EKONOMI
Dibuat Oleh :
Demokrasi ekonomi terkait erat dengan pengertian kedaulatan rakyat di bidang ekonomi.
Kedaulatan dan kemandirian setiap warga atas sumber-sumber daya ekonomi akan menyebabkan
kolektivitas individu warga itu mampu bersikap mandiri, yang pada gilirannya akan membentuk sikap
merdeka dan berdaulat atas sumber-sumber ekonomi kita sendiri dalam berhadapan dengan berbagai aktor
di dunia perekonomian pada umumnya.
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau
struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang akan semakin cepat mengikuti
perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan
masyarakat dunia. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan ekonomi
dan juga mempertajam persaingan antarnegara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga
dalam investasi, keuangan, dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya
batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin
mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara.
B. Globalisasi Ekonomi
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau
struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang akansemakin cepat mengikuti
perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat danpeningkatan serta perubahan pola kebutuhan
masyarakat dunia. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan ekonomi
dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga
dalam investasi, keuangan, dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya
batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin
mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara. Globalisasi ekonomi biasanya
dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan dan pasar uang. Globalisasi ekonomi
merupakan suatu proses yang berada diluar pengaruh atau jangkauan kontrol pemerintah, karena proses
tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global, bukan oleh kebijakan atau peraturan yang
dikeluarkan oleh sebuah pemerintah secara individu.
Sebenarnya proses globalisasi ekonomi telah terjadi sejak dahulu kala dan akan berlangsung terus,
walaupun prosesnya berbeda: dulu sangat lambat sedangkan sekarang ini sangat pesat dan di masa depan
akan jauh lebih cepat lagi. Perbedaan ini disebabkan terutama oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menghasilkan alat-alat komunikasi dan transportasi yang semakin canggih, aman dan
murah. Jadi dapat dikatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor
pendorong atau kekuatan utama dibalik proses globalisasi ekonomi. Karena adanya satelit, hand phone,
fax, Internet dan email maka komunikasi atau arus informasi antarnegara menjadi sangat lancar dan
murah. Juga, adanya pesawat terbang yang semakin cepat terbangnya dengan kapasitas penumpang yang
semakin besar membuat mobilisasi dari pelaku-pelaku ekonomi (konsumen, produsen, investor, dan
bankir) antarnegara menjadi semakin cepat dan murah. Ini semua meningkatkan arus transaksi ekonomi
antarnegara dalam laju yang semakin pesat. Globalisasi telah memberi perubahan yang radikal dalam
semua aspek kehidupan, mulai dari sosial, budaya, politik, ekonomi, hingga gaya hidup sehari-hari.
B. Impor.
Dampak negatifnya adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat dibendung karena
daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak mustahil
pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk-produk dari luar negeri.
Dalam beberapa tahun belakangan ini ekspansi dari produk-produk Cina ke pasar domestik
Indonesia, mulai dari kunci inggris, jam tangan tiruan hingga sepeda motor, semakin besar.
Ekspansi dari barang-barang Cina tersebut tidak hanya ke pertokoan-pertokoan moderen tetapi
juga sudah masuk ke pasar-pasar rakyat dipingir jalan.
3. Investasi.
Liberalisasi pasar uang dunia yang membuat bebasnya arus modal antarnegara juga
sangat berpengaruh terhadap arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing investasi Indonesia
rendah, dalam arti iklim berinvestasi di dalam negeri tidak kondusif dibandingkan di negara-
negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam negeri akan berkurang tetapi juga modal
investasi domestik akan lari dari Indonesia yang pada aknirnya membuat saldo
4. Tenaga kerja.
Dampak negatifnya adalah membanjirnya tenaga ahli dari luar di Indonesia, dan kalau
kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak segera ditingkatkan untuk dapat menyaingi
kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada suatu ketika pasar tenaga kerja atau
peluang kesempatan kerja di dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh orang asing. Sementara itu,
tenaga kerja Indonesia (TKI) semakin kalah bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara lain
di luar negeri. Juga tidak mustahil pada suatu ketika TKI tidak lagi diterima di Malaysia,
Singapura atau Taiwan dan digantikan oleh tenaga kerja dari negara-negara lain seperti Filipina,
India dan Vietnam yang memiliki keahlian lebih tinggi dan tingkat kedisiplinan serta etos kerja
yang lebih baik dibandingkan TKI.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme,
sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa
kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia
yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan
hal sama perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan
itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
G. Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi ekonomi terkait erat dengan pengertian kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Istilah
kedaulatan rakyat itu sendiri biasa dikembangkan oleh para ilmuwan sebagai konsep filsafat hukum dan
filsafat politik. Sebagai istilah, kedaulatan rakyat itu lebih sering digunakan dalam studi ilmu hukum
daripada istilah demokrasi yang biasa dipakai dalam ilmu politik. Namun, pengertian teknis keduanya
sama saja, yaitu samasamaberkaitan dengan prinsip kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Gagasan demokrasi ekonomi tercantum eksplisit dalam konstitusi sebagai hokum tertinggi
di negara kita. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memang mengandung gagasan demokrasi
politik dan Sekaligus demokrasi ekonomi. Artinya, dalam pemegang kekuasaan tertinggi di negara kita
adalah rakyat, baik di bidang politik maupun ekonomi. Seluruh sumber daya politik dan ekonomi dikuasai
oleh rakyat yang berdaulat. Dalam sistim demokrasi yang dibangun tentu tidak semuanya secara langsung
dikuasai oleh rakyat. Beberapa bagian yang pokok diwakilkan pengurusannya kepada negara, dalam hal
ini kepada (i) MPR, DPR, DPD, dan Presiden dalam urusan penyusunan haluan-haluan dan perumusan
kebijakan kebijakan resmi bernegara, dan (ii) kepada Presiden dan lembaga-lembaga eksekutif-
pemerintahan lainnya dalam urusan urusan melaksanakan haluan-haluan dan kebijakan-kebijakan negara
itu, serta (iii) secara tidak langsung kepada lembaga peradilan dalam urusan mengadili pelanggaran
terhadap haluan dan kebijakan-kebijakan negara itu. Namun, terlepas dari adanya pendelegasian
kewenangan dari rakyat yang berdaulat kepada para delegasi rakyat, baik di bidang legislatif, eksekutif,
maupun judikatif itu, makna kedaulatan rakyat sebagai kekuasaan tertinggi menurut system demokrasi
politik dan demokrasi ekonomi itu tidak dapat dikurangi dengan dalih kewenangan rakyat sudah
diserahkan kepada para pejabat.