I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya yang dimaksud dengan teknik sampling adalah suatu cara
untuk menjaring anggota sampel yang bersifat representatif terhadap
keseluruhan anggota populasi. Dalam berbagai kegiatan penelitian maka
teknik sampling hampir senantiasa muncul dipermukaan, karena adanya
keterbatasan tentang tidak mungkinnya mengungkap data empiris dari seluruh
anggota populasi. Lebih dari itu masalah sampling menjadi sangat strategis
karena kesalahan sampling (sampling error) bisa membawa kesalahan pada
seluruh penelitian.
Dalam penelitian eksperimen, ada dua teknik sampling yang digunakan yaitu
teknik sampling acak/random sampling (probability sampling) dan teknik
sampling niracak/non random sampling (non probability sampling). Apabila
seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi
anggota sampel maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan acak;
sebaliknya apabila terdapat anggota populasi yang tidak mempunyai
kesempatan sama dengan anggota populasi yang lainnya untuk menjadi
anggota sampel maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan niracak.
Random Assignment
Simple Random
Stratifielf Random
- Jika jumlah elemen tiap populasi sama (misalnya jumlah sampel sudah
diketahui, 150→sama jumlahnya).
- Jika jumlah elemen tiap populasi beda (misalnya A : 10, B : 20, C : 30,
D : 40. nA = (10/100) x 150.
Cluster Random
Systematic Sampling
Non Random
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Incidental
Sampling Incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
Purpose Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu, misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan,
maka sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang makanan.
Teknik ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau
penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil kemudian membesar ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang tetapi karena dengan dua orang
ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti
mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga
jumlah sampel semakin banyak.
Keuntungan Sampling
Kelemahan Sampling
Observasi
Survei
Studi cros sectional
Studi-studi kecenderungan
Studi kasus
IV. PENUTUP
V. REFERENSI