O
L
E
H
KELOMPOK 6
TRI ANDIKA JULIA PUTRA (1305645)
LENI KURNIANINGSIH (1301348)
ARISMA TRI HERVINA (1301391)
RAMONA EKA PUTRI (1301364)
AGUNG MARSHAL (1305617)
APRILIA SARI (1301377)
NAMA DOSEN: Dr. YERIZON, M.Si
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
atau
rancangan
yang
telah
Analisis data, seperti yang sudah dibahas pada tahap analisis data, telah dimulai sejak di
lapangan. Dengan kata lain, sejak saat itu sudah ada penghalusan data, penyusunan kategori
dengan kawasannya, dan sudah ada upaya yang dimulai dalam rangka penyusunan hipotesis,
yaitu teorinya sendiri. Jadi, dalam hal ini analisis data itu terjalin secara terpadu dengan
penafsiran data. Data ditafsirkan menjadi kategori yang berarti sudah menjadi bagian dari
teori dan dilengkapi dengan penyusunan hipotesis kerjanya sebagai teori yang nantinya
diformulasikan, baik secara deskriptif maupun proporsional.
Langkah pertama penafsiran data ialah menemukan kategori dengan kawasannya
seperti yang sudah diuraikan di atas. Langkah ini merupakan suatu langkah fundamental
dalam penelitian kualitatif. Proses ini berlangsung sepanjang penelitian berjalan. Kategori
dan hubungannya diberi label dengan pernyataan sederhana berupa proporsi yang
menunjukkan hubungan. Proses ini diteruskan hingga diperoleh hubungan. Proses ini
diteruskan hingga diperoleh hubungan yang cukup padat, yaitu sampai analisis memukan
hubungan kunci, yaitu suatu metafora, model, kerangka umum, pola yang menolak, atau garis
riwayat.
Teknik Interpretasi Data menurut L. R. Gay:
1. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya.
2. Hubungkan atau tinjauan dari teori yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi.
3. Perluaslah hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan
hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil
analisis sebelumnya.
4. Hubungkan temuan dengan pengalaman pribadi.
5. Berilah pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan.
B. Penarikan Kesimpulan dan Saran
a. Penarikan Kesimpulan
Generalisasi adalah penarikan suatu kesimpulan umum dari analisa penelitian.
Generalisasi yang dibuat harus berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian
yang dilakukan. Setelah generalisasi dibuat, peneliti perlu pula menarik
kesimpulan-kesimpulan dari penelitian. Apakah hasil penelitian memperlihatkan
hubungan-hubungan tertentu.
Kesimpulan adalah intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai
hubungan hasil eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan-alasan yang
menyebabkan
hasil
eksperimen
berbeda
dengan
hipotesis.
Jika
perlu
yang dicari, walaupun tidak selalu menyenangkan hatinya. Oleh karena itu, harus
tampak jelas hubungan antara problematik, hipotesis dan kesimpulan.
Apabila kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari problematik yang
dikemukakan, maka isi maupun banyaknya kesimpulan yang dibuat juga harus sama dengan
isi dan banyaknya problematik. Sebagai ilustrasi sebagai berikut:
Problematik :
1. Apakah orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar
yang sama dengan orang tua murid di kota?
2. Apakah ayah mempunyai peranan yang sama dengan ibu dalam memberikan
motivasi belajar, baik di daerah pedesaan maupun di kota?
Hipotesis :
1. Orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar yang sama
besar dengan orang tua di kota.
2. Ayah dan ibu memberikan motivasi belajar yang sama besar kepada anakanaknya, baik di daerah pedesaan maupun di kota.
Kesimpulan Penelitian (salah satu kemungkinan) :
1. Orang tua murid di pedesaan tidak dapat memberikan motivasi belajar sebesar
yang diberikan oleh orang tua di kota.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara ayah dan ibu dalam memberikan motivasi belajar,
baik bagi orang tua murid di daerah pedesaan maupun di kota.
Kesimpulan Penelitian Non-Statistik
Penarikan kesimpulan dilakukan sejalan dengan cara mengolah data.
Terhadap data yang bersifat kualitatif, maka pengolahannya dibandingkan dengan
suatu standar atau kriteria yang telah dibuat oleh peneliti. Sebagai contoh
penelitian yang menggunakan data kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk meliahat sikap kepemimpinan beberapa kepala sekolah.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur sejauh mana sikap
kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah yang dimaksud. Untuk ini,
dicari dimensi-dimensi sikap kepemimpinan terlebih dahulu, antara lain: disiplin,
demokratis, bertanggung jawab, toleran, penuh inisiatif, kreatif, dan sebagainya.
Dengan menggunakan skala sikap, penelitian mengumpulkan data mengenai
tingkat kepemimpinan pada kepala sekolah. Maka kesimpulan yang mungkin
dibuat berdasarkan kriteria atau standar yang ditentukan, adalah sebagai berikut:
1) Sesuai dengan standar
2) Kurang sesuai dengan standar
menggunakan
teknik
statistik,
dapat
terkait dengan masalah yang sudah diteliti. Oleh karena itu, sering juga saran ini
menjadi inspirasi atau sumber masalah penelitian bagi peneliti lain.
Contoh penarikan kesimpulan pada penelitian kuantitatif :
PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN MODEL SEQIP DAN
KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPADITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa
kelas V SD di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dengan menggunakan taraf
signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan metode pembelajaran eksperimen model
SEQIP dan metode pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar IPA. Dengan
penerapan metode pembelajaran ekeperimen SEQIP siswa akan dapat mengaplikasikan
pelajaran yang diterimanya ke dalam eksperimen yang ditunjang dengan peralatan yang
lengkap, sehingga dengan ekperimen yang dialaminya sendiri pemahaman materi yang
diterimanya akan melekat kuat dalam diri siswa sehingga diharapkan hasil belajarnya
pun dapat ditingkatkan secara optimal.
2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kreativitas siswa terhadap hasil
belajar IPA. Semakin tinggi tingkat kreativitas siswa maka akan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengembangkan dan menciptakan ide-ide yang baru baik itu
menemukan, membuat dan mengkombinasikan berbagai unsur menjadi sebuah gagasan
yang baru dalam proses pembelajarannya, sehingga akan terbentuk daya pikir yang
kreatif yang mempunyai wawasan yang luas yang mampu berpikir dari segala arah dan
ke segala arah.
3. Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran eksperimen model SEQIP
dengan metode pembelajaran Konvensional dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar
IPA. Prestasi belajar siswa sedikit banyak tergantung dari cara guru dalam mengelola
kelas, dengan penerapan strategi yang tepat dipadu dengan dimilikinya kreativitas belajar
yang tinggi dari siswa maka akan dapat dihasilkan prestasi belajar siswa secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Wasito, Hermawan. 1997. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Arikunto, Suharsimi. 2002. P r o s e d u r P e n e l i t i a n S u a t u P e n d e k a t a n P r a k t e k .
Jakarta : Rineka Cipta
https://www.scribd.com/doc/196130414/penarikan-kesimpulan-6-jenis-penelitian
https://www.scribd.com/doc/98370304/Interpretasi-Data-Dan-Penarikan-KesimpulanPenelitian