Anda di halaman 1dari 8

Teknik Sampling

Oleh: Yulianto Tell, 0831077902

I. PENDAHULUAN

Melakukan suatu penelitian sama halnya dengan mencari, menjelajahi atau


menemukan makna kembali secara berulang-ulang (Sudarwan Danim dan
Darwis, 2003: 29). Lebih lanjut dijelaskan oleh Kuntjojo (2009: 7) bahwa
penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis
dan objektif yang melibatkan unsur penalaran dan observasi untuk
menemukan, memferivikasi, dan memperkuat teori serta untuk memecahkan
masalah yang muncul dalam kehidupan.

Penelitian diadakan dengan tujuan memperoleh data empiris yang dapat


digunakan dalam merumuskan, memperluas, dan memverifikasi teori atau
memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Dengan adanya tujuan
ini maka penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam
berdasarkan beberapa tinjauan, antara lain: bidang ilmu, pendekatan, tempat
pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada tidaknya
perlakuan terhadap variabel.

Penelitian yang diadakan dengan tinjauan ada dan tidaknya perlakuan


dikatakan penelitian experimental dan non experimental. Penelitian
eksperimental jika melakukan perlakuan terhadap variabel tertentu.
Sebaliknya jika tidak dilakukan perlakuan terhadap variabel maka tergolong
penelitian non eksperimental.

Dengan melihat karakteristik penelitian experimental dan penelitian non


experimental, diharapkan seorang peneliti lebih mudah dalam melakukan
sampling. Teknik sampling untuk penelitian experimental dan non
experimental akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian dua dan bagian tiga
tulisan ini.
Tabel 1. Karakteristik penelitian experimental dan non experimental

Penelitian Penelitian Non


Karakteristik
Experimental Experimental
Mengetahui pengaruh Mengetahui dampak,
pemberian suatu tingkatan hubungan atau
treatment atau perlakuan hubungan sebab akibat antara
Tujuan terhadap subjek variabel bebas dan variabel
penelitian terikat dimana data variabel
bebas dan terikat sudah
tersedia
Disusun peneliti Disusun peneliti sebelum
sebelum penelitian penelitian berlangsung
Rancangan berlangsung berdasarkan hipotesis
penelitian
berdasarkan hipotesis pengetahuan
pengetahuan
Terdapat kelompok Tidak terdapat kelompok
Objek eksperimen dan eksperimen dan kelompok
penelitian kelompok kontrol yang kontrol
harus sama/setara
Terdapat variabel bebas  Tidak ada perlakuan pada
yang dikondisikan variabel bebas
sebagai bentuk  Variabel bebas sudah terjadi
Perlakuan/ perlakuan sebelum adanya penelitian
treatment
 Variabel diukur secara
intensif dalam setting
(lingkungan nyata)
Semua variabel kecuali Tidak dapat
Mengontrol/ variabel terikat mengontrol/mengendalikan
mengendalikan
variabel
Terdapat Terdapat
pengamatan/pengukuran pengamatan/pengukuran
Pengamatan/ terhadap variabel terikat dampak, tingkatan hubungan
pengukuran sebagai efek perlakuan atau hubungan sebab akibat
pada variabel bebas antar variabel bebas tehadap
variabel terikat
Sumber: Falkhi, 2013.
II. TEKNIK SAMPLING EXPERIMENTAL

Teknik sampling yang diaplikasikan dalam penelitian kuantitatif dapat


bersifat "general", dalam artian dapat pula diaplikasikan pada penelitian
kualitatif meskipun demikian ada pula bagian-bagian teknik sampling yang
bersifat "spesifik", dalam artian hanya dapat diaplikasikan untuk penelitian
kuantitatif saja, misalnya rumus-rumus tertentu yang tidak dapat
diaplikasikan pada penelitian kualitatif.

Pada dasarnya yang dimaksud dengan teknik sampling adalah suatu cara
untuk menjaring anggota sampel yang bersifat representatif terhadap
keseluruhan anggota populasi. Dalam berbagai kegiatan penelitian maka
teknik sampling hampir senantiasa muncul dipermukaan, karena adanya
keterbatasan tentang tidak mungkinnya mengungkap data empiris dari seluruh
anggota populasi. Lebih dari itu masalah sampling menjadi sangat strategis
karena kesalahan sampling (sampling error) bisa membawa kesalahan pada
seluruh penelitian.

Dalam penelitian eksperimen, ada dua teknik sampling yang digunakan yaitu
teknik sampling acak/random sampling (probability sampling) dan teknik
sampling niracak/non random sampling (non probability sampling). Apabila
seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi
anggota sampel maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan acak;
sebaliknya apabila terdapat anggota populasi yang tidak mempunyai
kesempatan sama dengan anggota populasi yang lainnya untuk menjadi
anggota sampel maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan niracak.

Random Assignment

Yang disebut dengan Rrandom Assignment adalah penunjukkan subyek


sebagai sampel experimen yang didasarkan pada teori probabilitas bahwa
setiap subyek memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel
experimen. Dengan kata lain, Random Assignment ini berfungsi untuk
menyetarakan kelompok-kelompok subyek yang diteliti sebelum diberi
perlakuan tertentu. Dalam merencanakan sampling probabilitas, idealnya
peneliti telah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

 Diketahui besarnya populasi induk


 Besarnya sampel yang diinginkan telah ditentukan
 Setiap unsur atau kelompok unsur harus memiliki peluang yang sama
untuk dijadikan sampel.

Beberapa type random sampling antara lain:

 Simple Random

Dilakukan dengan memilih subyek sebagai sampel. Umumnya dilakukan


dengan undian.

 Stratifielf Random

Populasi yang dianggap heterogen dikelompokkan kedalam sub


populasi→anggota kelompok sub populasi menjadi homogen. Dari tiap
sub populasi, secara acak diambil anggota sampelnya. Jumlah sampel yang
dapat diambil dari tiap populasi memenuhi kriteria berikut:

- Jika jumlah elemen tiap populasi sama (misalnya jumlah sampel sudah
diketahui, 150→sama jumlahnya).
- Jika jumlah elemen tiap populasi beda (misalnya A : 10, B : 20, C : 30,
D : 40. nA = (10/100) x 150.

 Cluster Random

Simple Random Sampling dan Stratifield Random Sampling berasumsi


ada list lengkap dari anggota populasi. Namun jika tidak ada list lengkap
maka cara Cluster ini bisa digunakan. Pertimbangan biaya juga menjadi
alasan Cluster Sampling bisa digunakan. Populasi dibagi-bagi menjadi
sekelompok kasus yang disebut Clusters. Biasanya berdasarkan pembagian
alami seperti lokasi, golongan sosioekonomi, dan sebagainya. Beda
dengan Stratifield yang mengambil sampel dari tiap strata, Cluster
sampling tidak mengambil sampel dari tiap cluster tetapi hanya dari cluster
yang dipilih saja. Beda lainnya, bila dalam Stratifikasi sub populasinya
homogen, namun bila sub populasinya heterogen maka bisa menggunakan
Cluster.

 Systematic Sampling

Systematic Sampling dilakukan dengan cara memilih kasus setiap interval


dari list lengkap anggota populasi. Ada dua syarat yakni sampling Interval
(K) dan Lokasi Start. Misalnya diperlukan sampel 100 dari 2500 orang,
interval = 2500/100 = 25 (Sampling interval). Kemudian tentukan nomor
secara acak dari 1 sampai 25. Misalnya 19, berikutnya berarti 44, 69 dan
seterusnya.

Non Random

Teknik Sampling Random Assignment merupakan ciri utama penelitian


experimen. Namun dalam experimen, penentuan sampel dapat pula dilakukan
dengan Teknik Non Random, seperti dalam penelitian Quasi experimen.
Teknik pengambilan sampel Non Random merupakan suatu teknik penarikan
sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak memiliki
kesempatan yang sama. Anggota yang satu memiliki kesempatan yang lebih
besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil dari suatu
penelitian yang menggunakan teknik ini dapat digunakan untuk memprediksi
populasi.

Teknik pengambilan sampel Non Random meliputi:

a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Incidental
Sampling Incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
Purpose Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu, misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan,
maka sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang makanan.
Teknik ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau
penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil kemudian membesar ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang tetapi karena dengan dua orang
ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti
mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga
jumlah sampel semakin banyak.

Keuntungan Sampling

Melakukan sampling eksperimental memiliki beberapa keuntungan antara


lain:
 Kesimpulan mengenai hubungan sebab akibat bahwa Variabel Bebas (VB)
menyebabkan Variabel Terikat (VT). VT yang terjadi atau muncul dalam
penelitian eksperimental hanya disebabkan oleh VB bukan VS atau faktor-
faktor lainnya.
 Peneliti dapat memanipulasi VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT.

Kelemahan Sampling

Melakukan sampling eksperimental memiliki beberapa kelemahan antara lain:

 Penelitian eksperimen sulit untuk digeneralisasikan dalam kehidupan


sehari-hari, karena kondisi penelitian yang sangat terkontrol sehingga
situasinya tidak seperti kehidupan sehari-hari.
 Penelitian eksperimental membutuhkan waktu yang cukup lama, karena
peneliti harus memanipulasi VB sekian lama agar VT yang diharapkan
muncul. Namun kadang kala suatu penelitian eksperimen dilakukan
dalam waktu yang relatif singkat.

III. TEKNIK SAMPLING NON EXPERIMENTAL

Penelitian Non Experimental terdiri atas beberapa jenis yaitu:

1. Penelitian Historis yaitu membuat rekonstruksi masa lampau secara


sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi serta mengsintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta
dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
2. Penelitian Deskriptif yaitu penelitian untuk membuat pencandraan atau
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
3. Penelitian Perkembangan yaitu penelitian untuk menyelidiki pola dan
urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4. Penelitian Kasus dan Lapangan yaitu penelitian untuk mempelajari secara
intensif mengenai latar belakang, keadaan sekarang, dan interaksi
lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, institusi atau
masyarakat.
5. Penelitian Korelasi yaitu penelitian untuk menyelidiki besarnya korelasi
antara variasi-variasi dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam satu
atau lebih faktor lainnya berdasarkan pada koefisien korelasi.
6. Penelitian Kausal Komparatif yaitu penelitian untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab akibat melalui pengamatan terhadap akibat
yang telah ada dan meneliti kembali faktor-faktor penyebab dari sumber
yang dapat dipercaya.

Teknik Sampling Penelitian Non Experimental

Beberapa teknik sampling dalam penelitian Non Experimental antara lain:

 Observasi
 Survei
 Studi cros sectional
 Studi-studi kecenderungan
 Studi kasus

IV. PENUTUP

Demikian penjelasan singkat mengenai teknik sampling dalam Penelitian


Experimental dan Penelitian Non Experimental yang dapat diuraikan dalam
tulisan ini, kiranya dapat bermanfaat.

V. REFERENSI

1. Anonim. (2013): Metode Penelitian. 32 hal.

2. Falkhi. (2013): Karakteristik Penelitian Experimental dan Non


Experimental

3. Anonim. (2011): Teknik Sampling Dalam Penelitian Kuantitatif

4. Prasetyanti, A. (2013): Karakteristik, kelebihan dan Kekurangan, Model


hubungan Kaus.

Anda mungkin juga menyukai