DEFINISI
Dalam arti yang luas, kebijakan ekonomi internasional adalah tindakan pemerintah, yang
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk dari
perdagangan dan pembayaran internasional. Kebijakan ini tidak hanya berupa tarif, kuota dan
sebagainya, tetapi juga meliputi kebijakan pemerintah di dalam negeri yang secara tidak
langsung mempengaruhi perdagangan serta pembayaran internasional seperti misalnya politik
moneter dan fiskal. Sedangkan definisi yang lebih sempit, politik ekonomi internasional
adalah tindakan atau kebijakan ekonomi pemerintah yang secara langsung mempengaruhi
perdagangan dan pembayaran internasional.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
A.
1.
a)
b)
c) Bea impor yaitu pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang masuk dalam custom area
suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
2. Pembedaan tarif menurut jenisnya
a) Ad. Valorem duties yaitu bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam % dari nilai barang
yang dikenakan bea tersebut.
b) Specific duties yaitu bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik dari
barang
c) Specific ad. Valorem atau compound duties yaitu bea yang merupakan kombinasi antara
specific dan valorem. Misalnya suatu barang tertentu dikenakan 10% tarif ad.valorem
ditambah Rp. 20,- tiap unit
3. Efek tarif
Pembebanan tarif terhadap suatu barang mempunyai efek terhadap perekonomian suatu
negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut.
o Efek terhadap harga (price effect)
o Efek terhadap ekonomi (consumption price)
o Efek terhadap produksi (productive/import substitution effect)
o Efek terhadap pendapatan (revenue effect)
o Efek terhadap redistribusi pendapatan (redistribution effect)
B. Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah terhadap barang yang masuk (quota import) dan keluar
(quota export)
1. Kuota impor
o Jenis kuota impor :
i. Absolut atau unilateral quota
Yaitu kuota yang besar/kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan
dengan negara lain.
ii. Negotiated atau bilateral quota
Yaitu kuota yang besar/kecilnya ditentukan berdasarkan perjanjian antara 2 negara atau lebih.
iii. Tarif quota
Yaitu gabungan antara tarif dan kuota. Untuk sejumlah tertentu barang yang diijinkan masuk
(impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih diijinkan tetapi dikenakan tarif yang
lebih tinggi.
iv. Mixing quota
Yaitu membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proporsi tertentu dalam
produksi barang akhir. Pembatasan ini untuk mendorong berkembangnya industri di dalam
negeri.
o Efek kuota impor :
Pembatasan jumlah barang yang diimpor akan menyebabkan berkurangnya barang impor
tersebut di pasar dalam negeri, sedangkan permintaan relative tetap. Keadaan ini akan
mengakibatkan harga barang impor tersebut di pasar dalam negeri lebih tinggi daripada di
pasar dunia sehingga akan menimbulkan adanya monopoly prifits (keuntungan karena
monopoli)
2. Kuota ekspor
Seperti halnya juga dengan impor, maka jumlah ekspor pun dapat dibatasi. Pembatasan
jumlah ekspor bertujuan untuk :
o Mencegah barang yang penting jatuh/berada di tangan musuh
o Untuk menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup
o Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilisasi.
Kuota ekspor ini biasanya dikenakan terhadap barang mentah yang merupakan perdagangan
penting dan di bawah suatu pengawasan badan internasional (misalnya kopi dan timah).
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Ilmu perekonomian dalam kehidupan sehari-hari sangatlah dibutuhkan demi
terjalinnya kerjasama yang memuaskan. Ilmu ini berperan sangat penting terutama dalam
perdagangan. Dalam materi Perdagangan Internasional banyak membahas tentang manfaat
maupun faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional tersebut. Selain
itu, perdagangan internasional tidak akan terwujud apabila tidak adanya kebijakan-kebijakan
yang menyertainya.
Kebijakan itu biasa disebut dengan kebijakan perdagangan internasional. Perdagangan
internasional berperan penting bagi suatu negara untuk memperluas pasar atas produk dalam
negeri. Kegiatan perdagangan internasional juga didukung peran pemerintah dalam berbagai
kebijakan. Perdagangan internasional yang kompleks membutuhkan aturan yang tegas
mengingat perdagangan internasional berdampak terhadap perekonomian suatu negara.
Berkaitan dengan hal tersebut, suatu negara menetapkan berbagai kebijakan perdagangan
internasional. Kebijakan tersebut merupakan rangkaian tindakan yang diambil pemerintah
utuk mengatasi kesulitan atau masalah dalam perdagangan internasional guna melindungi
kepentingan dalam negeri.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas, timbul beberapa masalah sebagai berikut :
a.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau negative dari situasi
perdagangan internasional yang tidak baik.
negeri karena lebih murah dan lebih bisa bersaing untuk memperebutkan pelanggan.
Sekaligus menambah pendapatan pemerintah dari pajak. Kebijakan tarif meliputi bea ekspor,
bea impor, dan bea transito.
2. Kuota
Adalah suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor
suatu negara. Akibatnya:
a.
Kuota Impor
Kebijakan untuk membatasi masuknya jumlah barang impor ke pasar dalam negeri.
Dibedakan menjadi :
b. Kuota Ekspor
Kebijakan untuk membatasi jumlah barang ekspor yang diangkut ke luar negeri.
Dampak kebijakan kuota bagi negara importir :
a. Harga barang melambung tinggi,
b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang,
c. Meningktanya produksi di dalam negeri.
Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir :
a. Harga barang turun,
b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi bertambah,
c. Produksi di dalam negeri berkurang.
3.
4.
5.
Devaluasi
Diartikan kebijakan menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai valuta asing.
Kebijakan ini menyebabkan harga jual valuta asing meningkat yang berpengaruh terhadap harga
barang impor. Kebijakan devaluasi menyebabkan harga barang impor lebih mahal dan harga barang
ekspor menjadi murah di pasaran dalam negeri.
6.
Diskriminasi Harga
Diartikan kebijakan yang diberlakukan dengan cara menetapkan harga jual barang yang berbeda
antara satu negara dengan negara lain. Kebijakan ini bertujuan mengawasi tingkat harga jual dan beli
atas barang tertentu sehingga menghasilkan keuntungan yang sebesar besarnya. Alasan
diberlakukannya diskriminasi harga :
7.
Dumping
Merupakan kebijakan menjual produksi dalam negeri di luar negeri lebih murah daripada
dalam negeri. Akibatnya pemasaran lebih luas, dan menghabiskan stok barang.
1.
Subsidi ekspor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada suatu
perusahaan atau perseorangan yang giat menjual barang ke luar negeri (Krugman, 247).
Dengan subsidi ini, harga suatu komoditi yang akan diperdagangkan akan dapat diperendah
sehingga dapat bersaing dalam dunia internasional. Catatan disini menurut saya adalah bahwa
subsisi ekspor adalah bentuk kebijakan perdagangan yang hanya dapat berlaku bagi engara
mauju, yang notabene sudah memiliki perekonomian yang stabil.
2.
Kuota Impor merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor
(Krugman, 250). Pembatasan ini diberlakukan oleh negara kepada pihak yang mengimpor
suatu produk, dimana terdapat ketentuan jumlah yang boleh diimpor, tidak diperbolehkan
melebihi jumlah maksimal. Menurut saya, bentuk pembatasan ini lahir dari kenyataan bahwa
seringnya komoditi impor justru lebih menguasai pasar domestic, dan berimplikasi logis pada
gulung tikarnya perusahaan lokal.
3.
Voluntary expor restraint (VER) juga dikenal sebagai pengekangan ekspor secara
sukarela. Merupakan bentuk pembatasan (kuota) atas jangkauan atau tingkat intensitas
hubungan perdagangan internasional yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor, jadi
bukan oleh pihak pengimpor. (krugman, 252). Secara politis, VER merupakan pilihan efektif
yang menawarkan beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan tarif. Namun ternyata
justru menimbulkan kerugian yang lebih besar dari sgei ekonomi.
4.