Anda di halaman 1dari 7

Universitas Pamulang Akuntansi S-1

PERTEMUAN 3

POPULASI DAN VARIABEL PENELITIAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Materi pertemuan ini membahas mengenai Variabel Penelitian. Setelah
mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dengan baik
mengenai Populasi, sampel, variabel penelitian dan bisa menerapkan dengan baik
dalam penelitian.

B. URAIAN MATERI

1. Populasi dan Sampel


a) Populasi
Dikatakan populasi yaitu suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek atau subjek dimana mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu,
yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan selanjutnya akan diratik suatu
kesimpulan. Populasi disini tidak hanya orang saja, tetapi bisa objek atau
benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang
ada pada objek, melainkan keseluruhan karakteristik yang dimiliki oleh objek
yang akan diteliti tersebut. Contoh populasi yakni jumlah mahasiswa yang
ada di suatu perguruan tinggi.
b) Sampel
Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi, yaitu bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jika diketahui populasi
besar, maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, sehingga dibutuhkan sampel untuk mewakili. Sampel ini bisa
dijadikan kesimpulan yang berlaku untuk populasi tersebut. Oleh karena itu,
sampel yang di ambil dari populasi harus bisa bersifat representatif, artinya
bisa mewakili sebagai data yang akan di teliti. Contoh sampel yakni sebagian
dari jumlah mahasiswa yang ada disuatu perguruan tinggi.

2. Teknik Sampling
Teknik sampling atau yang sering kita dengar adalah teknik pengambilan
sampel. Dalam menentukan suatu sampel di penelitian tertentu, ada beberapa
teknik sampling yang harus digunakan dan diperhatikan. Penjabaran dan
jelasnya adalah sebagai berikut :

Statistik Deskriptif P a g e | 21
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability Sampling

1. Simple random sampling 1. Sampling sistematis


2. Proportionate stratified 2. Sampling kuota
random sampling 3. Sampling insidental
3. Disporportionate stratified 4. Purposive sampling
random sampling 5. Sampling jenuh
4. Area (cluster) sampling 6. Snowbal sampling
(sampling menurut
daerah)
Gambar. 3.1 Teknik sampling

a. Probability Sampling
Artinya adalah teknik pengambilan sampel dimana memberikan peluang yang
sama, untuk setiap bagian populasi yang akan dipilih menjadi sampel
penelitiannya. Teknik sampel ini dibedakan menjadi :

1) Simple Random Sampling


Teknik random ini sering sekali digunakan dalam penelitian.
Dikatakan simple random sampling disini karena proses pengambilan
anggota sampel yang ditunjukan dapat dilakukan secara acak, tanpa
memperhatikan strata di populasi tersebut. Teknik ini dilakukan apabila
anggota dalam populasi tersebut bersifat homogen.

2) Proportionate Stratified Random Sampling


Artinya dalam teknik ini, penggunaan sampelnya apabila populasi
tersebut mempunyai anggota atau bagian yang tidak homogen, dan
berstrata secara proporsional.

3) Disproportionate Stratified Random Sampling


Artinya dalam teknik ini, digunakan untuk menentukkan jumlah
sampe yang jika populasi tersebut berstrata tetapi kurang proporsional.

4) Cluster Sampling
Artinya dalam teknik ini, dapat digunakan dalam menentukan jumlah
sampe jika objek yang akan diteliti mencakup data yang cukup luas.

b. Nonprobability Sampling
Perbedaannya dengan sebelumnya, bahwa teknik ini merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama untuk setiap
anggota populasi, untuk di pilih menjadi sampel. Teknik ini juga dibagi menjadi
beberapa jenis sampling, akan dipaparkan sebagai berikut :

Statistik Deskriptif P a g e | 22
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

1) Sampling Sistematis
Dalam sampling sistematis, disini pengambilan teknik sampelnya
adalah berdsarkan urutan tertentu dari anggota populasi tersebut.

2) Sampling Kuota
Artinya teknik sampel yang digunakan untuk menentukan sampel dari
populasi, yang mempunyai ciri-ciri tertentu, ini dilakukan sampai jumlah
sampel terpenuhi atau sesuai dengan penelitian yang diinginkan.

3) Sampling Insidental
Artinya teknik sampel yang penentuannya berdasarkan kebetulan,
atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti, kemudian
dapat digunakan menjadi sampel, tentu jika orang tersebut sesuai dengan
sumber data yang dibutuhkan.

4) Sampling Pusposive
Artinya teknik sampel yang dalam penentuannya adalah dengan
mempertimbangkan sesuatu, yang sesuai dengan kebutuhan dari
penelitian dan paham mengenai tema yang akan di teliti,

5) Sampling Jenuh
Artinya adalah teknik sampel yang dalam penentuannya adalam
apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dalam penelitian
tersebut.

6) Snowball Sampling
Artinya adalah teknik sampel yang dalam penentuannya awalnya
jumlah sedikit, kemudian sesuai kebutuhan, menjadi bertambah
sampelnya.

3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja, yang
bisa ditetapkan oleh peneliti, untuk bisa dipelajari sehingga memperoleh
informasi yang dapat ditarik kesimpulan. Hal ini menjadikan suatu atribut, sifat,
nilai dari objek kegiatan yang memiliki variasi, yang kemudian ditetapkan peneliti
untuk dipelajari, lalu ditarik kesimpulan. Ada beberapa macam variabel
penelitian, lebih jelasnya perhatikan berikut ini :

a. Variabel Independen
Variabel independen atau sering disebut sebagai variabel bebas, artinya
variabel yang mampu mempengaruhi, yang mampu menjadi sebab perubahan
dari variabel terikatnya, atau variabel lawannya. Dalam SEM (Structural
Equation Modeling) variabel independen disebut sebagai variabel eksogen
(Sugiyono, 2015)

b. Variabel Dependen
Kebalikannya dengan independen, variabel dependen sering disebut

Statistik Deskriptif P a g e | 23
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

sebagai variabel terikat, artinya variabel yang dipengaruhi, yang menjadi


akibat karena variabel bebasnya. Dalam SEM (Structural Equation Modeling)
variabel independen disebut sebagai variabel indogen (Sugiyono, 2015).

Motivasi Belajar Prestasi Belajar


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Gambar. 3.2 Contoh hubungan variabel independen dan variabel


dependen
c. Variabel Moderator
Selain dari variabel bebas dan terikat, ada juga yang namanya variabel
moderator atau variabel moderasi. Artinya variabel yang digunakan untuk
memperkuat dan memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Keberadaan variabel moderator ini lebih kepada variabel bebas yang
kedua. Hubungan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dan
prestasi belajar siswa akan menjadi semakin (kuat) jika siswa memiliki
motivasi dalam belajar namun jika siswa tidak memiliki motivasi maka akan
(memperlemah). Motivasi disini sebagai variabel moderator yang dapat
memperkuat / memperlemah hubungan antara variabel dependen dan
independen.

Metode Pembelajaran Prestasi Belajar


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Motivasi Belajar
(Variabel Moderator)

Gambar. 3.3 Contoh hubungan variabel independen – moderator,


dependen

d. Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel yang secara teoritis mampu
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.

Metode Pembelajaran Lingkungan Keluarga Prestasi Belajar


(Variabel Independen) (Variabel Intervening) (Variabel Dependen)

Motivasi Belajar
(Variabel Moderator)

Gambar. 3.4 Contoh hubungan variabel independen – moderator-


intervening, dependen

Statistik Deskriptif P a g e | 24
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

e. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan, variabel yang
dibuat konstan, sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Biasanya adanya variabel
kontrol digunakan dalam penelitian yang sifatnya membandingkan.

Motivasi Prestasi Belajar


(Variabel Independen) (Variabel Dependen)

Metode pembelajaran
(Variabel Kontrol)

Gambar. 3.5 Contoh hubungan variabel independen – kontrol, dependen

4. Konstanta dan Variabel


Konsep menjadi sebuah ide dimana harus diwujudkan, bisa ke
bentuk simbol maupun kata, sebuah konsep juga mempunyai serangkaian
nilai, serta konsep yang mewakili gejala tidak variasi. Konsep dalam
proses pengukuran, tidak terlepas dari suatu konstanta dan variabel.
Konstanta merupakan suatu lambang untuk menyatakan objek yang sama
secara keseluruhan. Sebagai contoh, konsep konstanta adalah tipe ideal
keluarga, dalam birokrasi maupun revolusi.
Konsep yang kedua adalah variabel, artinya sesuatu yang
merupakan unsur dalam menentukan perubahan tertentu. Sebagai contoh
misalnya pengukuran, kepadatan penduduk ataupun yang lainnya. Dalam
ruang lingkup ilmu sosial, penelitian lebih diarahkan pada konsep variabel,
maksudnya pemahaman terhadap perubahan itu sendiri.
Dalam pengamatan suatu variabel, peran statistik bisa menjadi alat
bantu yang berharga, tentunya tidak hanya menyajikan data saja, tetapi
mampu menganalisis dan menginterpretasikan data bahkan menarik suatu
kesimpulan yang baik. Data mengenai perubahan variabel, bisa diperoleh
melalui pengamatan terhadap suatu kasus.

5. Variabel Kuantitatif dan Kualitatif


Terkait dengan konsep variabel yang banyak diamati dalam lingkup
sosial, dapat dibagi menjadi dua jenis variabel, yaitu variabel kuantitatif
dan variabel kualitatif. Penjabarannya adalah sebagai berikut :

1) Variabel Kuantitatif
Artinya suatu variabel yang hasil dari pengamatan dapat
bervariasi dalam hal jumlah, tentunya dalam melakukan suatu
penelitian. Yang termasuk dalam variabel kuantitaif adalah angka
kelahiran, angka kematian, angka penduduk indonesia dan sebagainya.
Lebih sederhana lagi, misal variabel usia, tinggi badan, berat badan
ataupun yang lainnya.

Statistik Deskriptif P a g e | 25
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

2) Variabel Kualitatif
Kebalikannya dari variabel kuantitatif, kualitatif artinya variabel
yang hasil pengamatannya bervariasi dalam jenis, bukan jumlah atau
tingkatan. Sebagai contoh variabel cara pengolahan sampah, status
perkawainan, jenis agama dan lain-lain. Variabel kualitatif itu unik, tidak
bisa di rubah ke angka, maksudnya adalah simbol angka dalam variabel
ini hanya digunakan untuk kebutuhan identifikasi saja. Contoh simbol
angka 1 untuk wanita, dan angka 2 untuk laki-laki.

6. Variabel Diskrit dan Kontinu


Variabel diskrit dan kontinu termasuk dalam variabel jenis kuantitatif.
Bisa dijabarkan bahwa variabel kuantitatif ternyata masih ada lagi di
dalamnya, yaitu diskrit dan kontinu. Penjelasannya adalah :

1) Variabel Diskrit
Artinya disini adalah suatu variabel yang bersifat kuantitatif,
dimana jumlah nilai atau suatu kategori yang bisa dihitung, dan
bentuknya adalah bilangan bulat. Sebagai contoh adalah banyaknya
anak dalam satu keluarga, banyaknya kecelakaan dalam satu tahun di
Jakarta ataupun yang lainnya.

2) Variabel Kontinu
Artinya suatu variabel yang bersifat kuantitatif, dimana hasil
pengamatannya adalah salah satu dari keseluruhan dari suatu garis
interval. Dalam hal ini tidak hanya bilangan bulat, tetapi bisa merupakan
bilangan pecahan. Sebagai contoh adalah variabel umur yang
satuannya bersifat bulan atau tahun.

C. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal berikut ini dengan teliti dan benar!

1. Menurut pendapat anda, jelaskan yang di maksud dengan Populasi?


Jelaskan dengan bahasa kalian masing-masing dan berikan contoh!

2. Menurut pendapat anda, jelaskan yang di maksud dengan Sampel?


Jelaskan dengan bahasa kalian masing-masing dan berikan contoh!

3. Menurut pendapat anda, jelaskan yang di maksud dengan variabel?


Jelaskandengan bahasa kalian masing-masing!

4. Apa yang harus dipahami dari variabel intervening dan moderating?


Jelaskanpendapat anda!

5. Apa yang sering menjadi kendala dalam penelitian terkait pemilihan


variabel?Jelaskan dengan kelompok anda!

Statistik Deskriptif P a g e | 26
Universitas Pamulang Akuntansi S-1

D. DAFTAR PUSTAKA

Mangkuatmodjo. (2015). Statistik Deskriptif. Jakarta: Rineka Cipta.

Subagyo, Pangestu. (2003). Statistik Deskriptif. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Penerbit Bandung.

Sugiyono, (2015). Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta

Supranto. (2008). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Walpole. (1992). Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Statistik Deskriptif P a g e | 27

Anda mungkin juga menyukai