Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NABILLAH KHANSA

NIM : 01031482225008
MATA KULIAH : METODE KUANTITATIF DALAM BISNIS

PERBEDAAN METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF


Contoh Skripsi Yang Menggunakan Metode Kuantitatif (Gambar A) dan Contoh
Skripsi Yang Menggunakan Metode Kualitatif (Gambar B)

(Gambar A)
(Gambar B)

Gambar A: Merupakan skripsi yang menggunakan Metode Kuantitatif, hal ini dikarenakan
judul pertama terdapat “Pengaruh”. Kemudian penelitian ini merupakan penelitian Ex Post
Facto karena variable bebas dalam penelitian ini tidak dikendalikan atau diperlakukan khusus
melainkan hanya mengungkap fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada pada diri
responden sebelum penelitian dilaksanakan.

Gambar B: Merupakan skripsi yang menggunakan Metode Kualitatif, karena pada judul
pertama terdapat “Analisis” lalu dijelaskan pada bab 3 bahwa peneliti mengungkapkan jika
jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan Data Primer,
yaiu data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumbernya.
1. Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif
Secara umum, metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berkaitan dengan
angka-angka yang dianalisis dengan teknik statistik untuk menganalisa hasilnya.
Sedangkan penelitian kualitatif adalah sebuah metode untuk menjelaskan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika, sosial, sikap kepercayaan, dan persepsi
seseorang atau kelompok terhadap sesuatu.

2. Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif

2.1 Berdasarkan Tujuan


Penelitian kuantitatif menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan
generalisasi fenomena sosial yang diteliti. Sementara itu, kualitatif memperoleh
pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan realitas, dan
kompleksitas sosial.

2.2 Berdasarkan Pengumpulan Data


Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen
penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan
menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian
kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat. Sementara
itu penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam
putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-
dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu
ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti
menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.

2.3 Berdasarkan Desain Penelitian


Penelitian kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari
penelitian kuantitatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah
lagi. Sedangkan penelitian kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian
kualitatif sendiri dapat berkembang selama proses penelitian berlangsun.
3. Jenis-Jenis Variabel dan Definisinya

3.1 Variabel Bebas


Variabel bebas diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul maka akan
memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Dengan demikian, jika ditinjau
keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih dahulu muncul (ada), dan akan
diikuti variabel yang lainnya.

3.2 Variabel Terikat


Variabel terikat merupakan suatu kondisi atau nilai yang muncul sebagai akibat
adanya variabel bebas. Baik variabel bebas maupun variabel terikat sebenarnya dapat
dikaji (ditentukan) dari judul penelitian. Namun di dalam susunan judul penelitian,
letak variabel terikat tidak berarti selalu berada setelah variabel bebas. Peneliti dapat
menentukannya variabel terikat secara rasional, yakni dengan menentukan mana
variabel yang munculnya sebagai akibat dari variabel lain.

3.3 Variabel Kontrol


Selain terdapat variabel bebas dan variabel terikat, dalam penelitian eksperimen sering
kali menggunakan variabel control. Perlu dipahami bahwa variabel kontrol banyak
digunakan ketika peneliti melakukan eksperimen murni, yang berfungsi untuk
mengendalikan pelaksanaan eksperimen agar dapat berjalan sesuai rancangan
penelitiannya. Selain itu, penggunaan variabel control juga berfungsi agar hasil
eksperimen tidak tercampuri oleh kondisi luar tetapi memang sebagai akibat dari
eksperimen itu sendiri.

3.4 Variabel Antara


Variabel antara merupakan suatu faktor yang secara teoritik (konseptual) berpengaruh
terhadap fenomena hubungan antara bebas dan terikat. Dalam penelitian, variabel
antara tanpa dilakukan pengukuran maupun dimanipulasi, tetapi dikaji keberadaannya.
Variabel antara berfungsi untuk menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut, yang
nampak (terwujud) saat peneliti membahas hasil analisis hubungan antara variabel
bebas dengan terikat.

3.5 Variabel Moderator


Variabel moderator merupakan variabel bebas untuk menentukan sejauhmana efeknya
ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung.
Keberadaan variabel moderator ini bukan termasuk utama untuk diamati. Variabel
moderator dibiarkan bervariasi agar pengaruhnya terhadap variabel tergantung dapat
diamati dan diperhitungkan sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang lebih cermat
mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel tergantung.

3.6 Kovariabel
Kovariabel merupakan variabel bebas yang sudah diketahui memiliki hubungan linier
dengan variabel tergantung, dan diikutsertakan dalam desain penelitian agar
kecermatan analisis tetap terjaga. Fungsi keberadaan kovariabel sama dengan variabel
moderator tetapi tidak berupa kategori, melainkan berupa kondisi
yang kontinyu berkorelasi dengan variabel tergantung.
4. Definisi Hipotesis dan Jenis-Jenis Hipotesis
Hipotesis pada umumnya diartikan sebagai jawaban (dugaan) sementara dari masalah
suatu penelitian. Hipotesis hanya disusun dalam jenis penelitian inferensial, yakni jenis
penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji. Pengujian suatu
hipotesis selalu melalui teknik analisis statistik inferensial, sedangkan penelitian deskriptif
tidak memerlukan secara eksplisit rumusan hipotesis.

4.1 Hipotesis Satu Arah


Hipotesis searah pada umumnya disusun sebagai pernyataan yang menunjukkan arah
hubungan atau perbedaan dari dua variabel yang diteliti; arah mencerminkan
hubungan positif atau sebaliknya negatif. Sebagai misal hipotesis penelitian “Semakin
tinggi motivasi belajar siswa, diikuti semakin tinggi prestasi siswa”; menunjukkan
arah hubungan yang positif. Contoh lain “Semakin tinggi konsep diri, diikuti semakin
rendah agresivitas siswa”; yang menggambarkan ada hubungan yang bersifat negatif.

4.2 Hipotesis Dua Arah


Hipotesis tanpa arah merupakan rumusan (kalimat) hipotesis yang berisi pernyataan
hanya mengenai adanya hubungan atau hanya ada perbedaan, tanpa menjelaskan arah
hubungan di antara variabel yang diteliti, misalnya berarah positif (+) atau berarah
negatif (-). Sebagai misal, hipotesis tanpa arah “Ada hubungan yang signifikan antara
Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa”. Dalam contoh tersebut tidak
dijelaskan arah hubungan (apakah berarah hubungan positif atau negatif) di antara
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

5. Teknik Perbedaan Pengambilan Kuantitatif dan Kualitatif

5.1 Teknik Pengambilan Kuantitatif


5.1.1 Teknik pengumpulan data kuantitatif
 Metode Survei
Metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrument utama
untuk mengumpulkan data.
 Metode Eksperimen
Metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat
antara satu variable dengan lainnya (variable x dan variable y)

5.1.2 Teknik pengambilan sample kuantitatif


 Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan sampel acak sederhana kesempatan yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian dengan menggunakan
nomor undian.
 Pengambilan Sampel Acak Sistematis ( Systematic Random Sampling)
Pengambilan sampel acak sederhana kesempatan yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian dengan menggunakan
nomor undian.
 Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Metode ini mengambil sampel berdasarkan tingkatan tertentu, misalnya
penelitian mengenai perilaku karyawan pada masing-masing divisi.
 Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Cluster Sampling merupakan teknik sampling secara berkelompok.
Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu,
untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam
suatu instansi.
 Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu
bertingkat dua, tiga atau lebih.

5.2 Teknik Pengambilan Kualitatif


5.2.1 Teknik pengumpulan data kualitatif
 Wawancara
Suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer)
dan sumber informasi atau orang yang di wawancarai (interviewee) melalui
komunikasi langsung.
 Metode Observasi
Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan, suatu
proses yang didahului dengan pengamatan kemudian pencatatan yang
bersifat sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap berbagai macam
fenomena dalam situasi yang sebenarnya, maupun situasi buatan.
 Metode Dokumentasi
metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis.
Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian
dalam situasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif.
 Angket ( Questioner)
Angket memiliki fungsi serupa dengan wawancara, hanya berbeda dalam
implementasinya. Jika wawancara disampaikan oleh peneliti kepada
responden secara lisan, maka implementasi angket adalah responden mengisi
kuesioner yang disusun oleh peneliti.
 Focus Group Discussion
melakukan eksplorasi suatu isu/fenomena khusus dari diskusi suatu
kelompok individu yang berfokus pada aktivitas bersama diantara para
individu yang terlibat didalamnya untuk menghasilkan suatu
kesepakatan bersama.
5.2.2 Teknik pengambilan sampel kualitatif
 Pengambilan Sampel Acak Sederhana
Mengedepankan prinsip bahwa semua individu memiliki kesempatan yang
sama. Contoh: teknik pengundian.
 Pengambilan Sampel Acak Sistematis
Unsur populasi yang dipilih menjadi sample adalah berdasarkan urutan ke –
X. urutan ke –X ditentukan secara random.
 Pengambilan Sampel Acak Berstrata
Teknik ini digunakan untuk sample dalam populasi yang berstrata.
 Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area
Teknik sampling yang dilakukan terhadap unit sampling yang merupakan
suatu kelompok (cluster). Anggota kelompok (cluster) tidak harus bersifat
homogen. Setiap anggota kelompok dari kelompok cluster yang terpilih akan
diambil sebagai sample.
 Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat
Teknik sampling yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah.

Anda mungkin juga menyukai