Anda di halaman 1dari 6

PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI

Globalisasi ekonomi adalah berlangsungnya gerak arus barang, jasa dan uang di dunia secara
dinamis, sesuai dengan prinsip ekonomi, dimana berbagai hambatan terhadap arus tersebut
menjadi semakin berkurang. 

Hambatan tersebut sbb : berupa proteksionisme perdagangan, larangan invstasi, dan regulasi
devisa serta moneter yang mengekang arus jasa dan kapital internasional semakin lama menjadi
semakin berkurang bila globalisasi berlangsung. (Sjahrir, 1995).

Perkembangan ekonomi dunia yang begitu pesat telah meningkatkan kadar hubungan saling
ketergantungan dan mempertajam persaingan yang menambah semakin rumitnya strategi
pembangunan yang mengandalkan ekspor. Di satu pihak hal itu merupakan tantangan dan
kendala yang membatasi. Di pihak lain hal tersebut merupakan peluang baru yang dapat
dimanfaatkan untuk keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional. 

Gejala-gejala Globalisasi

(1) Globalisasi terjadi dalam kegiatan finansial, produksi investasi dan perdagangan.

(2) Proses globalisasi meningkatkan kadar ketegantungan antar negara, menimbulkan


proses menyatunya ekonomi dunia

(3) Gejala yang menonjol adalah terpisahnya kegiatan ekonomi primer dengan ekonomi
industri sehingga kaitan poduksi ke belakang industri pengolahan makin melemah. Dampaknya
adalah merosotnya harga komoditi primer yang disebabkan permintaan yang lesu.

Faktor Penyebab Globalisasi

(1) Komunikasi dan transportasi yang makin canggih

(2) Lalu lintas devisa yang semakin bebas

(3) Ekonomi negara yang semakin terbuka

4. Penggunaan keunggulan komparatif dan  keunggulan kompetitif di tiap negara semakin


digalakkan 

(5) Metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen yang semakin efisien

(6) Pesatnya perkembangan perusahaan multinasional (TNC) di seluruh dunia.

Dampak Globalisasi Ekonomi

(1) Penggunaan material dalam industri makin sedikit 

(2) Kaitan produksi ke belakang produksi pengolahan makin melemah 

(3) Harga komoditi primer merosot karena menurunnya permintaan

(4) Akibat robotisasi dalam industri, maka kesempatan kerja berkurang, pengangguran
meningkat. 
(5) Kaitan antar ekonomi moneter-perbankan dg ekonomi riil (sektor industri dan perdagangan)
menjadi melemah

6.  Hubungan antar negara berubah menjadi  hubungan antar blok ekonomi/ pakta perdagangan
(inter-region)

7. Bargaining power tiap negara ditentukan oleh kekuatan pasar blok ekonominya. 

8 Perubahan lingkungan hidup mewarnai berbagai kebijakan ekonomi dunia, seperti : isu
“pembangunan berkesinambungan”, masalah “limbah industri”, “nuklir”, “global warning” dan
munculnya persaingan antar “blok ekonomi”

b.Sumber daya manusia yang banyak, upah buruh murah 

c. Situasi politik dan keamanan yang stabil (awal 1990-an)

d. Kebijakan ekonomi yang konsisten (awal 1990-an)

e. Komponen ekonomi makro yang kuat (awal 1990-an)

 Dampak Globalisasi ekonomi positif dan dampak globalisasi negatif menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam dunia usaha. Ketika kita berfikir menjadi pengusaha dan memanfaatkan
setiap peluang usaha yang kita miliki sebenarnya saat itu kita masuk kedalam sebuah sistem
ekonomi dan yang paling populer adalah sistem ekonomi kapitalis yang menjadi bagian integral
dari proses globalisasi. Ada banyak pengertian globalisasi yang secera umum mempunyai
kemiripan salah satu pengertian globalisasi adalah proses yang melintasi batas negara di mana
antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
mempengaruhi satu sama lain .

 Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif dan juga dampak
negatif, terlepas dari pendapat pro globalisasi ekonomi dan kontra globalisasi ekonomi kita akan
mencoba menelaah secara sederhana dampak postif globalisasi ekonomi dan dampak negatif
globalisasi ekonomi.

 Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas dan daya saing dengan semakin
terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan
peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah persaingan
global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan keharusan berinivasi muncul dan
pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam negeri yang handal dan berkualitas.

 Disisi lain kondisi dimana kapababilitas daya saing yang rendah dan ketidakmampuan Indonesia
mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk begi perekonomian negeri ini, hal ini
akan mendatangkan berbaga dampak negatif globalisasi ekonomi seperti membajirnya produk2
negeri asing seperti produk cina yang akhirnya mamatikan produksi dalam negeri, warga negara
Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan pekerjaan pekerjaan yang
membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan sudah barang tentu lowongan pekerjaan
yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin habis karena gelombang pekerja asing.

 Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi ketersediaan akses dana
akan semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi secara langsung seperti
pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan kerja. hanya saja dampak positif ini akan
berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak mampu mengelola aliran dana asing, akan terjadi
justru penumpukan dana asing yang lebih menguntungkan pemilik modal dan rawan
menimbulkan krisis ekonomi karena runtuhnya nilai mata uang Rupiah. Belum lagi ancaman dari
semakin bebas dan mudahnya mata uang menjadi ajang spekulasi. Bayangkan saja jika sebuah
investasi besar dengan meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar tiba2 ditarik karena dianggap
kurang prospek sudah barang tentu hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.

 Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi  semakin mudahnya diperoleh barang impor yang
dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga bisa terbuka
sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat karena kita
cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang di kuasai
Jepang, Indonesia hanya pasar dan keuntungan penjualan dari negeri kita akan dibawa ke
Jepang memperkaya bangsa Jepang. Dampak positif globalisasi ekonomi dari
aspek  meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang
pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.

 Globalisasi dan liberalisme pasar dikampayekan oleh para pengusungnya sebagai cara untuk
mencapai standar hidup yang lebih tinggi, namun bagi para penentangnya globalisasi hanya
kedok para kapitalis yang akan semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara  kaya dengan negara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital yang lebih besar
dengan menciptakan pasar global terutama di dunia ketiga yang diyakini tidak akan mampu
memenuhi standar tinggi produk global akan membuka peluang terjadinya penumpukan
kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. So pilihan akan
keblai kekita mana yang kita pilih Dampak Globalisasi ekonomi positif atau dampak globalisasi
negatif.

Banyak orang mungkin kebingungan dan bertanya-tanya, sudahkah globalisasi ekonomi terjadi
di dunia khususnya di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa ciri khas
dari globalisasi ekonomi, yaitu:

 Teknologi berkembang demikian pesat, bahkan melintas ruang dan waktu. Eksistensi dari produk
teknologi seperti satelit, televisi, handphone,  dan terutama internet, berhasil menciptakan proses
komunikasi dalam lingkup global mampu berlangsung sangat cepat
 Masalah global yang menyedot perhatian seluruh dunia pun meningkat intensitasnya, sebagai
contoh, krisis yang bersifat multinasional, regulasi wilayah, serta yang paling banyak diperhatikan
saat ini adalah mengenai lingkungan hidup
 Munculnya ketergantungan pada produksi ekonomi dan pasar di negara-negara dunia yang
diakibatkan oleh perdagangan global
 Terjadinya interaksi yang bersifat kultural dan melintasi budaya antarwarga dunia yang menyoal
beragam hal baru.

Bentuk Nyata Globalisasi Ekonomi


Adalah seorang entrepreneur  ternama di Indonesia, Dr. Tanri Abeng, S.E., M.B.A., yang
mencetuskan gagasan mengenai lima bentuk globalisasi ekonomi. Selain sebagai pelaku
ekonomi dalam statusnya sebagai pengusaha, Tanri Abeng juga pernah duduk dalam jajaran
pembuat kebijakan pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan,
dengan menjabat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN. Beliau juga pernah menjabat sebagai
Komisaris Utama Pertamina.

Dengan kapasitasnya tersebut, berikut adalah gagasan Tanri Abeng tentang beberapa bentuk
nyata dari globalisasi ekonomi:

1. Globalisasi Produksi
Bentuk globalisasi produksi adalah adanya satu atau lebih perusahaan yang mendirikan pabrik di
banyak negara. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan biaya produksi.
Negara yang dipilih pun biasanya adalah negara yang memiliki tarif upah rendah. Selain itu tarif
bea masuk yang diberlakukan oleh negara tersebut juga murah.
Selanjutnya, infrastruktur di negara tersebut memadai untuk melakukan produksi. Terakhir,
iklim usaha di negara tujuan juga kondusif untuk aktivitas produksi perusahaan tersebut.
Perusahaan yang sering melakukan globalisasi produksi biasanya adalah mereka yang bergerak
di industri manufaktur. Indonesia pun telah menjadi salah satu negara tujuan untuk globalisasi
produksi ini. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini banyak perusahaan manufaktur kelas dunia
berbondong-bondong mendirikan pabriknya di Indonesia.

2. Globalisasi Pembiayaan
Globalisasi produksi dapat dilakukan karena adanya globalisasi pembiayaan, yaitu, fasilitas
pinjaman yang bisa didapatkan oleh perusahaan berkelas internasional di seluruh negara di
dunia.
Selain pinjaman, sang perusahaan global juga bisa mendapatkan fasilitas untuk melaksanakan
investasi. Globalisasi pembiayaan ini kemudian memungkinkan perusahaan internasional untuk
melakukan produksi dan menanam modal di banyak negara.

3. Globalisasi Tenaga Kerja


Fenomena globalisasi ini yang belakangan marak menjadi bahan perbincangan di negeri ini, baik
di dunia maya maupun secara kopi darat. Masuknya tenaga kerja asing ke dalam suatu negara
merupakan pertanda terjadinya globalisasi tenaga kerja ini.
Pada kasus ini, perusahaan global sangat mungkin untuk menggunakan sumber daya manusia
dari banyak negara di dunia. Tenaga kerja yang digunakan juga sesuai dengan tingkatannya.
Namun sayangnya, hal ini juga membuka peluang bagi perusahaan tersebut untuk memakai jasa
SDM yang sudah berpengalaman secara internasional. Sementara mayoritas tenaga dari negara
berkembang atau negara tempat produksi hanya akan digunakan untuk menjadi buruh dengan
pekerjaan kasar saja.

4.  Globalisasi Jaringan Informasi


Fenomena borderless world  tampak nyata pada globalisasi jaringan informasi ini. Masyarakat
dimanapun saat ini dapat secara cepat, mudah, dan murah mengakses informasi dari seluruh
dunia.
Kemajuan teknologi disinyalir menjadi penyebab utama dari munculnya fenomena ini, terutama
teknologi komunikasi dan informasi. Pada akhirnya, majunya teknologi inilah yang dimanfaatkan
oleh perusahaan global untuk memasarkan produknya ke seluruh dunia.
Masuknya brand  internasional ternama di bidang fesyen  dan kuliner pun pada akhirnya menjadi
selera global. Hal inilah yang kekinian sangat terasa di Indonesia. Bahkan tak hanya di
perkotaan, masyarakat di pedesaan pun merasa lebih bangga memakai atau mengonsumsi
merek internasional daripada produksi lokal.
 
 
5  Globalisasi Perdagangan
Fenomena ini menjadi pamungkas dari bentuk globalisasi ekonomi. Globalisasi perdagangan
diwujudkan dengan adanya tarif yang seragam.
Bahkan tak jarang negara-negara di dunia menurunkan tarif ekspor dan impor serta menghapus
beragam hambatan yang sifatnya non tarif. Hal ini dilakukan agar perdagangan global menjadi
makin cepat, adil, tetapi sekaligus ketat persaingannya.

Pengaruh dan Dampak Globalisasi Ekonomi pada Suatu Negara


Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
Adanya perusahaan global yang melebarkan sayapnya ke seluruh dunia tentu saja menjadi angin
segar bagi perekonomian, terutama bagi negara-negara berkembang. Indonesia tak terkecuali.
Hal ini menjadi berkah tersendiri yang harus disyukuri, tetapi sekaligus harus tetap diwaspadai.

Berikut adalah beberapa dampak positif dari globalisasi ekonomi secara lebih terperinci:

1. Globalisasi ekonomi mampu menstimulus tumbuhnya perekonomian di negara tujuan—yang


mayoritas adalah negara berkembang, negeri kita pun turut merasakannya
2. Globalisasi ekonomi membuat lebih terbukanya mekanisme dan kesempatan investasi di kancah
internasional
3.  Globalisasi ekonomi mendorong ekonomi dunia untuk terus tumbuh. Tak hanya parsial dan
sektoral, perekonomian dunia tumbuh secara menyeluruh. Hal tersebut disebabkan karena adanya
industri yang lokasinya berubah sehingga mendorong efisiensi
4. Pendapatan yang meningkat di negara-negara berkembang sebagai buah dari bebasnya
perdagangan berskala internasional juga menjadi dampak positif dari globalisasi ekonomi.
Peningkatan pendapatan itu pada akhirnya mampu menekan angka kemiskinan di dunia
5. Masih berhubungan dengan poin di atas, meningkatnya pendapatan negara-negara berkembang
akibat perdagangan global pada gilirannya mampu membuat pendapatan per kapita turut
meningkat di skala global
6. Globalisasi ekonomi membuat komoditas barang dan jasa di satu negara meningkat variasinya. Hal
ini disebabkan karena banyaknya tawaran beragam barang dan jasa oleh banyak negara, sehingga
variasinya pun menjadi lebih banyak di pasar global. Meningkatnya variasi ini juga berakibat
terpenuhinya kebutuhan dari penduduk di satu negara
7. Terakhir, globalisasi ekonomi membuat sebuah negara mampu bersaing di pasar global secara lebih
efisien.
 
2. Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
Seperti telah disebutkan di atas bahwa globalisasi ekonomi selain memiliki dampak positif, dalam
waktu bersamaan juga membawa dampak negatif. Karenanya setiap negara harus meningkatkan
kewaspadaan demi menghadapi dampak negatif globalisasi ekonomi ini.

Berikut adalah beberapa dampak negatif dari globalisasi ekonomi :


1. Globalisasi ekonomi menyebabkan tidak efektifnya proses penyesuaian ekonomi di suatu negara.
Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas yang harus dimiliki oleh negara tersebut sebagai tuntutan saat
ingin terjun dalam perdagangan global
2. Globalisasi ekonomi juga mengakibatkan adanya peningkatan kondisi ekonomi yang tak stabil dan
sensitif terhadap bermacam peristiwa, misalnya terjadinya perang dan adanya terorisme di suatu
negara
3. Globalisasi ekonomi memicu terjadinya kerusakan lingkungan. Hal ini karena meningkatnya pihak
yang melakukan aktivitas industri, dari produksi sampai konsumsi
4. Globalisasi ekonomi menyebabkan adanya pendapatan per kapita yang timpang antara negara
berkembang dengan negara maju
5. Masih berhubungan dengan poin di atas, kesenjangan pendapatan ternyata tidak hanya terjadi
antarnegara. Kesenjangan tersebut dapat juga terjadi dalam lingkup suatu negara. Hal ini
disebabkan karena tidak meratanya wilayah yang mendapatkan dampak langsung dari globalisasi.
Wilayah perkotaan biasanya mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibanding pedesaan
karena memiliki akses yang juga lebih besar terhadap perdagangan global. Ketimpangan ini menjadi
risiko yang tak bisa dihindari, meskipun di sisi lain globalisasi memberikan dampak nyata terhadap
ekonomi secara keseluruhan
6.   Globalisasi ekonomi mengakibatkan menurunnya level keamanan dalam pekerjaan. Hal ini
merupakan dampak dari makin luasnya lingkup pasar, sehingga keamanan saat bertransaksi atau
menjalankan pekerjaan menjadi sulit untuk dipastikan.

Anda mungkin juga menyukai