus. (ProfilDinkesKonawe, 2016)

Berdasarkan data yang diperolehdari program

pelayanankesehatandasardinaskesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

menyatakanbahawa, penyebabkematianibu yang utamaadalaheklampsi,

infeksidandiperparahlagidengankondisigizi yang buruk, faktorpersalinan yang muda,

paritastinggidanjuga anemia. (ProfilDinkesSultra, 2012)

Faktoryang menyebabkanmasihtingginyaangkakejadian anemia

adalahkarenaadanyaanggapan di

masyarakatbahwalebihbaikmemilikikeluargabesardibandingkanakeluargakecil,

sehinggahalinimengaikibatkanbanyakwanita yang

terpaksamenikahdiusiamudadantidakberhentimelahirkansebelummencapaiusia 40

tahun. Selaindarifaktorusia,

jugafaktordariberapaseringdanberapabanyakjumlahibumelahirkanjugamenjadipeny

ebabterjadinya anemia (AtikPurwandari, 2016)

Berdasarkandata dariMedikalRecordPuskesmasTongaunaKabupatenKonawe,

bahwajumlahibuhamilpadatahun 2015 yaitu 164 ibudan yang mengalami anemia

yaituberjumlah 15 orang, padatahun 2016 jumlahibuhamilyaitu 192 dan yang


mengalami anemia yaitu23 orang. Dan padatahun 2017 periodejanuari -

junijumlahpasien yang memeriksakankehamilansebanyak 268orang

darijumlahtersebut47orang ibuhamilterkena anemia.

Berdasarkanuraiandarilatarbelakangtersebut,

penulistertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul ”GambaranKejadian Anemia

PadaIbuHamil di UPTDPuskesmasTongaunatahun 2017”.

B. RumusanPermasalahan

Rumusanmasalahan yang

diangkatdalampenelitianiniadalah“BagaimanaGambaranKejadian Anemia

PadaIbuHamil di UPTDPuskesmasTongaunatahun 2017?”.

C. TujuanPenelitian

1. TujuanUmum

TujuanpenelitiansecaraumumadalahuntukmengetahuiGambaranKejadia

n Anemia PadaIbuHamil di UPTD PuskesmasTongaunatahun 2017.

2. TujuanKhusus

a. UntukmengetahuiKejadian Anemia PadaIbuHamil di

UPTDPuskesmasTongaunatahun 2017berdasarkanUmuribu.
b. UntukmengetahuiKejadian Anemia PadaIbuHamil di UPTD

PuskesmasTongaunatahun 2017 berdasarkanParitas.


c. UntukmengetahuiKejadian Anemia PadaIbuHamil di UPTD

PuskesmasTongaunatahun 2017 berdasarkanKepatuhankonsumsi tablet

zatbesi.
D. ManfaatPenelitian

1. ManfaatTeoritis

a. Bagiinstitusisebagaibahaninformasi yang

berhargamengenaipentingnyakonsumsi tablet zatbesi.

b. Bagipeneliti lain

diharapkandapatmenjadisumbangansumberbacaanilmiahuntukpenelitianbe

rikutnya yang sejenis.

2. ManfaatPraktis

a. BagiPuskesmasTongaunadapatmenambahpengetahuandanwawasanpihakPu

skesmasdalammenyusunrencanadalampenanggulangandanpenurunan

anemia padaibuhamil.

b. Bagimasyarakatsebagaibahanmasukanuntukpeningkatansuatukesehatanmas

yarakatkhususnyaibudanremajaputrimengenaipentingnyakonsumsi tablet

zatbesi.

3. ManfaatBagiPeneliti

Bagipenelitisendirimerupakanpengalamandalamrangkamenambahwawa

sanilmupengetahuan.

E. KeaslianPenelitian
1. Niwayanselviana (2009)Faktor – faktor yang mempengaruhikejadian anemia

Padaibuhamildipuskesmaslepo – lepokotakendari,

denganjenispenelitiandeskriptifdanjumlahpopulasi 692 ibuhamil,


sertajumlahsampel yang diperoleh 67

respondendenganteknikpengambilansampel accidental sampling.

Hasilpenelitianmenyatakanbahwafaktorparitassaathamilmempengaruhi status

anemia, dimanaparitas>3 mengalami anemia 34 responden,

sedangkanparitas>3 dantidakmengalami anemia 24 responden.

Perbedaandenganpenelitianiniyaituterletakpadajenisvariabel,

lokasipenelitiansertawaktupenelitian.
2. Atikpurwandari (2010) Faktoryang berhubungandengankejadian anemia di

PuskesmasTonsea lama KecamatanTondanoUtara KabupatenMinahasatahun

2010.DenganJenisPenelitianAnalitik, jumlahpopulasi 166 ibuhamil anemia,

sampel yang diperoleh 56 responden. HasilPenelitianbahwaumur 20 -35 tahun

yang mengalami anemia sebanyak 11 responden (20%)danumur>20->35 tahun

yang mengalami anemia berjumlah 26 responden. Hasiluji statistic

diperolehnilai p=0,002 (p<α) sehinggaadahubunganyang

signifikanantaraumurdengankejadian anemia.

Perbedaandenganpenelitianiniyaituterletakpadajenisvariabel,

lokasipenelitiansertawaktupenelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Anemia Dalam Kehamilan

3. Definisi Anemia

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

Hemoglobin dibawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr

% pada Trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan

kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada

trimester II (Saifudin, 2008).

Anemia adalah menurunnya kadar Hemoglobin, hematokrit dan

jumlah eritosit dibawah nilai yang diberikan pada individu. Anemia

didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) dalam

darah lebih rendah dari pada nilai normal untuk kelompok orang yang

bersangkutan (Ratna Dewi, 2012).

Anemia gizi besi adalah keadaan kadar Hemoglobin hematokrit

dan jumlah etrosit lebih rendah dari nilai normal sebagai akibat dari

defesiensi salah satu atau beberapa makanan yang mempengaruhi

timbulnya defesiensi tersebut (Mochtar rustam, 2011).

Berikut penggolongan Anemia berdasarkan Kadar Hemoglobin :


a. Normal: > 11 gr%

b. Anemia ringan: 10-11gr%

c. Anemia sedang: 7-10gr%

d. Anemia berat: < 7gr%

4. Etiologi

Penyebab anemia secara umum, antara lain:

a. kurang zat besi dan vitamin B12 dalam diet.


b. penyakit infeksi (cacingan, malaria tuborpolosis.)
c. penyakit keganasan.
d. kehilangan darah (mimisan, menstruasi banyak, wasir berdarah,

perdarahan tukat lambung kecelakaan).


e. gangguan reproduksi Hemoglobin karena faktor keturunan, misalnya

talasemia (Arif Mansjoer, dkk, 2000).

Penyebab terbanyak anemia dalam kehamilan adalah defisiensi

zat besi dan perdarahan akut. Ibu hamil cenderung mengalami anemia

pada tiga bulan terakhir kehamilannya karena pada masa tersebut janin

menimbun cadangan zat besi untuk diri sendiri sebagai persediaan bulan

pertama sesudah lahir. Pada awal kehamilan, zat besi yang dibutuhkan

sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin yang

masih lambat. Ketika umur kehamilan empat bulan keatas, volume darah

dalam tubuh ibu akan meningkat 35%, ini karena ekuivalen dengan

450mg zat-zat basi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah

merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. Sedangkan

saat melahirkan memerlukan tambahan zat besi 300-350mg akibat

kehilangan darah. Mulai dari kehamilan hingga persalinan, ibu hamil


memerlukan zat besi sekitar 800mg besi atau 2-3mg besi per hari atau

dua kebutuhan tidak hamil (Prawiroharjo, 2010).

5. Dampak Anemia
Adapun dampak dalam kehamilan adalah:

a. Bahaya pada janin

Sekalipun dampak janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2008).

Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk

(Manuaba, 2008).:

1) Abortus

2) Terjadinya kematian intra uteri

3) Persalinan perematuritas yang tinggi.

4) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

5) Kelahiran dengan anemia.

6) Dapat terjadi cacat bawaan.

7) Bayi mudah mendapat impeksi sampai kematian perinatal.

8) Iteligensia rendah.

b. Pada ibu

Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh kurang baik

bagi ibu baik dalam kehamilan, persalinan, nifas dan masa selanjutnya

(Manuaba, 2008).
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk

(Manuaba, 2008) :

1. Abortus (keluarnya hasil konsefsi sebelum kehamilan 28 minggu

dengan berat badan janin sampai 1000 gr)

2. Persalinan prematuritas (keluarnya hasil konsepsi pada usia

kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu.

3. Hambatan tumbuh kembang janin dalam tubuh.

4. Mudah terjadi infeksi.

5. Anemia dekompensasi kordis (Hb < 6gr%).

6. Molahidatidosa.

7. Heperemesis Gravidarum.

8. Perdarahan anti partum.

9. Ketuban Pecah Dini(KPD).

6. Patofiologi

Dalam kehamilan terjadi peningkatan volume plasma darah

sehingga terjadi hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah

merah lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan volume plasma,

sehingga terjadi pengenceran darah (hemodeluse). Pertambahan volume

darah tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%

Hemoglobin 19% (Prawiroharjo, 2010). Keadaan tersebut sebagai anemia

fisiologis pseudoanemia. Pengenceran darah yang terjadi pada wanita

hamil dianggap sebagai anemia fisiologis bermanfaat karena:


a. Hemodilusi meringankan beban jantung yang harus bekerja

lebih berat dalam kehamilan. Heperemia menyebabkan cardiac out

meningkat dan kerja jantung diperingan bila viskositas darah menjadi

rendah, resistensi perifer berkurang sehingga tekanan darah tidak naik.

b. Mengurangi kehilangan zat besi pada waktu terjadinya

kehilangan darah pasca persalinan. Bertambahnya volume darah

dalam kehamilan dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan

mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu (Elisabeth, 2015)

7. Tanda dan Gejala


Adapun tanda dan gejala anemia adalah gejala awal anemia zat besi

berupa badan lemah, lelah, kurang energi, kurang nafsu makan, daya

konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit, stamina

tubuh menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari

duduk, selain itu wajah, selaput lendir kelopak mata, bibir, kuku penderita

tampak pucat. Bila anemia sangat berat, dapat berakibat penderita sesak

nafas, lemah jantung (Salmah.2006).


8. Faktor Resiko Anemia
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian anemia pada ibu hamil

di antaranya adalah sebagai berikut :


a. Umur Ibu

Kehamilan resiko tinggi dapat timbul dalam keadaan empat

terlalu (terlalu mudah, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu dekat)

pada kelompok umur menurut Departemen Kesehatan RI (2001).

Kelompok umur beresiko yaitu <20 tahun sampai 35 tahun. Jarak

antara persalinan yang terlalu dekat, jumlah anak yang lebih dari 3
orang dan umur ibu waktu melahirkan kurang dari 20 tahun atau lebih

dari 30 sampai 35 tahun, telah terbukti merupakan penyebab tinggi

morbilitas bahkan mortalitas ibu maupun anak yang dapat

memperberat terjadinya anemia adalah sering kali wanita memasuki

masa kehamilan dengan kondisi dimana cadangan zat besi dalam

tubuhnya kurang dan terbatas. Hal dapat diperberat bila hamil pada

usia < 20 tahun karena pada usia tersebut membutuhkan zat besi lebih

banyak selain untuk keperluan pertumbuhan diri sendiri juga janin

yang dikandungnya. Jika persediaan cadangan zat besi minimal maka

setiap kehamilan akan menguras persediaan zat besi sehingga dirinya

menimbulkan anemia pada ibu hamil berikutnya. Kehamilan usia tua

lebih dari 35 tahun akan mengalami problem kesehatan seperti

hipertensi, diabetes melitus, anemia dan penyakit kronis lainnya

(Manuaba, 2008).

b. Ekonomi

Bila dikaitkan dengan kenyataan sosial ekonomi yang terendah

maka ibu hamil sangat rentan terhadap permasalahan yang berkaitan

nutrisi banyak permasalahan yang dipersulit dengan status sosial

ekonomi rendah. Pada wanita berbagai usia dan latar belakang budaya

(Varney, H, 2007).

Penyebab tidak langsung terjadi anemia adalah kondisi sosial

ekonomi keluarga yang rendah sehingga mengakibatkan ketersediaan


pangan tingkat keluarga tidak, mencukupi yang juga mempengaruhi

konsumsi keluarga yang kurang baik (Varney, H, 2007).

c. Paritas

Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan

jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan

plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan

melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin

anemis. Jika tersedia cadangan zat besi minimal maka setiap

kehamilan akan menguras persediaan Fe dan akhirnya menimbulkan

anemia pada kehamilan berikutnya (Manuaba, 2008).

Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil

mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume

30%-40%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak

kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan

antara 32 dan 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah merah 18%

sampai 30% dan hemoglobim sekitar 19%. Bila Hemoglobin ibu

sekitar 11 gr% maka dengan terjadinya hemodilusi akan

mengakibatkan anemia hamil fisiologis maka Hb ibu akan menjadi 9,5

sampai 10gr%. Setelah bersalin, dengan lahirnya plasenta dan

pendarahan, ibu hamil mengalami zat besi sekitar 900 Mg. Saat laktasi

ibu memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat

menyiapkan asi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam

keadaan anemia laktasi tidak dapat dilaksanakan dengan baik.


Kehamilan yang berulang dalam waktu yang sangat dekat

menyebabkan cadangan zat besi ibu belum pulih dan terkuras untuk

keperluan bayi berikutnya (Varney,H. 2007).

d. Umur kehamilan

Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak

umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32

dan 36 minggu. Makin tua umur kehamilan kadar Hb makin rendah

karena pengenceran darah menjadi makin nyata dengan lanjutnya umur

kehamilan sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat

pula. Hasil penelitian menemukan angka kematian disebabkan anemia

kehamilan 3,8% pada trimester I 13,6% trimester II dan 24,85 pada

trimester III (Sarwono, 2010).

Ibu hamil cenderung mengalami anemia pada tiga bulan

terakhir kehamilan karena pada masa tersebut janin menimbulkan

cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan

pertama sesudah lahir pada awal kehamilan zat besi dibutuhkan sedikit

karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.

Ketiga umur kehamilan 4 bulan keatas volume darah dalam tubuh akan

meningkat 35%, ini ekuivalen 450 mg zat besi untuk memperoleh sel-

sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen untuk

janin sedangkan saat melahirkan memerlukan tambahan zat besi 300-

350mg akibat kehilangan darah. Mulai dari kehamilan hingga

persalinan ibu hamil memerlukan zat besi sekitar 800gr besi atau 2-
3mg besi per hari atau 2 kali lipat kebutuhan tidak hamil.(Elisabeth,

2015)

B. Tinjauan Tentang Paritas

Paritas adalah status melahirkan pada seorang wanita (Winkjosastro,

2009) Tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam kaitannya

dengan kesehatan ibu dikatakan bahwa terdapat kecenderungan menurunnya

kesehatan ibu yang memiliki paritas tinggi. Menurut kesehatan reproduksi,

kurun waktu kehamilan sehat pada ibu adalah pada kehamilan 1 sampai 3

(Mufdlilah. 2009).

Paritas adalah ukuran terhadap jumlah melahirkan dari seorang ibu

telah. diketahui bahwa makin sering frekuensi melahirkan dan atau makin

banyak jumlah melahirkan dari seorang ibu, maka semakin banyak berisiko

terhadap kemungkinan terjadinya bahaya dalam persalinan. Paritas 2 dan 3

merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut mengenai menjelang

persalinan. Paritas > 3 mempunyai risiko mendapat komplikasi dalam

menjelang persalinan persalinan seorang ibu yang lebih tinggi (Manuaba,

2008).

C. Tinjauan Tentang Umur ibu

Umur adalah usia ibu yang tehitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan lebih baik pengetahuannya.

Dari segi kepercayaan seorang yang lebih dewasa akan lebih di percaya dari
orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari

pengalaman dan kematangan jiwa (Marmi, 2011).

Kehamilan dan persalinan yang dianggap aman umumnya pada umur

antara 20-35 tahun. Resiko kehamilan yang tinggi akan terjadi apabila

seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan dibawah umur 20

tahun dan diatas 35 tahun. Pengaruh umur ibu terhadap pengetahuan ibu

berkaitan dengan perkembangan biologis dan fisikologis dari ibu tersebut.

Pada umur antara 20-35 tahun seorang wanita secara fisioanatomis dan

psikologis telah siap untuk hamil, sehingga upaya untuk pemeliharaan

kehamilannya akan lebih baik dan adanya risiko bayi yang akan di lahirkan

dapat dikurangi. Ibu yang melahirkan pada umur kurang dari 20 tahun,

perkembangan reproduksinya belum optimal, jiwanya masih labil sehingga

pada kehamilannya sering timbul komplikasi (Marmi, 2011).

D. Tinjauan Tentang Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat besi

Kepatuhan dalam konsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil

dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet

zat besi. Kepatuhan konsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah

tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara konsumsi tablet zat besi, frekuensi

konsumsi perhari. Pemberian tablet zat besi merupakan salah satu upaya

penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia

kekurangan besi. (Elizabeth, 2015).

Tablet zat besi merupakan salah satu cara yang bermanfaat dalam

mengatasi anemia. Di Indonesia tablet Zat besi sudah lama diberikan secara
rutin pada ibu hamil di puskesmas dan posyandu, menggunakan tablet yang

mengandung 60mg/hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1gr% per bulan.

Adapun Jumlah tablet zat besi yang dianjurkan yaitu sebanyak 90 tablet

dimana 30 tablet pada trimester pertama, 30 tablet pada trimester kedua, dan

30 tablet pada trimester ketiga(Kemenkes, 2015).


E. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian diatas maka dibuat kerangka konsep sebagai

berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Paritas

Anemia Pada
Umur Ibu Ibu Hamil

Kepatuhan Konsumsi Tablet


Zat Besi

Keterangan:

: Variabel yang diteliti (Paritas, Umur ibu,

Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat besi)

: Variabel terikat (Anemia pada ibu hamil)


BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Deskriptif yaitu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menggambarkan secara

sistimatis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu (Sastroasmoro,

2008).

B. TempatdanWaktuPenelitian
1. Tempat
Penelitianiniakandilaksanakan di UPTD

PuskesmasTongaunaKabupatenKonawe.
2. Waktupenelitian
Penelitianinitelahdilaksanakanpadatanggal 10 Oktober-1

Novembertahun 2017.
C. PopulasidanSampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibuhamilyang berada di UPTD

Puskesmas Tongauna Kabupaten Konawe yang berjumlah268orang.

2. Sampel

Sampeladalahsebagiandaripopulasi yang

dipilihdengancaratertentuhinggadianggapmewakilipopulasinya

(Notoatmodjo, 2010).

Sampeldalampenelitianiniadalahibuhamil.Teknikpengambilansampeldenga

ncaraRandom sampling.
RumusperhitunganmenurutNotoatmodjo (2010), sebagaiberikut:

N
n =
1  N (d 2 )
Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1)

Perhitungan sampel :

268
n =
1  268.( d 2 )

268
n =
1   268.0,01

n = 72,82

Jadi besar sampel pada penelitian ini adalah 73 orang.

D. DefinisiOperasionaldanKriteriaObjektif

Definisi Skala
Variabel Cara Ukur Alat ukur KriteriaObjektif
Operasional Ukur
Anemia Kondisiibudengan Ceklist Ceklist 1. ya : jikakadar Nominal
dalamkeha kadar hemoglobin HB < 11gr%
milan dibawah 11gr% 2.Tidak :
(manuaba, 2008) jikaKadar HB
≥11gr%
Umuribu Adalah Ceklist Ceklist 1. Beresiko: nominal
usiaterhitungsaatdil jikaumuribu
ahirkansampaiulan <20tahun
gtahun dan>35tahun
(Marmi, 2011) 2. Tidakberesik
o
:jikaumuribu
20-35tahun
Definisi Skala
Variabel Cara Ukur Alat ukur KriteriaObjektif
Operasional Ukur
Paritas Paritas adalah Ceklist Ceklist 1. Beresiko : nominal
status melahirkan jikaparitas>
pada seorang 3
wanita 2. Tidakberesik
(Winkjosastro, o : paritas 1-
2009)
3
Kepatuhank adalahketaatan ibu Ceklist Ceklist 1. Patuh : jika nominal
onsumsi hamil dalam tablet
tablet zatbesi melaksanakan zatbesidimin
anjuran petugas umsesuaianj
kesehatan untuk uran
mengkonsumsi 2. Tidakpatuh :
tablet zat besi Jika tablet
(Elizabet, 2015) zatbesidimin
umtidaksesu
aianjuran

E. Instrumen Penelitian

Data tentang variabel yang akan diteliti dikumpulkan oleh peneliti dan

dibantu tenaga dari UPTD Puskesmas Tongauna Kabupaten Konawe dengan

menggunakanlembarceklistpada waktu kegiatan posyandu dan kunjungan rumah ke

tempat tinggal responden.

F. Pengumpulan Data
1. Data primer
Data primer diperolehdenganmenggunakanlembarceklist, yang

berisidaftarpertanyaanberstruktur yang

dibuatdenganmengacupadakerangkakonsep.
2. Data sekunder
Data

sekunderdiperolehdarihasilpencatatandanpelaporandariDinasKesehatanKa

bupaten Konawedan Puskesmas TongaunaKabupatenKonawe.


G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Sebelum dilakukan pengolahan data, variabel penelitian diberikan skor

dengan bobot jawaban pada tiap pilihan jawaban dari pernyataan yang

disediakan. Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan komputer

program SPSS (Statistical Package for Sosial Science) Versi 16.0. Pengolahan

dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

a. Mengedit (Editing)

Merupakankegiatanuntukmelakukanpengecekankelengkapandan

konsistensiobservasiresponden.Apabilaadakesalahanpengisiandankonsis

tensidarisetiapjawabansehinggaapabilaadakekuranganbisadilengkapi.
b. Pengkodean(Coding)

Yaitu usaha mengklasifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut

macamnya, klasifikasi dilaksanakan dengan jalan menandai masing-masing

dengan kode berupa angka kemudian dimasukkan dalam tabel guna

mempermudah membacanya.

c. Memasukkan Data (Processing)


Proses memasukkan data penelitiankedalam computer

untukdilakukanpengolahan data denganmenggunakan program SPSS.


d. Scoring

Yaitu tahapan yang dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan

jawaban responden.

e. Pembersihan Data (Cleaning)


Apabila data darisetiapsumber data

ataurespondenselesaidimasukkan,

perludicekkembaliuntukmelihatkemungkinan-

kemungkinanadanyakesalahan-kesalahankode,

ketidaklengkapandansebagainya,

kemudiandilakukanpembetulanataukoreksi.
f. Tabulating

Yaitu kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian kedalam tabel-

tabel sesuai kriteria.

2. Analisis Data
Analisis yang

dilakukandalampenelitianiniadalahdenganmenggunakanAnalisisunivariaty

aituanalisis yang dilakukanterhadaptiapvariabeldarihasilpenelitian yang

diambildari data primer.Denganmenggunakanrumus :

Keterangan :
X = Persentase variabel yang diteliti

n = Jumlah variabel yang diteliti

K = Konstanta (100 %)

Σ = Jumlah keseluruhan sampel (Notoatmodjo, 2010)

H. Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini disajikan secara deskriptif dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi. Untuk mendeskripsikan variabel bebas (umur ibu dan

paritas ) dan variabel terikat (Kejadian Anemia) dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi 2 x 2 dan narasi. Analisis deskriptifdimaksudkan untuk mengetahui


sebaran (distribusi) dari frekuensi jawaban responden terhadap kuesioner yang telah

diisi dan kecenderungannya.

I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penlitian, peneliti perlu mendapat adanya rekomendasi dari

institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada

institusi/lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah

melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi:

1. Informed Consent
Setiapresponden yang

ikutdalampenelitianinidiberikaninformasitentangtujuanpenelitiandandiberi

kanlembarpersetujuan agar

respondendapatmengetahuimaksuddantujuanpenelitiansertadampak yang

ditelitiselama proses penelitianiniberlangsung.

Jikarespondenbersediaikutdalampenelitianinimakaharusmenandatanganile

mbarpersetujuandanjikarespondenmenolakuntukdiwawancaramakapeneliti

tidakakanmemaksadantetapmenghormatihakresponden.
2. Confidentiality
Kerahasiaaninformasi yang

diberikanolehrespondendijaminolehpenelitidanhanyakelompok data

tertentudansesuaikebutuhanpenelitian yang akandilaporkanolehpeneliti.


3. AsasManfaat
Padapenelitianinipenelitiakanselaluberusahamemaksimalkanmanfaat

daripenelitian yang

dilakukandanmeminimalkankerugianakibatpenelitianini.
4. AsasKeadilan
Semua responden yang ikut dalam penelitian ini diperlakukan secara adil

dan diberikan hak yang sama.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

B. Hasil Penelitian

1. Anemia

Berdasarkan kejadian anemia pada ibu hamil, distribusi responden dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1Distribusi Respondenberdasarkan Kejadian Anemia di UPTD


Puskesmas Tongauna Tahun 2017

No. Anemia Dalam Kehamilan n %

1. Anemia 41 56,2

2. Tidak Anemia 32 43,8


Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer, 2017.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 73orang distribusi responden, ibu

hamil yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%), sedangkan ibu hamil

yang tidak mengalami anemia sebesar 32 orang (43,8%).

2. Umur

Berdasarkan Umur pada ibu hamil, distribusi responden dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Umur di UPTD Puskesmas


Tongauna Tahun 2017

Umur (Tahun)

No Anemia Beresiko (<20 dan Tidak Beresiko Total (%)


Kehamilan >35) (20-35)

Jumlah % Jumlah %

1 Anemia 26 35,6 15 20,6 41 56,2

2 Tidak Anemia 12 16,4 20 27,4 32 43,8

Total 38 52 35 48 73 100

Sumber : Data Primer, 2017

26
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 73 responden (ibu hamil) yang diteliti,

reponden yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%), yang mana

terdapat 26 responden (35,6%) umur beresiko yang mengalami anemia dan 15

responden (20,6%) umur tidak beresiko yang mengalami anemia. Sedangkan

jumlah responden yang tidak mengalami anemia sebesar 32 responden (43,8%)


dari 73 responden yang diteliti, yang mana terdapat 12 responden (16,4%) umur

beresiko yang tidak mengalami anemia dan 20 responden (27,4%) umur tidak

beresiko yang tidak mengalami anemia.

3. Paritas

Berdasarkan Paritas pada ibu hamil, distribusi responden dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan Paritas di UPTD Puskesmas


Tongauna Tahun 2017

Paritas

No Anemia Tidak Beresiko (1- Total (%)


Beresiko (> 3)
Kehamilan 3)

Jumlah % Jumlah %

1 Anemia 22 30,1 19 26,1 41 56,2

2 Tidak Anemia 11 15,1 21 28,7 32 43,8

Total 33 45,2 40 54,8 73 100

Sumber : Data Primer, 2017

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 73 responden (ibu hamil) yang diteliti,

reponden yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%), yang mana

terdapat 22 responden (30,1%) paritas beresiko yang mengalami anemia dan 19

responden (26,1%) paritas tidak beresiko yang mengalami anemia. Sedangkan

jumlah responden yang tidak mengalami anemia sebesar 32 responden (43,8%)

dari 73 responden yang diteliti, yang mana terdapat 11 responden (15,1%)

paritas beresiko yang tidak mengalami anemia dan 21 responden (216,4%)

paritas tidak beresiko yang tidak mengalami anemia.


4. Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi

Berdasarkan kepatuhan konsumsi tablet zat besi pada ibu hamil, distribusi

responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Distribusi Responden berdasarkanKepatuhan Konsumsi Tablet Zat


Besi di UPTD Puskesmas Tongauna Tahun 2017

Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi


Anemia
No Patuh Tidak Patuh Total (%)
Kehamilan
Jumlah % Jumlah %

1 Anemia 12 16,4 29 39,8 41 56,2

2 Tidak Anemia 19 26 13 17,8 32 43,8

Total 31 42,4 42 57,6 73 100

Sumber : Data Primer, 2017

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 73 responden (ibu hamil) yang diteliti,

reponden yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%), dimana terdapat

12 responden (16,4%) yang patuh konsumsi tablet zat besi mengalami anemia

dan 29 responden (39,8%) yang tidak patuh konsumsi tablet zat besi tidak

mengalami anemia. Sedangkan jumlah responden yang tidak mengalami anemia

sebesar 32 responden (43,8%) dari 73 responden yang diteliti, dimana terdapat

19 responden (26%) yang patuh konsumsi tablet zat besi tidak mengalami

anemia dan 13 responden (17,8%) yang tidak patuh konsumsi tablet zat besi

yang tidak mengalami anemia.


C. Pembahasan
Anemia adalah menurunnya kadar Hemoglobin, hematokrit dan jumlah

eritosit dibawah nilai yang diberikan pada individu. Anemia didefinisikan sebagai

suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari pada nilai

normal untuk kelompok orang yang bersangkutan (Ratna Dewi, 2012).Adapun

pembahasan sesuai hasil penelitian adalah sebagai berikut :


1. Anemia

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73orang distribusi

responden, ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%),

sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami anemia sebesar 32 orang (43,8%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sarwono,

yang mengatakan bahwa Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi

sehingga memicu peningkatan produksi eritropoietin. Akibatnya, volume plasma

bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan

volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan

peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb)

akibat hemodilusi. Sehingga pada ibu hamil sangat rentan terjadi anemia, dan

hal ini bisa berakibat buruk baik pada ibu maupun oada kondisi janin yang

dikandungya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat (Sarwono, 2010).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin

dibawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr% pada Trimester 2.

Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi

karena hemodilusi, terutama pada trimester II (Saifudin, 2008).


Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan

penyakit, tetapi sering sekali menyebabkan komplikasi akibat berbagai


perubahan anatomic serta fisiologik dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan

fisiologik yang terjadi adalah perubahan hemodinamik. Selain itu, darah yang

terdiri atas cairan dan sel-sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi

perdarahan dan thrombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor-faktor

prokoagulasi dan hemostasis (Sarwono, 2010).


2. Umur Ibu Hamil

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan

suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur

manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu

dihitung. Oleh yang demikian, umur itu diukur dari dia lahir sampai masa

sekarang (Depkes, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden (ibu hamil) yang

diteliti, reponden yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%), yang mana

terdapat 26 responden (35,6%) umur beresiko yang mengalami anemia dan 15

responden (20,6%) umur tidak beresiko yang mengalami anemia. Sedangkan

jumlah responden yang tidak mengalami anemia sebesar 32 responden (43,8%)

dari 73 responden yang diteliti, yang mana terdapat 12 responden (16,4%) umur

beresiko yang tidak mengalami anemia dan 20 responden (27,4%) umur tidak

beresiko yang tidak mengalami anemia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Atik

purwandari (2010) Faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia di

Puskesmas Tonsea lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa tahun

2010. Dengan Jenis Penelitian Analitik, jumlah populasi 166 ibu hamil anemia,

sampel yang diperoleh 56 responden. Hasil Penelitian bahwa umur 20 -35 tahun
yang mengalami anemia sebanyak 11 responden (20%) dan umur >20 - >35

tahun yang mengalami anemia berjumlah 26 responden.

Kehamilan resiko tinggi dapat timbul dalam keadaan empat terlalu (terlalu

mudah, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu dekat) pada kelompok umur

menurut Departemen Kesehatan RI (2001). Kelompok umur beresiko yaitu <20

tahun sampai >35 tahun. Jarak antara persalinan yang terlalu dekat, jumlah anak

yang lebih dari 3 orang dan umur ibu waktu melahirkan kurang dari 20 tahun

atau lebih dari 35 tahun, telah terbukti merupakan penyebab tinggi morbilitas

bahkan mortalitas ibu maupun anak yang dapat memperberat terjadinya anemia

adalah sering kali wanita memasuki masa kehamilan dengan kondisi dimana

cadangan zat besi dalam tubuhnya kurang dan terbatas. Hal dapat diperberat

bila hamil pada usia < 20 tahun karena pada usia tersebut membutuhkan zat

besi lebih banyak selain untuk keperluan pertumbuhan diri sendiri juga janin

yang dikandungnya. Jika persediaan cadangan zat besi minimal maka setiap

kehamilan akan menguras persediaan zat besi sehingga dirinya menimbulkan

anemia pada ibu hamil berikutnya. Kehamilan usia tua lebih dari 35 tahun akan

mengalami problem kesehatan seperti hipertensi, diabetes melitus, anemia dan

penyakit kronis lainnya (Manuaba, 2008).

Umur ibu mempunyai pengaruh yang erat dan perkembangan alat

reproduksi wanita dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk

kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun (Winkjasastro, H. 2002) dengan

kurun waktu tersebut diharapkan seorang ibu sudah dapat menentukan apa
yang terbaik dalam kehidupannya dalam hal ini ibu sudah memiliki pemahaman

atau penglihatan tentang perdarahan post partum (Manuaba, 2008).

3. Paritas

Paritas adalah jumlah kelahiran oleh seorang wanita, baik yang berakhir

dengan kelahiran hidup, lahir mati, maupun dengan abortus. Paritas 2-3

merupakan paritas paling aman di tinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1

dan paritas 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi

paritas, lebih tinggi kematian maternal. Ini disebabkan karena umur kehamilan

sedikit ( paritas I) mudah mengalami perdarahan post partum dan pada ibu

dengan paritas banyak (> 3 anak) alat-alat reproduksi telah mengalami

kemunduran sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi terutama

perdarahan akan lebih besar (Winkjosastro, H. 2009).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden (ibu hamil) yang

diteliti, reponden yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%), yang mana

terdapat 22 responden (30,1%) paritas beresiko yang mengalami anemia dan 19

responden (26,1%) paritas tidak beresiko yang mengalami anemia. Sedangkan

jumlah responden yang tidak mengalami anemia sebesar 32 responden (43,8%)

dari 73 responden yang diteliti, yang mana terdapat 11 responden (15,1%)

paritas beresiko yang tidak mengalami anemia dan 21 responden (216,4%)

paritas tidak beresiko yang tidak mengalami anemia.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh

Niwayan selviana (2009) Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian anemia

Pada ibu hamil dipuskesmas lepo – lepo kota kendari, dengan jenis penelitian
deskriptif dan jumlah populasi 692 ibu hamil, serta jumlah sampel yang

diperoleh 67 responden dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling.

Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor paritas saat hamil mempengaruhi

status anemia, dimana paritas >3 mengalami anemia 34 responden, sedangkan

paritas >3 dan tidak mengalami anemia 24 responden .

Menurut Wijianto (2002) menyatakan bahwa prevalensi anemia pada

kelompok paritas 0 lebih rendah daripada paritas 4 ke atas. Semakin sering

seorang wanita melahirkan maka semakin besar resiko kehilangan darah dan

berdampak pada penurunan kadar Hb. Setiap kali wanita melahirkan, jumlah zat

besi yang hilang diperkirakan sebesar 250 mg. Hal tersebut akan lebih berat lagi

apabila jarak melahirkan relatif pendek. Paritas 1-3 merupakan paritas paling

aman ditinjau dari sudut kematian maternal (Saifuddin, 2008). Badan koordinasi

keluarga berencana naasional (BKKBN, 1998) menganjurkan agar kesehatan ibu

selama hamil dapat optimal dalam menyongsong persalinannya maka jumlah

persalinan yang telah dialami tidak lebih dari 2 kali.

4. Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi

Kepatuhan dalam konsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil

dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat

besi. Kepatuhan konsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet

yang dikonsumsi, ketepatan cara konsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi

perhari. Pemberian tablet zat besi merupakan salah satu upaya penting dalam

mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi.

(Elizabeth, 2015).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden (ibu hamil) yang

diteliti, reponden yang mengalami anemia sebesar 41 orang (56,2%), dimana

terdapat 12 responden (16,4%) yang patuh konsumsi tablet zat besi mengalami

anemia dan 29 responden (39,8%) yang tidak patuh konsumsi tablet zat besi

tidak mengalami anemia. Sedangkan jumlah responden yang tidak mengalami

anemia sebesar 32 responden (43,8%) dari 73 responden yang diteliti, dimana

terdapat 19 responden (26%) yang patuh konsumsi tablet zat besi tidak

mengalami anemia dan 13 responden (17,8%) yang tidak patuh konsumsi tablet

zat besi yang tidak mengalami anemia.

Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet Fe

yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet Fe dan frekuensi

konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah

satu upaya penting dalam mencegah dan menganggulangi anemia, khususnya

anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena

kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah

anemia karena kekurangan asam folat (Nina Herlina, 2006).

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Djamilus dan Herlina, 2008. Ibu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet

Fe mempunyai risiko 2,429 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding

yang patuh konsumsi tablet Fe (Djamilus dan Herlina, 2008). Kepatuhan

menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi,

ketepatan cara mengkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi per hari.

Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya


penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia

kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan

besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia

karena kekurangan asam folat (Depkes, 2009). Wanita hamil memerlukan

tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk

sel darah merah menjadi janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita

mengalami kehamilan dan melahirkan maka akan makin banyak kehilangan zat

besi dan menjadi semakin anemis (Robiatul Adawiyah, 2010).

Konsumsi zat besi sangat diperlukan oleh Ibu hamil yang ditujukan untuk

mencegah ibu dan janin dari anemia, dan faktor risiko lainnya. Diharapkan ibu

hamil dapat mengonsumsi tablet Fe lebih dari 90 tablet selama kehamilan

(Anasari , 2012) .

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian pembahasan sebelumnya, maka penulis menarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Ditinjau dari kejadian anemia ibu hamil, yang mengalami anemia sebesar 41

orang (56,2%), sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami anemia sebesar 32

orang (43,8%).
2. Ditinjau dari umur ibu hamil, responden yang terbanyak mengalami anemia

adalah responden yang berada pada kelompok umur beresiko yakni sebesar 26

orang (35,6%)
3. Ditinjau dari paritas ibu hamil, responden yang terbanyak mengalami anemia

adalah responden yang berada pada kelompok paritas beresiko yakni sebesar 22

orang (30,1%).
4. Ditinjau dari kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi, responden yang

terbanyak mengalami anemia adalah responden yang berada pada kelompok

tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi yakni sebesar 29 orang (39,8%).

B. Saran
1. Diharapkan kepada pihak UPTD Puskesmas Tongauna untuk memberikan

informasi pada masyarakat khususnya yang berkaitan tentang informasi

mengenai anemia selama masa kehamilan agar masyarakat lebih tanggap dalam

menyikapi masalah tanda anemia kehamilan yang tidak menutup kemungkinan


37
problem ini akan dapat menimbulkan tingginya angka kematian ibu (AKI) dan

angka kematian janin atau bayi.

2. Kepada pihak Dinas Kesehatan, hendaknya memberikan penyuluhan kepada

para ibu-ibu khususnya yang menyangkut tentang faktor-faktor resiko pemicu


52
terjadinya anemia selama hamil dan memberikan pula informasi tentang hal-hal
yang mesti dilakukan untuk menanggulangi terjadinya anemia seperti rutinnya

ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.

3. Bagi ibu hamil untuk senantiasa melakukan upaya peningkatan kesehatan

khususnya pada masa kehamilan seperti patuh dalam mengkonsumsi tablet zat

besi dan senantiasa rutin melakukan cek up kehamilan ke palayanan kesehatan

terdekat.

4. Bagi peneliti diharapkan untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman tentang riset atau metodologi kebidanan untuk

dapat mengembangkan profesi kebidanan dimasa yang akan datang melalui riset

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

ArifMansjoer.dkk, 2000. KapitalSelektaKedokteran. EdisiKetiga. Jakarta:


Media Aesculapius

AtikPurwandari. 2016. Asuhankebidanankehamilanfisiologisdanpatologis.


Jakarta: EGC.

Elisabeth, siwiwalyani.2015. AsuhanKebidananpadakehamilan. Yogyakarta:


Pustakabaru Press
Kemenkes.2015. ProfilKesehatan Indonesia. Jakarta

Manuaba. 2001. MemahamiKesehatanReproduksiWanita. Jakarta: PenerbitArcar

–––––––. 2008.
GawatDaruratObstetriGinekologidanObstetriGinekologiSosialuntukPr
ofesiBidan.Jakarta : EGC

Marmi,dkk. 2011. BukuAsuhanKebidananPatologi. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Mufdlilah. 2009. PanduanAsuhanKebidananIbuHamil. Yogyakarta :Nuha

Mochtarrustam. 2011. Synopsis Opstetri. Jakarta : EGC

Niwayanselviana . 2009. Faktor – Faktor Yang MempengaruhiKejadian Anemia


PadaIbuHamilDipuskesmasLepo – Lepo Kota KendariPeriodeJanuari–
Juni. Kendari :Poltekkes

Notoatmodjo.2010. MetodologiPenelitianKesehatan. Jakarta:Rinekacipta.

Prawirohardjo,S. 2010. IlmuKebidanan. Jakarta :YayasanBinaPustakaSarwono

RatnaDewi, 2012. AsuhanKebidananKehamilan. Yogyakarta: NuhaMedika

Saifuddin Abdul Bari, 2008.PelayananKesehatan Maternal dan Neonatal Jakarta:


YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo]

Salmah.2006. Asuhankebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Sastroasmoro. 2008. MetodePenelitianKesehatan. Jakarta : EGC

Sarwono.2010. BukuAcuanNasionalPelayananKesehatanReproduksi.Jakarta:
EGC
Supas.2015. Survey pendudukantarsensus. Indonesia. Jakarta

Varney,H. 2007. Buku Ajar AsuhanKebidanan. Ed 4, volume 2. Jakarta : EGC

Winkjosastro.2009Wiknjosastro,H. 2006. IlmuKebidanan. Jakarta


:YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo

Anasari -,2012.JurnalBidan
Pradahttps://jurnal.usu.ac.id/index.php/ejurnalfk/article/download/1425
/762.Akses 29 Oktober 2017.
RobiatulAdawiyah, 2010. Penelitian Anemia
PadaIbuHamil.https://www.academia.edu/14572007/PENELITIAN_A
NEMIA_PADA_IBU_HAMIL?auto=download. Akses29 Oktober
2017.

MASTER TABEL

KEPATUHAN
KONSUMSI
UMUR (TAHUN) PARITAS
TABLET ZAT
INISIAL TIDAK
NO ANEMIA BESI
R ANEMIA
TIDAK TIDAK TIDAK
BERESIKO BERESIKO PATUH
BERESIKO BERESIKO PATUH
1 R 1 √ √ √
2 G 1 √ √ √
3 H 1 √ √ √
4 S 1 √ √ √
5 A 1 √ √ √
6 W 1 √ √ √
7 T 1 √ √ √
8 K 1 √ √ √
9 L 1 √ √ √
10 F 1 √ √ √
11 E 1 √ √ √
12 R 1 √ √ √
13 T 1 √ √ √
14 Y 1 √ √ √
15 U 1 √ √ √
16 N 1 √ √ √
17 N 1 √ √ √
18 M 1 √ √ √
19 E 1 √ √ √
20 C 1 √ √ √
21 V 1 √ √ √
22 F 1 √ √ √
23 E 1 √ √ √
24 P 1 √ √ √
25 L 1 √ √ √
26 E 1 √ √ √
27 S 1 √ √ √
28 C 1 √ √ √
29 R 1 √ √ √
30 S 1 √ √ √
31 P 1 √ √ √
32 L 1 √ √ √
33 E 1 √ √ √
34 T 1 √ √ √
35 U 1 √ √ √
36 W 1 √ √ √
37 M 1 √ √ √
38 Q 1 √ √ √
39 A 1 √ √ √
40 D 1 √ √ √
41 B 1 √ √ √
42 R 2 √ √ √
43 F 2 √ √ √
44 T 2 √ √ √
45 S 2 √ √ √
46 E 2 √ √ √
47 U 2 √ √ √
48 I 2 √ √ √
49 E 2 √ √ √
50 M 2 √ √ √
51 N 2 √ √ √
52 E 2 √ √ √
53 S 2 √ √ √
54 D 2 √ √ √
55 G 2 √ √ √
56 H 2 √ √ √
57 E 2 √ √ √
58 Y 2 √ √ √
59 U 2 √ √ √
60 M 2 √ √ √
61 S 2 √ √ √
62 A 2 √ √ √
63 D 2 √ √ √
64 B 2 √ √ √
65 P 2 √ √ √
66 V 2 √ √ √
67 F 2 √ √ √
68 S 2 √ √ √
69 N 2 √ √ √
70 L 2 √ √ √
71 K 2 √ √ √
72 D 2 √ √ √
73 S 2 √ √ √

Lembar ceklist

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL


DI UPTD PUSKESMAS TONGAUNA
TAHUN 2017
n Inisia Kejadian umur paritas kepatuhan
o l anemia

y tida beresiko Tidak beresiko Tidak ya tidak


a k beresiko beresiko
PLANNING OF ACTION (POA)
KEGIATAN PENELITIAN TAHUN 2017
Waktu Kegiatan

Mei Juni Juli nov


No Kegiatan Ags September oktb
Mg Mg Mg1- Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mg Mg Mgg Mg Mg Mgg Mgg
Mg1-2 Mg3-4
1-4 1-4 mg4 1 2 3 4 1 2 3 4 g1 2 3 4
Pengajuan
1
judul proposal

Penyusunan
2
Proposal

Pengambilan
3
data

Bimbingan
4
proposal

5 Ujian proposal

6 perbaikan

7 Penelitian

Pengolahan
8
data

9 Ujian KTI

Anda mungkin juga menyukai