Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI INTERVENSI PSIKOLOGI SOSIAL UNTUK

MENINGKATKAN DAMPAK INTERVENSI PERILAKU

*Fattah Hanurawan

. *) Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang. Alamat e-mail:


fhanurawan@yahoo.com

Abstrak: Untuk mengatasi masalah-masalah sosial maka dapat


dilakukan penanganan perilaku sosial melalui intervensi psikologi sosial.
Intervensi psikologi sosial adalah intervensi dengan menggunakan teori-
teori, konsep-konsep, dan hasil-hasil penelitian psikologi sosial yang
diterapkan untuk memecahkan perilaku sosial yang relevan. Empat
strategi anteseden terdiri dari teknik-teknik: pendidikan dan pelatihan,
pemberian tanda, pemodelan, dan komitmen perilaku. Strategi
konsekuensi untuk intervensi perilaku sosial meliputi teknik: pemberian
hukuman, pemberian hadiah, dan pemberian umpan balik. Dalam
konteks implementasi praktis, serangkaian strategi dan teknik itu dapat
dikombinasikan dalam satu program intervensi psikologi sosial.

Kata-kata kunci: strategi intervensi psikologi sosial, dampak intervensi


perilaku.

Dalam kehidupan sosial nyata, banyak masalah-masalah tersebut juga dapat


masalah-masalah sosial yang disebab- dilakukan penanganan perilaku sosial
kan oleh perilaku sosial manusia. melalui intervensi psikologi sosial.
Masalah-masalah social yang disebab- Intervensi psikologi sosial adalah
kan oleh perilaku sosial manusia itu di intervensi dengan menggunakan teori-
antaranya adalah masalah HIV, teori, konsep-konsep, dan hasil-hasil
masalah obesitas, masalah kekerasan penelitian psikologi sosial yang
dalam rumah tangga atau masalah diterapkan untuk memecahkan masa
kekerasan di lingkungan sekolah lah-masalah perilaku sosial yang
(Hanurawan, 2008), masalah perilaku relevan. Solusi intervensi perilaku
agresi penonton sepak bola, dan sosial itu pada kesempatan selanjutnya
masalah prasangka yang ada dalam akan mampu memberi sumbangan
hubungan antar kelompok etnis di yang bersifat signifikan terhadap
Indonesia. peningkatan kesejahteraan hidup
Berdasar asumsi bahwa masalah- manusia (Hanurawan & Diponegoro,
masalah sosial tersebut terjadi 2005), baik dalam skala individu,
disebabkan oleh perilaku sosial maka komunitas, masyarakat, maupun
potensi solusi untuk memecahkan negara (Dalton dkk., 2007).

35
Hanurawan, Strategi Intervensi Psikologi Sosial Untuk Meningkatkan Dampak Intervensi
Perilaku | 77

Pada artikel ini diuraikan strategi- Dalam dunia kita yang cenderung
strategi intervensi dalam psikologi menuntut ukuran-ukuran yang materi-
sosial untuk meningkatkan dampak allistic dan positivistic nampaknya
intervensi perilaku terfokus terkait pendekatan analisis perilaku terhadap
masalah-masalah sosial. Strategi- intervensi perilaku sosial cukup
strategi intervensi untuk meningkatkan mendapat tempat. Hal ini terjadi
dampak intervensi perilaku terfokus karena banyak bagian dari masyarakat
terkait masalah-masalah sosial kita menuntut hasil nyata atau terukur
terutama memanfaatkan pendekatan sebagai bukti empiris dari suatu
analisis perilaku (behaviour analysis intervensi perilaku. Pendekatan ini
approach) terhadap rancangan dan cukup sesuai diterapkan oleh para
evaluasi intervensi perilaku sosial. praktisi sosial yang dalam proyek
mereka mencoba menghadirkan ranca-
STRATEGI INTERVENSI ngan dan hasil yang bersifat terukur
PSIKOLOGI SOSIAL UNTUK atau bersifat empiris dalam penangan-
MENINGKATKAN DAMPAK an masalah-masalah sosial kemasya-
INTERVENSI PERILAKU rakatan.
Selain filosofi keilmuan yang
Pendekatan Analisis Perilaku berbasis pada pengukuran perilaku
terhadap Intervensi Perilaku teramati, karakteristik kedua pende
Sosial katan analisis perilaku adalah pada
konsep Skinner tentang “seleksi
Pendekatan analisis perilaku konsekuensi”. Dalam hal ini seseorang
terapan dikembangkan berdasar melakukan suatu perilaku karena
filsafat ilmu salah satu tokoh aliran seseorang tersebut menseleksi kon-
psikologi behavioristik, yaitu B.F. sekuensi-konsekuensi positif yang
Skinner. Seperti umumnya para tokoh mengikuti dari suatu perilaku dan
psikologi behavioristik, Skinner menghindari konsekuensi-konsekuensi
memiliki keyakinan filsafat ilmu yang negatif. Konsekuensi-konsekuensi
menjelaskan bahwa psikologi memiliki positif yang paling memotivasi terjadi-
objek perilaku yang teramati nya perilaku tersebut dipilih berdasar
(observable behaviour) ketimbang kriteria “kesegeraan” dan kriteria
perilaku tidak teramati (covert “kepastian”.
behaviour). Berdasar keyakinan Sebagai contoh, konsep “seleksi
filosofis ini maka pendekatan analisis konsekuensi” terkait kriteria“ kesege
perilaku terhadap intervensi secara raan” dan kriteria “kepastian” ini dapat
konsekuen mengukur hasil intervensi diterapkan dalam menjelaskan alasan-
perilaku pada objek sasaran perilaku alasan yang memotivasi orang tetap
yang teramati atau pada hasil perilaku melakukan perilaku merokok. Dalam
(behavioral outcomes) (Lehman & hal ini perokok melihat konsekuensi
Geller, 2008). yang segera dan pasti (perasaan
nyaman) lebih memotivasi terjadinya
78 | Jurnal Sains Psikologi, Jilid 2, Nomor 1, November 2012, hlm. 35-44

perilaku merokok ketimbang melihat sebutan anteseden atau aktivator


konsekuensi yang “jauh” dan “tidak karena mereka mendahului atau
pasti” (kanker paru). Ukuran mengarahkan perilaku yang diperlukan
kemenonjolan konsekuensi negatif untuk memperoleh konsekuensi-
menderita penyakit kanker paru konsekuensi yang diharapkan. Contoh
apabila merokok adalah sesuatu yang keberadaan stimulus anteseden yang
keberadaannya jauh dan tidak pasti mampu mengarahkan perilaku adalah
bagi seseorang dalam melakukan orang-orang yang mengalami
perilaku merokok. Namun, sebaliknya kegemukan dan melakukan praktek
apabila perokok melihat konsekuensi diet yang menjadi korban stimulus
merokok dapat membuatnya secara anteseden. Orang-orang tersebut
segera dan memastikan dirinya akan menjadi korban stimulus anteseden
mengidap penyakit kanker paru maka berupa rambu penunjuk jalan masuk di
ia kemudian akan menghindari depan sebuah rumah makan cepat saji
perilaku merokok. yang mengarahkan mobil mereka
Keberadaan seleksi konsekuensi masuk ke dalam tempat parkir rumah
sebagai basis bagi seseorang yang makan itu, berjalan masuk ke dalam
melaksanakan atau tidak melaksana rumah makan, dan mengambil uang
kan suatu perilaku dapat diterapkan dari dompet dalam upaya memperoleh
untuk pengembangan intervensi konsekuensi segera atau konsekuensi
psikologi sosial terkait perilaku- langsung burger berukuran besar dan
perilaku sosial yang membantu kentang goreng super seperti
masyarakat menjadi lebih sejahtera. diiklankan oleh rambu penunjuk jalan.
Salah satu cara yang efektif untuk Hubungan sekuensial entitas:
meningkatkan perilaku yang anteseden perilaku  konsekuensi;
diharapkan oleh masyarakat atau untuk disebut dengan istilah kontingensi-
mereduksi perilaku yang tidak tiga-term. Kontingensi-tiga-term men-
diharapkan oleh masyarakat adalah jadi dasar teoritis bagi keberadaan
merubah konsekuensi atau kemenonjo intervensi-perubahan perilaku yang
lan konsekuensi yang mengikuti suatu dikembangkan dan dievaluasi oleh
perilaku. Pendekatan alternatif adalah para analisis perilaku terapan (applied
melalui pengubahan stimulus behaviouranalyst). Dalam pengem-
lingkungan yang ada sebelum terjadi bangan intervensi itu, dalam upaya
perilaku yang ditargetkan. Apabila untuk merubah perilaku sosial ke arah
konsekuensi mengendalikan perilaku yang diinginkan, analis perilaku secara
maka stimulus anteseden akan cermat melakukan:
mengarahkan perilaku. Stimulus-  Pembuatan definisi atau
stimulus dalam lingkungan sering batasan tentang suatu perilaku
ditunjukkan dengan keberadaan bermasalah;
eksistensi konsekuensi-konsekuensi.  Pembuatan identifikasi tehadap
Stimulus-stimulus dalam lingkungan anteseden-anteseden yang men
tersebut dapat diistilahkan dengan
Hanurawan, Strategi Intervensi Psikologi Sosial Untuk Meningkatkan Dampak Intervensi
Perilaku | 79

dahului timbulnya perilaku a.Pendidikan dan Pelatihan


tersebut. Sebelum melakukan perubahan
 Pembuatan identifikasi terha perilaku maka para analis perilaku
dap konsekuensi-konsekuensi perlu memberikan rasional terkait
yang mengikuti perilaku tuntutan perubahan perilaku bermasa-
tersebut. lah. Rasional ini membantu kelompok
sasaran menjadi memahami atau lebih
Analisis terhadap perilaku memahami konsekuensi-konsekuensi
bermasalah dilakukan melalui keberadaan perilaku bermasalah dalam
observasi langsung, survai, dan diri mereka (misalnya adalah dalam
wawancara untuk memberi identifikasi perilaku non pro-lingkungan hidup).
secara tepat anteseden-anteseden dan Deskripsi tentang rasional untuk
konsekuensi-konsekuensi suatu peri terjadinya perubahan perilaku sosial
laku bermasalah. Apabila anteseden- dapat dilakukan melalui instrumen
anteseden dan konsekuensi-konse pendidikan. Contoh rasional semacam
kuensi suatu perilaku bermasalah telah ini adalah dalam intervensi untuk me-
teridentifikasi, seorang analisis ningkatkan perilaku membuang sam-
perilaku mencoba merubah suatu pah pada tempat sampah perlu terdapat
perilaku bermasalah dengan merubah deskripsi informasi tentang : konse-
kontingensi yang ada, misalnya kuensi negatif membuang sampah
dengan menambah anteseden- tidak pada tempat sampah (lingkungan
anteseden yang baru dan konsekuensi- menjadi kotor; potensi penularan
konsekuensi yang baru (Lehman & penyakit; suasana hati negatif); konse-
Geller, 2008). kuensi positif membuang sampah pada
tempat sampah (lingkungan menjadi
Strategi Intervensi Perilaku bersih dan indah; terhindar dari
penularan penyakit; suasana hati
Strategi intervensi perilaku dapat positif).
diklasifikasi menjadi empat strategi Selain pendidikan, pelatihan dapat
anteseden dan tiga strategi konsekuen dilakukan untuk melakukan pemberian
yang selama ini oleh para analis intervensi anteseden. Pemberian inter-
perilaku telah diterapkan dalam vensi anteseden adalah melalui
perubahan perilaku sosial yang serangkaian teknik spesifik (bermain
bermasalah. peran; drill atau pengulangan perilaku;
umpan balik) sehingga peserta pelatih-
1. Strategi Anteseden an dapat melakukan perilaku tertentu
yang sudah ditargetkan oleh perancang
Empat strategi anteseden terdiri pelatihan.
dari teknik-teknik: pendidikan dan Informasi dalam pendidikan dan
pelatihan,pemberian tanda, pemodelan, pelatihan disampaikan melalui media
dan komitmen perilaku. cetak atau media elektronik dan secara
personal atau secara kelompok.
80 | Jurnal Sains Psikologi, Jilid 2, Nomor 1, November 2012, hlm. 35-44

Informasi yang disampaikan secara c. Pemodelan


interpersonal lebih efektif apabila Apabila tanda cukup sesuai untuk
dilakukan dalam kelompok kecil dan perilaku yang sederhana maka untuk
dilakukan dengan melibatkan secara perilaku yang kompleks diterapkan
aktif partisipan dalam aktivitas- pemodelan (modelling). Pelaksanaan
aktivitas dan demonstrasi-demonstrasi pemodelan mencakup demonstrasi
yang relevan. perilaku spesifik kepada audiens
sasaran. Pemodelan menjadi lebih
b. Tanda efektif apabila model ditampilkan
Tanda (prompt) adalah tanda dengan konsekuensi ganjaran segera
verbal atau tertulis yang disampaikan setelah target perilaku dilakukan.
secara strategis di suatu tempat di Pemodelan dapat ditampil kan melalui
mana suatu perilaku yang ditargetkan demonstrasi secara langsung namun
diperkirakan akan terjadi. Pesan dalam untuk audiens yang lebih luas
tanda memiliki kedudukan sebagai demonstrasi dilakukan melalui media
anteseden pengingat agar perilaku elektronik.
yang ditargetkan dilakukan oleh orang Penelitian Winnet dkk. tahun 1985
atau kelompok sasaran. Lehman & dkk. (dalam Lehman & Geller, 2008)
Geller (2008) menjelaskan beberapa yang melakukan suatu intervensi
kondisi yang membantu efektifitas berskala besar terkait peningkatan
pemberian tanda, yaitu: perilaku konservasi menghasilkan
 Target perilaku didefinisikan temuan tentang signifikansi peran
secara akurat dalam tanda. pemodelan dalam pembentukan peri
 Target perilaku relatif mudah laku koservasi. Dalam penelitian ini,
dilaksanakan. subjek yang menyaksikan video
 Pesan disampaikan apabila presentasi tentang perilaku konservasi
target perilaku relatif dapat menunjukkan penurunan penggunaan
dilaksanakan. energi rumah tangga setelah periode
 Pesan disampaikan secara waktu sembilan minggu dibanding
sopan. kelompok kontrol (kelompok yang
tidak menyaksikan video presentasi
Pemberlakuan tanda cukup tentang perilaku konservasi).
populer karena beberapa alasan, yaitu:
 Penerapannya yang bersifat d. Komitmen Perilaku
sederhana.
 Relatif berbiaya rendah. Komitmen perilaku adalah inter-
 Relatif memiliki dampak vensi perilaku dengan meminta
signifikan apabila diimplemen individu –individu untuk secara formal
tasikan secara cermat pada menyetujui merubah perilaku mereka
skala besar. dengan membuat komitmen perilaku.
Dalam hal ini apabila individu menan-
datangani kartu perjanjian untuk me-
Hanurawan, Strategi Intervensi Psikologi Sosial Untuk Meningkatkan Dampak Intervensi
Perilaku | 81

ningkatkan suatu target perilaku kuensi negatif kepada orang-orang


(membuang sampah pada tempat pem- yang yang melaksanakan perilaku
buangan sampah) atau menghentikan tersebut. Teknik hukuman ini kurang
perilaku yang tidak diinginkan diminati oleh para ahli psikologi sosial
(membuang sampah tidak pada tempat karena membutuhkan kewenangan
pembuangan sampah) maka mereka kekuasaan formal yang besar dan perlu
akan merasa berkewajiban menghor- mengerahkan usaha yang sangat besar
mati komitmen itu dan mereka akan untuk menjadi efektif. Dalam hal ini
melaksanakan janji tersebut. cukup sulit dan membutuhkan waktu
Para analisis perilaku menjelaskan yang lama untuk selalu mengawasi
tendensi untuk mengikuti secara orang yang melakukan pelanggaran
konsisten pada komitmen perilaku dan memberi hukuman kepada mereka
terjadi karena individu belajar aturan- (mencari serta menangkap pelanggar
aturan perilaku dan melalui pengala- pembuang sampah sembarangan dan
man belajar bahwa patuh pada aturan memberi denda kepada pelanggar
yang diasosiasikan atau dihubungkan tersebut). Meskipun membutuhkan
dengan konsekuensi personal positif usaha-usaha yang sangat keras namun
dan konsekuensi sosial positif. Selain para ahli psikologi sosial dapat bekerja
itu, individu juga belajar bahwa sama dengan pemerintah lokal untuk
melanggar aturan sering kali dikuti menetapkan undang-undang terkait
dengan konsekuensi personal negatif perilaku yang tidak diinginkan dan
dan konsekuensi sosial negatif. Para menetapkan aparat keamanan yang
ahli psikologi sosial mengatribusikan berwenang melaksanakan undang-
tendensi untuk mengikuti secara undang itu di lapangan.
konsisten komitmen perilaku pada Alasan lain terkait kekurangmina
norma sosial yang kuat untuk konsis- tan para ahli psikologi sosial dalam
tensi yang menciptakan tekanan untuk penerapan konsekuensi negatif adalah
secara internal dan eksternal konsisten. pengaruhnya terhadap sikap dan
perilaku jangka panjang pada orang-
2. Strategi Konsekuensi orang yang menerima konsekuensi
negatif. Dalam hal ini pertanyaan
Strategi konsekuensi untuk yang muncul adalah: Apakah sikap
intervensi perilaku sosial meliputi terhadap membuang sampah pada
teknik: pemberian hukuman, pemberi- tempat sampah dipengaruhi oleh
an hadiah, dan pemberian umpan intervensi pemberian hukuman kepada
balik. orang yang tidak membuang sampah
a. Hukuman pada tempat sampah? Dalam
Strategi konsekuensi menerap menanggapi pertanyaan ini, terdapat
kan teknik hukuman (penalty) melalui kecenderungan yang menunjukkan
identifikasi perilaku-perilaku yang sebagian besar individu cenderung
tidak diinginkan (undesirable memberi reaksi kepada hukuman
behaviour) dan memberikan konse dengan menunjukkan sikap negatif dan
82 | Jurnal Sains Psikologi, Jilid 2, Nomor 1, November 2012, hlm. 35-44

emosi negatif. Dalam situasi ini, istilah ganjaran (reward). Ganjaran ini
individu tidak melakukan perilaku dapat berbentuk pujian verbal,
yang tidak diinginkan oleh masyarakat keistimewaan, pemberian uang, ke-
lebih karena sekedar menghindari naikan upah, dan promosi (Riggio,
konsekuensi negatif ketimbang karena 2009).
mengharapkan menerima konsekuensi Sebelum intervensi pemberian
positif. Ini berarti dalam bahasa yang ganjaran dilakukan maka intervensi itu
sederhana dapat disimpulkan bahwa harus didahului dengan pesan ante-
hukuman memiliki makna memberi seden yang menginformasikan kepada
motivasi kepada seseorang untuk individu atau public tentang keberada-
melaksanakan suatu perilaku (mem- an suatu ganjaran apabila seseorang
buang sampah pada tempat sampah) melaksanakan suatu perilaku yang
namun itu tidak memberi makna diinginkan.Pesan anteseden ini disebut
member kebahagiaan kepada sese- dengan istilah insentif.Pesan anteseden
orang pada saat melaksanakan suatu tidak hanya menginformasikan kepada
perilaku. individu atau publik tentang keberada-
Dalam hal ini apabila penindakan an suatu ganjaran apabila seseorang
atau pemberian hukuman tidak melaksanakan suatu perilaku diingin-
konsisten maka perilaku individu akan kan namun juga menginformasikan
cenderung kembali pada perilaku kepada individu atau publik tentang
semula (sebelum intervensi sosial). keberadaan suatu hukuman apabila
Fenomena ini dapat dilihat pada seseorang melaksanakan suatu peri-
disiplin penggunaan helm pengaman laku yang tidak diinginkan (disin-
bagi pengendara sepeda motor di sentif).
Indonesia. Apabila pemberian hukum- Berbagai jenis perilaku telah
an berupa tilang oleh polisi kepada menjadi sasaran program intervensi
pengendara sepeda motor yang tidak insentif/ganjaran yang berjalan dengan
menggunakan helm pengaman bersifat efektif. Berbagai jenis perilaku telah
tidak konsisten maka banyak pengen- menjadi sasaran program intervensi
dara sepeda motor di Indonesia insentif/ganjaran antara lain adalah
kemudianmenjaditidakdisiplinmenggu penggunaan sabuk pengaman, kepa-
nakan helm pengaman. tuhan pada pengobatan dokter, komit-
men pada donasi organ tubuh,
b. Ganjaran pengurangan penyalahgunaan narkoba,
Dalam upaya untuk meng- produktivitas karyawan, dan perilaku
hindari efek samping negative pember- lingkungan hidup (Lehman & Geller,
lakuan hukuman, para ahli psikologi 2008).
behavioristik member alternative Selain kemampuan untuk mem
pengembangan teknik pengembangan bantu secara efektif peningkatan
perilaku diinginkan yang diikuti perilaku yang diinginkan, ternyata
dengan konsekuensi positif. Konse- terdapat beberapa kelemahan teknik
kuensi positif ini dapat disebut dengan pemberian ganjaran. Kelemahan
Hanurawan, Strategi Intervensi Psikologi Sosial Untuk Meningkatkan Dampak Intervensi
Perilaku | 83

pertama adalah implementasi secara hasil program intervensi latihan


praktis pemberian ganjaran juga penurunan berat badan. Umpan balik
memerlukan biaya yang cukup mahal. ini juga membantu kecenderu ngan
Dalam hal ini ganjaran harus diberikan terjadinya perubahan perilaku seiring
segera setelah seseorang melaksanakan dengan keberadaan konse kuensi-
suatu perilaku. konsekuensi itu.
Kelemahan kedua, apabila Teknik umpan balik ini secara
ganjaran diberikan secara kontingen konsisten cukup berhasil diimplemen
maka target perilaku yang diinginkan tasikan pada berbagai implementasi
muncul akan menurun apabila awal intervensi pelestarian lingkungan
ganjaran tidak lagi diberikan. Untuk hidup terkait perilaku konsumsi hemat
mengatasi kelemahan ini maka perlu energy rumah tangga, perilaku me-
diberlakukan pemberian ganjaran ngemudi aman, dan perilaku merokok
dalam waktu yang tidak terbatas. (Lehman & Geller, 2008).
Kelemahan ketiga pemberian
ganjaran adalah pemberlakuan pem- Penerapan Praktis Strategi dan
berian ganjaran akan menghilangkan Teknik Intervensi Psikologi Sosial
keberadaan motivasi intrinsic dalam
diri seseorang. Motivasi intrinsic Dalam bagian sebelumnya telah
adalah dorongan untuk melakukan diuraikan strategi intervensi anteseden
suatu perilaku berdasar ganjaran yang (pendidikan dan pelatihan, pemberian
berasal dari dalam diri seseorang tanda, dan pemodelan) dan strategi
(Riggio, 2009). Dalam hal ini apabila intervensi konsekuensi (komitmen,
seseorang melaksanakan suatu peri- hukuman, ganjaran, dan umpan balik)
laku yang diinginkan maka itu lebih yang telah diterapkan atau dimplemen-
dimotivasi oleh focus dorongan tasikan secara berhasil untuk merubah
ganjaran yang berasal dari luar dirinya. perilaku dalam skala yang lebih besar.
Ini berarti apabila ganjaran tidak ada Meskipun strategi-strategi dan teknik-
maka seseorang tidak memiliki teknik itu diuraikan secara terpisah,
dorongan internal untuk melaksanakan namun dalam konteks implementasi
suatu perilaku. praktis, serangkaian strategi dan teknik
itu dapat dikombinasikan dalam satu
c. Umpan Balik program intervensi psikologi sosial.
Teknik umpan balik (feedback) Kombinasi tersebut berdasar rasional
adalah pemberian informasi kepada kebutuhan-kebutuhan ketercapaian tu-
para pelaku tentang tingkat atau juan intervensi psikologi sosial untuk
konsekuensi dari perilaku mereka. melakukan perubahan perilaku secara
Data yang berasal dari umpan balik itu efisien dan efektif.
membuat konsekuensi perilaku yang Dalam hal ini pengembang
diinginkan menjadi lebih menonjol. program intervensi harus secara
Contoh data umpan balik adalah cermat melakukan analisis kebutuhan
besaran jumlah berat badan sebagai dan melakukan pemilihan strategi
84 | Jurnal Sains Psikologi, Jilid 2, Nomor 1, November 2012, hlm. 35-44

yang sesuai. Pemilihan strategi yang psikologi sosial untuk melakukan


sesuai menjadi arah bagi pemilihan perubahan perilaku secara efisien dan
teknik-teknik intervensi yang dibutuh efektif.
kan.

KESIMPULAN DAFTAR RUJUKAN

Berdasar deskripsi tentang Dalton, J.H., Elias, M.J. &


strategi intervensi psikologi sosial Wandersman, A. 2007.
untukmeningkatkan dampak intervensi Community Psychology: Linking
perilakuterkaitmasalah- Individuals and Communities.
masalahperilaku sosial maka dapat Belmont CA: Thomson
diuraikankesimpulan- Wadsworth.
kesimpulansebagai berikut:
Pertama, berdasar asumsi bahwa Hanurawan, F. & Diponegoro, A.M.
banyak masalah-masalah social terjadi 2005. Psikologi Sosial Terapan
disebabkan oleh perilaku sosial maka dan Masalah-Masalah Sosial.
potensisolusiuntukmengatasimasalah- Yogyakarta: UAD Press.
masalah tersebut dapat dilakukan
penanganan perilaku sosial melalui Hanurawan, F. 2008. Perspektif
intervensi psikologi sosial. Psikologi Sosial terhadap
Kedua, intervensi psikologi sosial Perilaku Agresi di Lingkungan
adalah intervensi dengan mengguna- Sekolah. Sekolah Dasar. Kajian
kan teori-teori, konsep-konsep, dan Teori dan Praktik Pendidikan,
hasil-hasil penelitian psikologi sosial 16 (2):125-135.
yang diterapkan untuk memecahkan
perilaku social yang relevan. Lehman, P.K. & Geller, E.S. 2008.
Ketiga, empat strategi anteseden terdiri Applications of Social
dari teknik-teknik : pendidikan dan Psychology to Increase the
pelatihan, pemberian tanda, pemodelan Impact of Behaviour-Focused
, dan komitmen perilaku. Intervention. L. Steg, A.P.
Keempat, strategi konsekuensi untuk Buunk, & T. Rothengatter
intervensi perilaku sosial meliputi (Eds.). Applied Social
teknik: pemberian hukuman, pembe- Psychology. Understanding and
rian hadiah, dan pemberian umpan Managing Social Problems (pp.
balik. 57-86). Cambridge: Cambridge
Kelima, dalam konteks implementasi University Press.
praktis, serangkaian strategi dan teknik Riggio, R.E. 2009. Introduction to
itu dapat dikombinasikan dalam satu Industrial / Organizational
program intervensi psikologi sosial Psychology. Prentice Hall: Upper
berdasar rasional kebutuhan-kebutu Saddle River, New Jersey.
han ketercapaian tujuan intervensi
Hanurawan, Strategi Intervensi Psikologi Sosial Untuk Meningkatkan Dampak Intervensi
Perilaku | 85

Kotler (2000) menjelaskan persepsi


sebagai proses bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur dan
menginterpretasikan masukan-
masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti.
Mangkunegara (dalam Arindita, 2002)
berpendapat bahwa persepsi adalah
suatu proses pemberian arti atau
makna terhadap lingkungan. Dalam
hal ini persepsi mecakup penafsiran
obyek, penerimaan stimulus (Input),
pengorganisasian stimulus, dan
penafsiran terhadap stimulus yang
telah diorganisasikan dengan cara
mempengaruhi perilaku dan
pembentukan sikap. Adapun Robbins
(2003) mendeskripsikan persepsi
dalam kaitannya dengan lingkungan,
yaitu sebagai proses di mana individu-
individu mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar
memberi makna kepada lingkungan
mereka.

Anda mungkin juga menyukai