Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Uji mann whitney

DI SUSUN OELH :
MUHAMMAD RAMADHANY ANDREANUR
​ ​(1903034)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan digunakannya suatu analisis statistika adalah membuat kesimpulan
tentang satu atau beberapa karakteristik tertentu dari satu atau beberapa populasi, baik dengan
cara penaksiran ataupun pengujian hipotesis mengenai karakteristik tersebut. Salah satu
analisis statistika tersebut adalah pengujian kesamaan dua rata-rata dari dua populasi yang
saling bebas, yang sering disebut sebagai masalah dua sampel saling bebas. Dalam pengujian
untuk masalah dua sampel saling bebas tersebut, masing-masing sampel harus diambil secara
acak dari populasinya dan setiap pengamatan harus saling bebas satu sama lain (Setiawan
Danang dan Mutaqin, 2008:119).
Hogg dan Craig (Setiawan Danang dan Mutaqin, 2008:119) mengemukakan suatu
metode untuk masalah dua sampel saling bebas jika datanya tidak berdistribusi normal.
Metode tersebut dikenal sebagai uji Wilcoxon-Mann-Whitney. Kelemahan uji Wilcoxon-
Mann-Whitney adalah analisisnya tidak berdasarkan pada nilai datanya langsung tetapi pada
peringkat dari datanya. Jika analisisnya didasarkan pada peringkat dari datanya bukan dari
nilai datanya langsung, maka ada informasi yang dikandung oleh data yang tidak dilibatkan
dalam analisis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan uji mann-whitney?
2. Bagaimana cara menganalisis data uji mann-whitney secara manual?
3. Bagaimana cara menganalisis data uji mann-whitney dengan microsoft excel ?
4. Bagaimana cara menganalisis data uji mann-whitney dengan SPSS?
C. Tujuan
Untuk mengetahui mengenai uji mann-whitney, serta mengetahui bagaimana cara
menganalisis data dua sampel bebas (uji mann-whitney), secara manual, dengan microsoft
excel dan SPSS.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Pengertian uji Mann-Whitney
Uji rank Mann-Whitney adalah salah satu bentuk pengujian dalam analisis statistika
non parametrik (Sofia Teti, 2007: 55). Metode Statistik nonparametrik dipakai apabila
peneliti tidak mengetahui karakteristik kelompok item yang menjadi sumber sampelnya.
Metode ini dapat diterapkan terhadap data yang diukur dengan skala ordinal dan dalam kasus
tertentu, dengan skala nominal. Pengujian non parametrik bermanfaat untuk digunakan
apabila sampelnya kecil dan lebih mudah dihitung dari pada metode parametrik. Metode
nonparametrik juga digunakan secara luas guna mengenalisis data di bidang ilmu sosial
(Supranto dalam Sriwidadi Teguh, 2011: 752).
Dalam kelompok uji dua sampel independen, uji Mann-Whitney adalah uji terkuat
yang digunakan sebagai alternatif uji parametrik T test. Uji test Mann- Whitney ini digunakan
unutuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal.
Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval dapat menggunakan t-test untuk
pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test
ini dapat digunakan (Purnamasari Fiky dkk., 2013: 20).
2. Pengujian Mann-Whitney
Sriwidadi Teguh (2011: 758) dalam pengujian hipotesis nol yang menyatakan bahwa
tidak ada perbedaan yang sesungguhnya antara kedua kelompok data dan dimana data
tersebut diambil dari sampel yang tidak saling terkait, kita dapat melakukan pengujian Mann-
Whitney. Pengujian ini disebut juga pengujian U, karena untuk menguji hipotesis nol, kasus
dihitung angka statistik yang disebut U. Prosedur yang dilakukan untuk uji Mann-Whitney:
a) menyatakan hipotesis dan taraf nyata α
b) menyusun peringkat data tanpa memperhatikan kategori sampel
c) menjumlahkan peringkat menurut tiap kategori sampel

d) menghitung statistik U, dengan rumus


= atau =
Dimana :
n1 : jumlah sampel 1
n2 : jumlah sampel 2
U1 : jumlah peringkat 1
U2 : jumlah peringkat 2
R1 : jumlah rangking pada sampel n1
R2 : jumlah rangking pada sampel n2
e) penarikan kesimpulan statistik mengenai hipotesis nol

Interpretasi hasil untuk menerima atau menolak H0 adalah:


1. Bila Nilai U (terkecil) hitung < U Tabel, maka H0 ditolak atau hal ini berarti H1 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara variabel yang diuji.
2. Bila Nilai U (terkecil) hitung > U Tabel, maka H0 diterima atau hal ini berarti H1 ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara variabel yang diuji.
3. Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang
berarti ada perbedaan antara variabel yang diuji.
4. Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak,
yang berarti tidak ada perbedaan antara variabel yang diuji.
B. Tujuan
Tes U Mann-Whitney dipakai untuk menguji apakah dua kelompok independen telah
ditarik dari populasi yang sama.
C. Langakah-langkah
1. Secara Manual
a. Menyatakan hipotesis statistik (H0) dan hipotesis alternatif (H1)
b. Menentukan Utabel untuk menguji hipotesis, taraf signifikansi yang digunakan 0.05 (5%).
c. Menyusun kedua data hasil pengamatan menjadi satu kelompok sampel, dan hitung
rangkinya.
d. Selanjutnya, jumlahkan nilai rangking untuk masing-masing sampel
e. Menghitung nilai statistik uji U
= atau =
f. Kriteria pengambilan keputusan
Tolak H0 Jika Uhitung < Utabel dan terima H0 jika Uhitung > Utabel
2. Menggunakan Microsoft Exel
a. Buka program Microsoft Exel
b. Masukkan data yang akan diuji, tentukan rangkingnya
c. Menghitung jumlah data
d. Menentukan nilai U
e. Penarikan kesimpulan
3. Menggunakan SPSS
a. Buka program SPSS. klik variable view
b. Isikan data variabel sesuai dengan data yang diperlukan
c. Selanjutnya, Isikan data pada “Data View” sesuai dengan data yang diperoleh.
d. Kemudian pilih Analyze –Nonparametric Test – 2 independent samples
e. Setelah itu akan muncul kotak dialog SPSS, isikan data sesuai perintah
f. Output SPSS akan ditampilkan secara otomatis.

D. Penyajian Data
Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin mengetahui apakah ada perbedaaan
denyut nadi pria dan denyut nadi wanita. kemudian dilakukan penarikan sampel untuk pria
dan wanita dengan melihat denyut nadi masing-masing. Berikut hasil perhitungan masing-
masing denyut nadi.
Pria ​: 90, 89, 82, 89, 91, 86, 85, 86, 84
Wanita ​: 79, 82, 85, 88, 80,80
Diketahui taraf signifikansi (a) = 0.05 (5%)
1. Secara manual
No Denyut Nadi Pria Denyut Nadi Wanita

1 90 79
2 89 82
3 82 85
4 89 88
5 91 85
6 86 80
7 85 80
8 86
9 84

a. Menuliskan hipotesis pengujian


H0 = Denyut nadi pria sama dengan denyut nadi wanita
H1 = Denyut nadi pria berbeda dengan denyut nadi wanita
b. Menentukan Utabel
Taraf signifikansi (a) = 0.05 (5%), dengan n1 = 9 dan n2 = 7 maka diperoleh Utabel = 12
c. Menyusun kedua data hasil pengamatan menjadi satu kelompok sampel, dan hitung
peringkatnya (Ranking)

No Denyut Nadi Rangking Jenis Kelamin

1 79 1 Wanita
2 80 2,5 Wanita
3 80 2,5 Wanita
4 82 4,5 Pria
5 82 4,5 Wanita
6 84 6 Pria
7 85 8 Pria
8 85 8 Wanita
9 85 8 Wanita
10 86 10,5 Pria
11 86 10,5 Pria
12 88 12 Wanita
13 89 13,5 Pria
14 89 13,5 Pria
15 90 15 Pria
16 91 16 Pria

Cara membuat rangking, nilai terkecil diberi angka 1 dan yang lebih besar di beri angka 2 dan
seterusnya. Jika terdapat nilai yang sama maka digunakan nilai rata-rata, seperti nilai 80
memiliiki rangking 2 dan 3 maka diberi rangking dengan angka , dan seterusnya.

d. Selanjutnya jumlahkan nilai rangking untuk masing-masing sampel


No Denyut Nadi Pria Ranking Denyut Nadi Wanita Ranking
1 90 15 79 1
2 89 13.5 82 4.5
3 82 4.5 85 8
4 89 13.5 88 12
5 91 16 85 8
6 86 10.5 80 2.5
7 85 8 80 2.5
8 86 10.5
9 84 6
10 Jumlah 97.5 38.5
11 rata-rata 10.83333 5.5

e. Menentukan nilai U
• =
​ ​= 9.7
= 63 +
= 10,5
• =
​ ​= 9.7
= 63 +
= 52,5
Kemudian, dari kedua nilai tersebut ambil nilai U terkecil yaitu 10,5 untuk membandingkan
dengan U table Mann-Whiteny. Oleh karena nilai U statistik uji lebih kecil dari nilai U tabel
Mann Whitney yaitu 10,5 < 12. Sehingga Keputusan H0 ditolak, H1 diterima. Dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan antara denyut nadi pria dan denyut nadi wanita.

2. Dengan menggunakan Microsoft Exel

No Denyut Nadi Pria Ranking Denyut Nadi Wanita Ranking


1 90 15 79 1
2 89 13.5 82 4.5
3 82 4.5 85 8
4 89 13.5 88 12
5 91 16 85 8
6 86 10.5 80 2.5
7 85 8 80 2.5
8 86 10.5
9 84 6
jumlah 97.5 38.5
rata-rata 10.83333 5.5

Menentukan
: =COUNT(blok data,) misalnya =COUNT(L2:L10) = 9
: =COUNT(blok data) misalnya =COUNT(N1:N8) = 7
: =L14*L15+L14*(L14+1)/2-M11 = 10,5
: =L14*L15+L15*(L15+1)/2-O11 = 52,5
karena nilai U statistik uji lebih kecil dari nilai U tabel Mann Whitney yaitu 10,5 < 12.
Sehingga Keputusan H0 ditolak, H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara
denyut nadi pria dan denyut nadi wanita.

3. Dengan menggunakan SPSS


a. Buka lembar kerja SPSS, klik variable view
b. Isikan data variabel sesuai dengan data yang diperlukan, seperti gambar dibawah ini
c. Pada penulisan variable jenis kelamin, maka nilai value diisikan sesuai dengan pilihan yang
ada yaitu “pria” dan “wanita ” seperti tampak pada layar berikut ini.
​d. Isilah data pada Data View sesuai dengan data yang diperoleh. Tampilan layar seperti gambar
dibawah ini.
e. kemudian pilih Analyze –Nonparametric Test – 2 independent samples kemudian akan
muncul jendela seperti.
f. Selanjutnya klik variable denyut nadi, kemudian masukkan dalam Test Variable List.
Kemudian klik variable jenis kelamin, masukkan dalam grouping variabel seperti pada
gambar dibawah ini.

g. Kemudian pililih continu, pada kolom test type pilihlah Mann-Whitney, lalu klik Ok
h. Berikut data output SPSS
Mann- Whiteny

Anda mungkin juga menyukai