Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Probabilitas dan Statistika
Tugas ke : 2
Nama Kelompok :
TAHUN 2017
A. KAJIAN TEORI
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga
disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana
sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui
dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang
jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya
murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit".
Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai akibat
kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif. Misalnya penduduk suatu
negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabilah
penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka popuJasi yang infinit bisa berubah
menjadi populasi yang finit. Misalnya penduduk Kota Medan pada tahun 1990 (1 Januari s/d
31 Desember 1990) dapat diketahui jumlahnya. Umumnya populasi yang infinit hanyalah
teori saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya, semua benda hidup dianggap populasi
yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60% penduduk Indonesia adalah petani, ini berati bahwa
setiap 100 orang penduduk Indonesia, 60 orang adalah petani. Hasil pengukuran atau
karakteristik dari populasi disebut "parameter" yaitu untuk harga-harga rata-rata hitung
(mean) dan untuk simpangan baku (standard deviasai). Jadi populasi yang diteliti harus
didefenisikan dengan jelas, termasuk didalam nya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri
secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut
"statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD untuk simpangan baku.
3. Pengambilan Sampel
Tujuan Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili), sehingga
dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya.
Defenisi Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu
diketahui, yaitu:
Populasi Sasaran (Target Populasi): Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau
populasi dari mana suatu keterangan,akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil)
maka target populasi adalah ibu hamil.
Kerangka Sampel (Sampling Frame): Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi
yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya).
Unit Sampel(Sampling Unit): Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai
sampel (KK atau RT).
Rancangan Sampel : Yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel dan penentuan
besar sampelnya.
Random: Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
a. Probability Sampling
Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan
sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini
dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat
diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang
representatif. Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai
berikut:
b. Penyimpangan (Error)
Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai statistik.
Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya. Perbedaan inilah yang
disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error).
Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut:
1) Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss".
2) Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang
prosedurnya adalah sebagai berikut:
- Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).
- tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom).
- tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %)
- tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom
pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit
mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-
angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor 300, merupakan nomor
sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor 300, tidak diambil sebagai
sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan
kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil
hanya satu, karena setiap orang.
Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke K" dari titik awal yang dipilih secara
random, dimana:
( )
K= ( )
Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil
sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.
25% 25%
5 TK 12-13 TK 7-8 TK
Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih.
Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan
perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil 2000.
(Indonesia)
- Propinsi
Propinsi SUMUT
Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera, tidak
memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu saja.
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang
menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga
jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung
jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan
sementara saja.
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar
dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil
berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun.
Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana
penelitian akan dilakukan.
Pada Metode Penelitian jurnal tersebut, Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian Kuantitatif merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk melakukan pengukuran,
setiap fenomena sosial dijabarkan dalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator.
Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian sentrall dalma penelitian kuantitatif, karena hal tersebut
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis
dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam
ilmu-ilmu alam, maupun ilmu-ilmu sosial, seperti pada ilmu fisika dan biologi sampai ilmu
sosiologi dan jurnalisme.
Jenis penelitian Kuantitatif yang digunakan oleh penulis jurnal adalah metode Quasi
Experiment. Eksperimen Quasi adalah eksperimen yang memiliki perlakuan (treatments),
pengukuran-pengukuran dampak (outcome measures), dan unit-unit eksperiment
(experimental units) namun tidak menggunakan penempatan secara acak. Pada penelitian
lapangan biasanya menggunakan rancangan eksperiment semu (kuasi eksperimen). Desain
tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi, dan pada saat yang sama
dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas. Di sebut eksperimen semu karena eksperimen
ini belum atau tidak memiliki cir-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena
variabel-variabel yang seharusnya dikontrol atau di manipulasi.Oleh sebab itu validitas
penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang sebenarnya.
Beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh desain quasi experiment adalah terlalu
fokus terhadap kejadian yang tidak dapat diperkirakan dan tidak berkelanjutan sehingga dapat
mengaburkan tujuan jika terjadi perubahan yang tidak terduga akibat faktor fenomena
ekonomi atau perkembangan politik. Dan juga kurang kuatnya pengukuran dalam hal asosiasi
yang menjadikan beberapa efek yang terjadi pengukurannya terbatas. Hal tersebut
mengakibatkan beberapa efek seringkali tidak terlihat pada saat pengukuran terjadi
(Caporaso, 1973:31-38).
Rancangan yang digunakan oleh penulis dalam Quasi Experiment adalah pretest dan
posttest desain. Dari banyak desain eksperimental sebenarnya , pretest posttest desain-metode
yang disukai untuk membandingkan kelompok peserta dan mengukur tingkat perubahan yang
terjadi sebagai hasil dari perlakuan. Pretest posttest-desain tumbuh dari desain posttest
sederhana saja, dan beberapa masalah yang timbul dengan tugas dan alokasi peserta untuk
kelompok.
Desain quasi eksperiment yang digunakan adalah non- equivalent control group
design dianggap sebagai desain yang paling banyak digunakan di dalam teknik quasi
experiment (Salkind, 2006:235). Desain ini mirip dengan pre-test-posttest di dalam true
experiment namun tidak memiliki penugasan acak didalamnya.Karena adanya pretest, maka
pada desain penelitian tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest dalam
desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical
control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain
score).
Hal yang penting diperhatikan di dalam desain ini adalah jika posttest yang dilakukan
ternyata tidak berpengaruh kepada subjek eksperimen akibat adanya pengaruh dari pretest
sebelumnya. Sebab hasil posttest bisa jadi hanya merupakan pengaruh akibat dari adanya
pretest.
Tetapi bias yang terjadi antara hasil pretest dan posttest umumnya dapat dihindari jika
tes yang dilakukan lebih bersifat sebagai achievement test, karena didalamnya akan menuntut
subjek menjawab posttest berdasarkan hasil perlakuan eksperimen. Namun jika tes yang
dilakukan lebih mengarah ke motivasi atau sikap, maka disarankan untuk tidak menggunakan
desain jenis ini (Ary et al, 2010).
a. Hasil yang mungkin terjadi di dalam desain ini antara lain (Vockell, 1983:177) :
Kelompok yang mendapat perlakuan mendapatkan hasil posttest yang lebih baik
(dianggap sebagai hasil yang terbaik dari eksperimen).
b. Kelompok yang mendapat perlakuan mendapatkan hasil posttest yang sama baik atau
sama meningkat dengan kelompok yang tidak mendapat perlakuan (diasumsikan
sebagai hasil gagal dalam eksperimen karena perlakuan tidak memiliki pengaruh).
Secara umum, desain ini cukup memadai untuk dilakukan di dalam situasi yang tidak
memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penugasan secara acak dan lebih ditekankan
kepada hasil posttest yang bersifat achievement sehingga efek dari eksperimen dapat lebih
terlihat secara jelas. Umumnya desain jenis ini digabungkan dengan desain lain dari quasi
experiment agar dapat mendapatkan hasil yang lebih optimal (Vockell, 1983:178).
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI dengan kompetensi keahlian teknik
elektronika industri. Di SMK Negeri 3 Wonosari pada tahun ajaran 2012/2013 kelas XI untuk
kompetensi keahlian teknik elektronika industri terbagi menjadi empat kelas, yaitu XI EI 1,
EI 2, EI 3 dan EI 4. Maka Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah sampel
jenuh, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel.
Adapun Untuk variable dalam jurnal tersebut, terdapat 2 Variable Bebas atau variable
independent yaitu :
Y1 : Hasil Belajar
Y2 : Motivasi Belajar
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) Uji Kesamaan
Kemampuan Awal; (2) Statistika Deskriptif; (3) Uji Prasyarat analisis; (4) Uji Hipotesis
dengan T-test; (5) Uji Hipotesis dengan ANAVA dua jalan.
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang hanya mengolah,
menyajikan data tanpa mengambil keputusan untuk populasi. Dengan kata lain hanya
melihatgambaran secara umum dari data yang didapatkan. Statistika adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,menganalisis, menginterpretasi, dan
mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalahilmu yang berkenaan dengan data.Iqbal
Hasan (2004:185) menjelaskan : Analisis deskriptif adalah merupakan bentuk analisis data
penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satusample. Analisa
deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif. Hasil analisisnya adalah
apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan atau tidak. Jika hipotesis nol (H0)
diterima, berarti hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Analisis deskriptif ini menggunakan
satu variable atau lebih tapi bersifat mandiri, oleh karena ituanalisis ini tidak berbentuk
perbandingan atau hubungan. Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan : Statistik deskriptif atau
statistic deduktif adalah bagian dari statistic mempelajari cara pengumpulan data dan
penyajian data sehinggamuda dipahami. Statistic deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan ataumemberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau
fenomena. Dengan kata statistic deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau
persoalan.Penarikan kesimpulan pada statistic deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada
kumpulan data yang ada.
Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk
pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji
persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dan kelompok-kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu
analisis varian mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.
Salah satu cabang ilmu statistik yang digunakan untuk membuat keputusan adalah uji
hipotesis. Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar dan
mungkin juga tidak benar tentang suatu populasi. Dengan menggunakan uji hipotesis, peneliti
dapat menguji berbagai teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang sedang
diteliti. Salah satu metode untuk menguji hipotesis adalah sample t-Test, dimana metode
sample t-Test dibagi menjadi tiga, yaitu one sample t-Test, paired sample t-
Testdan independent sample t-Test. Uji hipotesis t-Test adalah uji hipotesis yang digunakan
untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel yang diambil.
Analisis varians yang tidak hanya memiliki satu variabel disebut dengan analisis
varians dengan klasifikasi ganda atau jamak. Jika dalam analisis varians satu jalur (Anava
Tunggal) hanya memiliki variabel kolom, maka dalam analisis varians dua jalur (Anava
Ganda) memiliki variabel kolom dan variabel baris. Dengan demikian akan diperoleh
interaksi antara kolom dengan baris.
Anava Ganda dapat hanya mempunyai satu atau lebih variasi kolom, maupun satu
atau lebih variasi baris. Sehingga dapat diperoleh Anava Dua Jalan, Anava Tiga Jalan, dan
seterusnya (Arikunto, 1992: 285). Anava dua-jalur adalah analisis varian yang digunakan
untuk menguji hipotesis perbandingan lebih dari dua sampel dan setiap sampel terdiri atas
dua jenis atau lebih secara bersama-sama (Riduan, 2003:222). Anava Dua Jalan, Anava
Tiga Jalan menunjukkan adanya variabel bebas, banyaknya sel diperoleh dari hasil kali
banyaknya penggolongan setiap variabel. Misalnya variabel A terdapat 2 klasifikasi, variabel
B terdapat 3 klasifikasi, variabel C terdapat 2 klasifikasi, maka banyaknya sel adalah 2 X 3 X
2 = 12 buah sel.
Jenis penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian ini tidak bertujuan untuk menguji hipotesis secara kuantitatif, namun lebih
bersifat mendeskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada di lapangan. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yang meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap tindakan pada siklus kedua
merupakan perbaikan dan pengembangan dari siklus pertama, sehingga dalam
penyusunannya harus memperhatikan hasil refleksi pada siklus yang pertama. Secara
skematis, siklus kegiatan tindakan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1.