Anda di halaman 1dari 58

SEMINAR AKUNTANSI

KEUANGAN
Oleh : Siti Latifah/AC 6
Pengertian Metode Penelitian

Penelitian adalah sebuah proses kegiatan mencari kebenaran


terhadap suatu fenomena ataupun fakta yang terjadi dengan cara
yang terstruktur dan sistematis.

Proses ini biasanya dilakukan oleh ilmuan atau pakar yang


berhubungan dengan hal yang akan dicari kebenarannya.
Macam Macam Penelitian
Ada macam macam metode penelitian yang biasa digunakan dalam
sebuah penelitian, mulai dari:

• Metode penelitian kualitatif


• Metode penelitian kuantitatif
• Metode penelitian survei
• Metode penelitian deskriptif
• Metode penelitian Ekspos Facto
Namun, dari beberapa macam metode penelitian di atas, ada dua yang
sering digunakan, yaitu metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Metode Penelitian Kualitatif:
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berfokus pada
pemahaman terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
Pada metode penelitian ini, peneliti menggunakan perspektif dari
partisipan sebagai gambaran yang diutamakan dalam memperoleh hasil
penelitian.

Metode Penelitian Kuantitatif:


Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat sistematis
dan menggunakan model-model yang bersifat matematis. Teori-teori
yang digunakan serta hipotesa yang diajukan juga biasanya berkaitan
dengan fenomena alam. Berikut ini adalah beberapa perbedaan
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
 Metode penelitian kualitatif menggunakan desain secara umum, sedangkan
metode penelitian kuantitatif menggunakan desain yang lebih jelas dan
spesifik.
 Metode penelitian kualitatif, menggunakan teknik penelitian berupa
observasi, eksperimen atau juga dengan wawancara terbuka. Sedangkan
metode penelitian kuantitatif dilakukan dengan tes, pengujian dan juga
wawancara terstruktur.
 Metode penelitian kualitatif mendapatkan data berupa deskripsi pendapat
dari responden ataupun hasil catatan lapangan. Sedangkan Metode
kuantitatif mendapatkan data yang berupa angka, skala maupun grafik yang
bisa dihitung.
Proses Penelitian Kuantitatif
Pada umumnya, penelitian kuantitatif yang berdasarkanparadigma
positivistik berlangsung sebagai berikut.
a) Peneliti menaruh minat dan merasa terdorong untuk menelitisuatu
masalah yang masih bersifat umum;
b) Masalah diuraikan dalam beberapa submasalah yang
melahirkanhipotesis;
c) Memilih metode dalam memecahkan masalah;
d) Menentukan populasi dan sampel yang akan digunakan;
e) Mengumpulkan data;
f) Menganalisis data;
g) Menulis laporan
 Macam-macam variabel
1. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel Bebas atau disebut dengan variabel Independent yaitu variabel yang
diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain dan biasanya variabel ini
dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
variabel lain. Singkatnya variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap variabel lain.
Contoh: Pupuk Z adalah variabel bebas. Disebut demikian karena pupuk Z akan
mempengaruhi tanaman kacang.
2. Variabel Terikat atau Dependent atau variable Output atau
Kriteria atau Konsekuen.

Sedangkan variabel tergantung atau variabel dependent merupakan variabel


yang timbul karena sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh
variabel bebas. Dalam sebuah penelitian variabel tergantung diamati dan
diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Disini variabel
dependen juga disebut dengan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel tergantung
berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.
Contoh: Dalam penelitian di atas, tanaman kacang atau lebih spesifiknya,
kesuburan tanaman kacang merupakan variabel tergantung
3. Variabel Intervening / Antara

Variabel Intervening / Antara adalah variabel secara teoritis


mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan diukur.Variabel ini dapat diukur dan diamati,namun
pengaruhnya dapat disimpulkan dari hubungan yang ada antara
variabel bebas dan variabel tergantung.
Contoh: meningkatnya hasil produksi padi dalam suatu lahan sawah
yang diukur dengan satuan penggunaan biaya pupuk tinggi, biaya
pembelian bibit padi tinggi, dan pengairan yang baik, tetap tidak
mengalami peningkatan hasil produksi padi secara signifikan. Kemudian
setelah diteliti secara seksama, ternyata sebagian besar lahan sawah
sedang terserang hama tikus.
4. Variabel Moderator

Variabel Moderator adalah variable yang mempengaruhi (bisa memperkuat


atau memperlemah) hubungan antara variable bebas dan variable terikat.
Variabel moderator juga disebut dengan variabel bebas kedua yaitu
variabel yang dipilih, diukur, diamati dan dimanipulasi oleh peneliti karena
diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel
tergantung atau disebut juga dengan variabel independen kedua yaitu
variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan dependen.Variabel moderator berfungsi untuk memberi pengaruh
hubungan antara variabel bebas dengan varibel tergantung.
Contoh: Mengenai pupuk Z, dapat diduga ada beberapa faktor yang
mempengaruhi jalannya penelitian seperti misalnya tanah, air, pot sebagai
media tanam, dan sinar matahari.
5. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti. Umumnya variabel kontrol sering digunakan peneliti untuk jenis penelitian
perbandingan. Variabel kontrol berfungsi untuk menetralkan pengaruhnya terhadap variabel
tergantung.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka
harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang
sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan
penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

6. Variabel kontinum
Variabel ini menggambarkan adanya nilai yang berubah-ubah yang menunjukkan keragaman
hasil dari ‘pengukuran’. Pada variabel tersebut kita membuat peringkat dan menempatkannya
dalam satu kontinu. Menempatkan orang pada peringkat, misalnya rangking ke satu, kedua,
ketiga dan seterusnya berdasar kriteria tertentu, namun hal ini tidak menjelaskan secara persis
berapa jarak antara masing-masing ranking tersebut.
Contoh: Kehadiran : hadir, tidak hadir; Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
 Contoh hubungan antar variabel
dalam sebuah penelitian
Contoh penelitian : Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendlian Intern

Variabel bebas (x) Variabel terikat (Y)


Sistem Informasi Pengendalian intern
Akuntansi Penjualan

Berdasarkan keterangan diatasa menggunakan dua


variabel yaitu sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian
intern dimana, variabel bebas yaitu sistem informasi akuntansi penjualan
mempengaruhi pengendalian intern.
 Teori Penelitian
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat
konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. ... Dalam
kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang pertama
digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau
konstruk variabel yang akan diteliti
Kegunaan atau fungsi teori dalam penelitian secara umum mempunyai
tiga fungsi yaitu:
1. Untuk menjelaskan (explanation) yang digunakan memperjelas dan
mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variable yang akan diteliti.
2. Untuk meramalkan (prediction) yang digunakan memprediksi, memandu
serta menemukan fakta untuk merumuskan hipotesis dan menyusun
instrument penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan
pernyataan yang bersifat prediktif.
3. Untuk pengendalian (control) yang digunakan mencandra dan membahas
hasil penelitian, sehingga selanjutnya untuk memberikan saran dalam
pemecahan masalah.
 Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan
secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.
Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan
penelitian (research question), dan merepresentasikan suatu
himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara
konsep-konsep tersebut (Polancik, 2009).
Kerangka Pemikiran “pengaruh sistem informasi akuntansi
terhadap pengendalian intern di PT Electroonic City Indonesia Tbk.
Cabang Jatinangor Town Square”.
Bagan kerangka pemikiran

PERUSAHAAN

FAKTOR EKSTERNAL SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI

FAKTOR INTERNAL PENGENDALIAN INTERN

LABA
Keterangan :
Kerangka yang tidak diteliti

Kerangka yang diteliti

Fokus penelitian pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap


pengendalian intern di PT Electroonic City Indonesia Tbk. Cabang
Jatinangor Town Square.
Penjelasan :
Dengan adanya pengendalian intern akan terciptanya suatu sarana
untuk menyusun, mengumpulkan informasi- informasi yang
berhubungan dengan transaksi perusahaan, yang secara tidak langsung
dapat dijalankan dengan baik.
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang
sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian.
Contoh penelitian : “Pengaruh Perencanaan Anggaran dan
Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas Publik”
 Dari rumusan masalah yang sudah ada yaitu “Bagaimana Pengaruh
Penyusunan Anggaran dan Pengendalian Intern terhadap
Akuntabilitas Publik baik secara parsial maupun simultan”.
yang kemudian memunculkan hipotesis, hipotesis tersebut diuji
dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan kerangka pemikiran, maka
hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Semakin baik perencanaan anggaran maka akan semakin baik
akuntabilitas publik
2. Semakin baik pengendalian internal maka akan semakin baik
akuntabilitas publik
3. Semakin baik perencanaan anggaran dan pengendalian internal
secara simultan maka akan semakin baik akuntabilitas publik
 Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau
objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang
diteliti.
Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau
bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil
penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat
digeneralisasikan pada populasi.
 jenis-jenis tekhnik sampling dan cara
mengambil anggota sampel
1. Probability sampling : teknik ini disebut juga sebagai random
sample. Biasanya ia digunakan untuk memastikan agar setiap
elemen populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk
menjadi bagian. Ada lima teknik ini yaitu:
Simple random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana adalah
teknik penarikan sampel yang memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap anggota populasi. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
Jika kamu ingin menggunakan teknik ini, pastikan kamu telah memiliki daftar
nama populasi terlebih dahulu. 
Contohnya, kamu ingin mengambil 20 sampel dari 50 orang. Setelah membuat undian,
ambil untuk sampel pertama. Kemudian nama tersebut kembalikan lagi, dan ambil undian
sampel kedua. Ini untuk menjaga agar probabilitas tetap sama.
Systematic random sampling
Dengan metode ini, pengambilan sampel tidak seacak sebelumnya. Teknik
dilakukan dengan menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian.
Langkah pertama adalah mengurutkan populasi terlebih dahulu. Kemudian cari
interval dengan membagi jumlah populasi dengan sampel yang dibutuhkan
Misalnya, populasi yang diincar berjumlah 50 orang. Kita ingin mengambil
sampel 10 saja. Untuk menentukan intervalnya, 50 orang populasi dibagi 10
orang untuk sampel. Hasilnya adalah 5. Berarti sampel yang kita ambil adalah
urutan ke-5, 10, 15, dan seterusnya.
Stratified random sampling atau sampel acak
berstrata didasarkan pada tingkatan tertentu.
Awalnya, peneliti harus mengetahui kesamaan dan
perbedaan karakter yang dimiliki oleh populasi.
Misalnya, peneliti ingin melihat tingkat kesejahteraan
di kantor A. Ia dapat membagi kelompok menjadi
karyawan, manajer tingkat menengah, dan tingkat
atas.
Cluster random sampling. Pengambilan sampel kluster dilakukan
dengan cara membagi populasi ke dalam beberapa kelompok.
Pembagian dapat didasarkan pada lokasi, usia, jenis kelamin, dan
kategori lain yang setara
Multi stage sampling. Gabungan antara stratified, cluster,
dan simple random sampling. Biasanya multi stage
sampling dilakukan kepada populasi yang jumlahnya sangat besar.
Contoh penggunaannya adalah pada sensus penduduk
Berikut ini langkah-langkahnya:
• Bagi populasi menjadi beberapa kelompok;
• Bagi lagi kelompok menjadi sub-kelompok (strata) berdasarkan kesamaan
yang dimiliki;
• Proses pembagian dapat dilakukan hingga lebih dari tiga kali;
• Setelahnya peneliti dapat menarik sampel dari setiap kelompok.
2. Non-probability
sampling
Berbeda dengan metode sebelumnya, non-probability sampling lebih
bergantung pada kemampuan dan batasan peneliti dalam menarik
sampel. Misalnya, ketika peneliti tidak memiliki daftar nama dari
populasi, atau mungkin data yang mereka pegang tidak akurat.
teknik non-probability sampling
Purposive sampling adalah teknik non-probabilitas yang sering
digunakan karena kemudahannya. Langkah awal yang harus dilakukan
adalah menentukan kriteria sampel yang sesuai dengan penelitian.
Contohnya, kita ingin meneliti penyakit kanker serviks. Kriteria terdiri dari pasien
kanker serviks, rentang usia misal 18-30 tahun, serta sudah memiliki suami.
Pastikan semua sampel memenuhi kriteria tersebut agar penelitian lebih valid. 
Accidental sampling. Teknik penarikan sampel ini biasanya dilakukan tanpa
sengaja. Cara ini cocok untuk penelitian yang sifatnya umum. Misalnya mengukur
kepuasan warga Jakarta kepada fasilitas transportasi. Jadi peneliti bisa berjaga di
sekitar stasiun dan halte kemudian menanyai orang-orang yang menggunakan
fasilitas tersebut. Accidental sampling juga cocok untuk mendapatkan sampel
yang langka. Misalnya, peneliti ingin mengetahui penyakit lupus yang jarang
diderita orang. 

Quota sampling bergantung pada kuota yang sudah ditentukan sebelumnya.


Peneliti cukup menentukan sampel yang menurutnya representatif. Selain itu,
proporsi dari jenis data tertentu perlu juga untuk dipertimbangkan.
Misalnya populasi berjumlah 100 orang yang terdiri dari 40 persen wanita dan 60 persen laki-
laki. Peneliti menentukan kuota sebanyak 10 orang. Proporsi jenis kelamin harus setara, jadi
sampel terdiri dari 4 wanita dan 6 laki-laki.
Snowball sampling Snowball sampling dikenal pula dengan sebutan
bola salju. Cara melakukannya adalah dengan menemukan sampel
pertama, kemudian meminta rekomendasi sampel berikutnya kepada
orang tersebut. Begitu pula dengan selanjutnya hingga kebutuhan
survei terpenuhi. 
Biasanya snowball sampling digunakan untuk penelitian mengenai hal sensitif
dan menyangkut privasi sehingga sulit untuk menemukan sampel yang mau
terlibat. Contohnya, penelitian tentang penderita HIV, kaum waria, transgender,
dan lainnya
MENENTUKAN UKURAN
SAMPEL

(1) Ukuran Populasi(N) diketahui


(2) Pilih taraf signifikansi α yang diinginkan
Ada metode praktis, yaitu: Tabel Kretjie ,Rumus Slovin
Tabel Krecjie untuk Menentukan Ukuran Sampel
Minimum
pada Taraf Signifikansi = 0,01 (1 %); 0,05 (5 %);
dan 0,10 (10 %)
RUMUS SLOVIN

•Rumus
  Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika
diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi α adalah:
n=
Contoh:
Berapa ukuran sampel minimum yang harus diambil dari populasi yang
berukuran
A. 1.500 dengan taraf signifikansi α = 0,05
B. 45.000 dengan taraf signifikansi α = 0,01
•Jawab:
 
A. n = 315,7894 dibulatkan 316

B. n = 8.181,8181 dibulatkan 8.182


 Macam-macam skala pengukuran
dalam penelitian
1. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala yang paling lemah dari semua skala
pengukuran yang ada. Skala ini membedakan suatu peristiwa dengan
peristiwa yang lain berdasarkan nama
2. Skala Ordinal
Skala ordinal pengukuran didasarkan pada jumlah relatif beberapa
karakteristik khusus yang dimiliki oleh setiap peristiwa. Oleh karena itu,
pengukuran skala ordinal memungkinkan penyusunan peringkat dari
masing-masing peristiwa yang terjadi
3. Skala Interval
Pada skala interval, pembedaan peristiwa dapat diurutkan. Antara
peringkat satu dengan yang lain memiliki arti. Dengan kata lain, selain
bisa dibuat dalam peringkat data dapat pula dikuantitatifkan. Sebagai
contoh interval nilai pelajaran matematika di SMP Maju adalah 0
sampai 100, bila siswa A dan B masing-masing mendapat nilai 45 dan
90 bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali dari tingkat kecerdasan A
meskipun nilai B dua kali dari nilai A.
4. Skala Rasio
Skala rasio merupakan pengukuran yang paling tinggi. Skala rasio
adalah hasil pengukuran untuk nilai yang sesungguhnya, bukan kategori
seperti pada skala nominal, ordinal maupun interval. Sebagai contoh
saldo A di bank BRI bernilai Rp.50.000,00. Angka 50.000 benar-benar
real bahwa A mempunyai uang sebesar Rp.50.000,00.
Dalam mengukur gejala atau fenomena social ada beberapa skala yang dapat
digunakan yaitu:
1. Skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dengan
skala ini maka variabel yang akan diukur dijabarkan ke dalam indicator variabel
sebagai dasar dalam menyusun butir butir instrument  penelitian.
2. Skala Guttman. Bila menggunakan skala Guttman maka jawaban tegas yang
akan diperoleh yaitu ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah dan lain lain.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan skala ini apabila ingin
mendapat jawaban tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
3. Semantic Defferensial. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, hanya
bentuknya tidak ada pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam suatu
garis kontinum yang jawaban dangat positif terletak pada bagian kanan garis dan
jawaban yang sangat negative terletak pada bagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap / karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
4. Rating Scale. Dari ketiga langkah pengukuran seperti yang telah di
kemukakan, data yang diperoleh adalah data kualitatif yang kemudian di
kuantitatifkan, tetapi dengan menggunakan rating scale maka data
mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif. Skala ini fleksibel karena tidak terbatas untuk
mengukur sikap saja tetapi juga dapat mengukur persepsi responden
terhadap fenomena lainnya.
5. Skala Thurnstone. Suatu skala bertujuan untuk mengurutkan
responden berdasarkan suatu criteria tertentu, dalam praktek metode
thurnstone ini sangat jarang digunakan karena prosedur penyusunannya
memakan waktu lama, disamping itu penilaian para ahli sangat
tergantung pada pengetahuan mereka terhadap konsep sikap yang
hendak diukur. Karena itu sikap yang disusun oleh para ahli dapat
berubah dan harus ditinjau kembali dari waktu ke waktu (Masri,
1989:115-116).
 Instrumen
penelitian
Instrumen penelitian adalah aspek pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ilmiah. Hasi instrumen penelitian ini kemudian
dikembangkan atau dianalisa sesuai dengan metode penelitian yang
akan diambil. Dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki
perbedaan yang cukup signifikan, misalnya dalam penelitian kualitatif
menggunakan instrumen penelitian wawacara, sedangkan dalam
penelitian kuantitatif menggunakan instrumen penelitian angket atau
kuesioner.
Macam – macam instrument penelitian

1. Kuesioner
• Alat pengumpulan data yang pertama adalah kuesioner atau angket.
Dalam instrument penelitian kuesioner ini identik dengan penelitian
kuantitatif karena data yang diberikan kepada informan adalah data yang
ada jawaban terbuka dan tertutup. Jenis pertanyaan yang ada dalam
kuesioner adalah jenis pertanyaan yang dibutuhkan dalam laporan
penelitian.
• Contoh kuesioner dalam instrument penelitian ini misalnya dalam kasus
penelitian suvai atau sensus yang dilakukan oleh lembaga daerah dan
lembaga-lembaga atau perusahaan swasta yang ingin mendapatkan data
primer.
2. Wawancara
• Jenis instrument penelitian yang kedua dalam pengumpulan data adalah
wawancara yang biasanya dilakukan dalam penelitian kualitatif. Wawancara
ini memiliki tingkat kemudahan sendiri dibandingkan dengan kuesioner
karena jika wawancara tidak melakukan penghitungan secara statistika,
meskipun begitu kelemahan yang ada dalam wawancara membutuhkan
waktu penelitian yang relatif lama dibandingkan dengan penelitian
menggunakan angket.
• Contoh penelitian yang menggunakan teknik wawancara misalnya adalah
menyikapi tentang pendidikan yang dipengaruhi oleh perubahan sosial
lantaran seorang siswa atau pelajar melakukan pencatatan dengan memotret
menggunakan henphone. Peroelah data ini dengan wawancara harus
melakukan proses pewawancara dengan siswa dan juga gurunya.
3. Observasi. Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan memperhatikan
objek penelitian dengan saksama. Selain itu, kegiatan observasi bertujuan
mencatat setiap keadaan yang relevan dengan tujuan penelitian.
Observasi partisipasi. dilakukan dengan cara peneliti hadirdi tengah-tengah informan
dan melakukan berbagai kegiatan bersama sambil mencatat informasi yang dibutuhkan.
Kehadiran peneliti dapat diketahui oleh siapa pun sehingga observasi mi bersifat
terbuka.
Observasi nonpartisipasi dilakukan tanpa kehadiran peneliti, bahkan mungkin
responden tidak menyadani proses pengamatan tensebut. Observasi dilakukan dan
jarak jauh atau antara peneliti dan infonman yang berbeda tempat.
4. Dokumentasi. Cara lain untuk dapat memperoleh data dan responden dan
informan adalah menggunakan dokumentasi. Dengan dokumentasi, peneliti
memperoleh infonmasi dan berbagai macam sumber. Informasi tersebut antara
lain tempat tinggal, alamat, dan latar belakang pendidikan.
5. Tes. Tes sebagai instrumen penelitian, khususnya dalam pengumpulan data
penelitian merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
keterampihan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan, dan bakat.
 Contoh salah satu instrumen penelitian dan cara
pengukurannya
Dari kuesioner di atas terdiri dari lima Indikator pertanyaan yang
mengacu pada :
1. Presepsi terhadap Perbankan Syariah
2. Karakter Perbankan Syariah
3. Pelayanan Perbankan Syariah
4. Produk Pelayanan Perbankn Syariah
5. Laporan Perbankan Syariah
Format jawaban responden tipe Likert
• 

Hasil dari kuesioner mengenai presepsi mahasiswa akan dihitung dengan nilai
skor dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam masing-masing dari jenis
kuesioner dengan menggunakan rumus rataan yaitu:

M=
Keterangan: M= nilai rata-rata
Ʃ = jumlah data semua responden
n = jumlah responden
Pada skala penelian akan diklasifikasikan berdasarkan skala likert, dengan cara
perhitungn ( Sugiyono :2006:88) dengan asumsi :
 Bila responden menjawab dengan skala terendah (1) maka total nilai adalah 100 x
1 = 100
Nilai terendah = sekor terendah/ jumlah responden =100/100=1
 Bila responden menjawab dengan skalatertinggi (5), maka total nlai adalah 100x
5 = 500
Nilai tertinggi = sekor teringgi / jumlah responden = 500/100=5

 Jarak (range) = 5-1 =4


jumlah kelas =5
dengan perhitungan interval sebagai berikut
•  = 0,5

Dari total komulatif akhir yang diperoleh, maka penilaian responden


dapat dilihat pada table di bawah ini , mengenai tingkat persepsi
mahasiswa akuntansi terhadap perbankan syariah sebagai lembaga
keuangan syariah.
Skala penilaian persepsi

No Skala Penilaian Kriteria


1 1 ≤ STS < 1,5 Sangat tidak Setuju
2 1,5 ≤ TS < 2,5 Tidak Setuju
3 2,5 ≤ KS < 3,5 Kurang Setuju
4 3,5 ≤ S < 4,5 Setuju
5 SS > 4,5 Sangant Setuju
 Macam-macam tekhnik
pengumpulan data
Kualitatif
Pengertian penelitian kualitatif sendiri ialah penelitian yang dilakukan dengan teknik
pengambilan data melalui wawancara serta observasi mendalam kepada responden
secara langsung melalui serangkaian pertanyaan yang telah dipersipakan.
Kuantitataif
Pengertian penelitian kuantitatif adalah jenis pengumpulan data yang dilakukan
dengan penghitungan angka-angka numerik, misalnya menggunakan penghitungan
1 sampai 10. Adapun khusus untuk pengembilan angka ini berkitan dengan
penghitungannya yang menggunakan SPSS.
Dari dua jenis teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, kemudian banyak
pihak yang penjebaran daripada jenis tersebut. Pihak yang melakukan kajian guna
mendapatkan hasil riset yang sempurna sehingga dapat dipertanggung jawabkan
dalam secara keilmuan.
Observasi
Observasi merupakan salah satu langkah dalam pengambilan data yang sering
dipergunakan. Observasi ini berkaitan erat dengan tata cara penelitian yang
dilakukan dengan terjun langsung dalam kehidupan masyarakat, tanpa menggunakan
perantara.
Wawancara
Seorang peneliti bisa mendapatkan data penelitian dengan menggunakan
wawancara. Pengertian wawancara  sendiri ialah metode penelitian yang dilakukan
dengan terjun langsung pada masyarakat dengan menyipakan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaiatan antara tema penelitian dan hasil yang diharapkan. 
Dokumentasi
Taknik lainnya yang berkaitan erat dengan pengambilan data ialah dengan tata cara
dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan menyipakan rekaman, atau mengambil
gambar (foto). Bukti dalam dokumentasi ini kemudian bisa menjadi salah satu
sumber penelitian yang mampu menimgkatkan kepercayaan.
Poling
Poling adalah salah satu metode pengumpulan data yang bisa
dipergunakan untuk mendapatkan hasil penelitian. Poling ini berkaitan
erat dengan tata cara terjun di antara subjek penelitian dengan
memberikan sejumlah pertanyaan dan jawabannya. Metode poling
seringkali dipergunakan secara online, misalnya saja untuk menentukan
pilihan masyarakat terhadap Pemilu.
Studi Literatur
Teknik pengumpulan data yang terkhir ialah dengan tata cara mencari
informasi dan wawan dengan penelitian terdahulu, kemudian dari
kesemuanya dijadikan sebagai landasan teori yang mementukan hasil
penelitian. Tata cara ini lebih banyak dipergunakan untuk jenis karya
tulis ilmiah, seperti essay, penyusnan makalah, dan lain sebagainya.
Macam-macam statistik untuk analisis data penelitian
• Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2016) Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi)
Penelitian yang tidak menggunakan sampel, analisisnya akan menggunakan statistik
deskriptif. Akan tetapi, penelitian yang menggunakan sampel namun tidak
bermaksud untuk membuat kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel
diambil tetap analisisnya menggunakan statistik deskriptif
• Statistik Inferensial
Statistik dalam arti luas disebut juga dengan satistika inferensial/statistika
induktif/statistik probabilitas ialah suatu alat pengumpulan data , pengolah data,
menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data yang
dikumpulkan atau statistika yang digunakan mengana-lisis data sampel dan hasilnya
dimanfaatkan (generalisasi) untuk populasi.
Menurut Sugiyono (2016) Statistik Inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan)
untuk populasi dimana sampel diambil.
Untuk statistik Inferensial dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu statistik
Parametris dam Statistik Nonparametris.
a. Statistik Parametris
Statistik Parametris digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan
antar variabel) meliputi : Korelasi Product Moment, Korelasi Ganda, dan
Korelasi Parsial.
Menurut Sugiyono (2016) Statistik Parametris digunakan untuk menganalisis
data interval atau rasio yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Statistik Non Parametris
Statistik Nonparametris digunakan untuk menganalisis data nominal atau
ordinal dari populasi yang bebas distribusi/tidak normal.
Dalam statistik nonarametris teknik korelasi dan regresi sangatlah berperan
sebagai Statistik Inferensial.
Contoh penelitian beserta analisis data

1. Penelitian pada “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan
Yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Jakarta”.
Analisis data Descriptive Statistics
Statistik digunakan untuk mengetahui karakter sampel yang digunakan didalam penelitian untuk
mengetahui gambaran mengenai karakteristik sampel yang digunakan dapat dilihat
Keterangan:
Tabel menyajikan statistik deskriptif atas variabel-variabel yang digunakan dalam
peneltian. Dari tabel dapat dijelaskan bahwa variabel DA/Discretionary Accruals
(Y) selama periode peneltian memiliki nilai rata-rata sebesar 4.7629 dengan
standar deviasi sebesar 21.36997 dari 21 kasus yang terjadi.
Rata-rata umur perusahaan (age) selama periode penelitian 175.5238 dengan
standar deviasi 114.63360 dari 21 kasus yang terjadi.
Rata-rata skala/ukuran 48 perusahaan (size) selama periode peneltian 10.9373
dengan standar deviasi sebesar 0.53866 dari 21 kasus yang terjadi.
Rata-rata leverage(kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajiban
dengan ekuitasnya) selama periode penelitian 0.4243 dengan standar deviasi
sebesar 0.18356 dari 21 kasus yang terjadi.
Rata-rata nilai penawaran saham (proceeds) perusahaan selama periode
penelitian 1.0961 dengan standar deviasi 2.00938 dari 21 kasus yang terjadi.
2. Penelitian terhadp “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi dan Keahlian
Pemakai, dan Intensitas Pemakai Terhadap kualitas Informasi Akuntansi”.
Analisis data
Statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan gambaran
tentang karakteristik variabel penelitian, antara lain nilai minimum, maximum,
mean, dan standar deviasi. Statistik Deskriptif pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel berikut ini:
Keterangan:
 Kualitas informasi Akuntansi (KIA)
 Penggunaan Teknologi Informasi (PTI)
 Keahlian Pemakai (KP)
 Intensitas Pemakaian (IP)

Nilai minimum merupakan nilai terendah dari suatu distribusi data. Pengukuran
rata-rata (mean) merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur
nilai interval dari suatu distribusi data, rata-rata hitung (mean) dari sekelompok
atau serangkaian data adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyak
data. Standar deviasi merupakan perbedaan nilai data yang diteliti dengan rata-rata
hitung sekelompok data tersebut
3. Penelitian pada “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Jasa
Eskpedisi di Perusahaan PT Auto Prima”.
Jenis Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
berupa wawancara langsung kepada narasumber dan data sekunder yang
berupa data-data ekspedisi dan dokumen-dokumen lainnya yang
berhubungan dengan proses pengiriman barang.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan ambil adalah :
1. Wawancara, yaitu melakukan Tanya jawab langsung kepada Manajer
keuangan dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan.
2. Dokumentasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap
kegiatan-kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian
yang ada pada PT Auto Prima.
Analisis data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif kualitatif yang digunakan untuk
penelaahan secara sistematis dalam peranan audit internal atas
persediaan barang dagang dengan melakukan analisis dalam
berbagai prosedur yang meliputi kuesioner, penelitian dokumen
atas semua prosedur di atas
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai