Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

PANAS

Disusun Oleh kelompok 9/5C :


Eni astriani (1401045101)
Haorri septiningtias (1401045127)
Azizah Lathifah (1401045048)
Dosen pengampu :Dra.Hj.Yulia Rahmadhar,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2016

LAPORAN PRAKTIKUM
Judul Praktikum

: Panas

Hari/tanggal praktikum

: Sabtu, 29 Oktober 2016

Praktikan

: 1. Azizah lathifah
2. Eni astriani
3. Haorri septiningtias

Kelas

: 5C

PANAS (P)

P1. Panas Dapat Menyebabkan Benda Berubah Wujud


A. Landasan teori
B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa wujud suatu benda dapat berubah
apabila dipanaskan atau didinginkan.
C. Alat dan Bahan
1. Gelas kimia
2. Jembatan pembakar
3. Kas
4. Lampu spiritus

1 buah
1 buah
1buah
1 buah

5. Penjepit tabung reaksi


1 buah
6. Es batu
secukupnya
7. Lilin
secukupnya
8. Tabung reaksi
1 buah
9. Air
secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang diperlukan
2. Masukan es batu ke dalam gelas kimia sampai bagian
3. Panaskan es batu dalam gelas kimia dengan pembakar spiritus amati apa yang
terjadi
4. Masukan ilin ke dalam gelas kimia, kemudian panaskan dengan pembakar
spiritus. Amati apa yang terjadi
5. Masukkan air ke dalam tabung reaksi sampai bagian, kemudian panaskan
dengan pembakar spiritus. Amati apa yang terjadi
E. Perolehan data
F. Rangkaian Percobaan

Nama
No.

Benda / Zat

Wujud Benda
Sebelum

Sesudah Dipanaskan

Dipanaskan
1.

Es batu

Padat

Mencair

2.

Lilin

Padat

Meleleh

3.

Air

Cair

Mendidih

P2. Panas Dapat Menyebabkan Benda Padat Memuai


A. Landasan teori
B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa benda padat memuai apabila
dipanaskan
C. Alat Dan Bahan Praktikum
1. Peralatan muai panjang
2. Batang alumunium
3. Mistar

1 set
1 buah
1 buah

D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengukur panjang awal batang alumunium.
3. Meletakkan batang alumunium pada peralatan muai panjang.
4. Menyalakan batang alumunium pada peralatan muai panjang.

5. Menyalakan pembakar dan biarkan selama 15 menit. Kemudian matikan


pembakar.
6. Mengukur panjang batang alumunium setelah dipanasi. Catat pada lembar
pengamatan.
E. Perolehan data
1. Panjang batang alumunium sebelum dipanaskan 20,1cm
2. Panjang batang alumunium setelah dipanaskan 21cm
3. Berdasarkan praktikum tersebut maka disimpulkan apabila batang alumunium
dipanaskan maka anjangnya akan berubah
F. Rangkaian Percobaan
P3. Panas Dapat Menyebabkan Benda Cair Memuai
A. Landasan teori
B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulka bahwa zat cair memuai apabila dipanaskan.
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Labu erlenmayer
1 buah
2. Pipa kapiler
1 buah
3. Sumbat karet
1 buah
4. Lamou spiritus
1 buah
5. Jembatan pembakar
1 buah
6. Kasa
1 buah
7. Termometer
1 buah
8. Air
secukupnya
D. Prosedur Pengamatan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengisi labu erlenmeyer dengan 100 ml.
3. Memasang termometer pada salah satu lubang pada sumbat karet dan pipa kapiler
pada lubang lainnya.
4. Menutup labu erlenmeyer menggunakan sumbat karet yang telah dipasang
termometer dan pipa kapiler.
5. Mencatat suhu awal dan tinggi air sebelum dipanaskan.
6. Meletakkan lampu spiritus dibawah jembatan pembakar dan meletakkan kasa di
atas jembatan pembakar.
7. Memanaskan labu erlenmeyer yang berisi air selama 10 meit.
8. Mengamati dan mencatat suhu akhir dan tinggi akhir air setelah dipanaskan.
E. Perolehan data
No.
1.
2.

Keadaan
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan

F. Rangkaian Percobaan

Suhu air
20,6C
60,2C

Tinggi air
0ml/0cm
0,2ml/0,2cm

P4. Panas Dapat Berpindah Secara Radiasi


A. Landasan teori
B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa panas dapat berpindah secara
radiasi.
C. Alat dan Bahan
1. Gelas kimia
1 buah
2. Termometer
1 buah
3. Air panas
secukupnya
D. Prosedur Pengamatan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Meletakkan atau mendetakatkan bagian punggung telapak ke bagian gelas kimia
yang kosong dengan jarak kira-kira 1 cm.
3. Kemudian mendekatkan termometer ke bagian bawah gelas kosong dengan jaraak
kira-kiraa 1 cm.
4. Mendekatkan termometer kebagian samping gelas kimia yang kosong dengan
jarak kira-kira cm.
5. Mendekatkan punggung telapak tangan kebagian bawah gelas kimia yang berisi
air panas (mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm.
6. Setelah itu mendekatkan termometer kebagian bawah gelas kimia yang berisi air
panas (mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm.
7. Dekatkan punggung telapak tangan kebagian samping gelas kimia yang berisi air
panas (mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm.
8. Dekatkan termometer kebagiaan samping gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1 cm.
E. Perolehan data
F. Rangkaian praktikum
P5. Panas Dapat Berpindah secara Konveksi
A. Landasan teori
B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa panas dapat berpindah secara
konveksi.
C. Alat dan Bahan
1. Gelas kimia
2. Lampu spiritus
3. Jembatan pembakar

1 buah
1 buah
1 buah

4. Kasa
1 buah
5. Lilin
1 buah
6. Air
secukupnya
7. Serbuk gergaji
secukupnya
8. Pintalan kertas
1 buah
9. Semprong
1 buah
10. Sekat karton berbentuk T
1 buah
D. Prosedur Praktikum
Praktikum I
1. Siapkan alat dan bahan yang akan diperlukan.
2. Mengisi gelas imia dengan air sampai bagian kemudian taburkan serbuk
gergaji.
3. Mengamati dan catat hasil pengamatan.
4. Memanaskan gelas kima yang berisi air dan serbuk gergaji.
5. Mengati dan catat hasil pegamatan.
Praktikum II
1. Menutup lilin dengan semprong yang telah berisi sekat berbentuk T dekatkan
pntalan kertas berasap pada atas semprong.
2. Mengamati dan catat hasil pegamatan.
3. Menyalakn lilin dan tutup kembali dengan menggunakan semprong. Dan
dekatkan pintalan kertas berasap pada atas semprong.
4. Mengamati dan catat hasil pengamata.
E. Perolehan data
F. Rangkaian Percobaan
P6. Panas dapat Berpindah secara Konduksi
A. Landasan teori
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat itu. Perpindahan kalor dengan cara konduksi pada umumnya terjadi
pada zat padat. Suatu zat dapat menghantar kalor disebut konduktor, seperti berbagai
jenis logam. Sedangkan zat penghantar kalor yang buruk disebut isolator, pada
umumnya benda-benda non logam. Contoh konduksi adalah memanaskan batang besi
di atas nyala api. Apabila salah satu ujung besi dipanaskan, kemudian ujung yang lain
dipegang, maka semakin lama ujung yang dipegang semakin panas. Hal ini
menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari ujung besi yang dipanaskan ke
ujung besi yang
B. Tujua praktikum
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa panas dapat berpindah secara
konduksi
C. Alat dan bahan
1. Lampu spritus
2. Kubus alumunium

1 buah
1 buah

3. Kubus kayu
4. Sumbat karet
5. Anak timbangan 10 g
6. Batang alumuium
7. Lidi/tusuk sate
D. Prosedur praktikum
1. Pegang salah satu ujung batang

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
muai sebelum dan sesudah ujungnya dipanaskan

atau dibakar dengan lampu spiritus. Amati dan catat hasil pengamatan.
2. Pegang ssalah satu ujung lidi dan batang muai atau besi sebelum dan sesudah
ujungnya dipanaskan dengan lampu spiritus. Amati dan catat hasil pengamatan.
3. Pegang kubus kay dan kubus alumunium yang digunakan untuk memegang
diapitkan ke batang muai sebelum dan sesudah batang muai dipanaskan dengan
lampu spiritus. Amati dan catat hasil pengamatan.
4. Pegang sumbat karet dan anak timbangan (yang digunakan sebagai pemegang,
diapitkan pada batang muai) sebelum dan sesudah batang muai dipanaskan atau
dibakaar dengan lampu spiritus. Amati dan catat hasil pengamatan.
E. Perolehan data

Batang alumunium dan lidi


Kubus kayu
alumunium
Sumbat karet
timbangan

dan

dan

F. Rangkaian percobaan

Sebelum dipanaskan
Semua tidak panas

Setelah dipanaskan
Bagian besi yang terasa panas

kubus Semua tidak panas

Bagian kubus alumunium yang


panas

anak Semua tidak panas

Batang alumunium panas lalu


menghantarkan pada anak
timbangan

Anda mungkin juga menyukai