Anda di halaman 1dari 41

Metode Penelitian, Jenis Penelitian, dan Data Penelitian

by Achmad Affandi in Education Metode Penelitian, Jenis-jenis penelitian, dan data penelitian Apa itu metode penelitian? Apa saja jenis-jenis metode penelitian? dan data data metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. 2. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya. 3. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkahlangkah tertentu bersifat logis

Kriteria data empiris : valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas Tiga tujuan penelitian : 1. penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui 2. pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. 3. Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada. Fungsi (kegunaan hasil) penelitian : 1. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta 2. Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah. 3. Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi Syarat-syarat latar belakang masalah : 1. Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti 2. Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting

3. Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit 4. Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan) 5. Perlu segera ditangani atau perlu diteliti 6. Kemukakan ide-ide awal Syarat-syarat rumusan masalah : 1. Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data 2. Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3 3. Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka) Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:

Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat. Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya. Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan

Jenis-jenis penelitian Penelitian menurut tujuan:

Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen. Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

Penelitian menurut metode:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubunganhubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia. Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.

Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas. Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi. Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undangundang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi. Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana. Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

Penelitian menurut tingkat explanasinya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih. Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

Penelitian menurut jenis data dan analisis

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan Penelitian kualitatif dan kuantitatif

Macam-macam data penelitian


Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan. Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran. Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak. Rasio adalah data yang jaraknya sama. Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

Macam-macam istilah dalam penelitian Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen). Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent. Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan. Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif : Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian Teknik sampling terdiri dari :

Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :

Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut. Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional. Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari : Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut. Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample. Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar

Metode Penelitian Kualitatif


Saturday, 17 January 2009 00:00 Iyan Afriani H.S

A. Pengantar Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

B. Sistematika Penelitian Kualitatif Judul Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Bab I Pendahuluan Konteks Penelitian Fokus Kajian Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka Bab III Metode Penelitian Pendekatan Batasan Istilah Unit Analisis Deskripsi Setting Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Keabsahan data Bab IV Hasil dan pembahasan Bab VI Kesimpulan dan saran Daftar pustaka Lampiran

Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan tidak bias makna. 2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.

3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa. 4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian. 5. Temuantemauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri. 6. Analisis temuan temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu: 1. Biografi Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri. 2. Fenomenologi Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. 3. Grounded theory Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. 4. Etnografi Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji

kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok. 5. Studi kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. D. Metode Pengumpulan Data Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Wawancara Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif. 2. Observasi Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku. 3. Dokumen Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. 4. Focus Group Discussion (FGD) Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Biografi Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu: a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan. b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode. c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis. d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut. e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman

hidup individu. f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut. 2. Fenomenologi Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu: a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan. b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data. c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan). d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi). f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut. g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis. 3. Grounded theory Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu: a. Mengorganisir data b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari. d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut. e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding. Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa. 4. Etnografi Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu: a. Mengorganisir file. b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.

d. Menginterpretasi penemuan. e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian. 5. Studi kasus Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu: a. Mengorganisir informasi. b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. f. Menyajikan secara naratif. F. Keabsahan Data Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu: 1. Kredibilitas Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu: a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data. 2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. G. Reliabilitas Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS) Pengertian Penelitian, Metode Penelitian Dan Berfikir Ilmiah BAB I PENDAHULUAN Pengetahuan tentang metode penelitian semakin dirasakan manfaatnya dan telah menjadi perangkat yang penting bagi mahasiswa putra dan putri yang sedang mengikuti kuliah di perguruan tinggi. Dalam makalah ini memuat tentang pengertian dari penelitian, metode penelitian dan berfikir ilmiah. Makalah ini disusun guna menambah wawasan bagi para penbaca mahasiswa khususnya mengenai pengertian dari penelitian, metode penelitian dan berfikir ilmiah. BAB II PENGERTIAN PENELITIAN, METODE PENELITIAN DAN BERFIKIR ILMIAH A. Pengertian Penelitian Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena merekaterkait dengan aturan, urutan, maupun cara pnyajiannya agar memperileh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat diper-tanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil yang sama. Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pegujian yang dilakukan secara teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap sustu masalah. Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut: 1. David H Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. 2. Suprapto Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan fakta fakta atau prinsip-prisip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis. 3. Sutrisno Hadi

Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembaggkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 4. Mohammad Ali Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau asaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya. Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-maslah yang dapat dipecahkan. (Parsons, 1946) Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakn sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi redefinisi terhadap masalah, mempormulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurangkurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semuakesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis. (Woody, 1927) Menurut kamus Webster New Internasional, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to research mengemuka-kan bahwa penelitian adalah suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.(Hillway,1956). Kadang-kadang orang menyamakan pengertian penelitian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah. Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery maupun invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada, sebagai contoh misalnya penemuan Benua Amerika adalah peneemuan yang cocok untuk arti discovery. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta. Misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru. Dari beberapa pendapat tersebut jelas kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya akan memberikan pengertian tentang penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya tergantung dengan beberapa faktor seperti diantaranya: latar belakang pengetahuan seseorang, dan pengalaman yang dimiliki seseorang tersebut. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.

B. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan: Rasional Empiris Sistematis C. Pengertian Berfikir Ilmiah Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal, empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana beerpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa mengua- sai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan. Sarana ilmiah pad adasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab itulah sebelum kita mempelajari sarana fundamental berpikir ilmiah ini seyogyanya kita telah menguasai langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah tersebut. Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakikat sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu, atau dengan kata lain, sarana ilmiah mempunyai fungsifungsi yang khas dalam kaitannya dengan kegiatan ilmiah secara menyeluruh. Sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada langkah tertentu biasanya juga diperlukan sarana tertentu pula. Tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa: [1] Bahasa Ilmiah, [2] Logika metematika, [3] Logika statistika. Bahasa ilmiah merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada orang lain. Logika matematika mempunyai peran penting dalam berpikir deduktif sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali kebenarannya Sedangkan logika statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif mencari konsep- konsep yang berlaku umum. Kemampuan berpikir ilmiah yang baik sangat didukung oleh penguasaan sarana berpikir dengan baik pula. Maka dalam proses berpikir ilmiah diharuskan untuk mengetahui dengan benar peranan masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah menyadarkan diri kepada proses metode ilmiah baik logika deduktif maupun logika induktif. Ilmu dilihat dari segi pola pikirnya merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan induktif. BAB III KESIMPULAN Penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturanaturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal, empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.

Pengertian Metode Penelitian Sosial

METODE PENELITIAN SOSIAL A. Pengertian Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris, Research. Sebagian ahli menerjemahkan kata research dengan kata riset.Re, yang berarti kembali dan research adalah mencari. Jadi arti sesunguhnya dari research adalah mencari kembali. Research itu sendiri berasal dari kata Dalam buku Pengantar Penelitian Pekerjaan Sosial disebutkan bahwa Penelitian adalah suatu cara untuk menyelesaikan suatu masalah guna menekan batas-batas ketidak tahuan manusia. Dengan kata lain penelitian adalah suatu pemikiran untuk melakukan kegiatan meneliti, mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang ada, sehingga kumpulan fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti. Menurut kamus Websters New International, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinisp-prinsip; suatu penyelidikan yang mata cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut Ilmuwan Hillway (1956), penelitian tidak lain dari suatu study yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang mata cerdik untuk menetapkan sesuatu. Whitney (1960) Penelitian disamping untuk memperoleh kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan seseorang melalui penyelidikan secara sungguh-sungguh dalam waktu yang lama. Whitney mengutip pengertian penelitian dari bebrepa ahli sebagai berikut : a) Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan (Parson, 1946) b) Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalail atau hokum (John, 1949) c) Penelitiana dalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu. (Dewey, 1936)

Demikianlah pengertian penelitian yang dikemukakan oleh para ahli disamping masih banyak lagi pengertian dari para pakar dan ahli mengenai research, riset atau penelitian. B. Pengertian Konsep, Konstruk, Variabel, Proposisi dan Teori Konsep adalah suatu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau suatu ide (gagasan) tertentu. Baley menyebutnya sebagai mental image atau persepsi, contoh : buku. Konstruk adalah konsep yang mempunyai tingkat abstraksi tinggi karena kita tidak dapat secara langsung apa yang digambarkan konsep itu. Variabel adalah konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Contoh : angka; usia, kepadatan penduduk. Kata-kata; jenis kelamin. Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep atau lebih. Hipotesa adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih ahrus di uji kebenarannya. Teori adalah proposisi yang memberikan penjelasan atas gejala. Teori merupakan penjelasan atau rumusan yang pada umumnya benar. Fakta adalah penjelasan yang secara empirik benar. Fakta adalah sesuatu yang sesuai kenyataan. Data adalah hasil penelitian atau pengamatan yang menjadi dasr untuk menarik kesimpulan lebih lanjut. Asumsi adalah serangkaian pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Misal makin besar A, makin besar B. C. Tahap-tahap Penelitian Adapun tahap-tahap penelitian yang dirumuskan dalam buku Pengantar Penelitian Pekerjaan Sosial terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan sebagai berikut : 1. Perumusan Isu Penelitian Dalam hal ini penyusunan teori mendapat perhatian cukup besar dalam penelitian sosial. Karena disini orang menyusun, merumuskan apa-apa yang akan menjadi bahan penelitian. Seprti contoh yang dikemukakan Emile Durkheim yang mencoba meneliti sebab-sebab orang bunuh diri dalam suatu masyarakat. 1. Perumusan Masalah Penelitian Merumuskan masalah dari beberapa masalah yang ada. Misla merumuskan suatu masalah penelitian dalam suatu bidang yang luas, dapat dilakukan dengan mempersempit cakupan penelitiannya sehingga dapat dilaksanakan. 1. Pemilihan Bentuk Studi yang Tepat

Pemilihan suatu tipe atau bentuk studi tertentu erat hubungannya dengan hakikat masalah penelitian, sumber data yang bias dicapai serta taraf pemahaman tentang penelitian. 1. Penarkan Simple Responden Secara ideal, peneliti dapat memeriksa setiapunsur yang menarik perhatiannya. Namun jarang sekali peneliti dapat meneliti setiap unsure darikeseluruhan populasi karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga. 1. Pengukuran Data Bila pertanyaan-pertanyaan dan proposisi penelitian telah dirimuskan, maslah penelitian telah dipersmpit kedalam ukuran yang dapat dilaksanakan, metode penelitian yang tepat ditentukan dan sample ditentukan. Peneliti perlu menyusun cara-cara untuk mengkaji proposisi tersebut. 1. Pengumpulan Data Suatu cara untuk memperoleh data dan informasi. Dapun cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data adalah dengan cara; observasi, mempelajari dokumen dan wawancara baik lisan maupun tulisan. 1. Analisa Data Sebagai langkah awal untuk menganalisa data diperlikan analisa statistika yang merupakan aspek penting dari poenelitian sosial. 1. Interpretasi dan Penyusunan Laporan Yaitu suatu bentuk laporan dari hasil penelitian dengan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu. 1. Mengintegrasikan Hasil Penelitian ke dalam Teori dan Kebijakan Laporan ini sebagai bentuk yang disajikan untuk mempengaruhi para pembuat kebijakan dengan memperhatikan serta mempertimbangkan hasil penelitian dari awal sampai akhir. Sedangkan Dr. Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul Pengantar Metodologi Riset Sosial merumuskan beberapa tahap atau langkah penelitian sebagai berikut : 1. Menentukan proyek, memformulasikan masalah, memilih judul dan menentukan topik. Yaitu suatu langkah untuk menentikan proyek, memformulasikan masalah, memilih judul dan topik. Setiap objek atau permaslahan penelitian itu memberikanisi dan pengarahan dalam proses pelaksanaan penelitian. Bagi banyak orang, memulai kegiatan dengan langkah menentukan dan membatasi suatu masalah itu merupakan fase yang paling sulit. 2. Mengumpulkan data dan informasi. Riset adalah aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah dan bertujuan. Jadi bukan hanya mengumpulkan data secara kebetulan saja; akan tetapi upaya menghimpun dengan terencana dan siematis data informasi yang relevan.

3. Menentukan tujuan operasional dan substansial. Tujuan operasional adalah tujuan berupa suatu objek yang langsung akan digarap oleh peneliti; terhadap objek tersebut orang langsung akan melakukan usaha-usaha operatif. Sedangkan tujuan substansial adalah tujuan penggunaan dari hasil penelitian bagi suatu keperluan/kegiatan tertentu. 4. Perumusan hipotesa. Hipotesa mayor, minor dan nihil. Hipotesa adalah stelling, patokan, pendirian, dalil dianggap benar, juga berarti ondestelling, persangkaan, dugaan yang dianggap benar untuk sementara waktu dan perlu dibuktikan kebenarannya. 5. Pengolahan data, menganalisa elemen dan mengintrepretasikan data. Mengolah data berarti menimbang, menyaring, dan mengklasifiukasikan. Menimbang dan menyaring data itu berartibenar-benar memilih secara hati-hati data yang relevan tepat, dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. 6. Merumuskan konklusi, mengemukakan hasil dan rekomendasi. Produk terakhir dari riset ialah suatu generasisasi atau satu seri generalisasi sebagai kusien dari hasil analisa data yang seksama. 7. Penulisan dan penyusunan laporan dari penelitian sosial. Dalam implikasi dikemukakan kosekuensi-konsekuensi dari hasil penelitian, dan diberikan rekomendasi untuk aktivitas-aktivits diagnostik dan terapeutis, reformasi sosial atau perbaikan-perbaikan sosial. Demikian langkah-langkah atau tahap-tahap penelitian yang dikemukakan Dr. Kartini Kartono. D. Jenis-jenis Penelitian Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantung pada peristiwa dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya. Namun pada umumnya penelitian dapat digolongkan pada beberapa jenis sebagai berikut : 1. Ditinjau dari segi etalasenya penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic reserch) dan penelitian terapan (applied research). 2. Menurut bidangnya penelitian digolongkan kedalam beberapa kelompok sebagai berikut; Penelitian pendidikan, sejarah, ekonomi, politik, bahasa, teknik, militer, hukum, pertanian, peternakan, kehutanan dan lain-lain. 3. Penggolongan menurut tempat dilaksanakan penelitian adalah; penelitian labolatorium, penelitian lapangan atau field research dan penelitian perpustakaan (library research).

Sistematika penggolongan yang dituliskan di atas tidak selalu diikuti oleh semua orang, sehingga mungkin ada beberapa jenis penggolonganatau penelitian lainnya yang belum disebutkan.. Sebab, jika ada orang yang bertolak dari sudut pandang yang berbeda , maka ia akan mengadakan jenis-jenis atau bentuk yang berbeda pula. Penggolongan atau jenis-jenis penelitian ini merupakan jenis yang sudah umun disamping masih banyak lagi yang lainnya.

PENDAHULUAN Pengertian Penelitian Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata penelitian diartikan sebagai pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan (pemeriksaan atau pengusutan) sedangkan kata menyelidiki berarti memeriksa dengan teliti, mengusut dengan cermat atau menelaah (mempelajari) dengan sungguh-sungguh, maka kata penelitian dan penyelidikan dianggap bersinonim. Kata penyelidikan atau penelitian sebagai padanan kata research dalam bahasa Inggris, dimana re : kembali dan to search : mencari, secara harafiah arti dari research adalah mencari kembali. Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu terhadap sesuatu / masalah dengan perlakuan tertentu sehingga diperoleh sesuatu, seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan dan lain-lain. Kegiatan penelitian ini banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dikalangan akademi maupun non akademi misal : perusahaan-perusahaan, atas dasar tersebut diperlukan adanya sesuatu metode terhadap penelitian tersebut sehinggan dapat cepat, tepat dan akurat. Beberapa penulis/ahli berikut ini memberikan arti dari penelitian, adalah sebagai berikut : F.L. Whitney Penelitian adalah suatu proses yang hasilnya merupakan kebenaran T.Hillway Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat mengenai masalah tersebut. Perasons Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Kamus Webters New International Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam usaha untuk mencari faktafakta dan prinsip-prinsip Ibnu Subiyanto Penelitian adalah proses pencarian kebenaran atau pembuktian terhadap fenomena (gejala) yang dihadapi melalui prosedur kerja tertentu

Sugiyono Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu Hermawan Wasito Penelitian adalah usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip cara mengumpulkan dan menganalisa data atau informasi yang dilaksanakan dengan teliti, jelas, dan sistematis serta dapat dipertanggung jawabkan Dari arti penelitian diatas, 4 komponen komponen yang dapat terlihat dalam penelitian, yaitu : Ada rasa ingin tahu dari manusia Ada sesuatu / masalah Ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu / masalah tersebut Ada hasil, seperti mencapai kebenaran Jenis-Jenis Penelitian Penelitan dapat dibagi/dogolongkan kedalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yaitu sebagai berikut : Penelitian dasar (basic research) Penelitian terapan (applied reseach) b.2. Berdasarkan Bidang yang diteliti Penelitian Sosial Penelitian Eksata b.3. Berdasarkan Tempat Penelitian Penelitian Lapangan (field research) Penelitian Kepustakaan (library research) Penelitian Laboratorium (laboratory research) b.4. Berdasarkan Teknik yang digunakan Penelitian Survey (survey research) Penelitian Percobaan (experimen research) b.5. Berdasarkan Keilmiahannya Penelitihan Ilmiah Penelitian Non Ilmiah b.6. Berdasarkan spesialisasi bidang (ilmu) Penelitian bisnis Penelitian Komunikasi Penelitian Hukum Penelitian Pertanian Penelitian Ekonomi Dll

Tujuan dan Peranan Penelitian Tujuan penelitian secara umum mempunyai 4 tujuan utama, yaitu : Tujuan Exploratif (tujuan penemuan), Menemukan sesuatu (pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu Tujuan Verifikatif (tujuan pengujian) Menguji kebenaran sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada Tujuan Developmental (tujuan pengembangan) Mengembangkan sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada Tujuan Penulisan Karya Ilmiah Pembuatan skrisi, tesis dan disertasi METODE PENELITIAN Pengertian Metode Penelitian Metode Penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan, dimana Metode asal kata dari methods yang artinya tata cara. Namun demikian banyak orang yang mencampur adukan Metode Penelitian dengan Prosedur Penelitian dan Teknik Penelitian. Ketiganya berbeda arti, berikut ini digambarkan point-point yang penting bagi ketiganya, yaitu : Metode Penelitian : Membicarakan tentang tata cara pelaksanaan dilaksanakan Prosedur Penelitian : Memberikan urutan kerja penelitian Teknik Penelitian : Membicarakan mengenai alat-alat yang digunakan dalam dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian Sehingga Metode Penelitian melingkupi prosedur dan teknik penelitian 3 (tiga) hal yang perlu dilakukan untuk melakukan penelitian, menurut Nazir (1988), adalah sebagai berikut : Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian ?? Alat-alat apakah yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data ?? Bagaimana melakukan penelitian tersebut ?? Contoh : Dalam suatu penelitian yang dibahas didalamnya adalah : Maka yang dibicarakan tersebut adalah : Teknik Penelitian Maka yang dibicarakan tersebut adalah : Metode Penelitian Jenis-jenis Metode Penelitian

b.1. Metode Historis Metode Historis (historis = berhubungan dengan sejarah) bertujuan untuk merekontruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi untuk dipertahankan. Dengan demikian metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaankeadaan, perkembangan, serta pengalaman dimasa lampau dan menimbang secara teliti terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut. b.2. Metode Deskriptif Metode deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, Metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori, yang lebih dititikberatkan adalah observasi dan suasana alamiah, dimana dalam hal ini peneliti sebagai pengamat. Metode deskriptif bertujuan untuk : Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, Mengidentifikasi masalah serta memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku Membuat perbandingan atau evaluasi Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang Pada penelitian dengan metode deskriptif ini disyaratkan sebagai berikut : Peneliti harus bersifat represif : selalu mencari bukan menguji Peneliti harus memiliki kekuatan integratif : menyatukan informasi yang diterima menjadi satu kesatuan penafsiran b.3. Metrode Korelasi Pada dasarnya metode korelasi adalah kelanjutan dari metode deskriftif, dimana pada metode korelasi ini yang dijelaskan adalah hubungan dari variabel yang digunakan, jadi metode korelasi adalah mencari hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti. Korelasi yang terjadi antara dua atau lebih variabel dapat berupa, hal-hal sebagai berikut : Korelasi Positif : Korelasi antara dua variabel yang sangat erat, dimana jika variabel satu meningkat, maka yang lain juga meningkat atau sebaliknya. Korelasi Negatif : Korelasi antara dua variabel, dimana jika variabel satu meningkat, maka yang lain cenderung turun atau sebaliknya. Tidak ada Korelasi : Kedua variabel tidak mempunyai atau menunjukan hubungan antara keduanya. b.4. Metode Eksperimental Metode eksperimen meiliki tiga ciri, yaitu sebagai berikut : Manipulasi : Mengubah secara sistematis keadaan tertentu Observasi : Mengamati dan mengukur hasil manipulasi Kontrtol : Mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi Kontrol adalah kunci dari eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.

Metode eksperimental ditujukan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimental. Manfaat Metode Penelitian Manfaat dari diketahuinya metode penelitian, antara lain : Mengetahui arti pentingnya penelitian Menilai hasil-hasil penelitian Dapat melahirkan sikap pola pikir yang skeptik, kritik dan kreatif Dapat menyusun / membuat skripsi/tesis/disertasi secara baik dan benar sesuai dengan aturan yang ada (khusus pada mahasiswa) Teknik Penelitian Teknik penelitian adalah penggunaan alat dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data. Jadi yang dibicarakan dalam teknik penelitian meliputi pengukuran dalam penelitian dan alat-alat pengumpulan data. d.1. Pengukuran dalam penelitian Skala/tingkat pengukuran Peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran, skala dalam pengukuran dapat dibedakan menjadi 4 bagian : Skala Nominal Skala Ordinal Skala Interval Skala Rasio Syarat-syarat pengukuran Relibilitas Validitas d.2. Alat-alat pengumpulan data Alat-alat dalam pengumpulan data dapat disebut juga denga instrumen pengumpulan data yang dapat berupa : Tes atau soal tes Kuesioner atau angket Check List Pedoman Wawancara Pedoman Dokumentasi Prosedur Penelitian Secara garis besar tahapan dalam prosedur penelitian adalah : Tahapan Perencanaan Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahapan Penulisan Penelitian Pada 3 tahapan tersebut diatas dapat dikembangkan menjadi :

Mendefinisikan dan merumuskan masalah Melakukan studi kepustakaan Merumuskan hipotesis Menentukan model / desain penelitian Mengumpulkan data Mengolah dan menyajikan informasi Menganalisis dan meninterpretasikan Membuat generalisasi dan kesimpulan diterangkan lebih lanjutMembuat Laporan MASALAH, JUDUL DAN TUJUAN PENELITIAN a.2. Ciri-ciri Masalah Penelitian Menurut Kerlinger (1986 : 29) Harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih Harus dinyatakan secara jelas dalam bentuk pertanyaan Masalah dan pernyataan harus dirumuskan dengan cara tertentu yang menyiratkan adanya kemungkinan pengujian empiris. Suatu masalah yang tidak memuat implikasi pengujian hubungan atau hubungan-hubungan yang dinyatakannya, bukan masalah penelitian Menurut Mazir (1983 : 134) Harus harus mempunyai nilai penelitian. Harus mempunyai fisibilitas (masalah tersebut dapat dipecahkan) Harus sesuai dengan kualifikasi si peneliti a.3. Sumber Masalah Penelitian Sumber-sumber dimana masalah dapat diperoleh menurut Nazir (1983 : 140) adalah sebagai berikut : Pengamatan terhadap kegiatan manusia Pengamatan terhadap alam semesta Bacaan Ulangan serta perluasan penelitian Cabang studi yang sedang dikembangkan Pengalaman dan catatan pribadi Praktek serta keinginan masyarakat Bidang Spesialisasi Pelajaran dan mata ajaran yang sedang diikuti Analisis bidang pengetahuan Diskusi-diskusi ilmiah Perasaan intusi a.4. Jenis-jenis Permasalahan Penelitian Jenis permasalahan yang dapat diteliti adalah sebagai berikut : Permasalah status dan deskripsi fenomena sosial Permasalahan komparasi Permasalahan korelasi

a.5. Kerangka Permasalahan Penelitian Penelitian dampak sosial Masalah diungkapkan dengan menunjukan masalah sosial yang sedang terjadi, yang memerlukan perhatian, penafsiran dan penyelesaian. Dalam penelitian ini masalah mengungkapkan perkiraan situasi, sinyalemen mengenai gejala-gejala yang terjadi. Penelitian teroritis Masalah merujuk pada suatu teori atau salah satu aspek teori yang tidak memuaskan kita. Masalah dinyatakan dengan hukum-hukum sosial yang menjelaskan hubungan diantara berbagai gejala sosial. Rumusan malahnya digunakan kata-kata sejauh mana.. Penelitian historis Penelitian evaluasi Menjelaskan apa yang akan dievaluasi dan mengapa evaluasi itu penting untuk pengambilan keputusan. Penelitian khusus Masalah mengungkapkan suatu proses, menjelaskannya dan menunjukan maknanya bagi ilmu, masyarakat atau kemanusiaan. Judul Penelitian Judul Penelitian merupakan merupakan identitas atau cerminan dari sebuah penelitian yang merupakan sebuah kalimat dan hanya satu kalimat pernyataan dengan ciri : kongkrit, jelas, singkat, deskriftif dan tidak terlalu puitis atau bombastis. Judul penelitian hendaknya bersifat menjelaskan diri dan menarik, dengan membaca judul maka orang langsung dapat menduga apa materi atau masalahnya, obyeknya, metode dan tujuan serta kegunaannya atau disebut sebagai framework. Dasar utama merumuskan judul untuk sebuah penelitian adalah sebagai berikut : Mengetahui status sesuatu Membandingkan status dua fenomena atau lebih Mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua fenomena atau lebih Sedangkan unsur-unsur dalam rumusan judul penelitian diharapkan mencakup : Sifat dan Jenis Penelitian Obyek yang diteliti Subyek Penelitian Lokasi / daerah waktu penelitian Tahun / waktu terjadinya peristiwa Rumusan Masalah Setelah masalah dibuatkan judulnya, selanjutnya dibuatkan rumusan masalahnya, rumusan masalah adalah pernyataan singkat suatu masalah yang akan diteliti. Cara membuat rumusan masalah : Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

Harus jelas dan padat Harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah, Harus merupakan dasar dalam hipotesis Yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu sebagai berikut : Rumusan masalah sebaiknya tidak dibuat dari masalah yang berkaitan tentang etika atau moral, sebab pertanyaan-pertanyaan tentang nilai dan value judgement tidak bisa dijawab secara ilmiah Hidarkan rumusan masalah yang masalahnya bersangkutan dengan metodologi penelitian. Tujuan yang penting dalam dari rumusan masalah adalah sebagai berikut : Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang Merumuskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal baru Meletakan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya Memenuhi keniginan sosial Menyediakan sesuatu yang bermanfaat Tujuan Penelitian Dalam menuliskan tujuan penelitian, ada beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan dapat dinilai atau dikatakan baik, yaitu : Spesifik Terbatas Dapat diukur Dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian A. PENGERTIAN DATA DAN JENISNYA Dapat digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain. Data perlu dikelompokan, pengelompokan data dapat dibagi menjadi : Sumber Pengambilannya Data Primer Data Sekunder Waktu Pengumpulannya Data Berkala (time series) Kerat Lintang (cross section) Menurut Sifatnya Data Kualitatif Data Kuantitatif Menurut Tingkat Pengukurannya Data Nominal Data Ordinal

Data Interval Data Rasio Beberapa kegiatan pengumpulan data, adalah sebagai berikut : Angket Terbuka (opened questionare) Angket Tertutup (closed questionare) Angket Semi Terbuka (semi opened questionare) 2. Wawancara (interview) Wawancara berstruktur Wawancara tidak berstruktur 3. Observasi 3.1. Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan Observasi berstruktur Observasi tak berstruktur 3.2. Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan seseorang Observasi partisipan Observasi tak partisipan Komponen-komponen observasi : 4. Studi Dokumentasi Studi dolumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen (dapat berupa buku harian /otobiograpi, catatan kasus dalam pekerjaan sosial atau dokumen lainnya. 5. Analisis Isi 5.1. Sensus 5.2. Sampling Definisi analisa data dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Patton (1980) Analisa Data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) Analisa Data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu Menurut Lexy J. Moleong (2000) Analisa Data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Dari definisi tersebut diatas, analisa data dapat diartikan sebagai berikut : D. TUJUAN ANALISIS DATA Tujuan analisa data, antara lain sebagai berikut : 2. Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian 3. Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian 4. Bahan untuk membuat keseimpulan serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya. E. ALAT ANALISIS DATA Alat yang dapat digunakan dalam analisa data penelitian dapat dibedakan atas, hal-hal sebagai berikut : 1. Metode Statistik Memungkinkan deskripsi tentang sesuatu secara eksak, simbol lebih efisien dari pada bahasa verbal Dapat menetapkan sampai tingkat mana kesimpulan itu benar Dapat memberikan kesimpulan lebih berarti, ringkas karena memberikan aturan-aturan tertentu Memungkinkan mengadakan ramalan 2. Alat Analisis nonstatistik 2.1. Analisis input-output 2.2. Analisis keuangan 2.3. Analisis persamaan laba 2.4. Analsis penilaian prestasi Dari beberapa uraian diatas, maka data-data yang kita peroleh perlu dilakukan pengolahan data, yaitu : suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusan-rumusan tertentu. Pengolahan data meliputi kegiatan, sebagai berikut : 1. Editting Pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk/terkumpul tidak logis dan meragukan, oleh karena : a. Dipenuhi atau tidaknya instruksi sampling b. Dapat dibaca atau tidak c. Kelengkapan pengisian d. Konsistensi e. Dapat atau tidak untuk dipahami Coding Pemberian /pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang

sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka/huruf-huruf yang memberikan petunjuk, atau identitas pada suatu informasi atau data yang dianalisa. Tabulasi Membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode, sesuai dengan analisa yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya setelah pengolahan data, adalah menyajikan / penyajian data penelitian baik dalam bentuk tabel data maupun grafik data, penyajian data adalah: Penampilan data yang sudah diolah tersebut kedalam bentuk-bentuk tertentu. Kegunaan penyajian data ini antara lain : 1. Menunjukan perkembangan suatu keadaan 2. Mengadakan Perbandingan pada suatu waktu Jenis-jenis Penelitian Ilmiah

Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3) Tempat; (4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh; (5) Bidang ilmu yang diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Berikut ini masingmasing pembagiannya. Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh: 1. Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan; 2. Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

Berdasarkan Bidang yang diteliti: 1. Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum,

dsb. 2. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb.

Berdasarkan Tempat Penelitian : 1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan; 2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya; 3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

Berdasarkan Teknik yang digunakan : 1. Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. 2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

Berdasarkan Keilmiahan : 1. Penelitian Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggirendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: 1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti: 2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain; Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik; Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional; Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat; 8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah)

Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

PENELITIAN SECARA UMUM : o Penelitian Survei:


Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada; Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa; Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel; Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan; Penelitian ini dapat berupa :

1. Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik. 2. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. 3. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan). 4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. 5. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu; 6. Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan

secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;

Grounded Research Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.

TUJUAN PENELITIAN : Secara umum ada empat tujuan utama : 1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu 2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada 3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada 4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

PERANAN PENELITIAN 1. Pemecahan Masalah, meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengkait; 2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan, meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut; 3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru :

PERSYARATAN PENELITIAN : 1. Mengikuti konsep ilmiah 2. Sistematis/Pola tertentu 3. Terencana

Penelitian dikatakan baik bila :

1. 2. 3. 4. 5.

Purposiveness, Tujuan yang jelas; Exactitude, Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; Testability, Dapat diuji atau dikaji; Replicability, Dapat diulang oleh peneliti lain; Precision and Confidence, Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; 6. Objectivity, Bersifat objektif; 7. Generalization, Berlaku umum; 8. Parismony, Hemat, tidak berlebihan; 9. Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata/ungkapan yang memiliki arti sama; 10. Coherency, Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya.

PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN : Garis besar : 1. Pembuatan rancangan; 2. Pelaksanaan penelitian; 3. Pembuatan laporan penelitian Bagan arus kegiatan penelitian 1. Memilih Masalah; memerlukan kepekaan 2. Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi; 3. Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa 4. Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis); 5. Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat menentukan variabel apa, objeknya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana; 6. Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana? 7. Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner? 8. Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa? 9. Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya 10. Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti? 11. Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar. Sumber: (abdulhamid.files.wordpress.com)

Lihat resource yang lain: Prinsip Metodologi Penelitian Definisi Penelitian Jenis-jenis Penelitian Kode Etik Penelitian di Internet How to Do Ethnographic Research: A Simplified Guide Sampling Methods Components of a Research Proposal Rencana Kerja Penulisan Proposal Skripsi Sample Proposal (English) Sample Proposal (Arabic) Proposal Penelitian Kualitatif Proposal Penelitian Kuantitatif Proposal Penelitian Kajian Pustaka Proposal Penelitian Pengembangan

Karya Ilmiah Dan Karya Non Ilmiah

26.Februari.undefined

Karya Ilimah Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.

karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut : 1.Menyajikan fakta secara objektif 2.Mengemukakan segala uraian secara kejujuran 3.Disusun secara sistematis 4.Cenderung bersifat induktif. 5.Bertolak dari hipotesis tertentu. 6.Menghindari tindakan yang manifilatif . 7.Bersifat ekspositiris maupun argumentati

Ciri-ciri karya Ilmiah :

a. Empiris : Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian b. Bersifat metodis dan sistematis. Dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol secara tertib dan rapi. c. Objektif, bebas dari prasangkan perorangan/pribadi. d. Analitis, tulisan ilimiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedalam bagian yang lebih rinci. e. Verifikatif, mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji

Jenis Karya Ilmiah. Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dankarya ilmiah penelitian. 1. Karya iImiah Pendidikan Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari: a. Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. b. Pra Skripsi Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3) . Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum ( menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian, Bab III deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran ) c. Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan faktafakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung ( study kepustakaan) skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis. d. Thesis Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2). Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut. e. Disertasi Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahansanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut,

penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor. 2. Karya ilmiah Penelitian. A, Makalah seminar. 1. Naskah Seminar Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar . 2. Naskah Bersambung Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda. B. Laporan hasil penelitian Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal. C. Jurnal penelitian Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa ISSN(international standard serial number).

Karya Non Ilimah Karya Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb. Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :

ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan subyektif, gaya bahasa konotatif dan populer,

tidak memuat hipotesis, penyajian dibarengi dengan sejarah, bersifat imajinatif, situasi didramatisir, bersifat persuasif. tanpa dukungan bukti

macam - macam karya non ilmiah, yaitu : 1. Cerpen (cerita pendek) 2. Novel (sebuah karya fiksi prosa dan naratif) 3. Dongeng (suatu alur cerita yang biasanya berdasarkan kisah nyata) 4. Drama ( suatu adegan yang biasanya diperankan oleh actor melalui script yang ada)

Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian Ilmiah


Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari

pengalaman, berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif. Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu kesesuaian antara pengetahuan yang dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada objek. Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya. Pengetahuan non-ilmiah tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tertentu tentang jin atau makhluk halus di tempat tertentu, keampuhan pusaka, dan lain-lain. Pengetahuan prailmiah adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap diare. Ilmu (sains) berasal dari Bahasa Latin scientia yang berarti knowledge. Ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin. Ilmu bertujuan untuk meramalkan dan memahami gejala-gejala alam. Ilmu pengetahuan ialah pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren. Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi harus dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa diungkapkan kembali secara lebih jelas, rinci dan setepat-tepatnya. Metodis berarti dalam proses menemukan dan mengolah pengetahuan pengujian lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah. Misalnya

pengetahuan orang tentang manfaat rebusan daun jambu biji untuk mengurangi gejala

menggunakan metode tertentu, tidak serampangan. Sistematis berarti dalam usaha

menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh, menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Koheren berarti setiap bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian (konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research). Usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah dapat dibedakan atas: 1. Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif, sering disebut pengetahuan empiris. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses observasi serta analisis atas data dan fenomena empiris. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah geologi, biologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain. 2. Ilmu Pengetahuan Formal-Kualitatif, sering disebut pengetahuan matematis. Ilmu ini diperoleh dengan cara analisis refleksi dengan mencari hubungan antara konsepkonsep. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah logika formal, matematika, fisika, kimia, dan lain-lain. 3. Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial, sering disebut pengetahuan filsafat. Pengetahuan filsafat diperoleh dengan cara analisis refleksi (pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis, logis rasional) dengan mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan seluruh kenyataan. Pengertian Metode Ilmiah Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut: 1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan, yang dapat muncul karena adanya pengamatan dari suatu gejala-gejala yang ada di lingkungan. 2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka. 3. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka. 4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian. 5. Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan. 6. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan pada analisis datadata penelitian. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama). 7. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rasa ingin tahu Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada) Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi) Tekun (tidak putus asa) Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan) Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)

Penelitian Ilmiah Salah satu hal yang penting dalam ilmu pengetahuan adalah penelitian (research). Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian ilmiah

didefinisikan sebagai rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu : 1. Sistematik, yang berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks. 2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. 3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain). b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu. c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat). 4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode,

kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti. Sains, suatu proses yang bekerja dengan metode ilmiah, telah banyak memperbaiki pandangan-pandangan manusia. Salah satu keberhasilan itu adalah koreksi atas teori generasi spontan yang telah ada sejak jaman pertengahan. Teori ini menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup. Contohnya, katak muncul dari lumpur, serangga dari sisa makanan, kain kotor yang ditaburi gandum dapat memunculkan tikus, dan belatung berasal dari daging. Setelah bekerja keras melalui penelitian yang panjang, Louis Pasteur, seorang ilmuwan kenamaan Prancis, mengumumkan kesimpulannya yang menggugurkan teori generasi spontan maupun teori evolusi Charles Robert Darwin. Pasteur mengungkapkan hal berikut: Dapatkah materi melakukan pembentukan dirinya sendiri? Tidak! Sampai saat ini tidak ada faktor-faktor yang dengannya orang dapat membuktikan adanya makhluk hidup-makhluk hidup mikroskopis yang dapat hidup di bumi tanpa adanya induk yang menyerupai sebelumnya.Penemuan-penemuan dibidang sains memperbaiki teknologi. Sementara itu, kemajuan teknologi menunjang pencapaian penelitian.

Anda mungkin juga menyukai