SOSIOLOGI EKONOMI
GLOBALISASI, MCDONALISASI DAN GLOKALISASI
Disusun oleh :
DINA ANDRIYANA 181010504325
MUHAMMAD GILANG R 181010504377
NATANAEL ARYA D.P 181010504349
PUTRI LESTARI 181010504354
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah kami ini kami akan
mencoba menguraikan tentang “GLOBALISASI, MCDONALISASI DAN GLOKALISASI”.
Kami akan mnguraikan nya secara rinci. Semoga makalah ini dapat membantu kita semua
untuk mengerti tentang “GLOBALISASI, MCDONALISASI DAN GLOKALISASI”.
Meskipun demikian, kami menyadari akan kelemahan dan kekurangnnya. Oleh sebab
itu, segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan ucapan terima kasih demi
perbaikan makalah ini.
GLOBALISASI, MCDONALISASI DAN GLOKALISASI
Penyajian dan pembahasan materi
1. GLOBALISASI
Dari segi budaya, globalisasi umumnya dipaham sebagai proses penjajahan budaya,
westernisasi atau paling tidak proses percampuran berbagai unsur budaya global dan lokal
yang menghasilkan glokalisasi.dalam pandangan beberapa teoritis seperti Ulrich back(2000)
misalnya, globalisasi tidak dipandang sebagai proses yang monikausal dan linier satu
arah,melainkan dipaham sebagai proses interaksi yang multidimensional dan
multidireksional.globalosasi budaya terjadi ketika penetrasi kekuatan dan superioritas budaya
dari barat menambah ke berbagai sendi kehidupan masyarakat, mempengaruhi pembentukan
pola konsumsi masyarakat,gaya hidup,dan bahkan mempengaruhi cara berpikir masyarakat.
2. MCDONALISASI
George Ritzer (2002) menyebut proses perubahan dan fenomena globalisasi yang merambah
ke berbagai penjuru dunia sebagai proses McDonalisasi.disebut sebagai Mcdonalisasi karena
dalam pandangan Ritzer proses perubahan yang tengah melanda masyarakat di era post-
industrial tak ubahnya seperti proses perubahan yang terjadi karena merebaknya praktik
bisnis fast food McDonald merupakan tonggak lahirnya sebuah “paradigma” yang dinamakan
McDonalisasi yaitu sebuah proses dimana berbagai prinsip restoran fastfood hadir untuk
mendominasi lebih banyak sektor kehidupan di berbagai negara mana pun di dunia.dalam
mengembangkan konsep dan pengertian McDonalisasi,Ritzer banyak di pengaruhi Max
Weber,seorang teoretisasi sosial klasik yang terkenal dengan konsepnya tentang”kerangkeng
besi” rasionalitas birokrasi.hanya saja berbeda dengan Weber yang melihat birokrasi untuk
menyebarluaskan cara kerja rasional,yang ujung-ujungnya sebetulnya irasional.
Di berbagai negara,menurut Ritzer apa yang disebut pelayanan cepat saji atau
pelayanan instan telah merambah ke berbagai sektor kehidupan dan du manifestasikan dalam
beberapa cara.model pengelolaan usaha seperti McDonald tidak saja diadopsi sebatas oleh
usaha waralaba makanan,namun telah pula masuk dan berkembang dalam bisnis restoran-
restoran “cepat hidang” dinegara – negara maju maupun dinegara sedang
berkembang.berbeda dengan restoran dengan layanan tradisional,dalam banyak kasus yang
namanya usaha makanan kini cenderung dilakukan serba cepat,seragam,dengan hitungan
waktu yang ketat,dan massal,sehingga konsumen tidak lagi bisa membedakan antara masakan
atau makanan yang dihidangkan restoran cepat saji disebuah negara dengan makanan yang
sama dinegara lain.sensani makan ayam goreng di McDonald, Kentucky Fried Chicken,
Texas Chicken, California Fried Chicken dan lain sebaginya,kini nyaris tidak bisa dibedakan
bagimana perbedaan cita rasanya,karena semua menerapkan prinsip pengelolaan layanan
cepat saji.
Pertama, efisiensi yang memilih sarana optimal bagian tujuan akhir yang telah
ditetapkan. Dalam definisi ini terkandung penjelasan : optimal dalam hal ini bermakna
sebagai upaya mendapatkan dan memanfaatkan sarana sebaik mungkin. Pengertian ini
sebenarnya bukan pengertian umum seperti yang biasa kita pahami, namun dalam
masyarakat yang di-McDonalisasi lebih merupakan pengertian yang tidak pernah bisa
dilacak sarana terbaik bagi tujuan akhirnya. Contoh lain penerapan efisiensi adalah
menyangkut produk yang dihasilkan, yaitu dengan cara menyederhanakan produk.
Upaya penyederhanaan produk ini merupakan landasan industrinya, yaitu sedikit
bahan mentah, sederhana dalam pembuatan dan penyajiannya tetapi bisa cepat
dikonsumsi (dimakan). Demi efisiensi, organisasi yang ter-McDonaliasasi bukan
hanya “memaksa” para pekerja untuk mengikuti semua aturan , norma dan regulasi
yang ditetapkan dunia usaha, tetapi juga memaksa konsumen mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan agar tercapai efisiensi yang benar-benar maksimal.
Kedua, dalam prinsip kemudahan diperhitungkan, McDonalisasi menekankan pada
sesuatau yang bisa dikalkulasi, dihitung atau dibilang, serta menitikberatkan kuntitas
menjadi pengganti kualitas. Penekankan pada kuantitas ini terutama berkaitan dengan
perhitungan waktu, menyangkut proses maupun hasil akhir. Pada proses,
penekanannya lebih pada kecepatan. Adapun pada hasil akhir, fokusnya terletak pada
jumlah produksi yang dihasi;lkan dan disajikan. Aplikasi dimensi ini pada akhirnya
diharapkan membawa pengaruh pada efisiensi, karena sesuatu yang di desain mampu
dihitungkan mendukung prinsip efisiensi
Ketiga, prinsip prediksi, yakni bagaimana cara kerja ala McDonalisasi memberikan
suatu kepastian dalam berbagai hal yang menyangkut banyak aspek, mulai bagi
karyawan, organisasi, maupun konsumen. Bagi karyawan prinsip ini memberikan
“kepastian” tentang hal-hal yang berkaitan dengan cakupan bidang kerja. Pada
organisasi, daya prediksi produk dalam beberapa aspek (ukuran, rasa, warna, dan
sebagainya ) akan mudah dilakukan dengan melalui penyeragaman bahan mentah,
penerapan teknologi sejenis dalam proses produksi serta sistem pengepakan .
McDonald menawarkan daya prediksi agar produk dan layanannya tetap konsisten
sepanjang waktu dan di semua tempat. Aplikasi prinsip prediksi ini bisa dijumpai
dalam praktik bisnis bidang hiburan, olahraga, mal belanja, wisata, dan perumahan.
Keempat, McDonalisasi menawrkan kontrol melalui subtitusi non mnusia. Penekanan
dimensi kontrol ini terletak pada penggantian manusia dengan teknologi non manusia
melalui pencarian cara-cara untuk meningkatkan kontrol atas proses produksi, pekerja,
dan pelanggan. Pengertian teknologi dalam prinsip ini tidak hanya menyangkut mesin-
mesin dan peralatan tetapi juga materiil, skills, pengetahuan, hukum, aturan, prosedur
serta teknik. Dalam sistem kerja di industri makanan cepat saji seperti McDonald, apa
yang dilakukan pekerja mulai dari apa yang mereka olah, sajikan dan bahkan apa yang
mereka katakan, semua serba seragam dan seolah para pekerja tak ubahnya seperti
mesin yang sudah diprogram oleh sistem komputer raksasa. Seorang pegawai
McDonald di Jakarta, Surabaya, Singapura, Thailand, Australia dan Amerika semua
tidak berbeda tentang apa yang mereka sampaikan kepada para pembeli yang datang.
Ucapan selamat siang, cara menawarkan menu, dan lain sebagianya semua nyaris tidak
berbeda karena semua telah diprogram dan dikontrol secara tersentralisasi melalui
pelatihan dan kode etik bagi pekerjanya.
Kelima, dimensi yang terakhir ini sebenarnya lebih menekankan pada pengaruh negatif
praktik Mcdonalisasi. Prinsip rasional yang mendasari bekerjanya organisasi modern
dalam McDonalisasi pada akhirnya sering kali dianggap malah melahirkan
irasionalitas dalam berbagai bentuk, diantaranya inefisiensi,ketidakmampuan prediksi,
ketidakmampuan dihitung,serta hilangnya kontrol. Dan yang paling penting adalah
irasionalitas yang mengarah pada pengingkaran prinsip kemanusiaan.
Lawan dari globalisasi atau grobalisasi adalah glokalisasi. Glokalisasi adalah konsep
yang dilahirkan pradigma hibridasi budaya yang menekankan pada percampuran budaya
sebagai akibat dari globalisasi dan produksi, semacam budaya hibridasi yang unik yang tidak
bisa direduksi secara hitam putih sebagai budaya lokal maupun global. Menurut paridigma
hibridasi budaya ini, Globalisasi atau McDonalisasi tidak diyakini hanya melahirkan
homogenisasi karena perubahan yang sekilas tampak beda sebetulnya terjadi hanya
dipandang berlangsung di wilayah permukaan, sebab yang sesungguhnya terjadi adalah
penyatuan proses global dan realitas lokal untuk memproduksi bentuk-bentuk hibrida baru
yang khas dan heterogen.
KESIMPULAN
Globalisasi adalah penyebaran praktek relasi kesadaran dan organisasi ke berbagai
penjuru dunia yang telah melahirkan transformasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
dari segi budaya globalisasi umumnya dipahami sebagai proses penjajahan budaya
westernisasi atau paling tidak proses pencampuran berbagai unsur budaya global dan lokal
yang menghasilkan glokalisasi. George Ritzer menyebut proses perubahan dan fenomena
globalisasi yang merambah ke berbagai penjuru dunia sebagai proses mcdonaldisasi adalah
sebuah proses dimana berbagai prinsip restoran fast food hadir untuk mendominasi,
McDonalisasi adalah sebuah proses dimana berbagai prinsip restoran fast food hadir untuk
mendominasi lebih banyak sektor kehidupan di berbagai negara manapun didunia. Cara kerja
sebagaimana diterapkan restoran cepat saji McDonald yang menekankan pada efisiensi om
diperhitungkan kemudahan diprediksi kontrol melalui teknologi dan secara paradoksal
ketidakrasionalan rasionalitas bukan saja kemudian diterapkan dalam proses pengelolaan
berbagai jenis usaha yang lain tetapi juga mempengaruhi aktivitas dan perilaku sosial
masyarakat di era post industrial.
Globalisasi atau seringkali pula disebut dengan istilah globalisasi secara garis besar
memiliki tiga kekuatan penggerak utama yaitu kapitalisme, amerikanisasi dan mcdonalisasi
memiliki arti yang sangat penting dalam penyebaran kekosongans ke seluruh dunia. Menurut
Ritzer (2012:999) empat bentuk kekosongan yang kini tengah mengglobal di berbagai negara
adalah non tempat, non benda, non orang dan non jasa.
Lawan dari globalisasi atau globalisasi adalah globalisasi globalisasi adalah konsep
yang dilahirkan paradigma hibridasi budaya yang menekankan pada percampuran budaya
sebagai akibat dari globalisasi dan produksi, semacam budaya hidrasi yang unik yang tidak
bisa direduksi secara Hitam putih sebagai budaya lokal maupun budaya global .
DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, Gieorge. 2012. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan
Terakhir Pos-Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar