• Ada dua macam kurs, yaitu kurs beli dan kurs jual. Kurs jual
artinya harga penjualan valuta asing oleh Bank, sedangkan
kurs beli artinya harga pembelian valuta asing oleh bank.
Cara menentukan kurs valuta asing
1. Permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas
Kurs pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam
menentukan apakah barang-barang di negara lain adalah “lebih
murah” atau “lebih mahal” dari barang-barang yang diproduksi dalam
negeri.
Semakin tinggi harga mata uang suatu negara maka akan semakin sedikit
permintaan terhadap maka uang tersebut, sebaliknya semakin rendah
mata uang suatu negara maka semakin banyak permintaan mata uang
tersebut. misalnya apabila nilai mata uang cenderung rendah maka akan
menyebabkan negara lain melakukan impor terhadap negara tersebut,
sehingga permintaan mata uang akan meningkat.
Dilihat dari sisi penawaran semakin tinggi harga mata uang
suatu negara maka semakin banyak mata uang yang akan
ditawarkan, sebaliknya semakin rendah mata uang suatu
negara maka semakin sedikit penawaran uang tersebut.
misalnya suatu negara memiliki nilai mata uang yang besar
dengan negara lain, maka dia akan melakukan impor barang ke
negara-negara yang cenderung nilai mata uangnya rendah
karena negara tersebut akan membayar lebih sedikit,
sehingga mereka akan meningkatkan impor dan uang yang
ditawarkan akan semakin banyak.
2.Pertukaran tetap oleh pemerintah
Kurs pertukaran tetap pemerintah akan menentukan nilai
pertukaran dia antara mata uang domestik dengan mata
uang asing. Apabila pemerintah menetapkan misalnya
US$ 1 adalah sama dengan Rp 9000 maka setiap
transaksi apakah ekspor atau impor menggunakan kurs
tersebut, walaupun dolar mengalami perubahan nilai di
pasaran luar negeri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kurs
1. Perubahan dalam citrarasa masyarakat
Citrarasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perbaikan kualitas
barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan
menaikkan ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor
menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor. Hal ini yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing.
2. Perubahan harga barang ekspor dan impor
Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Harga barang dalam negeri
yang relatif murah akan menaikkan ekspor atau mengurangi jumlah impor dari
luar negeri. Perubahan harga-harga barang impor dan ekspor akan menyebabkan
perubahan dalam penawaran dan permintaan ke atas mata uang negara tersebut.
3. Kenaikan harga umum (inflasi)
Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta asing. Inflasi menyebabkan
harga-harga dalam negeri lebih mahal sehingga kecenderungan menambah impor, sehingga
permintaan ke valuta asing akan bertambah.
4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam
mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah
cenderung menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar negeri. Apabila modal
banyak yang keluar maka permintaan mata uang asing akan meningkat.
5. Pertumbuhan ekonomi
Kemajuan ekonomi tergantung corak pertumbuhan ekonomi. Apabila perkembangan ekspor
meningkat, maka permintaan mata uang asing akan meningkat, sebaliknya apabila impor
lebih cepat dari ekspor maka penawaran uang akan bertambah, sehingga mata uang akan
merosot.
SISTEM KURS
1. Sistem Kurs Tetap (fixed exchange rate)
Ini adalah kondisi di mana nilai tukar mata uang domestik ditentukan oleh
pemerintah. Dalam jenis ini, pemerintah melakukan berbagai langkah dan
kebijakan untuk mengatur nilai mata uangnya pada harga tertentu.
Fluktuasi pergerakan harga yang terjadi akan diredam oleh pemerintah /
intervensi.
Jika ada kelebihan pasokan, pemerintah akan membelinya. Sebaliknya, jika ada
permintaan berlebih untuk mata uang asing tertentu, pemerintah akan menjual
persediaan mata uangnya.
Sistem ini memang mampu memberikan kepastian tentang nilai tukar mata
uang, tetapi kelemahannya adalah bahwa pemerintah harus memiliki cadangan
devisa yang sangat besar untuk mempertahankan nilai mata uangnya.
2.Sistem Kurs Bebas/Mengambang (floating
exchange rate)
Dalam sistem ini, besarnya nilai tukar diserahkan
kepada mekanisme pasar tanpa campur tangan
pemerintah. Tinggi dan rendah dari mata uang
ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran
mata uang itu sendiri.
3. Sistem Tingkat Mengambang Terkendali (Managed Floating Rate)
Ini adalah kombinasi dari dua sistem di atas. Nilai tukar dapat bergerak bebas
naik atau turun, tetapi pemerintah akan melakukan intervensi untuk
menghindari gejolak yang terlalu tajam.
Pemerintah melakukan intervensi untuk mengintervensi ketika harga mencapai
batas tertentu, misalnya 5% di atas atau di bawah tingkat keseimbangan.
Campur tangan atau intervensi yang dilakukan dapat berupa:
a. Dirty Floating (Mengambang kotor) – adalah kondisi di mana pemerintah
melakukan intervensi langsung dengan menjual atau membeli valuta asing.
b. Clean Floating (mengambang bersih) – adalah kondisi di mana intervensi
pemerintah dilakukan secara tidak langsung, misalnya dengan mengatur suku
bunga.
Suatu hari Azizah mendapat tugas dalam pekerjaannya, meliput berita ke
Amerika Serikat. Dia memperoleh tunjangan dari layanan dengan biaya
perjalanan sebesar Rp.38.000.000,00. Pada saat itu, nilai tukar yang
berlaku adalah
Tingkat penjualan Rp.9.500 per US $ 1
Beli kurs Rp.9.200 per US $ 1
Berapa jumlah uang saku yang diterima Azizah dalam nilai dolar?