A. Penelitian Korelasional
Menurut Zechmester, penelitian korelasional menggambarkan suatu
pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penaksiran pada
kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. Tujuan penelitian
korelasional adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan
menggunakan teknik korelasi atau teknik korelasi atau teknik statistic yang lebih
canggih. Hasil penelitian korelasional juga mempunyai implikasi untuk
pengambilan keputusan, seperti tercermin dalam penggunaan prediksi actuarial
secara tepat. Keterbatasan yang paling besar dari penelitian korelasional adalah
masalah penafsiran hubungan kausal (Emzir, 2015).
Menurut Gay, penelitian korelasional kadang-kadang diperlakukan
sebagai penelitian deskriptif, terutama disebabkan penelitian korelasional
mendeksripsikan sebuah kondisi yang telah ada. Bagaimanapun, kondisi yang
dideskripsikan berbeda secara nyata dari kondisi yang biasanya dideskripsikan
dalam laporan diri atau studi observasi; suatu studi korelasional mendeskripsikan
dalam istilah kuantitatif tingkatan dimana variabel-variabel berhubungan.
Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefisien korelasi. Jika terdapat
hubungan antara dua variabel, maka itu berarti bahwa skor di dalam rentangan
tertentu pada suatu pengukuran berasosiasi dengan skor di dalam rentangan
tertentu pada pegukuran lain (Emzir, 2015).
Studi hubungan atau korelasional biasanya menyelidiki sejumlah variabel
yang dipercaya berhubungan dengan suatu variabel mayor. Variabel yang
ternyata tidak mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian
selanjutnya; variabel yang mempunyai hubungan yang tinggi disarankan untuk
diteliti lebih lanjut dengan metode kausal komparatif atau metode eksperimental
untuk menentukan jika hubungan tersebut adalah kausal.
Studi korelasional melengkapi penaksiran seberapa tepat hubungan dua
variabel. Jika dua variable mempunyai hubungan yang tinggi, koefisien korelasi
mendekati +1,00 (atau -1,00) akan diperoleh; jika dua variabel tidak mempunyai
hubungan, suatu koefisien korelasi mendekati 0,00 akan ditemukan. Semakin
tinggi hubungan dua variabel, semakin akurat prediksi yang didasarkan pada
hubungan tersebut. Sementara untuk hubungan yang agak sempurna, sejumlah
variabel cukup memadai untuk membolehkan prediksi yang bermanfaat.
Metode korelasional memungkinkan para peneliti menganalisis hubungan
antara sejumlah besar variabel dalam suatu studi tunggal. Koefisien korelasi
memberikan ukuran tingkat dan arah hubungan. Penggunaan metode korelasional
ditujukan untuk menggunakan hubungan antarvariabel dan untuk
memprediksikan skor subjek pada suatu variabel melalui
B. Penelitian Survei