Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan 10

PENDIDIKAN
ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS

LENNI KHOTIMAH HARAHAP


KAMIS, 29 APRIL 2021
KLASIFIKASI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
•ABK PERMANEN : ANAK YANG MEMILIKI KELAINAN (ANAK BERKELAINAN)
ATAU ANAK YANG MEMILIKI POTENSI KECERDASAN DAN ATAU BAKAT ISTIMEWA

•ABK TEMPORER : ANAK PADA UMUMNYA, NAMUN KARENA SITUASI DAN


KONDISI LINGKUNGAN, BUDAYA, SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN KEBUDAYAAN
MENGAKIBATKAN MEREKA MEMERLUKAN PENDIDIKAN KHUSUS. MISALNYA, ANAK DARI DAERAH
TERPENCIL ATAU TERBELAKANG, ANAK YANG MENGALAMI BENCANA ALAM, BENCANA SOSIAL,
ANAK YANG TIDAK MAMPU DALAM BIDANG EKONOMI, SEPERTI ANAK JALANAN, PEKERJA ANAK
ABK PERMANEN
• Anak yang memerlukan perhatian dan pelayanan khusus, seperti
anak yang mengalami hambatan penglihatan, pendengaran,
kecerdasan, fisik, emosional, sosial, atau kecelakaan sejak di dalam
kandungan atau setelah lahir mengalami kecacatan
• Pendidikannya tidak harus di SLB tetapi bisa di sekolah
umum/kejuruan secara inklusif di tempat terdekat anak
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Permanen
• Tuna Netra
• Tuna Rungu
• Tuna Wicara
• Tuna Grahita
• Tuna Daksa
• Tuna Laras
• Tuna Ganda
• Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
• Anak Lamban Belajar
• Autisme
• Anak dengan Gangguan Konsentrasi
• ABK yang memiliki potensi kecerdasan / bakat istimewa
PENGELOMPOKAN DALAM SLB

• Tuna Netra = SLB A


• Tuna Rungu = SLB B
• Tuna Grahita = SLB C
• Tuna Daksa = SLB D
• Tuna Laras = SLB E
• Autis = SF
• Tuna Ganda = SLB G
• Anak Berkesulitan Belajar Spesifik = LB SLB H
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TEMPORER

Anak yang memiliki hambatan sementara dan hambatan perkembangan


dikarenakan faktor-faktor eksternal, yaitu :
- Anak yang mengalami trauma akibat bencana
- Anak korban kerusuhan
- Anak yang memiliki kesulitan berkonsentrasi karena sering diperlakukan
kasar
- Anak yang tidak bisa membaca dikarenakan kekeliruan guru
anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu dari segi ekonomi
- Anak di daerah terpencil atau terbelakang atau masyarakat terpencil
PENDIDIKAN
Pendidikan Khusus
Pendidikan Layanan Khusus
PENDIDIKAN KHUSUS

•Peserta Didik yang memiliki kelainan.


•Peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan atau bakat istimewa.
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

• Memberikan pendidikan pada masyarakat di daerah terpencil atau


daerah yang mengalami bencana alam, tidak mampu secara ekoniomi
• Berada pada jalur pendidikan formal yang diselenggarakan dengan
menyesuaikan waktu, tempat, sarana dan prasarana pembelajaran,
pendidik, tenaga kependidikan dan lain sebagainya dengan kondidsi
kesulitan peserta didik
TUNA NETRA
(ANAK BERKELAINAN PENGLIHATAN)

Klasifikasi Tuna Netra


- Bukan Tuna Netra
- Tuna Netra Ringan
- Tuna Netra Berat
BUKAN TUNA NETRA

• Anak yang mempunyai kelainan penglihatan yang masih


dapat disembuhkan melalui pengobatan atau alat optik
tertentu.
• Anak masih memiliki kemampuan untuk mengikuti
pelajaran dengan baik.
TUNA NETRA RINGAN

• Anak yang mempunyai kelainan yang masih mengalami


kesulitan mengikuti pelajaran di kelas regular walaupun
sudah diberi pengobatan atau dibantu dengan alat optik
tertentu.
• Disebut juga anak tunanetra sebagian (partially seeing-
children)
TUNA NETRA BERAT (BUTA)

• Anak yang mengalami kelainan penglihatan yang tidak


dapat dibantu melalui pengobatan maupun alat optik
apa pun karena anak tidak mampu lagi memanfaatkan
penglihatannya.
• Dapat dididik melalui saluran lain selain mata
PENYEBAB TUNA NETRA

Berdasarkan etiologi, faktor penyebab tunanetra adalah


• Faktor Endogen : herediter
• Faktor Eksogen : penyakit, kecelakaan

Berdasarkan kurun waktu terjadinya, faktor penyebab tunanetra


• Prenatal
• Natal
• Postnatal
ANAK TUNA NETRA

• Lebih mengoptimalkan alat indera lain selain mata


• Pengenalan benda melalui kontak langsung dengan benda
• Perabaan dengan dua cara.
Cara 1 : persepsi sintetik
Cara 2 : persepsi analitik
PERSEPSI SINTETIK
• Pengenalan benda pada anak tunanetra melalui perabaan pada
obyek secara keseluruhan, baik diraba dengan satu tangan
maupun dua tangan, baru kemudian diuraikan perbagian.
• Contoh : mengenali handpone, sisir, buah, pensil, bolpoin
PERSEPSI ANALITIK
• Persepsi perabaan pada benda / obyek yang tidak dapat
tercakup dengan dua tangan dikarenakan bentuknya besar
sehingga perlu menelusuri bagiannya satu persatu
• Contoh : mobil, motor, orang, papan tulis, pakaian
METODE
PEMBELAJARAN
• METODE CERAMAH
• METODE TANYA JAWAB
• METODE LATIHAN
• METODE DISKUSI
• KARYAWISATA
• METODE JARIMATIKA
METODE CERAMAH
• Guru memberikan materi secara lisan
• Guru dituntut untuk lebih rinci dan jelas dalam
mejelaskan materi dengan harapan guru dapat
memberikan bayangan mengenai hal yang dijelaskan.
• Misal : menjelaskan tentang alat musik. Bagaimana
bentuknya, terbuat dari apa, fungsinya, cara
menggunakan dan sebagainya
METODE TANYA JAWAB
• Melalui metode tanya jawab dapat terjadi komunikasi dua arah.
• Guru dapat mengetahui sejauh mana daya tangkap peserta didik
terhadap materi yang telah dijelaskan.
METODE LATIHAN
• Setelah peserta didik memahami alat musik yang telah dijelaskan
oleh guru, bagaiman cara memainkannya, peserta didik berlatih
bermain alat musik tersebut.
TUNA RUNGU
kondisi ketidakfungsian organ pendengaran atau telinga seseorang anak
menyebabkan mereka mengalami hambatan atau keterbatasan dalam
merespon bunyi-bunyi yang ada di sekitarnya
FAKTOR PENYEBAB

• Pre natal
• Natal
• Post natal
PRE NATAL

• Hereditas
• Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan / terinfeksi virus)
• Keracunan obat-obatan saat ibu hamil
• Ibu seorang pecandu alkohol
• Ibu pernah minum obat penggugur kandungan
NATAL
Kesulitan saat kelahiran sehingga memerlukan bantuan alat
POST NATAL
• Kecelakaan
• Infeksi
• Pemakaian obat-obatan ototoksi yang mampu merusak
pendengaran
Strategi yang Bisa digunakan untuk Anak Tunarungu
1.Strategi Deduktif yaitu Sebuah pembelajaran dengan metode ceramah, tannya jawab
dan simulasi
2.Strategi Induktif yaitu Sebuah pembelajaran yang bersifat langsung sangat efektif untuk
mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi dan Keterampilan berfikir kritis.
3.Strategi Heuristic yaitu Pembelajaran yang menstimulus siswa agar aktif dalam proses
pembelajaran, memahami materi pelajaran, memecahkan masalah, dan dapat
mempresentasikannya dengan baik.
4.Strategi Ekspositorik yaitu Pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa untuk
menguasai materi pembelajaran secara optimal
5.Strategi klasikal yaitu Pembelajaran yang mencakup di satu ruangan kelas dengan
jumlah tertentu, waktu dan tempatnya sudah diatur oleh peraturan sekolah.
6. Strategi Kelompok yaitu Rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam kelompok – kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
7. Strategi Individual yaitu Pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menentukan sendiri waktu dan tempat belajar siswa indoor
maupun outdoor.
8. Strategi kooperatif yaitu Pembelajaran yang mengutamakan kerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan siswa
9. Strategi modifikasi perilaku (Behaviorisme) yaitu Pembelajaran yang dapat
merubah perilaku siswa menjadi lebih baik dan sopan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai