KELOMPOK 9
Term of trade adalah rasio antara harga ekspor dan harga impor. Karena
perdagangan internasional melibatkan berbagai barang dan jasa, maka
ekonom menghitungnya menggunakan indeks harga untuk mewakili harga
rata-rata produk ekspor dan impor. Setiap negara mendambakan laju
pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkembang pesat, dengan begitu
variabel-variabel ekonomi lainnya akan berpengaruh dan pada akhirnya
membawa keberhasilan dalam membangun perekonomian. Untuk
mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tersebut, setiap
negara mempunyai cara yang berbeda-beda, salah satunya adalah
perdagangan internasional yang identik dengan kegiatan ekspor impor. Hal
ini juga didukung oleh pernyataan salvatero (2013) bahwa perdagangan
internasional dapat digunakan sebagai mesin bagi pertumbuhan ekonomi
disuatu negara.
B. KONSEP TERMS OF TRADE
1. Nilai Tukar
Depresiasi membuat harga 2. Tingkat Inflasi 3. Kuantitas dan Kualitas
barang domestik menjadi Tingkat inflasi yang lebih Produk
lebihh murah mata unag tinggi berarti harga barang dan
Barang yang lebih besar dan
mereka terhadapbagi pembeli jasa didalam perekonomian
berkualitas lebih tinggi, seperti
di luar negeri. Daya beli mata meningkat, termasuk produk
alat berat mesin industri, lebih
uang domestik lebih kuat. Oleh ekspor. Sehingga, ketika
mahal dari pada produk mentah.
karena itu, depresiasi mengarah tingkat inflasi domestik lebih
Misalnya perekonomian
pada penurunan term of trade. tinggi daripada tingkat inflasi
domestik mengandalkan
luar negeri, maka term of
pengiriman barang-barang
trade seharusnya lebih dari
semacam itu keluar negeri.
100%.
Ketika term of trade naik, sebuah negara dapat membei lebih banyak
barang impor daripada sebelumnya. Negara tersebut mengumpulkan
lebih banyak pendapatan ekspor dari pada pembayaran impor,
mengasumsikan volume tidak berubah. Kemudian, kenaikan term of
trade berdampak pada inflasi domestik. Misalnya, jika kenaikan terjadi
karena harga impor yang turun atau naik lebih modera daripada
barang ekspor, tekanan inflasi yang diimpor berkurang.
Sementara itu, kemerosotan term of trade menurunkan standar hidup.
Negara-negara berkembang biasanya rentan terhadap masalah
tersebut. Mereka mengekspor komoditas dan mengimpor barang
manufaktur. Tentu saja, harga komoditas lebih rendah daripada barang
manufaktur karena nilai tambahnya lebih sedikit. Oleh karena itu,
untuk membayar impor, mereka harus menjual komoditas dalam
jumlah yang signifikan.
CONTOH KASUS
DAMPAK BEA KELUAR KAKAO TANPA OLAHAN TERHADAP TERMS OF TRADE
Amerika serikat adalah pembeli biji kakao terbesar di dunia setelah uni eropa. Pasar amerika serikat
merupakan tujuan utama ekspor biji kakao dan produk kakao indonesia. Sejak tahun 1967 telah tercatat
perdagangan biji kakao antara indonesia dan amerika serikat. Terms of trade merupakan suatu ukuran untuk
menganalisis kesejahteraan nasional sebagai hasil dari perdagangan internasional. Terms of trade suatu negara
didefinisikan sebagai harga ekspor dibagi dengan harga impor negara tersebut. Suatu peningkatan terms of
trade akan meningkatkan kesejahteraan nasional dan suatu penurunan terms of trade akan menurunkan
kesejahteraan nasional. Terms of trade yang pertama adalah rasio dari indeks harga domestik yang diterima
petani dan indeks harga konsumen perhitungan terms of trade ini merefleksikan perubahan dalam profitabilitas
dan standar hidup petani hanya berdasarkan perubahan harga. Domestic terms of trade dari ekspor biji kakao
ini menunjukkan bahwa perubahan harga dengan asumsi volume tetap menyebabkan adanya perbedaan gap
dengan indeks harga konsumen. Asosiasi kakao indonesia menilai kebijakan bea keluar kakao memberatkan
petani karena harga ditingkat petani akan di diskon. Selain itu bea keluar akan dibebankan kepada petani.
Terms of trade yang kedua adalah terms of trade menggunakan harga internasional komoditas untuk satu
komoditi yaitu harga ekspor biji kakao indonesia ke pasar amerika dalam rangka perdagangan bebas dengan
asumsi petani dapat menjual langsung biji kakao tanpa perantara namun di indonesia hanya eksportir yang
mempunyai hubungan langsung ke pembeli luar negeri. Terms of trade menggunakan harga internasional
menunjukkan bahwa eksportir kakao mempunyai keuntungan yang lebih besar. Pengenaan bea ekspor
membuat tot ini menurun. Oleh karena itu eksportir yang merasa paling keberatan dengan adanya bea ekspor
ini. Dapat disimpulkan bahwa Terms of trade menunjukkan domestic terms of trade mengalami perbaikan dan
international terms of trade mengalami penurunan sejak diberlaku-kannya bea keluar kakao tanpa olahan.
Dapat disarankan bahwa kebijakan bea keluar kakao tanpa olahan tetap dilanjutkan agar kebutuhan biji kakao
untuk industri pengolahan kakao domestik ter-penuhi sehingga mendorong kebijakan hilirisasi sektor kakao.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH...