Anda di halaman 1dari 5

Penelitian Kuantitatif

Konsep

Menurut Kasiram (2008 : 149) penelitaian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui.

Menurut Sugiyono (2013 : 13) metode penelitian kuantitati dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang belandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kauntitatif / statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan, data berupa angka dan
bersifat statistik.

Ciri – Ciri

1. Pengambilan data secara statistik


2. Lebih berfokus pada data berupa angka
3. Selalu dilakukan berdasarkan metode ilmiah (terstruktur)
4. Pola pikir deduktif dan irasional empiris
5. Menguji teori hipotesis

Metode

 Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan
untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau
saat yang lampau.

Penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan - tahapan perkembangannya. Penelitian ini tidak
mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau
kelompok, dan menggunakan angka - angka.

Menurut Nazir (2005) tujuan penelitin deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta - fakta, sifat - sifat atau
hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah - masalah dalam masyarakat, serta tata cara
yang berlaku dalam masyarakat serta situasi - situasi tertentu, termasuk tentang hubungan,
kegiatan - kegiatan, sikap - sikap, pandangan - pandangan serta proses - proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh - pengaruh dari suatu fenomena. Pada saat sebuah fenomena
digambarkan dengan memadai, maka pertanyaan seputar hubungan, perbedaan,
dandevelopmental bisa diajukan. Kelompok subjek yang "sama" bisa dikaji pada satu periode
(longitudinal) terkait dengan faktor-faktor seperti variabel kognitif, sosial emosional dan fisik.
Studi developmental bisa cross-sectional di mana kelompok yang berlainan dipelajari pada
waktu yang bersamaan.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010) bahwa metode deskriptif mengkaji bentuk
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, persamaan dan perbedaanya dengan penomena
yang lain.

Salah satu contoh bentuk penelitian deskriptif antara lain adalah penelitian deskriptif dibidang
pendidikan dan kurikulum, penelitian desktiptif untuk mengetahui penomena-penomena atau
perubahan terhadap satu aktivitas atau sautau kejadian, penelitian deskriptif tidak hanya
digunakan didalam pendekatan kuantitatif tetapi penelitian deskriptif juga digunakan dalam
penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian deksriptif mempunyai
kesamaan diatara keduanya yaitu menjabarkan suatu penomena atau kejadian apa adanya
tanpa reakayasa dan manipulasi keadaan. penelitian dengan menggunakan.

Experimental research

Nana Syaodih (2010) Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang paling murni
kuantitatif. Mengapa dikatakan paling murni, karena semua prinsip dan kaidah - kaidah
penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Penelitian eksperimental merupakan
penelitian laboratorium, walaupun bisa juga dilakukan di luar laboratorium, tetapi
pelaksanaannya menerapkan prinsip - prinsip penelitian laboratorium., terutama dalam
pengontrolan terhadap hal - hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen.

Metode ini bersifat validation atau menguji (Krathwohl 1997), yaitu menguji pengaruh satu
atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang mempengaruhi dikelompokkan sebagai
variabel bebas (independent variables), dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan vaiabel
terikat (dependent variables).

Penelitian ini bersifat menguji, maka semua variabel yang diuji harus diukur dengan
menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah distandardisasikan atau dibakukan.
Pembakuan instrumen dan pengolahan hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis
statistik inferensial-parametrik.

Untuk menguji apakah perubahan yang terjadi pada variabel terikat itu akibat dari perubahan
pada variabel bebas, dan bukan karena variabel-variabel lainnya, maka semua variabel lain di
luar variabel bebas harus dikontrol. Pengontrolan variabel dilakukan denngan menyamakan
karakteristik sampel dalam variabel-variabel tersebut.

 Survei
Menurut Nana Syaodih (2010) Survei (survey) digunakan untuk mengumpulkan informasi
berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu - isu tertentu. Ada tiga
karakteristik utama dari survai:

1. informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa


aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan
dari populasi.
2. informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa
juga lisan) dari suatu populasi.
3. informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Pada
dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi tersebar
dalam satu atau lebih variabel, seperti usia, etnis, jenis kelamin, agama, dll.

Penelitian survei sangatlah populer di dunia pendidikan, seperti halnya di dunia sosiologi dan
ilmu politik. Ada tiga alasan utama terkait dengan popularitas ini: multi fungsi, efisiensi, dan
generabilitas (Schutt, 1996).

 Studi korelasi
Nana Syaodih (2010) penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan
variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan
besarnya koefisien korelasi (bivariat) dan keberartian (signifikan) secara statistik. Adanya
korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab
akibat dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi
dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi
negatif berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah
dalam variabel lain.

 Komparatif
Nazir (2005) menjelaskan bahwa penelitian komperatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang
ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor -
faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu. Penelitian komparatif
adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab secara mendasar tentang sebab-
akibat, dengan menganalisis faktor - faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu. Dalam studi komparatif ini, memang sulit untuk mengetahui faktor - faktor
penyebab yang dijadikan dasar pembanding, sebab penelitian komparatif tidak mempunyai
kontrol.

Tujuan Dari penelitian komparatif adalah untuk menyelidiki hubungan salah satu variabel
dengan variabel lainnya dengan hanya menguji apakah nilai variabel terikat dalam suatu
kelompok berbeda dengan nilai variabel terikat dalam kelompok lainnya. Dengan kata lain,
penelitian komparatif menguji perbedaan - perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam
satu variabel. Dalam metode Komparatif, sering digunakan teknik korelasi, yaitu meneliti
derajat ketergantungan dalam hubungan-hubungan antar variabel dengan menggunakan
koefisien korelasi.

 Metode Ekspost Fakto


Nana Syaodih (2010) Penelitian ekspost fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab
- akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh
peneliti. Penelitian hubungan sebab - akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau
kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan
atas kajian teoretis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatar belakangi oleh variabel
tertentu. Penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, dengan menggunakan kelompok
pembanding. Kelompok pembanding dipilih yang karakteristik yang sama tetapi melakukan
kegiatan, program, atau mengalami kejadian yang berbeda.

Tujuan penelitian expost fakto adalah untuk menyelidiki apakah kondisi yang sudah ada bisa
jadi menyebabkan perbedaan lanjutan dalam kelompok subjek. Dengan kata lain, peneliti
mengidentifikasi kondisi-kondisi yang sudah terjadi dan kemudian mengumpulkan data untuk
menyelidiki hubungan dari kondisi-kondisi yang beragam tadi dengan perilaku lanjutan. Dalam
memiliki

Sumber :

Hamdi, Asep, Saepul., Bahruddin, E. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam
Pendidikan. Yogyakarta : Deepublish.

Video ke 3 Penelitian Kuantitatif

https://drive.google.com/drive/folders/0B4r52oEhq2kufkxkbUVEZWpwdnNDSld4eWw2aXd4R
zdRbEpRakpyZTZoYWlEMWFNZ3htRkU

Anda mungkin juga menyukai