Anda di halaman 1dari 7

A.

Karakteristik Teori Operan Conditioning

Seperti Pavlow dan Watson, Skinner juga memikirkan tingkah laku

sebagai hubungan antara perangsang dan repons, tetapi berbeda dengan

kedua tokoh yang terdahulu itu, Skinner membuat perincian lebih jauh.

Skinner membedakan adanya dua macam respon yaitu

a. Respondent respons ( reflexive respons ) yaitu respons yangg

ditumbulkan oleh perangsang - perangsang tertentu perangsang

perangsang yang demikian itu yang disebut eliciting stimuli

menimbulkan respons-respons yang secara tetap misalnya makanan

yang menimbulkan keluarnya air liur. Pada umumnya perangsang

perangsang yang demikian itu mendahului respons yang ditimbulkan

b. Operant response ( insutrumental response) yaitu respons yang timbul

dan berkembangnya dikuti perangsang perangsang tertentu.

Perangsang yang demikian itu disebut reinforcing stimuli atau

Reinforcer, karena perangsang perangsang tersebut memperkuat

respons yang telah apa yang dikemukakan diatas itu adalah suatu

penyederhanaan mengenai prosedur pembentukan tingkah laku melalui

operant conditioning. Di dalam kenyatannya proseduritu banyak sekali

variasinya dan lebih kompleks apa yang dikemukakan diatas

Teori Skinner tersebut dewasa ini sangat besar pengaruhnya

terutama diamerika serikat dan negara negara pengaruhnya. Konsep

konsep bebavior control dan bebavior modification sangat populer di

kalangan kalangan tertentu, bersumber pada teori ini


Didalam dunia pendidikan, khususnya dalam lapangan metodologi

dan teknologi pengajaran, pengaruh ini sangat besar. Program- program

inovatif dalam bidang pengajaran sebagian besar disusun berdasar atas

teori Skinner. Program program yang demikian itu misalnya :

a. Programmed instruction dan sarananya programmed book

b. Computer assisted instruction ( CAI ) dan

c. Program yang menggunakan teacbing machine

B. Prinsip Pengkondisian Conditioning


Ada dua prinsip umum dalam operant conditioning yaitu:
1. Setiap respon yang diikuti dengan stimulus yang menguatkan
cenderung akan diulang
2. Stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar
rata-rata terjadinya respon operan
Dalam pengkondisian operan, penekananya adalah pada perilaku dan
pada konsekwensinya. Dengan pengkondisian operan, organism pasti
merespon dengan cara tertentu untuk memproduksi stimulus yang
menguatkan.
Prinsip pengkondisian operan berlaku untuk berbagai maan situasi.
Untuk memodifikasi perilaku, seseorang ukup mencari sesuatu yang
menguatkan bagi suatu organism yang perilakunya hendak dimodifikasi,
menunggu sampai perilaku yang diinginkan terjadi dan kemudian segera
memperkuat organism tersebut.
C. Konsep Utama Operant Conditioning
Pengkondisian operant terdiri dari dua konsep utama yaitu :
a. Penguatan (Reinforcement)
Adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu
perilaku akan terjadi. Penguatan boleh jadi kompleks. Penguatan
berarti memperkuat. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua
bagian:

1. Penguatan Positif
Adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons
meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung
(rewarding). Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa
hadiah , perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk
menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau
penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).
2. Penguatan Negatif

Adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons


meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang
merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan
negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan,
memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak
senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).

Satu cara untuk mengingat perbedaan antara Penguatan Positif


dan Penguatan Negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu
yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada
sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah
mengacaukan penguatan negatif dengan hukuman. Agar istilah ini
tidak rancu, ingat bahwa penguatan negatif meningkatkan
probabilitas terjadinya suatu prilaku, sedangkan hukuman
menurunkan probabilitas terjadinya perilaku. Berikut ini disajikan
contoh dari konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman. (J.W
Santrock 274).

b. Hukuman
Adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu
perilaku atau apa saja yang menyebabkan sesuatu respon atau tingkah
laku menjadi berkurang atau bahkan langsung dihapuskan atau
ditinggalkan. Dalam bahasa sehari-hari kita dapat mengatakan bahwa
hukuman adalh menegah pemberian seasuatu yang diharapkan
organism, atau member seseuatu yang tidak diinginnya.
Namun menurut skinner hukuman tidak menurunkan probabilitas
respon, walupun hukuman bisa menekan suatu respon selama hukuman
itu diterapkan, manun hukuman tidak akan melemahkan kebiasaan.
Skinner juga berpendapat bahwa hukuman dalam jangka panjang tidak
akan efektif, tampak bahwa hukumman hanya menekan perilaku, dan
ketika ancaman dihilangkan, tingkat perilaku akan ke level semula.
Contoh :

Penguatan Positif
Perilaku
Kedepan
Perilaku Konsekuensi
Murid
Murid mengajukan Guru memuji
mengajukan lebih
pertanyaan yang bagus murid
banyak
pertanyaan
Penguatan Negatif
Perilaku
Kedepan
Konsekuensi
Perilaku Murid makin
Guru berhenti
Murid menyerahkan PR sering
menegur
tepat waktu menyerahkan PR
murid
tepat
waktu
Hukuman
Perilaku
Konsekuensi
Kedepan
Perilaku Guru mengajar
Murid berhenti
Murid menyela guru murid
menyela
langsung
g
Bahwa penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua bentuk itu,
konsekuensi meningkatkan prilaku. Dalam hukuman, perilakunya berkurang
D. Shapping (Pembentukan Respon)
Berdasarkan pengkondisian operan, pada tahun 1951 skinner
mengembangkan teknik pembentukan respon atau disebut dengan
shaping untuk melatih hewan menguasai tingkah laku yang komplek yang
juga relevan dengan tingkah laku manusia. Teknik pembentukan respon ini
dilakukan dengan cara menguatkan organism pada setiap kali ia bertindak
kearah yang diinginkan sehingga ia menguasai atau belajar merespon
sampai pada suatu saat tidak perlu lagi menguatka respon tersebut
Pembentukan respon terdiri dari dua komponen, yaitu : diferential
reinforcement (penguatan diferensial) yang berarti sebagian respon
diperkuat dan sebagian lainya tidak dan successive approximation
(kedekatan suksesif), yakni fakta bahwa responrespon yang semakin sama
dengan yang diinginkan oeh eksperimentalllah ang akan
diperkuat. Dalam ontoh skinner, ketika tikus masuk ke dalam kotak
skinner akan diberi penguat secara bertahap sampai tikus bisa menekan
tuas.
E. Generalisasi Dan Diferensiasi
Yang dimaksud dengan generalisasi adalah penguatan yang hampir
sama dengan penguatan sebelumnya akan dapat respon yang sama.
Organism cenderung menggeneralisasilkan apa yang di pelajarinya, contoh
dalam kehidupan sehari-hari, seorang siswa akan mengerjakan PR dengan
tepat waktu karena pada minggu lalu ia mendapat pujian didepan kelas
oleh gurunya ketika menyelesaikan PR tepat waktu. Contoh lainnya, anak
kecil yang mendapatkan penguatan oleh orang tuany akarena menimang
dan menyayangi anjing kelluarga, ia akan segera mengeneralisasikan
respon menimang anjing itu dengan anjing yang lain.
Generalisasi dapat juga dapat dikekang oleh latihan diskriminasi.
Diskrimnasi adalah respon organism terhadap suatu penguatan, tetapi tidak
terhadap jenis penguatan yang lain. Latihan diskriminasi akan efektif jika
terdapat stimulus diskriminatif yang jelas dalam membedakan kasus
dimana respon harus dilakukan dengan khusus dengan kasus dimana
respon harus ditekan.
Jika dikaitkan dengan contoh diatas dimana anak akan
mengeneralisasikan menyayangi anjing keluarga dan anjing yang lainnya,
sedangkan dapat berbahaya jika anjing tetangga galak, maka orang tua
harus memberikan latihan diskriminasi, sehingga
anak mendapatkan penguatan jika ia menyayangi anjing keluarga dan
bukan anjing tetangga, dengan ara oranng tua mmenunjukkan aspek-aspek
anjing yang melihatkan keramahan dari anjing tersebut. Sehingga anak
akan bisa mengenali mana anjing yang ramah dan bisa disayang dan mana
anjing yang galak.
F. Kelebihan dan Kekurangan Operant Conditioning
Dalam sebuah teori tentunya tentunya ada kelebihan dan kelemahannya,
begitu jugadi dalam teori operant conditioning. Berikut adalah kelebihan
dan kekurangan dari teori pengkondisian operan.
1. Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak
didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman.
Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik
sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan. Dan
dengan adanya penguatan, menjadikan motivasi bagi organism untuk
berperilaku yang benar sesuai dengan keinginan.
2. Kekurangan
a. Proses belajar dapat diamati secara langsung, padahal pelajar
adalah proses kegiatan mental yang tidak dapt disaksikan dari luar,
keuali sebagai gejalanya.
b. Proses belajar bersifat otomatis-mekanis sehingga terkesan seperti
ggerakan mesin dan robot, padahal setiap individu memiliki self-
direction (kemampuan mengarahkan diri)dan sellf-control
(pengendalian diri) ayng bersifat kognitif, sehinggga ia bisa
menolak jika ia tidak menghendakki
c. Proses belajar manusia dianalogikan dengan perilaku hewan itu
sulit diterima, mengingat menoloknya perbedaan karakter fisikk
maupun psikis antara manusia dan hewan.

Anda mungkin juga menyukai