Anda di halaman 1dari 22

POPULASI DAN SAMPEL

Ns. Asminarsih, M.Kep.,Sp.Kom


DEFINISI
 Populasi adalah keseluruhan objek yang
menjadi sasaran penelitian dan tempat untuk
mengeneralisasi temuan penelitian.

 Sampel adalah bagian dari objek penelitian


yang dapat mewakili populasi
Judul Penelitian Populasi
Hubungan malnutrisi dan perkembangan Semua Balitadi Kelurahan X
Balita di kelurahan X
Pengetahuan dan sikap remaja tentang Semua siswa SMA B
perilaku seks bebas pada siswa SMA B
Prevalensi Pengidap narkoba pada remaja Semua remaja di Kota Z
di kota Z
Hubungan tingkat pendapatan keluarga Semua balita berusia 6-24 bulan di
dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi wilayah kerja puskesmas A
di wilayah kerja puskesmas A
Cara Pengambilan Sampel
1. Probability Sampling (Secara Acak)
Diterapkan pada populasi yang memiliki
sampling frame (Kerangka/data sampel)
2. Non Probability Sampling (Tidak secara
acak)
Diterapkan pada populasi yang tidak memiliki
sampling frame
Nonprobability Sampling
1. Purposive Sampling
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria/pertimbangan
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
Cocok untuk penelitian study kasus
2. Convenience Sampling/ Accidental sampling
Pengambilan sampling berdasarkan siapa saja yang
hadir pada saat pengambilan data
3. Quota Sampling
Menentukan dahulu proporsi study unit dan mengambil
data sampai jumlah proporsi terpenuhi, bila perlu ada
penambahan waktu hingga jml sampel terpenuhi
Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Systematic Sampling
3. Stratified Sampling :
- Proportional Sampling Method
- Disproportional Sampling Method
4. Cluster Sampling
5. Multistage Sampling
Simple Random Sampling
• Pengambilan/pemilihan sampel dengan cara
pengundian
• Hanya boleh digunakan bila populasi
homogen
• Jika populasi tidak homogen maka dilakukan
teknik pengambilan sampel yang lain
Systematic Sampling
• Pemilihan sampel berdasarkan interval tertentu, namun
pada permulaan pemilihan dilakukan pemilihan nomor
awal secara acak/undi/penunjukan nomor dengan
menutup mata
• Cara :
1. Diperoleh data sampling frame (misal populasi
: siswa SD di suatu kota jumlah 1200, perhitungan
jumlah sampel 100)
2. Tentukan interval pemilihan. 1.200/100=12.
3. Pilih nomor pertama dengan cara menunjuk
nomor dgn menutup mata. Misal no.3 maka
sampel kedua dst diambil setiap kelipatan 12 dari
nomor 3.
Stratified Sampling
• Tentukan proporsi populasi. Jika diketahui maka
menggunakan proporsional sampling method. Jika tidak
diketahui proporsi populasi maka menggunakan
disproportional sampling method
• Proportional sampling method
Contoh : Jumlah Siswa Jurkep Poltekes 350,
Tingkat I 100, proporsi (28,5%) = 28%x besar sampel
Tingkat II 125, proporsi (35,7%) = 36%x besar sampel
Tingkat III 125, proporsi (35,7%) = 36%x besar sampel
• Disproportional sampling method
Jika tidak diketahui proporsinya maka dianggap
proporsinya sama (50%).
Cluster Sampling
• Diterapkan jika tidak tersedia sampling frame
yang lengkap atau masalah logistik (penduduk
tersebar tidak merata, daerah terlalu luas,
atau transportasi sulit)
• Merupakan pemilihan sampel berdasarkan
proporsi kelompok study unit. Misal
Dipilih perwakilan sekolah/Posyandu/objek
penelitian lain berdasarkan wilayah Barat,
Timur, Utara, Selatan; berdasarkan
Desa,Dusun,RW,RT/dll.
Multistage Sampling
• Merupakan perpaduan antara simple random, stratified
sampling dan cluster sampling. Digunakan pada Wilayah
populasi yang sangat besar
Misal : wilayah kerja Puskesmas Poasia tdd dr 4 kelurahan dan
masing-masing kelurahan ada 6 RT. Jumlah sampel adalah 60
keluarga balita
• Cara :
- Pilih 2 dr 4 kelurahan yang ada secara simple random sampling
- Dari setiap kelurahan, pilih 3 RT secara simple random
sampling
- Dari setiap RT dipilih 10 keluarga Balita sehingga didapatkan 60
keluarga Balita
- Cara memilih 10 dari sekian keluarga balita diwilayah tertentu
maka gunakan cara simple random sampling
PENENTUAN BESAR SAMPEL

Ns. Asminarsih, M.Kep.,Sp.Kom


Penentuan besar sampel
• Prof. Dr. Suharsimi Arikunto :

- Bila subjek < 100 maka diambil semua,


sehingga disebut penelitian pd populasi
- Bila subjek besar (>100) maka dapat diambil
10 – 15% atau 20-25% atau lebih
Rumus Penentuan Besar Sampel

Keterangan :
• N = Jumlah Populasi
• n = Jumlah Sampel
• d = Tingkat signifikansi (0,1/0,05/0,01)
Contoh Soal :
• Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan
prestasi belajar antara mahasiswa yang aktif di
HMJ dan yang tidak aktif di HMJ. Ditetapkan
bahwa dipergunakan tingkat signifikasi
(α=0,05). Jika diketahui jumlah mhs jurusan
keperawatan adalah 250 orang, Berapa
jumlah sampel yang dibutuhkan
Rumus Penentuan Besar Sampel
• Rumus pada variabel numerik (pengukuran
mean)
a. Populasi tidak jelas (infinite population)
n = (Zα/2)² SD²

Keterangan :
Z α = Nilai Z yg tergantung α (bila α=0,05, nilai zα/2 = 1,96)
SD = Standar Deviasi populasi
d = Besarnya penyimpangan yang dapat ditoleransi
b. Rumus pd populasi yang jelas
(Finite Population)
n= N. (Zα/2)² SD²
d²(N-1) + (Zα/2)². d²

Keterangan :
N = Jumlah Populasi
Z α = Nilai Z yg tergantung α (bila α=0,05, nilai zα/2 = 1,96)
SD = Standar Deviasi populasi
d = Besarnya penyimpangan yang dapat ditoleransi
Contoh Soal
• Seorang peneliti ingin mengetahui berapa
rata-rata konsumsi protein pada Balita di desa
X. Penelitian sebelumnya di desa Y yang
memiliki karakteristik yang sama dengan desa
X menunjukan bahwa standar deviasinya 25
gram. Bila penyimpangan yang dapat ditolerir
pada penelitian itu sebesar 5 gram, berapa
jumlah sampel yang dibutuhkan bila α=0,05.
Rumus pada variabel kategori
(proporsi)
a. Populasi tidak jelas (infinite population)
n = (Zα/2)² p.q

Keterangan :
Z α = Nilai Z yg tergantung α (bila α=0,05, nilai zα/2 = 1,96)
p = proporsi kejadian di populasi (bila tdk diketahui maka dianggap 50%)
q =1-p
d = Besarnya penyimpangan yang dapat ditoleransi
b. Rumus pd populasi yang jelas
(Finite Population)
n= N. (Zα/2)² p.q
d²(N-1) + (Zα/2)².p.q

Keterangan :
N = Jumlah Populasi
Z α = Nilai Z yg tergantung α (bila α=0,05, nilai zα/2 = 1,96)
p = proporsi kejadian di populasi (bila tdk diketahui dianggap
50%)
q =1-p
d = Besarnya penyimpangan yang dapat ditoleransi
Contoh Soal
• Seorang peneliti ingin mengetahui frekuensi
penyakit gondok di kelurahan B. Ditetapkan
bahwa dipergunakan α=0,05 dan
penyimpangan yang dibolehkan adalah 5%.
Berapa jumlah sampel yang ditetapkan?
• Jika diketahui jumlah penduduk kelurahan B
adalah 500 dan penelitian/pendataan
sebelumnya frekuensi gondok dikelurahan B
tahun yang lalu adalah 35%, Berapa jumlah
sampel yang dibutuhkan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai