OLEH :
IAN SANTOSA
P00320013045
A. Identitas
4. Agama : Islam
B. Pendidikan
Hadapi perubahan
dan negaraku
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulisan yang senantiasa diberikan nikmat berupa
kesehatan, kesempatan, kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
Kekambuhan Pasien Skizofrenia Di Ruangan Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
Salawat beriringan salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang berilmu pengetahuan
Semua kegiatan ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak yang telah memberikan jasa baik sampai tersusunnya Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
Kendari
4. Sembah sujud dan terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada
dan mendidik dengan penuh kasih sayang dan selalu mendoakan penulis
5. Terima kasih penulis ucapkan kepada kakak Risman yang selalu memberi
yang selalu menemani dan memberikan motivasi dalam penulisan Karya Tulis
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan semua pihak yang telah
Ilmiah (KTI) ini jauh dari kesempurnaan, namun semoga Karya Tulis Ilmiah
Kendari, 2016
Penulis
ABSTRACT
NO.
2. Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Prov. Sultra
6. Lembar Kuesioner
9. Master Tabel
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
RINGKASAN................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ...................................................................... . 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 5
B. Hasil Penelitian......................................................................... 42
C. Pembahasan.............................................................................. 47
A. Simpulan................................................................................... 54
B. Saran......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
WHO tahun 2001, didunia terdapat paling tidak satu dari empat orang didunia
atau 450 juta orang terganggu kesehatan jiwanya (Wirnata, 2009). Di indonesia
Berdasarkan dari data diatas, masalah gangguan jiwa ternyata sangatlah banyak,
berat sebesar 2,5 juta jiwa, yang diambil dari data RSJ se-Indonesia. Pendiri
penyakit jiwa. Jumlah ini cukup besar artinya, diperkirakan sekitar 25%
sampai berat (Lampung Post, 2008). Berdasarkan dari data ini hampir dari
diindonesia adalah 0,3 sampai 1% dan bisanya timbul pada usia sekitar 18
sampai 45 tahun, namun ada juga yang baru berusia 11 sampai 12 tahun
sudah menderita skizofrenia. Apabila penduduk indonesia sekitar 200 juta jiwa,
gangguan skizofrenia dan juga gangguan skizofrenia ini tidak hanya diderita
oleh orang dewasa tetapi diderita juga mulai dari masa remaja.
pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan
sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas, serta
dan sosial budaya (Erwin, 2008). Jadi, dari berbagai perubahan yang terjadi
pada pasien skizofrenia maupun perjalanan penyakit yang luas maka, pasien
diperkirakan akan kambuh 50% pada tahun pertama, 70% pada tahun kedua
setelah pulang dari rumah sakit, kekambuhan 100% pada tahun kelima
penderita tidak minum obat dan tidak kontrol ke dokter secara teratur,
dari keluarga dan masyarakat, serta adanya masalah kehidupan yang berat
tahun terakhir. Pada tahun 2013 sebanyak 237 orang atau sekitar 55,9% dari
orang 424 yang menderita skizofrenia, tahun 2014 meningkat menjadi 319
orang atau sekitar 70,73% dari 451 orang penderita skizofrenia, dan ditahun
2015 kembali menjadi 327 orang atau sekitar 69,13% dari 473 orang
yang dirawat kembali sebanyak 60 orang atau sekitar 47% dari 124 orang
pertama dari sepuluh penyakit gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
mereka tidak mau minum obat dan kontrol ke dokter, keluarga merasa malu dan
tidak sanggup untuk merawat serta banyak anggapan masyarakat mereka sangat
berbahaya dan sebaiknya dihindari, selain itu hasil wawancara dengan keluarga
pasien, sebagian dari mereka mengatakan kesulitan dalam hal pengobatan hal
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
Untuk mengetahui:
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
4. Bagi Masyarakat
A. Konsep Skizofrenia
1. Definisi
dengan apatias, tidak mempunyai hasrat, asosial, afek tumpul, dan alogia.
(Shader, 1994).
dari 10 penyakit gangguan jiwa yang terdapat dirumah sakit jiwa provinsi
Sultra, 2015).
pola pikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan perilaku yang
gila atau sakit mental. Hal ini sering menimbulkan rasa takut, kesalah
pemikiran dan perasaan serta mengisi adanya persepsi yang terganggu, ide
perjalanan penyakit yang luas, serta jumlah akibat yang tergantung pada
pada waktu membuat sediaan (Amir Huda Nurarif, S.Kep.,Ns dan Hardhi
Angka kesakitan bagi saudara tiri ialah 0,9 sampai 1,8%; bagi saudara
kandung 7 sampai 15%; bagi anak dengan salah satu orangtua yang
dua yaitu:
tepat atau efek yang labil; austime (menarik diri, dari lingkungan sekitar
dan hanya memikirkan dirinya); tidak mau bekerja sama; menyukai hal-
lain; tidak merawat diri sendiri; dan gangguan tidur aupun nafsu
makan.
beberapa fase yang dimulai dari keadaan premorbid, prodromal, fase aktif
dibagi menjadi 3 fase yaitu fase prodromal, fase aktif dan fase residual.
minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik
fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri.
resah keluarga dan teman, mereka akan mengatakan “orang ini tidak
prognosisnya.
Hampir semua individu datang berobat pada fase ini, bila tidak
hubungan sosial).
5. Tipe Skizofrenia
lantung di jalan dan tidak merawat diri. Sulit membaik karena sering
stupor.
sudah baik.
dan Dan di berbagai daerah. Insiden dan tingkat prevalesi sepanjang hidup
secara kasar hampir sama diseluruh dunia. Gangguan ini mengenai hampir
1% populasi dewasa dan biasanya onsetnya pada usia remaja akhir atau awal
masadewasa. Pada laki-laki gangguan ini mulai pada usia lebih muda yaitu
7. Penatalaksanaan
M, 2009).
cocok bagi pasien. Terdapat tiga kategori obat antipsikotik yang di kenal
1. Haldol (haloperidol) tablet 0,5 mg, 1,5 mg, 5mg dan injeksi 5
mg/hari.
mg/hari.
minggu.
d. Psikoterapi.
oleh penderita.
c).Terapi Humanistik.
B. Konsep Kekambuhan
1. Definisi Kekambuhan
stress dalam kehidupan seperti hal yang berkaitan dengan keuangan dan
biaya pengobatan. Pada saat ini angka kekambuhan dapat diturunkan dari
membuat perbaikan yang sangat besar dalam kualitas hidup pasien, akan
(Keliat, 2008).
50% pada tahun pertama, 70% pada tahun ke dua (Stuart, 2006). Menurut
Wirnata (2009) ada empat faktor penyebab pasien kambuh dan perlu dirawat
begitu serius dan tidak penting untuk diterapi maka ketidak patuhan
sistom positif dan efek samping. Dalam konteks ini dapat di pahami
mampu untuk membeli obat atau walaupun mampu jarak tempuh dan
a). Pada pasien rawat jalan atau rawat inap dalam 72 jam menunjukan
1). Menolak obat yang diresepkan baik secara aktif maupun pasif.
b). Pasien rawat inap dengan dengan riwayat tidak patuh pada
d). Pasien rawat inap yang mengatakan dirinya tidak dapat menelan obat
tersebut.
ketergantungan.
(Keliat, 2006).
akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan
(Friedman, 2005)
diri pasien.
dari orang yang memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang
2007).
Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kekambuhan
2003).
yang dikatakan oleh House dan Kahn (1995) tersebut di atas di titik
2006).
dapat pula tidak karena tergantung pada kuat lemahnya status mental
Kondisi yang demikian rupa jika terus menerus terjadi maka dapat
makan, sukar konsentrasi, sulit tidur, depresi, tidak ada minat serta
A. Dasar Pemikiran
aneh dan terganggu. Tingkat kekambuhan lebih tinggi pada pasien skizofrenia
yang hidup bersama anggota keluarga yang penuh ketegangan, bermusuhan dan
kekambuhan juga di pengaruhi oleh stress dalam kehidupan seperti hal yang
beberapa aspek.
B. Bagan Kerangka Konsep
Kepatuhan Pengobatan
Dukungan Keluarga
Kekambuhan
Pasien skizofrenia
Dukungan Sosial
Stress Psikologis
Keterangan:
: Hubungan
atau ukuran yang di miliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
psikologis.
kekambuhan skizofrenia.
jika akan segera habis, keluarga selalu membawa klien tiap minggu
menyatakan pasien tidak patuh akan diberi nilai 0, dan setiap jawaban
kriteria objektif:
Muhidin, 2006:242)
tidak akan diberi nilai 0 dengan alat ukur lembar kuisioner, dengan
kriteria objektif:
setiap jawaban yang diberi nilai 1 akan diberi bobot 2, dengan kriteria
objektif:
A. Jenis Penelitian
kekambuhan Skizofrenia.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
sebanyak 60 orang.
2. Sampel
adalah keluarga pasien dengan riwayat skizofrenia yang telah 2 kali atau
populasi kurang dari 100 maka sampel dalam penelitian ini diambil
= 50% x 60 orang
= 30 orang
Sulawesi Tenggara.
penelitian.
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
1. Pengolahan Data
1. Editing, yaitu cara pengolahan data dengan memilih setiap data yang
responden.
2. Analisa Data
Data yang telah diperoleh dalam bentuk tabel distribusi frekuensi akan
H. Etika Penulisan
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mendapat izin
1. Informed Concent
hak-hak subyek.
2. Anonimiti
kode responden.
3. Confidentiality
(Nursalam, 2008).
BAB V
1. Sejarah Singkat
pencegahan.
pemulihan.
jiwa dewasa dan lansia serta pelayanan kesehatan jiwa anak dan
remaja.
4.3. Pelayanan kesehatan jiwa rehabilitas mental meliputi terapi kerja,
ambulance.
B. Hasil Penelitian.
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di Ruangan
Poliklinik RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Jumlah
Kelompok Umur (thn)
F %
18 – 25 1 3
26 – 33 20 67
34 – 44 9 30
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa umur responden
Jumlah
Pendidikan
F %
SMP 9 30
SMA 9 30
PT 12 40
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer, 2016
Tabel. 5.3
Distribusi Responden Berdsarkan Jenis Pekerjaan
di Ruangan Poliklinik RSJ Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016
Jumlah
Pekerjaan
F %
IRT 17 57
Swasta 3 10
Wiraswasta 2 6
PNS 8 27
Jumlah 30 100
orang (6%).
Tabel. 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Dengan Pasien
di Ruangan Poliklinik RSJ Provinsi Sulawesi TenggaraTahun
2016
Jumlah
Hub. Dengan Pasien
F %
Orang Tua 8 27
Anak 1 3
Saudara 18 60
Istri 3 10
Jumlah 30 100
orang (3%).
Skizofrenia
Tabel. 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Pengobatan
Terhadap Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Ruangan Poliklinik
RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Tabel. 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial Terhadap
Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Ruangan Poliklinik
RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara 2016
Jumlah
Dukungan Sosial
F %
Baik 18 60
Kurang 12 40
Jumlah 30 100
Tabel.5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Stres Psikologi Terhadap
Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Ruangan Poliklinik RSJ
Provinsi Sulawesi Tenggara 2016
Jumlah
Stres Psikologi
F %
Ya 12 40
Tidak 18 60
Jumlah 30 100
C. Pembahasan.
Skizofrenia.
pengobatan atau malas untuk minum obat serta jarak tempuh yang jauh
patuh disebabkan oleh reaksi efek samping yang dirasakan oleh pasien, obat
yang diberikan memberikan efek samping terlebih dahulu dari pada reaksi
pasien yang merasa tersiksa atau khawatir akan akan mersa enggan untuk
oleh Sari pada tahun 2011 di RSJ Prov. Sultra, dari 50 responden yang tidak
patuh sekitar 25 orang, ini berarti antara pasien yang tidak patuh dan
yang patuh sama banyak dalm hal pengobatan. Perbedaan terhadap dua
itu sendiri.
Jadi dilihat dari data diatas kita dari petugas pelayanan kesehatan
Skizofenia
sehingga keluarga keluarga malas untuk merawat pasien. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan olah Sari pada tahun 2011, dari 50
sering mengabaikan pasien. Selain itu adanya stigma yang diberikan oleh
skizofrenia dikurung.
Perbedaan antara dua hasil penelitian ini disebabkan karena perbedaan dari
itu sendiri.
keluarga serta ketidak patuhan pasien dalam hal pengobatan. Hal ini
Skizofrenia
artinya lebih banyak yang tidak mengalami stres dibanding dengan yang
sebagainya. Kondisi yang demikian rupa jika terus menerus terjadi maka
Skizofrenia
obat dan walaupun mampu untuk membeli namun jarak tempuh dan
A. Simpulan
2016.
2016.
2016.
2016.
derajat stres dalam diri pasien seperti mengisi waktu senggang dengan
2. Sebaiknya pihak RSJ perlu melakukan penyuluhan jika ada keluarga yang
Buchaman & Carpenter. 2000 .Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC: Jakarta.
Struar,WG & Sundeen J.S. 2006. Keperawatan Jiwa. Edisi 5. EGC: Jakarta.
Wulansih,s. 2008. diunduh dari (http://edt. eprints. ums. ac. id. /90/1/J220060029.
pdf) diakses 26 Feb 2016.
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
di –
Tempat
Nim : P00320013045
Peneliti
Ian Santosa
Lampiran 2
( INFORMED CONCENT )
Demikian pernyataan ini, dibuat dengan suka rela tanpa ada paksaan dari pihak
manapun, semoga dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
Kendari,………………….2016
Responden,
( ................................................... )
Lampiran III
A. Karakteristik Responden
10. Menderita sakit sejak .......... tahun yang lalu (pada tahun..........)
11. Usia pada saat menderita petama kali:
18-25 tahun 34-42tahun
26-33 tahun 45 tahun
12. Berapa kali masuk rumah sakit, untuk diruang rawat inap (..........kali)
13. Perawatan kali ini yang ke ..........
14. Perawatan yang terakhir sebelum kali ini ........ minggu/bulan yang lalu.
B. Ketidak Patuhan Terhadap Pengobatan
C. Dukungan Keluarga
NO Item Pernyataan YA TIDAK
DUKUNGAN EMOSIONAL
1 Apakah keluarga selalu mendampingi dalam hal perawatan ?
2 Apakah keluarga selalu memberikan pujian dan perhatian ?
3 Apakah keluarga selalu menjelaskan kepada orang lain bahwa
pasien tidak seperti anggapan mereka tentang orang “gila ?
DUKUNGAN INFORMASI
1 Apakah keluarga selalu memberitahukan tentang hasil
pemeriksaannya dan pengobatan dari dokter yang merawatnya ?
2 Apakah keluarga selalu mengingatkan untuk makan, minum obat
dan kontrol kedokter ?
3 Apakah keluarga selalu mengingatkan tentang perilaku-perilaku
yang memperburuk penyakitnya ?
4 Apakah keluarga selalu memberikan solusi dari masalah yang
dialami oleh pasien ?
DUKUNGAN NYATA DAN PENGHARAPAN
1 Apakah keluarga selalu menyediakan waktu bercerita dan
fasilitas untuk keperluan pengobatan ?
2 Apakah keluarga sangat berperan aktif dalam setiap pangobatan
dan perwatan maupun pemberian dorongan dan motivasi ?
3 Apakah keluarga bersedia membiayai biaya pengobatan dan
perawatan ?
D. Dukungan sosial
NO Item Pertanyaan YA TIDAK
1 Apakah pasien dijauhi oleh teman-temannya atau masyarakat ?
2 Apakah orang lain menganggap bahwa panyakit yang diderita
akan menular kepada orang lain ?
3 Apakah pasien masih dilibatkan dalam hal kegiatan sosial
dikampung ?
4 Apakah orang lain menghindar jika berpapasan dengannya?
5 Apakah orang lain tidak pernah berbicara atau berbincang-
bincang kepadanya
E. Stress Psikologis
NO Item Pertanyaan YA TIDAK
1 Apakah pasien sering mempunyai masalah dalam
keluarga maupun dengan pekerjaan ?
2 Apakah selama ini pasien merasa takut jika berdekatan
dengan orang lain dan selalu menyendiri/dikucilkan ?
3 Apakah selama ini pasien mempunyai masalah dengan
teman ataupu dengan masyarakat ?
4 Apakah pasien selalu diejeknya oleh orang lain ?
5 Apakah keluarga sering memarahi pasien ?
PENGOLAHAN DATA HAS IL PENELITIAN
FAKTO R-FAKTO R YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PAS IEN S KIZOFRENIA
DI RUANGAN PO LIKLINIK RS J PRO VINS I S ULAWES I TENGGARA
TAHUN 2019
1. Kepatuhan Pengobatan