Anda di halaman 1dari 30

MODUL 5 KB 1

DAR 2/Profesional/184/017/2018

PENDALAMAN MATERI FISIKA

MODUL 5 KB 1:

SUHU DAN KALOR

Penulis : Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2018
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN ....................................................................... 1

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN .............................................................. 1

D. URAIAN MATERI.......................................................................................... 2

1. SUHU DAN TERMOMETER..................................................................... 2

2. KALOR DAN PENGUKURANNYA ......................................................... 6

3. PENGARUH KALOR PADA BENDA .................................................... 11

4. PERPINDAHAN PANAS (TRANSFER PANAS) ................................... 19

- iv -
-v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

A. PENDAHULUAN

Rekan guru yang baik, selamat jumpa dalam modul Suhu dan Kalor ini!
Modul ini menjelaskan tentang pengertian suhu dan kalor serta kegunaan
dalam kehidupan kita. Secara rinci akan dibahas persoalan: suhu, termometer,
konversi suhu dalam berbagai termometer, pengertian kalor, pengaruh kalor
pada benda, dan perpindahan kalor.
Dengan memahami bahan ini, Anda dapat menggunakan termometer
secara tepat, memanfaatkan panas dalam kehidupan secara tepat sehingga
hidup kita menjadi lebih sehat dan aman. Dan tentu saja Anda akan lebih
mampu menjelaskan bahan ini kepada siswa SMA.
Untuk mempermudah mempelajari bahan ini Anda diminta untuk:
1. Membaca dan mempelajari modul ini dengan cermat dan teliti;
2. Melihat dan menganalisis video yang disediakan;
3. Mempelajari power point yang tersedia kalau Anda merasa cocok;
4. Melakukan percobaan sederhana yang diajurkan;
5. Mengerjakan persoalan yang disediakan;
6. Mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Menguasai pengertian, konsep, teori, dan aplikasi suhu dan kalor serta
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

 Menguasai pengertian, konsep, teori tentang suhu dan termometer;


 Mengkonversi suhu dalam berbagai termometer;
 Menggunakan termometer dengan tepat dalam kehidupan;
 Menguasai pengertian, konsep, teori tentang kalor dan pengukurannya;

-1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

 Menguasai pengertian, konsep, dan teori tentang pengaruh kalor dalam


benda-benda yaitu pemuaian benda dan perubahan wujud benda;
 Menguasai pengertian, konsep, teori tentang proses perpindahan kalor
(konduksi, konveksi, dan radiasi);
 Menemukan manfaat dan bahaya panas dalam kehidupan sehari-hari.

D. URAIAN MATERI

Anda dalam modul ini diajak untuk mempelajari tentang suhu dan kalor.
Secara garis besar Anda akan membahas tentang:

1. Suhu dan Termometer


2. Kalor dan Pengukurannya
3. Pengaruh kalor pada benda
a. Pemuaian benda
b. Perubahan wujud benda
4. Perpindahan panas (konduksi, konveksi, dan radiasi)
5. Manfaat dan Bahaya dari Panas.

Semoga Anda dapat mempelajari bahan ini dengan baik dan nantinya
dapat membantu siswa SMA belajar tentang suhu dan kalor dengan benar.

1. Suhu dan Termometer

Anda pasti pernah merasakan kepanasan di musim kemarau, dan kadang


merasakan kedinginan di malam hari. Kalau anda pergi ke pegunungan Anda
sering merasa kedinginan, sedangkan kalau Anda duduk dekat api unggun,
Anda merasa kepanasan. Kalau Anda sakit, kadang juga merasakan badan
Anda panas. Untuk mengukur tingkat kepanasan atau kedinginan Anda tadi
digunakan termometer agar lebih tepat.

-2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Ukuran kuantitatif tingkat kepanasan dan kedinginan tubuh Anda secara


ilmiah disebut suhu atau temperatur tubuh Anda. Dengan demikian kalau
kita ingin mengetahui tingkat kepanasan tubuh kita, kita perlu melihat berapa
suhu tubuh kita. Secara umum suhu atau temperatur suatu benda diterangkan
sebagai ukuran kuantitatif tingkat kepanasan atau kedinginan suatu benda.
Dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.

Termometer Celcius. Termometer yang paling banyak kita pakai dalam


hidup sehari-hari adalah termometer zat cair, dan khususnya air raksa. Kita
menggunakan termometer Celcius, yang menggunakan prinsip pemanasan air
raksa. Air raksa dalam tabung bila dipanasi akan memuai. Celcius mengambil
dua titik acuan, yaitu suhu air membeku yang disebut titik nol derajat (0 oC)
dan suhu waktu air mendidih disebut titik 100 derajat (100 oC). Kemudian
skalanya dibagi dalam 100 bagian (lihat gambar 1).

Gambar 1. Termometer Celcius (Serway, hal. 508; dan Google.com)

Selain termometer Celcius, ada beberapa termometer zat cair yang lain
yaitu termometer Fahrenheit dan Reamur. Termometer Fahrenheit
menggunakan acuan campuran es dan garam yang mencair pada suhu 32 0F
dan mendidih pada suhu 212 0F. Sedangkan Reamur menggunakan skala 0

-3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

0
C untuk suhu es mencair dan 80 0C untuk suhu air mendidih. Dalam banyak
perhitungan ilmiah kita kenal juga suhu Kelvin (K), yang menggunakan
perhitungan K = C + 273 0C.

Dengan demikian maka konversi keempat pengukuran suhu itu adalah


sebagai berikut:

C = 5/9 (F - 32o) ................................ (1)

F = 9/5 C + 32o ................................ (2)

R = 4/5 C ................................ (3)

K = C + 273o ................................ (4)

Secara lebih jelas konversi beberapa termometer itu dapat dilihat pada
gambar 2 berikut:

Gambar 2. Perbandingan skala termometer (Google.com)

Dari gambar 2 diatas, berapa suhu titik beku air dan titik didih air menurut
termometer Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin?

-4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Beberapa bentuk termometer air raksa dapat dilihat pada gambar 3 di


bawah ini!

Gambar 3. Beberapa bentuk termometer air raksa (Google.com)

Selain termometer zat cair yang telah kita bahas, saat ini ada berbagai
macam termometer. Ada termometer gas, termometer inframerah, termometer
digital, termometer bimental.

Tugas Anda!

Carilah dalam internet (google.com) tentang bermacam-macam


termometer itu! Buatlah catatan dari apa yang Anda pelajari tentang
berbagai termometer itu seperti:

1) Nama termometer
2) Kegunaannya
3) Cara kerjanya.

Contoh Soal

Bila suhu tubuh Anda adalah 36 oC, berapa derajat suhu tubuh Anda dalam
Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin?
Jawab:
F = 9/5 C + 32 = 9/5 (36o) + 32 = 64,8 + 32 = 96,8 oF.
R = 4/5 C = 4/5 (36o) = 28,8 oR.
K = C + 273 = 36o + 273o = 309 K.

-5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

2. Kalor dan Pengukurannya

Setelah Anda mempelajari suhu dan termometer, Anda diajak untuk


mempelajari tentang kalor atau panas. Kalor adalah bentuk energi yang
berpindah karena perubahan suhu. Ukuran kalor adalah dalam kalori. Berapa
besarnya 1 kalori?

Bila Anda mempunyai 1 gram air dalam gelas kemudian Anda panasi
sampai suhunya naik 1oC, maka panas yang Anda gunakan itu disebut 1
kalori. Kalau Anda punya 1 kg air maka diperlukan panas 1000 kalori atau 1
Kkal (kilo kalori) untuk menaikkan suhunya 1 oC. Sehingga 1 kalori
didefinisikan sebagai banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu
1 gram air 1 oC. (lihat gambar 4).

air, 1g

Q=1 kalori

Gambar 4. Pengertian 1 kalori (Suparno, 2009: 33)

Banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu benda (ΔQ)
dipengaruhi oleh masa benda (m), pertambahan suhu (ΔT ), dan juga jenis atau
macam benda itu yang disebut panas jenis benda (c). Maka banyaknya panas
dapat dirumuskan sebagai berikut:

.............................. (5)
ΔQ = m.c.ΔT

Atau secara umum ditulis

dQ = m.c.dT

-6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Dimana:

ΔQ = banyaknya kalor atau panas yang diperlukan


m = masa benda yang dipanaskan
c = panas jenis benda dengan satuan: kalori/gram oC.
ΔT = pertambahan suhu.

1) Ekuivalensi Panas Mekanik (Hukum Joule)

Kita ingin tahu apakah kalor atau panas itu merupakan bentuk energi.
Untuk itu kita mau belajar dari tokoh Fisika yaitu James Prescott Joule, yang
sering disebut Joule. Joule mengadakan percobaan untuk membuktikan bahwa
kalor atau panas itu sebagai bentuk energi. Ia membuktikan dan menemukan
kesetaraan antara kalori (ukuran panas) dengan joule (ukuran energi mekanik).
Dalam percobaannya ia menemukan hubungan berikut:

1 kalori = 4,2 Joule


........................................ (6)
1 Joule = 0,24 kalori

Bagaimana percobaan Joule di lakukan? Secara sederhana Joule


menggunakan kalorimeter yang diisi air. Di dalam kalorimeter dimasukan
pengaduk yang digerakkan oleh naik-turunnya beban (lihat gambar 5).

-7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

L
P
A
m
K
h
air

Gambar 5. Percobaan Joule

Keterangan:

A : beban dengan masa m


K : kalorimeter berisi air
P : pengaduk
L : termometer

Bila beban A dilepas, maka talinya memutar pengaduk P. Putaran


pengaduk P menyebabkan air dalam kalorimenter tambah panas. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa pertambahan panas air dalam kalorimeter
disebabkan oleh energi potensial dari beban. Maka dapat dicari hubungan antara
energi potensial beban dengan panas air dalam kalorimeter sebagai berikut:

Energi kalor, panas yang diterima air dalam kalorimeter =

∆Q = mair.c. ΔT kalori.

Energi potensial dari beban = Epot = mbeban.g.h. joule.

Dengan menyamakan ∆Q = Epot , didapatkan:

mair.c. ΔT kalori = mbeban.g.h. joule

1 kalori = (mbeban.g.h.)/( mair.c. ΔT) Joule

-8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Dari berkali-kali percobaan akhirnya Joule dapat menemukan kesetaraan


kalori dengan joule yaitu 1 kalori = 4,2 joule.

Mengamati video percobaan Joule

Untuk merasakan nuansa penemuan Joule, Anda diminta


mengamati 2 video tentang percobaan Joule berikut (video 1 dan 2).
Amati secara teliti bagaimana Joule menggunakan kesetaraan energi
kalor dengan energi potensial beban.

Video 1. Percobaan Joule klasik

Video 2. Percobaan Joule tiruan

2) Prinsip Kesetimbangan Termal – Azaz Black

Prinsip yang sangat penting dari termofisika adalah prinsip kesetimbangan


termal dari Black yang disebut Azas Black. Secara singkat prinsip itu berbunyi:

a) Bila ada dua benda yang satu suhunya lebih tinggi dari yang lain, dan
kedua benda itu disatukan, maka benda yang lebih tinggi suhunya akan
memberikan panas kepada benda yang suhunya lebih rendah, sampai
terjadi kesetimbangan termal.
b) Panas yang diberikan = panas yang diterima. Ini dapat dirumuskan
sebagai:
.................................. (7)
ΔQberi = ΔQterima

-9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Contoh Soal

1) Berapa panas yang diperlukan untuk memanaskan 5 kg besi dari suhu awal
25 oC menjadi 55 oC? Panas jenis besi = 0,47 J/g.oC.
Jawab:
ΔQ = m.c.ΔT = (5 kg).(0,47 J/g.oC).( 55 oC - 25 oC)
= (5000 g).( (0,47 J/g.oC).(30 oC) = 70500 J = 70,5 KJ.

2) Sebuah termos berisi 150 g air dengan suhu 4 oC. Kemudian 90 g logam
yang bersuhu 100 oC dimasukkan dalam termos itu. Bila suhu akhir
setelah setimbang adalah 21 oC; berapa panas jenis logam itu?
Jawab:
Panas yang diberikan oleh logam = panas yang diterima air

ΔQberi = ΔQterima

ml.cl. ΔTl = ma.ca. ΔTa ( l = logam, a = air).

(90 g).( cl ).( 100 oC -21 oC) = (150 g).(1 kal/g.oC).( 21 oC -4 oC)

(90 g).( cl ).( 79 oC) = (150 g).(1 kal/g.oC).( 17 oC)

cl 
15017kal  0,36 kal
9079g oC g oC

- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

3. Pengaruh Kalor pada Benda

Anda ingin tahu apa yang akan terjadi bila suatu benda menerima kalor
atau panas? Lakukan percobaan berikut!

Melakukan Percobaan!

1) Ambillah air dingin, masukkan dalam panci. Cobalah masukan tangan Anda
dalam panci itu! Rasakan panasnya! (Kalau Anda mempunyai termometer,
ukurlah suhu air itu!). Setelah itu panasilah air tadi beberapa saat. Masukkan
tangan Anda! Apa yang Anda rasakan?
 Apakah panas air sebelum dan sesudah dipanasi berbeda?
 Apakah suhu air sama? Apa kesimpulan Anda?
2) Ambilah sebatang logam. Ukurlah suhu awalnya! Selanjutnya panasilah
logam itu! Ukurlah suhu setelahnya!
 Apa yang Anda temukan?
 Apa kesimpulan Anda?
3) Ambillah botol yang kecil, isilah air. Panasilah botol itu! Apa yang Anda
lihat? Apakah volumenya berubah?
4) Ambillah es dan letakkan pada panci. Panasilah panci itu! Apa yang terjadi?
Apakah esnya tetap atau berubah? Kalau berubah, menjadi apa?

Pertanyaan umum tentang percobaan Anda!

a) Apa yang terjadi bila suatu benda dipanasi berdasarkan percobaan


Anda?
b) Apa pengaruh panas atau kalor pada suatu benda? Mengapa
demikian?

- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Untuk memberikan wawasan yang lain, Anda dapat melihat video 3, 4, 5


berikut!

Mengamati video!

Video 3: Tentang pergerakan molekul zat yang dipanasi.

Video 4: Tentang pemuaian air

Video 5: Tentang perubahan wujud.

Pertanyaan Pengarah

1) Apa yang terjadi dengan molekul-molekul dalam zat padat yang


dipanasi? (video 3)
2) Apa yang terjadi pada video 4? Ternyata air yang dipanasi
mengalami pemuaian, bertambah volumenya. Mengapa demikian?
3) Apa yang terjadi dalam video 5? Ternyata benda mengalami
perubahan wujud bila dipanasi. Mengapa dapat terjadi demikian?
4) Menurut Anda apa yang terjadi bila benda dipanasi? Jelaskan!

a) Pemuaian Benda

Dari percobaan Anda, secara umum dapat dikatakan bahwa benda yang
dipanasi dapat mengalami perubahan suhu, pemuaian, dan perubahan wujud.
Disini secara singkat mau dijelaskan mengapa demikian.

Anda telah melihat secara mikro (video 3), bahwa molekul-molekul benda
yang dipanasi bergerak lebih cepat dan kuat, sehingga mendesak molekul yang

- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

ada didekatnya. Selanjutnya molekul yang didekatnya mendesak yang didekatnya


dan seterusnya. Akibatnya jarak antara molekul lebih lebar. Inilah proses
pemuaian suatu zat yang dipanasi.

Secara makro, benda yang dipanasi akan memuai, yaitu bertambah


panjang, bertambah lebar, dan bertambah tinggi. Secara keseluruhan benda itu
bertambah volumenya. Dalam percobaan Anda memanasi air dalam botol dan
juga dalam video tentang air yang dipanasi (Video 4), Anda juga melihat bahwa
volume air bertambah.

Kita dapat menghitung berapa pertambahan panjang suatu benda bila


dipanasi. Pertambahan panjang suatu benda yang dipanasi (ΔL) tergantung pada
panjang mula-mula benda itu (Lo), pertambahan suhu (ΔT), dan koefisien panjang
benda itu (α). Secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

ΔL = Lo. α . ΔT ............................. (8)

Sehingga panjang akhir benda =

L1 = Lo + Lo. α. ΔT = Lo (1+ α. ΔT) ............................. (9)

Keterangan:
ΔL = pertambahan panjang benda
Lo = panjang mula-mula
L1 = panjang akhir benda
α = koefisien linear benda (koefisien muai panjang benda).
ΔT = pertambahan suhu.

Bagaimana dengan pertambahan volume benda yang dipanasi?


Pertambahan volume benda yang dipanasi (ΔV) tergantung pada volume awal
(Vo), pertambahan suhu (ΔT), dan koefisien volume benda itu (β), yang setiap
benda berbeda. Secara sederhana dapat dituliskan dalam rumus berikut:

- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

ΔV = Vo.β.ΔT .............................. (10)


Sehingga volume akhir menjadi:

V’ = Vo + Vo.β.ΔT = Vo ( 1 + β.ΔT )
.............................. (11)

Dimana:
ΔV = pertambahan volume benda yang dipanaskan
Vo = volume awal
V’ = volume akhir
β = koefisien muai volume benda, besarnya = 3 α
ΔT = pertambahan suhu

Contoh Soal

1) Sebuah pipa baja yang panjangnya 15 m dipanaskan dari suhu 20oC


sampai suhu 50oC. Koefisien muai panjang baja = 12 x 10-6/oC. Berapa
pertambahan panjangnya?
Jawab:

ΔL = Lo. α . ΔT = (15 m).(12 x 10-6/oC).(50oC – 20oC)

= (15 m).(12 x 10-6/oC).( 30oC) = 5400 x 10-6 m = 5,4 x 10-3 m.

2) Anda mempunyai 200 cm3 air raksa dalam sebuah botol. Bila air raksa itu
dipanaskan dari suhu 20oC sampai 100oC, berapakah volume akhir air
raksa tersebut? Koefisien muai air raksa = 18 x 10-5/oC.
Jawab:

ΔV = Vo.β.ΔT = (200 cm3 ).( 18 x 10-5/oC).( 100oC -20oC)

= (200 cm3 ).( 18 x 10-5/oC).( 80oC) = 2,88 cm3.

Maka Volume akhir = 200 cm3 + 2,88 cm3 = 202,88 cm3.

- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

b) Perubahan Wujud Zat

Pada bagian ini Anda diajak untuk mempelajari tentang perubahan wujud zat
yang terjadi karena benda itu dipanasi. Kita akan mengawali dengan mengamati
sejenak wujud benda yang ada di sekitar kita.

(1) Wujud benda

Tugas Anda!

1) Sebutkanlah wujud benda yang Anda ketahui! Ada berapa macam


wujud benda!
2) Carilah contoh-contoh benda yang termasuk dalam klasifikasi wujud
benda yang Anda sebutkan dalam nomor 1)!
3) Apa perbedaan yang menonjol dari wujud-wujud benda tersebut?
4) Bagaimana volume, masa, bentuk, dan gerak molekulnya? Apakah ada
perbedaan disini?

Secara sederhana wujud benda dibedakan menjadi 4 wujud yaitu zat padat, zat
cair, gas, dan plasma. Secara makroskopik, benda padat mempunyai bentuk dan
volume tetap; benda cair mempunyai bentuk yang berubah dan volume tetap;
sedangkan gas mempunyai bentuk dan volume berubah. Sedangkan plasma
merupakan gas yang terionisasi, yang terdiri dari sejumlah sama dari ion dan
elektron. Plasma juga tidak punya bentuk dan volume tetap.

Secara mikroskopis, pada benda padat molekul-molekulnya bergetar pada


kedudukan tetap dengan daya ikat antar mokekul yang kuat dan jarak antar
molekul sangat kecil. Pada benda cair gaya antar molekul masih cukup kuat untuk
mempertahankan kesatuan molekul, tetapi tidak cukup kuat untuk mencegah
molekul-molekul mengelinding keluar. Sedangkan pada gas, molekul gas dengan

- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

bebas bergerak kemana-mana, gaya ikat antar molekul sangat kecil dan jarak
antar molekul sangat besar (lihat gambar 6).

Gambar 6. Wujud benda (Google.com)

(2) Perubahan Wujud Benda

Anda telah mengamati dalam percobaan Anda bahwa es yang dipanasi


mengalami perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam video 5 Anda juga
mengamati bahwa benda yang dipanasi semakin tinggi bukan hanya memuai,
tetapi dapat mengalami perubahan wujud. Secara singkat dapat dibedakan
beberapa macam perubahan wujud yaitu:

1) Mencair : dari padat ke cair


2) Menguap : dari cair ke gas
3) Mengembun : dari gas ke cair
4) Membeku : dari cair ke padat
5) Menyublim : dari padat ke gas
6) Menghablur : dari gas ke padat.

- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Secara lebih jelas perubahan wujud itu dapat diskemakan seperti gambar 7
berikut!

Gambar 7. Skema Perubahan Wujud Zat (Google.com)

Tugas Anda!

 Carilah contoh dalam kejadian sehari-hari yang menunjukkan


perubahan wujud diatas! Mengapa dapat terjadi perubahan wujud
seperti itu?
 Rencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan proses
perubahan wujud!

Mengapa terjadi perubahan wujud secara mikro

Secara mikro kita dapat memperhatikan gerak molekul dalam suatu benda.
Bila benda (padat) dipanaskan, maka molekul-molekul didalamnya akan bergerak
lebih cepat dan lebih kuat. Bila terus dipanaskan, maka gerakan molekul semakin

- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

cepat dan kuat sehingga lepas dari ikatannya (mencair), bila dipanaskan terus,
maka molekul akan lepas keluar (menjadi gas).

(3) Panas Peleburan dan Panas Penguapan

Untuk mengadakan perubahan wujud dari padat ke cair, atau dari cair ke
gas, diperlukan energi atau panas yang besar. Apa itu panas peleburan dan panas
penguapan suatu zat serta berapa besarnya, kita simak pengertian berikut!

 Panas peleburan Hf adalah panas yang diperlukan untuk mengubah 1 kg


zat dari padat ke cair. Besarnya =

Hf = Q/m
................................................ (12)
atau

Q = m.Hf

 Panas penguapan Hv adalah panas yang diperlukan untuk mengubah 1 kg


zat dari cair ke gas. Besarnya =

Hv = Q/m ................................................ (13)


atau

Q = m.Hv

Keterangan:

Q = banyaknya panas yang dibutuhkan


m = masa benda
Hf = panas peleburan
Hv = panas penguapan

- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Yang perlu juga diketahui adalah bahwa dalam proses perubahan wujud
itu, suhu zat tidak mengalami perubahan. Panas yang ada digunakan untuk
merubah wujud dan bukan untuk menaikkan suhu.

Contoh Soal

1) Berapa panas yang dilepaskan dalam proses pengembunan uap air dengan
masa 20 gram?
Jawab:
Q = m.Hv = (20 gram) (540 kal/gram) = 10800 kalori = 10,8 Kkal.

2) Hitunglah berapa panas yang diperlukan untuk mengubah 500 g es dari


suhu -20oC sampai semuanya menjadi cair? Panas jenis es = 0,5 kal/groC;
panas lebur es = 80 kal/gr.
Jawab:
∆Q = ∆Q1 + ∆Q2 , dimana ∆Q1 = panas untuk menaikkan suhu es
dari -20oC menjadi es 0oC; sedangkan ∆Q2 = panas yang
diperlukan dalam perubahan wujud es menjadi air.
∆Q = ∆Q1 + ∆Q2 = m.ces. ∆T + m. Hf
= (500 g).( 0,5 kal/groC).( 20oC) + (500 g).( 80 kal/gr)
= 5000 kalori + 40.000 kalori = 45.000 kalori = 45 Kkal.

4. Perpindahan Panas (Transfer Panas)

Apakah Anda ingin tahu bagaimana panas itu dapat dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lain? Dalam bagian ini akan kita pelajari bagaimana panas
dapat ditransfer dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk itu Anda diajak
melakukan percobaan berikut!

- 19 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Melakukan Percobaan!

1) Ambillah sendok dari logam; panaskah sisi sendok dengan lilin dan
peganglah sisi yang lain. Apa yang anda rasakan? Ternyata tangan
Anda merasa panas. Jadi panas diransfer dari sisi sendok yang panas
ke tangan anda!
2) Ambillah gelas dan isilah dengan air! Panaskah gelas itu dari bawah.
Amati apa yang terjadi? Ternyata terjadi gelembung air yang naik
dari bawah ke permukaan gelas, dan bahkan terjadi aliran dalam
gelas itu.
3) Waktu ada sinar matahari, pergilah ke luar rumah sebentar. Apa
yang anda rasakan? Ternyata kulit anda merasa panas dari sinar
matahari.

Dari percobaan Anda itu, ada 3 cara panas ditransfer atau dipindahkan, yaitu
dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.

Konduksi: perpindahan panas karena molekul-molekul yang dipanasi


dari satu sisi bergerak cepat dan kuat sehingga menggetarkan molekul
sebelahnya dan seterusnya, sehingga sisi sebelah menjadi panas. Dalam
konduksi molekul tetap dalam posisinya, tidak keluar dari benda itu.

Konveksi: perpindahan panas karena konveksi, aliran. Molekul yang


dipanasi menjadi lebih ringan lalu bergerak keatas dan tempatnya diisi
molekul yang lebih dingin, sehingga terjadi aliran. Untuk konveksi ini
molekul yang panas sendiri mengalir. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

Radiasi: perindahan panas karena sinar, karena gelombang


elektromagnetik. Sinar matahari sampai pada kita meski tidak ada konduksi
dan aliran.

- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

Melihat Video

Untuk semakin mengerti secara jelas proses transfer panas ini, lihat dan
cermatilah video 6, 7, 8 berikut!

Video 6: tentang konduksi

Video 7: tentang konveksi

Video 8: tentang radiasi.

Pertanyaan

1) Jelaskan apa yang terjadi dalam video 6, 7, 8 dengan kata-kata Anda


sendiri!
2) Carilah contoh kejadian sehari-hari yang menunjukkan transfer panas
secara konduksi, konveksi, dan radiasi!

1) Besarnya Panas yang Dikonduksikan

Sebagai guru fisika, Anda pasti ingin mengerti berapa besar panas yang
dikonduksikan dalam suatu benda. Secara singkat, besarnya panas yang
dikonduksikan dalam suatu benda dipengaruhi oleh kebalikan panjang benda
(1/L), penampang benda (A), pertambahan suhu (ΔT), dan koefisien konduksi zat
(k). Sehingga dapat dirumuskan menjadi:

Q  k . A.T
H  .............................................. (14)
t L

Keterangan

H = banyaknya panas per waktu = ΔQ/Δt = daya panas, dengan


satuan Joule/det = watt

- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

k = koefisien konduksi zat, dengan satuan watt/m.oC.


L = panjang benda
A = penampang benda.

Artinya: semakin panjang benda itu, maka panas yang dikonduksikan semakin
kecil; semakin luas benda itu, semakin besar panas yang dikonduksikan; dan
semakin pertambahan suhu tinggi semakin besar panas yang dikonduksikan.

2) Besarnya Panas yang Dikonveksikan Zat

Besarnya panas yang dikonveksikan atau dialirkan tergantung pada luasan


permukaan dimana konveksi terjadi (A), perubahan suhu (ΔT), dan koefisien
konveksi (h). Secara singkat dirumuskan sebagai berikut:

H = h.A. ΔT ........................................ (15)

Keterangan:
H = besarnya panas yang dikonveksikan
h = koefisien konveksi
A = penampang benda.

Artinya: semakin penampang benda itu luas dan semakin pertambahan suhunya
besar, maka panas yang dikonveksikan juga semakin besar.

- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

3) Besarnya Panas yang diradiasikan

Besarnya panas yang diradiasikan atau dipancarkan suatu benda tergantung


pada luas permukaan benda (A), suhu (T), emisivitas (ε), dan konstanta Stefan
Boltzman (τ). Secara lengkap dirumuskan sebagai:

H = dQ/dt = ε. τ . A. Τ4. ........................... (16)

Keterangan:

 H = energi yang dipancarkan per satuan waktu (daya, power);

 ε = emisivitas, seberapa besar suatu zat itu memancarkan


radiasi; antara 0 < ε <1

 τ = Konstanta Boltzman = 5,67 x 10-8 W/m2K4 = J/det.m2K4.

 Benda hitam = benda yang menyerap panas dan memancarkan


panas sempurna, ε = 1; sedangkan reflektor adalah pemancar
jelek, ε = 0.

Contoh Soal

1) Sebuah lempeng besi mempunyai tebal 2 cm dan penampangnya 5000


cm2. Salah satu sisinya bersuhu 150 oC dan sisi yang lain 140 oC. Berapa
banyak panas per detik yang dihantarkan melalui lempeng itu? k = 0,115
kal/det.cm.oC.
Jawab:
Q  k . A.T
H 
t L
Q  (0,115)(5000)(10).
H  kal / det  2880kal / det
t 2

- 23 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

2) Air dalam tabung yang berpenampang 0,2 m2 dipanaskan dari bawah


sehingga suhu air di bawah tabung 100oC dan suhu air di atas permukaan
30oC. Berapa banyaknya panas yang dikonveksikan dari dasar tabung ke
permukaan? h air = 1 watt/m2.oC.
Jawab:
H = h.A. ΔT = (1 watt/m2.oC).( 0,2 m2).( 100oC -30oC) = (1).(
0,2).(70) watt
H = 14 watt.

3) Sebuah benda hitam berbentuk bola, berdiameter 2 cm mempunyai suhu


600oC. Berapa panas yang diradiasikan rata-rata per detik?
Jawab:
Jari-jari bola R = ½ diameter = 1 cm = 0,01 m.
Penampang bola = A = 4 πR2 = 4 (3,14).(0,01m)2 = 1,26 x 10-3 m2.
T = 600 + 273 = 873 K.
H = ε. τ . A. Τ4 = (1).(5,67 x 10-8 W/m2.K4).( 1,26 x 10-3
m2.).(873K)4
H = 41,4 watt.

- 24 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 17: Suhu Dan Kalor

5. Manfaat dan Bahaya dari Panas

Anda mengalami dan merasakan betapa panas sangat berguna bagi


kehidupan kita sehari-hari. Tanpa panas kita tidak mungkin dapat hidup di
bumi ini secara baik. Namun Anda juga tahu dan mengalami bahwa panas
dapat membahayakan kehidupan kita bila tidak sesuai dengan yang kita
butuhkan.

Untuk lebih memperdalam kesadaran kita akan manfaat dan bahaya dari
panas dalam kehidupan kita, dan menyikapinya secara bijak, Anda diminta
untuk menjawab beberapa pertanyaan refleksi berikut!

Pertanyaan Refleksi:

1) Apakah manfaat panas dalam hidup Anda?


2) Apakah manfaat panas bagi kehidupan manusia dan alam semesta ini?
3) Menurut Anda, apakah bahaya dari panas dalam hidup Anda? Berilah
contoh!
4) Apakah bahaya panas bagi hidup manusia dan alam semesta? Jelaskan!
5) Sikap mana yang tapat dan bijak dalam menggunakan dan
memperlakukan panas dalam hidup ini? Mengapa demikian?
6) Pengetahuan dan sikap apa saja yang Anda temukan dengan
mempelajari suhu dan kalor ini, yang berguna bagi hidup Anda dan
bagi orang lain? Ceritakan!

- 25 -

Anda mungkin juga menyukai