Anda di halaman 1dari 20

Neraca

Pembayaran
Internasional
Tresna Wulandari
Slide Title
1. Latar Belakang
2. Definisi Neraca Pembayaran Internasional
3. Penggolongan Penduduk Berdasarkan
Neraca Pembayaran Internasional
4. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
5. Struktur Neraca Pembayaran Internasional
6. Komponen yang Termuat dalam Balance of Payment
Textbook
7. Neraca Pembayaran Defisit & Surplus
8. Pengertian “Balance” dalam Neraca Pembayaran
Internasional
9. Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran
10. Proses Penyeimbangan Neraca Pembayaran
Latar Belakang

Perekonomian modern sekarang ini sudah tidak ada lagi yang disebut perekonomian
tertutup (close economy). Semua negara di dunia ini melakukan transaksi ekonomi
tidak hanya terbatas di dalam negara itu sendiri, namun melakukan transaksi
ekonomi dengan negara lain atau disebut perekonomian terbuka (open economy).
Hal ini dikarenakan kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber daya yang
ada disekitarnya terbatas, sehingga perlu melakukan perdagangan dengan negara
lain. Disinilah terjadinya tukar menukar barang dan jasa, bahkan terjadi arus aliran
modal dari satu negara ke negara lainnya. Suatu negara dalam mengatur dan
mengelola transaksi ekonomi internasional inilah, maka diperlukan sebuah catatan
resmi oleh pemerintah yang disebut neraca pembayaran (balance of payment/BOP).
Definisi Neraca Pembayaran Internasional

Neraca pembayaran internasional didefinisikan sebagai suatu catatan resmi yang


sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antar penduduk dari suatu
Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu
tertentu, biasanya satu tahun.

Transaksi tersebut meliputi transaksi berjalan (current account), yaitu transaksi


ekspor dan impor barang/jasa, pendapatan dari investasi, pendapatan atau
kompensasi tenaga kerja dan transfer pemerintah. Kedua, disebut transaksi modal
(capital account), yaitu transaksi pada tranfer modal dan tranfer finansial berupa
investasi langsung dan investasi portofolio.
Penggolongan Penduduk Berdasarkan
Neraca Pembayaran Internasional
Karena neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi ekonomi internasional baik barang/jasa dan modal yang
dilakukan oleh suatu penduduk dengan penduduk negara yang lainnya. Maka penduduk tersebut dapat dikatakan
sebagai berikut:

1. Orang perorangan/individu
Orang perorangan atau individu yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis), peduduk yang
bersifat individu tersebut mereka mempunyai tempat tinggal di suatu negara dan mereka melakukan kegiatan atau
kujungan di negara lain.
2. Perusahaan atau Badan hukum
Suatu perusahaan yang berbadan hukum dari suatu negara melakukan transaksi ekonomi di negara lain. Transaksi
tersebut bisa dengan perusahaan di negara lain atau individu yang menyebabkan adanya transaksi internasional.
Cabang-cabang perusahaan di negara lain di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.
3. Pemerintah
Badan-badan pemerintah dikatakan sebagai penduduk dari negara yang diwakili oleh penduduknya di negara lainya
yang menimbulkan transaksi ekonomi internasional. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai
penduduk dari negara yang mereka wakili. Transaksi yang mereka lakukan di negara lain merupakan transaksi
ekonomi internasional.
Tujuan
Neraca Pembayaran Internasional
Penyusunan neraca pembayaran dilakukan oleh pemerintah suatu negara dengan maksud dan mempunyai beberapa tujuan,
sebagai berikut:
1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar
negeri.
2. Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara, misalkan barang/jasa yang di ekspor
atau di impor.
3. Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam melakukan transaksi ekonomi dengan negara kita dalam hubungan ekonomi
internasional.
4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara, misalkan berapa cadangan devisa negara tersebut.
5. Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan,
terutama negara yang mengalami kesulitan balance of payment.
6. Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi satu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan GDP, tingkat pengangguran
dan sebagainya.
7. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi, seperti melakukan ekspor
dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
8. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan di bidang moneter dan fiskal.
9. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap
perekonomian nasional seperti pendapatan nasional.
10. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional.
Struktur
Neraca Pembayaran Internasional
Struktur neraca pembayaran (balance of payment) secara umum dapat dilihat seperti berikut
ini:

1. Neraca transaksi berjalan (current account)


a. Ekspor dan impor barang (neraca perdagangan/balance of trade)
b. Ekspor dan impor jasa(service account)
1) Pendapatan kompensasi tenaga kerja
2) Pendapatan dari investasi
3) Jasa TKI/TKA, dll
c. Transfer pemerintah (unilateral account)
2. Neraca modal (capital account)
a. Transfer modal
b. Transfer finansial (investasi langsung, investasi portofolio)
3. Perubahan cadangan devisa (a+b)
4. Kesalahan hitung dan transaksi illegal
5. Perubahan moneter (c+d)
Komponen yang Termuat dalam Balance of
Payment Textbook (1)
Struktur dalam penyusunan Balance of payment (BOP) di c. Neraca Jasa (service account)
atas harus mengacu pada aturan internasional seperti Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa
yang telah ditetapkan dalam Balance of Payment adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jasa
Texbook yang diterbitkan oleh IMF. Komponen- yang meliputi komponen seperti; pembayaran
komponen yang termuat dalam Balance of Payment bunga, biaya transportasi, biaya asuransi,
Texbook yang terdiri dari komponen sebagai berikut: remittance (jasa TKI/TKA, fee/royalty teknologi
dan konsultasi), tourisme.
1. Neraca Transaksi Berjalan (current account) d. Unilateral Account (neraca transaksi sepihak)
a. Current account terdiri atas neraca perdagangan Neraca transaksi sepihak merupakan transaksi
(balance of trade), neraca jasa (service account), sepihak yang umumnya terdiri atas bantuan
dan neraca transaksi sepihak (unilateral account). sosial yang diterima atau diberikan dari/ke luar
b. Neraca Perdagangan (balance of trade) negeri, tanpa kewajiban untuk membayar
Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor kembali, yang biasanya disebut juga transfer
dan impor barang dengan ketentuan bahwa ekspor pemerintah. antara lain termasuk di dalamnya
sebagai transaksi kredit atau positif dan impor hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer
barang dicatat sebagai transaksi debit atau negatif. unilateral (unilateral transfer) lainnya.
Komponen yang Termuat dalam Balance of
Payment Textbook (2)
2. Neraca Modal (capital account) 3. Perubahan Cadangan Devisa (reserve account)
a. Capital account ini terdiri atas ekspor dan impor a. Reserve account adalah neraca yang menunjukkan
modal, baik untuk jangka panjang maupun jangka perubahan cadangan atau saldo devisa yang
pendek. diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil
b. Transaksi modal bisa terjadi arus masuk modal atau penjumlahan saldo current account dan saldo
capital account.
penanaman modal asing langsung, dan juga
b. Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa dari
sebaliknya penanaman modal keluar negeri. Dalam
tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah
capital account termasuk didalamnya adalah hutang
menunjukkan posisi keuangan internasional suatu
piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka
negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada
pendek. current account dan capital account.
c. Berbeda dengan pencatatan pada current account c. Jika saldo reserve account menunjukkan angka
maka dalam capital account berlaku ketentuan positif, maka dapat dikatakan bahwa posisi BOP
bahwa, transaksi impor modal dicatat sebagai dalam keadaan surplus dan sebaliknya jika
transaksi kredit atau positif, transaksi ekspor modal menunjukkan angka negatif dikatakan BOP dalam
dicatat sebagai transaksi debit atau negatif. keadaan defisit.
Neraca Pembayaran Defisit & Surplus
Data neraca pembayaran Indonesia terutama Neraca pembayaran dikatakan seimbang jika perubahan
neraca jasa hingga sekarang selalu tercatat dalam cadangan devisa sama dengan nol artinya uang masuk dan uang
posisi negatif atau debit. Keadaan ini dikarenakan yang keluar sama, namun dalam transaksi internasional biasanya
transaksi impor lebih besar daripada transaksi terjadi defisit atau surplus. Defisit jika perubahan cadangan
ekspor, khususnya untuk pembayaran bunga, biaya devisa sama dengan negatif, artinya uang yang masuk lebih
transportasi, biaya asuransi, dan remittance. Satu- sedikit dibanding uang keluar. Surplus jika perubahan cadangan
devisa sama dengan positif, artinya uang yang masuk lebih
satunya jasa yang positif adalah jasa dari turis
banyak dibanding uang keluar. Uang masuk dan uang keluar
karena banyak turis asing yang datang ke Indonesia
disini adalah valuta asing yang biasanya dalam bentuk uang kuat
daripada turis Indonesia yang ke luar negeri. Posisi
(hard currencies) seperti US dollars, Yen Japang, Euro Eropa,
negatif atau defisit dari neraca jasa ini juga
Pound Inggris dan sebagainya, yang sering digunakan sebagai
mencerminkan masih relatif rendahnya kualitas alat transaksi internasional. Dengan demikian jika suatu negara
SDM Indonesia sebagai penghasil jasa, walaupun menguasai banyak uang seperti dollar atau disebut cadangan
secara kuantitatif lebih banyak TKI Indonesia yang devisa tersebut maka negara itu dianggap mempunyai daya beli
bekerja di luar negeri tetapi dengan penghasilan internasional yang kuat, dan cenderung mata uang domestiknya
yang rendah dibandingkan dengan TKA yang menguat (apresiasi). Sebaliknya jika negara cadangan devisa
bekerja di Indonesia dengan bayaran yang lebih rendah berarti daya beli negara itu rendah, sehingga biasanya
tinggi. mata uang negaranya cenderung menurun (depresiasi).
Pengertian “Balance” dalam Neraca
Pembayaran Internasional (1)
Konsep “balance” atau keseimbangan dalam neraca pembayaran dapat dikatakan sebagai
keseimbangan dalam arti, sebagai berikut:
1. Basic Balance
Yang dapat merubahan komposisi pada basic balance adalah ketika perekonomian
domestik mengalami tiga macam perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan
ekonomi, perubahan tersebut dalam arti yang positif dan negatif. Basic balance sendiri
merupakan transaksi berjalan (current account balance) ditambah transaksi modal untuk
jangka panjang. Ketika perekonomian domestik mengalami guncangan maka dapat
menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap basic balance dan tercermin pada
perubahan aliran modal jangka pendek sehingga terdapat selisih perhitungan (errors and
ommissions) pada neraca pembayaran. Dengan demikian, basic balance memberikan
informasi kepada kita, bahwa telah terjadi perubahan neraca pembayaran sebagai akibat
dari perubahan dalam perkonomian, sehingga aliran modal jangka pendek mengalami
perubahan. Menurut pandangan ini, dalam jangka panjang basic balance akan menjadi
nol.
Pengertian “Balance” dalam Neraca
Pembayaran Internasional (2)
2. Basic Transaksi Autonomous
Basic transaksi autonomousini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal
jangka pendek. Dalam hal ini pemerintah seharusnya lebih memperhatikan balance
transaksi autonomous daripada basic balance karenadalam kenyataanya aliran modal
jangka pendek jarang sekali terjadi sama dengan nol. Artinya dalam balance transaksi
autonomous, terlihatdefisit atau surplus suatu neraca pembayaran yang tercermin dalam
transaksi accomodating yaitu aliran modal pemerintah jangka pendek.
3. Liquidity Balance
Liquidity balance memasukkan unsur individu yang terlibat dalam perekonomian, yang
dimaksud adalah bahwa individu / corporate yang mempunyai kekayaan (assets) dalam
jangka pendek seperti surat berharga jangka pendek atau deposito dijadikan perhitungan
sebagai faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan terhadap neraca pembayaran.
Dapat dikatakan bahwa basic balance, selisih yang diperhitungkan dan liquidity balance
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan neraca pembayaran
Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran (1)

Ketidakseimbangan neraca pembayaran disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang


mempengaruhi ketidakseimbangan naraca pembayaran antara lain disebabkan oleh
perubahan tingkat harga dalam negeri, pergeseran permintaan luar negeri, ketidakstabilan
ekonomi dalam negeri, keadaan struktur produksi, perubahan posisi hutang piutang dengan
luar negeri dan juga becana alam.
1. Perubahan Harga Barang dan Jasa dalam NegeriPerubahan harga dapat terjadi karena
biaya produksi yang menurun, sehingga produksi dalam negeri meningkat daya saingnya,
dan nilai ekspor meningkat. Ekspor yang meningkat mengakibatkan cadangan
internasional meningkat. Hal ini terjadi jika diasumsikan bahwa barang-barang impor tidak
meningkat, atau jika megalami kenaikan, namun dengan prosentase yang lebih rendah
dari pada naiknya barang ekspor, sehingga jumlah impor dapat dibayar dengan sebagian
hasil dari ekspor. Jadi, impor tidak mengorbankan ekspor yang relative besar. Dan
sebaliknya jika terjadai kenaikan biaya produksi dalam negeri, akan mengakibatkan daya
saing produksi dalam negeri menurun sehingga ekspor menurun dan misalkan impor
diasumsikan tetap maka cadangan internasional akan berkurang.
Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran (2)

2. Pergeseran Pemintaan luar Negeri


Permintaan barang/jasa dari luar negeri bisa mengalami kenaikan dan juga bisa mengalami
penurunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran permintaan luar negeri terhadap barang-
barang dan jasa-jasa dalam negeri, bisa disebabkan oleh faktor persaingan luar negeri, perubahan
pendapatan diluar negeri, perubahan harga di luar negeri dan faktor penawaran negara itu
sendiri.Pergeseran permintaan luar negeri bisa meningkat atau bahkan turun. Jika permintaan
ekspor yang cenderung turun maka akan menurunkan cadangan devisa negara, dan sebaliknya jika
permintaan ekspor meningkat makan akan meningkatkan cadangan devisa negara dan akhirnya
akan menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran.
3. Ketidakstabilan Ekonomi
Untuk mengukur masalah ketidakstabilan ekonomi biasanya menggunakan tingkat harga domestik
dan kurs. Ketika terjadi guncangan pada harga dan kurs secara terus menerus, maka dapat
menggikis kepercayaan investor yang akan menanam modalnya ke dalam negeri. Berbagai penyebab
dari guncangan yang terjadi pada harga dan kurs bisa disebabkan karena faktor eksternal seperti
ketidakpastian kondisi perekonomian global, kondisi politik dalam negeri yang tidak stabil, dan
melemahnya tingkat ekspor
Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran (3)

4. Bencana Alam
Bencanan alam termasuk faktor non ekonomi yang juga turut andil dalam mempengaruhi kondisi neraca
perdagangan manakala relatif ekstrim, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan hebat, serangan hama,
penyakit tanaman, iklim dan lain-lain. Hal ini dapat mempengaruhi neraca pembayaran dalam hal produksi barang
terutama di sektor primer barang-barang hasil pertanian dan barang terusan dari sektor pertanian.
5. Keadaan Struktur Produksi
Negara-negara yang sangat menggantungkan pada sektor primer atau struktur produksinya bergantung pada faktor
alamiah, seperti pertanian, perkebunan dll, maka penawaran terhadap barang tersebut kurang elastis. Sebagai
contoh, jika suatu negara mengandalkan sektor pertanian sebagai produk unggulan akan sangat sulit untuk
menyesuaikan penawaran maupun permintaannya. Jika permintaan dari luar negeri meningkat maka kebutuhan
akan ekspor sektor pertanian tidak dapat didorong secara cepat, bisa jadi banyak gagal panen, atau tidak pada
musim panen dll dan begitu juga sebaliknya.
6. Hutang Luar Negeri
Hutang luar negeri yang dikelola dengan kurang baik, maka akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Kasus di
Indonesia tahun 1998, krisis ekonomi terjadi karena manajemen hutang tidak dilakukan dengan baik, sehingga
pembayaran hutang yang jatuh tempo sangat membebani sistem keuangan nasional dan akhirnya nilai dollar
meningkat pesat dan menyulitkan kondisi neraca pembayaran kita dan berdampak pada ekonomi secara makro.
Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran (4)
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan neraca pebayaran adalah karena disebabkan oleh pola perubahan,
seperti sebagai berikut.
1. Disekuilibrium neraca pembayaran karena musiman
Perubahan transaksi yang dikarenakan oleh seasional atau musiman biasanya terjadi setiap tahun pada bulan-bulan tertentu,
misalkan pada hari raya atau pada bulan akhir tahun. Perubahan transaksi ini akan menyebabkan perubahan pada neraca
pembayaran suatu negara. Kebanyakan gejala ekonomi tersebut mempunyai sifat musiman yang berakar pada gejala alam
atau musiman yang diciptakan oleh manusia yang semuanya itu berulang tiap tahunnya. Perubahan-perubahan yang sifatnya
musiman yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri maupun luar negeri dengan sendirinya akan menimbulkan
perubahan pada neraca pembayaran yang sifatnya juga musiman juga. Perubahan neraca pembayaran internasional yang
terjadi karena mengikuti pola seasonal atau musiman ini pada umumnya tidak banyak menimbulkan masalah, sebab defisit
neraca pembayaran pada bulan-bulan tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan lainnya.
2. Disekuilbrium neraca pembayaran karena siklis
Disekuilibrium ini timbul karena akibat dari adanya gelombang konjungtur yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri
atau yang terjadi dalam perekonomian negara lain. Ketidakseimbangan ini disebabkan oleh perubahan tingkat produksi
nasional, perubahan harga-harga atau inflasi, pengangguran, dan sebabainya. Biasanya pemerintah dalam mengatasi
disekuilibrium siklis ini digunakankebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Perubahan yang bersifat konjungtur ini oleh lembaga
moneter dunia Internasional Monetary Fund (IMF) akan memberikan bantuan kepada negara yang mengalami kesulitan
keuangan akibat defisit neraca pembayaran yang sifatnya siklis.
Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran (5)

3. Disekuilibrium neraca pembayaran karena Struktural


Ketidakseimbangan ini terjadi karena adanya perubahan-perubahan demand dan supply dalam perdagangan dan
keuangan internasional akibat dari perubahan proses produksi karena kemajuan teknologi. Berkurangnya stok
capital nasional yang sangat drastis mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola produksi,
berubahnya pola permintaan, berubahnya pola perdagangan, berubahnya pola aliran capital jangka panjang,
perubahan perubahan ini akhirnya mempengaruhi neraca pembayaran.
4. Disekuilibrium neraca pembayaran karena spekulasi
Ketidakseimbangan neraca pembayaran juga bisa diakibatkan oleh spekulsi di pasar valas oleh pada fund managers
yang bermain untuk mencari keuntungan dalam jangka pendek. Keadaan ini biasanya terjadi karena negara
tersebut secara financial kurang menguntungkan sehingga rawan terjadi gejolak dalam nilai tukarnya. Keadaan
seperti itulah maka para spekulan dapat bermain dalam pasar uang dan modal yang dapat menguntungkan,
walaupun negara tersebut nilai akhirnya bisa mengalami kerugian sebagai akibat perubahan nilai tukar mata uang
domestik dan berimbas pada ketidakseimbangan neraca pembayaran.
Proses Penyeimbangan Neraca Pembayaran (1)

Terjadinya defisit pada neraca pembayaran suatu negara dapat mempengaruhi fundamental
makroekonomi pada negara tersebut, sehingga penyeimbangan neraca pembayaran menjadi hal
penting yang perlu dilakukan oleh negara dengan melakukan pendekatan pada perubahan pendapatan
nasional, tingkat harga dan kurs yang stabil dan dapat melalui sektor moneter.
1. Tingkat Harga
Surplus pada neraca pembayaran akan mendorong jumlah uang yang beredar meningkat, kenaikan
JUB tersebut akan mendorong harga-harga naik dan dapat menyebabkan inflasi. Kenaikan pada
inflasi akan membuat daya saing produsen dalam negeri menurun dengan produsen dari luar negeri,
hal tersebut dapat terjadi karena kenaikan pada inflasi akan mendorong impor juga meningkat dari
pada ekspor sehingga barang-barang impor akan lebih banyak diminati karena harga barang impor
tersebut relatif lebih murah dibandingkan harga barang dalam negeri. Begitu juga yang terjadi ketika
terjadi defisit neraca pembayaran, jumlah uang beredar akan turun sehingga meningkatkan daya
saing produsen dalam negeri dengan produsen luar negeri dan dapat mendorong ekpsor karena
harga barang relatif murah diluar negeri dan untuk memproduksi barang tersebut juga cukup murah.
Proses Penyeimbangan Neraca Pembayaran (2)

2. Tingkat Kurs
Negara yang menganut sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate), penyeimbangan neraca pembayaran melalui
tingkat kurs dapat dilakukan dengan mendevaluasi mata uang domestik untuk kasus neraca pembayaran yang
defisit dan merevaluasi untuk neraca pembayaran yang surplus. Keberhasilan devaluasi untuk menghilangkan atau
mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing. Negara
dengan sistem kurs yang fleksibel (freely floating exchange rate) nilai tukar ditentukan oleh pasar, sehingga tidak
ada lagi campur tangan pemerintah dalam mengontrol nilai tukar, kecuali dengan sistem mengambang yang
dimanaged, pemerintah masih bisa melakukan intervensi di pasar valas. Dengan demikian nilai tukar yang bebas
(freely) diperlukan faktor fundamental ekonomi yang lain untuk membuat nilai tukar dalam kondisi yang
diinginkan.
3. Sektor moneter
Pendekatan sektor moneter terhadap ketidakseimbangan pada neraca pembayaran merupakan pendekatan yang
digunakan oleh kaum monetaris. Ketidakseimbangan neraca pembayaran tersebut terjadi karena
ketidakseimbangan pada portofolio atau terdapat gap antara saldo kas saat ini dengan saldo kas yang diinginkan
oleh masyarakat. Ketidakseimbangan tersebut menjadi bahasan penting pada kalangan kaum monetaris. Langkah
yang dapat ditempuh melalui kebijakan moneter adalah dengan mengatur jumlah uang beredar secara efektif agar
dapat membuat neraca pembayaran menjadi lebih seimbang dan stabil.
Literatur

Prawoto, Nano. (2019). Pengantar Ekonomi Makro. Rajawali Press.

Anda mungkin juga menyukai