Anda di halaman 1dari 24

PERT.

13
NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING &
KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA

Pengantar Ilmu Ekonomi Makro

Purwatiningsih, S. Pd., M. M.
Tujuan Perkuliahan

1. Menjelaskan bentuk dasar neraca pembayaran.


2. Menjelaskan defisit dan surplus dalam neraca pembayaran.
3. Menjelaskan system kurs tetap dan berubah bebas.
4. Menjelaskan bentuk masalah ekonomi dalam perekonomian terbuka.
5. Menguraikan kebijakan pemerintah dalam perekonomian terbuka
Neraca Pembayaran

Neraca
Berjalan
Neraca Pembayaran
Neraca
Suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai Pembayaran
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di
antara suatu negara dengan negara lain dalam suatu
tahun tertentu
Neraca
Modal
Nilai ekspor &
impor barang
tampak

Nilai ekspor &


Neraca Berjalan
impor barang tak
mencatat transaksi
tampak ( jasa )

Pembayaran
pindahan neto ke
luar negeri
Keterangan :
Nilai Ekspor dan Impor Barang Tampak

1. Transaksi ini meliputi : hasil-hasil sektor pertanian, barang-barang produksi


industri, barang-barang yang diproduksikan oleh sektor pertambangan, berbagai
jenis ekspor dan impor barang tampak lainnya.
2. Neraca perdagangan ( neraca dari perdagangan tampak ) → perdagangan barang-
barang tampak.
3. Nilai neraca perdagangan yang positif → berarti bahwa ekspor barang tampak
melebihi impornya.
4. Nilai neraca perdagangan yang negative → berarti bahwa impor barang tampak
melebihi ekspor.
Keterangan :
Nilai Ekspor dan Impor Barang Tak Tampak ( Jasa )

1. Transaksi ini meliputi : pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-
barang tampak yang diekpor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong, dan
pendapatan investasi ( meliputi : keuntungan, bunga ke atas modal yang
diinvestasikan, dividen ).
2. Neraca jasa ( neraca perdagangan tak tampak ) → nilai bersih ekspor dan impor
jasa-jasa.
3. Nilai neraca jasa yang positif → berarti negara tersebut banyak menjual jasa-
jasanya ke luar negeri.
4. Nilai neraca jasa yang negative → berarti negara tersebut lebih banyak membeli
jasa dari luar negeri.
Keterangan :
Pembayaran Pindahan Neto ke Luar Negeri

1. Meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan pemerintah maupun pihak swasta.


2. Transaksi ini meliputi : pembayaran di mana penerimanya tidak perlu membayar
dalam bentuk uang atau jasa.
3. Contoh : bantuan uang negara Arab ke Afganistan, bantuan bahan makanan
Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Afrika, mengirimkan uang untuk biaya
perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negeri.
Aliran modal resmi

Aliran modal
jangka panjang

Investasi langsung
pihak swasta ke
Neraca Modal negara-negara lain
mencatat transaksi

Akaun modal
swasta
Aliran modal
keuangan swasta

Akaun kesilapan &


ketinggalan
Keterangan :
Aliran Modal Jangka Panjang

1. Aliran modal resmi → pinjaman dan pembayaran di antara badan-badan pemerintah di


suatu negara dengan negara-negara lain.
2. Investasi langsung oleh pihak swasta ke negara-negara lain → penanaman modal
langsung, yaitu investasi berupa mendirikan perusahaan-perusahaan ( terutama
perindustrian ).
3. Modal yang dibelanjakan diperoleh dari negara asal perusahaan tersebut.
4. Neraca modal jangka panjang → perbedaan di antara modal jangka panjang yang
diterima dari LN dengan modal jangka panjang yang dibayarkan ke LN.
5. Nilai neraca jangka panjang yang positif → berarti lebih banyak modal jangka panjang
yang diterima dari LN daripada yang dibayarkan ke LN.
6. Aliran modal jangka Panjang → membantu memperkukuh neraca pembayaran,
meningkatkan perbelanjaan pembangunan pemerintah dan investasi sector swasta.
Keterangan :
Aliran Modal Keuangan Swasta

1. Akaun Modal Swasta→ aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi
keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan Kembali kepada valuta yang asal atau
valuta lainnya ( hot money ).
* Uang tersebut biasanya meliputi uang yang diinvestasikan di pasaran uang dan
pasar modal untuk memperoleh keuntungan dari investasi tersebut.
* Contoh : pembelian saham-saham domestik oleh suatu perusahaan
2. Akaun Kesilapan dan Ketinggalan → akaun yang menaksir besarnya aliran
uang yang tidak dapat dicatat.
* Dalam setiap neraca pembayaran perlu adanya akaun kesilapan dan
ketinggalan untuk memastikan agar penghitungan aliran ke luar dan aliran masuk
adalah seimbang.
Cadangan Valuta Asing
1. Aliran pembayaran dan investasi yang masuk ke dalam suatu negara pada suatu
waktu tertentu, biasanya berbeda dengan aliran ke luar untuk pembayaran dan
investasi ke luar negeri. Perbedaan ini dinamakan “ NERACA KESELURUHAN”.
2. Apabila neraca keseluruhan bernilai positif, artinya aliran pembayaran dan
investasi ke suatu negara melebihi aliran yang keluar ke negara-negara lain.
3. Apabila neraca keseluruhan bernilai negative, artinya aliran ke luar melebihi aliran
masuk.
4. Dalam keadaan di mana suatu negara lebih banyak membuat pembayaran ke luar
negeri dibandingkan dengan penerimaannya, maka bank sentral harus mengurangi
cadangan valuta asingnya untuk melakukan pembayaran tersebut.
5. Sebaliknya, apabila yang diterima dari negara-negara lain adalah lebih banyak dari
yang harus dibayar, maka cadangan valuta asing akan bertambah.
Neraca Pembayaran Selalu Seimbang

1. Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar
negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara
tersebut.
2. Yang menyebabkan neraca pembayaran selalu seimbang adalah → ketidak
seimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh
perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki bank sentral.
Contoh Neraca Pembayaran Selalu Seimbang
i. Neraca berjalan + 40
ii. Neraca modal jangka Panjang + 20
iii. Modal keuangan swasta - 30 .
NERACA KESELURUHAN + 30
iv. Perubahan cadangan mata uang asing bank sentral - 30

Ket :
1. Neraca berjalan surplus Rp.40 T
2. Aliran modal jangka Panjang surplus Rp. 20 T
3. Modal keuangan swasta defisit Rp. 30 T
4. Neraca keseluruhan hanya memperoleh surplus Rp. 30 T
5. Surplus dalam neraca keseluruhan, berarti negara menerima Ro. 30 T dari negara-negara lain. Ini menyebabkan
cadangan valuta asing bank sentral bertambah dengan jumlah yang sama. Akibat dari pertambahan cadangan ini,
maka neraca pembayaran menjadi seimbang, yaitu aliran uang dan modal yang masuk dan keluar adalah telah sama
banyaknya. ( Note : dalam neraca pembayaran, tanda negative ( - ) dalam perubahan cadangan valuta asing
menggambarkan pertambahan cadangan, dan tanda positif ( + ) berarti pengurangan cadangan valuta asing bank
sentral )
Bentuk umum neraca pembayaran

A. Neraca perdagangan : ( X-M )


Ekspor :X
Impor :M

B. Neraca jasa ( neto )


Pengangkutan dan asuransi :
Pelancongan dan perjalanan :
Pendapatan investasi :

C. Transfer ( neto ) :

NERACA AKAUN BERJALAN : A+B+C


D. Neraca modal jangka Panjang :
Modal pemerintah :
Investasi langsung pemerintah :

E. Modal Swasta :

F. Ralat dan ketinggalan :


NERACA KESELURUHAN :A+B+C+D+E+F
Kurs Valuta Asing
1. Kurs valuta asing ( kurs mata uang asing ) : menunjukkan harga atau nilai mata
uang sesuatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain.
2. Kurs valuta asing → jumlah uang domestic yang dibutuhkan untuk memperoleh
satu unit mata uang asing.
3. Contoh : kurs US$ 1.00 = Rp. 15.000 berarti untuk memperoleh satu dolar
Amerika Serikat dibutuhkan 15.000 rupiah Indonesia.
4. Kurs valuta di antara dua negara kerapkali berbeda di antara satu masa dengan
masa yang lainnya.
Dua Cara di Dalam Menentukan Kurs Valuta Asing :

1. Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas.
2. Ditentukan oleh pemerintah
Permintaan Mata Uang asing

Kurs valuta asing → faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah barang-barang di
negara lain “lebih murah” atau “lebih mahal” dari barang yang di produksi di dalam negeri.

Ilustrasi kurs mata uang yen Jepang dan dolar Amerika Serikat →
1. Apabila nilai mata uang dolar tinggi, misalnya kurs 1 dolar AS = 200 yen, maka barang di AS
relatif lebih mahal.
2. Sebaliknya, apabila nilai mata uang dolar rendah, misalnya kurs 1 dolar AS = 100 yen, maka
barang-barang AS menjadi relative lebih murah.
3. Harga-harga barang AS yang semakin murah akan menaikkan permintaan penduduk
Jepang ke atas barang-barang AS. Sebagai akibatnya, permintaan orang Jepang ke atas
mata uang AS bertambah.

Kesimpulan :
1. Semakin tinggi harga dolar AS, semakin sedikit permintaan ke atas mata uang tersebut.
2. Semakin rendah harga dolar AS, semakin banyak permintaan ke atas mata uang tersebut.
Penawaran Mata Uang asing

1. Bagaimana sikap orang-orang Amerika Serikat dalam menawarkan dolar mereka ke orang-
orang Jepang ?
2. Penduduk AS akan menukar dolarnya kepada yen Jepang karena mereka ingin memperoleh
barang-barang dari Jepang.
3. Semakin banyak yen yang mereka peroleh dari menukarkan setiap unit mata uang AS,
semakin murah harga-harga barang Jepang apabila dinyatakan dalam satu dolar AS.
4. Berarti, harga dolar yang tinggi menambah permintaan ke atas barang-barang Jepang, dan
ini menambahkan penawaran dolar AS.

Kesimpulan :
1. Semakin tinggi harga mata uang AS, semakin banyak penawaran mata uang tersebut.
2. Semakin rendah harga mata uang AS, semakin sedikit penawaran mata uang tersebut.
Penentuan Harga Mata Uang Asing

Bagaimana sistem pasar bebas menentukan nilai tukaran mata uang asing ?

Keterangan :

1. Sumbu datar menggambarkan jumlah mata uang


dolar AS yang akan diperjualbelikan di pasaran mata
uang asing.
2. Sumbu tegak menunjukkan harga dolar AS yang
dinyatakan dalam yen.
3. Kurva permintaan ke atas dolar ( DD ), berbentuk
menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
4. Kurva SS ( kurva penawaran ke atas dolar ),
berbentuk menaik dari kiri bawah ke kanan atas.
5. Kurva DD dan SS berpotongan pada keadaan
dimana harga tiap unit mata uang dolar adalah satu
dolar sama dengan 150 yen.
6. Pada kurs pertukaran ini permintaan dolar sama
dengan penawaran dolar, yaitu sebanyak 2,5 billion
dolar.
Penentuan Kurs Pertukaran oleh Pemerintah
1. Pemerintah dapat campur tangan dalam menentukan kurs valuta asing.
2. Tujuannya untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan efek yang buruk ke atas perekonomian.
3. Kurs yang ditetapkan pemerintah adalah berbeda dengan kurs yang ditentukan oleh pasar bebas.
4. Perbedaannya tergantung kepada kebijakan dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling sesuai untuk
tujuan-tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan perekonomian.

Ket. Gambar : Perbedaan di antara kurs yang ditentukan pemerintah dan kurs
yang ditentukan pasar bebas :

1. Kurva SS dan DD pada gambar sama dengan kurva SS dan DD pada slide
sebelumnya.
2. Dimana kurs yang ditentukan oleh pasar bebas adalah satu dolar sama
dengan 150 yen dengan kuantiti penawaran dan permintaan sebanyak 2,5
billion.
3. Pemerintah Jepang memandang kurs ini kurang sesuai, oleh sebab itu
menentukan bahwa kurs pertukaran adalah satu dolar sama dengan 250
yen ( kurs pertukaran 1 ). Kurs ini menggambarkan bahwa harga yen dinilai
terlalu rendah dari yang ditetapkan oleh pasar bebas, yaitu pemerintah
menetapkan harga per unit dolar adalah 250 yen, sedangkan di pasar
bebas harga akan mencapai satu dolar 150 yen.
4. Apabila harga suatu mata uang domestik ( harga yen ) ditetapkan oleh
pemerintah pada tingkat yang lebih rendah dari yang ditentukan pasar
bebas, maka mata uang domestik dinamakan mata uang yang dinilai
terlalu rendah ( undervalued currency ).
5. Sedangkan, apabila harga mata uang domestik ditetapkan pemerintah
pada kurs yang lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pasar bebas, maka
mata uang tersebut dinamakan mata uang yang dinilai terlalu tinggi (
overvalued currency ) → kurs pertukaran II
Kebijakan Pemerintah dalam Perekonomian Terbuka

Permasalahan dalam Keterangan :


Perekonomian Terbuka :
1. Dalam kasus 1 dan kasus 2, neraca pembayaran dalam
1. Perekonomian menghadapi
masalah pengangguran, tetapi
keadaan menguntungkan ( surplus ), maka yang perlu
terdapat surplus dalam difikirkan hanyalah mengatasi masalah pengangguran (
neraca pembayaran. kasus 1 ) dan masalah inflasi ( kasus 2 ).
2. Perekonomian menghadapi 2. Dalam kasus 3 dan kasus 4, masalah menjadi lebih
masalah inflasi, tetapi
terdapat surpus dalam neraca rumit, pengangguran atau inflasi yang diikuti oleh
pembayaran. masalah defisit dalam neraca pembayaran .
3. Perekonomian menghadapi 3. Langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi kasus 3
masalah pengangguran dan
masalah defisit dalam neraca
adalah kebijakan pemerintah untuk memindahkan
pembayaran. perbelanjaan.
4. Perekonomian menghadapi 4. Langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi kasus 4
masalah inflasi dan masalah adalah kebijakan pemerintah untuk mengurangkan
defisit dalam neraca
pembayaran perbelanjaan.
Kebijakan Pemerintah dalam Perekonomian Terbuka
Kebijakan Memindahkan Perbelanjaan
Kebijakan memindahkan perbelanjaan → Langkah-
Langkah pemerintah untuk mengatasi masalah defisit
dalam neraca pembayaran yang akan mengakibatkan
pertambahan ekspor dan pengurangan impor.

Langkah-Langkah yang akan mengurangi impor dan Langkah-Langkah yang akan menambah ekspor sehingga
mendorong konsumsi barang dalam negeri : menambah penerimaan valuta asing :

1. Melakukan pembatasan impor : menaikkan pajak impor, 1. Memberikan insentif fiskal dan moneter untuk
impor dengan system kuota, kampanye membeli barang menambahkan kegiatan dalam produksi barang
dalam negeri. ekspor ( membina Kawasan perusahaan dan Kawasan
2. Menekan ( mengurangi penggunaan valuta asing ) bebas pajak, memberikan kemudahan pinjaman,
3. Menurunkan nilai mata uang ( devaluasi ). Langkah ini memberi subsidi ekspor.
menyebakan barang impor akan lebih mahal. 2. Mewujudkan kestabilan upah dan harga → biaya
Sebaliknya barang ekspor menjadi murah di pasaran produksi rendah.
luar negeri. 3. Menurukan nilai valuta.
Kebijakan Pemerintah dalam Perekonomian Terbuka
Kebijakan Pengurangan Perbelanjaan
Kebijakan pengurangan perbelanjaan → Langkah-
Langkah pemerintah untuk mengatasi masalah kurangan
dalam neraca pembayaran dengan mengurangi
perbelanjaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi
negara.

Kebijakan pengurangan perbelanjaan dilakukan apabila:

1. Perekonomian telah mencapai kesempatan kerja penuh


Langkah-Langkah untuk melakukan kebijakan mengurangi
dan di samping itu inflasi telah wujud.
perbelanjaan:
2. Dalam perekonomian terdapat defisit yang
berkepanjangan dalam neraca pembayaran.
1. Menaikkan pajak pendapatan ( kebijakan fiskal ).
2. Menaikkan suku Bunga dan menurunkan penawaran
Kebijakan mengurangkan perbelanjaan akan menurunkan
uang ( kebijakan moneter ).
impor, akan tetepi ekspor tidak akan dipengaruhi oleh
3. Mengurangi pengeluaran pemerintah ( kebijakan fiscal
kebijakan ini.
).
Keadaan ini akan mewujudkan neraca pembayaran yang
menguntungkan atau seimbang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai